Di Susun Oleh:
Ainur Istiqomah
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada hadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayahnya kepada kami
sehingga tugas ini dapat kami selesaikan. Taklupa sholawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kami Nabi
Muhammad SAW.
Tugas ini kami beri judul “ KERAJAAN MEDANG KAMULAN (KAHURIPAN) yang disesuaikan dengan tugas materi
tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia. Semoga dengan adanya makalah ini kami bias memahami kerajaan islam
diIndonesia.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kekurangan dan kelemahan milik kami, karena itu kami berharap kritik dan
saran untuk meningkatkan mutu dan kualitas kinerja kami, agar dapat memperbaiki masalah sebelumnya, menjadi lebih
baik lagi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………….. 3
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………..4
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………................5
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………. 5
C. Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………… 5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………. 6
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………… 8
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………….. 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerajaan Medang Kamulan atau sering disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram
Hindu adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian pindah ke
Jawa Timur pada abad ke-10. Dinasti isyana merupakan kelanjutan dari dinasti Sanjana, Kerajaan
Mataram Kuno. Namun isyana berasal dari sri Isyana Wikramadharmottunggadewa, yaitu gelar Mpu
Sindok setelah menjadi raja Medang. Dinasti ini menganut agama Hindu aliran Siwa. Pada tahun 929
M, pendiri dinasti ini adalah Mpu Sindok, memindahkan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke
Jawa Timur itu dinamai Kerajaan Medang Kamulan. “Kamulan” berarti “permulaan”, sehingga
“Medang Kamulan” dapat diartikan sebagai “pra-Medang”. Mpu Sendok memerintah dari tahun 929-
947 M. Kerajaan ini terletak di muara sungai Brantas dengan ibukota Watan Mas, Watu Galuh
(sekarang kira-kira diwilayah jombang).
Dari latar belakang yang kami diuraikan diatas, kami memperoleh beberapa rumusan masalah
yang nantinya akan kami bahas didalam bab 2, pembahasan, yaitu:
1. Bagaimana berdirinya sejarah Kerajaan Medang Kamulan.
2. Bagaimana kehidupan social Kerajaan Medang Kamulan
3. Bagaimana kehidupaan ekonomi dan politik Kerajaan Medang Kamulan
1.3 Tujuan
Setiap suatu pasti memiliki tujuan, begitu pula makalah ini, pembuatan makalah ini ialah,
diharapkan pembaca mampu:
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pendiri Kerajaan Medang Kamulan adalah Mpu Sindok yang juga sekaligus sebagai pendiri dinasti
Isyana yang kemudian menurunkan Raja-raja di Medang. Dinasti Isyana sendiri berkuasa dan
memrintah selama satu abad sejak tahun 929 M. Latar belakang dalam memindahkan Pusat Kerajaan
Mataram Kuno diduga adalah dikarenakan adanya letusan Gunung Merapi yang mengharuskan
dilakukan perpindahan ke Jawa Timur. Dari beberapa catatan peninggalan prasasti yang berhasil
ditemukan, bisa dilihat bahwa Kerajaan Medang Kamulan terletak di daerah Jawa Timur tepatnya di
Watu Galuh di tepi Sungai Brantas yang beribukota Watan Mas yang sekarang diperkirakan adalah
wilayah Kabupaten Jombang.
Masa pememrintahan Mpu Sendok lalu Sri Isyana Tunggawijaya, merupakan masa yang damai.
Namun, sejak pemerintahan Dharmawangsa Teguh, politik Kerajaan cenderung mengarah ke luar negri.
Tujuannya adalah merebut dominasi perdagangan diperairan Jawa, Sumatra, Kalimantan yang ketika itu
dikuasai oleh Sriwijaya. Untuk keperluan ini, Dharmawangsa Teguh membangun armada militer yang
tangguh. Dengan kekkuatan militer ini, Kerajaan Medang Kamulan bias menaklupkan Bali, lalu
membangun sebuah konoli di Kalimantan Barat. Dengan armada ini pula, Kerajaan Medang Kamulan
kemudian menyerang Sriwijaya, walaupun tidak menang.
Dharmawangsa pun mengembangkan pelabuhan Hujung Galuh di Selatan Surabaya dan Kembang
Putih (Tuban) sebagai tempat para pedagang bertemu. Ketika Airlangga berkuasa, kerajaan menjaga
hubungan damai dengan kerajaan-kerajaan tetangga demi kesejahteraan rakyat. Ini diperlihatkan dengan
mengadakan perjanjian damai dengan sriwijaya. Kerajaan pun memperlakuakan umat Hindu dan Budha
sederajat.
5
Raja Mpu Sindok mendirikian ibu kota kerajaan ditepi Sungai Brantas, dengan tujuan menjadi
pusat pelayaran dan perdagangan di Jawa Timur. Bahkan pada masa pemerintahan Dharmawangsa,
aktifitas perdagangan bukan saja di Jawa Timur, tapi berkembang diluar wilayah Jawa Timur.
Sepeninggal Dharmawangsa, raja selanjutnya adalah Airlangga atau Erlangga. Airlangga ini adalah
pureta raja Bali Udayana dan Mahendradatta, saudari Dharmawangsa Teguh. Saat ia menikah, tengah
terjadi peralayang yang membuat Airlangga melarkan diri ke hutan Wonogiri. Kemudian pada tahun
1019 M dinobatkan menjadi raja medang kamulan selanjutnya. Kekuasaan Airlangga ;umayan lama
yaitu mulai tahun 1019 M – 1042 M, pada masa ini, Airlangga berhasil memulihkan kewibawaan
Kerajaan Medang Kamulan. Raja Airlangga berhasil menaklukan beberapa keraan yang ada seperti Raja
Bisaprabhawa (1029), raja wirajayaman (1030), raja adhamapuda (1031), raja wuwari (1035).
Kebijakan dari Airlangga ini juga termasuk sangat bagus untuk rakyatnya, misalnya membangun waduk
wiringin sapta untuk mencegah banjir. Kemudian membangun jalan antara pesisir dengan pusat
kerajaan. Nah, pada masa Airlangga inilah kerajaan medang kamulan mencapai masa kemasaan dan
masa kejayaan.
Peninggalan kerajaan medang kamulan antara lain yaitu prasasti Mpu Sindok, Prasasti Bangli, dan
candi. Prasasti Mpu Sindok merupakan prasasti yang mencritakan kehidupan politik kerajaan medang
6
kamulan, prasasti Bangli merupakan prasasti yang menceritakan pembangunan candi sebagai tempat
peristirahatan sang mertua dari Mpu Sindok, Rakyan Bawang, dan candi, candi peninggalan kerajaan
medang kamulan ini seperti candi yang lain seperti yaitu Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Ijo
yang terletak di Jawa Tengah.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa kritikan
yang bisa membangun dari para pembaca.
8
Daftar Pustaka
https://doc.lalacomputer.com/makalah-kerajaan-mataram-kuno-kerajaan-medang/
http://geografimusik.blogspot.com/2014/11/kerajaan-medang-kamulan-dari-aspek.html
https://doc.lalacomputer.com/makalah-kerajaan-mataram-kuno-kerajaan-medang/
https://sejarahindonesiadahulu.blogspot.com/2016/12/sejarah-berdirinya-kerajaan-medang.html
9
10