Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP 1
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tilatang Kamang
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Tari)
Kelas /Semester : XI / 1
Tahun Pelajaran : 2021 - 2022
Materi Pokok : Berkarya Tari Kreasi
Alokasi waktu : 4 x 45 menit. (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


No KD Pengetahuan No KD Ketrampilan
3.1 Menerapkan konsep, teknik dan 4.1 Berkarya seni tari melalui
prosedur dalam berkarya tari kreasi pengembangan gerak berdasarkan
konsep, teknik dan prosedur
sesuai dengan hitungan
No IPK Pengetahuan No IPK Ketrampilan
1. Menjelaskan konsep, teknik dan 1. Melatih gerak dasat tari
prosedur dalam berkarya tari dengan teknik yang tepat
kreasi 2. Membuat beberapa motif
2. Mengidentifikasikan beberapa gerak berdasarkan unsur-
hal yang menjadi ciri khusus dari unsur tari
unsur-unsur gerak tari 3. Memperagakan beberapa
motif gerak berdasarkan
3. Membandingkan berbagai ragam unsur-unsur gerak tari
gerak dasar tari 4. Menyusun gerak tari
4. Menjelaskan pengertian gerak berdasarkan kelompok
tari kreasi geraknya
5. Memahami teknik dan prosedur 5. Merangkai berbagai gerak
ragam gerak dasar tari tari kreasi sesuai dengan
6. Menentukan ragam gerak dasar konsep, teknik dan prosedur
tari dengan teknik yang tepat 6. Menampilkan ragam gerak
7. Melakukan ragam gerak dasar tari hasil kreasi sendiri
tari dengan menggunakan dengan hitungan di dalam
hitungan atau ketukan kelompok

8. Memahami prinsip dasar


pengembangan gerak tari

9. Mengidentifikasi beberapahal
yang menjadi ciri khusus dari
konsep pengembangan gerak tari

10. Menerapkan prinsip dasar dari


pengembangan gerak
berdasarkan pola hitungan
.
12. Membedakan pengembangan
gerak berdasarkan pola
hitungan lambat, sedang dan
cepat

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model discover
learning peserta didik dapat menerapkan konsep, teknik dan prosedur dalam berkarya
tari kreasi serta berkarya seni tari melalui pengembangan gerak berdasarkan konsep,
teknik dan prosedur sesuai dengan hitungan dengan rasa ingin tahu, kerja keras,
tanggung jawab, dan percaya diri.

C. Materi Pembelajaran

 Materi Pembelajaran Reguler

Fakta :
 Ragam gerak dasar tari
 Motif gerak tari
Konsep :
 Pengertian tari
 Unsur-unsur tari
 Unsur-unsur gerak

Prosedur :
 Teknik dan prosedur merangkai gerak tari

Meta kognitif :

 Materi Integrasi
 PAQ
 BAM

 Materi Remedial
Sama dengan materi regular, tetapi disesuaikan dengan indicator yang
belum tuntas setelah dilakukan ulangan harian dan analisa.
 Materi Pengayaan
Pembelajaran pengayaan diberikan bagi siswa yang telah tuntas (memperoleh
Nilai KD ≥ KKM = 75) dengan memberikan program pembelajaran tambahan
berupa materi dan pembahasan soal-soal dengan variasi yang lebih tinggi dan
memberikan pembahasan soal-soal olimpiade, uji kompetensi atau menjelaskan
kembali penyelesaian soal-soal melalui pembelajaran mandiri.

D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saentifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : Microsoft 365, Tanya Jawab W.A
E. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media
- Power point tentang berkarya tari lreasi
2. Alat
- Laptop, infokus, VCD
3. Sumber Belajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 88 - 100, 2017 Seni Budaya SMA
kls XI Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan2017
F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I
IPK: 1. Menjelaskan konsep, teknik dan prosedur dalam berkarya tari kreasi
2. Mengidentifikasikan beberapa hal yang menjadi ciri khusus dari unsur-unsur
gerak tari

3. Membandingkan berbagai ragam gerak dasar tari


4. Menjelaskan pengertian gerak tari kreasi
5. Memahami teknik dan prosedur ragam gerak dasar tari
6. Menentukan ragam gerak dasar tari dengan teknik yang tepat
7. Melakukan ragam gerak dasar tari dengan menggunakan hitungan atau
ketukan

Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
waktu
Kegiatan Pendahuluan
Membangun Konteks 10’
 Guru membagikan link Miscrosoft Team kepada siswa melalui grub
whatsapp
 Siswa bergabung melalui link yang diberikan oleh guru

 Mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran secara tatap


muka dan online
 Baca Alquran, dan mencek kehadiran peserta didik tatap muka / online
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali pembelajaran
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.

Kegiatan Inti
1. Pendidik memberikan stimulus dengan menayangkan pertunjukan 75
tari kreasi melalui audio visual untuk mengambil beberapa
kesimpulan tentang karya tari kreasi.
2. Peserta didik mencermati pertunjukan tari untuk menentukan unsur-
unsur tari
3. Peserta didik mengamati pertunjukan tari dengan cermat sesuai
arahan guru.
4. Dari video yang ditayangkan secara online, peserta didik memahami
tentang unsur-unsur gerak tari untuk diterapkan dalam berkarya tari
5. Peserta didik membuat beberapa motif gerak tari untuk
dikembangkan dalam berkarya tari. .

Kegiatan Penutup
Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: 5
1. Pendidik mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi pelajaran atau konsep yang dipelajari
2. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
4. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 2
IPK: 1. Memahami prinsip dasar pengembangan gerak tari

2. Mengidentifikasi beberapahal yang menjadi ciri khusus dari konsep


pengembangan gerak tari
3. Menerapkan prinsip dasar dari pengembangan gerak berdasarkan pola
hitungan
4. Membedakan pengembangan gerak berdasarkan pola hitungan lambat,
sedang dan cepat

Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
waktu
Kegiatan Pendahuluan
Membangun Konteks 10’
 Guru membagikan link Miscrosoft Team kepada siswa melalui grub
whatsapp
 Siswa bergabung melalui link yang diberikan oleh guru

 Mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran secara tatap


muka dan online
 Baca Alquran, dan mencek kehadiran peserta didik tatap muka / online
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali pembelajaran
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Kegiatan Inti
1. Pendidik memberikan stimulus dengan menayangkan pertunjukan tari 75
melalui audio visual untuk mengambil beberapa kesimpulan yang
berhubungan dengan pengembangan gerak tari.
2. Peserta didik mengamati pertunjukan tari dengan cermat untuk
memberikan penilaian tentang unsur-unsur gerak tari sesuai arahan dari
guru.
3. Melalui tayangan video peserta didik mengidentifikasi gerak tari melalui
penerapan berbagai ragam gerak dasar tari.
4. Peserta didik mempresentasikan karya tari yang telah diamati serta
memberikan tanggapan terhadap prinsip dasar pengembangan gerak

Kegiatan Penutup
Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: 5
a. Pendidik mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi pelajaran atau konsep yang dipelajari
b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
d. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 3
IPK:
1. Melatih gerak dasat tari dengan teknik yang tepat
2. Membuat beberapa motif gerak berdasarkan unsur-unsur tari
3. Memperagakan beberapa motif gerak berdasarkan unsur-unsur gerak tari

Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
waktu
Kegiatan Pendahuluan
Membangun Konteks 10’
 Guru membagikan link Miscrosoft Team kepada siswa melalui grub
whatsapp
 Siswa bergabung melalui link yang diberikan oleh guru

 Mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran secara tatap


muka dan online
 Baca Alquran, dan mencek kehadiran peserta didik tatap muka / online
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali pembelajaran
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.

Kegiatan Inti
1. Pendidik memberikan stimulus dengan memperagakan gerak dasar tari 75
secara langsung atau melalui audio visual lainnya
2. Peserta didik mengamati penyajian gerak tari untuk mencobakannya.
3. Sesuai arahan guru peserta didik mengeksplorasi gerak untuk
menghasilkan motif gerak sesuai dengan teknik gerak dasar tari
4. Peserta didik memperagakan beberapa motif gerak berdasarkan unsur-
unsur gerak tari dibawah bimbingan guru.

Kegiatan Penutup
Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: 5
a. Pendidik mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi pelajaran atau konsep yang dipelajari
b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
d. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 4
IPK:
1. Menyusun gerak tari berdasarkan kelompok geraknya
2. Merangkai berbagai gerak tari kreasi sesuai dengan konsep, teknik dan
prosedur
3. Menampilkan ragam gerak tari hasil kreasi sendiri dengan hitungan di
dalam kelompok

Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
waktu
Kegiatan Pendahuluan
Membangun Konteks 10’
 Guru membagikan link Miscrosoft Team kepada siswa melalui grub
whatsapp
 Siswa bergabung melalui link yang diberikan oleh guru

 Mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran secara tatap


muka dan online
 Baca Alquran, dan mencek kehadiran peserta didik tatap muka / online
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali pembelajaran
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.

Kegiatan Inti
1. Pendidik memberikan stimulus dengan memperagakan/menayangkan 75
beberapa contoh tari kreasi melalui audio visual.
2. Peserta didik mengamati dengan cermat untuk meniru beberapa motif
gerak untuk dikembangkan pada garapan tari baru.
3. Peserta didik mengkreasikan gerak tari berdasarkan teknik gerak tari
tradisional dan modern.
4. Peserta didik mendiskusikan motif gerak yang diperoleh pada tahap
eksplorasi dan menyusun gerak tari berdasarkan struktur kelompok
geraknya yang akan digunakan dalam berkreasi tari.

Kegiatan Penutup
Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: 5
a. Pendidik mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi pelajaran atau konsep yang dipelajari
b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
d. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Penilaian Sikap : jurnal dan observasi


b. Pengetahuan : tes tulis dan penugasan
c. Keterampilan : praktik
d. Remedial dan Pengayaan

a. Remedial
Pembelajaran Remedial diberikan bagi siswa yang tidak tuntas (memperoleh
Nilai KD kurang dari nilai KKM yakni 75 dengan mengikuti program
pembelajaran kembali baik dengan memberikan pembahasan soal-soal uji
kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal) atau memberikan
tugas yang berkaitan dengan indikator atau kompetensi dasar yang belum tuntas
kemudian melakukan uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan
indikator/kompetensi yang belum tuntas melalui pemanfaatantutor sebaya.

b. Pengayaan

Pembelajaran Pengayaan diberikan bagi siswa yang telah tuntas (memperoleh


Nilai KD ≥ KKM = 75) dengan memberikan program pembelajaran tambahan
berupa materi dan pembahasan soal-soal dengan variasi yang lebih tinggi dan
memberikan pembahasan soal-soal olimpiade, uji kompetensi atau menjelaskan
kembali penyelesaian soal-soal) melalui pembelajaran mandiri.
LAMPIRAN I

MATERI AJAR
RPP 1

KD. 3.1 → Menerapkan konsep, teknik dan prosedur dalam berkarya tari kreasi
KD. 4.1 → Berkarya seni tari melalui pengembangan gerak berdasarkan konsep, teknik dan
prosedur sesuai dengan hitungan

Berkarya Tari Kreasi


I.Pengertian Tari
Menurut para ahli
NO NAMA DEFENISI CIRI-CIRI
1 Jhon Martin Gerak adalah pengalaman fisik yang Gerak, Tubuh
elementer
2 Susane K. Langer Gerak-gerak ekspresif adalah gerak Gerak
yang indah yang dapat menggetarkan Indah
perasaan manusia Ekspresir
3 Curt Sathes Gerak-gerak ritmis Gerak, ritmis
4 Corriy Hartong Gerak-gerak yang diberi bentuk dan Gerak, Ritmis,
ritmis dari badan di dalam ruang Bentuk
5 Pangeran Gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh Gerak
Suryodiningrat manusia yang disusun selaras dengan Tubuh
irama music serta mempunyai maksud Irama musik
tertentu
6 Soedarsono Ekspresi jiwa manusia yang Ekspresi, jiwa
diungkapkan melalui gerak ritmis dan manusia, gerak,
indah ritmis, indah

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa aspek terpenting dalam
pengertian tari, yaitu:
a. Bentuk ekspresif
Adalah bentuk gerak-gerak yang indah yang bisa menggetarkan perasaan
manusia, atau gerak-gerak yang komunikatif, seperti gerak sedih, gerak memukul,
gerak memanah, gerak mencangkul dan sebagainya.
b. Jiwa manusia
Jiwa manusia terdiri dari: kehendak atau keyakinan, akal, rasa atau emosi
 Tari yang didominasi oleh kehendak atau keyakinan terdapat pada tari tradisional
yang bersifat magis, dan sacral. Misalnya tari mintak hujan
 Tari yang didominasi oleh akal yaitu tari yang terdapat pada tarian klasik/tari
istana. Misal tari putri dari Jawa
 Tari yang didominasi oleh rasa/emosi adalah tari yang bebas mengungkapkan
gerak yang tidak diharuskan oleh pola-pola yang sudah ada
c. Gerak
Gerak merupakan substansi dasar dari tari, tanpa gerak tari tidak ada. Gerak asli
atau gerak sehari-hari disebut dalam tari dengan WANTAH, hasilnya disebut gerak
maknawi dan gerak murni. Media yang bergerak dalam tari adalah tubuh, dapat dibagi:
kepala, tangan, badan dan kaki.
d. Indah
Adalah suatu yang memberikan kepuasan batin. Gerak tari yang indah yang
dapat menggetarkan perasaan manusia.
e. Ritmis
Adalah pengaturan pola-pola gerak yang mempunyai suatu rangkaian gerak
dimana terdapat awal/permulaan, pengembangan, dan akhir.
Ritme dalam tari terdiri dari:
 Ritme pernapasan, yaitu dalam melakukan gerak tari yang menggunakan
pengaturan tarikan nafas, menahan nafas, dan menghembuskan nafas.
 Ritme emosional, yaitu pengaturan pengungkapan emosional melalui: marah,
sedih, gembira, gundah dan sebagainya, dalam melakukan gerak tari.
 Ritme motoric, yaitu pengaturan melakukan gerak lembut, keras, ringan, dan
sebagainya.

Kesimpulan
Tari adalah ungkapan perasaan seseorang atau kelompok orang yang dilahirkan atau
diproyeksikan melalui gerak-gerak yang indah, ritmis dan dapat dinikmati oleh
penonton/penikmat.

II. UNSUR-UNSUR TARI


A. Unsur Dasar Tari
1. Wiraga → Adalah dasar ketrampilan gerak tubuh/fisik penari
Dalam tari ada dua macam gerak:
a. Gerak imitatif → Adalah gerakan tari yang dilakukan sebagai hasil dari
eksplorasi gerak yang ada dalam alam ini, selain gerak manusia.
Misal: Gerak hewan tertentu, tumbuhan, dan benda lain yang memiliki gerak
tertentu
b. Gerak imajinatif → Adalah gerak rekayasa manusia dalam membentuk suatu
tarian, terdiri dari dua macam:
1. Gerak maknawi, adalah gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai
maksud tertentu.
2. Gerak murni, adalah gerak yang tidak mengandung arti, namun masih
mengandung unsur keindahan gerak. Gerak ini dibuat semata-mata agar
suatu tarian tampak indah.
2. Wirama → Adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis, di dalamnya
terdapat pengaturan dinamika seperti aksen dan tempo tarian. Ada dua irama untuk
tari: yaitu wirana tandak adalah wirama yang tetap dan murni, wirama bebas adalah
wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan aksen yang berulang-ulang dan
teratur.
3. Wirasa → Merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tari. Seperti:
tegas, lembut, gembira, sedih, yang diekspresikan melalui gerakan dan mimic
wajah sehingga melahirkan keindahan.

B. Unsur Pendukung/Penunjang
1. Kostum dan rias
2. Properti yaitu alat yang digunakan dalam menari
3. Setting panggung
4. Musik iringan

III. UNSUR-UNSUR GERAK TARI


Dalam mengekspresikan gerak tari, kita harus berdasarkan kepada:
1. Tenaga → Yaitu banyaknya tenaga yang dibutuhkan dalam melakukan gerak dalam
menari. Penggunaan tenaga dalam menari ada tiga macam:
a. Intensitas → kuat lemahnya atau banyak sedikitnya penggunaan tenaga yang
dilakukan oleh penari sehingga menghasilkan tingkatan ketegangan.
b. Aksen/tekanan → yaitu perubahan gerak dengan penggunaan tenaga secara tiba-
tiba dan kontras.
c. Kualitas → yaitu efek gerak yang diakibatkan oleh cara penggunaan atau
penyaluran tenaga.

Ketiga aspek tersebut masing-masing digunakan untuk memenuhi kebutuhan


tuntutan sebuah tarian. Oleh karena itu, baik intensitas gerak, aksen maupun kualitas
merupakan pengolahan bentuk ekspresif gerak dari sebuah tarian, agar tarian dapat
dinikmati dengan indah.

2. Ruang → Pengertian ruang dalam tari adalah tempat yang digunakan untuk kebutuhan
gerak. Pengertian ruang secara umum diartikan ke dalam dua hal, yaitu:
a. Ruang sebagai tempat/pentas, yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan
sebagai wujud ruang secara nyata, yaitu merupakan arena yang dilalui oleh penari
saat menari.. Pengertian ruang disini dapat berupa arena dan panggung procenium
atau tempat pertunjukan lainnya.
b. Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian.Gerak yang besar
tentu akan menggunakan ruang yang luas. Seorang penari harus berintegrasi
dengan ruang.
Cara penggunaan ruang dalam tari dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu:
1. Garis → Yaitu kesan yang ditimbulkan setelah penari selesai menggerakkan
tubuhnya. Garis ini dapat ditimbulkan oleh badan penari dan atau diluar badan
penari. Gerak yang ditimbulkan oleh badan penari yaitu gerak yang dihasilkan
dari seluruh anggota badan seperti tangan, badan, kepala, kaki dan sebagainya.
Dari bentuk-bentuk garis tubuh dan anggota tubuh tersebut akan menghasilkan
disaen-disaen gerak dan garis yang masing-masing memiliki kesan tersendiri.
a. Desain vertical, yaitu desain yang menggunakan anggota badan pokok
yaitu tungkai dan lengan menjulur ke atas, atau ke bawah. Desain ini
memberi kesan egosentris dan menyerah.
b. Desain horizontal, yaitu desain yang menggunakan sebagian besar dari
anggota badan mengarah ke garis horizontal. Kesan yang muncul adalah
kesan mencurah.
c. Desain lurus, yaitu desain yang menggunakan garis-garis lurus pada
anggota badan seperti tungkai, torso dan lengan. Desain ini membuat
kesan kesederhanaan dan kokoh.
d. Desain lengkung, yaitu disaen dari badan dan anggota-anggota lainnya
yang menggunakan garis-garis lengkung. Disaen ini memberi kesan halus
dan lembut.

Gerak-gerak di luar badan penari dapat berupa garis-garis seperti garis


diagonal, garis lengkung, garis lingkaran dsb.
Ruang/tempat melakukan gerak tari disebut juga pentas. Gambaran
imajiner (khayal) langkah-langkah gerak yang dilalui penari di pentas disebut
dengan pola lantai (disaen lantai). Pola lantai dapat berbentuk segi tiga, segi
empat, segi delapan, berbelok-belok dan lain-lain.Pola lantai sebuah tari selalu
berkaitan dengan pola hidup masyarakatnya.
Pola lantai terbagi dua:
a. Simetris → Yaitu bentuk/susunan penari diatas pentas seimbang
b. Asimetris → Bentuk atau susunan penari di atas pentas tidak seimbang.
2. Volume, yaitu jangkauan gerak yang digunakan oleh penari ketika menari.
Seperti: volume gerak kecil, volume gerak besar, dan volume gerak sedang
yang dihasilkan oleh anggota badan.
3. Arah, yaitu arah hadap dan arah pandangan penari ketika menari. Arah hadap
penari dapat kesamping kanan-kiri, arah ke depan, arah ke belakang, arah
serong kanan-kiri.
4. Level, Yaitu berhubungan dengan tinggi rendahnya gerak dari badan penari,
dan tinggi rendahnya badan penari ketika menari. Terdapat tiga jenis level
yang lazim digunakan dalam tari, yaitu:
 Level tinggi → gerak yang dilakukan berkisar diatas badan penari
 Level sedang → gerak yang dilakukan berkisar di bawah bahu sampai
perut
 Level rendah → gerak yang dilakukan dari perut ke bawah

Penggunaan level tersebut dapat digunakan pula dengan cara meninggikan


atau merendahkan tubuh dari bentuk tubuh dengan normal.
5. Fokus → yaitu sudut pandang penari pada saat melakukan gerak di atas
pentas sesuai dengan tuntutan geraknya.
Terdapat focus dekat, focus jauh, dan focus sedang. Ke tiga focus atau sudut
pandang ini akan berpengaruh besar terhadap kemampuan penari dalam
pengungkapan karakter tokoh tarian yang dibawakan.
3. Waktu → Unsur waktu merupakan elemen tari yang tidak dapat diabaikan. Unsur
waktu dalam tari, penggunaannya berkaitan erat dengan unsur lainnya yaitu gerak,
tenaga, dan ruang. Ke empat unsur tersebut saling menunjang satu dengan yang
lainnya, sehingga tarian akan tampak lebih hidup atau dinamis. Penggunaan waktu dan
gerak, Yaitu berkaitan dengan cepat, lambat, kontras, berkesinabungan. Lamanya
sebuah gerakan yang dilakukan dalam menari desebut tempo gerak.
Jadi di dalam menari, gerak membutuhkan tenaga, ruang dan waktu
Contoh:
 Gerak pada tari Sunda dan tari Melayu dilakukan selalu bertepatan dengan
ketukan (on beat) dengan tenaga yang sedang
 Tari Jawa cendrung dilakukan dengan gerak yang lambat dan tenaga sedang
 Gerak pada tari Bali dilakukan dengan tenaga yang bervariasi dan waktu
gerak yang bervariasi.
Perbadaan tersebut diakibatkan oleh tenaga yang dikeluarkan, ruang gerak, dan waktu
gerakan yang berbeda-beda. Setiap gerakan yang dilakukan membutuhkan waktu.
Perbedaan cepat, lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan
cepat atau lambat gerak yang dilakukan. Fungsi tempo pada gerak tari untuk
memberikan kesan dinamis sehingga tarian enak untuk dinikmati.

IV. Konsep Gerak Tari


Tari merupakan media komunikasi rasa yang didasari oleh gerak ekspresif dengan
substansi bakunya adalah gerak dan ritme. Gerak-gerak dalam tari harus diungkapkan
secara ritmis, sehingga memunculkan karakteristik tertentu sesuai dengan kualitas ritme
yang dimunculkan.
Perlu diketahui, bahwa gerak tari memiliki bentuk yang beraneka ragam. Setiap tarian
memiliki ciri khas atau keunikan geraknya masing-masing. Sehingga gerak tari tidak
hanya terpaku pada gerak tari baku melainkan gerak tari dapat dikembangkan menjadi
gerak tari kreasi.
Sebelum kita membahas tentang tari kreasi, perlu dijelaskan kembali mengenai jenis
tari yang berkembang di Indonesia.
A. Jenis tari berdasarkan pola garapannya:
1. Tari tradisional
Adalah tari yang telah lama mengalami perjalanan sejarah dan memiliki nilai-
nilai masa lampau yang mempunyai hubungan ritual. Berdasarkan nilai artistiknya
tari tradisional dibagi:
 Tari primitive → disebut juga tari sederhana merupakan ungkapan kehendak
atau keyakinan dengan maksud tujuan tertentu. Misalnya tari untuk
mendatangkan hujan.
 Tari tradisional klasik → adalah jenis tari yang mengalami kristalisasi nilai
artistic yang tinggi dan selalu berpola pada kaidah-kaidah (tradisi) yang telah
ada serta tumbuh berkembang dalam lingkungan kaum bangsawan. Istilah
klasik dalam bahasa latin clssice, yang berarti suatu golongan/kelas tinggi
bagi masyarakat pada zaman Romawi kuno. Bertolak dari kata klasik dari
zaman Romawi itu, dapat dikatakan bahwa ciri khas tari klasik adalah
mengandung nilai keindahan yang tinggi. Bentuk tersusun serta memiliki
aturan yang baku dan mengikat serta tidak dapat dilanggar. Contoh tari
Bedaya, tari srimpi dll.
 Tari tradisional Rakyat → Adalah jenis tari yang tumbuh, hidup dan
berkembang pada masyarakat di liar tembok istana.Tari tersebut merupakan
cermin ekspresi masyarakat yang hidup di luar istana. Ciri khas tarian ini
mempunyai gerak tari yang sederhana dan spontan tidak mementingkan
norma-norma keindahan dan biasanya ditarikan dalam bentuk tari kelompok.
Contoh: Tari Tayup, Tari Ketuk Telu, Tari Lengger, Tari Gandrung, Tari
Dolalak, Tari Jathilan, Tari Reog.
2. Tari Kreasi
Adalah tari yang telah mengalami penembangan atau bertolak dari pola-pola tari
yang sudah ada. Tari kreasi merupakan garapan-garapan baru yang lebih bebas dalam
mengungkapkan gerak dan tidak selamanya berpijak pada pola-pola yang sudah ada
atau terkadang lepas dari non tradisi. Proses terbentuknya tari kreasi dipengaruhi oleh
gaya tari daerah maupun gaya individu penciptanya.
Contoh: Tari Manuk Rawa (Bali)
Tari Manipura (Jateng)
Tari Kipas (Sumatra)
Tari Petik The (Jabar)
Tari kreasi ini juga sering disebut tari modern. Istilah modern berasal dari kata latin
“modo” yang berarti ‘ baru saja “. Tari modern sebagai ungkapan rasa yang bebas
mulai ada gejalanya setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 sebagai refleksi dari
kebebasan emosi manusia dalam segala bidang.
B. Jenis Tari Berdasarkan Koreografer
1. Tari Tunggal
Adalah tarian yang diciptakan untuk ditarikan oleh satu orang penari pa atau pi.
Pada hakekatnya tari yunggal melakukan gerak ekspresif yang mengomunikasikan
ide/tema kepada penonton secara sendiri. Secara visual tari tunggal memang ditarikan
oleh satu orang penari, tetapi secara esensial dalam tari tunggal yang harus
diperhatikan dan tidak bisa ditarikan secara berpasangan/kelompok yaitu karakteristik
dari tema. Misal karakter pahlawan, Bondo Kanduang, Raja dll. Adapun aspek
karakter yang diekspresikan oleh satu orang penari memperhatikan:
 Aspek fisiologi yaitu berhubungan dengan fisik, misalnya: tema pahlawan,
maka tubuh penari besar dan tinggi agar kelihatan sebagai pahlawan
 Aspek psykologis yaitu berhubungan dengan kejiwaan. Contoh, jiwa
kepahlawanan yang berjiwa kepemimpinan dan berwibawa.
 Aspek sosiologi yaitu berhubungan dengan status social dalam masyarakat.
Contoh guru, raja, pemimpin.

Ciri tari tunggal:


 Ditarikan oleh satu orang penari
 Tema tari menampilkan karakter seseorang

Keunikan tari tunggal:


 Penonton hanya terpaku atau terfokus pada satu orang penari saja
 Penari langsung mengomunikasikan tema tari kepada penonton

Kelemahan tari tunggal


Terletak pada penguasaan panggung yang kelihatan sepi. Untuk itu penari lebih
baik berada bagian depan dan tengah supaya penari lebih komunikatif dengan
penonton.

Tari tunggal, untuk tari Minangkabau pada dasarnya adalah tari yang ditarikan
secara kelompok yang ditarikan oleh satu orang penari. Misalnya: Tari Piring, Tari
Rantak, jika tari tersebut ditarikan oleh satu orang penari, maka tari itu termasuk tari
tunggal, sebaliknya jika ditarikan secara kelompok kecil/besar, maka tari itu termasuk
tari kelompok. Jadi tari tunggal Minangkabau dilihat dari sisi penari yang menarikan
secara tunggal, bukan secara konsep tari tunggal.
2. Tari Berpasangan
Adalah tari yang diciptakan untuk ditarikan secara berpasangan baik sejenis
maupun lawan jenis. Tari berpasangan sering berkaitan dengan tema pergaulan dan
peperangan. Contoh: Tari Payung, Tari Barabah dll

Ciri tari berpasangan:


 Tari ditarikan oleh dua orang penari sejenis/lawan jenis
 Tema tari berkaitan dengan pergaulan dan peperangan
 Penari sesama penari saling merespon
 Komunikasi terdapat dua arah yakni penari sesama penari dan penari dengan
penonton
3. Tari Kelompok
Yaitu tarian yang memang diciptakan dengan melibatkan beberapa penari yang
dilakukan dengan sejumlah orang penari baik dalam jumlah kecil atau jumlah besar.
Pada tari kelompok terdapat gerakan yang:
 Rampak → Secara singkat gerak serempak akan memberi kesan teratur dan
damai, dan bisa menimbulkan kesan-kesan yang lebih banyak bila sesuai
dengan penggarapan pola lantai. Penggarapan pola lantai tari kelompok sangat
penting karena pola lantai juga memberi arti dan tema yang diekspresikan
melalui gerak.
 Berimbang
 Terpecah → Gerak terpecah memberi kesan individu atau menyajikan
imajinatif perorangan, dan penari menggunakan pola lantai sendiri-sendiri yang
melibatkan ruang panggung lebih besar.
C. Jenis Tari Berdasarkan Temanya
1. Tari Dramatik (literer)
Adalah tari yang digarab dengan tujuan untuk menyampaikan pesan-pesan
seperti cerita, sejarah, legenda, cerita rakyat, pengalaman pribadi dan sebagainya. Ada
yang menggunakan dialog ada yang tidak.
2. Tari Non Dramatik (non literer)
Adalah tari yang semata-mata diolah atau ditata berdasarkan penggarapan
keindahan gerak dari unsur-unsur gerak, yaitu ruang, waktu, tenaga dan tidak
mengungkapkan satu cerita ataupun drama. Misal Tari Rantak, Tari Piring, dll.
D. Jenis Tari Berdasarkan Fungsinya
Fungsi selalu menunjukan kepada pengaruh terhadap sesuatu, dan dikatakan
fungsional apabila memiliki hubungan atau pertalian dalam relasi. Menurut Sudarsono
fungsi seni tari dalam kehidupan manusia digolongkan pada:
1. Tari sebagai sarana upacara ritual
Tari upacara adalah tari yang mempunyai fungsi sebagai sarana upacara agama
dan adat. Contoh Tari Bedhaya ketawang (Jateng) untuk penobatan raja, dan Tari
Mapeliang (Sulawesi) untuk upacara kematian.
2. Tari sebagai hiburan pribadi
Tari hiburan disebut juga tari pergaulan atau tari gembira. Tari tersebut berfungsi
sebagai sarana untuk mengungkapkan rasa gembira atau pergaulan. Tari hiburan
digunakan dalam rangka memeriahkan suasana pada suatu peristiwa. Seperti
memeriahkan pesta perkawinan, peringatan hari besar nasional, peresmian gedung, dll.
3. Tari sebagai tontonan (teatrikal)
Adalah jenis tari yang disebut juga tari tontonan, atau tari pertunjukan di tempat
pertunjukan, karena tari teatrikal diselenggarakan dan dipertunjukan di tempat
pertunjukan khusus yaitu di gedung teater, maka tari ini disebut tari pertunjukan atau
tontonan. Tari tontonan disajikan pada saat penyambutan tamu, pariwisata, festival
seni.

KONSEP, TEKNIK, DAN PROSEDUR BERKARYA TARI KREASI

A. Konsep Berkarya Tari Kreasi

Karya tari adalah sebuah produk dari masyarakat. Dalam karya tari akan tercermin
budaya masyarakat penyangganya. Misal pada tari Nelayan, terlahir dari masyarakat
pelaut, dan tari Tani lahir dari masyarakat petani. Tari tersebut tercipta oleh para seniman
dengan stimulus lingkungan sekitarnya, sehingga mendorong untuk meniru gerak-gerak
alami, selanjutnya diolah dengan “digayakan” untuk menjadi sebuah tari. Proses
pengolahan gerak itu dilakukan dengan cara penggayaan untuk memperindah (stilatif) atau
bisa juga dengan merombak gerak sehingga berbeda dengan gerak asalnya (distortif). Dari
contoh diatas kita bisa menarik kesimpulan bahwa tari terlahir dari peniruan atau imitative,
baik peniruan perilaku manusia ataupun perilaku binatang, seperti tari merak, tari
cendrawasih, atau tari barabah,
Jadi tari tercipta karena berbagai asal stimulus (penglihatan, pendengaran,
perasaan) yang tercurahkan dalam bentuk tari dengan konsep:
1. Peniruan terhadap perilaku alam, manusia, dan binatang
2. Perwujudan tokoh cerita misalnya tari Gatot Kaca
3. Mengacu lagu
Dalam penciptaan tari yang media utamanya gerak yang memiliki unsur-unsur
gerak yaitu: tenaga, ruang dan waktu. Komposisi/perpaduan ruang, tenaga dan waktu yang
dikelola pencipta dalam berkarya tari akan menumbuhkan tata tari yang unik Penafsiran
yang berbeda terhadap peristiwa alam dan tokoh dalam sebuah cerita, melahirkan gaya tari
yang berlainan.
B. Teknik Berkarya Tari Kreasi
Gerak merupakan salah satu keunikan pada tari. Keunikan dapat berdasarkan dari
daerah mana tari itu berasal. Untuk dapat melakukan gerak diperlukan teknik dan
prosedur yang berbeda. Teknik berhubungan dengan cara melakukan gerak sedangkan
prosedur berhubungan dengan tahapan-tahapannya. Gerak berjalan misalnya, ada yang
dilakukan dengan teknik jinjit. Prosedur untuk melakukan gerak berjalan dengan jinjit
misalnya dimulai dengan badan tertumpu pada tumit dan melangkah setahap demi
setahap.
Pemahaman dan pengalaman terhadap teknik gerak tari kreasi adalah dasar untuk
mengeksplorasi macam teknik gerak yang dapat dirangkai menjadi sebuah tarian.
Penguasaan teknik gerak dasar tari tertentu sekaligus menjadi tolak ukur mengenai nilai
keindahannya. Sebagai contoh Teknik tari Bali berbeda dengan teknik tari Jawa, nilai
keindahannya pun berbeda. Tidak mungkin seseorang menilai tariBali dengan teknik
keindahan tari Jawa atau sebaliknya. Teknik gerak dasar ini terdiri dari: gerak kepala,
gerak badan, gerak tangan, dan gerak kaki. Dari ke empat teknik ini, kita dapat
mengembangkan dan menerapkan menjadi sebuah kesatuan tarian yang utuh.
C. Prosedur Merangkai Gerak Tari Kreasi
Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi kreatif. Meskipun dalam kadar yang
berbeda, karena setiap orang memiliki kemampuan dan intensitas yang berbeda, namun
kreatif dapat dikembangkan melalui pendidikan dan latihan.
Proses penciptaan tari menurut Haukins (2003) dalam bukunya yang berjudul
Creating through the Dance. Adapun langkah-langkahnya sbb:
1. Eksplorasi
Yaitu proses berfikir/pengalaman melakukan penjajakan gerak untuk menghasilkan
teknik gerak. Pada kegiatan ini kamu dipersilahkan untuk berimajinasi dan
melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah dilihat dan didengar. Kamu
dapat bebas bergerak mengikuti kata hati, mengikuti imajinasi/daya khayal, dan
menafsirkannya ke dalam bentuk gerak.
2. Improvisasi
Yaitu pengalaman secara spontanitas mencoba atau mencari kemungkinan teknik
gerak yang diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap teknik gerak yang
dihasilkan pada waktu eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari
aspek tenaga, ruang dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat
banyak.
3. Evaluasi
Yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan
pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini kalian mulai menyeleksi dengan cara
membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai
dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap pada tahap komposisi.
4. Komposisi
Yaitu membentuk/menyusun gerak tari dari gerak yang kamu temukan.
Dalam menyusun karya tari dapat mempergunakan gerak tradisi yang sudah ada atau
melalui pencarian gerak yang belum terpola sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa
tari sebagai ekspresi seni menuntut kemampuan lebih dari sekedar merangkai gerak
menjadi sebuah koreografi, melainkan harus memiliki nilai estetis. Menyusun gerak
yang baik adalah memadukan gerak maknawi dengan gerak murni, dirangkai sesuai
dengan tema yang sudah ditentukan dan sudah menvakup arah gerak dan arah hadap.
Jadi kreatifitas adalah hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Untuk menyusun karya tari dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, pertama music
sudah ada lalu dibuat gerak tari, dan kedua dengan menyusun gerak tari dan juga
membuat iringan tarinya.

SIKAP DASAR DAN GERAK DASAR TARI

Sikap Dasar
Adalah sikap sempurna yang menjadi patokan untuk mengawali dan mengakhiri suatu
gerakan.

Gerak Dasar
Adalah gerak yang menjadi dasar dari variasi/kembangan gerak tari selanjutnya.
 Ragam gerak dasar tari Betawi → Adalah Gibang, Selancar, Rapat Nindak, Kewer,
Pakblang, Goyang Plastik, Gonjingan. Tari Betawi dikelompokkan menjadi dua bentuk,
yaitu bentuk tari topeng dan tari cokek.
 Ragam gerak dasar tari Bali → Adalah Ngumbang, Agem, Angsel, Piles, Ngeseh. Ciri
khasnya terletak pada gerak mata (nyeledet) Nuding = mata yang melotot.
 Gerak dasar tari Dayak (Kalimantan) → Gerak terbang, Duduk, Memutar Gong dan
Merendah. Ciri khasnya adalah property tari dipegang di tangan, terbuat dari bulu-bulu
ekor burung Enggang.
 Gerak dasar tari Jawa → adalah Srising, Sabetan, Hoyong, Lumaksana, Kengser,
Seblak Sampur, Ulap-Ulap. Geraknya yang lembut menjadi ciri khas gerak tari Jawa.
 Gerak dasar tari Minangkabau → adalah pitunggua/kudo-kudo, Tuduang Aia, Sauak,
Tusuak, Pancuang, Simpia, jinjiang bantai, tapuaksiriah, langkah goyang.

