SISTEM DRAINASE
Disusun Oleh,
Laporan Perancangan Sistem Drainase ini telah diperiksa dan disetujui serta
memenuhi ketentuan layak untuk dikumpulkan guna kelulusan mata kuliah
Perancangan Sistem Drainase Semester VII (Tujuh) pada Tahun Ajaran
2023/2024.
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Subahanahu wa ta’ala yang telah
memberikan rahmat dan hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Perancangan Sistem Drainase. Tak lupa pula salawat berangkaikan salam kami
panjatkan kepangkuan Nabi besar Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam
yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penyelesaian Laporan Perancangan Sistem Drainase ini selesai atas
bantuan, bimbingan, dan masukan–masukan dari berbagai pihak, untuk itu
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Yulius Rief Alkhaly, ST., M.Eng., selaku Ketua Jurusan Teknik
Sipil Universitas Malikussaleh.
2. Ibu Nura Usrina, ST., M.T., selaku Koordinator Program Studi Teknik
Sipil Universitas Malikussaleh.
3. Bapak T.Mudi Hafli, ST., MT selaku selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing penyusunan laporan ini dari awal sampai dengan selesai.
4. Bapak Kepala Dinas PUPR Kota Lhokseumawe yang telah membantu
kami dalam memberikan kebutuhan data yang diperlukan.
Karena terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang kami miliki, kami sangat
menyadari atas kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk
menjadikan laporan ini jauh lebih sempurna di masa yang akan datang.
Kelompok 10
BAB 1
PENDAHULUAN
1 2013 84
2 2014 63
3 2015 133
4 2016 181.7
5 2017 112.6
6 2018 124.2
7 2019 96
8 2020 46.8
9 2021 93.3
10 2022 161.7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan
̅ : Curah hujan rata-rata DAS (mm)
1, 2, : Curah hujan pada setiap stasiun hujan (mm)
n : Banyaknya stasiun hujan
𝐶 (2.4)
: :⋅⋅⋅:
Keterangan
̅ : Curah hujan rata-rata DAS (mm)
C : Koefesien Thiessen
1, 2, : Curah hujan pada setiap stasiun hujan (mm)
𝐴1 + 𝐴2 + 𝐴 : Luas daerah pengaruh dari setiap stasiun hujan 1,2,…..n
(km2)
Keterangan :
̅ : Curah hujan rata-rata DAS (mm)
1, 2, : Curah hujan pada setiap stasiun hujan (mm)
𝐴1 , 𝐴2 , 𝐴 : Luas bagian yang dibatasi oleh isohyet-ihsoyet (km2)
Salah satu metode pemetaan dalam kajian penelitian hidrologi untuk rekap
curah hujan tahunan yaitu menggunakan metode Isohyet. Isohyet adalah garis
yang menghubungkan titik-titik dengan kedalaman hujan yang sama. Dalam
metode Isohyet diasumsikan bahwa jumlah curah hujan di daerah antara dua garis
Isohyet terdistribusi secara merata dan sama dengan rata-rata dari kedua garis
Isohyet (Prayitno et al., 2023).
Dalam perancangan sistem drainase data hujan yang diperlukan tidak hanya
data hujan darian, tetapi juga distribusi jam-jaman atau menitan. Hal ini akan
membawa konsekuensi dalam pemilihan data, dan dianjurkan untuk menggunakan
data hujan hasil pengukuran dengan alat ukur otomatis.
Menurut (Wesli Wesli, 2015), penggunaan periode ulang untuk perencanaan
saluran drainase digunakan sebagai berikut.
