Anda di halaman 1dari 4

Mengapa Hujan Membuat Galau, Lapar, dan Malas?

Oleh : Bahtiar Prayoga Yuda (XII-3)

Pexels/Skyler Ewing

Pernahkah kamu merasa galau ketika langit gelap dan hujan mengguyur
bumi? Jika iya, kamu tidak sendirian. Fenomena ini terjadi dan dirasakan oleh
banyak orang dan memang berkaitan dengan cuaca di sekitar. Dengan kata lain
hujan memang berpengaruh membuat seseorang menjadi galau, lapar, bahkan
malas.
Melansir dari blog ruangguru.com yang menyebutkan bahwa secara tidak
langsung hujan membawa efek pada tubuh kita. Ada yang mengantuk, mudah
lapar, bermalas-malasan, bahkan ada yang merasa sedih. Pengaruh hujan berbeda
pada setiap orang tergantung kondisi masing-masing. Lantas, apa yang
menyebabkan itu semua? Simak penjelasan berikut ini.
Jumlah Hormon Serotonin, Melatonin, dan Ghrelin
Tubuh kita terdiri dari berbagai macam hormon, yaitu zat yang diproduksi
otak dan organ lain, seperti pankreas, kelenjar tiroid, atau alat reproduksi. Hormon
berpengaruh terhadap sistem kerja organ tubuh kita. Jika jumlah zat tersebut tidak
seimbang, maka manusia mengalami masalah kesehatan.
Setiap orang memiliki hormon serotonin yang berfungsi sebagai
pengendali suasana hati. Banyaknya hormon serotonin akan menimbulkan
perasaan bahagia. Sebaliknya, kadar serotonin yang rendah membuat seseorang
merasa sedih atau berujung pada depresi.
Untuk meningkatkan hormon serotonin, kita disarankan untuk
mengonsumsi makanan yang mengandung asam amino tinggi. Hormon serotonin
juga diperoleh dari kegiatan olahraga serta sinar matahari.
Nah, jika hujan pasti cahaya matahari akan berkurang atau bahkan hilang
karena tertutup awan bukan? Ini salah satu penyebab yang membuat hati kita
semakin galau. Karena sinar matahari yang berperan dalam pembentukan vitamin
D, yang juga penting dalam pembuatan serotonin. Akibatnya penurunan serotonin
membuat perasaan sedih dan galau.

