Anda di halaman 1dari 20

Critical Review Disertasi

NILAI-NILAI PENDIDIKAN
ANTI BULLYING DALAM SUNNAH NABI
DAN KONTEKSTUALISASINYA BAGI
PENDIDIKAN KARAKTER

Karya: Fakrur Rozi


NIM: 1600039028

Critical Review ini Dibuat dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Studi Islam Integratif

Disusun Oleh:
Ahmadi (NIM: 200002901)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
2023
IDENTITAS DISERTASI:

: Nilai-Nilai Pendidikan Anti Bullying Dalam


Sunnah Nabi Dan Kontekstualisasinya Bagi
Judul Pendidikan Karakter
Penulis : Fakrur Rozi
NIM : 1600039028
Tempat/Tgl.Lahir : Jepara, 20 Desember 1969
Pekerjaan : Dosen UIN Walisongo Semarang
Program : Doktor
Konsenterasi : Pendidikan Islam
Ujian Terbuka : 17 Juli 2019

: 1. Prof. Dr.H. Abdullah Hadziq, M.A.


Promotor
2. Dr. H. A. Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag.

Tim Penguji : 1. Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, M.A.


2. Dr. H. Najahan Musyafak, M.A.
3. Prof. Dr. Abdullah Hadziq, M.A.
4. Dr. H. A. Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag.
5. Prof. DR. H. Madyo Ekosusilo, M. Pd.
6. Dr. H. Zuhad, M.A.
7. Dr. H. Darmu’in, M. Ag.
A. PENDAHULUAN
Untuk memudahkan dalam penelaahan critical review ini, reviewer akan
menyajikannya menjadi beberapa bagian berikut:
1. Pendahuluan. Bagian ini berisi tentang sistematika penulisan critical review dan
alasan mengapa disertasi ini dipilih sebagai objek critical review. Bagian ini juga
menjelaskan sekilas tentang isitilah penting yang digunakan dalam tulisan ini.
2. Resume. Bagian ini berisi penjelasan secara singkat dan padat tentang isi disertasi
yang sedang direview.
3. Critical Review, berisi tentang kritik terdahap metodologi dan teori yang digunakan
penulis dalam menyusun disertasi ini.
4. Alternatif Metodologis dan Teoritis. Pada bagian ini reviewer akan menyajikan
beberapa alternatif metodologis dan teoritis yang barangkali laik dipakai dalam
penelitian yang sama.
Disamping itu, untuk memudahkan dalam melihat mana posisi penulis disertasi
dan mana reviewer, serta beberapa istilah asing yang digunakan dalam tulisan ini, maka
akan dijelaskan beberapa istilah penting berikut:
1. Penulis adalah penulis disertasi yang berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Anti Bullying
Dalam Sunnah Nabi Dan Kontekstualisasinya Bagi Pendidikan Karakter”, yakni
Fakrur Rozi;
2. Reviewer adalah sebutan bagi penulis critical review disertasi tersebut, yakni
Ahmadi;
3. Bullying adalah serangkaian insiden kejam antara individu terhadap individu atau
pihak lain yang dilakukan berulang, disengaja, dalam bentuk fisik, sosial, atau
verbal. Objek utama dalam penelitian disertasi Fakrur Rozi adalah bullying yang
diterima Nabi dan pendidikan anti bullying: materi, metode dan strategi yang
dilakukan Nabi.

