TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian PPOK
udara dari dan keluar paru. Gangguan yang penting adalah bronkitis
2. Etiologi
a. Merokok sigaret
b. Polusi udara
8
9
2. Patofisiologi
jalan napas. Pada emfisema, obstruksi pada pertukaran oksigen dan karbon
overekstensi ruang udara dalam paru. Pada asma jalan napas bronkial
spesifik.
rentang lebih dari 20-30 tahun. PPOK juga ditemukan terjadi pada individu
seperti kapasitas vital (VC) dan volume ekspirasi paksa (FEV) menurun
PPOK.
11
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
Resiko tinggi infeksi Respons sistemis dan psikologis
pernapasan
Tanda dan gejala PPOK menurut Smeltzer dan Bare (2015) sebagai
berikut :
a. Batuk kronis
b. Produksi sputum
waktu
5. Komplikasi
a. Hipoksemia
dengan nilai saturasi oksigen < 85%. Pada awalnya klien akan
b. Asidosis Respiratori
muncul antara lain nyeri kepala, fatigue, letargi, dizzines, dan takipnea.
c. Infeksi Respiratori
d. Gagal Jantung
tetapi klien dengan emfisema berat juga dapat mengalami masalah ini.
e. Kardiak Distritmia
asidosis respiratori.
f. Status Asmatikus
dan sering kali tidak berespons terhadap terapi yang bisa diberikan.
Penggunaan otot bantu pernapasan dan distensi vena leher sering kali
6. Penatalaksanaan
1. Pengobatan farmakologi.
b. Bronkodilator
c. Antihistamin
d. Steroid
e. Antibiotik
f. Ekspektoran
h. Higiene paru
drainase.
i. Latihan
tubuh.
k. Diet
Pemberian porsi yang kecil namun sering lebih baik dari pada makan
sekaligus banyak.
15
dengan oksigen dalam arteri, saturasi oksigen (SaO2) normal adalah antara
di dalam aliran darah. Pada tekanan parsial oksigen yang rendah, sebagian
yang secara luas dinilai sebagai salah satu kemajuan terbesar dalam
2016).
17
Alat yang digunakan adalah oksimetri nadi yang terdiri dari dua
diode pengemisi cahaya (satu cahaya merah dan satu cahaya inframerah)
pada satu sisi probe, kedua diode ini mentransmisikan cahaya merah dan
inframerah melewati pembuluh darah, biasanya pada ujung jari atau daun
telinga, menuju foto detektor pada sisi lain dari probe (Welch, 2005 dalam
Anatriwija, 2016).
1. Pengertian
sekresi paru
a) Retensi sekresi
drainase
emfisiema
a) Mencegah infeksi
c) Mengembangkan alveoli
f) Muntah
a) Hipoksemia
dari satu klien ke klien yang lain). Bantu klien memilih posisi
batuk.
menit
h) Cuci tangan
b. Vibrasi
2012).
22
yang akan di drainase satu tangan diatas tangan yang lain dengan
2) Vibrasi diberikan pada tiap segmen paru, diulang sebanyak 2-3 kali
posisi klien ke posisi yang nyaman dan minta klien untuk battuk
inspirasi
c. Perkusi dada
(dipangkuan klien bila duduk atau didekat mulut klien bila tidur
miring)
ginjal.
Pada alat ini obat cair akan diubah menjadi uap, lalu dengan
Nebulizer adalah alat yang mengubah obat cair menjadi uap. Saat
bernapas lewat masker, uap obat akan masuk ke dalam paru-paru untuk
menghirup larutan obat yang telah diubah menjadi bentuk uap dengan
beberapa bagian yang terpisah yang terdiri dari generator aerosol, alat
25
bantu inhalasi (kanul nasal, masker, mouthpiece) dan cup (tempat obat
memberikan tekanan udara dari pipa ke cup yang berisi obat cair untuk
Djaharuddin, 2015
merubah obat dari bentuk cair ke bentuk aerosol basah. Pada ultrasonic
lebih cepat daripada jet nebulizer dan alat ini cenderung tidak cocok
nyaman digunakan
e. Melegakan pernapasan
27
yaitu :
napas
seperti paru-paru sehingga dosis yang diberikan rendah. dosis yang rendah
aksinya lebih cepat, sehingga aksinya lebih cepat daripada rute lainnya
yaitu
c. Bronkospasme akut
7. Kontraindikasi
a. Klien yang tidak sadar/ confusion tidak kooperatif dengan prosedur ini
positif
meningkatkan bronkospasme.
8. Pemilihan obat
kelainan yang diderita oleh pasien. Obat yang digunakan berbentuk solutio
(cairan), suspensi atau obat khusus yang memang dibuat untuk terapi
2015).
9. Komplikasi
a. Henti napas
29
c. Akibat efek obat yang digunakan seperti salbutamol (short acting beta-
a. Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat penguap
dan dalam, inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habis.
11. Interpretasi
b. Dahak berkurang
12. Perhatian
nebulizer
terapi inhalasi
30
g. Pada alat tertentu maka uap obat akan keluar pada penekanan tombol,
D. Penelitian terkait
saturasi oksigen pada pasien PPOK. Desain penelitian ini quasi eksperimen
pre – post test. Hasil statistik uji T berpasangan (wilcoxon test) untuk nilai p=
angka signifikansi 0.008 dengan rerata pre-test 0,2 cc dan post-test 0,87 cc.
bronkodilator sekitar 15-20 menit puncak akhir 1-2 jam dan lama kerja obat-