Anda di halaman 1dari 35

Laporan Tracer Study

Pendidikan Ekonomi
Lulusan Tahun 2020

STKIP PGRI SITUBONDO


Tahun 2023
PENGESAHAN

LAPORAN TRACER STUDY PENDIDIKAN EKONOMI


LULUSAN TAHUN 2020
STKIP PGRI SITUBONDO

Situbondo,

Kepala Bagian Kerjasama Kepala LPM (Lembaga Penjaminan Mutu)

Firman Jaya, S.Pt.,M.Kom Yesi Puspitasari, S.Pd., M.Si


NIDN. 0726098203 NIDN. 0729088701

Menyetujui,
Ketua STKIP PGRI Situbondo

Dr. Miftahus Surur, M.Pd


NIDN. 0713048703
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan tinggi di Indonesia merupakan tahap pendidikan formal
terakhir yang siap mendidik dan mempersiapkan seseorang untuk menjadi
pelaku profesional dalam bidang keahlian tertentu yang diperlukan oleh dunia
kerja. Pendidikan tinggi saat ini dituntut untuk memenuhi kebutuhan, keinginan,
dan harapan masyarakat juga pasar tenaga kerja. Dengan demikian, kampus
STKIP PGRI Situbondo menyadari tuntutan pasar tenaga kerja yang semakin
tinggi dan peningkatan persaingan tenaga kerja yang semakin ketat. Keberhasilan
lulusan perguruan tinggi (PT) dalam memasuki dunia kerja merupakan salah satu
indikator outcome pembelajaran dan relevansi perguruan tinggi bagi masyarakat.
Salah satu tahapan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui antara
kompetensi lulusan dengan kebutuhan penggunanya adalah studi pelacakan jejak
(Tracer Study). Tracer Study merupakan studi pelacakan jejak lulusan/alumni
yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui outcome pendidikan dalam
bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia kerja, situasi kerja terakhir,
keselarasan, dan aplikasi kompetensi di dunia kerja. Tracer Study memberikan
informasi tentang output pendidikan seperti penilaian terhadap
penguasaan kompetensi Alumni STKIP PGRI Situbondo.
Tracer Study adalah studi mengenai lulusan lembaga penyelenggara
pendidikan tinggi (Schomburg, 2003). Istilah lain yang juga sering digunakan
adalah “Graduate Surveys”, “Respondent Researches”, dan “Follow-up Study”.
Tracer Study dapat menyediakan informasi untuk kepentingan evaluasi hasil
pendidikan tinggi dan selanjutnya dapat digunakan untuk penyempurnaan dan
penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan. Selain itu,
Tracer Study juga menyediakan informasi berharga mengenai hubungan antara
pendidikan tinggi dan dunia kerja profesional, menilai relevansi pendidikan
tinggi, informasi bagi para pemangku kepentingan (stakeholders), dan
kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan tinggi.
Indikator dalam mengukur kualitas output dari pendidikan tidak hanya
dilihat dari tingginya nilai yang didapat peserta didik, namun ada hal lain yang
harus diperhatikan. Salah satunya adalah kualitas Alumni. Hal-hal yang dapat
diukur menentukan kualitas alumni diantaranya yaitu pencapaian,
kompetensi, persebaran problem yang dihadapi, respon pengguna, akselerasi
karier, serta hal-hal lain yang meliputi baik keselarasan maupun ketidakselarasan
antara kualitas alumni dengan kualitas yang diharapkan oleh perguruan tinggi.
Sistem pendidikan yang baik memiliki alur sistem berbentuk putaran
dimana tanggung jawab perguruan tinggi terhadap mahasiswa tidak berakhir pada
saat kelulusan tetapi juga terkait keberlanjutan karier alumninya agar mereka
lebih siap berkarya di tengah masyarakat.
Dikti saat ini sedang melaksanakan upaya untuk merintis kompilasi data
tracer study nasional khususnya mengenai transisi dan posisi pekerjaan lulusan
PT di Indonesia. Untuk itu sejak tahun 2011, telah dikembangkan suatu sistem
online yang dapat digunakan oleh Perguruan Tinggi untuk melacak aktivitas para
lulusannya setelah masa pendidikan tinggi, baik masa transisi maupun pergerakan
mereka di dunia kerja sampai. Tracer study dinilai penting karena menjadi alat
evaluasi kinerja PT dan sekarang telah dijadikan salah satu syarat kelengkapan
akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sebagai
kelengkapan dalam dokumen Evaluasi Diri yang diperlukan dalam pengajuan
proposal melalui Kemdikbud. Tracer study online Dikti ditujukan untuk melacak
jejak lulusan/alumni yang dilakukan 2 tahun setelah lulus dan bertujuan untuk
mengetahui:
1. Outcome pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi
ke dunia kerja (termasuk masa tunggu kerja dan proses pencarian kerja
pertama), situasi kerja terakhir, dan aplikasi kompetensi di dunia kerja.
2. Output pendidikan yaitu penilaian diri terhadap penguasaan dan
pemerolehan kompetensi.
3. Proses pendidikan berupa evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi
pendidikan tinggi terhadap pemerolehan kompetensi. Hasil tracer study
akan membantu PT dalam mengetahui posisi lulusan yang telah terserap
dalam dunia kerja serta menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetansi
yang diperlukan di dunia kerja. Hasil tracer study yang kemudian
dilaporkan ke Dikti akan membantu program Pemerintah dalam rangka
memetakan kebutuhan dunia kerja dengan pembangunan pendidikan di
Indonesia. (https://tracerstudy.dikti.go.id/).
Manfaat Tracer Study tidaklah terbatas pada perguruan tinggi saja, tetapi
lebih jauh lagi dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan (link)
antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia kerja. Tracer Study dapat
menyajikan informasi mendalam dan rinci mengenai kecocokan/match kerja baik
horizontal (antar berbagai bidang ilmu) maupun vertikal (antar berbagai
level/strata pendidikan). Dengan demikian, Tracer Study dapat ikut membantu
mengatasi permasalahan kesenjangan kesempatan kerja dan upaya perbaikannya.
Bagi Perguruan tinggi, informasi mengenai kompetensi yang relevan bagi dunia
kerja dapat membantu upaya perbaikan kurikulum dan sistem pembelajaran. Di
sisi lain, dunia industri dan dunia kerja dapat melihat ke dalam institusi
pendidikan tinggi melalui Tracer Study, dengan demikian perguruan tinggi dapat
menyiapkan diri dengan menyediakan pelatihan- pelatihan yang lebih relevan
bagi sarjana pencari kerja baru.
Untuk itulah kampus STKIP PGRI Situbondo setiap tahunnya melakukan
Tracer Study dalam memenuhi tuntutan pasar khususnya tenaga kerja maupun
untuk meningkatkan daya saing dalam perbaikan sistem pendidikan selama
ini. Hal ini perlu disikapi dengan melakukan perubahan-perubahan baik
dalam hal kecil maupun hal besar. Tentunya ditunjang dengan mewujudkan
pendataan yang berkelanjutan, pemantauan dan evaluasi mutu lulusan demi
mewujudkan lulusan STKIP PGRI Situbondo yang berkarakter dan profesional.