Adapun alasan mendasar yang menyebabkan dipilihnya disertasi ini sebagai


objek critical review adalah: pertama, judul disertasi ini senafas dengan judul disertasi
yang akan diangkat oleh reviewer, yakni seputar pendidikan Islam. Kedua, disertasi ini
tergolong masih baru dan temanya cukup menarik sebab terkait dengan materi, metode
dan strategi yang dilakukan Nabi dalam pendidikan anti bullying. Ketiga, background
keilmuan penulis disertasi ini dan tema yang diangkatnya sama dengan backgraound
reviewer yaitu pendidikan Islam.
B. RESUME DISERTASI
Disertasi yang ditulis Fakrur Rozi dengan NIM 1600039028ini terdiri dari i –
xxviii dan 314 halaman. Disertasi yang dipromotori oleh Prof. Dr.H. Abdullah Hadziq,
M.A dan Dr. H. A. Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag. ini telah diujikan pada Ujian
Tertutup pada tanggal 31 Mei 2019 dan diujikan pada Ujian Terbuka pada 17 Juli 2019
dengan tim penguji yang terdiri dari: Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, M.A., Dr. H. Najahan
Musyafak, M.A., Prof. Dr. Abdullah Hadziq, M.A., Dr. H. A. Hasan Asy’ari Ulama’i,
M.Ag., Prof. Dr. H. Madyo Ekosusilo, M. Pd., Dr. H. Zuhad, M.A., Dr. H. Darmu’in,
M. Ag.
Disertasi ini sejatinya ingin membuktikan kebenaran perilaku dan karakteristik
pribadi Nabi Muhammad, kemudian mengekstrak nilai-nilai dari perilaku beliau yang
dapat ditiru. Setelah meneliti hadis-hadis tentang pendidikan anti bullying yang terdiri
dari materi, metode dan strategi pendidikan anti bullying dalam sunnah Nabi
Muhammad, di sini disebutkan beberapa nilai yang relevan, antara lain: keadilan,
kesetaraan manusia, persaudaraan, cinta dan kasih sayang, dan perdamaian.
Disertasi tersebut memperkuat penelitian Lickona yang menyimpulkan ada
10 karakter baik disebut sebagai previous finding, yakni: wisdom (kebijaksanaan),
justice (keadilan), fortitude (sikap tabah/ keuletan), self-control (pengendalian diri) love
(cinta), positive attitude (sikap positif), hard work (kerja keras), integrity (integritas),
gratitude (syukur-terima kasih), dan humility (rendah hati). Karena itu, disertasi Fakrur
Rozi sejatinya lebih bersifat pengembangan dari penelitian sebelumnya. Yang
menyatakan ada 5 nilai-nilai pendidikan anti bullying dalam sunnah Nabi Muhammad
yang diistilahkan dengan current finding.
Kesimpulan besar disertasi ada tiga: Pertama: Nilai-nilai anti bullying yang
ditemukan dalam sunnah Nabi Muhammad ada lima, yaitu: keadilan, kesetaraan
manusia, persaudaraan, cinta dan kasih sayang, dan perdamaian. Kedua:
kontekstualisasi nilai-nilai pendidikan anti bullying dalam sunnah Nabi Muhammad
bagi pendidikan karakter, yakni pendidikan profetik yang menekankan penanaman
nilai-nilai keadilan, kesetaraan manusia, persatuan, cinta dan kasih sayang dan
perdamaian..
Penelitian Fakrur Rozi fokus pada aplikasi pendidikan karakter tentang nilai-
nilai anti bullying dalam sunnah Nabi Muhammad dengan sumber data primer berupa
sunnah, hadis, sirah Nabi, ayat-ayat Al-Qur‘an beserta tafsir bil ma‟ṡūr, maupun
pendapat para ahli yang menguatkan sunnah Nabi tentang perilaku bullying kaum kafir
Quraisy terhadap Nabi dan para sahabat, dampak bullying, materi pendidikan anti
bullying, metode dan strategi pendidikan anti bullying yang dilakukan Nabi. Adapun
sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah pendapat para ahli yang dimuat di
buku, jurnal, disertasi, artikel maupun lainnya, yang membahas tentang bullying, anti
bullying, maupun pendidikan karakter.
. Penggalian data dilakukan dengan teknik library research, baik data primer
maupun data sekunder, selanjutnya digunakan metode content analysis (tahlîl al-
madhmûm) untuk menganalisis pendidikan karakter tentang nilai-nilai anti bullying
dalam sumber primer dan sekunder tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui studi dokumentasi sunnah Nabi, yang terdapat dalam bukubuku sirah nabi,
kitab-kitab hadis dan syarahnya, alQur‘an, tafsir, buku, jurnal, disertasi yang terkait
dengan bullying, pendidikan anti bullying dan pendidikan karakter. Data sunnah Nabi
tentang bullying dan anti bullying yang telah terkumpul, kemudian dipilah-pilah,
dipaparkan, dimaknai, ditelaah dan dikontekstualisasikan dengan pendidikan karakter.
Pemahaman terhadap sunnah Nabi dilakukan secara tekstual, kebahasaan, kontekstual,
maupun melalui asbāb al-wurūd. Teknis analisis data dalam penelitian ini
menggunakan hermeneutik.
Adapun sistematikanya terdiri dari enam bab. Bab I berisi pendahuluan yang
meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian
pustaka, kerangka teori, kerangka berpikir, metode penelitian dan sistematika
pembahasan.
Bab II berisi tentang: bullying, Pendidikan Anti Bullying dan Pendidikan
Karakter, berisi tentang: Bullying secara umum (pengertian, jenis dan tipe bullying;
aktor penyebab bullying; dampak bullying); Pendidikan Anti Bullying dan Pendidikan
Karakter.
Pada bab III disajikan tentang Bullying dan Pendidikan Anti Bullying dalam
sunnah Nabi Muhammad, terdiri dari: Perilaku Bullying terhadap Nabi Muhammad dan
Sahabat; Faktor Penyebab Nabi Muhammad SAW dan Sahabat dibully; Dampak
Bullying terhadap Nabi Muhammad SAW dan Sahabat; Pendidikan Anti Bullying,
terdiri dari: Materi Pendidikan Anti Bullying, Metode Pendidikan Anti bullying, dan
Strategi Pendidikan Anti Bullying dalam Sunnah Nabi Muhammad.
Selanjutnya bab IV berbicara mengenai Nilai-nilai Pendidikan Anti Bullying
dalam Sunnah Nabi Muhamad (Keadilan, Kesetaraan Manusia, Persaudaraan, Cinta dan
Kasih Sayang, serta Perdamaian) dan Kontekstualisasinya bagi Pendidikan Karakter.
Bab V berisi simpulan dan saran. Bab terakhir ini merupakan penegasan teori
dan temuan yang dihasilkan, di dalamnya dijelaskan tiga hal penting. Pertama,
kesimpulan akhir disertasi dimana penulis berusaha mengungkap nilai-nilai anti
bullying yang terdapat dalam sunnah Nabi Muhammad, dikategorikan menjadi lima,
yakni: Keadilan, Kesetaraan Manusia, Persaudaraan, Cinta dan Kasih Sayang, serta
Perdamaian. Kedua, Kontekstualisasi nilai-nilai pendidikan anti bullying dalam sunnah
Nabi bagi pendidikan karakter, yakni pendidikan karakter profetik yang menekankan
penanaman pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan manusia, persatuan, cinta dan kasih
sayang dan perdamaian.

C. CRITICAL REVIEW
Dalam mengkritisi disertasi ini reviewer akan melakukannya secara berurutan
dari latar belakang hingga sistematika penulisan. Analisis kritis tersebut akan ditulis
pada bagian akhir dari setiap sub judul yang menjadi objek cirical review.

1. Latar Belakang

Pada bagian latar belakang, penulis disertasi menjelaskan bahwa Nabi


Muhammad pada masa awal dakwahnya juga mengalami berbagai penganiayaan,
penghinaan, ejekan, cemoohan dan pemboikotan dari orang-orang kafir Quraisy.
Beberapa bentuk bullying yang dialami Nabi Muhammad dan para sahabat, antara lain:
Bullying fisik, Bullying verbal, Bullying relational.
Nabi Muhammad merupakan guru mutlaq umat Islam seluruh dunia. Beliau
sendiri mengidentifikasikan dirinya sebagai mu‟allim (pendidik). Beliau selalu
memberikan pengajaran prinsipprinsip Islam kepada manusia, dan memerintahkan
manusia agar mengajarkan pengetahuannya kepada orang lain. Beliau adalah manusia
sempurna, insan kamil, sekaligus guru. terbaik. Beliau tidak hanya mengajar, mendidik,
tapi juga menunjukkan jalan. Kehidupannya demikian memikat dan memberikan
inspirasi hingga manusia tidak hanya mendapatkan ilmu dan kesadaran darinya, tapi
lebih jauh lagi mentransfer nilai-nilai luhur yang beliau kembangkan hingga
menjadi manusia-manusia baru. Setiap muslim menjadikannya sebagai “a beloved role
model.” Muhammad adalah contoh manusia ideal untuk semua waktu dan
tempat.
Latar belakang penulisan disertasi ini karena maraknya perilaku bullying pada
masyarakat. Perilaku bullying hampir mewarnai seluruh sendi kehidupan, lebih-lebih di
tahun politik. Ini merupakan pertanda bahwa masyarakat kita sedang sakit. keberhasilan
pendidikan kita dipertanyakan. Penulis mempunyai keyakinan bahwa pada diri Nabi
Muhammad terdapat living Qur‘ān, yang bisa digali sebagai formula untuk
menyembuhkan penyakit tersebut. Sejarah telah membuktikan bahwa tradisi jahiliyyah
dapat berubah menjadi tradisi profetik. Oleh karena itu, penulis bermaksud meneliti
Nilai-nilai Pendidikan Anti Bullying dalam Sunnah Nabi dan Kontekstualisasinya bagi
Pendidikan Karakter.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis disertasi ini tertarik untuk lebih jauh
meneliti: apa saja nilai-nilai anti-bullying yang terekam dalam sunnah Nabi? dan
bagaimana kontekstualisasi nilai-nilai pendidikan antibullying dalam sunnah Nabi bagi
pendidikan karakter.
Setelah membaca latar belakang ini, reviewer menemukan beberapa catatan
penting. Pertama, penulis disertasi belum memberikan alasan-alasan akademik-
objektif, mengapa tema itu menarik dan penting untuk dikaji serta belum ada kalimat
thunder sentence atau shoking statement di awal paragraf pertama untuk menegaskan
bahwa disertasi memang penting dan menarik. Misalnya: gagasan Nilai-nilai
Pendidikan Anti Bullying, selama ini lebih banyak dikaji dari perspektif para akademisi,
teori Barat dan Pendidikan Anti Bullying versi Nabi Muhammad belum banyak dikaji.
Isu Pendidikan Anti Bullying merupakan isu yang paling mendapatkan perhatian
banyak pihak, sejak menguatnya tekhnologi informasi di sosial media, yang menjadi
fenomena global. Namun sayang konsep Pendidikan Anti Bullying masih sering disalah
pahami oleh sebagian orang. Misalnya, ada yang memahaminya, sebagai hal yang wajar
mencaci maki di sosial media, ada pula yang memahaminya sebagai bentuk kemajuan
zaman. Peneliti belum menunjukkan beberapa data nya. Selama ini belum ada yang
secara khusus menyentuh wilayah penafsiran hadis yang menjadi representasi
Pendidikan Anti Bullying. Peneliti belum meniunjukkan data-datanya. Karena kalaupun
ada masih belum dianalisis secara mendalam.
dan terlalu banyak memberikan porsi pada perbincangan mengenai pengertian
bullying. Dari 9 halaman, ada sekitar 5 halaman yang mengulas tentang bullying. Bagi
reviewer hal ini kurang relevan karena terkesan menghamburkan kertas, padahal
sejatinya latar belakang harus langsung menukik pada pokok bahasan yakni mengenai
Nilai-nilai Pendidikan Anti Bullying dalam Sunnah Nabi dan kontekstualisasinya bagi
Pendidikan Karakter. Saya mengapreisasi tema disertasi ini. Isu ini menarik dan
merupakan isu aktual dewasa ini, bukan hanya di level lokal atau national, tetapi global.
Penelitian Nilai-nilai Pendidikan Anti Bullying ini nanti akan memberikan kontribusi
akademik dalam mensosialisasikan gagasan wakaf asuransi di satu sisi, dan
mengungkap motif-motif serta memberikan kritik terhadap paradigma Nilai-nilai
Pendidikan Anti Bullying yang dinilai kurang relevan dalam kondisi kekinian.
Kedua, historitas nilai-nilai pendidikan antibullying dalam sunnah Nabi bagi
pendidikan karakter memang diungkap dengan baik, hanya saja reviewer belum
menemukan perdebatan akademik seputar tema disertasi yang menjadi titik kegelisahan
penulis sehingga mampu mendorongnya untuk meneliti dan menulis disertasi ini.
Ketiga, beberapa reason yang dijadikan pijakan penulis disertasi atas urgensi
penelitian ini terlihat kurang tepat, sebab kesemuanya lebih menekankan pada teori
tentang Bullying, belum menyentuh pada subtansi materi yang menjadi tema pokok
penelitian.

