Anda di halaman 1dari 8

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI- PEMANFAATAN MULTIMEDIA

PEMBELAJARAN DALAM IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BAHAN


PANGAN UMBI- UMBIAN DI DESA LIPULALONGO KAB. BANGGAI
LAUT MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS VII DALAM
MEWUJUDKAN PEMBELAJARAN MERDEKA BAHAGIA.

TRISMAWATY ACHMAD, S.Pd

SMP NEGERI 1 LABOBO

KABUPATEN BANGGAI LAUT

PROVINSI SULAWESI TENGAH

2023

Email : trismawatyachmad12@guru.smp.belajar.id
1. PENDAHULUAN

1.1 Situasi
SMP Negeri 1 Labobo berada di desa Lipulalongo, Kabupaten Banggai Laut.
Desa lipulalongo adalah desa yang dapat ditempuh selama 2 jam perjalanan laut dari
Ibukota Kabupaten Banggai Laut. Desa lipulalongo memiliki jaringan internet tetapi
masih pada titik lokasi tertentu. Seperti halnya di kelas VII SMPN 1 labobo, jaringan
internet akan muncul jika HP diletakkan dijendela kelas. Sekolah yang belum
menyediakan fasilitas internet/wifi membuat guru harus secara mandiri menyediakan
fasilitas internet dengan menggunakan pulsa pribadi dan menggunakan system
teathering ke hp dan chromebook yang digunakan dalam pembelajaran. ondisi
sekolah yang berada pada kawasan kepulauan dan jaringan internet yang belum
memadai tidak memupuskan keinginan guru dalam menyiapkan pembelajaran yang
efektif, bermakna dan menyenangkan.
Kurikulum yang digunakan di kelas VII adalah kurikulum merdeka sedangkan
kurikulum 2013 digunakan pada kelas VIII dan kelas IX. Kategori yang dipilih pada
kurikulum merdeka di SMPN 1 Labobo adalah Mandiri berubah. Oleh karena itu,
dalam melaksanakan pembelajaran dikelas VII harus sudah memenuhi komponen
kurikulum merdeka salah satunya adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran
berdiferensiasi yang dilaksanakan dikelas VII belum maksimal hanya 3 dari 10 orang
guru yang mulai siap melaksanakan pembelajaran diferensiasi baik dari segi konten,
proses dan produk salah satunya penulis sebagai guru IPA. Tetapi para guru di SMPN
1 Labobo terus berusaha dan belajar melalui platform merdeka mengajar untuk
menerapkan kurikulum merdeka.
Siswa yang ada dikelas VII di SMPN 1 Labobo terkadang masih
menggunakan bahasa daerah ketika melaksanakan pembelajaran terutama dalam
menyebutkan nama aktivitas yang dilakukan, makanan, tumbuhan, hewan dll.
Misalnya saja keragaman pangan jenis umbi-umbian yang ada dilingkungan desa.
Siswa lebih mengenal nama kasubi untuk menyebutkan istilah ubi kayu(Manihot
esculenta). Terlebih lagi dalam mata pelajaran IPA setiap tumbuhan dan hewan
memiliki bahasa latin. Selain itu, tingkat keragaman jenis umbi-umbian sebagai
bahan pangan didesa lipulalongo tinggi sehingga dapat dijadikan sumber belajar pada
materi keanekaragaman Hayati.
Kemudian, kondisi lainnya adalah siswa yang memiliki beragam jenis gaya
belajar sehingga guru memiliki peran untuk memenuhi kegiatan belajarnya. Kondisi
kelas yang susah jaringan internet terlebih lagi banyak siswa yang lebih senang jika
pembelajaran menggunakan video pembelajaran, audio pembelajaran, akses google
dan praktik secara langsung. Setiap gaya belajar dan kondisi daya serap siswa yang
berbeda mendorong penulis untuk melaksanakan praktik baik berupa identifikasi
keragaman bahan pangan umbi-umbian sebagai sumber belajar pada materi
keanekaragaman hayati dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Sebelum melaksanakan pembelajaran keanekaragaman hayati guru telah
melaksanakan wawancara pada pertemuan sebelumnya tentang hal apa saja yang
diinginkan pada saat melaksanakan pembelajaran. Peserta didik berharap guru dapat
memberikan kebebasan dalam memilih konten pembelajaran serta menciptakan
kondisi pembelajaran yang menyenangkan, tidak monoton serta lebih banyak
mendengarkan pendapat siswa sehingga siswa tidak merasa terbebani dan
menganggap bahwa pelaksanaan pembelajaran materi keanekaragama hayati adalah
pembelajaran yang membahagiakan untuk seluruh siswa.
b. Tantangan
Setiap praktik baik pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tentunya memiliki
tujuan tertentu. Dalam mencapai tujuan tersebut akan menghadapi tantangan sebagai
berikut :
a. Kondisi sekolah yang belum menyediakan fasilitas internet dan jaringan
internet yang masih berada pada titik tertentu, sehingga jika terdapat guru
yang ingin menggunakan internet dikelas harus secara mandiri menyiapkan
cara untuk mendapatkan jaringan internet misal dengan meletakkan hp
dijendela dan sistem teathering yang hanya terbatas pada beberapa laptop/hp
saja.
b. Siswa SMPN 1 Labobo yang dominan menyukai pembelajaran yang
menyenangkan dan tidak monoton pada materi keanekaragaman hayati
menuntut guru untuk menyiapkan pembelajaran yang menggunakan metode
dan media yang bervariasi.
c. Kondisi sekolah yang belum paham akan komponen yang ada pada
Pembelajaran berdiferensiasi baik dari segi konten, proses dan produk
sebagai usaha dalam mewujudkan penerapan kurikulum merdeka
menyulitkan guru karena harus secara mandiri menyiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
Dalam praktik baik yang dilaksanakan melibatkan kelas VII A SMPN 1 Labobo
Tahun Pelajaran 2023/2024. Dalam pelaksanaan praktik baik tersebut saya sebagai
guru IPA juga mengajak salah seorang guru yakni ibu Hertinani dan orang tua dari
siswa bernama Ikhsan sebagai salah satu sumber belajar pada materi keanekaragaman
hayati.
II. ISI
2.1 Aksi

