Anda di halaman 1dari 8

Al-Rikaz: Jurnal Ekonomi Syariah

E-ISSN: 2986-5999
Volume 1 Issue 2, Juni 2023
Journal Page is available to:
https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/rikaz

Analisis Jual Beli Pada Warung Makan Menggunakan


Konsep All You Can Eat Perspektif Etika Bisnis Islam
Yuniar Lestari, Siti Sakirna, Zulkifli Andira
Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Binis Islam, Institut Agama Islam
Parepare, Indonesia.
ARTICLE INFO ABSTRACT
Article history: In the current era of development, the culinary
Received: sector also has to evolve, they are forced to be more
Revised: creative, thus making buying and selling more
Accepted: varied, such as the all you can eat concept where
Available: consumers only pay once and are free to eat
according to certain rules, but it turns out this
Keywords:
concept approaching gharar behavior which is
Buying and Selling, All You Can
prohibited in Islam, and this is included in the
Eat, Gharar, Usury
category of light gharar and can even become usury
if you use a system of fines for unfinished food
Paper type: Research paper
Please cite this article:
Al-Rikaz: Jurnal Ekonomi Syariah
[ONLINE}, Volume 1 Number 1
(October 1, 2022)

*Corresponding author
e-mail: rio@iainparepare.ac.id
Page: xxx-xxx Al-Rikaz with CC BY license. Copyright © 2022, the author(s)

Abstrak: Dimasa perkembangan saat ini membuat dibidang kuliner juga harus ikut berevolusi, mereka
dipaksa untuk lebih berkreatif, sehingga membuat jual beli lebih bervariasi, seperti konsep all you can eat
yang dimana konsumen hanya membayar satu kali lalu bebas untuk makan dengan aturan tertentu,
namun ternyata konsep ini mendekati perilaku ghara yang dilarang dalam islam, dan hal ini termasuk
kategori gharar ringan dan bahkan bisa menjadi riba apabila dengan menggunakan sistem denda pada
makanan yang tidak habis

Kata kunci: Jual Beli, All You Can Eat, Gharar, Riba
PENDAHULUAN
Meningkatnya jumlah perusahaan, salah satunya di bidang pangan,
mendorong para pengusaha untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan atau
mengubah pangan sedemikian rupa sehingga dapat menggugah minat
konsumen. Selain itu, strategi pemasaran yang tepat juga diperlukan untuk
membangkitkan minat konsumen. Beberapa tahun terakhir ini bermunculan
strategi pemasaran baru yang menjadi tren dan kini semakin berkembang di
Indonesia. Strategi pemasaran ini merupakan konsep jual beli komprehensif
yang diadopsi oleh banyak restoran di Indonesia mulai dari restoran makanan
Korea, makanan Jepang dan restoran lainnya.
Kegiatan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aspek moral. Setiap
pedagang dalam bertransaksi harus mematuhi kaidah-kaidah tertentu, seperti
tidak berbuat curang untuk mendapatkan keuntungan, berlaku adil dalam
bertransaksi, tidak menyembunyikan aib atau cacat atas barang yang dijual,
bertindak jujur dan berdasarkan kesepakatan bersama. atau tanpa kewajiban.
melakukan hal itu. bisnis Dalam etika bisnis Islam, bentuk ambiguitas dalam
transaksi jual beli disebut gharar.
Dalam konsep all you can eat ini tidak adanya j umlah, ukuran, maupun
l l l l l l l l

takaran secara p asti objek jua l beli. Selain itu, k emampuan per ut setiap orang
l l l l l l l

dalam menampu ng makanan dan minuman berbeda -beda. O leh ka rena itu,
l l l l l l l

konsep tersebut bisa saj a mengandung gharar yang dapat menyebabkan


l l l l l l

ketidakadi lan karena bisa merugikan pihak konsumen. Gharar se ndiri dapat
l l l l l l

te rjadi apabil a pihak ya ng bersangk utan saling tidak mengetahui apa yang
l l l l l l l

akan terjadi, di mana hal ini d apat tim bul dari transaksi tersebut.
l l l l l l l

