Anda di halaman 1dari 20

RAHASIA

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA


MATA KULIAH PSIKOLOGI
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Dosen Pengampu :

Dewi Kamaratih, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Oleh :

Nama : Sara Nurfitrianti

NIM : 1911102433010

Kelas :B

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2022
RAHASIA

OBSERVASI DAN WAWANCARA

TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

“TUNAGRAHITA”

Laporan ini dibuat oleh observer sebagai salah satu persyaratan

mata kuliah Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus

Oleh :

Nama : Sara Nurfitrianti

NIM : 1911102433010

Kelas :B

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

i
2022

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini
dengan baik.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu
untuk menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas ujian akhir semester dari mata
kuliah “Observasi dan Wawancara” yang berjudul “OBSERVASI DAN
WAWANCARA TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
“TUNAGRAHITA”.

Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, agar laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Samarinda, 08 Mei 2022

Sara Nurfitrianti

1911102433010

ii
Daftar Isi

Halaman Judul.......................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
I. Pendahuluan................................................................................................................5
II. Tujuan Observasi dan Wawancara...............................................................................6
III. Manfaat Observasi dan Wawancara.........................................................................6
IV. Tinjauan Pustaka......................................................................................................6
A. Dasar Teori...............................................................................................................6
B. Indikator...................................................................................................................8
C. Penyebab..................................................................................................................8
V. Metode Observasi dan Wawancara.............................................................................9
A. Definisi Operasional.................................................................................................9
B. Subjek Observasi......................................................................................................9
C. Subjek Wawancara.................................................................................................10
D. Desain Observasi....................................................................................................10
E. Desain Wawancara.................................................................................................10
F. Teknik Pencatatan Data..........................................................................................10
G. Teknik Wawancara.................................................................................................11
H. Metode Analisa Data..............................................................................................11
VI. Hasil Observasi dan Wawancara............................................................................11
A. Orientasi Kancah....................................................................................................11
B. Guide Wawancara..................................................................................................12
C. Gambaran Subjek Observasi...................................................................................13
D. Gambaran Subjek Wawancara...............................................................................13
E. Waktu dan Tempat Observasi danWawancara......................................................13

iii
F. Pembahasan Hasil Wawancara dan Observasi.......................................................13
G. Karakteristik Subjek................................................................................................14
H. Intervensi Subjek....................................................................................................14
I. Kesimpulan.............................................................................................................15
J. Evaluasi dan Saran..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15
LAMPIRAN..........................................................................................................................16

iv
I. Pendahuluan
Anak tunagrahita merupakan anak yang memiliki kecerdasan di bawah
rata-rata dengan ditandai oleh keterbatasan inteligensi dan ketidakcakapan
dalam komunikasi sosial (Shinta, Eka, 2017). Anak tungrahita memiliki
kesulitan untuk berinteraksi dan memusatkan perhatiannya sehingga dalam
pembelajaran tentunya membutuhkan penanganan khusus berbeda dengan
anak lainnya. Dengan demikian, guru hendaknya berupaya untuk membantu
menangani kesulitan anak tunagrahita dalam belajar. Jika guru menunjukkan
sikap positif, maka pembelajaran akan menyenangkan (Ningsih, 2017) dan
sikap positif tersebut dapat mendorong anak menjadi bersemangat (Indrawati,
2016).
Peserta didik tunagrahita adalah anak yang kecerdasannya dibawah
rata-ratadan ditandai oleh keterbatasan inteligensi dan ketidakcakapan
dalamkomunikasi sosial. Anak tunagrahita dalamSkala Binet dan Skala
Weschler dikelompokkanmenjadi, tunagrahita ringan adalahanaktunagrahita
yang dengan bimbingandandidikan yang baik akan dapat
memperolehpenghasilan untuk dirinya sendiri, anaktunagrahita sedang
merupakan anakyangmembutuhkan pengawasan yangterus-menerus agar
mampu mengerjakansuatuhal yang sering dilakukan, anak tunagrahitaberat
merupakan anak yang memerlukanbantuan secara total dan memerlukan
perlindungan bahaya sepanjang hidupnya(Jati Rinakri, 2018: 101).
Pada dasarnya setiap anak yang lahir ke dunia telah memiliki potensi
yang sama yang membedakan ialah proses pendidikan yang ada pada
lingunganan anak yang menyebabkan adanya perbedaan aktualisasi potensi
manusia satu dengan manusia lainnya.