a. Saluran kwarter : periode ulang 1 tahun
b. Saluran tersier : periode ulang 2 tahun
c. Saluran sekunder : periode ulang 5 tahun
d. Saluran primer : periode ulang 10 tahun
Keterangan :
K = Faktor frekuensi Gumbel, dengan rumus
𝑌𝑇 :𝑌
𝐾 (2.8)
𝑆
10 0,4952 0,4496 0,5035 0,5070 0,5100 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,5220
20 0,5236 0,5252 0,5268 0,5283 0,5296 0,5309 0,5320 0,5332 0,5343 0,5353
30 0,5362 0,5371 0,5380 0,5388 0,5396 0,5402 0,5410 0,5418 0,5424 0,5430
40 0,5436 0,5442 0,5548 0,5453 0,5458 0,5463 0,5468 0,5473 0,5477 0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 0,5511 0,5515 0,5518
60 0,5521 0,5524 0,5527 0,5530 0,5533 0,5535 0,5538 0,5540 0,5543 0,5545
70 0,5548 0,5550 0,5552 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,5569 0,5570 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,5580 0,5581 0,5583 0,5585
90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599
100 0,5600 0,5602 0,5603 0,5604 0,5606 0,5607 0,5608 0,5609 0,5610 0,5611
Tabel 2.3 Nilai reduced variate (YT) sebagai fungsi periode ulang
No Periode ulang, reduced No Periode ulang, reduced variate
T (tahun) variate (YT) T (tahun) (YT)
1 2 0,3668 8 100 4,6012
2 5 1,5004 9 200 5,2969
3 10 2,2510 10 250 5,5206
4 20 2,9709 11 500 6,2149
5 25 3,1993 12 1000 6,9087
6 50 3,9028 13 5000 8,518
7 75 4,3117 14 10000 9,2121
Sumber: Suripin, (2004)
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
∑𝑖= (𝐿𝑜𝑔 𝑋𝑖 ;𝐿𝑜𝑔 𝑋)
𝑆 𝐿𝑜𝑔 𝑋 √ (2.11)
;1
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
∑𝑖= (𝐿𝑜𝑔 𝑋𝑖 ;𝐿𝑜𝑔 𝑋)
𝑆 𝐿𝑜𝑔 𝑋 √ (2.13)
;1
Keterangan:
n = jumlah data
i = nomor urut data (setelah diurut dari besar ke kecil atau sebaliknya)
C. Tentukan peluang teoritis masing-masing data yang sudah diurut tersebut
P’(Xi) berdasarkan persamaan distribusi probabilitas yang dipilih
(Gumbel,Normal, dan sebagainya).
D. Hitung selisih (ΔPi) antara peluang empiris dan teoritis untuk setiap data
yangsudah diurut
(𝛥Pi) = P(Xi) – Pʻ(Xi) (2.15)
E. Tentukan apakah Δ𝑃 i < Δ𝑃 kritis, jika “tidak” artinya Distribusi
Probabilitasyang dipilih tidak dapat diterima, demikian sebaliknya.
F. ∆𝑃 kritis dapat dilihat pada tabel 2.6 di bawah ini:
Tabel 2.6 Nilai Δ kritik uji Smirnov-Kolmogorov
Derajat
Kepercayaan
N
0,20 0,10 0,05 0,01
Trapesium
1. (setengah segi
enam)
3/√3. 𝑌2 6/√3. 𝑌2 ½. Y 4/√3. 𝑌
Persegi panjang
2. (setengah bujur
sangkar) 2. 𝑌2 4Y ½.Y 2Y
3. Segitiga (setengah
bujur sangkar)
𝑌2 4/√2. 𝑌 ¼.√2. 𝑌 2Y
4. Setengah
lingkaran π/2.𝑌2 πY ½.Y 2Y
5. Parabola 4/3.√2. 𝑌2 8/3.√2. 𝑌 ½.Y 2.√2. 𝑌
6. Lengkung hidrolis 1,3959.𝑌2 2,9836. 0,46784.Y 1,917532.
Y Y
2.6.1 Dimensi Saluran
Dimensi saluran harus mampu mengalirkan debit rencana atau dengan kata
lain debit yang dialirkan oleh saluran (Qs) sama atau lebih besar dari debit
rencana (QT). Hubungan ini ditunjukkan sebagai berikut.
Qs = QT (2.16)
Debit suatu penampang saluran (Qs) dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus seperti di bawah ini.
