Anda di halaman 1dari 2

3.

Rukun Syahadatain

A. Rukun ُ ‫الَِإله ِإالَّهّللا‬


La ilaha illallah mempunyai dua rukun: an-Nafyu dan al-Itsbat.
1. An-Nafyu atau peniadaan: ‫ الَِإله‬membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan
mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
2. Al-Itsbat (penetapan) : ُ ‫ ِإالَّهّللا‬menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya.
Makna dua rukun ini banyak di sebutkan dalam Al-Quran, seperti firman Allah:
‫ك بِ ْالعُرْ َو ِة ْال ُو ْثقَى‬
َ ‫ت َويُْؤ ِمن باهّللا ِ فَقَ ِدا ْستَ ْم َس‬
ِ ‫فَ َمن يَ ْکفُرْ بِالطَّ ُغو‬
“Karena itu barang siapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat..” (QS.Al-Baqarah:256)
Firman Allah yang artinya, ‘siapa yang ingkar kepada thaghut’, adalah makna dari ‫الَِإله‬,
rukun yang pertama. Sedangkan firman Allah yang artinya, ‘dan beriman kepada Allah,’
adalah makna dari rukun ke dua, ُ ‫ِإالَّهّللا‬.
Begitu pula firman Allah kepada Nabi Ibrahim,
‫ ِإالَّٱلَّ ِذى فَطَ َرنِى‬٢٦ ‫ن‬Rَ ْ‫ِإنَّنِى بَ َرآ ٌء ِّم َّماتَ ْعبُ ُدو‬
“Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap apa yang kamu sembah, kecuali (kamu
menyembah) Tuhan yang menciptakanku..” (Az-Zukhruf:26-27)
Firman Allah yang artinya, “sesungguhnya aku berlepas diri,” adalah makna nafyu
(peniadaan) dalam rukun pertama. Sedangkan firman Allah yang artinya, “kecuali (kamu
menyembah) Tuhan yang menciptakanku,” adalah makna itsbat (penetapan) pada rukun
kedua.

B. Rukun Syahadat ‫س ْو ُل هللا‬


ُ ‫ُم َح َّم ٌد َر‬
Syahadat ini juga mempunyai dua rukun, yaitu kalimat ُ‫( َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬hamba dan utusan-Nya).
Dua rukun ini menafikan ifrath (berlebih-lebihan) dan tafrith (meremehkan) pada hak
Rasulullah. Beliau adalah hamba dan Rasul-Nya. Beliau adalah makhluk yang paling
sempurna dalam dua sifat yang mulia ini.
‫ اَ ْل َع ْب ُد‬disini artinya hamba yang menyembah. Maksudnya, beliau adalah manusia yang
diciptakan dari bahan yang sama dengan bahan ciptaan manusia lainnya. Hal-hal yang
berlaku pada orang lain, maka berlalu pula padanya. Sebagaimana firman Allah
‫قُلْ ِإنَّ َمآ َأنَاْبَ َش ٌر ِم ْثلُ ُك ْم‬
“Katakanlah, ‘sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kalian,...”
(Al-Kahfi:110).
Sedangkan rasul, artinya orang yang diutus kepada seluruh manusia dengan misi dakwah
kepada Allah sebagai basyir (pemberi kabar gembira) dan nadzir (pemberi peringatan).

Anda mungkin juga menyukai