Anda di halaman 1dari 21

Penyakit

Saluran Empedu

dr. Furi Ainun Khikmah


z
Cairan empedu

z • Dibuat dihepatosit
• Disimpan dikantung empedu

• Fungsi:
 Pencernaan makanan

 Absorpsi lemak

 Ekskresi

• Komposisi cairan empedu


 Bile salts

 Phospholipids

 Cholestreol

 Bile pigmen (bilirubin)


z
Cholelitiasis

 Adalah terbentuknya batu pada saluran atau kantung empedu

 Prevalensi di Asia: 5,9-21,9% dari populasi

 >50% kasus bersifat asimptomatik

 Tidak semua kasus cholelitiasis memerlukan pembedahan


z
 Batu primer : terbentuk
di kantong empedu

 Batu skunder: batu


bermigration berpindah
karena kontraksi
kantung empedu
z

 Batu empedu terjadi di kantung empedu (kolelitiasis) atau di


saluran empedu (koledokolitiasis)

 Faktor risiko (4F)

1. Female

2. Forty

3. Fertile

4. Fat
z
Klasifikasi Batu Empedu

1. Batu Kolesterol :
komposisi kolestreol
>70%

2. Batu pigmen coklat :


komposisi utama
calcium-bilirubinate

3. Batu pigmen hitam :


komposisi residu hitam
tidak terekstraksi
Patofisiologi Batu Empedu
z
z
Diagnosis kolelitiasis

 Gejala klinis  Pemeriksaan laboratorium

1. Kolik bilier: nyeri tiba-tiba  Darah lengkap


yang terjadi pada perut kanan
 SGOT/ SGPT
atas
 Bilirubin direk > indirek
Biasanya muncul post makan,
makanan berlemak  Alkalifosfatase

2. Kadang misdiagnosis sebagai  Pemeriksaan pencitraan :


dyspepsia USG
z
Gejala Kolelitiasis
1. Batu asimptomatik: 50%

2. Kolik bilier : 30%

3. Batu empedu dengan


komplikasi:

• Kolesistitis akut

• Ikterus

• Kolangitis

• pankreatitis
z
KOLESISTITIS AKUT

 Kolesistitis akut adalah reaksi inflamasi kandung empedu dengan atau tanpa
adanya batu, akibat infeksi bakteri akut yang disertai keluhan nyeri perut kanan
atas, nyeri tekan dan demam.

 Faktor yang mempengaruhi

1. Stasis cairan empedu paling sering karena batu

2. Infeksi, kuman tersering: E. Coli,Strep fecalis, Klebsiella, anaerob


(Bacteroides dan Clostridia), kuman akan mendekonjugasi garam empedu
sehingga menghasilkan asam empedu toksik yang merusak mukosa.

3. Iskemia dinding kandung empedu


z Kolesistitis Akut
• 15% pasien dengan batu
simptomatik mengalami
kolesistitis akut

• Gejala:

 Nyeri perut kanan atas, menjalar


ke pundak/ punggung

 Mual muntah

 Demam

 Ikterus

 Murphy sign (+)

 sepsis
Gambaran
z
USG Kolesistitis
z
Murphy sign
• Letakkan tangan pada
costa kanan bagian
bawah, sepanjang mid
clavicular line

• Minta pasien inspirasi


dalam

• Positif jika : pasien


merasa nyeri pada
puncak inspirasi

• Sensitif tetapi kurang


spesifik
z
Terapi Kolesistitis

 Tirah baring  Kolesistitis dengan batu:

1. Terapi suportif
 Diet rendah lemak
2. Antibiotik
 Rehidrasi (penuhi kebutuhan 3. Surgical cholesistectomy
cairan)
4. Percutaneous cholecystotomy dengan
 Antibiotik, golongan bantuan USG: jika KU pasien buruk

sefalosforin dan 5. Transpapillary Endocsopic


metronidazole Cholecystotomy

6. Endoscopic Ultrasound Billary


 kolesistektomi Drainage (EUS-BD)
z
koledokolitiasis
1. Batu yang menyumbat
saluran empedu pada
common bile duct

2. Common bile duct


adalah saluran yang
membawa empedudari
kantung empedu ke
duodenum

Gejala:
Nyeri perut (kolik bilier), ikterik, BAB seperti dempul
Acute (ascending)
Cholangitis
z
Disebabkan infeksi dan inflamasi
saluran empedu karena
koledokolitiasis.

Gejala klinis yang ditandai : demam,


ikterus, dan nyeri abdomen, yang
terjadi akibat obstruksi dan infeksi
bakteri pada biliiary tract, riwayat
koledokolitiasis atau manipulasi traktur
bilier.

TRIAD CHARCOT

• Fever

• Jaundice

• Right Upper Quadrant Abdominal


pain
 Pemeriksaan penunjang
z
Kolangitis supuratif berat 1. DL : leukositosis
REYNAOLDS’ PENTAD
2. Fungsi hati: hiperbilirubinemi, peningkatan
1. Nyeri abdomen
alkasi fosfatase, enzim transaminase
2. Ikterik
3. Kultur darah : positif pada 50% kasus
3. Demam
4. Kultur empedu
4. Perubahan status
mental 5. USG
5. Hipotensi
6. ERCP

7. PTC (percutaneus tranhepatic


cholangiography)
z  Tatalaksana kolangitis
Diagnostik
Penunjang 1. hidrasi dengan cairan iv dan koreksi
ketidakseimbangan elektrolit
• USG

• EUS (endoscopic
2. antibiotik:
ultrasound)
 Derifat penisilin (piperacylin): untuk gram
• ERCP (Endoscopic negatif
retrograde cholangio
pancreatography)  Sefalosporin generasi II atau III

• MRCP (Magnetic  Ampisilin untuk gram positif


resonance cholangio
Pancreatography)  Metronidazol untuk kuman anaerob
z

Diagnostik Penunjang
Tatalaksana batu empedu
• USG
 Manajemen diet

• EUS (endoscopic ultrasound)  Terapi farmakologi : ursodeoxycholic acid


(urdafalk) atau chenodeoxycholic acid,
dosis 10-15mg/kgBB/hari
• ERCP (Endoscopic retrograde
 Gall stone dissolution: inhibisi sintesis oleh
cholangio pancreatography) sel hepatosit dan sekresi kolesterol sehingga
terjadi desaturasi cairan bilier
• MRCP (Magnetic resonance  Dapat menurunkan ukuran batu, dapat

cholangio Pancreatography) menghilangkan batu dengan ukuran kecil,


dan mencegah pembentukan batu, terapi
selama 6-12bulan

 ERCP

 Laparoskopi kolesistektomi

 Open kolesistektomi
z

Indikasi tindakan
 Kolelitiasis dengan komplikasi:
 Kolik bilier berulang

 Infeksi (kolesistitis akut/ kronis)

 Sepsis

 Ikterus obstruksi

 Kolelitiasis pada pasien DM tipe


2
z
Terapi kolangitis

Anda mungkin juga menyukai