Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH SEJARAH KERAJAAN KUTAI

Guru pengampu:
Drs. Fatwari

Oleh:
Kelompok 8
Achmad Farid A (02)
Ahmad Saldo (03)
Miftahul Huda (19)

SMK NEGERI 1 GLAGAH


KABUPATEN BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..………………………………………………………………………………………….1
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA KERAJAAN MEDANG
KUMALAM…………………............................................................................2
B. KONDISI POLITIK SOSIAL KERAJAAN MEDANG KUMALAM………………..
…………………………………………………………………………2
a. Kondisi Politik…………………................………………………………………………......2
b. Kondisi Sosial……………………………..……………………………………..………………...3
C. MUNDURNYA KERAJAAN MEDANG KUMALAM…………………......
………..............................................................3
D. PENINGGALAN KERAJAAN MEDANG KUMALAM……………………...
……………………….............................................4
 Prasasti Mpu Sindok…………………………………………………………………………….4
 Prasasti Tangeran…………………………...…………………………………………………..4
 Prasasti Bangil…………………………………………….…....…………………………………4
 Prasasti Lor ……………………………………………………....………………………………..4
 Prasasti Kalkuta……………………………………………………………………………………4

1
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA KERAJAAN MEDANG KAMULAM

Kerajaan Medang Kamulan adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang


pernah berdiri di Pulau Jawa. Sejarah KerajaanMedang Kamulan merupakan
kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno yang berpusat di Jawa Tengah pada
abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Nama Medang
Kamulan berasal dari kata “kamulyaan” atau “kemuliaan”, yang menunjukkan
bahwa kerajaan ini mengklaim sebagai pewaris dari kejayaan Mataram Kuno.
Pendiri Kerajaan Medang Kamulan adalah Mpu Sindok, seorang pejabat istana
yang memiliki kedudukan tinggi di Mataram Kuno.

Ia adalah keturunan dari raja Mpu Sindok dari wangsa Isyana, yang
memindahkan ibu kota Mataram Kuno dari Bhumi Mataram (sekarang
Yogyakarta) ke Jawa Timur, atau yang dikenal sebagai Medang periode Jawa
Ttimur Alasan perpindahan ini masih diperdebatkan, namun ada beberapa faktor
yang diduga berpengaruh, seperti faktor politik, bencana alam, ancaman dari
kerajaan lain, dan motif keagamaan dan ekonomi

B. KONDISI SOSIAL POLITIK KERAJAAN MEDANG KAMULAN

1. Kondisi Politik

Sejak berdiri dan berkembangnya Kerajaan Medang Kamulan, terdapat Beberapa


raja yang diketahui memerintah kerajaan ini. Raja-raja tersebut adalah Sebagai
berikut.

Raja Mpu Sindok memerintah Kerajaan Medang Kamulan dengan gelar Mpu
Sindok Isyanatunggadewa. Dari gelar Mpu Sindok itulah diambil nama Dinasti
Isyana. Raja Mpu Sindok masih termasuk keturunan dari raja Dinasti Sabjaya
(Mataram) di Jawa Tengah. Karena kondisi di Jawa Tengah tidak memungkinkan
Bertahtanya Dinasti Sanjaya akibat desakan Kerajaan Sriwijaya, maka Mpu
Sindok Memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur. Bahkan dalam
prasasti terakhir Mpu Sindok (947 M) menyatakan bahwa Raja Mpu sindok
adalah peletak dasar dari Kerajaan Medang Kamulan di Jawa Timur.

Raja Dharmawangsa dikenal sebagai salah seorang raja yang memiliki Pandangan
politik yang tajam. Semua politiknya ditujukan untuk mengangkat Derajat
kerajaan. Kebesaran Raja Dharmawangsa tampak jelas pada politik luar
Negerinya.

Airlangga, Dalam Prasasti Calcuta disebutkan bahwa Raja Airlangga (Erlangga)


Masih termasuk keturunan dari Raja Mpu Sindok dari pihak ibunya. Ibunya
bernama Mahendradata (Gunapria Dharmapatni) yang kawin dengan Raja
Udayana dari Bali .

