Anda di halaman 1dari 13

Rhinitis Alergi

RHINITIS ALERGI
Adalah penyakit inflamasi akibat reaksi alergi
pada pasien atopi yang sudah tersensitasi
karena paparan ulang dengan alergen spesifik
yang sama sehingga dilepaskan mediator
kimia.
Gejala Klinis
• Bersin-bersin
• Rinore
• Rasa gatal
• Tersumbat
PATOFISIOLOGI
Gambaran Histologik
Secara Mikroskopik :
1. Dilatasi pembuluh darah (vaskular bad)
2. Pembesaran sel goblet dan sel pembentuk
mukus
3. Pembesaran ruang interseluler dan membran
basal
4. Infiltrasi sel-sel eusinofil pada jaringan
mukosa dan submukosa hidung.
Etiologi
Cara masuk alergen:
1. Inhalan : tungau debu rumah, kecoa, bulu hewan dan
jamur
2. Ingestan : susu, sapi, telur, coklat, ikan laut, udang
kepiting dan kacang
3. Injektan : penicilin dan sengatan lebah
4. Kontaktan : bahan kosmetik dan perhiasan
Respon tubuh terhadap alergen
Respon Primer
(eliminasi dan
Fagositosis)

Tidak
berhasil berhasil

Selesai Respon Sekunder


(eliminasi Ag)

berhasil Tidak
berhasil

Selesai
Respon
Tersier
Klasifikasi
Berdasarkan sifat yaitu :
1. Rhinitis Alergi Intermitten (kadang-kadang) : Gejala < 4
minggu
2. Rhinitis Alergi Persisten (menetap) :
Gejala > 4 minggu

Berdasarkan tingkat berat-ringannya penyakit yaitu :


3. Ringan
4. Sedang-berat
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
1. Rinoskopi anterior : mukosa edema, basah, berwarna
pucat disertai adanya sekret encer
2. gelaja pd anak: allergic shiner, allergic salute, allergic
crease
3. Pemeriksaan penunjang :
In vitro : hitung eusinofil : N/ , pemeriksaan IgE
total/spesifik
In vivo : tes kulit, uji intrakutan(SET)
Penatalaksanaan
1. Menghindari kontak alergen penyebab dan
eliminasi
2. Medikamentosa
3. Operatif
4. Imunoterapi
Bagan penatalaksanaan
Komplikasi
• Polip hidung
• Otitis media
• Sinusitis Paranasal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai