Anda di halaman 1dari 9

https://stikes-nhm.e-journal.

id/OBJ/index

Article
Pengaruh Teknik Relaksasi Lima Jari terhadap Nyeri pada Pasien Post Operasi Mastektomi

Yuliati Amperaningsih1, Tasya Dwinta2


1,2 Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjung Karang, Bandar Lampung

SUBMISSION TRACK A B S T R A C T
Recieved: October 15, 2023 Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering
Final Revision: November 15, 2023 didiagnosis dan menjadi penyebab utama kematian kanker
Available Online: November 17, 2023 terkait kanker pada Perempuan di seluruh dunia. Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi kanker
payudara meningkat dari 1,4% di tahun 2013 menjadi 1,8% di
KEYWORDS 2018. Prevalensi kanker di Provinsi Lampung tahun 2015
sebesar 1,6 per 1000 penduduk. Angka kejadian kanker
Relaksasi Lima Jari, Nyeri, Mastektomi payudara di Kota Bandar Lampung adalah 80 per 100.000
penduduk. World Health Organization (WHO) tahun 2020
CORRESPONDENCE kanker payudara memiliki kasus mencapai 68.858 dan jumlah
kematian 234,511. Bentuk pengobatan kanker payudara yang
Phone: 082371258132 paling umum adalah operasi mastektomi. Pasien yang sudah
E-mail: menjalani operasi mastektomi akan merasakan nyeri, untuk
yuliati_amperaningsih@poltekkes- mengatasi nyeri pasien diberikan teknik relaksasi lima jari.
tjk.ac.id Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap nyeri pada pasien
post operasi mastektomi.
Jenis penelitian ini menggunakan quasi experiment
menggunakan one group pretest-posttest. Populasi pada
penelitian ini adalah pasien post mastektomi berjumlah 159.
Sampel berjumlah 43 responden dengan teknik sampling non
random sampling. Penilaian rata-rata nyeri menggunakan
numerical rating scale. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon
Signed Rank Test.
Hasil rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi 6,81
dengan standar deviasi 0,764, sedangkan nilai rata-rata nyeri
sesudah diberikan intervensi 4,79 dengan standar deviasi
0,861. Rata-rata nyeri sebelum dan sesudah diberikan
intervensi didapatkan nilai p-value (0,000)α(<0,05),
disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nyeri sebelum
dan sesudah diberikan teknik relaksasi lima jari pada post
operasi mastektomi. Disarankan perawat dapat mengatasi
nyeri pada post operasi mastektomi menggunakan teknik
relaksasi lima jari sebagai pendamping terapi farmakologi.

501
YULIATI AMPERANINGSIH/ JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.15 NO.4 (2024)

I. PENDAHULUAN populasi usia 30-50 tahun. Dengan demikian,


Kanker adalah salah satu penyebab utama indikator tersebut belum tercapai dari yang
morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Secara ditargetkan sebesar 8 kabupaten/kota atau 55%
global, hampir 1 dari 6 kematian disebabkan oleh yang sudah melaksanakan deteksi dini penyakit
kanker dan sekitar 70% kematian tersebut terjadi kanker 80% populasi usia 30-50 tahun (Dinkes
di negara berpenghasilan rendah dan menengah Provinsi Lampung, 2020).
(WHO, 2017). Penyakit kanker saat ini menjadi Menurut penelitian (Lestari, Ella Putri, dkk
masalah kesehatan di dunia maupun di Indonesia. 2021). Data pasien di RS Kanker Dharmais
Kanker menjadi penyebab kematian kedua setelah selama tahun 2010-2016 kanker payudara
penyakit kardiovaskular di dunia dengan angka merupakan penyakit terbanyak dan menduduki
kejadian mencapai 13%. Terdapat 18,1 juta kasus urutan pertama dalam 10 tahun terakhir. Jumlah
kanker baru dan 9,6 juta mengalami kematian kasus baru dengan kanker payudara yang pernah
(Global Cancer Statistics, 2020). Menurut data dirawat di RSUD Arifin Ahmad berjumlah 419
(WHO, 2020), jumlah kasus kanker payudara orang pada tahun 2017 dan pada Januari 2018
mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 jumlah penderita kanker payudara yaitu sebanyak
kasus baru kanker di Indonesia. 24 orang. Penderita yang mengalami kanker
Kanker payudara merupakan kanker yang payudara sebagian besar adalah wanita dengan
paling sering didiagnosis dan menjadi penyebab rentang usia 25-65 tahun, data ini diambil dari
utama kematian terkait kanker pada perempuan di (Rekam Medis RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru,
seluruh dunia. Berdasarkan total 23% kasus 2018)
kanker terdapat 14% kematian pada kanker Penatalaksanaan pada kanker payudara
payudara. Selain itu sekitar 1,15 didiagnosis dilakukan dengan serangkaian pengobatan.
menderita kanker payudara invasive setiap Pengobatan kanker yang paling sering dilakukan
tahunnya, di mana sekitar 40 juta perempuan adalah operasi/pembedahan, teknik pembedahan
meninggal setiap tahun karena kanker ini (Juvet, untuk kanker payudara sendiri adalah bermacam-
Thune, Elvaas, Fors, & Lundgren, 2017). Kanker macam tergantung dari penyebaran dan
adalah beban berat bagi orang-orang di negara jaringannya dan disebut dengan mastektomi. Pada
berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan mastektomi sendiri, tergantung dari tindakan
(Riskesdas, 2018) memperlihatkan prevalensi pembedahan yang dilakukan baik anastesia
kanker meningkat dari 1,4% di tahun 2013 menjadi regional maupun umum.
1,8% di 2018. Selain itu, di Indonesia dari seluruh Mastektomi merupakan pengangkatan
penyakit yang menyebabkan kematian, kanker payudara seluruhnya hingga membuat dada pasien
menempati peringkat ketujuh dengan presentase menjadi rata dan meninggalkan bekas luka yang
5,7%. cukup besar. Mastektomi sering menimbulkan
Prevalensi kanker di Lampung tahun 2015 dampak yang tidak diinginkan bagi pasien yang
sebesar 1,6 per 1000 penduduk. Angka kejadian menjalaninya. Mulai dari dampak medis, seperti
kanker payudara di kota Bandar Lampung adalah pendarahan, infeksi, nyeri, pembengkakan pada
80 per 100. 000 penduduk (Dinkes, 2021). Hingga lengan, pembentukan jaringan parut pada tempat
kini kanker payudara diidentikkan dengan sebuah bedah, nyeri dan kekakuan pada bahu (Sani
keganasan yang dapat berakibat pada kematian. Silviani, 2022). Menurut Penelitian (Tarigan, Ristin,
Cakupan pemeriksaan deteksi dini kanker leher 2022) Mastektomi merupakan salah satu pilihan
rahim dan payudara pada perempuan usia 30-50 tindakan pembedahan pada kanker payudara. Devisi
tahun tertinggi berada di Kabupaten Pesisir Barat bedah onkologi Rumah Sakit Murni Teguh mencatat
yaitu sebesar 22,0% diikuti Kota Bandar Lampung bahwa mastektomi adalah prosedur operasi mayor
sebesar 17,1 dan Way Kanan sebesar 14,9%. terbanyak kedua setelah laparotomi, dan tidak
Capaian indikator jumlah kabupaten/kota yang jarang prosedur biopsi mammae berujung pada
melaksanakan deteksi dini penyakit kanker pada ≥ mastektomi. Tercatat sudah dilakukan mastektomi
80% populasi usia 30-50 tahun di Provinsi sebanyak 102 kali sejak bulan Januari hingga
Lampung pada tahun 2020 baru mencapai 4% dan Desember 2018. (Devisi onkologi kamar bedah
belum ada kabupaten/kota yang mencapai ≥ 80% Rumah Sakit Murni Teguh, 2018). Pada pasien

502
YULIATI AMPERANINGSIH/ JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.15 NO.4 (2024)

yang akan menjalani mastektomi seluruh jaringan untuk mengurangi nyeri hanya diberikan relaksasi
payudara dan kelenjar getah bening sekitarnya teknik napas dalam untuk meredakan nyeri, namun
diangkat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya teknik relaksasi lima jari belum diterapkan sebagai
potensi nyeri sebagai komplikasi dari mastektomi. alternatif intervensi penanganan pada pasien
Gejala yang paling umum dirasakan pasien mastektomi. Berdasarkan fenomena dan uraian di
mastektomi adalah nyeri. Pada proses menurunkan atas, peneliti berkeinginan untuk meneliti tentang
tingkat nyeri, ada beberapa terapi yang termasuk pengaruh relaksasi lima jari terhadap pasien
pengobatan nonfarmakologi salah satunya adalah mastektomi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
teknik relaksasi lima jari, di mana teknik relaksasi Provinsi Lampung Tahun 2023. Penelitian ini
lima jari mudah dipelajari dan mudah berkontribusi dilakukan untuk mengetahui rata-rata nyeri pada
dalam menurunkan atau meredakan nyeri dengan pasien post operasi mastektomi sebelum dan
mengurangi tekanan otot dan ansietas (Dewi sesudah diberikan teknik relaksasi lima jari,
Rosliana, dkk, 2022). sehingga dapat diketahui pengaruh dari teknik
Berdasarkan (Wilson dan Nelson, 2015 relaksasi lima jari terhadap nyeri pada pasien post
dalam Dewi, Rosliana, dkk, 2022) Teknik relaksasi operasi mastektomi.
lima jari adalah teknik nonfarmakologis yang
bekerja pada pikiran bawah sadar klien. Terapi II. METODE
relaksasi lima jari juga merupakan terapi dengan Penelitian ini menggunakan penelitian
efek relaksasi yang menenangkan ketika pasien kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
diajak untuk mengingat kembali pengalaman mendeskripsikan suatu fenomena, peristiwa, gejala,
mereka yang menyenangkan. Keadaan ini dan kejadian secara akurat. (Selama proses penelitian
memiliki faktor vertikal terbuka dan pengawasan kuantitafif, peneliti memusatkan pada permasalahan
yang lemah, sugesti mencapai alam bawah sadar yang memiliki karakteristik tertentu pada variabel.
secara langsung dan menjadi keadaan hipnosis Metode penelitian yang digunakan yang digunakan
dimana program pemikiran penghilang rasa sakit adalah quasy eksperiment. Penelitian ini bertujuan
yang disematkan oleh sugesti tetap ada, teori ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi lima jari
menyatakan bahwa implus nyeri dapat diatur atau terhadap nyeri post mastektomi.
ditekan oleh mekanisme pertahanan di seluruh Desain penelitian dengan rancangan one
sistem saraf pusat. Tujuan dari penelitian ini group pre-test post-test. Peneliti memilih jenis
adalah untuk mengurangi nyeri pada pasien post penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
mastektomi dengan menggunakan teknik pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap nyeri
relaksasi lima jari. Perubahan yang dapat post mastektomi. Data yang diperoleh adalah dengan
mengurangi nyeri sebenarnya dapat mengurangi cara melakukan observasi pertama (pre-test),
aktivitas nyeri karena otak berubah sesuai sugesti selanjutnya dilakukan intervensi, dan yang terakhir
hipnotis (Dewi Rosliana, 2022). yaitu observasi akhir (post-test).
Rumah Sakit yang menerima rujukan dan Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
merupakan rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap post mastektomi. Berdasarkan data pre survey
dan tenaga medis yang profesional. Jumlah penderita jumlah pasien mastektomi berjumlah 159 orang yang
kanker payudara tahun 2020 terdapat 1091 penderita dirawat, sampel berjumlah 43 responden.
kanker payudara dan terjadi peningkatan pada tahun Tujuan analisis ini adalah untuk
2021 yang berjumlah 1.208, untuk tahun 2022 menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-
terdapat 1301 kasus kanker payudara dari bulan masing variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung
Januari hingga November. Khusus untuk jumlah dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan
pasien operasi kanker payudara dari bulan September rata-rata (mean), minimum, maximum, standar
hingga November 2022 telah terdapat 159 pasien deviasi.
(Rekam Medis RSUD Dr. H. Abdul Moeloek 2022). Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
Berdasarkan pre-survei yang dilakukan oleh pengaruh antara variabel independen (teknik
peneliti didapatkan data pasien post operasi relaksasi lima jari) dengan variabel dependen (nyeri
mastektomi mendapatkan tindakan farmakologis post operasi mastektomi). Penelitian ini, uji
dengan pemberian analgetik dan non farmakolofis normalitas akan didapatkan dengan menggunakan

503
YULIATI AMPERANINGSIH/ JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.15 NO.4 (2024)

Uji Shapiro-Wilk karena sampel masing-masing maka uji selanjutnya yang akan dilakukan yaitu Uji
kelompok <50 responden uji normalitas digunakan Wilcoxon. Uji Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh
untuk mengetahui apakah data berkontribusi normal sebelumdilakukan teknik relaksasi lima jari.
atau tidak dengan ketentuan data berdistribusi
normal bila memenuhi kriteria sig > 0,05. Jika data
berdistribusi normal maka penelitian dapat
dilanjutkan dengan menggunakan statistik
parametrik yaitu Uji Paired Sample t-test. Jika hasil
data menunjukkan data tidak berdistribusi normal

III. HASIL
Tabel 1
Karakteristik Responden Pasien Post Operasi Mastektomi
Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase


Dewasa awal (< 45 Tahun) 8 18,6
Dewasa akhir (44-55 Tahun ) 27 62,9
Lansia awal (55 > Tahun) 8 18,6
Jumlah 43 100,0

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa usia responden terbanyak adalah usia 44-45
tahun sebanyak 27 orang (62,9).

Tabel 2
Rata-Rata Nyeri pada Pasien Post Operasi Mastektomi
Sebelum Diberikan Teknik Relaksasi Lima Jari

Skala Nyeri Frekuensi Persentase


Nyeri sedang (4-6) 15 34.9
Nyeri berat (7-9) 28 65,1
Jumlah 43 100,0
Skor maksimal 8
Skor minimal 5
Mean 6,81
Std. Deviasi 0,764

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 diketahui rata-rata nyeri pada pasien post
operasi mastektomi sebelum diberikan teknik relaksasi lima jari sebagian besar mengalami
nyeri dengan kategori nyeri berat (7-9) sebanyak 28 responden (65,1%), dengan nilai rata-
rata adalah 6,81, skala nyeri tertinggi adalah 8 dan skala nyeri terendah adalah 5.

504
YULIATI AMPERANINGSIH/ JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.15 NO.4 (2024)

Tabel 3
Rata-Rata Nyeri pada Pasien Post Operasi Mastektomi
Setelah Diberikan Teknik Relaksasi Lima Jari

Skala Nyeri Frekuensi Persentase


Nyeri ringan (1-3) 3 7,0
Nyeri sedang (4-6) 40 93,0
Jumlah 43 100,0
Skor maksimal 6
Skor minimal 3
Mean 4,79
Std. Deviasi 0,861

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui setelah diberikan teknik relaksasi lima jari
sebagian besar responden mengalami nyeri dengan kategori nyeri sedang (4-6) sebesar
93%, nilai rata-rata 4,79, skala nyeri tertinggi adalah 6 dan skala nyeri terendah adalah 3.

Tabel 4
Test of Normality Pengaruh Teknik Relaksasi Lima Jari terhadap Nyeri
pada Pasien Post Operasi Mastektomi

Shapiro-Wilk
Hasil Pengukuran Nyeri
Statistic Df Sig.
Pre-Test Eksperimen 0,846 43 0,000
Post-Test Eksperimen 0,868 43 0,000

Berdasarkan hasil uji normalitas pada maka dalam penelitian ini uji analisa yang
tabel di atas didapatkan hasil pada variabel digunakan adalah uji non-parametric (uji
dependen dengan p-value sebelum intervensi wilcoxon signed rank test). Untuk mengetahui
0,000 dan p-value sesudah intervensi 0,000 perbedaan rata-rata nyeri sebelum dan sesudah
maka p-value <0,05 yang berarti data distribusi diberikan teknik relaksasi lima jari maka
tidak normal. Kesimpulan dari distribusi dilakukan uji wilcoxon signed rank test,
normalitas data di atas adalah tidak normal, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5
Selisih Rata-Rata Nyeri Sebelum dan Sesudah Diberikan Teknik Relaksasi Lima Jari

Nyeri N Mean Sum of ranks p-value


Pre Test-Post Test 43 2,020 946,00 0,000

value 0,000 (p<0,005) maka dapat disimpulkan


Berdasarkan tabel 5 hasil uji Ha diterima atau ada pengaruh teknik relaksasi
wilcoxon pada 43 responden diketahui bahwa lima jari terhadap nyeri pada pasien post
selisih rata-rata nyeri sebelum dan sesudah operasi mastektomi.
sebesar 2,020. Selanjutnya didapatkan hasil p-

505
YULIATI AMPERANINGSIH/ JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.15 NO.4 (2024)

IV. PEMBAHASAN Menurut peneliti, timbulnya


1. Rata-Rata Nyeri Sebelum Diberikan nyeri pada pasien post operasi mastektomi
Teknik Relaksasi Lima Jari disebabkan karena suatu kondisi dimana
Hasil uji analisis rata-rata nyeri sebelum seseorang merasakan perasaan yang tidak
diberikan teknik relaksasi lima jari dapat diketahui nyaman atau tidak menyenangkan dikarena
bahwa rata-rata nyeri pada pasien post operasi kerusakan jaringan yang telah rusak atau yang
mastektomi sebelum diberikan teknik relaksasi berpotensi untuk rusak. Setiap pasien memliki
lima jari sebagian besar mengalami nyeri dengan reaksi rasa nyeri yang berbeda-beda. Selain
kategori nyeri berat (7-9) sebanyak 28 responden itu, rasa nyeri dapat dihentikan dengan jalan
(65,1%), dengan nilai rata-rata adalah 6,81, skala menghentikan oleh sistem saraf otonom.
nyeri tertinggi adalah 8 dan skala nyeri terendah Meskipin demikian, ada banyak faktor rasa
adalah 5. Hal ini menjukkan bahwa responden nyeri timbul. Salah satunya, disebabkan
mengalami nyeri setelah dilakukannya operasi karena pengaruh psikogenik. Psikogenik
mastektomi. adalah persepsi nyeri yang dibentuk oleh
Mardalena, Ida, 2018 mengatakan ada pasien itu sendiri. Psikogenik terkait dengan
empat faktor psikogenik yang mempengaruhi pikiran dan emosi (Mardalena, Ida, 2018).
nyeri. Pertama faktor usia, faktor ini mengambil Menurut Morton et all., 2017, sensasi
peran penting pembentukan persepsi pasien. nyeri mengharuskan perhatian khusus karena
Pasien yang lanjut usia, kemanapun otak mempunyai peran protektif penting. Kapanpun
mengambil degradasi. Dampak degradasi terjadi kerusakan jaringan, reseptor nyeri yang
kemampuan otak menyebabkan memiliki ambang disebut rangsangan yang tidak
nyeri lebih rendah dan lebih banyak mengalami menyenangkan, dirangsang dan mengirim
masalah sensasi nyeri.. Pengelompokan usia impuls balik kesaraf pusat. Impuls ini dikirim ke
dibagi menjadi 3 kelompok diantaranya <45 tahun atas menuju otak, tempat impuls
berjumlah 8 orang, 44-55 tahun 27 orang, dan dipersepsikan, seperti yang dijelaskan
55> 8 orang. Berdasarkan penelitian yang telah sebelumnya. Nyeri akhirnya dirasakan saat
dilakukan pada pasien post operasi mastektomi di jaringan tengah mengalami kerusakan dan
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung berhenti saat keruskaan berakhir.
terlihat pada tabel bahwa usia responden Hasil analisis di atas sejalan dengan
terbanyak adalah usia 44-45 tahun sebanyak 27 penelitian yang dilakukan oleh (Dewi, Rosliana,
orang (62,9). Seiring bertambahnya usia, 2020) tentang teknik relaksasi lima jari pada
kemungkinan terkena penyakit kanker payudara nyeri pasien kanker payudara, jumlah sampel
semakin besar. Berdasarkan hasil penelitian yang digunakan berjumlah 60 responden
American Cancer Society, 96% dari penderita sama-sama ditempatkan pada kelompok
kanker payudara didiagnosa terkena kanker intervensi dan kelompok control. Instrumen
payudara di atas 40 tahun (American Cancer yang digunakan adalah Brief Pain Inventory
Society, 2018) Kedua, faktor gender. Wanita (BPI) dan prosedur kerja teknik relaksasi lima
memiiki kecendrungan lebih besar terserang. Hal jari. Responden dilakukan teknik relaksasi lima
ini disebabkan karena wanita lebih sensitif dari jari selama 5-15 menit. Data di analisis dengan
dari segi emosi dan wanita lebih emosional. menggunakan uji homogenitas. Hasil dari
Faktor gender dipengaruhi oleh faktor perubahan penelitian rerata skor nyeri yang diukur dengan
hormonal dan psikososial. Ketiga, faktor kelelahan instrumen BPI pada kontrol dan intervensi
pasien mendorong untuk merasakan sensasi kelompok bahwa rerata dan standar deviasi
nyeri. Tubuh yang lelah cenderung mengalami nyeri pada kelompok kontrol mengalami
stress dan gangguan tidur dan semakin membuka penurunan dari 6,66 (0,182) menjadi 5,77
peluang memunculkan rasa sakit. Keempat, faktor (0,195). Demikian pula mean dan standar
memori. Rasa nyeri yang pernah dialami akan deviasi pada kelompok intervensi mengalami
mempengaruhi respon neural. penurunan dari 6,77 (1,138) menjadi 5,38
(0,353) dan dipatkan nilai p-value=0,000

506
YULIATI AMPERANINGSIH/ JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.15 NO.4 (2024)

sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh tersebut memberikan kesan ancaman, suatu
yang signifikan pemeberian teknik relaksasi kehilangan, hukuman, dan tantangan. Bentuk
lima jari terhadap nyeri pada pasien kanker perhatian juga diperlukan jika perhatian yang
payudara. meningkat dihubungkan dengan nyeri yang
meningkat sedangkan upaya pengalihan
2. Rata-Rata Nyeri Sesudah Diberikan dihubungkan dengan respon nyeri yang
Teknik Relakasi Lima Jari menurun. Dengan memfokuskan perhatian dan
Berdasarkan hasil uji analisis rata-rata konsentrasi pasien pada stimulus yang lain,
nyeri pada pasien post operasi mastektomi maka perawat menempatkan nyeri pada
sesudah diberikan teknik relaksasi lima jari kesadaran yang perifer. Biasanya hal ini
sebagian besar responden mengalami nyeri menyebabkan toleransi nyeri individu
dengan kategori nyeri sedang (4-6) sebesar meningkat, khususnya terhadap nyeri yang
93%, nilai rata-rata 4,79, skala nyeri tertinggi berlangsung hanya selama waktu pengalihan.
adalah 6 dan skala nyeri terendah adalah 3. Untuk pengalaman nyeri sebelumnya tidak
Hal ini menunjukkan bahwa setelah diberikan selalu berarti bahwa individu akan menerima
teknik relaksasi lima jari sebagian besar nyeri dengan lebih mudah pada masa yang
responden mengalami penurunan akibat nyeri. akan datang, serta apabila individu sejak lama
Menurut peneliti hal ini disebabkan sering mengalami serangkaian episode nyeri
karena setelah dilakukan teknik relaksasi lima tanpa pernah sembuh maka rasa takut akan
jari memang sangat bermanfaat untuk muncul dan juga sebaliknya. Gaya koping
penurunan nyeri, peneliti beranggapan bahwa individu yang berpengalaman nyeri
teknik relaksasi lima jari merupakan kegiatan dapat menjadi suatu pengalaman yang
individu dan membayangkan imajinasi yang membuat rasa kesepian, gaya koping
menyenangkan dan akan diterima sebagai mempengaruhi mengatasi nyeri.
rangsangan oleh berbagai indra sehingga akan Hasil analisis data di atas sejalan
terbentuk suatu bayangan yang indah, dengan penelitian yang dilakukan (Halim &
perasaan tenang dan membuat pasien tidak Hayati, 2020) dengan judul pengaruh relaksasi
fokus merasakan nyeri. Selain itu stimulus lima jari terhadap penurunan skala nyeri pada
yang menyenangkan dari luar juga dapat pasien kanker serviks, menggunakan metode
merangsang sekresi endofrin, sehingga penelitian kuantitatif dengan pendekatan pre
stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien test dan post test, sampel yang diguanakan
menjadi berkurang. yaitu 2 responden. Hasil studi evaluasi
Menurut peneliti sesuai dengan teori menunjukkan bahwa adanya pengaruh
(Dewi, Rosliana, 2020). Hal ini dikarenakan pemberian relaksasi lima jari terhadap
teknik relaksasi lima jari sangat bermanfaat penurunan skala nyeri. Hal ini dapat dilihat dari
dalam mengurangi intensitas nyeri karena keadaan pasien yang dibuktikan dengan
dengan bantuan imajinasi maka pasien akan kemampuan pasien dalam mengatasi nyeri
membentuk bayangan yang akan diterima yang timbul dengan menggunakan relaksasi
sebagai rangsangan oleh berbagai indra lima jari pasien mengatakan merasa rileks dan
sehingga akan berbentuk suatu bayangan mengatakan nyeri yang dirasakan sudah
yang indah dan perasaan akan tenang berkurang.
sehingga dapat membuat pasien tidak fokus Berdasarkan karakteristik kader pada,
merasakan nyeri. Ketegangan otot dan mayoritas kader berumur 25-35 Tahun
ketidaknyamanan akan dikeluarkan dan sebanyak 21 responden (70%). Semakin
menyebabkan tubuh menjadi rileks dan cukup umur, tingkat keterampilan fisik dan
nyaman. Bagaimana seseorang memaknai dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
beradaptasi terhadap nyeri, hal inipun dikaitkan menyerap informasi, berfikir dan bekerja. Usia
dengan latar belakang budaya dari individu kader merupakan kategori dewasa yang
tersebut. Individu akan mempersepsikan nyeri tugasnya digunakan sebagai kegiatan untuk
dengan cara berbeda-beda apabila nyeri mengisi waktu luang saja diiringi perubahan

507
YULIATI AMPERANINGSIH/ JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.15 NO.4 (2024)

minat serta tanggungjawab sebagai warga Menurut peneliti teknik relaksasi lima jari
negara di kehidupan sosial. Semakin cukup adalah teknik pernapasan sederhana yang
umur maka tingkat kematangan dan kekuatan merangsang relaksasi yang dalam, teknik ini
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dapat dilakukan kapan saja. Teknik relaksasi
dan bekerja, dari sisi perspektif masyarakat, lima jari adalah pengalaman multisensor
seseorang yang lebih matang usianya akan dimana kita lebih dari sekedar bernapas.
lebih dipercaya dibanding dengan orang yang Proses teknik relaksasi lima jari menurut
lebih muda. Mayoritas kader berpendidikan penelitian yang sudah dilakukan Dewi, Rosliana
SMA sebanyak 25 reponden (83,3%). (2022) ialah relaksasi lima jari mampu
Pengalaman lamanya menjadi kader sebagian memberikan sensasi ketenangan bagi tubuh
besar > 5-10 tahun sebanyak 18 responden sehingga orang akan merasakan rileks baik
(60%). Lama menjadi kader diharapkan melalui teknik relaksasi lima jari ditambah
keterampilan dalam melaksanakan tugas pada membayangkan hal-hal yang menyenangkan.
saat kegiatan posyandu akan semakin Saat alam bawah sadar seseorang digiring
meningkat, sehingga nantinya partisipasi kader kembali pada pengalaman-pengalaman yang
dalam kegiatan posyandu akan semakin baik. menyenangkan sehingga timbul perasaan
nyaman dan rileks. Namun banyak
3. Pengaruh Teknik Relaksasi Lima Jari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
terhadap Nyeri pada Pasien Post Operasi didalam penelitian yang telah dilakukan peneliti,
Mastektomi yaitu dalam melakukan intervensi pada sampel,
Berdasarkan tabel hasil uji sampel didapatkan sudah diberikan obat
wilcoxon pada 43 responden diketahui bahwa farmakologi. Meskipun obat farmakologi untuk
selisih rata-rata nyeri sebelum dan sesudah nyeri pasien hanya meredakan dan tidak
diberikan teknik relaksasi lima jari 2,020 mengurangi nyeri secara utuh, sehingga masih
selanjutnya didapatkan hasil p-value 0.000 (p- terdapat kemungkinan besar bahwa pengaruh
<0,005) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima nonfarmakologi yang peniliti lakukan dengan
hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan cara teknik relaksasi lima jari dapat membantu
rata-rata nyeri sebelum dan sesudah diberikan kerja pengurangan nyeri sehingga nyeri yang
teknik relaksasi lima jari terhadap post operasi dirasakan oleh pasien dapat sangat minimum
mastektomi di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek akibat pengaruh farmakologi dan
Tahun 2023. nonfarmakologi yang didapatkan.
Hasil penelitian didapatkan data Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
pemberian teknik relaksasi lima jari menurunkan di atas maka peneliti berpendapat bahwa
rata-rata skala nyeri. Hasil penelitian ini juga pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh penurunan nyeri pada pasien post operasi
(Sri Utami, 2016) dengan judul teknik relaksasi mastektomi terdapat perbedaan skala nyeri
lima jari dan napas dalam terhadap nyeri post sebelum dan sesudah diberikan. Saat ini
operasi laparatomi didapatkan rata-rata ruangan belum menerapkan metode lain untuk
intensitas nyeri setelah dilakukan relaksasi mengurangi atau menurunkan nyeri pada ibu
napas dalam dan distraksi dengan latihan 5 jari post operasi mastektomi, ruangan masih
pada kelompok eksperimen adalah 2,05 dan menerapkan metode relaksasi nafas dalam,
kelompok kontrol adalah 4,73 dengan p-value aroma terapi dan obat farmakologi lainnya .
0,000. Hasil menunjukkan bahwa ada Rumah Sakit belum menjadikan teknik
perbedaaan yang signifikan intensitas nyeri relaksasi lima jari sebagai intervensi dalam
setelah dilakukan teknik relaksasi lima jari dan memberikan asuhan keperawatan untuk
napas dalam pada kedua kelompok (p-value < menangani nyeri pada post operasi mastektomi.
0,05), sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak Sehingga dalam mengatasi nyeri pada post
Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan teknik operasi mastektomi tidak hanya menggunakan
relaksasi lima jari dan napas dalam efektif terapi farmakologi saja namun bisa didampingi
menurunkan nyeri post laparatomi.

508
YULIATI AMPERANINGSIH/ JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.15 NO.4 (2024)

dengan metode non farmakologi seperti teknik terendah 3. Ada perbedaan skala nyeri sebelum
relaksasi lima jari. dan sesudah diberikan teknik relaksasi lima jari
terhadap nyeri pada pasien post operasi
3. Kesimpulan mastektomi. Diharapkan agar dapat menjadikan
Rata-rata nyeri pada post operasi teknik relaksasi lima jari sebagai bagian dari
mastektomi sebelum dilakukan intervensi teknik intervensi keperawatan dalam pemberian
relaksasi lima jari adalah 6,81 dengan standar asuhan keperawatan khususnya dengan
deviasi 0,764, skala tertinggi adalah 8 dan penanganan nyeri, membuat poster atau leaflet
terendah adalah 6. Rata-rata nyeri pada post sebagai media di ruangan.
operasi mastektomi setelah dilakukan teknik
relaksasi lima jari adalah 4,79 dengan standar
deviasi 0,861 hasil nyeri tertinggi adalah 6 dan

REFERENCES
Dewi, Rosliana., Rahayuwati, Laili., Kurniawan, Titits., “Teknik Relaksasi Lima Jari pada Kelelelahan dan
Nyeri Pasien Kanker Payudara” dalam Journal Internasional Rehabilitas Psikososial. Vol 2 Nomor
6 (Halaman 14053-14059).
Dewi, Rosliana., 2022. Teknik Relaksasi Lima Jari Terhadap Kualitas Tidur, Fatigue, dan Nyeri pada
Pasien Kanker Payudara. Budi Utama. Sukabumi. Deepublish Publisher.
Halim, Alamsah Rusdi., Khayati, Nikmatul., “Pengaruh Hipnoterapi Lima Jari terhadap Penurunan Skala
Nyeri [ada Pasien Kanker Serviks” Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang. Vol 1 Nomor 3 (halaman 159-164).
Juvet, L. K., Thune I., K., Fors, E. A., & Lundgren, S. (2017). The effect of exercise on fatigue and physical
functioning inbreast cancer patiens during and after treatment and at 6 months follow-up A meta-
analysis. The Breast, 33, 166-177.
Lestari, Ela Putri. Jumaini. Martiningsih. Huda, Nurul. 2021. “Hubungan Kepribadian Hardiness dengan
Gambaran Diri pada Pasien yang Telah Melakukan Mastektomi” dalam Bima Nursing Journal Vol 2,
(halaman 113-118). Riau: Universitas Riau.
Mardalena, Ida,. 2018. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat, Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Paper
Plane.
Nursalam. 2020. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Penerbit Selemba. Surabaya. Medika.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
RI tahun 2018. http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20
18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2018.
Rosliana, Dewi, 2022. Teknik Relaksasi Lima Jari Terhadap Kualitas Tidur, Fatigue, dan Nyeri. Sukabumi.
Budi Utama.
Sani, Silviani. Nugraha, Widya, Corsini, Andreas. 2022. Penerimaan Diri pada Wanita Single Parent
Survivor Kanker Payudara Pasca Mastektomi. Jakarta. Fakultas Psikologi Universitas
Bhayangkara.
Sri Utami., 2016. Teknik Relaksasi Napas Dalam Dan Lima Jari Terhadap Nyeri Post Laparatomi. Journal.
Staff Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
WHO. (2017. Cancer, Media Centre.
WHO. (2020). Cancer, Media Centre

509

Anda mungkin juga menyukai