Anda di halaman 1dari 25

PERANGKAT PEMBELAJARAN

MATERI SUHU DAN KALOR


KELAS X

Nama : Sri Wahyuni,S.Pd


NIP : 199011152023212037
Bidang Studi : Fisika

PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI ULIM
TAHUN 2024

Nama Sekolah : SMK Negeri Ulim


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/ Genap
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Topik : Kalor dan Perpindahannya
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kajian/ kerja Fisika dan Dasar Bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kajian/ kerja Fisika dan Dasar Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas.
B. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis proses pemuaian, perubahan wujud zat dan perpindahan kalor.
4.6 Menyaji hasil penyelidikan mengenai perpindahan kalor menggunakan Azas Black
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.1 Mengidentifikasi proses pemuaian zat;
3.6.2 Mengidentifikasi perubahan wujud zat;
3.6.3 Mengidentifikasi proses perpindahan kalor.
4.6.1 Menyajikan hasil percobaan perpindahan kalor menggunakan Asas Black.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan informasi, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi proses pemuaian zat;
2. Mengidentifikasi perubahan wujud zat;
3. Mengidentifikasi proses perpindahan kalor.
E. Materi Pembelajaran/ Topik
Suhu dan Kalor/ Kalor dan Perpindahannya
F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Presentasi
G. Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
Media : Whiteboard, Spidol, LCD, Laptop
Sumber Belajar : Bahan Ajar, Buku Fisika SMK Kelas X, LKPD, dan Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pertemuan ke-1
Pendahuluan A. Orientasi 10 menit
 Guru membuka pelajaran dengan salam
pembuka
 Mengelola kelas
 Mengecek kehadiran peserta didik
 Berdoa
B. Apersepsi
 Guru memberikan apresepsi dengan
menanyakan kembali materi yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran,
cangkupan materi, dan teknik penilaian
yang akan dilakukan.
C. Motivasi
 Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
D. Pemberian Acuan
 Guru menginformasikan kepada peserta
didik, buku dan referensi pendukung yang
terkait dengan materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti A. Mengamati 60 menit
 Guru meminta peserta didik untuk
melihat tayangan video:
 Air yang sedang dipanaskan di atas
kompor menggunakan panci!
Bagaimanakah air tersebut lama-
kelamaan bisa menjadi panas dan
menguap?
 Sendok yang dicelup di dalam panci yang
berisi air tersebut, lama-kelamaan tidak
bisa disentuh karena panas!
 Bingkai kaca yang dibuat lebih besar dari
pada kacanya.
B. Menanya
 Guru menyampaikan pertanyaan terkait
dengan tayangan yang ditampilkan.
 Peserta didik meresponi pertanyaan yang
disampaikan oleh Guru.
C. Mengumpulkan data
 Guru meminta peserta didik duduk dalam
kelompok masing-masing.
 Guru membagi LKPD kepada peserta didik
dalam kelompok masing-masing.
 Peserta didik berdiskusi dan mencari
informasi dari buku paket atau literatur
terkait untuk mengerjakan pertanyaan-
pertanyaan yang tertera dalam LKPD.
D. Mengasosiasi
 Peserta didik melakukan kajian untuk
menentukan kesamaan pendapat terkait
pemuaian zat, perubahan wujud zat dan
proses perpindahan kalor.
E. Mengkomunikasi
 Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi/ kerja
kelompok.
 Kelompok yang lain menanggapi hasil
diskusi/ kerja kelompok teman.
 Guru menanggapi hasil presentasi untuk
memberi penguatan pemahaman dan/ atau
mengklarifikasi miskonsepsi.
Penutup  Bersama peserta didik Guru membuat 20 menit
simpulan terkait pembelajaran hari ini.
 Guru meminta peserta didik merefleksikan
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Guru melaksanakan penilaian.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan doa
dan memberikan salam.
Ulim, Februari 2024
Mengetahui, Guru Mapel
Kepala Sekolah

Idris, S.Pd Sri Wahyuni,S.Pd


NIP:19641231198803103 NIP:199011152023212037
BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR
KELAS X

OLEH:
SRI WAHYUNI, S.Pd
SUHU DAN KALOR

1. Pengertian Suhu
Suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas atau dingin suat benda. Untuk
mengetahui seberapa besar suhu suatu benda maka digunakan termometer.

Gambar. 1 : Termometer
2. Mengukur suhu

Ukuran suhu dinyatakan dengan derajat Celsius (°C), Fahrenheit (°F), Reamur (°R), dan Kelvin
(K). Satuan suhu dalam SI adalah Kelvin (K).
Skala Titik Tetap Bawah Titik Tetap Atas
Termomete
r
0
Celcius =titik beku air / titik lebur es 1000 adalah suhu air mendidih pada tekanan76
cm Hg(1atm)
0
Reamur =titik beku air / titik lebur es 80° adalah suhu air mendidih pada tekanan
76 cmHg
Fahrenheit 0° adalah suhu campuran es dengan 212° adalah suhu
garam. Suhu pada saat air membeku air mendidih pada tekanan 76 cmHg
atau es mencair adalah pada 32°F
Kelvin 0 K adalah suhu untuk semua gas yang 373 adalah suhu air mendidih pada tekanan
telah mencair. Suhu pada saat air 76 cmHg
membeku atau es mencair adalah pada
273 K

Tabel.2: Skala Termometer

Ingat !!!!

Contoh
1. Suhu sebuah benda jika diukur menggunakan termometer celsius bernilai 45 oC. Berapa
nilai yang ditunjukkan oleh termometer Reamur, Fahrenheit dan kelvin ?

Jawab : Dik
T = 45oC
Ditanyakan
a. ToC = (4/5 To) R
= (4/5 x 45) oR
= 36 0R
b. T C = (32 +9/5 x T)oF
0

= (32+(9/5 x45)) oF
= 113 oF
c. 45oC = (45 + 273) = 318 K
2. Jika suhu benda 750C maka suhu benda tersebut dalam kelvin adalah
Jawab : T0C = (T + 273) K
750C = (75 +273) K
750C = 348 K
3. Pemuian zat
Pemuian adalah bertambahnya ukuran suatu benda pada saat menerima kalor atau panas.
a. Pemuian panjang
Pemuian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda yang
disebabkan oleh kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat
kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut.

Gambar. 2 : Pemuian panjang

∆ L=L1 . α . ∆ T
L=L0 (1+ α . ∆ T )
Keterangan :
∆ L= Perubahan panjang (m)
L1 = Panjang mula-mula (m)
L = Panjang setelah memuai (m)
α = Koefisien muai panjang
∆ T = Perubahan suhu (oC)
T 0 = Suhu mula-mula (0C)
T = Suhu setelah memuai(0C)

Contoh
1. Sebatang baja bersuhu 20 oC memiliki panjang 40 cm. Koefisien muai panjang
baja
10 C . Pertambahan panjang baja dan panjang akhir baja pada suhu 70oC adalah...
-5 o -1

Dik :
Pertambahan suhu (∆ T ) = 70 – 20 = 50 oC
Panjang awal (L1) = 40 cm
Koefisien muai panjang baja (α ) = 10-5 oC-1
Ditanyakan : Pertambahan panjang (∆ L ) dan panjang akhir (L2)
Jawab :
a) Pertambahan panjang
∆ L=α .L1.∆ T
∆ L=( 10−5 ) ( 40 )( 50 )
∆ L=0,00001× 2000
∆ L=0 , 02cm
b) Panjang akhir (L1)
L2 = L1+∆ L
= 40 cm + 0,02 cm
= 40,02 cm
b. Pemuaian luas
Jika yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan
mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng
akan mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang.
Gambar. 3 : Pemuian luas

Hubungan antara luas benda, pertambahan luas suhu, dan koefisien muai luas
suatu zat adalah
A=A 1 +∆ A
∆ A= A1 .(1+ β . ∆T ¿
Keterangan :
A : Luas akhir (m2)
A1 : luas mula-mula (m2)
∆ A : Pertambahan luas (m2)
β : Koefisien muai luas zat( / 0C)
∆ T : Kenaikan suhu (oC)