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah


Penulis disertasi ini membatasi masalah penelitiannya pada rumusan dan konsep
Pendidikan Anti Bullying dalam Sunnah Nabi baik dalam tataran metodologis maupun
aplikatif.
Adapun rumusan masalahnya adalah; apa saja nilai-nilai anti-bullying yang
terekam dalam sunnah Nabi? dan bagaimana kontekstualisasi nilai-nilai pendidikan
antibullying dalam sunnah Nabi bagi pendidikan karakter.
Pada bagian ini reviewer melihat bahwa penulis disertasi langsung menyusun
rumusan masalah tanpa terlebih dahulu menjabarkan poin penting yang
dipersyaratkanUIN Walisongo yakni, identifikasi masalah Identifikasi masalah
sebetulnya merupakan langkah penting untuk mengungkap sejumlah persoalan yang
melingkupi kajian penelitian. Berbagai persoalan ini penting untuk diungkap agar
peneliti dapat secara leluasa memetakan sejumlah persoalan yang relevan dengan judul
penelitian. Tidak hanya itu, melalui identifikasi masalah yang ditinjau dari berbagai
perspektif, seorang peneliti dapat menunjukan bahwa judul yang sedang dikaji memiliki
tingkat urgensi dan relevansi yang tinggi.
Karena identifikasi masalah tidak dicantumkan maka peneliti terlihat
“memaksakan diri” untuk membatasi penelitian ini. Padahal jika identifikasi tersebut
dilakukan niscaya peneliti akan lebih mudah untuk memilih mana permasalahan yang
paling penting dikaji. Pembatasan masalah yang ada dalam disertasi ini belum
menunjukkan tingkat urgensitasnya, sebab tidak didukung dengan alasan yang cukup,
rasional dan lengkap dengan data-data pendukungnya. Karena itu, pembatasan masalah
masih menyisakan pertanyaan besar, misalnya, kenapa objek penelitian dibatasi pada
nilai-nilai anti-bullying yang terekam dalam sunnah Nabi dan kontekstualisasi nilai-
nilai pendidikan antibullying dalam sunnah Nabi bagi pendidikan karakter.
Mengenai rumusan masalah, reviewer melihat tidak ada masalah krusial yang
patut dikritisi sebab penulis berhasil mengungkapkannya dengan redaksi yang cukup
baik dan realable.

3. Kegunaan dan Tujuan Penelitian


Penulis disertasi ini mengungkapkan bahwa penelitian ini memiliki kegunaan
dan kemanfaatan secara akademik, terutama dalam pengembangan studi nilai-nilai
pendidikan anti bullying dalam sunnah Nabi Muhammad, serta mencari formula yang
tepat pendidikan karakter. Secara praksis penelitian ini diharapkan oleh penulisnya
dapat memberikan gambaran tentang paradigma baru pendidikan karakter.
Menurut hemat reviewer tujuan penelitian ini terlihat cukup baik dan sudah
memenuhi standar penulisan ilmiah karena berpijak pada rumusan masalah yang ada.
Mengenai kegunaan, selain secara kademik dan praksis, barangkali secara teologis juga
patut diajukan, misalnya, penelitian ini secara teologis diharapkan mampu memberikan
pencerahan sekaligus penguatan keyakinan umat Islam terhadap sunnah. Sebab metode
sunnah sejatinya ingin menjelaskan sekaligus mengungkap rahasia dan kemukjizatan-
kemukjizatan al-Qur’an dari sisi nilai-nilai pendidikan karakter.

4. Telaah Kepustakaan
Ada sekitar 11 karya ilmiah yang ditelaah oleh penulis disertasi ini yaitu:
a. Dan Olweus, dengan judul buku Bullying at School, what we Know and what we
can Do, terbitan USA: Blackwell Publishing, 2004. mengurai tentang bullying itu
sendiri secara umum, namun tidak membahas pendidikan karakter.
b. Alexa Gordon Murphy, Character Education: Dealing with Bullying, New York:
Infobase Publishing, 2009. Buku ini berisi tentang bullying yang menyakitkan,
mengenali ciri-ciri pelaku, dan dampak pada korbannya. Buku ini menekankan pada
pentingnya pendidikan karakter dalam mengatasi bullying, baik konvensional
maupun bullying melalui media.
c. Karya Cynthia Louise Davis, A Comparison of Preservice Teachers‘ Responses to
Bullying Scenarios.‖ Salah satu cara penting untuk meminimalisir bullying adalah
dengan pendidikan karakter, mendidik sikap sosialemosional, dan intervensi
perilaku positif.
d. Sharon Orosz, Best Practices for the Practical Implementation of the Anti bullying
Bill of Rights Act (ABR), Departemen Pendidikan Negara Bagian New. Jersey, 2012.
Orosz adalah seorang trainer. Buku ini ini berisi panduan praktis melawan bullying,
yang difokuskan pada 5 komponen pokok komprehensif, yakni: preventing,
reporting, investigating, responding dan remediating

e. Bobby Kipper and Bud Ramey, No Bullies, New York City: Morgan James
Publishing, 2013.29 Buku ini fokus membahas tentang bullying, sama sekali tidak
membahas tentang pendidikan karakter

f. Abū Abdurrahmān Sa‘īd, Al-Hadyu al-Nabawi fi Tarbiyati al-Aulād fī Ḍau‟ al-


Kitāb wa al-Sunnah, 2011. Kitab ini menjelaskan orang tua dalam mendidik anak-
anaknya, agar jauh dari perilaku bullying

g. Thomas Lickona, Educating for Character: How Our School Can Teach Respect
and Responsibility. Menurut Lickona, karakter mulia (good character) meliputi
pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen (niat) terhadap
kebaikan, dan akhirnya benarbenar melakukan kebaikan. Dengan kata lain, karakter
mengacu kepada serangkaian pengetahuan (cognitives), sikap (attitudes), dan
motivasi (motivations), serta perilaku (behaviors) dan keterampilan (skills)

h. Nimrod Aloni, A Redefinition of Liberal and Humanistic Education. Dalam tulisan


ini, Aloni mengemukakan 4 model pendidikan karakter, yakni: klasik, romantik,
eksistensial, dan radikal. Dia juga menawarkan model baru,
pendidikan karakter integratif
i. Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri,
lebih dikenal sebagai Ibnu Hisyam, dengan karyanya fenomenal: Sirah Nabawiyah,
jilid 1 Buku ini membahas tentang sejarah dunia Arab pra-Islam, sejarah Nabi
Muhammad secara lengkap dan terpercaya. Hanya saja, buku ini tidak disusun
secara sistematis sesuai runtutan peristiwa

j. Muhammad Sa‘id Ramadhan Al-Buthy, dengan karya Sirah Nabawiyah. Buku ini
berisi analisis ilmiah sejarah pergerakan Islam di masa Rasulullah, disertai beberapa
ibrah dari setiap peristiwa.

k. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Al-Raḥīq alMakhtūm Sirah Nabawiyah.


