Proses Pengangkutan Air Pada TUMBUHAN PACAR AIR (Impatiens Balsamina)
Proses Pengangkutan Air Pada TUMBUHAN PACAR AIR (Impatiens Balsamina)
Karya Tulis
Oleh :
Nama : Nayla Hanifa Kamal
Kelas : XII MIPA 4
No. Induk : 19.3990
JAKARTA SELATAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN
(Impatiens balsamina)
Mengetahui,
Risang Danardana L.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan
tulis yang berjudul “Proses Pengangkutan Air pada Tumbuhan Pacar Air (Impatiens
balsamina)”.
Penulis tidak akan mampu membuat karya tulis ini tanpa bantuan dan
dukungan berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua penulis, Bapak Adrian Kamal dan Ibu Citrasari Aribowo, atas
3. Ibu Dara Fitriana, selaku pembimbing teknik, atas dorongan dan semangat
4. Ibu Siti Khairiyah, selaku pembimbing materi, atas segala masukan dan
5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang turut
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan dan
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat berarti bagi penulis agar dapat membuat karya tulis ini dan lainnya pada
masa depan lebih baik. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.
ii
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
2.2.2 Proses Pengangkutan Air pada Tumbuhan .............................7
Tumbuhan .............................................................................11
v
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................44
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3: Tumbuhan pacar air yang sudah dibersihkan akarnya dari tanah ........20
Gambar 4: A. Tumbuhan pacar air dengan akar, batang, dan daun. B. Tumbuhan
pacar air tanpa daun. C. Tumbuhan pacar air tanpa akar. D. Tumbuhan pacar air
Gambar 5: Gelas plastik yang sudah ditandai menggunakan spidol permanen .....21
Gambar 6: Pengisian salah satu gelas plastik dengan 150 ml air ...........................21
plastik .....................................................................................................................22
vii
Gambar 17: Tumbuhan A2 setelah didiamkan selama 60 menit ...........................29
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4: Tabel hasil penelitian empat tumbuhan pacar air kedua ..........................33
Tabel 5: Tabel hasil penelitian empat tumbuhan pacar air ketiga ..........................38
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman pacar air adalah tumbuhan yang merupakan salah satu jenis
adalah proses menuju keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan
tersebut tidak terlepas dari adanya metabolisme yang terjadi dalam tumbuhan.
tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat bergerak dan berpindah tempat untuk mencari
dan mendapatkan air. Oleh karena itu, tumbuhan memiliki jaringan pengangkut
yang terdiri dari xilem dan floem yang berperan penting dalam proses
pengangkutan air.
Tanaman pacar air merupakan salah satu jenis tumbuhan berbatang transparan.
Dengan menggunakan tanaman pacar air, penulis dapat melihat dengan jelas
kenaikan air yang terjadi dalam batang tanaman pacar air tersebut. Oleh karena itu,
penulis menggunakan tanaman pacar air dalam membantu penelitian terkait proses
1
pengangkutan air serta faktor yang akan mempengaruhi pengangkutan air pada
tumbuhan.
adalah:
1. Bagaimana proses pengangkutan air yang terjadi pada tanaman pacar air?
2. Apa perbedaan dari pengangkutan air pada tanaman pacar air yang berakar
dan berdaun, tidak berakar, tidak berdaun, serta tidak berakar dan tidak
berdaun?
3. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan pengangkutan air pada
2. Perbedaan hasil dari pengangkutan air pada tanaman pacar air yang berakar
dan berdaun, tidak berakar, tidak berdaun, serta tidak berakar dan tidak
berdaun.
2
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai proses dan faktor yang
pada tumbuhan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Sumber: kibrispdr.org
dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada
abad ke-19. Tanaman ini merupakan tanaman tahunan atau dua tahunan dan
memiliki bunga yang berwarna putih, merah, ungu atau merah jambu. Bentuk
4
bunganya menyerupai bunga anggrek yang kecil. Tingginya bisa mencapai satu
meter dengan batangnya yang tebal dan daunnya yang bergerigi tepinya.
Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu
yang kering. Berbagai bagian dari tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat
tradisional.
berikut:
Subkelas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Familia : Balsaminaceae
Genus : Impatiens
A. Batang
bercabang, warna hijau kekuningan. Tumbuhan pacar air biasanya ditanam sebagai
5
tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak, dan percabangannya
monopodial.
B. Daun
Daun tumbuhan pacar air berwarna hijau muda tanpa daun penumpu. Jika ada daun
penumpu, bentuknya berupa kelenjar. Bagian bawah membentuk roset akar. Luas
C. Akar
D. Buah
Bakal buah menumpang, beruang empat sampai lima. Dalam satu ruangan
tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Buah membuka kenyal dan termasuk
buah batu dengan lima inti. Bentuk buah eliptis, pecah menurut ruang secara kenyal.
E. Bunga
Tanaman ini memiliki aneka macam warna bunga ada yang berwarna putih,
merah, ungu, kuning, jingga, dan lain-lain. Jika tumbuhan pacar air yang berbeda
atau lima, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Daun kelopak samping berbentuk
corong miring, berwarna, dan terdapat noda kuning di dalamnya. Sedikit di atas
pangkal daun, mahkota memanjang menjadi taji dengan panjang sekitar satu sampai
6
dua sentimeter. Daun mahkota berjumlah lima dan lepas. Daun mahkota samping
berbentuk jantung terbalik dengan panjang dua sampai tiga sentimeter, yang dua
bersatu dengan kuku, yang lain lepas tidak berkuku dan lebih pendek. Ada lima
benang sari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, dan agak bersatu. Kepala sari
bersatu membentuk tudung putih. Bunga terkumpul satu sampai tiga. Setiap tangkai
hanya berbunga satu, tangkainya tidak beruas, dan memiliki lima kepala putik.
tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya
dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Sedangkan pada tumbuhan tingkat tinggi,
seperti pada tumbuhan biji yang dilakukan melalui dua mekanisme. Pertama, air
dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel–sel akar. Pengangkutan ini
pengangkutan ekstravaskuler. Kedua, air dan mineral akan diserap oleh akar.
Selanjutnya, air dan mineral akan diangkut dalam berkas pembuluh yaitu
pada pembuluh kayu yang berupa xilem, sehingga proses pengangkutan disebut
7
pengangkutan vaskuler. Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki
tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan
dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh. Jaringan ini disebut juga pembuluh dan
berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan
Pembuluh kayu atau xylem, mengangkut cairan dan zat hara menuju daun. Sumber
penyerapan dapat berasal dari akar maupun dari bagian lain dari tumbuhan.
Pembuluh tapis atau floem, mengangkut hasil fotosintesis dan zat-zat lain dari daun
Pada akar dan batang, xilem dan floem biasanya tersusun konsentris. Xilem
perkecualian pada susunan ini. Sebagian anggota Asteraceae memiliki posisi yang
jaringan pengangkut tadi. Pada tumbuhan dikotil, xilem dan floem dipisahkan oleh
lapisan cambium yang berada di antara xilem dan floem. Sedangkan pada tumbuhan
Pada daun, kedua pembuluh ini akan terletak berdampingan dan jaringannya
tersusun pada tulang daun maupun susunan jala yang tampak pada daun. Kedua
8
jaringan ini akan disatukan dalam berkas-berkas yang direkatkan oleh pektin dan
selulosa. Pada daun jagung dan tumbuhan tertentu lainnya, berkas-berkas ini
terlindungi oleh sel-sel khusus yang dikenal sebagai sel-sel seludang berkas yang
Pembuluh tapis atau floem biasanya terletak di sisi bawah atau punggung
daun, sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi yang lainnya. Ini menjadi
penyebab kutu daun lebih suka bertengger pada sisi punggung daun karena mereka
transportasi air dan nutrisi pada tumbuhan. Proses ini dapat dibedakan menjadi 2
A. Pengangkutan Ekstravaskular
Pengangkutan yang pertama ialah ekstravaskular. Ditinjau dari etimologi,
ekstra berarti diluar, vaskular yang berarti 'jalan bebas hambatan' namun dapat
diartikan pembuluh yang melakukan peredaran. Jadi dalam hal ini dapat berarti
pengangkut.
epidermis akar, air akan bergerak maju diantara sel-sel korteksnya. Lalu memasuki
silinder pusat, sehingga air sendiri harus 'jalan' di setiap sel-sel endodermis, dan
akhirnya sampai di stele. Akhirnya sampailah di jalan tolnya, yakni jalan bebas
9
hambatan, sehingga air dapat bergerak dan beredar di sel-sel tumbuhan.