Qs = As.V (2.17)
Keterangan :
As = luas penampang saluran tegak lurus arah aliran (m 2)
V = kecepatan rata-rata aliran di dalam saluran (m/det)
Kecepatan rata-rata aliran di dalam saluran dapat dihitung dengan menggunakan
Rumus Manning sebagai berikut :
1
𝑉 2⁄ 3
. 𝑆1 1⁄2 (2.18)
2
𝑠
(2.19)
𝑃
Keterangan :
V = kecepatan rata-rata aliran di dalam saluran (m/det)
n = koefisien kekasaran Manning (Tabel 2.6)
R = jari-jari hidrolis (m)
S1 = kemiringan dasar saluran
As = luas penampang saluran tegak lurus arah aliran (m2)
P = keliling basah saluran (m)
3
24
( 24 ) ( , )
0,000325( ) :0.000278
√
D. Debit Rencana(QT)
𝑇 0,278. 𝐶. 𝐶 . . 𝐴
𝐿𝑜 0,77 𝐿
2 (0,000325 ( ) + 0.000278 1 )
√𝑆𝑜 𝑉
𝑇 0.278. 𝐶. 𝐴
𝐿𝑜 0.77 𝐿 𝐿
2 (0,000325 ( ) + 0,000278 1 ) + 0,000278 1
√𝑆𝑜 𝑉 𝑉
( )
3
24
( 24 ) ( , )
0,000325( ) :0.000278
√
( )
2.6.3 Persamaan numeris Qs
A. Penampang hidrolis terbalik persegi Panjang
1. Kedalaman aliran saluran (Y)
0.5𝑌
1
𝑉 3 . 𝑆1
3
.𝑉
𝑌 2( )
𝑆
3
𝑉
𝐴 8( )
𝑆
1
𝑉 (0,5𝑌)2⁄3 . 𝑆1 1⁄2
2⁄3
.𝑉
𝑌 2( )
𝑆
3
12 .𝑉
𝐴 ( )
√3 𝑆
3
12 .𝑉
( ) . 𝑉4
√3 𝑆
2⁄3
1 √2
𝑉 ( 𝑌) . 𝑆1
4
3⁄2
4 .𝑉
𝑌 ( )
√2
𝑆
3
.𝑉
𝐴 8( )
𝑆
1
𝑉 (0,5𝑌)2⁄3 . 𝑆1 1⁄2
2⁄3
.𝑉
𝑌 2( )
𝑆
3
.𝑉
𝐴 2𝜋 ( )
𝑆
1 2013 84
2 2014 63
3 2015 133
4 2016 181.7
5 2017 112.6
6 2018 124.2
7 2019 96
8 2020 46.8
9 2021 93.3
10 2022 161.7
Tabel 3.2 Perhitungan Curah Hujan Rata-Rata
NO. TAHUN Xi(mm) (Xi - Xbar) (Xi - Xbar)2
1 2013 84 -25.63 656.8969
2 2014 63 -46.63 2174.3569
3 2015 133 23.37 546.1569
4 2016 181.7 72.07 5194.0849
5 2017 112.6 2.97 8.8209
6 2018 124.2 14.57 212.2849
7 2019 96 -13.63 185.7769
8 2020 46.8 -62.83 3947.6089
9 2021 93.3 -16.33 266.6689
10 2022 161.7 52.07 2711.2849
JUMLAH 1096.3 15903.941
Rata-Rata 109.63
SD = 42.037
b. Hitung nilai K
Jumlah data (n) = 10
Yn = 0.4952
Sn = 0.95
T = 2 Tahun
𝑇
𝑌𝑡𝑟 − (0.834 + 2.303. 𝑙𝑜𝑔. 𝑙𝑜𝑔 )
𝑇−1
Ytr = 0.36651
𝑌𝑛
𝐾 𝑌 −
𝑆𝑛
K = -0,13546
𝑃
𝑛−1
2. Nilai T
Untuk rumus T didapat dari persamaan dibawah ini :
24 − ̅̅̅̅̅
24
𝐾
𝑆𝑑
𝑌𝑡𝑟 − 𝑌𝑛 24 − ̅̅̅̅̅
24
𝑆𝑛 𝑆𝑑
(𝑌𝑡𝑟 − 𝑌𝑛)𝑆𝑑 ( 24 − ̅̅̅̅̅
24 )𝑆𝑛
𝑇 − 𝑇. 100,0204 ;1,2062
−100,0204 ;1,2062
;10 , 𝑅 − ,
T=1;10 , 𝑅 − ,
3. Nilai P’
Menggunakan rumus sebagai berikut:
1
𝑃
𝑇
4. Nilai ΔPi
Menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑃 [𝑃 − 𝑃 ]
Tabel 3.4 Uji Kecocokan Distribusi Data Smirnov Kolmogorov
Delta
i Xi(mm) P(Xi) f(t) Yt T P'(Xi)
P
1 181.7 0.11 1.714 2.123 8.234 0.121 0.01
2 161.7 0.22 1.239 1.671 1.957 0.511 0.29
3 133 0.33 0.556 1.023 1.823 0.549 0.22
4 124.2 0.44 0.347 0.824 1.212 0.825 0.38
5 112.6 0.56 0.071 0.562 0.518 1.930 1.37
6 96 0.67 -0.324 0.187 -0.474 -2.108 -2.78
7 93.3 0.78 -0.388 0.126 -0.636 -1.573 -2.35
8 84 0.89 -0.610 -0.084 -1.192 -0.839 -1.73
9 63 1.00 -1.109 -0.558 -2.447 -0.409 -1.41
10 46.8 1.11 -1.495 -0.924 -3.416 -0.293 -1.40
Delta P kritis = 1,5
Delta Pmaks = 1,37
Delta Pmaks < P Kritis (Dapat Diterima)
𝑇 0,278𝐶. 𝐶 . 𝐿𝐴
2𝑇𝑐
𝐶
2𝑇𝑐 + 𝑇𝑑
𝑇𝑐 𝑇𝑜 + 𝑇𝑑
0,77
𝐿𝑜
𝑇𝑜 0,00033 ( )
√𝑆𝑜
0,77
2294,2
𝑇𝑜 0,00033 ( )
√0,0412
To = 1,47283 jam
𝐿1
𝑇𝑑 0,000278
𝑉
2982,1
𝑇𝑑 0,000278
1,17951
Td = 0,7029 jam
Tc = 1,47283 + 0,7029
Tc = 2,1757 jam
2(2,1757 )
𝐶
2(2,1757 ) + 0,7029
Cs = 0,8609
2
24 24 3
( )( )
24 𝑇𝑐
2
176,5878 24 3
( )( )
24 2,1757
36,5482 𝑚𝑚 𝑗𝑎𝑚
QT = 0,278C.Cs.I.A
QT = 0,278 (0,1605521)
QT= 0,0446 m3/det
Qs QT
0,7456 m3/det 0,0446 m3/det (OK)
3.2.2 Debit rencana saluran sekunder
𝑡
Vcoba-coba = 1,17956 m/det
3
𝑛 4
8( 1)
𝑆12
3
0,015
8( 1) 1,179564
0,00172
0,7613 𝑚3 𝑑𝑒𝑡
𝑇 0,278𝐶. 𝐶 . 𝐿𝐴
2𝑇𝑐
𝐶
2𝑇𝑐 + 𝑇𝑑
𝑇𝑐 𝑇𝑜 + 𝑇𝑑
0,77
𝐿𝑜
𝑇𝑜 0,000325 ( )
√𝑆𝑜
2294,2 0,77
𝑇𝑜 0,000325 ( )
√0,041231
To = 1,4728 jam
𝐿1
𝑇𝑑 0,000278
𝑉
2982,1
𝑇𝑑 0,000278
1,17956
Td = 0,7028 jam
Tc = 1,4728 + 0,7028
Tc = 2,1757 jam
2(2,1757 )
𝐶
2(2,1757 ) + 0,7028
Cs = 0,8609
2
24 3
24
( )( )
24 𝑇𝑐
2
176,5878 24 3
( )( )
24 2,1757
36,5482 𝑚𝑚 𝑗𝑎𝑚
QT = 0,278C.Cs.I.A
QT = 0,278 (0,1605521)
QT= 0,0446 m3/det
Qs QT
0,7456 m3/det 0,0446 m3/det (OK)
𝑇 0,278𝐶. 𝐶 . 𝐿𝐴
2𝑇𝑐
𝐶
2𝑇𝑐 + 𝑇𝑑
𝑇𝑐 𝑇𝑜 + 𝑇𝑑
0,77
𝐿𝑜
𝑇𝑜 0,000325 ( )
√𝑆𝑜
2294,2 0,77
𝑇𝑜 0,000325 ( )
√0,041231
To = 1,4728 jam
𝐿1
𝑇𝑑 0,000278
𝑉
2982,1
𝑇𝑑 0,000278
1,15232
Td = 0,7194 jam
Tc = 1,4728 + 0,7194
Tc = 2,1923 jam
2(2,1923 )
𝐶
2(2,1923 ) + 0,7194
Cs = 0,8590
2
24 3
24
( )( )
24 𝑇𝑐
2
176,5878 24 3
( )( )
24 2,1923
36,5482 𝑚𝑚 𝑗𝑎𝑚
QT = 0,278C.Cs.I.A
QT = 0,278 (0,1605521)
QT = 0,0446 m3/det
Qs QT
0,7456 m3/det 0,0446 m3/det (OK)
Gambar 3.1 Diagram distribusi saluran drainase
3⁄
2
𝑛. 𝑉
𝑌 2( 1 )
𝑆2
3⁄
2
0,015. (1,17951)
𝑌 2( 1 )
0,00172
Y = 0,5622 m
B=2Y
B = 2 (0,5622)
B = 1,1244 m
F = 30% Y
F = 30% (0,5622)
F = 0,1687 m
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil perencanaan Drainase Perkotaan, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Dalam perhitungan hujan rencana menggunakan Metode Distribusi
Probabilitas Gumbel didapat hujan rencana periode ulang 2 tahun (X2) =
103,9333 mm/hari, hujan rencana periode ulang 5 tahun (X5) = 154,1079
mm/hari, dan hujan rencana periode ulang 10 tahun (X10) = 187.3278
mm/hari.
