Anda di halaman 1dari 4

Teman Terbaik Remaja Muslim Edisi 068 / Juni 2019

Frustasi? Owh NO!

L
agi Viral, seenggaknya polling di Instagram. Anehnya Menelusuri Akar Masalah
ketika tulisan ini dibuat, ada polling yang dia bikin, minta Kalo kita baca berita-
kasus percobaan bunuh pendapat atau choice ke netizen, berita tentang kasus bunuh diri,
diri yang mau dilakuin sama apakah dia masih perlu hidup
penyebabnya bisa beragam.
seorang cowok yang coba terjun (Life) atau mati (Dead). Parahnya,
Ada yang karena putus cinta,
dari jembatan tol Lempuyangan, mungkin karena netizen atau
ditingal nikah sama mantan. Ada
Yogjakarta. Berita dan videonya followernya kebanyakan orang
yang bunuh diri karena stress
viral, di sosial media. Selidik alay dan suka galau, akhirnya
sudah kuliah jauh-jauh ke luar
punya selidik, alasan dia mau hasil pollingnya malah ngasih
negeri, begitu pulang ke Indo,
bunuh diri, karena frustasi, saran dia untuk Dead. Walah,
nggak dapat pekerjaan. Tapi
depresi diputusin pacarnya. Duh, ckckck… edan tenan iki!
ada juga yang coba bunuh diri,
duh…. Sepele banget hidup loe! Nah, karena kita empati karena masalah sepele dua pele,
Gaes, tanpa bermaksud dan peduli pada nasib remaja, karena nggak punya gadget
meremehkan masalah mereka maka masalah ini perlu kita yang bagus kayak teman-
yang sedang frustasi hingga bahas, agar teman-teman remaja
temannya. Ada juga yang bunuh
hendak atau sudah bunuh diri, pada ngeh nih, kira-kira apa saja
diri sekeluarga, gegara nggak
di sini di buletin ini kayaknya sih penyebab yang bisa atau
sanggup ngelanjutin hidup. Dan
memang perlu dibahas kasus gampang bikin stress, kenapa
penyebab-penyebab yang lain.
bunuh diri ini. Sebab, nggak orang bisa stess lalu bunuh
sedikit kasus bunuh diri ini diri, dan yang lebih penting Dari sekian kasus
dilakukan oleh para remaja atau adalah gimana caranya biar tersebut, kira-kira kita bisa
pelajar yang frustasi. Bahkan kita terhindar dari upaya atau mengasumsikan, apa penyebab
satu bulan yang lalu, di situs perilaku yang bisa mengarah ke utama alias akar masalahnya
liputan6.com diberitakan ada bunuh diri. Yowis, gak usah lama- koq bisa sampe mereka bunuh
seorang remaja di Malaysia lama, cekidot aja dah buletin diri? Sebelum ngejawab,
bunuh diri, gegara dia bikin kesayanganmu ini. pertanyaan itu, ada baiknya

Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT 01
Teman
Surga

coba kita uraikan dulu, unsur- mereka semua. Allah berfirman cara memandang masalah,
unsur dari kasus bunuh diri. dalam (Q.S Al-Hujurat : 13) maka akhirnya berbeda cara
Jadi, secara global, kalo boleh Jadi, dari unsur yang menyikapi masalah tersebut.
disusun, unsur-unsur dari kasus pertama (manusia), kata kunci Masalahnya yang dihadapi
ini, adalah yang (1) Manusia misalnya, masalah sepele nggak
yang bisa kita catat adalah
(individu) itu sendiri beserta punya gadget yang bagus dan
keyword “takwa”. Mau seganteng
segala potensi pemikirannya; terbaru, lalu gengsi dan minder
atau sejelek apapun, mau sekaya
(2) Masalah atau problem hidup dengan teman-teman gaulnya.
atau semiskin apapun, mau
manusia; dan (3) Interaksi sosial Tapi dengan cara pandang
setinggi atau serendah apapun
manusia dengan lingkungan yang benar dan berbeda, ada
pendidikannya, tetap standar
sekitarnya, termasuk peraturan orang yang biasa-biasa aja,
bakunya untuk mengukur baik-
atau hukum yang berlaku di meskipun gadgetnya nggak
buruknya seseorang adalah
masyarakat. Coba, kita urai satu sebagus punya temannya, atau
ketakwaannya kepada Allah.
per satu, lalu nanti kita kaitkan bukan gadget yang terbaru.
antar ketiganya. Kedua, unsur berupa Pun dengan contoh masalah-
masalah atau problem hidup masalah yang lain.
Pertama, manusia
manusia. Ini jelas unsur yang
diciptakan oleh Allah sebagai Nah, pertanyaan penting
penting dan pasti ada, pada
mahluk ciptaan terbaik, tertuang berikutnya, lalu apa unsur yang
kasus bunuh diri. Setiap orang
dalam Al- Qur’an di Surah At-Tin bisa menyusun cara pandang
yang hendak atau udah bunuh
ayat 4 “ Sesungguhnya Kami telah seseorang terhadap persoalan
diri, pasti karena memiliki hidup? Melalu kajian yang
menciptakan manusia dalam
masalah, yang tadi sudah mendalam Syekh Taqyiuddin
bentuk yang sebaik-baiknya”. Di
disebutkan macam-macam An-Nabhani menjelaskan bahwa
ayat lain, lebih gamblang lagi
sebab masalahnya. Tapi yang unsur yang mempengaruhi cara
kudu kita pahami bareng-bareng pandang seseorang (view of life)
“Dan sesungguhnya telah bahwa, bukan ada atau enggak adalah pemahaman seseorang
kami muliakan anak-anak Adam, adanya masalah di kehidupan tersebut. Sementara yang
kami angkut mereka di daratan yang manusia yang jadi pangkal bisa menyusun pemahaman
dan di lautan, kami beri mereka persoalan. Sebab, manusia dan seseorang tergantung pada
rezeki dari yang baik-baik dan masalah itu kayak dua sisi keping asupan informasi (maklumat)
kami lebihkan mereka dengan mata uang, di manapun manusia dan tsaqofah Islam yang masuk
kelebihan yang sempurna atas hidup, selama dia masih hidup, ke dalam benaknya yang
kebanyakan makhluk yang telah pasti akan ketemu dengan yang diproses melalui proses berfikir.
kami ciptakan”. (Q.S Al Isra’: 70) namanya masalah.
Jadi, kalo selama ini
Dari penciptaan yang Kalo bukan di situ pangkal seseorang asupan informasi
sempurna tersebut beserta persoalannya, lalu di mana dan tsaqofahnya bukan dari
segala potensi hidupnya, maka pangkal persoalan dari masalah pemikiran-pemikiran islami,
kesempurnaan manusia sebagai hidup manusia? Sekali lagi, yang pantas saja jika cara pandang
makhluk Allah SWT tidak dilihat jadi persoalan bukan ada atau dia terhadap hidup (view of
dari segi fisik (kecantikan tidaknya masalah, melainkan life) menjadi salah. Kalo cara
ataupun ketampanan cara pandang seseorang itu pandangnya sudah salah, akibat
seseorang), tapi sempurna di terhadap masalah yang dia berikutnya berupa aktivitas
mata Allah SWT adalah siapa hadapi. Bisa jadi masalahnya atau tindakan yang diambil pun
yang paling bertaqwa di antara sama, tapi karena berbeda jadi salah. Sehingga dari unsur

02 Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT
Teman
Surga

yang kedua (masalah) ini, kita bunuh dari masih bisa jadi Pertama, memandang
bisa tarik kata kuncinya berupa ancaman bagi remaja. masalah merupakan bentuk
“pemahaman”. Pemahamanlah Lebih lengkapnya, kalo kasih sayang Allah swt yang
yang membuat seseorang ketiga unsur itu digabungkan, berupa ujian dan peringatan. Al-
berbeda ketika menyikapi penjelasannya gini. Jadi, kalo Quran menegaskan hal ini dalam
problematika kehidupan. Kalo surat al-Anbiya ayat 35:
seseorang individu manusia
cara pandangnya terhadap "Tiap-tiap yang berjiwa
tidak menyadari potensi dirinya
persoalan salah alias nggak pasti akan merasakan mati. Kami
diciptakan sebagai mahluk
islami, maka bunuh diri biasanya akan menguji kamu dengan
terbaik, lalu dia salah dalam
menjadi salah satu jalan bagi keburukan dan kebaikan sebagai
menghadapi problematika
mereka untuk mengakhiri cobaan (yang sebenar-benarnya).
kehidupan, ditambah lagi
masalah. Dan hanya kepada Kamilah kamu
lingkungan sekitarnya
Ketiga, interaksi sosial mendukung untuk tetap berada dikembalikan."
manusia dengan lingkungannya. di jalan yang salah, maka dia akan Kedua, menganggap
Ini unsur yang juga nggak mudah sekali stress, yang salah masalah merupakan cara Allah
bisa dilepaskaitkan dengan satu ujugnya bisa berupa bunuh swt untuk meningkatkan derajat
problematika manusia. Sebab diri. dan status kita sebagai hamba.
manusia hidup nggak bisa Al-Quran surat al-Insyiqaq ayat 6
sendiri, karena karakter manusia menegaskan:
Cara Elegan Ngadepin Ujian
yang serba lemah, serba kurang,
maka manusia membutuhkan Seperti sudah diungkap "Hai manusia,
yang lain. Untuk itulah, di atas, bahwa manusia nggak sesungguhnya kamu sudah
kemudian manusia berinteraksi bisa lepas dari yang namanya bekerja untuk Tuhanmu dengan
dengan manusia lain. Dari masalah. Nah, adakalanya sungguh-sungguh, maka kamu
interaksi yang kontinyu, maka di masalah itu jadi ujian bagi (kelak) akan menemuinya."
masyarakat kita akan mengenal manusia. Kaidah atau rumusnya Ketiga, mempercayai
aturan, hukum, pranata sosial. masih sama, yakni “kalo salah bahwa Allah swt memberikan
dalam memandang masalah masalah sesuai dengan kadar
Nah, kalo selama interaksi
(ujian), maka salah mengambil kemampuan kita. Allah swt
yang mengatur antar manusia
sikap”. Yes, karena itulah kita Maha Adil yang tidak akan
menggunakan aturan yang
kudu tahu gimana cara ngadepin membebani hambaNya di luar
tidak islami, pantas aja kalo
masalah/ujian dalam hidup kita. batasnya. Cara pandang seperti
interaksinya nggak syar'i. Salah
satu penyebab seseorang Bisa dikatakan, ujian ini akan membuat kita selalu
depresi, stress, atau merasa yang dihadapi manusia yang optimis dalam menjalani hidup
minder, kayak dicontohkan dikasih oleh Allah, bisa berlevel dan menghadapi masalah.
karena nggak punya gadget tingkatannya. Ada yang diuji Ketika kita telah yakin, maka kita
tadi, adalah berupa interaksi, dengan masalah yang ringan, ada tinggal mencari jalan keluarnya.
atau pergaulan. Kalo cara atau yang diujian dengan ujian yang Al-Quran mengingatkan dalam
aturan gaul, dan teman-teman sangat berat, seperti yang dialami surat al-Baqarah ayat 45:
gaulnya nggak mendukung oleh para Nabi terdahulu. Dari "Dan mohonlah
seorang remaja bertakwa, nggak beragam dan berlevelnya ujian pertolongan Allah dengan sabar
mendukung seorang remaja manusia, maka beginilah cara dan salat, dan sesungguhnya
untuk memiliki pemahaman pandang yang benar terhadap hal itu sangat berat kecuali bagi
yang islami, maka masalah masalah: orang-orang yang khusyu’."

Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT 03
Teman
Surga

Keempat, meyakini
bahwa di mana ada kesulitan
di situ pasti ada kemudahan,
sebagaimana firman Allah swt
dalam Q.S al-Insyirah: 6,
"Maka sesungguhnya
bersama kesulitan ada
kemudahan, sesungguhnya
bersama kesulitan ada
kemudahan."

Yuk Kita Renungkan!


rintangan berikutnya.” (HR. Rasulullah saw berikut ini:
Sahabat Ibnu Mas’ud Bukhari).
pernah menceritakan penjelasan “Perhatikanlah orang
Dari hadits dan gambar yang lebih rendah keadaannya
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
di atas, kita bisa pahami bahwa dari pada kalian, dan jangan
tentang karakter manusia
problematika manusia akan perhatikan orang yang lebih
Nabi Muhammad saw selalu ada, ketika selesai satu sukses dibandingkan kalian.
pernah membuat bangun segi problem, akan menghadang di Karena ini cara paling efektif, agar
empat, lalu beliau membuat depannya problem yang lain. kalian tidak meremehkan nikmat
garis lurus di tengahnya yang Maka nggak perlu dan nggak Allah bagi kalian.” (HR. Ahmad,
menembus bangun segi empat usah stress. Justru yang kita
Turmudzi, dan Ibn Majah)
itu. Kemudian beliau membuat perlukan sekarang, jika kita
garis kecil-kecil menyamping sudah tahu dan paham bahwa Jadi, dari hadits tersebut
di antara garis tengah itu. Lalu masalah akan datang pada setiap kesimpulan kita masih sama,
beliau bersabda, kesempatan, di situlah kita butuh bahwa bukan banyak atau
“Ini manusia. Dan ini bekal menghadapi masalah tadi. beratnya masalah yang kita
ajalnya, mengelilinginya. Dan Dan di atas tadi sudah diuraikan hadapi yang bikin kita galau bin
garis yang menembus bangun panjang bin lebar, kalo kita stress, tapi cara menghadapi
ini adalah obsesinya. Sementara musti memperbanyak asupan masalah dengan bekal tsaqofah
garis kecil-kecil ini adalah pemahaman berupa informasi Islam yang benar, yang
rintangan hidup. Jika dia berhasil dan tsaqofah Islam yang benar, membuat kita tetap enjoy ketika
mengatasi rintangan pertama, biar kita nggak mudah stress diuji dengan masalah, makanya
dia akan tersangkut rintangan dalam menghadapi masalah. #yukngaji biar nggak mudah
kedua. Jika dia berhasil lolos Al akhir, sebagai bahan stress, dan nggak gampang
rintangan kedua, dia tersangkut renungan coba perhatikan hadits bunuh diri. []

Ayo gabung bersama ribuan pembaca Teman Surga, untuk ikut menyebarkan opini Islam tentang remaja
Islam dengan menjadi pelanggan Teman Surga. Hubungi bagian pemasaran ya...

Buletin Teman Surga terbit setiap 1 minggu sekali. Diterbitkan oleh Teman Surga Community. Alamat:
Jl. Manunggal 47-E, Kota Bogor. Dicetak untuk kalangan terbatas. Kontak email: temansurgacom@
gmail.com | Website: temansurga.com | Instagram @temansurga | Fanspage FB: facebook.
com/komunitastemansurga | Twitter: temansurgacom | Channel Telegram: t.me/temansurga

04 Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai