Ketahuilah bahwa kalimat (Lâ Ilâha Illallâh) ini mengandung penafian dan penetapan.
(Penafian yang dimaksud) adalah penafian ulûhiyyah penyembahan/
peribadahan) segala sesuatu selain Allah Tabâraka Wa Ta’âlâ dari seluruh
makhluk , bahkan (penafian ulûhiyyah) dari Muhammad n dan para malaikat,
hingga Jibril, apalagi wali-wali dan orang-orang shalih yang lain.
Apabila engkau telah memahami hal tersebut, renungilah makna ulûhiyyah yang Allah
tetapkan untuk diri-Nya. (Renungi) jugalah hal yang Allah nafikan dari Muhammad dan
Jibril Alahisalam , apalagi dari selain keduanya berupa wali-wali dan orang-orang
shalih, bahwa mereka tidak memiliki (uluhiyyah) seberat biji sawi pun.
Fiqih yang lain harus diperhatikan dari makna Laa Ilaaha illallah seorang
mengucapkan Laailaha illallah , dia harus mengerti kalimat yang agung ini
terkandung didalamnya dua rukun pokok, ada yang nafyu dan ada yang isbath
Ketahuilah bahwa kalimat Laa ilaha illallah mengandung penafian dan penetapan
menetapakan semata hanya untuk Allah Subehanawataala dan tidak ada serikat
baginya.
Ada dua yakni Menafikkan segala yang diIbadahi selain Allah Subehanawataala
misalnya hewan, benda mati, tumbuhan atau yang dibadahi makhluk dan apa saja
yang dia ibadahi wajib untuk dinafikkan dan berlepas diri darinya .Sedangkan Al
Isbat menetapkan bahwa yang di ibadahi hanya Allah Subehanawataala semata..
Jika hanya menafikkan saja tidak menetapkan atau sebaliknya maka dikatakan tidak
bertauhid artinya tidak.sesuai dengan kalimat Laa ilaha illallah.. Dua rukun di
dalamnya harus dikumpulkan
Ada sebagian orang .sekaran ada yang ingin mengubah dari pokok-pokok agama
yang mengatakan bahwa semua Agama adalah benar , masuk bahwa Agama itu
semuanya benar dan ini bertentangan dengan makna kailmatLaa ilaha illallah .Dan
musibah bagi mereka apabila menegaskan kafir yang segala diibadahi selain Allah
maka ini keluar dari Toleransi. Hal ini pemikiran yang amat menyesatkan dan
interaksi atau tolerasi sudah ada pada zaman Nabi . Toleransi dikhususkan hanya
interaksi dalam kehidupan dunia saja , masalah muammalah Masalah Agama ini
adalah Agama.. Banyak dalil yang menerangkan dalam hali ini .baik dari Al Qur’an
dan Hadist
Penulis luar biasa telebih dahulu menjelaskan hakekat kalimat baru kemudian
makna Nafi dan Isbath barukemudian isbath lanjut dengan dalil. Di antara ayat yang
menjelaskan makna ini
QS Al Isra :23
QS An Nisa 36
Digabungkan dua hal beribadah dan tidak boleh berbuat kesyirikan dan ini
kandungan Laa ilaha illallah. Dan di Awal perintah dalam Al Qur’an adalah perintah
beribadah kepada Allah dan awal larangan adalah larangan berbuat kesyirikan inilah
makna Laa Ilaha illallah. Ayat awal perintah dalam Alqu’an ada pada :
QS Al Baqarah 21
اَي َأَهُّيا الَّناُس اْع ُبُد وا َر َّبُمُك اِذَّل ي َخ َلَقْمُك َو اِذَّل يَن ِم ْن َقْبِلْمُك َلَع َّلْمُك َتَّتُقون
Wahai manusia, sembahlah Rab kalian Yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamu bertakwa.
QS Al Baqarah 22
َفاَل ْجَت َع ُلو۟ا ِهَّلِل َأنَد اًدا َو َأنْمُت َتْع َلُم وَن
janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
QS Al Bayyinah : 5
َو َم ا ُأِم ُر وا اَّل ِلَيْع ُبُد وا اَهَّلل ُم ْخ ِلِص َني ُهَل اِّدل يَن
ِإ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,
QS An Nahl 36
QS Al Baqarah 256
َفَم ن َيْك ُفْر ِبٱلَّٰط ُغوِت َو ُيْؤ ِم ۢن ِبٱِهَّلل َفَقِد ٱْس َتْم َس َك ِبٱْلُع ْر َو ِة ٱْلُو ْث ٰىَق
Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
QS Az Zukhruf 26 dan 27
)٢٦( َو ْذ َقاَل ْبَر اِه ُمي ألِبيِه َو َقْو ِم ِه َّنيِن َبَر اٌء ِم َّم ا َتْع ُبُد وَن
ِإ ِإ ِإ
٢٧( ال اِذَّل ي َفَط َر يِن َف َّنُه َس ْهَيِد يِن
ِإ ِإ
26. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan
kaumnya"Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah,
27. kecuali (aku menyembah) Allah yang mencipatakanku,karena sungguh, Dia akan
memberi petunjuk kepadaku.”
Ketahuilah bahwa kalimat (Lâ Ilâha Illallâh) ini mengandung penafian dan penetapan.
(Penafian yang dimaksud) adalah penafian ulûhiyyah penyembahan/
Dua Kandungan Pokok Laailahaillallah 36
Catatan kuliah Mafatihal Ilmu Kitab Makna Lailahaillallah
Kalau Jibril saja dan para nabi darn Rasul dan orang saleh dinafikkan segala bentuk
peribadatan.
Ahli kalam menfasirkan Laailaha Illallah artinya tidak ada yang mampuh
mengadakan,mencipta ,mengatur kecuali Allah . Dia menafsirkan dalam hal
rububiyah saja hal ini tentunya sama dengan Kaum musyrikin pada zaman Nabi.
Kaum Jahmia dan Muthasila menafsirkan dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah
Walasmau Wasifat.
Sekaran ini muncul kelompok manusia Hizbiyin yang terkenal dengan nama
Ikhwanul Muslimin menafsirkan Laa ilahaillallah
ini juga penafsiran dalam tauhid rububiyah dan tauhid Al Asmaa Asifat pada hal
Laailaha Illallah adalah Tauhid Uluhiyah.. Tidak ada penafsiran Laailaha illallah yang
benar kecuali
QS Al-Hajj:62
ُ َٰذَكِل ِبَأَّن اَهَّلل ُه َو اْلَح ُّق َو َأَّن َم ا َيْد ُع وَن ِم ْن ُد وِنِه ُه َو اْلَباِط ُل
(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan)
Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang
batil.
Dikalangan sufi tentang dzikir Laa ilaha illallah merupakan bentuk permaian kepada
Allah
Apabila engkau telah memahami hal tersebut, renungilah makna ulûhiyyah yang Allah
tetapkan untuk diri-Nya. (Renungi) jugalah hal yang Allah nafikan dari Muhammad dan
Jibril Alahisalam , apalagi dari selain keduanya berupa wali-wali dan orang-orang
shalih, bahwa mereka tidak memiliki (uluhiyyah) seberat biji sawi pun.