Contoh
1. Selembar baja pada suhu 20 0C memiliki panjang 50 cm dan lebar 30
cm. Jika koefisien muai panjang baja 10-5 oC-1, maka pertambahan luas
dan luas total pada suhu 60 oC adalah...
Pembahasan
Dik : Suhu awal (T1) = 20oC
Suhu akhir (T2) = 60 oC
Perubahan suhu (∆ T ) = 60 – 20 = 40
Luas awal (A1) = panjang x lebar = 50 x 30 =150 cm2
Koefisien muai panjang baja (α ) = 10-5 oC-1
Koefisien muai luas baja ( β ) = 2 α = 2 x 10-5 oC-1
Ditnyakan : Pertambahan luas (∆ A )
Jawab :
a) Pertambahan luas (∆ A )
∆ A=β A 1 ∆T
∆ A=( 2 x 10−5 ) (1500 ) (40)
∆ A=( ( 2 x 0,00001 ) x ( 40 ) ) (1500)
∆ A=( 0,00002 x 40 ) (1500 )
∆ A=0,0008 x 1500
∆ A=1 , 2cm2
b) Luas total (A2)
A2 = A1+∆ A
A2 = 1500 +1,2
A2 = 1501,2 cm2

c. Pemuian volume
Pemuian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian volume terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang,
lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah
kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3
dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3
kali koefisien muai panjang. Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P,
lebar L, dan tinggi h dipanaskan hingga suhunya bertambah ΔT, maka
berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas diperoleh harga volume
balok tersebut sebesar.
v=v o+ ∆ v
∆ v=v o . γ . ∆ T
v=v o (1+ γ . ∆ T )

Keterangan :
v : Volume akhir (m3)
vo : Volume mula-mula (m3)
∆v : Pertambahan volume (m3)
γ : Koefisien muai volume
∆T : Kenaikan suhu (oC)
Contoh :
1. Bola pejal terbuat dari aluminium dengan koefisien muai panjang 24 x 10 -6 0C-1. Jika
pada suhu 30 0C volume bola adalah 30 cm 3 maka agar volume bola itu bertambah
menjadi 30,5 cm3 bola tersebut harus dipanaskan hingga mencapai suhu... 0C
Pembahasan:
Dik: Koefisien muai panjang (α ) = 24 x 10-6 0C-1
Koefisien muai volume ( γ ) = 3α = 3 x 24 x 10-6 0C-1 = 72 x 10-6 oC-1
Suhu awal (T1) = 30oC
Volume awal (V1) = 30 cm3
Volume akhir (V2) = 30,5 cm3
Perubahan volume (∆ v ) = 30,5 - 30 = 0,5
Ditnyakan : Suhu akhir (T2)
Jawab : ∆ V = γ (V1) (∆ T )
∆ V = γ (V1) ( T2-T1)
0,5 = (72 x 10-6 0C-1) (30) (T2-300C)
0,5 = (2160 x 10-6) (T2 - 30)
0,5 = (0,00216 ) (T2 - 30)
0,5/0,00216 (T2 - 30)
231 = T2 - 30
T2 = 231 + 30
T2 = 261 0C

Perpindahan Kalor
Kalor atau panas adalah energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi menuju
benda bersuhu rendah. Perpindahan kalor terhenti setelah terjadi
kesetimbangan termal. Untuk mengetahui banyaknya kalor yang dilepas atau
diterima oleh suatu zat digunakan persamaan :
Q=m. c . ∆T
Keterangan :
Q = Banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = Massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
∆ T = Perubahan suhu (0C)
Contoh
1. Air bermassa 20 gram dengan kalor jenis 1 kal g-1 0C-1 pada mulanya bersuhu 30 0C.
Tentukan suhu akhir air jika banyaknya kalor yang diserap air adalah 300 kalori.
Pembahasan :
Dik : Massa (m) =20 gr
Suhu awal (T1) =30 0C
Kalor jenis air (c) = 1 kal gr-1 0C-1
Kalor (Q) = 300 kal
Ditanyakan : Q = m.c.∆ T
300 kal = (20 gr) (1 gr-1 oC-1 )¿)
300 = 20 (1) (∆ T ¿
300 = 20 (∆ T ¿
(∆ T ¿ = 300/20
(∆ T ¿ = 15
Pertambahan suhu adalah 150C
Suhu akhir = 15 + 30 = 45 0C

Untuk menentukan kalor jenis suatu zat digunakan persamaan :

Q
C= ∆T
m
Dimana
C = Kalor jenis zat (J/kg0C)
Q = Banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
m = Massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
∆ T = Perubahan suhu (0C)
Contoh :
Suatu benda bermassa 2 kg menyerap kalor sebanyak 100 kalori ketika suhunya
berubah dari 20 0C hingga 70 0C. Kalor jenis benda tersebut adalah..
Jawab : Dik
Massa benda (m) = 2 kg = 2000 gr
Kalor (Q) = 100 kal
Perubahan suhu (∆ T ) = 70 – 20 = 50 0C
Ditnyakan : Kalor jenis benda (c)
c = Q / m.∆ T
c = 100 kal / 100.000 gr 0C
c = 102 kal/ 10-5 gr o C
c = 102kal (10-5 gr -1 oC-1)
c= 10-3kal gr-1 oC-1
c = 10-3 kal/gr oC
Untuk menentukan kapasitas kalor suatu zat digunakan persamaan :

Q
C=
∆T
Dimana :
C = Kapasitas kalor (J/K)
Q = Banyak kalor (J)
∆ T = Perubahan suhu (K)

Kapasitas kalor juga dapat ditentukan dengan persamaan lain

C=m . c
Contoh
1. Kalor jenis air adalah 4180 J/kg Co. Kapasitas kalor 2 kg air adalah…..
Jawab : Dik : Kalor jenis air (c) = 4180 J/kg Co
Massa (m) = 2 kg
Ditanya : Kapasitas kalor (C)
Jawab : C = m c
C = (2 kg)(4180 J/kg Co)
C = (2)(4180 J/Co)
C = 8360 J/Co
a. Perpindahan kalor secara konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui perantara, di mana zat perantaranya
tidak ikut berpindah. Ujung logam akan terasa panas jika ujung yang lain
dipanaskan misalnya saat kita mengaduk adonan gula, air panas, dan kopi
dengan menggunakan sendok logam.

Gambar. 4 : Perpindahan kalor secara konduksi


Berdasarkan gambar di atas dapat dirumuskan perpindahan kalor secara konduksi
yaitu :
Q T 1−T 2
=kA
t ι
Keterangan :
Q/t = Laju perpindahan kalor
K = konduktivitas termal
A = luas penampang
T1 = Suhu tinggi
T2 = Suhu rendah
ι = Panjang benda

Contoh
1. Sebatang baja berbentuk silinder pejal mempunyai panjang 1 meter dan luas
penampang 0,2 meter kuadrat. Konduktivitas termal baja adalah 40 J/m.s.C 0.
Jika selisih suhu antara kedua ujung baja adalah 100 oC, tentukan laju
perpindahan kalor secara konduksi pada batang baja tersebut.
Dik :
Panjang baja (ι ) = 1 m
Luas penampang baja (A) = 0,2 m2
Konduktivitas termal baja (k) = 40 j/m.s.Co
Perbedaan suhu kedua ujung baja ( Δ T ) = 100C
Ditanyakan : Laju perpindahan kalor secara konduksi
Q/t = k.A . Δ T /ι
Q/t = (40) (0,2) (10)/1
Q/t = 80/1
Q/t = 80 joule/sekon
b. Perpindahan kalor secara radiasi
Radiasi merupakan proses peripandahan kalor yang tidak memerlukan medium
(perantara). Radiasi ini biasanya dalam bentuk Gelombang Elektromagnetik
(GEM) yang berasal dari matahari. Namun demikian dalam kehidupan sehari-
hari proses radiasi juga berlaku saat kita berada didekat api unggun, seperti
gambar.5.
Bagaimanakah proses radiasinya? Matahari adalah sumber cahaya di bumi,
sinarnya masuk ke bumi melewati filter yang disebut atmosfer, sehingga cahaya
yang masuk ke bumi adalah cahaya yang tidak berbahaya. Cahaya yang masuk
ke bumi melalui lapisan atmosfer itu dikenal dengan gelombang
elektromagnetik yang terbagi ke dalam gelombang pendek dan gelombang
panjang. Seperti Radio, TV, Radar, Inframerah, Cahaya Tampak, Ultraviolet,
Sinar X dan Sinar Gamma.

