MENEPATI JANJI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama : 1.Fajar Riski Santoso
2. Nefi Ulyatun Nimah
3.Putri Nabila
4.Fakhrur Rozi
Kelas : XI-C
Mapel : Pendidikan Agama Islam
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Menepati Janji.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah tentang mkenepati janji ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
1
Daftar Isi
1 Pengertian......................................................................................................................... 3
2 MANFAAT MENEPATI JANJI...............................................................................................3
3 Kisah teladan tentang janji................................................................................................5
4 Ikhtiar dan Tawakal Pemuda Menepati Janji..........................................................................5
5 hadis terkait menepati janji...............................................................................................7
6 Kesimpulan........................................................................................................................7
2
1 PENGERTIAN
3
3 KISAH TELADAN TENTANG JANJI
Suatu hari si pemuda sangat membutuhkan uang untuk keperluannya. Ia pun meminjam sejumlah dana kepada seseorang yang ia
kenal. Namun, saat itu tak ada saksi dalam interaksi utang piutang tersebut.
“Datangkan ke sini para saksi yang akan mempersaksikan,” ujar si peminjam uang.
Namun, si pemuda tak memiliki seseorang untuk menjadi saksi apalagi penjamin. Ia hanya bisa berucap lagi, “Cukuplah Allah
Baginya, menyebut asma Allah dalam ikatan perjanjian maka menjadikannya sangat kuat. Jika dilanggar, ia amat takut Allah
“Kau benar,” katanya. Dana sebesar seribu dinar pun berpindah tangan. Sebelum berpisah, keduanya pun menyepakati masa jatuh
Pergilah si pemuda mengarungi samudera untuk memenuhi kebutuhannya dengan uang pinjaman tersebut. Saat jatuh masa tempo
Namun apa daya, tak ada layanan perahu yang menuju tempat si peminjam. Padahal, di hari biasa perahu selalu tersedia.
Entah mengapa pada hari itu si pemuda tak mendapati satu pun perahu meski telah mencarinya dengan keras. Cemaslah hati
remaja ini. Sebab, dirinya tak mau melanggar kesepakatan dan janji yang telah disepakati perihal utangnya.
Si pemuda tak mau berputus asa, apalagi berniat mangkir. Ia telah berjanji akan mengganti uang seribu dinar tersebut pada hari itu
Dilihatnya sepotong kayu. Usai mengambil benda itu, kemudian ia melubanginya. Uang seribu dinar itu lantas dimasukkannya
pada lubang kayu tersebut. Tak lupa sepucuk surat kepada sang piutang juga diikutsertakan.
4
Ia menutup lubang kemudian melarungnya ke laut seraya berdoa, “Ya Allah, sungguh Engkau tahu bahwa aku meminjam uang
sebesar seribu dinar. Lalu ia (si peminjam) memintaku seorang penjamin, namun kukatakan padanya, ‘Allah cukup sebagai
Ia juga meminta saksi kepadaku, aku pun mengatakan ‘Cukup Allah sebagai saksi’. Ia pun ridha kepada-Mu. Sungguh aku telah
berusaha keras untuk mendapatkan perahu untuk mengembalikan uangnya yang kupinjam, namun aku tak mendapatinya. Aku tak
Sepotong kayu itu pun kemudian hanyut mengikuti arus laut. Namun, meski telah memasrahkan uang dalam kayu tersebut, bukan
berarti si pemuda berhenti berusaha. Ia terus mencari perahu untuk menghantarnya ke negeri seberang, tempat si peminjam
tinggal.
Tunainya janji
Sementara itu, di negeri seberang, si piutang terus menengok dermaga menunggu perahu si pemuda. Namun, lama nian tak ada
satu perahu pun yang mengantarkan uangnya kembali. Ia pun menunggu di tepi laut berharap si pemuda menepati janjinya.
Cukup lama menunggu, ia pun bosan. Namun, tiba-tiba ia melihat sebongkah kayu yang hanyut. Bermaksud digunakan sebagai
Terkejut, saat membelah kayu tersebut, ia mendapati uang seribu dinar dan sepucuk surat. Membaca surat tersebut, ia pun
tersenyum riang.
Keesokan harinya, si pemuda muncul dengan wajah penuh cemas dan rasa bersalah. Turun dari perahu, ia bergegas menuju rumah
si peminjam utang.
“Demi Allah, aku terus berusaha mencari perahu untuk menemuimu dan mengembalikan uangmu. Tapi, aku tak memperoleh
perahu hingga perahu sekarang ini aku datang dengannya,” ujar si pemuda menjelaskan uzurnya.
Si peminjam uang pun tersenyum melihat kegigihan pemuda menepati janjinya. Ia pun berkata, “Apakah kau mengirim sesuatu
kepadaku?” tanyanya.
Si pemuda tak sedikit pun menyangka bahwa kayu kirimannya sampai tujuan.
Namun, si pemuda tak sedikit pun menyangka bahwa kayu kirimannya sampai tujuan meski tanpa alamat, apalagi jasa kurir.
“Aku katakan kepadamu, aku tak mendapatkan perahu sebelum apa yang kubawa sekarang ini,” ujar si pemuda sembari
5
Wajah sang piutang pun merekah gembira. Ia senang mendapati pemuda yang begitu jujur dan menepati janji. Ia pun harus
berkata jujur bahwa utangnya si pemuda telah lunas melalui kayu yang dikirimkannya sesuai tenggat waktu peminjaman.
“Sungguh Allah telah menyampaikan uang yang kau kirim di dalam kayu. Maka, pergilah dan bawalah kembali seribu dinar yang
ُأوَلِئَك ِخَي اُر ِع َباِد ِهَّللا ِع ْن َد ِهَّللا َي ْو َم اْلِقَياَمِة اْلُموُفوَن اْلُمِط يُبوَن
“Mereka adalah para hamba pilihan di sisi Allah pada hari Kiamat, yaitu orang-
orang yang menepati janji dan berbuat baik.” (HR. Ahmad 6/268).
Ya Rabbi, tidak mudah menjadi orang yang selalu menepati janjinya. Betapa
banyak di antara kita yang saat berjanji mulut bicara hingga berbusa, tapi
entah kapan janji-janji itu akan diwujudkan. Salah satu indikasi menjadi sebaik-
baik manusia, dalam hadis di atas adalah orang yang senantiasa berusaha
untuk selalu menepati janjinya, kapan dan kepada siapa pun.
5 KESIMPULAN
Kesimpulannya Yaitu hidup akan senantiasa merasa senang dan tenang apabila kita
berkata jujur Dan menepati janji.