5
II. Tujuan Observasi dan Wawancara
Tujuan dari adanya observasi dan wawancara ini ialah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi anak berkebutuhan khusus
2. Untuk mengetahui karakteristik gangguan pada anak berkebutuhan
khusus
3. Untuk mengetahui asesmen pada anak berkebutuhan khusus
4. Mengetahui faktor-faktor penyebab anak berkebutuhan khusus

III. Manfaat Observasi dan Wawancara


Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Observasi dan Wawancara ini ialah :
1. Mahasiswa dapat mempraktekan secara langsung kegiatan observasi dan
wawancara
2. Mahasiswa dapat memperoleh informasi baru sebagai bahan belajar
tentang anak berkebutuhan khusus
3. Untuk memenuhi tugas individu mata kuliah “Anak Berkebutuhan
Khusus”.

IV. Tinjauan Pustaka


A. Dasar Teori
Anak tipe tunagrahita ringan ingkat keecerdasannya sama dengan anak
berusia 9-12 tahun. Tunagrahita Sedang (IQ30- 50) adalah mereka yang
tidak mampu mempelajari pelajaran akademik, perkembanganbahasa
sedikit terbatas, hanya bisa berkomunikasi dengan beberapa kata saja,
mengenal angka tanpa pengertian, dapat dilatih bersosialisasi namun
hanya mengetahui orangterdekatnya saja, mampu mengenali bahaya,
tingkat kescerdasan setara anak usia6tahun.Tunagrahita Berat (IQ nya
kurang dari 30) adalah mereka yang tidak bisa merawat atau mengurus

6
diri sendiri, selalu tergantung pada orang lain, tidak mengenali bahaya,
bisabersosial hanya dengan lingkungan yang sangat terbatas tingkat
kecerdasannya setaradengan anak usia 4 tahun.
Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki suatu hambatan pada
perkembangan intelektual dan perkembangan mental yang berdampak
pada perkembangan kognitif dan perilaku adaptifnya, seperti emosi tidak
stabil, tidak mampu memusatkan pikiran, peka terhadap cahaya, dll.
Menurut Marlin pada tahun 2015, ada tiga klasifikasi anak tunagrahita,
yaitu :
 Tunagrahita ringan
 Tunagrahita sedang
 Tunagrahita berat

Anak tunagrahita adalah bagian dari anak luar biasa, anak luar
biasa yaitu anak yang menpunyai kekurangan, keterbatasan dari anak
normal. Dilihat dari segi fisik, intelektual, sosial, dan emosi, jadi anak
tunagrahita adalah anak yang menpunyai kekurangan atau keterbatasan
dari segi mental intelektualnya di bawah rata-rata normal, sehingga
mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik,komunikasi,
maupun sosial, dan memerlukan layanan pendidikan khusus. Agar
anak tunagrahita memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari yang disesuaikan dengan derajat kecacatan. Namun pada
pemenuhan hal-hal tersebut di atas mengalami hambatan karena
keterbatasan fungsi kecerdasan intelektual yang berada di bawah usia
kronologisnya secara signifikan. Oleh sebab itu anak tunagrahita akan
memperlihatkan aktualisasi fungsi intelektual dan kemampuan dalam
perilaku adaptif di bawah usianya.

7
B. Indikator
1) Memiliki kecerdasan dibawah rata-rata anak normal pada umumnya.
2) Memiliki keterbatasan pada masa perkembangan dalam
perkembangan tingkah laku.
3) Perkembangan mental dan sosialnya mengalami keterlambatan atau
terkebelakang
4) Anak sulit berbicara dan berkomunikasi karena sulit mengingat apa
yang ia lihat dan ia dengar.
5) Sulit mengingat berbagai bentuk benda (virtual perception) dan suara
(audiotary perception) karena adanya masalah persepsi.