Buku ini menjadi buku terbaik 1 dalam lomba penulisan sejarah Islam yang
diadakan Rabithah al-„Alam al-Islami. Sistematika buku ini sangat bagus, memuat
sejarah kondisi Arab pra-Islam, sejarah Nabi Muhammad mulai lahir sampai beliau
meninggal.

Semua karya ilmiah yang dilansir di atas, menurut hemat reviewer cukup
representatif, namun demikian setidaknya ada dua poin penting yang menarik untuk
dianalisa dalam paparan telaah kepustakaan ini: Pertama, dalam literartur yang ada
belum menunjukkan fakta sosialnya seperti apa disertai data. (Lihat data-data terakhir
bagaimana kasus kasus perundungan di media sosial dan lingkungan sekolah misalnya
yang tidak mencerminkan Pendidikan Anti Bullying. Peneliti belum menunjukkan fakta
literaturnya terkait beberapa riset yang bicara Pendidikan Anti Bullying yang masih
menyisakan problem. Dengan kata lain, di paragraf ini ada semacam diskursus
akademik yang diskursif untuk dijadikan basis menyusun rumusan masalah riset.
Kedua, sebaiknya dibuat kluster secara paradigmatic riset-riset: Pendidikan
Anti Bullying terkait dengan isu pelecehan fisik, verbal dan psikis secara umum, Riset
riset Anti Bullying yang berbasis pada kajian pendidkan Islam, Riset Anti Bullying
yang berbasis pada produk Al Qur’an dan Sunnah sebagai sumber utama pendidikan
Islam.

5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian disertasi ini meliputi tiga hal, yaitu:
a. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau literatur (library research),
yakni data penelitian yang bertumpu pada data-data kepustakaan. Data utamanya
berupa sunnah nabi tentang: Nabi Muhammad dan para sahabat menjadi korban
bullying, faktor-faktor penyebab dan dampak bullying, materi, metode, dan strategi
Nabi Muhammad dalam menghadapi bullying.
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yang berarti
pendekatan yang tidak menitikberatkan pada statistik, bukan angka atau pengukuran,
melainkan makna (meaning). Pendekatan kualitatif non interaktif ditekankan, karena
peneliti tidak berinteraksi dengan Nabi Muhammad sebagai sumber sunnah, tetapi
peneliti hanya berinteraksi dengan dogma, ajaran dan dokumen-dokumen sunnah nabi
yang terkait dengan bullying dan pendidikan anti bullying. Bahasa Denzin adalah
pendekatan kualitatif historis, yakni dengan pemanfaatan dokumen-dokumen sejarah
dan catatan-catatan tertulis masa lalu

b. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan datanya adalah library research, yakni dengan cara
mengadakan studi atas sunnah, hadis, sirah Nabi, ayat-ayat Al-Qur‘an beserta tafsir bil
ma‟ṡūr, maupun pendapat para ahli yang menguatkan sunnah Nabi tentang perilaku
bullying kaum kafir Quraisy terhadap Nabi dan para sahabat, dampak bullying, materi
pendidikan anti bullying, metode dan strategi pendidikan anti bullying yang dilakukan
Nabi.

Sumber data primer dalam penelitian ini meliputi dokumen sunnah Nabi Muhammad
yang berasal dari: kitab-kitab sirah nabawiyah, utamanya karya: Abu Muhammad
Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri, Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, dan
Muhammad Sa‘id Ramadhan Al-Buthy. Sedangkan dari kitab-kitab hadis, diperoleh
dari Kutub al-Sittah, kitab syarah hadis dan asbāb al-wurūd hadis. Kitab tafsir yang
penulis gunakan adalah kitab Tafsīr Al-Qur‟ān al-Aẓīm karya Al Imām Ibnu Kaṡīr
yang fokus pada tafsir bi al-ma‟ṡur, yakni menafsirkan Al-Qur‘ān dengan Al-Qur‘ān,
menafsirkan Al-Qur‘ān dengan sunnah, perkataan para sahabat dan tābi‘īn. Kitab tafsir
lainnya yakni Tafsir Maraḥ Labīd karya Syaikh Nawawī al-Jāwī, dan Taisīr al-Karīm
al-Raḥmān karya Abdul Rahmān Nāṣir al-Sa‘dī.

Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah pendapat para ahli yang
dimuat di buku, jurnal, disertasi, artikel maupun lainnya, yang membahas tentang
bullying, anti bullying, maupun pendidikan karakter. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui studi dokumentasi sunnah Nabi, yang terdapat dalam buku-buku
sirah nabi, kitab-kitab hadis dan syarahnya, al-Qur‘an, tafsir, buku, jurnal, disertasi
yang terkait dengan bullying, pendidikan anti bullying dan pendidikan karakter

c. Metode Analisis Data


Metode yang digunakan adalah analisis isi (content analysis atau tahlîl al-madhmûn).
Disamping itu, penulis disertasi ini juga menggunakan metode komparatif, artinya
membandingkan dengan data sunnah Nabi tentang bullying dan anti bullying yang
telah terkumpul, kemudian dipilah-pilah, dipapar-kan, dimaknai, ditelaah dan
dikontekstualisasikan dengan pendidikan karakter. Pemahaman terhadap sunnah Nabi
dilakukan secara tekstual, kebahasaan, kontekstual, maupun melalui asbāb al-wurūd.
Dengan adanya pemaknaan dan kontekstualisasi ini, diharapkan akan menemukan
suatu formula tentang kontekstualisasi nilai-nilai pendidikan anti bulyying dalam
sunnah Nabi bagi pendidikan karakter.