Konsep All You CanEat berarti konsumen tidak dapat menentukan


secara pasti berapa banyak makanan yang boleh dimakan karena ukuran porsi
setiap orang berbeda-beda. Hal ini terkadang menimbulkan kekecewaan pada
masyarakat, padahal sudah disepakati di awal. Denda sisa makanan
sebenarnya memiliki tujuan yang baik, yaitu agar makanan yang dibeli tidak
terbuang percuma. Namun bagi sebagian konsumen, konsep ini dinilai
merugikan karena konsumen mempunyai waktu terbatas untuk menikmati
seluruh pilihan makanan.
Selain itu, ju ga bisa m engandung riba karena adanya denda yang
l l l l l l

dikenakan kepada konsumen. Penggunaan konsep all you can eat memang
l l l l l l l

disambut baik oleh banyak kon sumen. Namun, k esesuaian konse p tersebut
l l l l l l

ma sih perlu dipertanyakan apakah sesuai den gan syar iah atau tidak. D ari
l l l l l l l l

penjaba ran dan pembah asan perm asalahan di atas, maka pen eliti akan
l l l l l l

membaha s lebih dalam te rkait panda ngan syariah terhadap konsep j ual beli
l l l l l l l

a ll you can eat d alam sebuah penelitian ya ng berjudul “A nalisis Konsep Jual
l l l l l l l l

Beli denga n Sistem A ll You Can Eat d alam Pe rspektif Syariaha”


l l l l l l l
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupaka n penelitian literasi yang menggunakan metode
l l l l l

analisis dokumen de ngan menggunakan data yang sudah ada dalam bentuk
l

dokumen seperti jurnal, bu ku, artikel dan sum ber sumber lainnya. S edangkan
l l l l l

teknik anali sis data yang di gunakan a dalah meto de anali sis kualitatif dengan
l l l l l l l

pendekatan berfik ir induktif. Be rdasarkan penelitian i ni dapat d isimpulkan


l l l l l l

bahwa ditinjau d ari perspektif etika dalam binis islam.


l l l

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam melakukan fiqh muamalah atau urusan antara manusia dengan
manusia salah satunya melakukan perdangan atau berbisnis juga terdapat etika
bisnis islam yang digunakan agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan
serta tidak merugikan dan menguntungkan hanya satu pihak saja.
Sesungguhnya Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, dalam
etika bisnis islam juga terdapat bisnis yang dilarang dalam islam, seperti
melarang semua transaksi alegotoris seperti gharar, system ijon, dan
sebagainya, dan Yang tidak boleh dalam Islam adalah ketidakadilan dan riba1.

Jual Beli
Secara etimologis, jual beli berarti menukarkan sesuatu dengan sesuatu
yang lain. Sementara itu, ulama Hanafiyah secara terminologis
mendefinisikannya sebagai “menukar harta dengan harta dengan cara tertentu”
atau “menukarkan apa yang diinginkan dengan sesuatu yang serupa dengan
cara tertentu yang bermanfaat”. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat
dipahami bahwa jual beli adalah pertukaran harta benda dengan pertukaran
yang dibenarkan berdasarkan adanya saling pengalihan atau pengalihan hak
milik. Jual beli yang benar atau sah adalah jual beli yang sesuai dengan kaidah
syariat. Menurut undang-undang, barang yang diperjualbelikan menjadi hak
milik pihak yang mengadakan perjanjian

Segala jual beli yang terjadi atas persetujuan kedua belah pihak l l

diperbolehkan hukumnya, kecuali jua l beli yang dilarang oleh Nabi, kecuali
l l l l

emas dan p erak yan g harus dipindahtangankan se cara langsung. Begitu pula
l l l l

den gan ma kanan dan minuman. Semua makanan dan minuman manusia
l l l

dapat ditukar dengan makanan atau minuman serupa hanya jika termasuk l

dalam barang yang bersangkutan. Jika berat nya satu kilogram, satu kilogram
l l l l

dibayar dan langsung ditransfer. Jika penjual dan pembeli berpisah sebelum
l

transfer, maka transaksi batal.

1
Sri Nawatmi, “ETIKA BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM” Fokus Ekonomi (FE), April 2010,
Hal 50 – 58 Vol. 9, No.1 ISSN: 1412-3851
Prinsip d alam muamala h atau jual bel i seca ra general, terdapat dua
l l l l l l l

yak ni prinsip umu m dan prinsip kh usus. Da lam prins ip umum terda pat ang
l l l l l l l l l

utama, yakni2:
1. Set iap muamalah pada das arnya ada lah mubah kecuali ada dalil yang
l l l l l l l

mengharamkannya l

2. Mendatangka n kemaslah atan dan menolak kerpudharatan l l l l

3. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai keseimbangan


l l l l

( tawazun) l

4. Keadilan dengan mengenyampingkan kezaliman.


l l l

Prinsip khusus memiliki d ua t urunan, yak ni yang dip erintahkan dan yang
l l l l l l l

dila rang. Adapun yang diperintahkan te rdapat tig a prinsip, yakni


l l l l l l

1. Objek tra nsaksi haruslah halal


l l l

2. Adanya keridhaan s emua pihak terkait


l l l

3. Pengelolaan ase t yang amanah d an jujur.


l l l l

l Sedangkan yang dilara ng terdapat beberapa prinsip: l l l

1. Riba l

2. Gharar l

3. Tadlis l

4. Berakad dengan oran g yang tidak c akap hukum seperti orang gila, anak
l l l l l l

kecil dan secara t erpaksa.


l l l

Gharar
Topik muamalah selalu menjadi isu terkini di masyarakat, karena
berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri,
termasuk topik jual beli. Arti jual beli gharar dimaknai berbeda-beda oleh para
ulama dan ahli bahasa, diantaranya menurut bahasanya pengertian jual beli
gharar samar atau tidak jelas, menurut istilahnya jual beli yang mungkin tidak
ada harganya. . , penampilan, waktu dan tempat. sedangkan menurut definisi
lain adalah jual beli yang melibatkan polu (jalan kemiskinan) atau Mukhatara
(spekulasi) atau qumaar (menyalahkan)
Khalid bin Abdul 'Aziz al-Batili berpendapat bahwa dampak negatif jual
beli gharar sangat luas. Imam Nawawi juga berpendapat serupa dan memulai
penafsirannya dengan sebuah hadits yang melarang jual beli gharar dan
memuat banyak pertanyaan muamalah yang terkesan tidak terbatas. Misalnya
jual beli barang cacat atau barang tidak ada yang tidak diketahui bentuk dan
letaknya, tidak dapat dipindahtangankan atau dijual, tidak dimiliki
sepenuhnya. Misalnya jual beli ikan di kolam yang banyak airnya, jual beli
susu dari hewan yang tidak diperah, janin dari hewan yang mati. dalam perut
induknya, jual beli sebagian barang yang masih ditumpuk, jual beli potongan

2
Atika Dwi Anjani AR, “KONSEP JUAL BELI “ALL YOU CAN EAT” MENURUT HUKUM EKONOMMI SYARIAH”
pakaian dan semacamnya. Semuanya i ni merupakan jual bel i tidak dibenarkan l l l l l

alias bathil karena kebutuh an terhadap jual beli t ersebut sifatnya tidak jelas.3
l l l l l l l

l Islam me nsyaratkan beberap a sy arat sahnya jual b eli, yang tanpan ya jual beli
l l l l l l l

l dan kontr ak menja di rusak, diantara sya rat-syarat tersebut adalah:


l l l l l l

a. Timbangan ya ng jelas (di ketahui denga n jelas d an ber at jenis yang


l l l l l l l

ditimbang) l

b. Barang dan h arga ya ng jel as serta di maklumi, d an tida k boleh harga


l l l l l l l l

yang majhu l (tidak diketahui k etika beli)


l l l l

c. M empunyai tem po tangguh yan g dimaklumi


l l l l

d. Ri dha kedu a belah pi hak terh adap b isnis yang dijalankan."


l l l l l l

Menurut kaid ah Islam, prakti k gharar ini merusak a kad. Islam


l l l l l

menj agakepentingan manusia dalam asp ek ini. Imam a n-Naw awi


l l l l l l

menyatakan, la rangan gharar d alam bisnis Islam m empunyai per anan yang l l l l l

heba t dala m menjamin ke adilan.


l l l

Konsep All You Can Eat


Bisnis all you c an eat adalah b isnis makana n yang s ering di kenal orang
l l l l l l l l

denga n istilah prasmanan. Si stem penj ualan all you c an eat di dasarkan pada
l l l l l l l

pembayara n sekali d i awal u ntuk memp eroleh menu yang d isediakan d engan
l l l l l l l

dibat asi oleh durasi w aktu. Nam un, secara harfiah, al l you c an e at berarti
l l l l l l l l

sem ua makana n yan g tersaji da pat dim asak sendir i dan la ngsung di konsumsi
l l l l l l l l

oleh ko nsumen. Si stem jual al l you c an eat ini seda ng menjadi tren di
l l l l l l l l

Indonesia. Den gan melihat tre n yang ada, b anyak bi snis yang m emanfaatkan
l l l l l l l

kese mpatan in i untuk mul ai mener apkan sistem a ll yo u can e at i ni. Seperti
l l l l l l l l l

halnya di ko ta metrop olitan sepe rti Surabaya, J akarta, Me dan, dan Malang.
l l l l l l l l