Gambar. 5 : Ilustrasi perpindahan kalor secara radiasi

Saat kita menjemur pakaian hitam dan putih dibawah sinar matahari berwarna
dengan jenis dan tebal yang sama, maka pakaian warna hitam akan lebih cepat
kering dibandingkan dengan pakaian berwarna putih. Emisivitas bahan
(kemampuan menyerap panas) untuk warna hitam e = 1 sedangkan warna putih
e = 0. Untuk warna lainnya berkisar antara 0 dan 1.

c. Perpindahan kalor secara konveksi


Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan
perpindahan benda. Misalnya air dalam wadah aluminium dipanaskan
menggunakan kompor. Pada mulanya kalor berpindah secara konduksi dan
radiasi dari api ke wadah aluminium, setelah itu kalor berpindah secara
konduksi dari wadah aluminium ke air. Perpindahan kalor secara konveksi
dimulai ketika air yang berada dekat dengan wadah aluminium menerima
tambahan kalor sehingga suhunya bertambah lalu memuai. Karena memuai
maka kerapatan (massa jenis) berkurang sehingga air ini mengapung ke
permukaan. Posisi air ini digantikan oleh air yang suhunya lebih rendah dan
kerapatannya lebih besar. Proses ini berlangsung terus menerus sehingga timbul
aliran konveksi air dalam wadah tersebut. Proses terhenti setelah semua air
mencapai suhu sama atau ketika air mendidih. Contoh lain adalah terjadinya
angin. Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak agar kalor bisa
berpindah dari bagian udara bersuhu tinggi ke bagian udara bersuhu rendah.
Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai
dengan perpindahan materi, misalnya perpindahan udara dan perpindahan air
laut. Udara yang berpindah disebut angin. Ketika udara berpindah, kalor juga
berpindah bersama
udara tersebut. Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat
mengalir, yang disebut sebagai fluida. Zat yang dapat mengalir adalah zat cair
dan zat gas, sedangkan zat padat tidak dapat mengalir.
Contoh perpindahan kalor secara konveksi yang terjadi secara alamiah adalah
proses terjadinya angin misalnya angin darat dan angin laut, proses terjadinya
air panas, asap api yang selalu bergerak ke atas. Contoh perpindahan kalor
secara konveksi hasil buatan manusia adalah perpindahan asap melalui
cerobong, perpindahan air dalam alat penyedia air panas, alat peniup rambut,
dll.
d. Kalor laten
Kalor yang tersimpan dalam suatu zat untuk mengubah wujudnya dari satu bentuk
ke bentuk yang lain.
L=Q/m
Ket :
Q = Kalor (J)
M = massa benda (kg)
L = kalor laten (J/Kg)
1. Kalor lebur
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk
mengubah wujudnya dari padat menjadi cair atau kalor yang dilepaskan 1
kg benda untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi padat.
Q = m. LF
Ket:
Q : Kalor yang diserap atau dilepaskan
M : Massa benda
LF : Kalor lebur
Contoh :
1. Banyaknya kalor yang harus diserap untuk mengubah wujud 1 gram
emas dari padat menjadi cair adalah..... (kalor lebur emas = 64,5 x 10 3
J/kg)
Jawab
Dik :
Massa emas = 1 gram (1 x 10-3kg)
Kalor lebur emas = 64,5 x 103 J/kg
Dit :
Q = m. LF
Q= (1 x10-3 kg) (64,5 x 103 J/kg)
Q = 64,5 Joule
2 Kalor uap
Perubahn zat cair menjadi zat gas yang didasari dengan perubahan kalor.
Quap = m . LV
Dimana
Quap = Kalor yang diperlukan (J)
M = Massa benda (kg)
Lv = Kalor uap (J/kg)
Asas Black
Asas black ditemukan oleh seorang ilmuan kelahiran Bordeaux Perancis bernama Joseph Black.
Bunyi asa black “Jumlah kalor yang dilepas oleh materi yang bersuhu lebih tinggi akan sama
dengan jumlah kalor yang diterima oleh materi yang suhunya lebih rendah” atau jika
disederhanakan kalor yang dilepas akan sama dengan kalor yang diterima.
QLepas = QTerima
Contoh
1. Sepotong aluminium bermassa 500 gram dan memiliki suhu 30 0C dimasukkan ke
dalam bejana berisi air bermassa 200 gram dan memiliki suhu 90 oC. Jika diketahui
kalor jenis alumunium 0,22 kal/g C o dan kalor jenis air 1 kal/g C o, maka suhu akhir
air dan aluminium adalah…
Jawab :
Satuan massa gram (g) tidak perlu diubah ke kilogram (kg) karena kalor jenis
aluminium dan kalor jenis air dinyatakan dalam kal/g oC.
Jawab
Dik :
(m) Aluminium = 500 gram
(c) Aluminium = 0,22 kal/g C0
(T) Aluminium = 30 oC
(m) Air = 200 gram
(c) Air = 1 kal/g Co
(T) Air =90 0C
Ditanyakan : Suhu akhir dan aluminium ?
Rumus kalor Q =
Qair = (200 gram)(1 kal/g Co) (90 oC – T)
Qaluminium = (500 gram) (0,22 kal/g Co) (T - 30 oC)
Kita harus ingat rumus asas black
Qlepas = QTerima
Air mempunyai suhu awal lebih tinggi (90 oC) sehingga air melepaskan kalor,
aluminium mempunyai suhu awal lebih rendah (30 oC) sehingga aluminium
menyerap kalor. Suhu akhir campuran air dan aluminium pasti lebih rendah dari
suhu awal air dan lebih tinggi dari suhu awal aluminium.

(200)(1)(90-T) = (500)(0,22)(T-30)
(200)(90-T) = (110)(T-30)
18000 – 200 T = 110 T – 3300
18000 + 3300 = 110 T + 200 T
21300 = 310 T
T = 68,7 oC
LKPD
SUHU DAN KALOR
KELAS X
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Kelompok: ……………………………………………………….

A. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis proses pemuaian, perubahan wujud zat dan perpindahan kalor.
4.6 Menyaji hasil penyelidikan mengenai perpindahan kalor menggunakan Azas Black.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.1 Mengidentifikasi pemuaian zat;
3.6.2 Mengidentifikasi perubahan wujud zat;
3.6.3 Mengidentifikasi proses perpindahan kalor.
4.6.1 Menyajikan hasil percobaan perpindahan kalor menggunakan Asas Black.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan informasi, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi pemuaian zat;
2. Mengidentifikasi perubahan wujud zat;
3. Mengidentifikasi proses perpindahan kalor.

A. Informasi
Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Istilah kalor pertama kali diperkenalkan oleh
seorang ahli kimia dari Perancis Bernama A.L Lavosier (1743-1794). Kalor berasal dari
kata caloric.
Kalor adalah energi yang dapat mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah, dengan demikian satuan kalor disebut kalori (kal).
 Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 gram
air murni sebesar 1 ◦C.
 1 kalori = 4,18 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori.
Apabila pada suatu benda diberikan kalor dengan nilai tertentu, maka pada zat tersebut
dapat terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut:
 Terjadi pemuaian
 Terjadi kenaikan suhu
 Terjadi perubahan wujud
Jika ada dua benda yang berbeda suhunya, maka akan terjadi perpindahan kalor atau
energi panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah.

B. Kerjakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:


1. Tuliskan jenis pemuaian yang terjadi pada zat padat, cair dan gas!
Pemuaian pada Zat Padat Pemuaian pada Zat Cair Pemuaian Gas
…………………………….. …………………………….. ……………………………..
…………………………….. …………………………….. ……………………………..
…………………………….. …………………………….. ……………………………..
2. Tuliskan perubahan wujud zat akibat dari pengaruh kalor!
Perubahan Wujud Zat Perubahan Wujud Zat
Padat menjadi cair …………………………….. Cair menjadi padat ……………………………..
Cair menjadi Gas …………………………….. Gas menjadi cair ……………………………..
Padat menjadi gas …………………………….. Gas menjadi padat ……………………………..

3. Tuliskan cara perpindahan kalor diserta contohnya yang ditemui dalam


kehidupan sehari-hari!
Konveksi Konduksi Radiasi
Pengertian: …………………. Pengertian: …………………. Pengertian: ………………….

Contoh: ………………………. Contoh: ………………………. Contoh: ……………………….


