Oleh :
khomeini
KOLANGITIS
Kolangitis
Definisi :
Infeksi kandung empedu yang disebabkan
adanya obstruksi partial atau total dari ductus
billiary
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan klinical
yaitu :
- Charcot’s triad
- pemeriksaan laboratorium
- pemeriksaan Rontgen
Charcot’s triad :
- Demam
- Ikterik
- Nyeri perut
+
- Syock septik
- Penurunan
kesadaran Reynold pentad
Kriteria diagnosis TG13
A. Inflamasi sistemik
A-1 demam+/-, menggigil
A-2 Laboratorium : tanda inflamasi +
B. Cholestasis
B-1 ikterik
B-2 Laboratori um: tes Faal Hati abnormal
C. Rontgen
C-1 Dilatasi duktus billaria
C-2 Ditemukan Adanya Batu
Sus. Diagnosis ditegakkan : bila ditemukan 1 dari poin A
+ salah satu Poin B atau salah satu Poin C
Diagosis Pasti ditegakkan : diemun satu dari poin A,
Satu dari poiB dan satu dari poin C.
Kriteria tingkat keparahan
berdasarkan TG13
Grade I (Ringan)
tidak memenuhi kriteria kelas II dan kelas III pada
diagnosis Awal
Grade II (Sedang)
ditemukan dua dari lima kriteria berikut :
1. Leukosit > 12000/mm3, < 4000/mm3
2. Demam (>39 0c)
3. umur > 75 tahun
4. Peningkatan bilirubin (Total bilirubin >5 mg/dl)
5. Hipoalbuminemia (<STD x 0,7)
Grade III (berat)
disertai disfungsi salah satu organ dari kriteria
tersebut :
1. disfungsi jantung : hipotensi
2. disfungsi syaraf : Gangguan kesadaran
3. disfungsi pernafasan : PaO2 < 300
4. disfungsi ginjal : oliguria, serum kretinin > 2.0
mg/dl
5. disfungsi hepar : PT-INR > 1.5
6. Disfungsi kelainan darah : trombosit <
100.000/mm3
Manajemen Kolangitis akut
Stadium I (ringan)
- Antimikroba
Stadium II (sedang)
- Drainase Endoskopi dilakukan setelah keadaan
umum pasien stabil
Stadium III (berat)
- Kegagalan Organ Ventilator dan Vasoppresor
- Drainase biliar dilakukan setelah kegagalan
organ sudah teratasi.
Diagram Penanganan kolangitis akut
berdasarkan TG13
Penilaian diagnosis suspek kolangitis akut dapat menggunakan kriteria
TG13 setiap 6-12 jam.
Pemeriksaan penunjang untuk diagnostic kolangitis akut adalah EUS,
MRCP,ERCP dan CT-Scan.
Nilai ulang tingkat keparahan dalam waktu 24 jam.
Penanganan dini Segera berikan antibiotik dan lakukan pemantauan
keadaan umum
Pada pasien dengan grade I : jika tidak adarespon dengan penganan awal,
drainase saluran empedu dapat dilakukan segera.
Pada pasien dengan grade II : drainase saluran empedu segera dan juga
dilakukan pengobatan awal, jika drainase billiary tidak dapat dilakukan
karena kurang fasilitas atau tenaga kesehatan,pasien dapat di rujuk.
Pada pasien dengan grade III : keadaan yang segera drainase saluran
empedu dapat dilakukan dan disertai dengan pengobatan dini dan
pemantauan keadaan umum.
Pada pasien dengan grade III : adanya mengenaiorga (non
invasif / invasi ventilasi tekanan positif, penggunaan
vasopressor dan antimikroba) segera dilakukan.
Kultur darah dapat dilakukan pada pasien grade II dan
grade III.
Penanganan untuk penyebab dari cholangitis akut dapat
dilakukan dengan endoscopic, perkutaneus, atau
intervensi operasi di anggap sekali dapat mengatasi nyeri
akut.
colesystectomy dapat dilakukan untuk cholesystolithiais
setelah kolangitis akut terselesaikan.
KOLESISTITIS
Definisi
Temuan :
Leukosit > 10.000 mm3 / dL
Peningkatan ringan enzim serum dalam sistem
hepatobilier
Meningkat bilirubin (hingga 4 mg / dL) bahkan
dalam ketiadaan komplikasi
USG
harus dilakukan pada konsultasi awal untuk
semua kasus yang dicurigai kolesistitis akut .
Temuan :
Penebalan dinding GB (5mm atau lebih)
Cairan Pericholecystic
Ada lumpur/batu
Temuan pada CT scan kolesistitis akut :
GB distensi (41%)
Pericholecystic padat (52%)
GB penebalan dinding (59%)
edema subserosa (31%)
peningkatan mukosa
1st Line
T/M
Drainage (PTGBD)
Percutaneous Trans hepatic GB
GB Drainage
Aspiration (PTGBA)
Naso(-biliary) GB drainage
Endoscopic Ultrasound (EUS)-guided
GB stenting
GB Drainage
Grade II only when patient does not respond to
conservative treatment
Grade III recommended with intensive care