1.2 Tujuan Tracer Study


1. Mengetahui transisi lulusan STKIP PGRI Situbondo dalam dunia kerja.
2. Memetakan kegiatan lulusan STKIP PGRI Situbondo di dunia kerja.
3. Memetakan keselarasan horizontal dan vertikal lulusan STKIP PGRI
Situbondo
4. Memetakan kesenjangan kompetensi lulusan STKIP PGRI Situbondo dan
tuntutan dunia kerja.
5. Membantu program pemerintah dalam rangka memantapkan sistem
pemantauan lulusan perguruan tinggi di Indonesia.
1.3 Manfaat
1. Bagi Lembaga Kampus STKIP PGRI Situbondo
Kampus STKIP PGRI Situbondo mengetahui jumlah alumni yang sudah
bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan dan mengevaluasi relevansi
kurikulum yang sudah ada untuk meningkatkan kualitas layanan Kampus STKIP
PGRI Situbondo
2. Bagi Mahasiswa/Alumni
Mahasiswa memperoleh layanan informasi lowongan pekerjaan dan dapat
memberikan masukan pada program studi mengenai kurikulum dan proses
pendidikan pada Kampus STKIP PGRI Situbondo.
3. Bagi Stakeholders
Stakeholders dapat memberikan masukan pada program studi dalam
rangka peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan mahasiswa sehingga
lebih siap untuk memasuki dunia kerja dan kualitas pembelajaran pun semakin
meningkat.
BAB II
VISI, MISI, dan TUJUAN

1) Visi STKIP PGRI Situbondo:


“Sebagai Perguruan Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang
berkarakter dan Profesional di Besuki Raya pada tahun 2026”.

2) Misi STKIP PGRI Situbondo


1. Menyelenggarakan Program pendidikan keguruan dan Ilmu pendidikan yang
mampu menginternalisasi nilai,-nilai, norma, kejujuran, kedisiplinan dalam
kehidupan bermasyarakat;
2. Menyelenggarakan Program pendidikan Keguruan dan Ilmu pendidikan
dengan memanfaakan tekonologi informasi yang dapat menumbuh
kembangkan jiwa kewirausahaan dan peduli lingkungan.
3. Menyelenggarakan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada bidang
pendidikan dan keguruan;
4. Menyelenggaran program Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang
dapat membentuk karakter/sikap yang kuat dan tanggung jawab terhadap
pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
5. Terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan antara STKIP PGRI
Situbondo dengan dinas/instansi/lembaga pendidikan tinggi/satuan pendidikan
untuk mendukung pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi

3). Tujuan STKIP PGRI Situbondo


Berdasarkan visi dan misi STKIP PGRI Situbondo, tujuan yang
diharapkan adalah:
1. Menghasilkan lulusan sarjana kependidikan dan keguruan yang beriman,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur yang mampu
mengimplentasikan nilai-nilai, norma, kedisiplinan dalam hidup bermayarakat,
dan menjunjung etika akademik.
2. Tumbuhnya jiwa kewirausahaan pada lulusan Sarjana keguruan dan ilmu
pendidikan yang ditunjukkan dengan kerja mandiri, bermutu danterukur
dengan memanfaatkan teknologi informasi.
3. Terlaksananya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat
digunakan untuk memberdayakan masyarakat melalui bidangpendidikan dan
keguruan
4. Menghasilkan lulusan sarjana keguruan dan ilmu pendidikan yang memiliki
sikap dan tanggung jawab sesuai dengan bidang keahliannya secara
profesional dan mandiri
5. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara STKIP
PGRI Situbondo dengan dinas/instansi, lembaga pendidikan tinggi/satuan
pendidikan dalam rangka pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi untuk
meningkatkan mutu dan profesionalisme tenaga kependidikan dan keguruan.
BAB III
METODOLOGI TRACER STUDY

3.1 Rancangan Tracer Study


Tracer Study ini merupakan studi kualitatif yang bertujuan untuk
mengetahui kompetensi lulusan kampus STKIP PGRI Situbondo di semua
Program Studi berdasarkan keselarasan horisontal, keselarasan vertikal,
kompetensi, dan lama tunggu.

3.1.1 Populasi
Populasi Tracer Study ini adalah semua alumni STKIP PGRI Situbondo
dari program studi Pendidikan Ekonomi baik yang bekerja pada instansi
pemerintah, swasta, wirausaha, maupun yang studi lanjut yang lulus tahun 2020.

3.1.2 Sumber Data


Data yang digunakan dalam Tracer Study ini adalah data primer, yaitu
data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan
instrumen kuesioner (google form). Selain data primer juga digunakan data
sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain yang dalam hal ini tim
Tracer Study STKIP PGRI Situbondo menggunakan data berupa database lulusan
yang ada di bagian Kemahasiswaan dan Alumni STKIP PGRI Situbondo Program
Studi Pendidikan Ekonomi untuk menghitung jumlah lulusan pada tahun 2020.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


3.2.1 Surveyor
Salah satu ciri khas dalam pelaksanaan Tracer Study ini adalah adanya
peranan surveyor. Surveyor merupakan alumni di angkatan yang akan dijadikan
target responden Tracer Study ini. Surveyor ini merupakan wakil dari masing-
masing Prodi di STKIP PGRI Situbondo pada setiap angkatan yang akan
dijadikan responden pada tahun tersebut. Umumnya, jumlah surveyor ini adalah
satu dari setiap Prodi di STKIP PGRI Situbondo. Pemilihan surveyor dilakukan
atas rekomendasi dari para Ketua Program Studi dengan memperhatikan beberapa
kriteria. Surveyor merupakan orang yang dianggap memiliki komunikasi yang
baik dengan teman-teman seangkatannya. Surveyor harus dipercaya oleh teman-
teman seangkatannya. Surveyor harus mampu memberikan motivasi kepada
teman-teman seangkatannya. Surveyor harus mudah dihubungi, baik oleh teman-
teman seangkatannya ataupun Tim Tracer Study STKIP PGRI Situbondo.
Surveyor ini pun dianggap memiliki database lengkap mengenai teman-teman
seangkatannya.
Surveyor memiliki waktu luang yang cukup dalam membantu
pelaksanaan Tracer Study STKIP PGRI Situbondo. Surveyor mampu menjalin
komunikasi yang baik dengan Tim Tracer STKIP PGRI Situbondo. Tugas
dan tanggung jawab surveyor memperbaiki dan melengkapi database angkatan
(email dan no. HP), membantu memberikan penjelasan Tracer Study kepada
teman angkatan, mengajak dan mendorong teman seangkatan untuk mengisi
kuesioner, berkoordinasi rutin dengan Tim Tracer Study STKIP PGRI Situbondo.
Tugas dan tanggung jawab surveyor pada dasarnya memiliki peranan sebagai
jembatan diantara Tim Tracer Study STKIP PGRI Situbondo dengan alumni dari
angkatan di masing-masing Prodi. Surveyor berperan dalam melengkapi
kekurangan/memperbaharui database teman-teman seangkatannya. Surveyor
selalu mengingatkan teman-teman seangkatannya untuk melakukan
pengisian kuesioner. Surveyor juga dapat memberikan rekomendasi / masukkan /
perbaikan terhadap teknis dan pelaksanaan STKIP PGRI Situbondo.

3.2.2 Menggunakan instrument kuesioner


Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dari PKJS
Ristek Dikti.
BAB IV
HASIL PELACAKAN LULUSAN

4.1 Responden
Jumlah responden dari yang mengirimkan balasan kuesioner dari
Program Studi Pendidikan Ekonomi lulusan tahun 2020 adalah 15 orang.
4.1.1 Program Studi Pilihan Alumni
Diagram 1: Program studi pilihan

Prodi pilihan
Pilihan 1 Pilihan 2 Tidak menjawab

33% 53%

13%

Berdasarkan diagram 1 di atas dapat dilihat bahwa 53% responden


menjalani pilihan pertama dari Program Studi yang mereka pilih saat mendaftar di
kampus STKIP PGRI Situbondo. Sementara 13% menjalani pilihan kedua dari
Program Studi yang mereka pilih saat mendaftar di STKIP PGRI Situbondo.
Tabel 1: Jumlah pilihan prodi

Pilihan Jumlah Responden


Pilihan 1 8
Pilihan 2 2
Tidak menjawab 5
I. Alasan Memilih Program Studi Pilihan

Diagram 2: Alasan memilih fakultas/prodi

Alasan memilih prodi


minat Permintaan orang tua Mengikuti tren Tidak menjawab

43%
50%

1% 6%

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebagian responden


atau 50% responden memilih Program Studi mereka karena minat responden
sendiri. Sementara sebesar 6% memilih Fakultas atau Program Studi karena
permintaan orang tua, dan 1% memilih karena mengikuti tren. Selain itu, terdapat
43% responden yang tidak mengisi pertanyaan ini dikarenakan merupakan
pertanyaan perbaharuan.

II. Status Pekerjaan Alumni

Diagram 3: Status pekerjaan alumni

Status pekerjaan alumni

13 Bekerja Full Time


%
10
% Wirausaha / Interprenur
3%

Tidak Bekerja / Sedang


28% 48%
mencari pekerjaan
Sedang melanjutkan program
pasca sarjana / profesi
Tidak menjawab
Berdasarkan grafik dapat diketahui bahwa status pekerjaan alumni prodi
manajemen :
a. Bekerja full time sejumlah 5 orang atau 33%
b. Wirausaha / interpreneur sejumlah 3 orang atau 20%
c. Tidak bekerja / sedang mencari pekerjaan sejumlah 1 orang atau 7%
d. Sedang melanjutkan program pasca sarjana / profesi sejumlah 2 orang atau
13%.

Selain itu terdapat 27% responden yang tidak mengisi pertanyaan ini dikarenakan
merupakan pertanyaan perbaharuan. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas alumni
mempunyai status pekerjaan sebagai pekerja full time dengan presentase 33% (5
orang dari 15 responden).
Tabel 2 : Jumlah responden status pekerjaan
Status Pekerjaan Jumlah
Bekerja Full Time 5
Sedang melanjutkan S-2 / Profesi 2
Wirausaha / Interprenur 3
Tidak Bekerja / Sedang mencari pekerjaan 1

III. Nilai-Nilai STKIP PGRI Situbondo Bagi Para Alumni


Berdasarkan tabel dan grafik di bawah ini didapati bahwa nilai-
nilai yang dirasakan alumni paling banyak adalah Kerja Sama yaitu
sebanyak 15 responden atau sebesar 33%. Berikut adalah tabel dan
diagram lingkaran mengenai nilai-nilai yang dirasakan alumni selama
kuliah:
Tabel 3: Jumlah nilai STKIP PGRI Situbondo
Nilai UAJY Jumlah
Humanis 6
Kerja sama 15
Kedisiplinan 14
Keunggulan 2
Kejujuran 3
Inklusif 5
Catatan : Jumlah responden lebih dari 15 karena masing-masing responden dapat
memilih lebih dari 1 opsi jawaban.
Diagram 4: Nilai kampus STKIP PGRI Situbondo

Nilai - NIlai STKIP PGRI Situbondo

7% 11% 4%
Keunggulan

13% 31%
Kerjasama
Humanis
Kejujuran
33%
Inklusif

IV. Permasalahan alumni selama studi di STKIP PGRI Situbondo


Berdasarkan hasil survei dapat diketahui bahwa permasalahan alumni yang
paling sering dihadapi alumni adalah permasalahan dalam birokrasi selama masa
studi di kampus STKIP PGRI Situbondo, terdapat yaitu 7 orang atau 47% dari
responden. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa birokrasi STKIP PGRI Situbondo
perlu diperbaiki agar lebih efisien dan memudahkan mahasiswa. Selain itu juga
dalam proses atau metode pembelajaran terdapat 2 orang atau 13%, suasana
akademik terdapat 1 orang atau 7%, sosial kemasyarakatan terdapat 2 orang atau
13%, relasi dengan dosen dan karyawan terdapat 1 orang atau 7%, dan materi
pembelajaran terdapat 1 orang atau 7%. Selain itu terdapat 1 orang atau 7%
responden yang tidak mengisi pertanyaan ini dikarenakan merupakan pertanyaan
perbaharuan.
Tabel 4: Jumlah permasalahan alumni
Masalah Jumlah
Birokrasi 7
Materi pembelajaran 1
Proses / metode pembelajaran 2
Sosial kemasyarakatan 2
Relasi dengan dosen dan karyawan 1
Suasana akademik 1
Tidak menjawab 1
Diagram 5: Permasalahan alumni

Permasalahan alumni
7% Birokrasi
7%
Proses / Metode pembelajaran
7%
Sosial kemasyarakatan
47%
7%
Suasana akademik

Relasi dengan dosen & karyawan


13%

Materi pembelajaran
13%

Tidak menjawab

V. Tingkat kepuasan alumni terhadap pengajaran dosen


Berdasarkan diagram 6: Kepuasan terhadap pengajaran dosen prodi
manajemen, dapat diketahui bahwa, 27% atau 4 orang responden mengaku
cukup puas terhadap pengajaran dosen di kampus STKIP PGRI Situbondo.
Sementara responden yang merasa puas terhadap pengajaran dosen di STKIP
PGRI Situbondo sebanyak 13% atau 2 orang. Terdapat 7% yang merasa tidak
puas terhadap dosen. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan dalam
pengajaran dosen di setiap prodi, untuk mencapai kepuasan alumni yang lebih
lagi.
Selain itu terdapat 67% responden yang tidak mengisi pertanyaan ini
dikarenakan merupakan pertanyaan perbaharuan.
Diagram 6: Kepuasan terhadap pengajaran dosen

Kepuasan pengajaran dosen

27%
Cukup puas
Tidak puas
67%
7% Puas
Tidak menjawab

13%

VI. Tingkat kepuasan alumni terhadap fasilitas yang tersedia

Diagram 7: Kepuasan terhadap fasilitas


Kepuasan terhadap fasilitas

27%
Cukup puas
Tidak puas
53%
7% Puas
Tidak menjawab
13%

Berdasarkan diagram 7 di atas dapat diketahui bahwa 27% atau 4


responden merasa cukup puas dengan fasilitas yang tersedia di kampus STKIP
PGRI Situbondo, 13% atau 2 orang responden merasa puas dengan fasilitas yang
tersedia. Namun, masih ada 7% yang merasa tidak puas terhadap fasilitas yang
tersedia di kampus STKIP PGRI Situbondo. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas
yang tersedia di kampus STKIP PGRI Situbondo sudah cukup memadai untuk
berlangsungnya berbagai aktivitas mahasiswa di kampus. Selain itu terdapat 53%
responden yang tidak mengisi pertanyaan ini dikarenakan merupakan pertanyaan
perbaharuan.

VII. Tingkat kepuasan alumni terhadap staff Tata Usaha

Diagram 8: Kepuasan terhadap staff TU

Kepuasan terhadap staff TU


Cukup puas Tidak puas Puas Tidak menjawab

13%

7%
47%

33%

Berdasarkan diagram 8 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 33% atau


5 orang merasa puas dan 13% atau 2 orang merasa cukup puas dengan pelayanan
staf Tata Usaha. Namun, masih terdapat 7% atau 1 orang yang merasa tidak puas
dengan pelayanan staff TU. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kampus STKIP
PGRI Situbondo masih perlu meningkatkan kualitas pelayanan staf Tata Usaha.
Selain itu terdapat 47% responden yang tidak mengisi pertanyaan ini
dikarenakan merupakan pertanyaan perbaharuan.
VIII. Tingkat partisipasi alumni dalam organisasi

Diagram 9: Partisipasi alumni

Partisipasi alumni

13
% 20% Sangat aktif
Aktif
13%
Cukup aktif
7%
Kurang aktif
33%
Pasif
13%
Tidak menjawab

Berdasarkan diagram 9 di atas dapat diketahui bahwa 2 responden atau


13% mengaku sangat aktif, 3 responden atau 20% mengaku aktif, dan 2 responden
atau 13% mengaku cukup aktif mengikuti kegiatan organisasi. Namun, masih ada
2 responden atau 13% yang pasif dan 1 orang atau 7% yang kurang aktif.
Berdasarkan grafik di atas juga diketahui bahwa belum semua mahasiswa aktif
dalam mengikuti kegiatan di kampus STKIP PGRI Situbondo, terbukti dari
responden yang masih pasif dan kurang aktif dalam partisipasi keorganisasian.
Selain itu terdapat 33% responden yang tidak mengisi pertanyaan ini dikarenakan
merupakan pertanyaan perbaharuan.
IX. Alumni STKIP PGRI Situbondo Yang Pernah Bekerja Sebelum Lulus

Berdasarkan grafik 10 di bawah, dapat diketahui bahwa sebesar 67% atau


sejumlah 10 orang alumni kampus STKIP PGRI Situbondo sudah pernah bekerja
sebelum lulus, sedangkan yang belum pernah bekerja sebelum lulus adalah 5
orang atau 33%.
Diagram 10: Alumni yang pernah bekerja sebelum lulus

Alumni yang pernah bekerja sebelum lulus

33%
Ya
Tidak
67%

X. Keberlanjutan Pekerjaan Setelah Kuliah

Berdasarkan grafik 11 di bawah, dapat diketahui bahwa 47% atau 7 orang


alumni tidak melanjutkan pekerjaan sewaktu kuliah, 20% atau 3 orang
melanjutkan pekerjaan yang digelutinya sebelum lulus, dan 5 orang tidak
menjawab pertanyaan ini. Berikut rinciannya:
Diagram 11: Keberlanjutan pekerjaan sebelum lulus
Keberlanjutan pekerjaan sebelum lulus

33% Tidak
Ya
47% Tidak menjawab

20%
XI. Lama Masa Tunggu

Lama masa tunggu alumni untuk mendapatkan pekerjaan, dapat dibagi


menjadi 5 yaitu langsung mendapatkan kerja, lama menunggu kurang dari 3
bulan, lama menunggu 3 sampai 6 bulan, dan lama menunggu 7 bulan sampai 1
tahun. Berdasarkan grafik 13 di bawah dapat diketahui sebagai berikut:
 alumni yang langsung bekerja sebanyak 1 orang atau 7%
 alumni yang masa tunggunya kurang dari 3 bulan sebanyak 11 orang atau
73%
 alumni yang masa tunggunya 3 sampai 6 bulan sebanyak 2 orang atau
13%
 alumni yang masa tunggunya 7 bulan sampai 1 tahun sebanyak 1 orang
atau 7%

Diagram 12: Lama masa tunggu

Lama masa tunggu

7%

7% Langsung bekerja
13% Kurang dari 3 bulan
3 - 6 bulan
7 bulan - 1 tahun
73%
XII. Sumber Informasi Mengenai Lowongan Pekerjaan Pertama

Tabel 5: Jumlah sumber informasi


Sumber Informasi Jumlah
Keluarga / teman 4
Pengumuman di kampus 1
Iklan 2
Alumni 2
Job Fair 2
Lainnya 3
Tidak menjawab 1

Diagram 13: Sumber informasi pekerjaan pertama

Sumber informasi pekerjaan pertama

20%
7%
Keluarga / teman
5%
8% Pengumuman di kampus
27% Iklan
Alumni
Job Fair
13%
Lainnya
Tidak menjawab
7%

Berdasarkan diagram 13 di atas dapat diketahui bahwa sumber informasi


pekerjaan responden terbanyak adalah dari keluarga atau teman sebesar 27% atau
4 orang. Sementara informasi dari iklan yaitu 13% atau 2 orang responden, 8%
responden mendapatkan informasi dari alumni, 7% responden lainnya dari
Pengumuman di kampus, 13% responden mendapatkan informasi dari jobfair,
20% mendapat informasi dari sumber lain yaitu Koran, website perusahaan, dan
coba- coba kirim CV. Terdapat 7% alumni tidak menjawab pertanyaan ini.
XIII. Pekerjaan Full Time Yang Dijalani Sebelum Pekerjaan Saat Ini

Diagram 14: Prosentase banyak pekerjaan

Prosentase banyak pekerjaan

27% kali
kali

33% kali
7%
13% kali
Tidak menjawab
10%

Tabel 6: Banyak pekerjaan


Banyak Pekerjaan Jumlah Responden
1 kali 5
2 kali 3
3 kali 2
4 kali 1
Tidak Menjawab 4

Berdasarkan grafik 14 dan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa sebagian


besar responden memiliki 1 pekerjaan sebelum pekerjaan yang saat ini digeluti,
yakni 33% (5 orang). Selain itu, terdapat responden yang memiliki 2 pekerjaan
sebelum pekerjaan yang kini digeluti yaitu 20% (3 orang), 3 pekerjaan sebanyak
13% (2 orang), 4 pekerjaan sebanyak 7% 1 orang). Namun terdapat 4 responden
tidak menjawab pertanyaan ini.

XIV. Institusi Tempat Bekerja

Tabel 7: Institusi tempat bekerja


Institusi Jumlah Responden
Swasta 7
Wiraswasta 3
Pemerintah 2
BUMN 1
Tidak menjawab 2
Diagram 15: Institusi tempat kerja

Institusi

7%
13%
13%
Swasta
Wiraswasta
20% Pemerintah
BUMN
47%
Tidak menjawab

Berdasarkan diagram 15 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar


alumni bekerja di institusi swasta, yakni sebesar 47%, ada juga yang wiraswasta
sebesar 20%, sementara 20% lainnya terdiri dari Pemerintahan 13% dan BUMN
7%.Terdapat 13% responden tidak menjawab pertanyaan ini.
XV. Bidang Pekerjaan

Berdasarkan jawaban responden dapat diketahui bahwa bidang pekerjaan


alumni STKIP PGRI Situbondo sangat bervariasi. Di bawah ini adalah diagram 16
hasil olah data :

Diagram 16: Bidang pekerjaan alumni


Pelayanan
Chart Title Perbankan

Pemasaran

Keuangan

Pabrik
INDUSTRI SUSU

Pendidikan

Logistics,
OperatorShipping,
Sekolah Export,
Import
23% 23% Alat Kesehatan
Tenaga Pengajar

Media

Purchasing Cost - Otomotif


Pegawai Swasta
SWOT adalah5% Agency Iklan
sebuah metode
3% Operation Management
Industri Swasta
Talent
20%
6% Manajemen Sistem
Persekolahan
Jasa Video & Transportasi
1%
4% Perkebunan
Freelancer Kelapa Sawit
1% 3% 1%
1% Teknisi
Pembelian
1% 1%
1% 3% 1%
1%
1% Analyst

Lainnya

Tidak menjawab
XVI. Relevansi Kurikulum Prodi dengan Pekerjaan

Tabel 8: Relevansi kurikulum prodi

Relevansi Jumlah Responden


Sangat relevan 10
Relevan 4
Kurang relevan 1

Diagram 17: Relevansi kurikulum prodi

Relevansi kurikulum dengan pekerjaan

7%

27%
Kurang relevan

Sangat relevan

relevan

67%

Berdasarkan diagram 17 di atas dapat diketahui bahwa responden


menganggap kurikulum prodinya sangat relevan dengan pekerjaannya. Hal ini
dibuktikan dengan 67% responden yang menjawab sangat relevan dan 27%
menjawab relevan. Namun, ada 7% responden yang menjawab bahwa kurikulum
prodinya kurang relevan.
XVII. Pendapatan Alumni (Pertama kali bekerja)

Pendapatan alumni saat pertama kali bekerja dibagi menjadi dua yaitu gaji
pokok dan gaji tambahan. Alumni diminta untuk menyebutkan nominal
pendapatannya, namun untuk menjaga privasi para alumni, kami memberikan
nomor responden untuk menggantikan nama. Diagram dan tabel di bawah ini
memaparkan data pendapatan alumni :
Tabel 9 : Gaji pokok alumni
Jumlah
Gaji pokok
responden

kurang dari 2 juta 3

2 - 5 juta 8

5 - 10 juta 1

15 - 20 juta 2

tidak menjawab 2

Diagram 18: Pendapatan alumni (gaji pokok)

Pendapatan pertama alumni (gaji pokok)

13% 20%

7% kurang dari 2 juta


2 - 5 juta
13%
5 - 10 juta
53% 15 - 20 juta
tidak menjawab

Berdasarkan diagram 18 di atas, diketahui bahwa rerata pendapatan alumni


yaitu Rp 2.000.000,- sampai Rp 5.000.000,- per bulannya untuk gaji pokok
mereka. Dalam pertanyaan ini masih ada 2 orang responden tidak menjawab.
Tabel 10: Gaji tambahan
Jumlah
Gaji tambahan
responden
kurang dari 2 juta 5
5 - 10 juta 4
tidak menjawab 6

Diagram 19 : Gaji tambahan alumni


Gaji tambahan alumni
kurang dari 2 juta 5 - 10 juta tidak menjawab

33% 27%

40%

Berdasarkan diagram 19 di atas, diketahui bahwa rerata pendapatan alumni


yaitu kurang dari Rp 2.000.000,- per bulannya untuk gaji tambahannya. Masih
banyak alumni tidak menjawab pertanyaan ini (40%).

XVIII. Faktor Yang Berperan Dalam Mendapatkan Pekerjaan

Tabel 11: Faktor dalam mendapatkan pekerjaan


Faktor yang Berperan Jumlah Responden
IPK / Kemampuan akademik 17
Asal perguruan tinggi 4
Kepribadian 18
Pengalaman lain (kursus ketrampilan, bahasa, IT, dll) 9
Ekstrakurikuler (organisasi, kelompok studi) 3
Catatan : Jumlah responden lebih dari 15 karena masing-masing responden
dapat memilih lebih dari 1 opsi jawaban.
Diagram 20: Faktor mendapatkan pekerjaan

Faktor mendapatkan pekerjaan

IPK / Kemampuan akademik


6%
33% Asal perguruan tinggi
18%

Kepribadian
8%
35% Pengalaman lain (kursus
ketrampilan, bahasa, IT, dll)
Ekstrakurikuler (organisasi,
kelompok studi)

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa faktor yang
peling berperan dalam mendapatkan pekerjaan menurut para alumni adalah IPK
dan kepribadian masing-masing 33% dan 35%. Selain itu, pengalaman lain (18%),
asal perguruan tinggi (8%), dan ekstrakurikuler (6%).