Teknis analisis data dalam penelitian ini meng-gunakan hermeneutik.


Hermeneutika merupakan teknik analisis teks yang menekankan bagaimana
pemahaman dan prasangka awal membentuk proses interpretasi. Hermeneutika
digunakan karena kajian ini terkait erat dengan kegiatan penafsiran. Di dalam
penafsiran, teks dan konteks berdialektika. Karenanya, dalam memahami dialektika
teks dan konteks diperlukan hermeneutika sebagai pendekatan pemahaman.
Secara garis besar, metodologi yang digunakan penulis disertasi ini cukup
bagus, standar metodologi penelitian ilmiah sudah digunakan dan dielaborasi
sedemikian rupa, hanya saja ada beberapa hal yang patut dikritisi.
Pertama, dalam uraian metodologi ini penulis disertasi belum menyebutkan
instrument penelitian. Karena penelitian ini bersifat kualitatif, maka instrumen kunci
dalam penelitian ini adalah human instrumen, artinya, penelitilah yang mengumpulkan
data, menyajikan data, mereduksi data, mengorganisasikan data, memaknai data, dan
menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan manusia (peneliti) sebagai instrumen kunci
dalam penelitian ini karena penelitilah yang lebih memahami data sesuai dengan
masalah penelitian, memahami konteks, dan memaknai data penelitian.
Kedua, peneliti disertasi ini belum menyebutkan metode yang digunakan untuk
mengukur keabsahan temuan. Padahal hasil sebuah penelitian dapat dikatakan absah
dan laik pakai adalah apabila hasil penelitinnya benar-benar dapat diyakini
keabsahannya. Karena itu, kerangka ideal dari sebuah penelitian adalah adanya
indicator yang dapat dijadikan sebagai alat ukur keabsahan sebuah temuan. Salah satu
langkah yang dapat dilakukan untuk mentashih data temuan adalah, misalnya dengan
mengadakan observasi terus menerus, triangulasi dan mendiskusikannya dengan para
pakar atau teman sejawat. Dengan demikian maka hasil temuan penelitian akan dapat
dipertanggungjawabkan keabsahan dan kesahihannya.

6. Sistematika Penulisan
Disertasi ini terbagi menjadi lima bab yakni, Bab pertama berisi tentang: latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka
teori, kerangka berpikir, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua berisi tentang: Bullying, Pendidikan Anti Bullying dan
Pendidikan Karakter, berisi tentang: Bullying secara umum (pengertian, jenis dan tipe
bullying; faktor penyebab bullying; dampak bullying); Pendidikan Anti Bullying dan
Pendidikan Karakter.
Bab ketiga berisi tentang: Bullying dan Pendidikan Anti Bullying dalam sunnah
Nabi Muhammad, terdiri dari: Perilaku Bullying terhadap Nabi Muhammad dan
Sahabat; Faktor Penyebab Nabi Muhammad SAW dan Sahabat dibully; Dampak
Bullying terhadap Nabi Muhammad SAW dan Sahabat; Pendidikan Anti Bullying,
terdiri dari: Materi Pendidikan Anti Bullying, Metode Pendidikan Anti bullying, dan
Strategi Pendidikan Anti Bullying dalam Sunnah Nabi Muhammad.
Bab keempat berisi tentang: Nilai-nilai Pendidikan Anti Bullying dalam Sunnah
Nabi Muhamad (Keadilan, Kesetaraan Manusia, Persaudaraan, Cinta dan Kasih Sayang,
serta Perdamaian) dan Kontekstualisasinya bagi Pendidikan Karakter.
Bab kelima, terdiri dari: simpulan dan saran.
Menurut reviewer, pada dasarnya sistematika ini sudah disajikan dengan baik
hanya saja ada sedikit catatan yang perlu digarisbawahi yaitu pembahasan mengenai
Pendidikan Anti Bullying dan Pendidikan Karakter. Pembahsan Pendidikan Anti
Bullying ini seyogjanya tidak perlu disajikan dalam bab tersendiri, cukup diungkapkan
dalam catatan kaki secara singkat dan padat, kemudian diberi rujukan alternatif tentang
buku-buku yang dapat direfer terkait dengan Pendidikan Anti Bullying, seperti buku-
buku ensiklopedi atau penelitian-penelitian terdahulu yang menulis Pendidikan Anti
Bullying secara lengkap.
Pada bab kedua, idealnya diisi dengan landasan teoritis mengenai Pendidikan
Anti Bullying dan Pendidikan Karakter, terutama versi barat. Sebab pada bab ketiga
belum dibahas akar metodologis Pendidikan Karakter versi timur. Dengan demikian
akan tergembar dengan jelas apa sesungguhnya hakekat Pendidikan Karakter yang
diinginkan oleh dunia barat dan sastra yang simaksud oleh dunia timur, khususnya
Pendidikan Karakter dalam perspektif Nabi Muhammad SAW.