Banyak fakt or yang menyeb abkan bisnis makanan d engan siste m jual
l l l l l l l

all you c an ea t di Indon esia ini ra mai d idatangi konsu men. Sala h satu
l l l l l l l l

fakt ornya adalah kalangan mileni al yang hasratnya i ngin selalu mengikut i
l l l l l l l

tren yan g disebabkan o leh perkem bangan zaman. Selain itu j uga dik arenakan
l l l l l l l

mas yarakat Indonesia menyukai un tuk menco ba hal-ha l baru seperti yang
l l l l l l l

diterapkan d alam sistem all you c an e at ini. Menu rut Raman athan dan l l l l l l

Ramanat han (2016), f aktor yang menarik minat p embeli untuk mencoba
l l l l l l

makan di re storan all yo u can eat adala h ban yaknya jenis maka nan yang
l l l l l l l l

d isediakan, layan an yang b aik, s uasana yang bar u, d an har ga.


l l l l l l l

3
Bela Candra Sari, Cindy Firantika Nabila, Fredy Gandi Midhia, “JUAL BELI DENGAN KONSEP ALL YOU
CAN EAT DALAM PERSPEKTIF FIQIH MUAMALAH”, Mu’amalah Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, Vol. 2,
No. 1, 2022
Harga sistem all you can eat biasanya lebih mahal dibandingkan harga
sistem reguler. Hal ini karena konsumen hanya membayar satu kali, namun
dapat makan dan memakan makanan yang ditawarkan sebanyak yang mereka
mampu. Namun, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi konsumen jika
ingin makan di restoran all-inclusive. Misalnya konsumen harus menikmati
semua makanan yang disantap dan disajikan di meja. Jika Anda tidak
menghabiskan makanan yang disajikan, Anda akan dikenakan biaya sesuai
aturan restoran atau denda. Hal ini dilakukan agar pembeli bisa cerdas saat
membawa makanan, sehingga tidak ada makanan yang tertinggal dan tidak
terbuang percuma. Selain itu, ada juga aturan mengenai durasi menyantap
semua hidangan yang disajikan di meja. Biasanya durasi yang ditentukan
bervariasi antara 90 hingga 120 menit, tergantung aturan masing-masing
restoran.

Analisis Konsep All You Can Eat Dalam Etika Bisnis Islam
K onsep jual b eli all y ou can e at hukumny a sah ata u halal j ika tidak
l l l l l l l

menerap kan atu ran denda. Sistem all you can eat t ersebut di anggap tidak
l l l l l l

syaria h kare na adanya u nsur ghar ar dan aturan denda. Pener apan denda
l l l l l l

ters ebut ditujuk an untuk pela nggan yang tidak men ghabiskan m akanan yang
l l l l l l

tela h tersaj i di meja dan hal t ersebut sesu ai dengan konsep syar iah. Sesuai
l l l l l l l

denga n dijelask an dalam Q. S. Al I sra: 2 7 yan g artinya "Ses ungguhnya orang-


l l l l l l l

orang yang pemboros itu adal ah saud ara setan dan setan itu sa ngat ingkar
l l l l l l l

kepad a Tuhannya”. N amun, tidak bisa dip ungkiri ba hwa pene rapan denda itu
l l l l l l l

da pat menj adi riba.


l l

Konsep jua l beli al l you can eat memiliki atu ran untuk mengambil
l l l l l l l

makanan sepuasny a dapat merugikan sala h satu pihak karen a porsi makan
l l l l l l l

setiap orang berb eda. Hal in ilah yang menye babkan adanya g harar atau
l l l l l l

ketidakpasti an pada kuant itas makanan yang aka n dikons umsi oleh pembeli.
l l l l l l

Namun, karena sifatnya ri ngan yait u secara u mum ma sih dapat d iperkirakan l l l l l l

kuantitas mak anan yang a kan dikonsu msi seseo rang. Sel ain itu, ap abila dilihat l l l l l l

dari segi rukun dan syara tnya, sistem all you can ea t dapat memenu hi kedua
l l l l l l l l

asp ek penting ya ng menjadi penentu sah tidak nya jual beli t ersebut. Oleh
l l l l l l l l

k arena itu, p ara ulama menyatakan b ahwa sis tem all you ca n eat in i masih
l l l l l l l l

diperboleh kan. H anya saja, masih perlu d itinjau kembali aga r segala aspek
l l l l l l l