1. Pengangkutan Apoplas
Pengangkutan secara apoplas sendiri terjadi pada pengangkutan dalam satu
dan merupakan bagian yang tak hidup dari akar tumbuhan, yakni dinding sel dan
ruang antar sel. Air sendiri tetap tidak dapat masuk bergerak ke pembuluh xilem
maupun floem karena dihalangi lapisan endodermis yang sangat tebal. Tebalnya
dinding sel endodermis berasal dari suberin dan lignin, lalu dikenal dengan pita
kaspari. Oleh sebab itu, pengangkutan secara apoplas, air yang terdapat pada
2. Pengangkutan Simplas
Pengangkutan Simplas terjadi setelah air dan mineral masuk ke dalam sel
epidermis bulu akar terlarut dalam sitoplasma dan vakuola. Secara perlahan, air
mulai bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui plasmodesmata.
silinder pusat. Lintasan yang dilalui air adalah sel-sel bulu akar menuju sel-sel
korteks pada akar, lalu endodermis perisikel, dan xilem, hingga akhirnya air dan
10
garam terangkat ke atas menuju batang dan daun.
B. Pengangkutan Intravaskular
Jenis pengangkutan yang terakhir adalah pengangkutan intravaskular.
Intravaskular sendiri jika etimologinya berasal dari intra dan vaskular. Intra sendiri
berarti dalam, sedangkan vaskular artinya pembuluh. Berarti pembuluh dalam atau
Salah satu jaringan berkas pembuluh yang menjadi faktor utamanya yaitu
xilem. Pembuluh kayu ini berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral. Awal dari
pengangkutan ini adalah air dan mineral masuk melalui akar hingga tiba ke daun
oleh karena xilem ini. Xilem akar, xilem batang, hingga xilem yang berada dalam
tangkai daun, dan xilem tulang daun. Tulang daun sendiri mengandung berbagai
endodermis, xilem akar, xilem batang, xilem daun, dan parenkim mesofil daun.
Tumbuhan
pengangkutan air dan mineral secara maksimal. Setiap faktor akan memberikan
dampak yang berguna untuk tumbuhan dapat mengangkut air dan mineral.
11
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhan dalam mengangkut air
dan mineral:
penguapan air yang melalui daun, khususnya pada bagian stoma. Proses ini dikenal
khususnya daun, kehilangan air dan menimbulkan gaya tarikan air yang berada di
bawahnya.
Daya hisap daun merupakan gaya tarikan yang timbul terhadap air terdapat
di bawah sel-sel daun dan akan selalu ditarik terus menerus seiring penguapan yang
terjadi dan mengisi kolom air pada xilem. Sehingga air yang menguap pada daun
telah tergantikan oleh air yang berada di bawah sel-sel tersebut. Daun pada
umumnya berukuran tipis dan lebar sehingga mudah sekali kehilangan air
dialamnya. Hisapan daun terus menerus membuat air yang terdapat di akar akan
naik ke atas.
b. Kapilaritas Batang
Kapilaritas batang berasal dari kata kapilaritas berasal dari kata kapiler,
yang berarti pembuluh darah tipis dan sempit, sehingga kapiralitas adalah peristiwa
pembuluh xilem terdapat pipa-pipa kapiler yang menyebabkan air naik dan
12
Pengangkutan air maupun mineral melalui pembuluh xilem sendiri
adhesi antara molekul air dengan air dan dinding pembuluh xilem. Prinsip
kapilaritas ini menimbulkan tarikan molekul air dari akar sampai daun terjadi secara
terus menerus.
c. Tekanan Akar
Akar-akar tumbuhan dapat menyerap air dan garam setiap waktu. Pada saat
malam hari, saat dimana transpirasi sangat rendah, bahkan nol. Sel-sel akar tetap
seluruh potensial air. Air akan terus mengalir melalui korteks akar menghasilkan
tekanan positif yang akan mendorong cairan-cairan di dalamnya naik ke xilem dan
dibantu oleh getah xilem ke arah atas. Hal ini disebut dengan tekanan akar. Tekanan
akar juga membantu dalam proses pengangkutan dan dapat mengalami gutasi, yaitu
keluarnya air berlebih pada malam hari lewat katup pelepasan di daun. Biasanya air
yang keluar dapat terlihat pada pagi hari berupa butiran-butiran air pada ujung-
ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba dikotil.