D. ALTERNATIF METODOLOGIS & TEORITIS


Jenis penelitian ini adalah kualitatif, karena itu penulis menggunakan beberapa
metode, teori dan pendekatan. Dalam memotret setting social dan historis misalnya,
penulis disertasi ini menggunakan pendekatan socio intellectual history. Sumber data
yang dipakai juga sudah memenuhi standar penelitian ilmiah yaitu sumber data primer
dan sekunder. Sementara metode pengumpulan data menggunakan metode library
research,dan analisis data menggunakan metode content analysis.
Secara garis besar sejatinya metode yang dipakai penulis disertasi ini sudah
cukup komprehensif dan tepat. Namun demikian, jika reviewer berkesempatan untuk
meneliti tema disertasi ini maka reviewer akan menggunakan setidaknya dua alternatif
metode dan teori yaitu:

1. Teori Hermeneutika
Mengingat teori hermenutika terdiri dari beragam model, maka hermeneutika
yang dipakai adalah hermeneutika objektif yang dikembangkan tokoh-tokoh klasik,
khususnya Friedrick Schleiermacher (1768-1834), Wilhelm Dilthey (1833-1911) dan
Emilio Betti (1890-1968). Menurut model ini, penafsiran berarti memahami teks
sebagaimana yang dipahami pengarangnya, sebab apa yang disebut teks, menurut
Schleiermacher, adalah ungkapan jiwa pengarangnya, sehingga seperti juga disebutkan
dalam hukum Betti, apa yang disebut makna atau tafsiran atasnya tidak didasarkan atas
kesimpulan kita melainkan diturunkan dan bersifat intruktif.
Untuk mencapai tingkat seperti itu, menurut Schleiermacher, ada dua cara yang
dapat ditempuh; lewat bahasanya yang mengungkapkan hal-hal baru, atau lewat
karakteristik bahasanya yang ditransfer kepada kita. Ketentuan ini didasarkan atas
konsepnya tentang teks. Menurut Schleiermacher, setiap teks mempunyai dua sisi: (1)
sisi linguistik yang menunjuk pada bahasa yang memungkinkan proses memahami
menjadi mungkin, (2) sisi psikologis yang menunjuk pada isi pikiran si pengarang yang
termanifestasikan pada style bahasa yang digunakan. Dua sisi ini mencerminkan
pengalaman pengarang yang pembaca kemudian mengkonstruksinya dalam upaya
memahami pikiran pengarang dan pengalamannya.
Menurut Abu Zaid, diantara dua sisi ini, Schleiermacher lebih mendahulukan
sisi linguistik dibanding analisa psikologis, meski dalam tulisannya sering dinyatakan
bahwa penafsir dapat memulai dari sisi manapun sepanjang sisi yang satu memberi
pemahaman kepada yang lain dalam upaya memahami teks.
Selanjutnya, untuk dapat memahami maksud pengarang sebagaimana yang
tertera dalam tulisan-tulisannya, karena style dan karakter bahasanya berbeda, maka
tidak ada jalan bagi penafsir kecuali harus keluar dari tradisinya sendiri untuk kemudian
masuk ke dalam tradisi dimana si penulis teks tersebut hidup, atau paling tidak
membayangkan seolah dirinya hadir pada zaman itu. Sedemikian, sehingga dengan
masuk pada tradisi pengarang, memahami dan menghayati budaya yang melingkupinya,
penafsir akan mendapatkan makna yang objektif sebagaimana yang dimaksudkan si
pengarang.
Teori hermeneutika objektif ini akan dapat memotret at-Tafsîr al-Bayâni Bint
asy-Syathi‟ pada level kajian konteks (mâ haul an-nash). Bagi Bint asy-Syathi, kajian
terhadap konteks atau apa yang hidup di sekitar teks merupakan faktor determinan
dalam proses pengungkapan sisi sastra (bayan) al-Qur‟an. Untuk mengungkapkan sisi
kemukjizatan dan keagungan al-Qur‟an, menurut Bint asy-Syathi, kajian terhadap
konteks al-Qur‟an merupakan keniscayaan yang tak boleh diabaikan. Karena itu, teori
hermeneutika objektif sangat membantu dalam menemukan, mendeteksi,
memverifikasi, dan menganalisis data-data yang mengitari teks al-Qur‟an.

2. Teori Semantik
Alternatif kedua yang dapat dipakai dalam penelitian ini adalah analisis
semantik, yakni suatu studi, kajian atau analisis makna berbagai perspektif yang
mengkristal dalam kata-kata atau mencoba menguraikan kategori semantik menurut
kondisi pemakaian kata itu. metode analisis semantik tersebut secara global dapat
diuraikan menjadi: (a) Analisis medan semantik, (b) Analisis komponen semantik, dan
(c) Analisis kombinasi semantik.
a. Analisis Medan Semantik
Yang dimaksud dengan medan makna (semantik domai, semantik field) atau
medan leksikal adalah seperangkat unsur leksikal yang maknanya saling berhubungan
karena maknanya menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau realitas dalam
alam semesta tertentu.25 Analisis medan semantik berarti menguraikan makna-makna
dari seperangkat kosa kata yang membentuk pola jaringan tertentu sehingga bisa
ditentukan mana yang menempati posisi sentral (keyword), posisi periferal (pinggiran)
dan posisi medium (berada di antara keduanya).
Jika ditarik ke al-Qur‟an, maka medan semantik al-Qur‟an adalah seperangkat
kata dalam al-Qur‟an yang maknanya saling berhubungan (membentuk pola jaringan
tertentu membentuk bagian pandang dunianya) sehingga dapat ditentukan posisi
masing-masing kosa kata (sentral, periferal dan medium). Dan dalam analisis medan
semantik terhadap at-Tafsir al-Bayâni li al-Qur’ân al-Karîm, kosa kata yang dianalisis
berada pada posisi sentral.
b. Analisis Komponen Semantik
Setiap kata atau leksem tentu memiliki makna dan makna kata tersebut terdiri
dari sejumlah komponen (komponen makna) yang membentuk keseluruhan makna kata
itu. Maka analisis komponen makna berarti penguraian unsur-unsur yang bersama-sama
membentuk kosa kata tertentu.
c. Analisis Kombinasi Semantik
Analisis kombinasi semantik sebenarnya merupakan kombinasi antara analisis
medan makna yang berusaha mendistribusikan kosa kata dalam medan tertentu dan
analisis komponen semantik yang berusaha menggali unsur-unsur kata sampai pada unit
yang paling elementer. Maka analisis kombinasi semantik adalah pengkajian terhadap
kombinasi unit-unit makna untuk menampilkan jaringan makna dan konseptual yang
dibangunnya.
Dari uraian di atas, tampak bahwa metode analisis semantik pada dasarnya
adalah usaha penggalian unit-unit makna kosa kata sampai pada unit yang paling
elementer sesuai dengan (1) Referensi, dan (2) Yang dimaksud. Dengan demikian,
analisis semantik terhadap at-Tafsîr al-Bayâni berarti telah menerapkan tiga teori
pendekatan makna, yakni referensial, ideasional/konsepsional dan behavioral/
kontekstual.
Analisis semantik ini sangat cocok dipakai untuk membedah metode bayâni
Bint asy-Syathi‟, terutama yang terkait dengan kajian terhadap teks al-Qur‟an (mâ fî
an-nash). Dengan menggunakan metode ini maka temuan makna teks akan semakin
dalam karena sebuah kata akan dibedah satu persatu sesuai dengan posisi dan
kedudukannya. Pada titik inilah akan diketahui mana makna yang sentral, periferal dan
medium; mana makna dasar (al-ma’anî al-awwaliyah), dan mana makna
turunan/relasional (al-ma’ani ats-tsanawiyah).

Dengan menggunakan dua teori ini, reviewer optimis hasil temuan penelitian
disertasi yang diangkat Hamdani Mu‟in ini akan semakin mendalam, menukik dan
menakjubkan.
DAFTAR ISI DISERTASI

HALAMAN JUDUL
NOTA DINAS
PERSETUJUAN DISERTASI UJIAN TERTUTUP DEKLARASI
PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI
ABSTRAK
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
DAFTAR SINGKATAN
TRANSLITERASI
DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Kajian Pustaka
E. Kerangka Teori
1. Bullying dan Anti Bullying
2. Pendidikan Anti Bullying dalam Sunnah Nabi
3. Pendidikan Karakter
F. Kerangka Berpikir
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
2. Data dan Sumber Data
3. Fokus Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
H. Sistematika Pembahasan

BAB II: BULLYING, ANTI BULLYING DAN PENDIDIKAN KARAKTER


A. Bullying
1. Pengertian, Jenis dan Bentuk Bullying
2. Faktor Penyebab Bullying
3. Dampak Bullying
B. Pendidikan Anti Bullying
C. Pendidikan Karakter
1. Potensi-potensi Manusia
2. Pengertian Karakter
3. Kriteria Karakter Baik
4. Pentingnya Pendidikan Karakter
5. Metode dan Strategi Pendidikan Karakter
6. Tujuan Pendidikan Karakter

BAB III: PENDIDIKAN ANTI BULLYING DALAM SUNNAH NABI


MUHAMMAD
A. Perilaku Bullying terhadap Nabi Muhammad dan Sahabat
1. Bullying Fisik
2. Bullying Verbal
3. Bullying Relational
B. Faktor Penyebab Nabi Muhammad dan Sahabat Di-bully
C. Dampak Bullying terhadap Nabi Muhammad dan Sahabat
1. Dampak Bullying Fisik
2. Dampak Bullying Verbal
3. Dampak Bullying Relational
D. Materi Pendidikan Anti bullying dalam Sunnah Nabi Muhammad
1. Iman (Aqidah)
2. Islam
3. Iḥsān atau Akhlak
E. Metode Pendidikan Anti-Bullying dalam Sunnah Nabi Muhammad
1. Nabi Muhammad sebagai Teladan
2. Nabi Muhammad Menyuruh para Sahabat Melakukan Ajaran Islam
3. Nabi Muhammad Melarang atau Mengecam Tindakan Bullying
F. Strategi Pendidikan Anti bullying dalam Sunnah Nabi Muhammad
1. Sabar dan Istiqamah dalam Berdakwah
2. Memerdekakan Budak
3. Dakwah secara Rahasia dan Menghindari Konfrontasi
4. Dukungan Abū Ṭālib dan Khadījah
5. Berdoa
6. Hijrah
7. Mempererat Persaudaraan
8. Strategi Politik melalui Piagam Madinah
9. Pengampunan/Amnesti Massal (Tulaqā‟)

BAB IV: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTI BULLYING DALAM SUNNAH


NABI MUHAMMAD DAN KONTEKSTUALISASI BAGI
PENDIDIKAN KARAKTER
A. Nilai-nilai Pendidikan Anti bullying dalam Sunnah Nabi Muhammad
1. Keadilan
2. Kesetaraan Manusia
3. Persaudaraan
4. Cinta dan Kasih Sayang
5. Perdamaian
B. Kontekstualisasi Nilai-nilai Pendidikan Anti Bullying dalam Sunnah Nabi bagi
pendidikan Karakter
1. Kontekstualisasi Nilai Keadilan dalam Pendidikan Karakter
2. Kontekstualisasi Nilai Kesetaraan Manusia dalam Pendidikan Karakter
3. Kontekstualisasi Nilai Persaudaraan dalam Pendidikan Karakter
4. Kontekstualisasi Nilai Cinta dan Kasih Sayang dalam Pendidikan Karakter
5. Kontekstualisasi Nilai Perdamaian dalam Pendidikan Karakter
C. Temuan Penelitian.

BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anda mungkin juga menyukai