Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 6 Balikpapan


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX / 1
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
KKM : 74

1. STANDAR KOMPETENSI
Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

2. KOMPETENSI DASAR
Mengiden tifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen

3. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Mendiskusikan dua bangun yang sebangun atau kongruen melalui model bangun datar dengan kerjasama dan
bertanggung jawab.
Mengidentifikasikan dua bangun datar sebangun atau kongruen,dengan bekerjama dan berfikir logis.

4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan demonstrasi mengukur bangun ruang yang ada di sekitar sekolah (kolam ikan lele), siswa dapat
mengidentifikasi dua bangun datar sebangun atau kongruen, menggunakan model bangun datar.

5. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Pra kegiatan Pembelajaran
Persiapan
Materi/bahan ajar
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai benda-benda yang memiliki bentuk yang sama
persis baik dengan ukuran yang sama maupun berbeda. Sifat benda-benda yang demikian terkait
dengan topik kesebangunan.
Berikut ini 2 contoh kasus terkait topik kesebangunan.

Gambar 1.1 Gambar photo yang sama dengan ukuran berbeda

Gambar 1.2 Keramik-keramik yang sama bentuk (maupun ukurannya)

B. Pengertian Kesebangunan dan Kekongruenan

B.1. Konsep Kekongruenan


Konsep yang pertama akan dibahas adalah konsep “kongruen” atau “sama sebangun”. Konsep ini
sesungguhnya mudah dipahami.
Definisi intuitif kekongruenan:

Definisi kekongruenan

Dua buah bangun datar dikatakan kongruen bila bangun datar yang satu dapat dianggap sebagai duplikat atau hasil
cetakan dari bangun datar yang lain. Dengan kata lain, kedua bangun datar yang kongruen dapat saling menutupi
dengan tepat.
Gambar 1.3 Pasangan bangun datar yang kongruen (sama sebangun)
Pada pengertian kongruen yang telah kamu pahami di atas, belum menggunakan sifat-sifat
geometris pada bangun datar, yaitu panjang sisi dan besar sudut. Berikut ini definisi kesebanguan
yang lebih formal.

Penggunaan kata “bersesuaian” pada pengertian kongruen di atas, harus dipahami sebagai pasangan
yang “paling mungkin” yang menunjukkan kesamaan panjang sisi atau kesamaan besar sudut.
Kadang untuk mendapatkan sisi atau sudut yang bersesuaian, terlebih dahulu kita menempatkan
kedua bangun datar dengan orientasi yang sama; mungkin salah satu bangun datar harus diputar
atau dicerminkan terlebih dahulu.
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini.

Gambar 1.4 Pasangan bangun datar kongruen dengan orientasi yang tidak sama dan yang sama.

Rencana Kegiatan
Pembelajaran dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

b. Detil Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan I 4 x 40’

N
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu Fokus Eks Ela Kon
o

1 Kegiatan Awal 10 menit • Apersepsi


• Membuka pelajaran dengan • Pemberian
salam,kemudian siswa dipersilakan motivasi
merapikan pakaian
• Jika dalam ruangan masih ada
sampah, siswa dipersilakan
membuang sampah pada tempatnya
• Penjelasan tentang tujuan
pembelajaran
• Memberikan informasi tentang
materi pembelajaran yaitu tentang
kesebangunan dan kekongruenan.
• Pemberian motivasi belajar
• Apersepsi kemampuan prasarat
• Pembentukan kelompok belajar
yang heterogen, 1 kelompok
memuat 4-5 siswa

2 Kegiatan Inti 130 menit • Belajar


• Siswa diminta oleh guru untuk individu. √
menyebutkan dua bangun datar
yang ada di Ruang Matematika 2. • Diskusi kelas
• Siswa diminta oleh guru untuk √
menyebutkan menyebutkan apakah
kedua bangun yang mereka
sebutkan tadi sebangun atau
kongruen.
• Siswa diminta oleh guru untuk √
menyebutkan dua bangun yang
sebangun.
• Siswa diminta oleh guru untuk √
menyelidiki apakah kolam lele dan
dinding kolam lele sebangun
• Seluruh siswa menuju kolam lele, √
mereka bekerja sesuai
N
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu Fokus Eks Ela Kon
o
kelompoknya

• Setiap kelompok mengukur


panjang dan lebar dinding kolam, √
dan mengukur panjang dan lebar
kolam lele, kemudian
membandingkannya.

• Kelompok diminta √
mempresentasikan hasil analisanya

• Dari hasil analisa peserta didik √


guru memberikan kesimpulan
mengenai kesebangunan .

3 Kegiatan akhir 20 menit • PR


• Pengecekkan kemampuan hasil • Refleksi
belajar anak melalui kuis individual
tentang kesebangunan dan
kekongruenan.
• Pemberian tugas rumah
• Refleksi ( kesan dan respon siswa
terhadap pembelajaran yang baru
dialami serta tanggapan guru
terhadap respon dan kesan siswa)
• Siswa dipersilakan melihat
kebersihan kelas jika ada
sampah,buanglah pada tempatnya.
Pertemuan II 4 x 40’

N
Kegiatan Pembelajaran Waktu Fokus Eks Ela Kon
o

1 Kegiatan Awal 10 menit • Pembahasan PR


• Pembahasan PR yang dianggap sulit • Pemberian
oleh siswa. motivasi
• Penjelasan tentang tujuan
pembelajaran selanjutnya
• Pemberian motivasi belajar
• Apersepsi kemampuan prasarat yaitu
siswa memahami perbandingan
senilai materi kelas 7.

2 Kegiatan Inti
• Guru memberi penjelasan mengenai 130 menit • Belajar individu √
materi menghitung panjang sisi yang
belum diketahui dari dua bangun • Diskusi
yang kongruen maupun dua bangun Kelompok
yang sebangun.
• Dengan tanya jawab membahas cara • Presentasi
menghitung panjang sisi segitiga Kelompok √
yang kongruen.
• Diberika dua gambar meminta siswa • Diskusi Kelas √
membuktikan bahwa kedua segitiga
tersebut kongruen..
• Siswa diminta menghitung salah satu √
panjang sisi segitiga kongruen
• . Dengan tanya jawab membahas √
cara menghitung panjang sisi
segitiga yang sebangun.
• Diberika dua gambar meminta siswa √
membuktikan bahwa kedua segitiga
tersebut sebangun
• Siswa diminta menghitung salah satu
panjang sisi segitiga sebangun. √

• Dengan metode diskusi siswa


menerapkan konsep kesebangunan √
untuk menyelesaikan soal-soal
latihan
• Meminta masing-masing kelompok √
untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas.
• Mengadakan tanya jawab presentasi

kelompok pelapor.

3 Kegiatan akhir 20 menit • PR


• Pengecekkan kemampuan hasil • Refleksi
belajar anak melalui Tanya jawab
antara guru dan siswa.
• Pemberian tugas rumah
• Refleksi( kesan dan respon siswa
terhadap pembelajaran yang baru
dialami serta tanggapan guru
terhadap respon dan kesan siswa

Keterangan :
Eks : Eksplorasi
Ela : Elaborasi
Kon : Konfirmasi

6. Media / Sumber Belajar


Sumber
M. Cholik Adinawan . Sugijono Matematika untuk SMP Kelas IX. Jakarta: PT Erlangga 2007
Wahyudin Djumanta. Dwi Susanti. Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan SMP Kelas IX.
Bandung: Depdiknas 2008
Suwah Sembiring.Cucun Cunayah.Ahmad Zaelani.Matematika Bilingual untuk SMP Kelas IX. Bandung:PT Yrama
Widya 2009
Marsigit.Mathematics for Junior High School 3 .Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Timur 2009
Mathematics Bilingual Junior Secondary School : Class IX. Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Timur 2009

Media Pembelajaran :
Kolam lele belakang kelas

Alat Peraga
• Model bangun ruang

7. Penilaian
• Jenis : Tugas individu
Bentuk : Uraian
Instrumen : Lampiran soal

Mengetahui, Balikpapan, Juli 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Matematika

Anda mungkin juga menyukai