XIX. Faktor Yang Berperan Dalam Pengembangan Prestasi Kerja

Tabel 12: Faktor pengembangan kerja


Jumlah
Faktor yang Berperan
Responden

IPK / Kemampuan akademik 9

Asal perguruan tinggi 4

Kepribadian 10

Pengalaman lain (kursus ketrampilan, bahasa, IT, dll) 7

Ekstrakurikuler (organisasi, kelompok studi) 3


Catatan : Jumlah responden lebih dari 15 karena masing-masing responden
dapat memilih lebih dari 1 opsi jawaban.
Diagram 21: Faktor pengembangan prestasi kerja

Faktor pengembangan prestasi kerja


IPK / Kemampuan akademik
9% 27%
12% Asal perguruan tinggi
21%

Kepribadian

30% Pengalaman lain (kursus


ketrampilan, bahasa, IT, dll)
Ekstrakurikuler (organisasi,
kelompok studi)

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden


menganggap kepribadian merupakan faktor yang paling berperan dalam
pengembangan prestasi kerja (30%). Setelah itu disusul oleh IPK / Kemampuan
akademik (27%), pengalaman lain (21%), Ekstrakurikuler (organisasi, kelompok
studi) sebanyak 9%, dan asal perguruan tinggi (12%) .
XX. Kontribusi Alumni pada UAJY

Tabel 13: Kontribusi alumni


Kontribusi Jumlah Responden
Sharing pengalaman / keahlian 15
Informasi lowongan pekerjaan 10
Sarana dan prasarana pengembangan kampus 3
Partnership (kerjasama penelitian, praktek
kerja, studi ekskursi) 8
Diagram 22: Kontribusi alumni

Kontribusi alumni

Sharing pengalaman /
8% keahlian
22%
Informasi lowongan
pekerjaan

Partnership (kerjasama
42%
28% penelitian, praktek kerja,
studi ekskursi)
Sarana dan prasarana
pengembangan kampus

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar alumni


(42%) bersedia memberikan sharing pengalaman/keahlian pada almamaternya dan
sebesar 28% bersedia memberikan informasi lowongan pekerjaan. Selain itu,
sebesar 22% bersedia membantu dalam partnership (kerjasama penelitian, praktek
kerja, studi ekskursi) dan sebesar 8% bersedia membantu dalam sarana dan
prasarana pengembangan kampus.

Masukan dari alumni


1. Sistem komputerisasi.
2. Membuat program studi profesi yang baru/jarang diadakan oleh universitas
lain seperti (penilai properti, wealth management, dll).
3. Karena ekonomi perlu pengetahuan lain selain teori perlu adanya kegiatan
magang di instansi yg berhubungan dengan ekonomi.
4. Untuk lebih memahami ttg kegiatan ekonomi yg di pelajari mahasiswa jgn
hanya menulis skripsi saja tetapi membuat sebuah bisnis langsung dan d
tuangkan dlm bentuk tulisan skripsi sehingga dpt menghindari plagiat yg
sekarang sering d lakukan.

5. sistem birokrasi yang lebih ditingkatkan.

6. Kedisiplinan dan praktek langsung. Jangan terlalu banyak teori tapi tidak tahu
bagaimana prakteknya. Mahasiswa diajarkan bagaimana berhubungan atau
menjalin relasi dengan pihak external maupun internal kampus.
7. Sepertinya perlu lebih sering mengadakan kegiatan praktek. Saya merasakan
ketika masuk dunia kerja, tidaklah sama sewaktu kuliah. Praktek sesuai
konsentrasi yang dipilih akan sangat membantu persiapan masuk dalam dunia
kerja nantinya.
8. Lahan parkir dan Fasilitas Kantin.
9. Lebih memperhatikan kegiatan extrakulikuler.
10. Sistem KRS juga telah nampak berubah menjadi lebih baik, dari semester ke
semester. (secara pribadi saya tidak pernah bermasalah dengan sistem KRS,
selalu mendapatkan mata kuliah yang saya rencanakan).
11. Pengembangan hubungan dengan pihak luar yang berdampak bagi mahasiwa.
12. Materi "networking" sangat diperlukan untuk pemahaman mahasiswa.
13. Jika ada permintaan surat ijin untuk penelitian/survey/semacamnya (biasanya
melalui TU), mohon agar bisa dipercepat.
14. Fasilitas untuk untuk menjalankan ibadah diperhatikan dengan memperbaiki
dan meningkatkan fasilitas yang ada.
15. Sesi sharing dari alumnus tentang dunia kerja sebenarnya di luar sana.
16. Relationship dengan Almamater itu sangat penting. Gunakan Social Media
yang semakin mudah untuk diakses oleh orang seperti Twitter, Facebook, etc..
17. Sistem penilaian Lebih transparan.
18. proses pengembangan pribadi mahasiswa dengan basis kewirausahaan dan
kreatifitas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Tracer study ini dilakukan secara kualitatif yaitu dengan menyebar
kuesioner kepada para alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan yang
lulus tahun 2020. Jumlah jumlah responden sebanyak 15 orang. Adapun
kesimpulan yang didapat dalam penelitian tracer study Program Studi Pendidikan
Ekonomi tahun 2020 ini antara lain :

1.Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi


Pendidikan Ekonomi tahun 2020 di atas dapat dilihat bahwa 53% responden
menjalani pilihan pertama dari Program Studi yang mereka pilih saat mendaftar
di kampus STKIP PGRI Situbondo. Sementara 13% menjalani pilihan kedua
dari Program Studi yang mereka pilih saat mendaftar di STKIP PGRI
Situbondo.

2. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi


Pendidikan Ekonomi tahun 2020 diketahui bahwa status pekerjaan alumni
prodi manajemen : (a) Bekerja full time sejumlah 5 orang atau 33%, (b)
Wirausaha / interpreneur sejumlah 3 orang atau 20%, (c) Tidak bekerja /
sedang mencari pekerjaan sejumlah 1 orang atau 7%, (d) Sedang melanjutkan
program pasca sarjana / profesi sejumlah 2 orangatau 13%.

3. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi


Pendidikan Ekonomi tahun 2020 didapati bahwa nilai-nilai yang dirasakan
alumni paling banyak adalah Kerja Sama yaitu sebanyak 15 responden atau
sebesar 33%.

4. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi


Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa permasalahan alumni
yang paling sering dihadapi alumni adalah permasalahan dalam birokrasi
selama masa studi di kampus STKIP PGRI Situbondo, terdapat yaitu 7 orang
atau 47% dari responden. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa birokrasi STKIP
PGRI Situbondo perlu diperbaiki agar lebih efisien dan memudahkan
mahasiswa.

5. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi


Pendidikan Ekonomi tahun 2020 Kepuasan terhadap pengajaran dosen, dapat
diketahui bahwa, 27% atau 4 orang responden mengaku cukup puas terhadap
pengajaran dosen di kampus STKIP PGRI Situbondo. Sementara responden
yang merasa puas terhadap pengajaran dosen di STKIP PGRI Situbondo
sebanyak 13% atau 2 orang.

6. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi


Pendidikan Ekonomi tahun 2020 didapati bahwa 27% atau 4 responden merasa
cukup puas dengan fasilitas yang tersedia di kampus STKIP PGRI Situbondo,
13% responden merasa puas dengan fasilitas yang tersedia.

7. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi


Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa sebanyak 33% atau 5
orang merasa puas dan 13% atau 2 orang merasa cukup puas dengan pelayanan
staf Tata Usaha. Namun, masih terdapat 7% atau 1 orang yang merasa tidak
puas dengan pelayanan staff TU. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kampus
STKIP PGRI Situbondo masih perlu meningkatkan kualitas pelayanan staf Tata
Usaha.

8. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi


Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa 2 responden atau 13%
mengaku sangat aktif, 3 responden atau 20% mengaku aktif, dan 2 responden
atau 13% mengaku cukup aktif mengikuti kegiatan organisasi. Namun, masih
ada 2 responden atau 13% yang pasif dan 1 orang atau 7% yang kurang aktif.
Berdasarkan grafik di atas juga diketahui bahwa belum semua mahasiswa aktif
dalam mengikuti kegiatan di kampus STKIP PGRI Situbondo

9. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi


Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa sebesar 67% atau
sejumlah 10 orang alumni kampus STKIP PGRI Situbondo sudah pernah
bekerja sebelum lulus, sedangkan yang belum pernah bekerja sebelum lulus
adalah 5 orang atau 33%.

10. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa 47% atau 7 orang
alumni tidak melanjutkan pekerjaan sewaktu kuliah, 20% atau 3 orang
melanjutkan pekerjaan yang digelutinya sebelum lulus, dan 5 orang tidak
menjawab pertanyaan ini.

11. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020 didapatkan, Lama masa tunggu alumni untuk
mendapatkan pekerjaan, dapat dibagi menjadi 5 yaitu langsung mendapatkan
kerja, lama menunggu kurang dari 3 bulan, lama menunggu 3 sampai 6 bulan,
dan lama menunggu 7 bulan sampai 1 tahun.

12. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa sumber informasi
pekerjaan responden terbanyak adalah dari keluarga atau teman sebesar 27%
atau 4 orang. Sementara informasi dari iklan yaitu 13% atau 2 orang
responden, 8% responden mendapatkan informasi dari alumni, 7% responden
lainnya dari Pengumuman di kampus, 13% responden mendapatkan informasi
dari jobfair, 20% mendapat informasi dari sumber lain yaitu Koran, website
perusahaan, dan coba- coba kirim CV.

13. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden memiliki 1 pekerjaan sebelum pekerjaan yang saat ini digeluti, yakni
33% (5 orang). Selain itu, terdapat responden yang memiliki 2 pekerjaan
sebelum pekerjaan yang kini digeluti yaitu 20% (3 orang), 3 pekerjaan
sebanyak 13% (2 orang), 4 pekerjaan sebanyak 7% 1 orang).

14. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa sebagian besar alumni
bekerja di institusi swasta, yakni sebesar 47%, ada juga yang wiraswasta
sebesar 20%, sementara 20% lainnya terdiri dari Pemerintahan 13% dan
BUMN 7%.Terdapat 13% responden tidak menjawab pertanyaan ini.

15. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa responden
menganggap kurikulum prodinya sangat relevan dengan pekerjaannya. Hal ini
dibuktikan dengan 67% responden yang menjawab sangat relevan dan 27%
menjawab relevan. Namun, ada 7% responden yang menjawab bahwa
kurikulum prodinya kurang relevan.

16. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020, diketahui bahwa rerata pendapatan alumni
yaitu Rp 2.000.000,- sampai Rp 5.000.000,- per bulannya untuk gaji pokok
mereka. Dalam pertanyaan ini masih ada 2 orang responden tidak menjawab.

17. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa faktor yang peling
berperan dalam mendapatkan pekerjaan menurut para alumni adalah IPK dan
kepribadian masing-masing 33% dan 35%. Selain itu, pengalaman lain (18%),
asal perguruan tinggi (8%), dan ekstrakurikuler (6%).

18. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden menganggap kepribadian merupakan faktor yang paling berperan
dalam pengembangan prestasi kerja (30%). Setelah itu disusul oleh IPK /
Kemampuan akademik (27%), pengalaman lain (21%), Ekstrakurikuler
(organisasi, kelompok studi) sebanyak 9%, dan asal perguruan tinggi (12%).

19. Berdasarkan data dari alumni STKIP PGRI Situbondo Program Studi
Pendidikan Ekonomi tahun 2020 dapat diketahui bahwa sebagian besar alumni
(42%) bersedia memberikan sharing pengalaman/keahlian pada almamaternya
dan sebesar 28% bersedia memberikan informasi lowongan pekerjaan. Selain
itu, sebesar 22% bersedia membantu dalam partnership (kerjasama penelitian,
praktek kerja, studi ekskursi) dan sebesar 8% bersedia membantu dalam sarana
dan prasarana pengembangan kampus.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang didapat, kami selaku tim tracer study
memberikan saran kepada Pimpinana STKIP PGRI Situbondo khususnya dan juga
pada Pimpinan Program Studi dan jajarannya sebagai pembuat kebijakan mulai di
level Lembaga sampai dengan level program studi untuk memperhatikan hasil
tracer study ini sebagai bahan perbaikan kurikulum kedepannya agar lulusan
STKIP PGRI Situbondo mampu bersaing dalam dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai