Disusun
Oleh :
Zainab (P00824523011)
Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita rahmat dan karunia-Nya
yang melimpah,sehingga Allah memudahkan kami dalam menyusun makalah ini yang
berjudul “PELAYANAN KONSELING DALAM KESEHATAN”.
Penulis menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sehingga
sangat wajar jika dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran dalam upaya evaluasi diri.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan hikmah serta dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi penulis dan pembacanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Konseling Kesehatan..........................................................................................2
2.2 Perbedaan Konseling Kesehatan Dengan Kesehatan Mental.............................2
2.3 Mengapa Konselor Penting Mempelajari Konseling Kesehatan.......................3
2.4 Ruang Lingkup Konseling Kesehatan................................................................4
2.5 Tujuan Konseling Kesehatan.............................................................................4
2.6 Pengertian Konseling Kesehatan Klien Di Sekolah...........................................4
2.7 Materi Yang Dapat Diberikan Konselor Berkenaan Kesehatan Klien Di
Sekolah...............................................................................................................5
2.7 Layanan Yang Diberikan Konselor Kepada Siswa Berkaitan Dengan
Konseling Kesehatan..........................................................................................5
2.8 Pengertian Kesehatan Klien Di Masyarakat......................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konseling Kesehatan
Konseling kesehatan berasal dari dua kata yaitu konseling dan kesehatan. Kesehatan
menurut WHO adalah suatu keadaan fisik mental dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sedangkan psikologi kesehatan adalah cabang ilmu
psikologi yang mempelajari pengeruh factor-faktor psikologis dari bagaimana orang tetap
menjaga kesehatannya, mengapa orang menjadi sakit, dan bagaimana tanggapan mereka
ketika menjadi sakit, yang bertujuan untuk memahami proses-proses psikologis sebagai alat
bantu untuk meningkatkan hasil kesehatan fisik individu (dalam Aliah, 2008: 6).
Konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 105) adalah layanan bantuan oleh
tenaga profesional kepada seseorang atau kelompok individu untuk pengembangan
kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu dengan focus mandiri mandiri yang mampu
mengendalikan diri melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
dalam proses pembelajaran.
Sedangkan kesehatan mental menurut Nevis, Spencer & Beverly (2003) yaitu:
terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan gejala-gejala penyakit
jiwa (psychose). Kesehatan mental bermuara pada tercapainya mental yang sehat. Dimana
cirri-ciri orang yang sehat mentalnya yaitu:
2
5. Fleksibel-kemampuan untuk berubah, tumbuh, memiliki pengalaman perasaan seperti
halnya perubahan dalam lingkungan hidup.
6. Memiliki keserasian dalam hidup, antara kebutuhan untuk sendiri dan interaksi sosial,
mengerjakan tugas, bermain, tidur, dan terjaga, istirahat dan olahraga.
7. Keseimbangan antara atensi terhadap pikir, tubuh, dan spiritual
8. Pengembangan kreativitas dan intelektual
9. Kemampuan untuk merawat diri dan orang lain
10. Memiliki kepercayaan diri dan harga diri yang cukup tinggi (dalam Futurochman, Tri,
Wenty & Galang, 2012: 39).
3
2.4 Ruang Lingkup Konseling Kesehatan
Mayers & Sweeney (2003) menjelaskan dalam The Individual Self Model, kesehatan
dikonseptualisasikan dalam sebuah unsure aturan kesehatan yang lebih tinggi, yang terdiri
dari lima unsur aturan sekunder dan 17 bagian dimensi kesehatan yang berbeda-beda.. kelima
unsur aturan sejunder itu adalah essential self, sosial self, creative self, physical self, dan
coping self. Adapun a17 bagian dimensi kesehatan yang berbeda-beda itu adalah berfikir,
emosi, kendali, kerja, humor yang positif, olehraga, nutrisi, spiritual, identitas gender,
identitas cultural, perawatan diri, persahaban dan cinta.
