Komparasi Pendidikan
2024
PENDAHULUAN
Hal ini berdampak negatif bagi kehidupan anak bangsa. Salah satu bukti
konkretnya adalah maraknya kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak, misalnya
pencurian, kekerasan seksual, tawuran, dan sebagainya. Berita seperti itu hampir
setiap saat disajikan baik di media cetak maupun elektronik.
Hal ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nomor 58 Tahun 2009 menyebutkan bahwa setidaknya ada 5 aspek yang harus
dikembangkan pada anak, antara lain nilai agama dan moral, bahasa, kognisi, fisik-
motorik dan sosial-emosional. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat untuk mewujudkan cita-cita
bangsa, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengupayakan pembangunan
bangsa. potensi dan kemampuan peserta didik serta menjadikan mereka manusia yang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Semua lembaga satuan pendidikan di Indonesia
tanpa terkecuali memiliki peran penting dalam mewujudkan fungsi pendidikan
nasional tersebut.
Tidak begitu berbeda dengan landasan pendidikan karakter yang ada di Jepang,
landasan pendidikan karakter di Jepang juga di awali dari kebudayaan yang ada.
Bahkan sampai dengan saat ini Jepang dikenal sebagai Negara yang masih kuat
mempertahankan tradisi kebudayaannya di tengah zaman yang sudah modern ini.
Kebudayaan itu tidak hanya melekat pada kegiatan-kegiatan adat semata, akan tetapi
dalam keseharian juga masyarakat jepang masih mempertahanka adatnya, seperti
mengenakan pakaian adat yang masih lazim mereka kenakan dalam kehidupan
sehari-hari yakni Kimono. Makan dengan menggunakan sumpit yang masih mereka
pertahankan dan tradisi-tradisi lainnya.
Pada dasarnya pola pendidikan di sekolah-sekolah di Jepang mirip dengan di
Indonesia yang memiliki pola 6-3-3-4, dimana sistem pendidikan di negara ini telah
diatur dalam Kyoiku Kibonbo atau Hukum Dasar Pendidikan. Sama seperti di
Indonesia, pendidikan dasar ditempuh selama enam tahun, disusul pendidikan
menengah pertama dan atas masing-masing selama tiga tahun. Untuk jenjang tersier
(sarjana), dibutuhkan waktu empat tahun, kecuali fakultas kedokteran yang
membutuhkan waktu enam tahun.
Menurut Dian Montanesa (2021:176), Di Jepang juga ada sekolah negeri yang
biasanya disebut koritsu gakko. Sekolah negeri itu dikepalai atau diselenggarakan
oleh pemerintah kota atau yang disebur prefektur. Tetapi ada beberapa juga sekolah
yang dikelola oleh prefektur dan pemerintah pusat. Untuk sekolah swasta disebut juga
dengan shiritsu gakko yang diselenggarakan oleh badan hukum. Sistem pendidikan di
Indonesia beragam, beragam disini maksudnya adalah peserta didik merupakan siswa
yang berasal dari background suku, bahasa, culture dan keyakinan. Di Negara
Indonesia juga ada pendidikan formal dan non formal. Sistem pendidikan di
Indonesia juga disesuaikan dengan perubahan zaman, pendidikan di Indonesia
sebaiknya mengikuti perubahan era dan perubahan yang lebih inovatif dari waktu ke
waktu oleh karena itu kurikulum di Indonesia sering berubah-rubah dikarenakan
zaman yang berubah, seperti saat ini Indonesia sudah menggunakan K13 dan
Kurikulum Merdeka.
Murid atau siswa di Jepang baru mengikuti ujian mata pelajaran ketika sudah
berada di grade empat atau setara dengan anak yang berumur 10 tahun, dikarenakan
pada usia tiga tahun awal anak-anak diberikan pemahaman yang penting berkaitan
dengan tataa cara berperilaku sehari-hari serta nilai sopan santun. Di Indonesia
kedisiplinan masih harus ditingkatkan lagi begitu juga etika yang mengalami
kemerosotan, bahkan di Indonesia sangat sulit bagi anak untuk mengantri ketika
berbelanja.
DAFTAR PUSTAKA