dari si stem al l you can eat ini sesuai denga n sy ariah, mula i dari me nerapkan
l l l l l l l l

syarat hi ngga rukun jual be li yang sesuai d engan sy ariah islam.4


l l l l l

KESIMPULAN

4
Muhamad Zidan Ardiansyah, Widya Enik Rahayu, Yohani Ebiantari, Tomy Rizky Izzalqurny, “Analisis
Konsep Jual Beli dengan Sistem All You Can Eat dalam Perspektif Syariah”, Prosiding National Seminar on
Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), 2022, Vol. 2 No. 7, Hal 7-12
Konsep All You Can Eat dalam warung makan atau restoran termasuk
gharar dikarenakan dalam mengambil atau memakan konsumen tidak dapat
menilai seberapa banyak makanan yang dihabiskan, bisa jadi makanan yang di
makan melebihi dari harga yang bayar sehingga bisa membuat pihak penjual
rugi, namun sebaliknya apabila makanan yang dihabiskan lebih murah
daripada yang dibayar dapat merugikan pihak konsumen. Dalam hal ini juga
bisa terjadi transaksi riba yang dimana apabila pihak warung makannya
memberikan atau mengenakan denda apabila tidak dapat menghabiskan
makanan yang telah dimbil, dalam hal ini pihak konsumen lagi lagi dirugikan.
Namun dalan konsep ini terhadap gharar ringan. Kembali lagi dengan prinsip
suka sama suka. Si konsumen ataupun penjual dapat menghibahkan dari
lebihnya transaksi.
DAFTAR PUSTAKA

Al Kubro, K. (2019). Jual beli makanan model all you can eat ditinjau dari kitab undang-undang
hukum perdata dan kompilasi hukum ekonomi syariah: studi di Kedai Seasoning
Korean BBQ Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim).

Ardiansyah, M. Z., Rahayu, W. E., Ebiantari, Y., & Izzalqurny, T. R. (2022, December). Analisis
Konsep Jual Beli dengan Sistem All You Can Eat dalam Perspektif Syariah.
In Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE) (Vol.
2, No. 7).

ATIKA DWI ANJANI AR, A. A. D. A. (2021). KONSEP JUAL BELI'ALL YOU CAN
EAT'MENURUT HUKUM EKONOMI SYARIAH (Doctoral dissertation, INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO).

Azhar, F. L., Fauziyah, E., & Himayasari, N. D. (2023, January). Tinjauan Fikih Muamalah
Adabiyah terhadap Etika Pedagang dalam Menerapkan Denda All You Can Eat.
In Bandung Conference Series: Sharia Economic Law (Vol. 3, No. 1, pp. 154-160).

Damayanti, H. J. (2022). PRAKTIK JUAL BELI ALL YOU CAN EAT PADA USIA 40-60 TAHUN
DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Restoran The View Swiss-Belhotel
Jambi) (Doctoral dissertation, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu).

Kusumaningrum, B. N. A., & ARIYANI, E. (2020). SISTEM PELAKSANAAN PADA AKAD JUAL
BELI MAKANAN DENGAN KONSEP ALL YOU CAN EAT DITINJAU DARI KOMPILASI
HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Steak Addict Terban, Gondokusuman,
Yogyakarta) (Doctoral dissertation, IAIN Surakarta).

Nawatmi, S. (2010). Etika bisnis dalam perspektif Islam. Fokus Ekonomi, 9(1),
24402

NOVENDA, K. F. (2020). TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN DENDA PADA


JUAL BELI MAKANAN DENGAN SISTEM ALL YOU CAN EAT (STUDI KASUS DI
RESTORAN GYUDAQ PURWOKERTO) (Doctoral dissertation, IAIN PURWOKERTO).
Oktarivadila, E. (2022). BISNIS KULINER KONSEP ALL YOU CAN EAT PERSPEKTIF
KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH.

Oktapianih, N., Makfud, A., & Afandi, S. (2023). TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
TERHADAP JUAL BELI MAKANAN DENGAN SISTEM ALL YOU CAN EAT. Syar'ie:
Jurnal Pemikiran Ekonomi Islam, 6(2), 169-179.

Sari, B. C., Nabila, C. F., & Midhia, F. G. JUAL BELI DENGAN KONSEP ALL YOU CAN EAT
DALAM PERSPEKTIF FIQIH MUAMALAH.

SARI, D. (2020). Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli Makanan Dengan Konsep All You
Can Eat (Studi Di Rumah Makan Encim Gendut Bandar Lampung) (Doctoral
dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

Anda mungkin juga menyukai