LEMBAR PENILAIAN

(ASPEK AFEKTIF)

Aspek Yang Dinilai


No
Nama Peserta Didik 1 2 3 4 5 6 Skoor Nilai
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 Total Akhir

Keterangan : Skala Penilaian :

1. Kelengkapan buku referensi 5 = Selalu


2. Mencari informasi dari buku referensi atau sumber yang relevan 4 = Sering
3. Partisipasi aktif dalam kelompok 3 = Jarang
4. Bertanya/menyampaikan argumentasi dalam kelompok 2 = Pernah
5. Menghargai pendapat teman 1 = Tidak Pernah
6. Memberikan solusi
(ASPEK KOGNITIF)

Kemampuan Kemampuan
Menyampaikan Menyempaikan Kemampuan
Informasi Ide/ Gagasan Bertanya
Nama Peserta Didik
No
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Skala Penilaian:

5 = Selalu (100%)
4 = Sering (75%)
3 = Jarang (50%)
2 = Pernah (25%)
1 = Tidak Pernah (0%)
(ASPEK PSIKOMOTOR)

Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan


No Menyampaikan Menyampaikan Bertanya Menghargai
Nama Peserta Didik Informasi Ide/gagasan Pendapat
Orang
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Skala Penilaian:

5 = Selalu (100%)
4 = Sering (75%)
3 = Jarang (50%)
2 = Pernah (25%)
1 = Tidak Pernah (0%)
KISI-KISI BENTUK SOAL OBYEKTIF

Nama Sekolah : SMK Negeri Ulim Penyusun : Sri wahyuni, S.Pd


Mata Pelajaran : Fisika Tahun Ajaran : 2024
Kelas/ Semester : X/ Genap Kurikuilum : Kurikulum 2013
Bentuk Tes : Objektif (Pilihan Ganda)
Level Kognitif/ : Level 3/ Kalor dan Perpindahannya
Topik
Pembelajaran

No. Kompetensi Inti Kelas/ Level Bentuk No.


Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Tema
Urut (KI) Semester Kognitif Soal Soal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. KI 3. Memahami, 3.6 Menganalisis X/ II Suhu dan 3.6.1 Disajikan C3 Kalor dan PG 1


menerapkan, proses Kalor narasi, peserta Perpindahnnya
menganalisis, pemuaian, didik diharapkan
dan dapat
perubahan
mengevaluasi mengidentifikasi
wujud zat
tentang perubuhan wujud
pengetahuan dan zat akibat
faktual, perpindahan pengaruh kalor.
konseptual, kalor.
operasional
dasar, dan
metakognitif
sesuai
dengan
bidang dan
lingkup
kajian/ kerja
Fisika dan
Dasar Bidang
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
pada tingkat
teknis,
spesifik,
berkenaan
dengan ilmu
pengetahuan
, teknologi.
KARTU SOAL BENTUK OBYEKTIF
Nama Sekolah : SMK Negeri Ulim
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/ Genap
Bentuk Tes : Objektif (Pilihan Ganda)
Level Kognitif/ Topik : Level 3/ Kalor dan Perpindahannya

Kompetensi Inti: BUKU SUMBER: Buku Fisika Kelas X SMK


KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis,
No Soal Kunci:
dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar 1
dan metakognitif sesuai dengan bidang A
dan lingkup Fisika dan Dasar Bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sebongkah es dengan massa 10 gram pada suhu 0 ◦C dicampur dengan 100 gram air dengan suhu 0 ◦C.
tingkat teknis, spesifik, detil, dan Jika tidak ada kalor yang masuk dan keluar system, maka hal yang akan terjadi adalah….
kompleks, berkenan dengan ilmu A. Sebagian es mencair
pengetahuan, B. Sebagian air membeku
teknologi. C. Semua air mencair
Kompetensi Dasar: D. Semua air membeku
E. Jumlah es dan air tetap
3.6. Menganalisis proses pemuaian,
perubahan wujud dan perpindahan kalor.
Kemampuan yang diuji/ Materi:
Kalor dan Perpindahannya/ Suhu dan Kalor
Indikator Soal:
3.6.1. Disajikan narasi, peserta didik
diharapkan dapat mengidentifikasi
perubahan wujud zat akibat
pengaruh kalor.

Anda mungkin juga menyukai