Pexels/cottonbro studio

Rasa kantuk didorong oleh peningkatan kadar hormon melatonin. Hormon


ini dihasilkan oleh otak dan area mata, serta berfungsi untuk mengatur siklus tidur
manusia. Semakin tinggi kadar melatonin, semakin besar pula keinginan untuk
rebahan atau bermalas-malasan di kasur. Sebaliknya, jika melatonin dalam tubuh
menurun, maka kamu akan terjaga.
Hormon melatonin juga diperoleh dari sinar matahari dan sumber cahaya
lainnya. Ketika sinar matahari jatuh ke saraf mata, produksi hormon melatonin
dalam tubuh kita menurun. Pernah tidak kamu berjalan-jalan di siang bolong lalu
merasa mengantuk? Tidak bukan.
Kalau cuaca sedang mendung atau turun hujan, produksi melatonin malah
meningkat. Berkurangnya cahaya matahari memicu intensitas hormon melatonin
dalam tubuh. Alhasil, jadi mager (malas gerak) dan enggan beranjak dari kasur.
Kebiasaan begadang juga mempengaruhi hormon melatonin. Jika kamu
terlalu lama membuka ponsel mata kamu jadi terpapar cahaya terus menerus,
kemudian otak mengirim sinyal bahwa kamu tidak butuh istirahat. Jadi dikurangi
ya kebiasaan seperti itu.
Lalu apa ya yang menyebabkan kita menjadi lapar saat hujan turun? Saat
suhu dingin, tubuh otomatis memproduksi termogenesis (rasa panas) supaya kita
tidak kena hipotermia. Secara biologis, ada 2 jenis termogenesis yaitu shivering
thermogenesis (ST) dan non-shivering thermogenesis (NST). Shivering
Thermogenesis (ST) dihasilkan dari gerakan otot, sementara Non Shivering
Thermogenesis (NST) berlangsung tanpa adanya gerakan otot.
NST akan mengeluarkan energi panas dari dalam tubuh untuk
meminimalisasi rasa menggigil. Karena banyaknya energi yang dikeluarkan, ada
hormon lain yang ikut muncul. Namanya hormon ghrelin, yaitu hormon pemicu
rasa lapar yang dihasilkan oleh lambung. Ini penyebab kita tiba-tiba ingin bakso,
seblak, mi ayam, gorengan, dan lain sebagainya.
Seasonal Affective Disorder (SAD)
Meskipun terbilang normal, perubahan suasana hati (mood) yang terjadi
saat pergantian musim perlu diwaspadai. Seasonal Affective Disorder (SAD)
adalah kondisi seseorang mengalami depresi akibat perubahan cuaca, terutama
saat musim dingin dan musim hujan berlangsung. Seasonal Affective
Disorder dapat disebabkan oleh 3 faktor, yakni genetik, psikologi, dan
lingkungan.
Ketika musim dingin tiba, paparan sinar matahari menjadi berkurang.
Akibatnya, waktu malam terasa lebih lama, dan waktu siang menjadi lebih
pendek. Hal ini mempengaruhi ritme sirkadian (ritme yang mengatur hormon
manusia), yang berujung pada jumlah hormon serotonin dan melatonin.
Tentu kamu masih mengingat apa fungsi hormon tersebut. Keduanya
mengatur suasana hati dan pola tidur manusia. Kalau jumlahnya tidak seimbang,
tubuh kita terasa kurang nyaman dan timbul rasa sakit, seperti pusing dan mual
karena gangguan tidur.
Gejala SAD umumnya sama dengan gejala depresi, seperti kehilangan
nafsu makan, kurang konsentrasi, sedih berkepanjangan hingga merasa tidak
berharga atau worthless. Jika kamu mengidap gejala seperti di atas, cobalah jalani
psikoterapi dan konsultasikan kepada psikolog atau psikiater. Ingat, gangguan
kesehatan mental tidak boleh diabaikan. Jangan sembarangan meminum obat. Hal
itu berbahaya karena kita bukan ahli pada bidang itu.
Kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan saat turun hujan

Freepik/tirachradz

Guna mengusir galau ketika hujan, disarankan untuk melakukan kegiatan


lain yang menyenangkan di rumah. Pasalnya, berada di rumah seorang diri tanpa
kegiatan ataupun interaksi dengan orang lain bisa semakin memperburuk suasana
hati (mood).
ada beberapa kegiatan lain yang dapat anda coba, misalnya:
• berendam air hangat
• berdiskusi atau berbincang-bincang dengan keluarga
• memasak bersama anggota keluarga lain
• bermain gim dengan teman di rumah
• olahraga ringan di sekitar rumah, push-up, sit-up, naik tangga, dsb.
• bersih-bersih rumah
• merawat diri dengan mandi, keramas, mengecat kuku, dan sebagainya
• mendengarkan musik atau menonton film
Derasnya hujan dan cuaca yang mendung bisa membuat galau beberapa
orang. Fenomena ini sebenarnya wajar dan dialami oleh banyak orang. Akan
tetapi, Anda jadi tidak dapat menikmati waktu di rumah karena terus merasa
sedih.
Kunci mencegah emosi negatif akibat hujan adalah tetap aktif bergerak
dan berinteraksi dengan orang lain. Lakukan apa saja yang membuat Anda merasa
bahagia dan ajaklah orang terdekat Anda mengobrol bersama. Dengan begitu,
hujan tidak akan membuat Anda sedih atau kesepian.

Anda mungkin juga menyukai