13
d. Pengaruh Sel-sel yang Hidup
dalamnya yang terdapat di parenkim dan jari-jari empulur di sekitar xilem. Sel-sel
hidup yang menyusun tumbuhan memerlukan air, sehingga di dalam sel akan selalu
kekurangan air dan menyerap dari sekitarnya. Sel-sel inilah yang membantu
Transpirasi adalah proses pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk uap
kejadian yang khas, meskipun perbedaan terjadi antara satu spesies dengan spesies
yang lain.
permukaan tanah. Air yang berada di dalam tumbuhan menguap melalui bagian
yang berhubungan dengan udara luar seperti pori-pori daun atau stomata, lubang
kutikula, dan lentisel atau celah batang berkat proses fisiologi tumbuhan tersebut.
Pada proses transpirasi, uap air berdifusi dari udara yang lembab di dalam
tumbuhan tersebut dalam menarik air dari tanah melalui akar hingga ke daun.
Proses transparasi terjadi saat molekul air dilepaskan dalam bentuk uap air
melalui beberapa organ tumbuhan, terutama stomata pada daun, ke udara bebas.
14
Proses transpirasi pada tumbuhan dapat membawa keuntungan bagi proses
dan menjaga tranport pasif atau turgiditas sel agar tetap pada kondisi optimal.
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Objek penelitian adalah tumbuhan pacar air dengan empat keadaan yang
berbeda-beda, yaitu tumbuhan pacar air tanpa akar dan tanpa daun, tumbuhan pacar
air tanpa akar, tumbuhan pacar air tanpa daun, dan tumbuhan pacar air berakar dan
berdaun.
16
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif, dimana data hasil penelitian
antara lain:
17
BAB IV
PEMBAHASAN PENELITIAN
a. Alat
1. Gunting tanaman
plastik
3. Kertas
4. Pulpen
5. Spidol permanen
6. Stopwatch
Tabel 1: Alat
18
b. Bahan
(Impatiens balsamina)
12 tangkai
2. Pewarna makanan
3. Air
Tabel 2: Bahan
19
2. Membersihkan akar tumbuhan pacar air dari tanah.
Gambar 3: Tumbuhan pacar air yang sudah dibersihkan akarnya dari tanah
A D
B C
20
4. Menandai masing-masing gelas plastik menggunakan spidol
permanen.
spidol permanen
21
6. Meneteskan pewarna makanan secukupnya.
plastik.
22
8. Mendiamkan tumbuhan pacar air dalam air berwarna selama 60-120
menit.
sekali.
23
Gambar 10: Tumbuhan A1 setelah didiamkan selama 120 menit
24
Gambar 12: Tumbuhan B1 setelah didiamkan selama 120 menit
25
Gambar 14: Tumbuhan C1 setelah didiamkan selama 120 menit
26
Gambar 16: Tumbuhan D1 setelah didiamkan selama 120 menit
27
E. Tabel Hasil Penelitian Empat Tumbuhan Pacar Air Pertama
(ml) 60 120
Menit menit
dan daun.
tanpa daun.
tanpa akar.
28
2. Hasil Pengukuran Data pada Empat Tumbuhan Pacar Air Kedua:
29
B. Hasil Pengukuran Data pada Tumbuhan B2
30
C. Hasil Pengukuran Data pada Tumbuhan C2
31
D. Hasil Pengukuran Data pada Tumbuhan D2
32
E. Tabel Hasil Penelitian Empat Tumbuhan Pacar Air Kedua
(ml) 60 120
Menit Menit
dan daun.
tanpa daun.
tanpa akar.
33
2. Hasil Pengukuran Data pada Empat Tumbuhan Pacar Air Ketiga:
34
B. Hasil Pengukuran Data pada Tumbuhan B3
35
C. Hasil Pengukuran Data pada Tumbuhan C3
36
D. Hasil Pengukuran Data pada Tumbuhan D3
37
E. Tabel Hasil Penelitian Empat Tumbuhan Pacar Air Ketiga
(ml) 60 120
Menit Menit
dan daun.
tanpa daun.
tanpa akar.
Setelah 60 menit pertama dan kedua, tumbuhan pacar air menyerap air
dengan jumlah yang berbeda-beda. Batang pada tiap tumbuhan pacar air pun mulai
berubah warna menjadi sama dengan warna air yang diserap dari dalam gelas
38
Dari ketiga tabel hasil penelitian selama 60 menit pertama dan kedua,
terlihat bahwa tumbuhan A1, A2, dan A3, yaitu tumbuhan yang masih memiliki
akar dan daun, menyisakan air paling sedikit dalam gelas, diikuti dengan tumbuhan
Tumbuhan pacar air A1, A2, dan A3 mengangkut air lebih banyak dari
tumbuhan pacar air lainnya karena bagian akar, batang, dan daun tumbuhan masih
pacar air B1, B2, dan B3 tidak memiliki akar sehingga pengangkutan air tidak
dibantu oleh daya tekan akar. Pada tumbuhan B masih terjadi pengangkutan air
karena terdapat kemampuan daya hisap pada daun. Sebaliknya pada tumbuhan C.
Tumbuhan pacar air C1, C2, dan C3 tidak memiliki daun sehingga pengangkutan
air tidak dibantu oleh daya hisap daun, melainkan dengan daya tekan akar. Hasil
pengankutan air pada tumbuhan D1, D2, dan D3 paling rendah dibandingkan
tumbuhan pacar air A, B, dan C dikarenakan pada tumbuhan pacar air D tidak
memiliki daun dan akar. Berdasarkan data yang didapatkan, proses pengangkutan
air pada tumbuhan D tetap terjadi, walaupun hanya sedikit, karena adanya prinsip
daya kapilaritas batang yang membuat air bergerak naik di dalam xilem.
tumbuhan, yaitu daya hisap daun, kapilaritas batang, daya tekan akar, pengaruh sel
Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun. Proses
ini menyebabkan sel daun kehilangan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada
39
pada sel-sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan menuju ke bawah sampai
ke seluruh kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar
menuju ke daun. Inilah yang disebut dengan daya hisap daun. Kemampuan daya
hisap daun pada tumbuhan akan berkaitan dengan jumlah daun yang dimiliki
tumbuhan tersebut. Semakin banyak jumlah daun, semakin besar pula kemampuan
batang adalah kemampuan batang untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi
molekul air dari akar sampai ke daun secara bersambungan. Daya kapilaritas
dipengaruhi oleh adanya adhesi atau ikatan antara air dengan dinding xilem. Adhesi
ini lebih besar dari kohesi, yaitu ikatan antara partikel air. Karena adhesi lebih besar,
Di dalam akar terdapat daya tekan akar, yaitu kemampuan sel-sel akar untuk
mendorong air dalam xilem akar menuju ke jaringan di atasnya. Kemampuan sel-
sel akar ini disebabkan oleh akar menyerap air secara terus menerus sehingga
tekanan turgornya naik. Faktor yang mempengaruhi tekanan akar adalah perbedaan
potensial air dalam tumbuhan. Maka, tumbuhan yang masih memiliki akar akan
Sedangkan di dalam daun terdapat daya hisap daun, yaitu kemampuan daun
untuk mengambil atau menyerap air dari batang karena tekanan osmosis sel-sel
40
daun lebih tinggi dibandingkan sel-sel pada batang. Jumlah daun pada tumbuhan
akan mempengaruhi daya hisap daun pada tumbuhan tersebut. Semakin banyak
jumlah daunnya, semakin cepat dan kuat pula daya hisap daunnya.
pengangkutan air pada tumbuhan karena transpirasi merupakan hilangnya air dari
daun yang melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas
pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk dan dari
penyerapan air dan hara oleh akar, serta mempertahankan suhu permukaan daun.
Kaitan transpirasi dengan penyerapan air oleh akar adalah semakin tinggi
41
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bahwa proses pengangkutan air pada keempat kondisi tumbuhan pacar air yang
Air yang telah dicampur dengan pewarna makanan dapat terserap dan naik
ke atas tumbuhan karena adanya transportasi zat pada tumbuhan tersebut yang
dilakukan oleh jaringan pengangkut xilem. Transportasi zat pada tumbuhan juga
disebabkan oleh adanya daya hisap daun, daya tekan akar, kapilaritas batang,
dalam tumbuhan dan potensial air yang tinggi dalam tanah. Faktor lainnya adalah
jumlah daun pada tanaman, semakin banyak jumlah daun, maka daya hisap daun
Maka dapat dinyatakan bahwa hasil dari penelitian proses pengangkutan air
pada tumbuhan pacar air yang telah dilakukan dengan pengulangan sebanyak dua
kali, sesuai dengan teori yang berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi proses
42
5.2 Saran
objek penelitian berupa tumbuhan pacar air yang tidak berwarna kemerahan
air pada tumbuhan pacar air tidak akan terlihat jelas apabila bagian batang
berwarna kemerahan.
2. Bagi pelajar, sebaiknya tumbuhan pacar air ditaruh di tempat yang terkena
43
DAFTAR PUSTAKA
44