2
2. Kondisi Sosial

Pada masa pemerintahan MpuSindok kemudian Sri IsanaTunggawijaya termasuk


masa yang damai. Tetapi, semenjak pemerintahan Dharmawangsa Teguh, politik
Kerajaan Medang ini cenderung mengarah ke luar negeri. Tujuannya sendiri
yakni untuk merebut dominasi perdagangan di perairan Jawa, Sumatera, dan
juga Kalimantan, yang pada saat itu itu dikuasai oleh Sriwijaya. Guna untuk
keperluan inilah Dharmawangsa Teguh membangun armada militer yang
tangguh. Melalui kekuatan militer ini Kerajaan Medang Kamulan bisa
menaklukkan Bali kemudian mendirikan semacam koloni di Kalimantan Barat.
Dengan armada ini juga, Kerajaan Medang Kamulan lalu menyerang Sriwijaya
meskipun tidak menang. Dharmawangsa ini juga mengembangkan pelabuhan
Hujung Galuh yang ada di selatan Surabaya dan Kembang Putih di Tuban guna
untuk tempat para pedagang bertemu.

Kemudian ketika Airlangga memerintah atau berkuas kerajaan Medang,


Airlangga menjaga hubungan damai dengan kerajaan-kerajaan tetangga demi
kesejahteraan rakyat. Hal ini diperlihatkan dengan mengadakan perjanjian damai
dengan Sriwijaya. Kemudian kerajaan juga memperlakukan umat Hindu dan
Buddha dengan sederajat

C. MUNDURNYA KERAJAAN MEDANG KAMULAN

Runtuhnya Kerajaan Medang Kamulan dimulai setelah dipimpin oleh Raja


Airlangga. Kerajaan tersebut terpaksa dibagi menjadi dua kerajaan, yakni
Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri. Keputusan tersebut dilakukan oleh
Raja Airlangga guna mencegah terjadinya perang saudara. Diketahui, sang
putri dari permaisuri Raja Airlangga memutuskan untuk tidak terlibat dalam
kerajaan dan menjadi seorang petapa. Akhirnya, Kerajaan Medang diberikan
putra-putra dari selir Raja Airlangga. Sehingga sejarah Kerajaan Medang
berakhir di zaman pemerintahan ini.

3
D. PENINGGALAN KERAJAAN MEDANG KAMULAN

Setelah keruntuhan Kerajaan Medang Kamulan, terdapat beberapa benda


bersejarah yang ditinggalkannya. Berikut ini adalah beberapa peninggalan
Kerajaan Medang Kamulan.

 Prasasti Mpu Sindok

Prasasti ini ditemukan di Mojokerto dan berisi tentang pembelian lahan dengan 3
kati emas. Selain itu, terdapat pula beberapa nama daerah sebagai utusan yang
menyaksikan peresmian prasasti.

 Prasasti Tengaran

Prasasti ini ditemukan di Desa Tengaran, Kecamatan Peterongan, Kabupaten


Jombang. Prasasti Tengaran berisi tentang Mpu Sindok yang memerintah
bersama permaisurinya yang bernama Sri Wardhani.

 Prasasti Bangil

Prasasti peninggalan Kerajaan Medang Kamulan ini berisi tentang perintah Mpu
Sindok untuk membangun candi sebagai tempat peristirahatan mertuanya yang
bernama Rakyan bawang.

 Prasasti Lor

Berisi tentang perintah Mpu Sindok untuk membangun Candi Jayamrata dan
Jatamstambho di Desa Anyok Lodang.

 Prasasti Kalkuta

Prasasti ini berisi tentang peristiwa hancurnya istana milik Dharmawangsa. Selain
itu, prasasti ini juga berisi tentang urutan silsilah raja-raja yang pernah
memerintah Medang Kamulan.

Anda mungkin juga menyukai