C. Penyebab
a. Genetik Kerusakan atau kelainan biokimiawi, abnormalitas
kromosom, anak tungrahita yang lahir disebabkan oleh faktor genetik
pada umumnya adalah down sindrom atau sindroma mongo dengan
kisaran IQ antara 20 – 60 dan rata – ratanya memiliki IQ antara 30 –
50.
b. Masa sebelum kelahiran (prenatal) Disebabkan infeksi ibu terhadap
virus, kuman, dan toxoplasma, keracunan kehamilan, gangguan
protein, kelainan kromosom, radiasi, malnutrisi pada ibu, dan
hypothyroid.
c. Masa saat kelahiran (natal) Penyebab tunagrahita yang karena terjadi
pada saat kelahiran adalah karena luka pada saat proses kelahiran,
anoxia otak, sesak napas, dan bayi lahir premature.
d. Masa setelah lahir (postnatal) Penyebab tunagrahita karena penyakit
yang disebabkan infeksi misalnya : meningitis dalam selaput otak
mengalami pedangan dan masalah nurisi yaitu kekurangan gizi

8
misalnya : kurangnya protein yang didierita bayi dan pada awal masa
kanak - kanak dapat menyebabkan tunagrahita, dan trauma kapitis.
e. Faktor sosio kultural Sosio kultural atau sosial budaya lingkungan
dapat menjadi faktor terjadinya retardasi mental atau tungrahita
seperti, retardasi mental kultural-familial dimana dalam keluarga
memiliki riwayat retardasi mental paling sedikit pada salah seorang
dari orang tuanya, biasanya jenisnya ringan, disamping itu retardasi
mental atau tunagrahita akibat deprivasi lingkungan timbul karena
kurangnya rangsangan dari lingkungan pada anak, serta gangguan
emosi pada anak karena adanya penolakan dari orang tua.

V. Metode Observasi dan Wawancara


A. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional
Tunagrahita Tunagrahita adalah kondisi anak yang
kecerdasannya jauh di bawah rata-rata
dengan ditandai oleh keterbatasan
intelegensi dan ketidakcakapan dalam
berinteraksi sosial

B. Subjek Observasi
1. Nama Subjek :R
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tempat, tanggal lahir : Tenggarong, 15 maret 2011
4. Pendidikan : SD
5. Alamat : Jln. Flamboyan (asrama slb)
6. Anak ke… dari… : 6 dari 6
7. Pekerjaan :-
8. Nama Orangtua : alm A

9
C. Subjek Wawancara
1. Nama Subjek :E
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat, tanggal lahir : Tenggarong, 23 September 1993
4. Pendidikan : Sarjana
5. Alamat : Jalan Benia RT.007
6. Anak ke… dari… :-
7. Pekerjaan : Guru
8. Nama Orangtua :-

D. Desain Observasi
Observasi ini dilakukan dengan desain observasi partisipan dimana
observer mengobservasi subjek dengan terlibat langsung kedalam
kehidupan subjek untuk pengambilan data.

E. Desain Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan desain wawancara formal
interviewer telah melakukan perencanaan terkait pelaksanaan wawancara
tersebut seperti menyiapkan pertanyaan, menentukan waktu dan tempat
pelaksanaan wawancara.

F. Teknik Pencatatan Data


Anecdotal record merupakan teknik pencatatan data yang digunakan
observer dalam proses pengambilan data. Teknik ini dipilih observer agar
dapat mendeskripsikan atau menggambarkan perilaku anak secara tertulis
selama proses observasi berlangsung

10
G. Teknik Wawancara
Interviewer menggunakan teknik wawancara sistematis dimana
wawancara dilakukan dengan struktur yang telah dibuat dan diatur
berdasarkan masalah atau informasi apa yang ingin diketahui

H. Metode Analisa Data


Metode analisa data yang digunakan dalam observasi adalah kualitatif
yang bersifat deskriptif. Metode ini ditujukan untuk memperoleh hasil
data yang valid dari suatu peristiwa yang sedang diobservasi dan dapat
dijelaskan secara detail.