2. Uji Kecocokan Distribusi Data Smirmov Kolomogorov didapat Delta P
maks sebesar 1,37 dan Delta P kritis sebesar 1,5 diperoleh Delta
Pmaks<Pkritis sehingga data dapat diterima.
3. Debit saluran tersier = 0,010924 m3/det diperoleh dari vcoba-coba =
1.17951 m/det, debit saluran sekunder = 0,01614 m3/det diperoleh dari
vcoba-coba = 1.16875 m/det, dan debit saluran primer = 0,01958 m3/det
diperoleh dari vcoba-coba = 1.15232 m/det.
4. Untuk dimensi saluran tersier diperoleh Y = 0,5622 m, B = 1,1244 m dan F
= 0,1687 m, dimensi saluran sekunder diperoleh Y = 0,5545 m, B = 1,1090
m dan F = 0,1664 dan dimensi saluran dimensi primer diperoleh Y = 0,5429
m, B = 1,0857 m dan F = 0,1629 m.
4.2 Saran
Adapun saran-saran dari penulis dalam menyelesaikan rancangan drainase
perkotaan adalah
1. Sebelum memulai perancangan setiap perencana harus memami tentang
konsep awal drainase perkotaan.
2. Pada perencanaan drainase perkotaan digunakan data sesuai atau seragam,
supata mempermudah pembangunan di lapangan.
3. Pada perencanaan drainase perkotaan selanjutnya agar dipaki SNI yang
terbaru, supaya tidak ketinggalan data-data terbaru untuk membuat sebuah
rancangan drainase perkotaan.
4. Ketelitian dan kehati-hatian dalam perhitungan sangatlah diperlukan.
5. Pengarahan dosen pembimbing sesuai jadwal yang telah ditentukan.
6. Perencanaan drainase perkotan dapat dihasilkan data dengan menentukan
nilai yang sesuai dengan situasi kondisi daerah yang direncanakan
DAFTAR PUSTAKA
BR, Sri Harto, 1993, Analisis Hidrologi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
C.D Soemarto,1999, Hidrologi Teknik, Erlangga,Jakarta
H.R. Mulyanto, 2012, Penataan Drainase Perkotaan, Graha Ilmu, Yogyakarta
Hamdani Lubis, Perencanaan Saluran Drainase, Fakultas Teknik Universitas Pasir
Pengaraian
Ibrahim, I., Syahyadi, R., Gani, F.A., Syarwan, S., 2019. Kajian Prioritas
Penanganan Drainase Kota Lhokseumawe, in: Prosiding Seminar Nasional
Politeknik Negeri Lhokseumawe. p. 345.
I Made Kamiana, 2011, Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air, Graha
Ilmu, Yogyakarta
Sosrodarsono, S. Dan K, Takeda. 2003. Hidrologi untuk Pengairan, PT. Pradnya
Paramita Jakarta
Subarkah, Imam, Ir., 1998, Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea
Dharma, Bandung
Suripin, 2004, Sistem Drainase Kota Yang Berkelanjutan, Penerbit Andi,
Yogyakarta
Wesli, 2021, Drainase Perkotaan Edisi 2, Graha Ilmu, Yogyakarta
Wilson, E.M., 1969, Hidrologi Teknik, Terjemahan oleh MM Purbo-Hadiwidjoyo,
1993, ITB, Bandung.