Dalam melaksanakan praktik baik guru mendokumentasikan dalam bentuk


video dimana pada video tersebut memuat kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
Adapun ringkasan penjelasan dari video praktik baik identifikasi keanekaragaman
bahan pangan umbi-umbian pada kelas VII SMPN 1 Labobo Tahun pelajaran
2023/2024
a. Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan berdoa bersama, melaksanakan presensi,
menyepakati aktivitas pembelajaran apa saja yang akan dilaksanakan pada materi
keanekaragaman hayati, mengaitkan materi yang dipelajari sebelumnya dengan
materi yang dipelajari hari ini dimana materi sebelumnya adalah materi manfaat
klasifikasi tumbuhan dan hewan, dan menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti diawali dengan memberikan pertanyaan pemantik
mengapa bahan pangan umbi-umbian yang ada dilingkungan sekitar sangat beraneka
ragam. Kemudian guru mengarahkan peserta didik untuk menggunakan media
pembelajaran sesuai dengan gaya belajar peserta didik dimana bahan belajar tersebut
sudah dicopykan ke hp dan chromebook yang digunakan siswa dalam pembelajaran.
Adapun media pembelajaran yang diberikan guru berupa video pembelajaran yang
terdapat pada link berikut :
https://youtu.be/G1127xSO5Ms?si=XIF1UiLc6QTGbjJo
untuk kelompok audiotori guru juga membuat media pembelajaran berupa
audio pembelajaran dan modul pembelajaran keanekaragaman hayati
sedangkan untuk kelompok kinestetik guru menyediakan media belajar berupa
daun-daun, buah, dan akar dari beberapa jenis umbi-umbian yang ada di lingkungan
sekitar misalnya ubi kayu, 2 ragam ubi jalar, keladi dll. Guru juga mengajak
kelompok kinestetik untuk berkeliling dipekarangan rumah lingkungan sekitar untuk
mempelajari keanekaragaman umbi-umbian tersebut.
Setelah itu para peserta didik diminta untuk mengakses google guna mencari nama
latin/bahasa ilmiah dari masing-masing keanekaragaman umbi-umbian tersebut serta
klasifikasinya. Kemudian guru dan peserta didik mendiskusikan aktivitas apa saja
yang dapat mendukung tercapainya pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi peserta
didik menginginkan pembelajaran yang menyenangkan maka guru memutuskan pada
sore hari akan melaksanakan rekreasi pembelajaran berupa kegiatan eksplorasi di
salah satu kebun milik siswa A.n Ikhsan.Setelah berdiskusi mengenai aktivitas yang
dilakukan guru mengarahkan peserta didik untuk menyepakati bahwa akan dihasilkan
satu ptoduk pembelajaran berupa poster pembelajaran yang berisi foto bentuk daun,
bentuk umbi dan bentuk akar dari masing-masing umbi-umbian yang ada di desa
Lipulalongo. Hal yang terpenting adalah peserta didik dapat menyebutkan
keanekaragaman umbi-umbian tersebut dengan menggunakan bahasa daerah banggai,
bahasa Indonesia dan bahasa Latin/Bahasa ilmiahnya. Kegiatan ini bertujuan agar
peserta didik mengenal bahasa latin/bahasa ilmiah dari umbi-umbian tersebut.
Pembelajaran dengan tetap mengintegrasikan budaya local akan lebih membuat
pemahaman peserta didik akan materi keanekaragaman hayati lebih tertanam.