VI. Hasil Observasi dan Wawancara


A. Orientasi Kancah
Observasi ini dilakukan di SLB Negeri Tenggarong di jalan
Flamboyan. Dengan pengambilan data dilakukan kepada 1 orang subjek
laki-laki berusia ± 11 tahun. Observasi ini dilaksanakan atas
pertimbangan yang telah disepakati oleh observe dan dosen pengampu.
Hal ini dikarenakan situasi yang kurang mendukung untuk mengambil
data dalam skala besar dengan banyaknya interaksi diluar, karena
pandemic yang sedang terjadi mengharuskan semua masyrakat untuk
mengikuti aturan berdiam diri di rumah sampai waktu yang belum bisa
ditentukan.

11
B. Guide Wawancara

12
Tahapan Proses Uraian isi proses
1. Selamat pagi mba,
perkenalkan saya sara
Building nurfitrianti
Rapport 2. Apa kabar ibu?
Orientasi 3. Bagaimana dengan
keluarga?
4. Semoga slalu sehat
jasmani dan rohani ya
ibu
Saya adalah mahasiwa
Pembukaan Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur. pada
Orientasi saat ini saya sedang
mengadakan penelitian
tentang kemampuan
berkomunikasi, selama 40
menit kedepan kita akan
melakukan wawancara,
layanan apakah yang
diberikan kepada abk
tunagrahita rendah?
1. Apakah kendala yang
dihadapi guru pada saat
mengajar abk
tunagrahita?
2. Apa saja faktor-faktor
Proses Tanya yang menyebabkan
jawab gangguan?
3. Lalu apa saja
Inti karakteristik gangguan
tunagrahita?
4. Asesmen apa saja yang
sudah dilakukan subjek?
5. Apakah subjek sudah
melakukan intervensi
sebelumnya, atau baru
akan melakukan
intervensi?
Terimakasih mba karena
sudah senan tiasa mengikuti
wawancara dari
Penutup saya ,mungkin jika tidak ada
ibu saya tidak bisa
menemukan berita sejelas
13
ini untuk penelitian saya.
Mungkin lain waktu kita
akan mengobrol lagi.
C. Gambaran Subjek Observasi
Pada saat proses observasi dan wawancara subjek banyak tertawa, dan
kurang serius menjawab pertanyaan pada saat wawancara berlangsung,
subjek juga banyak melamun pada saat observasi dan wawancara
berlangsung

D. Gambaran Subjek Wawancara


Subjek merupakan significant other (guru) perempuan, berusia 28 tahun,
berjilbab hitam, dan tinggi,

E. Waktu dan Tempat Observasi danWawancara


Observasi ini dilakukan pada hari Kamis, 28 April 2022. Observasi ini
berlangsung selama ± 40 menit. Tempat pelaksanaan berada di luar kelas
SLBN Tenggarong. Pencahayaan pada saat itu cukup terang, dikarenakan
cuaca sedang baik. sehingga memudahkan saya untuk melakukan
observasi

F. Pembahasan Hasil Wawancara dan Observasi


Berdasarkan hasil data yang diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa subjek memiliki perkembangan kognitif yang kurang dalam
usianya, Usia subjek yaitu 11 tahun. Sudah ada intervensi yang
dilakukan oleh subjek, yaitu sebelum masuk Sekolah Luar Biasa
(SLB).

14
Dari Assesment yang sudah dilakukan, subjek jika dikelas
terlihat asik dengan dunianya sendiri, subjek sedikit demi sedikit juga
dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh gurunya, jika diajak berbicara
pun subjek kurang memperhatikan lawan bicaranya, cenderung asik
dengann dunianya sendiri.

G. Karakteristik Subjek
Subjek kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru,
subjek juga kesulitan dalam penyesuaian diri, sehingga subjek sulit
untuk berhubungan dengan kelompok maupun individu.

H. Intervensi Subjek
Terapi okupasi merupakan upaya penyembuhaan seseorang
yang mengidap kelainan mental dan fisik melalui pemberian terapi.
Program terapi yang disusun dimaksudkan agar ganguan yang
dialami secara mental atau fisik anak dapat disembuhkan. Okupasi
terapi memberikan fasilitasi sensor motorik sesuai dengan tumbuh
kembang anak guna mendukung kemampuan anak dalam beraktifitas
dilingkungannya Terapi okupasi dapat membantu individu dalam
mengembangkan kekuatan dan koordinasi baik menggunakan atau
tanpa menggunakan alat bantu. Kegiatan yang dilakukan saat terapi
okupasi menggunakan alat atau permainan yang telah disesuaikan
dengan usia individu. Penyampaian dan penerapan terapi okupasi
akan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Terapi okupasi adalah
terapi yang salah satunya melatih gerakan halus dari tangan dan
gabungan dari gerakan dasar yang sudah dikuasai melalui permainan
dan alat yang telah disesuaikan

I. Kesimpulan
Anak tunagrahita ringan mampu melakukan interaksi sosial dengan
anak berkebutuhan khusus lainnya. Dalam beberapa kesempatan anak

15
melakukan kegiatan bersama-sama dengan siswa ketunaan lainnya
seperrti melakukan senam sehat bersama ketika sedang pelajaran
olahraga, dan melakukan kegiatan keterampilan membaut kerajinan
tangan bersama

J. Evaluasi dan Saran


a. Kelemahan pada wawancara ini adalah keterbatasan waktu
b. Kelebihan pada wawancara ini yaitu subjek wawancara banyak
memberikan informasi
c. Saran
Semoga wawancara selanjutnya dapat lebih menggali informasi lebih
banyak lagi mengenai ABK Tunagrahita sedang

DAFTAR PUSTAKA
Maulidiyah, F. N. (2020). Media pembelajaran multimedia interaktif untuk anak
tunagrahita ringan. Jurnal Pendidikan, 29(2), 93-100. Retrieved from
file:///C:/Users/USER/Downloads/647-1656-2-PB.pdf

Awalia, H. R. (2016). Studi deskriptif kemampuan interaksi sosial Anak


Tunagrahita ringan. Jurnal Pendidikan Khusus, 9(1). Retrieved from
file:///C:/Users/USER/Downloads/17924-Article%20Text-21971-1-10-
20161228.pdf

Hendra, J. (2012). Meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dengan


pembelajaran matematika realistik pada anak tunagrahita sedang. Jurnal

16
ilmiah pendidikan khusus, 1(2), 213-225. Retrieved from
file:///C:/Users/USER/Downloads/849-1895-1-PB.pdf

Sulistiyowati, A. (2021). TERAPI INDIVIDUAL PADA ANAK TUNAGRAHITA.


Retrieved from http://digilib.uinkhas.ac.id/2962/1/B.3.DISKUSI
%20PERIODIK_TUNAGRAHITA_ANUGRAH.pdf

17
LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent dan Lembar Riwayat Hidup

18
Tahapan Proses Uraian isi proses
5. Selamat pagi mba, Lampiran 2.
perkenalkan saya sara Guide
Building nurfitrianti Wawancara
Rapport 6. Apa kabar ibu?
Orientasi 7. Bagaimana dengan
keluarga?
8. Semoga slalu sehat
jasmani dan rohani ya
ibu
Saya adalah mahasiwa
Universitas
Pembukaan
Muhammadiyah
Orientasi Kalimantan Timur. pada
saat ini saya sedang
mengadakan penelitian
tentang kemampuan
berkomunikasi, selama 15
menit kedepan kita akan
melakukan wawancara,
layanan apakah yang
diberikan kepada abk
tunagrahita rendah?
6. Apakah kendala yang
dihadapi guru pada
saat mengajar abk
tunagrahita?
7. Apa saja faktor-faktor
Lampiran 4.
Proses Tanya yang menyebabkan
jawab gangguan? Dokumentasi
8. Lalu apa saja
karakteristik gangguan
Inti
tunagrahita?
9. Asesmen apa saja
yang sudah dilakukan
subjek?
10. Apakah subjek sudah
melakukan intervensi
sebelumnya, atau baru
akan melakukan
intervensi?
Terimakasih mba karena
sudah senan tiasa
mengikuti wawancara dari
Penutup saya ,mungkin jika tidak
ada ibu saya tidak bisa
menemukan berita sejelas
19
ini untuk penelitian saya.
Mungkin lain waktu kita
akan mengobrol lagi.

Anda mungkin juga menyukai