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup konseling
kesehatan jika dilihat dari The Individual Self Model, terdapat 17 bagian dimensi kesehatan
yang berbeda-beda.. kelima unsur aturan sejunder itu adalah essential self, sosial self, creative
self, physical self, dan coping self. Adapun a17 bagian dimensi kesehatan yang berbeda-beda
itu adalah berfikir, emosi, kendali, kerja, humor yang positif, olehraga, nutrisi, spiritual,
identitas gender, identitas cultural, perawatan diri, persahaban dan cinta. Konselor dapat
memberikan bantuan dalan 17 dimensi kesehatan berupa bantuan psikis.
Disamping itu pada tahun 1992 Asosiasi Konseling Amerika menekankan pentingnya
peningkatan kesehatan sebagai sebuah dasar untuk profesi konsling. Masalah-masalah itu
berkaitan dengan pencegahan dini, kesehatan, dan penguatam konselor untuk menjadi
terpisah dari profesionalitas di bidang kesehatan mental.
4
Soekidjo, Anwar, Ella dan Tri (2012: 71) menjelaskan pelayanan kesehatan di sekolah
harus dipusatkan pada pencegahan dan intervensi dini sehingga siswa dapat memelihara
kesehatan mereka. Pelayanan kesehatan di sekolah harus dapat menolong dalam menghadapi
isu-isu kesehatan dasar. Para siswa harus mendapat akses terhadap palayanan yang tidak
hanya mencakup penilaian kesehatan saja, tapi juga menajemen dan investasinya untuk
mengerangi perilaku beresiko, termasuk kekerasan, pencegahan kecelakaan, dan sebagainya.
Kesehatan siswa di sekolah oleh WHO (dalam Soekidjo, Anwar, Ella dan Tri, 2012)
bertujuan untuk meningkatkan status kesehatn peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah dengan cara membantu sekolah untuk memobilisasi dan meningkatkan
kegiatan keshatan dan pendidikan baik pada tingkat local, nasiaonal, regional maupun global.
b. Bimbingan kelompok
Materi tentang konseling kesehatan dapat diberikan oleh konselor kepada siswa
melalui bimbingan kelompok. Gazda (dalam Prayitno dan Erman Amti, 2004) menjelaskan
bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa
untuk membentu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Dalam bimbingan
kelompok siswa akan mengemukakan pendapatnya tentang pentingnya menjaga kesehatan.
5
2.8 Pengertian Kesehatan Klien Di Masyarakat
Futurochman, Tri, Wenty & Galang (2012: 241) membaiknya kualitas layanan
kesehatan di negara-negara dunia juga dibarengi dengan meningkatnya epidemi penyakit baru
di masyarakat. Diantaranya: Diabetes, hipertensi, asma, penyakit kronis pernafasan lainnya,
serta penyakit jantung telah menduduki renking pertama (pusat data dan informasi
departemen kesehatan RI, 2005). Faktor sosial, ekonomi dan psikologis dari masyarakat
sangat me,pengaruhi kesehatan fisiknya. Adanya kondisi tekanan ekonomi, lingkungan sosial
yang tidak mendukung atau bahkan tekanan psikologis yang menyebabkan kondisi
kesehatan klien di masyarakat semakin memburuk.
Jadi dapat disimpulkan konseling kesehatan klien di masyarakat adalah proses bantuan
psikis yang dilakukan seorang konselor berkaitan dengan kesehatan klien di masyarakat
untuk mencapai sehat yaitu kondisi sejahtera, baik secara fisik, mental, maupun sosial yang
bermuara pada tercapainya tujuan akhir dari konseling yaitu KES ataupun KES-T. Materi
yang dapat konselor berikan yaitu:
a. Menjadi keluarga yang sehat dan bahagia
b. Pentingnya menjaga kesehatan
c. Dampak pribadi yang tidak sehat
6
DAFTAR PUSTAKA