Selain melaksanakan pembelajaran dikelas guru juga menyepakati bahwa akan


dilaksanakan kegiatan eksplorasi karena kegiatan eksplorasi ini adalah keinginan dari
seluruh peserta didik. Kegiatan belajar dengan memanfaatkan kebun akan membuat
peserta didik merasa bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan bahagia
Kemudian guru juga mengajak guru bahasa Inggris a.n Hertinani untuk menjadi
sumber belajar. Pelibatan guru lain sebagai sumber belajar yang memahami materi
kenaekaragaman bahan pangan khususnya umbi-umbian menjadi hal positif bahwa
guru IPA dikelas bukanlah satu-satunya sumber belajar. Selain itu, guru juga
melibatkan orang tua (ibu) dari Siswa bernama IKhsan untuk menjadi narasumber
bagaimana cara membedakan keanekaragaman umbi-umbian tersebut baik dari segi
bentuk daun, bentuk akar dan bentuk umbi-umbian tersebut.
Pada kegiatan penutup peserta didik diminta untuk menyimpulkan dan
menyampaikan kesan dan pesan selama melaksanakan pembelajaran serta
mengerjakan kuis dimana linknya terdapat pada video.
Siswa SMPN 1 Labobo yang dominan menyukai pembelajaran yang
menyenangkan dan tidak monoton pada materi keanekaragaman hayati sudah
berusaha diciptakan guru untuk menyiapkan pembelajaran yang menggunakan
metode dan media yang bervariasi. Kondisi sekolah yang belum paham akan
komponen yang ada pada Pembelajaran berdiferensiasi baik dari segi konten, proses
dan produk sebagai usaha dalam mewujudkan penerapan kurikulum merdeka
menyulitkan guru karena harus secara mandiri menyiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam pembelajaran. Tetapi hal tersebut tidak boleh menajdi penghalang
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Segala tantangan yang
dihadapi dalam meuwujudkan praktik baik ini harus diatasi. Kondisi sekolah yang
belum menyediakan fasilitas internet dan jaringan internet yang masih berada pada
titik tertentu, sehingga jika terdapat guru yang ingin menggunakan internet dikelas
harus secara mandiri menyiapkan cara untuk mendapatkan jaringan internet misal
dengan meletakkan hp dijendela dan sistem teathering yang hanya terbatas pada
beberapa laptop/hp saja. Walaupun jaringan internet tidak disediakan sekolah tetapi
siswa tetap dapat mengakses internet dengan inisiatif mandiri guru.
4. Refleksi
Setelah melaksanakan praktik baik ini tentunya harus dilaksanakan kegiatan
refleksi dimana kegiatan refleksi merupakan cerminan tingkat persentase
keberhasilan praktik baik yang telah dilakukan. Hasil refleksi menunjukkan bahwa
praktik baik yang dilaksanakan membawa dampak positif bahwa pembelajaran akan
menjadi bermakna jika guru dapat paham dengan kebutuhan belajar peserta didiknya.
Guru yang melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi harus benar-benar
menyiapkan baik dari segi konten, keragaman proses dan aktivitas yang dilakanakan
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didiknya.
Dalam praktik baik ini akan memberikan pemahaman bagi guru lain bahwa
guru mata pelajaran bukanlah satu-satunya sumber belajar sehingga dapat melibatkan
guru lain ataupun media belajar lainnya sehingga menghasilkan pembelajaran yang
tidak monoton.
Pembelajaran berdiferensiasi menciptakan kondisi pembelajaran yang
menyenangkan sehingga membuat peserta didik menjadi jauh lebih berbahagia.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksnaakan memberikan pengetahuan bahwa
pentingnya memvariasikan media baik media tekhnologi digital maupun media
lingkungan sekitar. Faktor keberhasilan pembelajaran juga didukung oleh seluruh
komponen pembelajaran baik guru, siswa dan keterlibatan seluruh warga sekolah
Oleh karena itu praktik baik ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekolah,
rekan sejawat maupun guru lain yang ada di Indonesia. Demikian Naskah video
praktik baik yang telah dituliskan.

Anda mungkin juga menyukai