Berikut ini beberapa gerak murni yang terdapat pada tari tradisi
a. Pada gerak dasar kaki
1. Adeg-adeg (Jawa) adalah kesiapan sikap dasar kaki pada saat mulai menari
2. Wedhi kengser (Jawa) dan seser (Sunda) adalah gerak menggeser telapak kaki ke
samping kanan dan kiri
3. Trecet adalah gerakan bergeser ke samping (kiri atau kanan) dengan kaki jinjit dan
lutut di tekuk
4. Trisig (Jawa) adalah gerakan berpindah tempat, maju mundur dan berputar dengan
berlari kecil, jinjit dan tubuh agak merendah
5. Debeg, yaitu memhentakkan ujung telapak kaki.
6. Gejuk, yaitu menghentakkan kaki ke belakang dengan jinjit.
7. Tunjak tancep, yaitu sikap berdiri diam
b. Pada gerak dasar tangan dan lengan
 ngiting, nyampurit (Sunda)
 nyempurit (Jawa)
 pa’ blang, (Betawi), yaitu meluruskan kedua tangan keatas dengan tepak tangan
mengarah keatas dan kebawah
 capang (Sunda)
 ukel
 Lenggang, yaitu menggerakan kedua tangan dengan arah yang berlawan
 Ngerayung, yaitu gerak telapak tangan membuka dan ibu jari ditekuk ke telapak
tangan
c. Gerak dasar bagian kepala
1. Gilek adalah kepala membuat lengkungan ke bawah, kiri dan kanan
2. Galieur adalah gerak halus pada kepala yang dimulai dari menarik dagu, kemudian
ditarik dengan leher kembali kea rah tengah
3. Pacak gulu dan jiling adalah gerak kepala ke kiri dank e kanan secara cepat
Lampiran 2

Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


1. Buku Jurnal

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Tilatang Kamang


Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Seni Budaya ( seni Tari)

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5

2. Lembar Observasi
Lembar Observasi Penilaian Sikap

No Nama Siswa Aspek Sikap


Jujur Rasa Ingin Tanggung Kreatif Percaya
Tahu Jawab Diri

Aspek sikap diisi dengan kategori SB, B, C, K


B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi-Kisi
Materi Btk No.
Kompetensi
IPK Pokok Kls/ Indikator Soal soal soal
Dasar
Smt
3.1 3.1.1 Berkarya XI/1 Peserta didik dapat Uraian 1
Menerapkan Menjelaska tari kreasi menjelaskan singkat
konsep, teknik konsep, pengertian tari
dan prosedur teknik dan Peserta didik dapat 2
dalam prosedur menjelaskan unsur-
berkarya tari dalam unsur gerak
kreasi berkarya
tari kreasi

3.1..2 XI/1 Peserta didik dapat 3


Mengidentifika membedakan gerak
sikan beberapa dalam tari
hal yang
menjadi ciri
khusus dari
unsur-unsur
gerak tari

3.1.3 XI /1 Peserta didik dapat 4


teknik berkarya tari
Membandingk
an berbagai
ragam gerak
dasar tari
berdasarkan
teknik karya
tari

3.1.4 Peserta didik dapat 5


menentukan
Menjelaskan prosedur merangkai
pengertian gerak tari
gerak tari
kreasi

1. Instrumen Pengetahuan
Teknik : Tes tertulis
Bentuk : Jawaban singkat
SOAL PENYELESAIAN / KUNCI SKOR
JAWABAN
1. Jelaskan dengan ringkas Aspek terpenting dalam 25
aspek terpenting dalam pengertian tari:
pengertian tari 1.Bentuk ekspresif
2.Jiwa manusia
3. Gerak
4. Indah
5.Ritmis
2. Jelaskan dengan ringkas Unsur-unsur tari: 15
unsur tari a. Wiraga adalah dasar
ketrampilan gerak tubuh
penari
b. Wirama adalah suatu
pola untuk mencapai
gerakan yang harmonis
c. Wirasa merupakan
tingkatan penghayatan
dan penjiwaan dalam
tarian
3. Apa yang dimaksud Gerak murni adalah 5
dengan gerak murni dan gerak yang tidak
maknawi mengandung arti hanya
murni indah saja,
sedangkan gerak
maknawi adalah gerak
tari yang mengandung
arti
4. Tuliskan empat teknik Teknik berkarya tari kreasi: 20
berkarya tari kreasi a. Teknik gerak kepala
b. Teknik gerak badan
c. Teknik gerak tangan
d. Teknik gerak kaki
5. Jelaskan prosedur Prosedur merangkai gerak 20
merangkai gerak tari kreasi tari kreasi:
a. Eksplorasi yaitu
melakukan penjajakan
gerak untuk
menghasilkan teknik
gerak
b. Improvisasi yaitu
pengalaman secara
spontanitas mencari
kemungkinan teknik
gerak yang telah
diperoleh pada waktu
eksplorasi
c. Evaluasi yaitu
menyeleksi teknik gerak
yang telah dihasilkan
d. Komposisi yaitu
membentuk tari dari
gerak yang telah
ditemukan
Total skor 75

Skor Perolehan
NILAI  x 100
Skor Maksimum

2. Penilaian keterampilan

PENILAIAN KINERJA

Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Tari)


Kelas/Peminatan : XI/IPA dan IPS
Materi Pokok : Berkarya Tari Kreasi

Penilaian demonstrasi
Lakukan gerak secara berkelompok, secara rampak dengan bervariasi dari kepala, badan,
tangan dan kaki
PENILAIAN DEMONSTRASI

Mata Pelajaran : Seni Budaya


Kelas : XI
Materi Pokok : Berkarya Tari Kreasi

Skor Untuk
Motif Ragam Kreatifitas Kompo Jumlah
NO Nama Siswa Nilai
gerak Gerak sisi Skor
gerak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.

Keterangan:
A. Jika gerakan yang dilakukan > 5 gerakan
B. Jika gerakan yang dilakukan 3- 4 gerakan
C. Jika gerakan yang dilakukan 2 gerakan
D. Jika gerakan yang dilakukan 1 gerakan
Skor Perolehan
NILAI  x 100
Skor Maksimum

Anda mungkin juga menyukai