Anda di halaman 1dari 10

PELAYANAN KONSELING DALAM KESEHATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah


ANATOMI Dosen Pengampu :dr.Noviana Zara, M.K.M.,Sp.KKLP

Disusun
Oleh :

Aidi Safarah (P008245230001)

Zainab (P00824523011)

Ulfi Amalia (P00824523010)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEBIDANAN
2023-2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita rahmat dan karunia-Nya
yang melimpah,sehingga Allah memudahkan kami dalam menyusun makalah ini yang
berjudul “PELAYANAN KONSELING DALAM KESEHATAN”.

Penulis menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sehingga
sangat wajar jika dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran dalam upaya evaluasi diri.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan hikmah serta dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi penulis dan pembacanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Konseling Kesehatan..........................................................................................2
2.2 Perbedaan Konseling Kesehatan Dengan Kesehatan Mental.............................2
2.3 Mengapa Konselor Penting Mempelajari Konseling Kesehatan.......................3
2.4 Ruang Lingkup Konseling Kesehatan................................................................4
2.5 Tujuan Konseling Kesehatan.............................................................................4
2.6 Pengertian Konseling Kesehatan Klien Di Sekolah...........................................4
2.7 Materi Yang Dapat Diberikan Konselor Berkenaan Kesehatan Klien Di
Sekolah...............................................................................................................5
2.7 Layanan Yang Diberikan Konselor Kepada Siswa Berkaitan Dengan
Konseling Kesehatan..........................................................................................5
2.8 Pengertian Kesehatan Klien Di Masyarakat......................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi dapat ditemui dalam berbagai aspek kehidupan manusia
diantaranya dalam segi pendidikan, teknologi menjadi faktor penunjang berjalannya sistem
akademik di sekolah maupun perguruan tinggi. Perkembangan teknologi juga memiliki
dampak yang besar dalam dunia bimbingan konseling, untuk membantu konselor dan konseli
dalam melaksanakan kegiatan konseling, misalnya melalui pemanfaatan media elektronik
yang paling dekat dengan individu seperti handphone dan computer sebagai perangkat keras
maupun surel bahkan website sebagai perangkat lunak. 1 Hal ini menjadi tantangan besar
bagi para konselor untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Elleven dan Allen
menyatakan dengan berkembangnya penggunaan teknologi dapat memberikan peluang bagi
konselor dalam memberikan layanan konseling online. Konseling online merupakan alternatif
ketika konseling face to face tidak memungkinkan untuk dilakukan, oleh karena itu konseling
online sangat diperlukan dalam layanan konseling di era teknologi yang begitu pesat.2
Konseling jarak jauh atau konseling online dapat dijadikan alternatif ketika konseling face to
face sulit untuk dilaksanakan dengan beberapa faktor, diantaranya faktor jarak maupun
waktu.

1.2 Rumusan Masalah


1) Konseling Kesehatan ?
2) Perbedaan Konseling Kesehatan Dengan Kesehatan Mental ?
3) Mengapa Konselor Penting Mempelajari Konseling Kesehatan ?
4) Ruang Lingkup Konseling Kesehatan ?
5) Tujuan Konseling Kesehatan ?
6) Pengertian Konseling Kesehatan Klien Di Sekolah ?
7) Materi Yang Dapat Diberikan Konselor Berkenaan Kesehatan Klien Di Sekolah ?
8) Layanan yang diberikan konselor kepada siswa berkaitan dengan konseling
kesehatan?
9) Pengertian Kesehatan Klien Di Masyarakat ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konseling Kesehatan
Konseling kesehatan berasal dari dua kata yaitu konseling dan kesehatan. Kesehatan
menurut WHO adalah suatu keadaan fisik mental dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sedangkan psikologi kesehatan adalah cabang ilmu
psikologi yang mempelajari pengeruh factor-faktor psikologis dari bagaimana orang tetap
menjaga kesehatannya, mengapa orang menjadi sakit, dan bagaimana tanggapan mereka
ketika menjadi sakit, yang bertujuan untuk memahami proses-proses psikologis sebagai alat
bantu untuk meningkatkan hasil kesehatan fisik individu (dalam Aliah, 2008: 6).

Konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 105) adalah layanan bantuan oleh
tenaga profesional kepada seseorang atau kelompok individu untuk pengembangan
kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu dengan focus mandiri mandiri yang mampu
mengendalikan diri melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
dalam proses pembelajaran.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahawa pengertian konseling kesehatan


adalah suatu upaya pemberian bantuan psikis yang dilakukan oleh seorang konselor berkaitan
dengan kesehatan klien untuk mencapai hidup sehat yaitu kondisi sejahtera, baik secara fisik,
mental, maupun sosial yang bermuara pada tercapainya tujuan akhir dari konseling yaitu dari
KES-T menjadi KES.

2.2 Perbedaan Konseling Kesehatan Dengan Kesehatan Mental


Konseling kesehatan adalah suatu upaya pemberian bantuan psikis yang di lakukan
oleh konselor berkaitan dengan kesehatan klien yaitu kondisi sejahtera, baik fisik, mental,
maupun sosialyang bermuara pada tercapainya tujuan akhir konseling yaitu dari KES-T
menjadi KES. Dimana tujuan konseling yaitu:

1. Dapat mengenal dan memahami diri dan lingkungan


2. Dapat menerima diri dan lingkungan secara dinamis dan positif
3. Dapat mengembil keputusan
4. Dapat mengerahkan diri
5. Dapat mewujudkan diri dan tercapainya kesehatan mental yang positif

Sedangkan kesehatan mental menurut Nevis, Spencer & Beverly (2003) yaitu:
terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan gejala-gejala penyakit
jiwa (psychose). Kesehatan mental bermuara pada tercapainya mental yang sehat. Dimana
cirri-ciri orang yang sehat mentalnya yaitu:

1. Memiliki sensivitas kepuasan dan kesejahteraan hati


2. Memiliki kemampuan menikmati hidup, tertawa, dan bersenang-senang secara sehat
dan positif.
3. Tangguh dan fleksibel dalam mengatasi tekanan hidup.
4. Mampu beraktualisasi diri dalam hal yang positif.

2
5. Fleksibel-kemampuan untuk berubah, tumbuh, memiliki pengalaman perasaan seperti
halnya perubahan dalam lingkungan hidup.
6. Memiliki keserasian dalam hidup, antara kebutuhan untuk sendiri dan interaksi sosial,
mengerjakan tugas, bermain, tidur, dan terjaga, istirahat dan olahraga.
7. Keseimbangan antara atensi terhadap pikir, tubuh, dan spiritual
8. Pengembangan kreativitas dan intelektual
9. Kemampuan untuk merawat diri dan orang lain
10. Memiliki kepercayaan diri dan harga diri yang cukup tinggi (dalam Futurochman, Tri,
Wenty & Galang, 2012: 39).

2.3 Mengapa Konselor Penting Mempelajari Konseling Kesehatan


Futurochman, Tri, Wenty & Galang (2012: 36) menjelaskan gagasan mengajarkan
dan menanamkan perilakuk sehat dan budi pekerti baik bukanlah hal baru bagi sekolah.
Sekolah memiliki kepedulian yang tinggi untuk memahami perkembangan kesehatan mental
dan pengelolaan emosi di sekolah. Anak usia sekolah akan menghabiskan sebagian waktunya
di sekolah. Oleh karena itu, penting kiranya untuk memastikan bahwa dalam menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman dalam rangka mendukung proses tumbuh dan kembang
anak. Rasa aman dan nyaman tersebut dapat tercapai ketika seluruh warga atau komponen
tersebut mencapai kesejahteraan.

Komunitas yang sehat adalah ketika mempertemukan berbagai kebutuhan anggotanya


dalam cara kongruen dengan nilai yang jelas: bebas, peretumbuhan pribadi, sehat,
kepedulian, simpatik, akuntabilitas, transparan, dan responsive terhadap kebaikan ,
kolaborasi, pertisipasi ang demokratis, respek terhadap keberagaman menusia, dukungan
terhadap struktur komunitas, serta aturan sosial, dan sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut sebagai konselor penting mempelajari konseling kesehatan,


dan nantinya di sekolah konselor harus menyadari bahwa setiap siswa yang datang ke sekolah
membawa permasalahannya masing-masing yang tidak jaran sangat komplek dan melebihi
kapasitas kemampuan siswa untuk menyelesaikannya.

Sedangkan di masyarakat konselor penting mempelajari konseling kesehatan karena,


Futurochman, Tri, Wenty & Galang (2012: 241) menjelaskan Faktor sosial, ekonomi dan
psikologis dari masyarakat sangat me,pengaruhi kesehatan fisiknya. Adanya kondisi tekanan
ekonomi, lingkungan sosial yang tidak mendukung atau bahkan tekanan psikologis yang
menyebabkan kondisi kesehatan klien di masyarakat semakin memburuk. Dalam hal ini perlu
layanan bantuan psikis dari konselor dalam bentuk format individual.

3
2.4 Ruang Lingkup Konseling Kesehatan
Mayers & Sweeney (2003) menjelaskan dalam The Individual Self Model, kesehatan
dikonseptualisasikan dalam sebuah unsure aturan kesehatan yang lebih tinggi, yang terdiri
dari lima unsur aturan sekunder dan 17 bagian dimensi kesehatan yang berbeda-beda.. kelima
unsur aturan sejunder itu adalah essential self, sosial self, creative self, physical self, dan
coping self. Adapun a17 bagian dimensi kesehatan yang berbeda-beda itu adalah berfikir,
emosi, kendali, kerja, humor yang positif, olehraga, nutrisi, spiritual, identitas gender,
identitas cultural, perawatan diri, persahaban dan cinta.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup konseling
kesehatan jika dilihat dari The Individual Self Model, terdapat 17 bagian dimensi kesehatan
yang berbeda-beda.. kelima unsur aturan sejunder itu adalah essential self, sosial self, creative
self, physical self, dan coping self. Adapun a17 bagian dimensi kesehatan yang berbeda-beda
itu adalah berfikir, emosi, kendali, kerja, humor yang positif, olehraga, nutrisi, spiritual,
identitas gender, identitas cultural, perawatan diri, persahaban dan cinta. Konselor dapat
memberikan bantuan dalan 17 dimensi kesehatan berupa bantuan psikis.

Disamping itu pada tahun 1992 Asosiasi Konseling Amerika menekankan pentingnya
peningkatan kesehatan sebagai sebuah dasar untuk profesi konsling. Masalah-masalah itu
berkaitan dengan pencegahan dini, kesehatan, dan penguatam konselor untuk menjadi
terpisah dari profesionalitas di bidang kesehatan mental.

2.5 Tujuan Konseling Kesehatan


Tujuan konseling kesehatan secara umum yaitu tercapaina kesehatan klien yang
sejahtera, baik secara fisik, mental, maupun sosial, dan tercapainya tujuandari konseling
kesehatan di sekolah yaitu ,membantu tercapainya tujuan pendidikan dan agar tercapainya
mental siswa yang sehat, sehingga siswa mampu:
1. Mengembangkan kemampuan psikologis, emosi, intelektual, serta spiritual yang
seimbang
2. Memiliki inisiatif, mengembangkan, dan memeliahara relasi pertemanan mutual yang
saling memuaskan kedua belah pihak
3. Mampu memanfaatkan dan mengelola diri saat tidak ada orang lain
4. Peka dan mamiliki rasa empati dengan sekitar
5. Bermain dan belajar secara seimbang
6. Mengembangkan kepekaan terhadap kejadian yang salah dan baik
7. Menyelesaikan permasalahan dan dapat memetik hikmahnya dari permasalahan yang
dihadapi (dalam Futurochman, Tri, Wenty & Galang, 2012: 39).

2.6 Pengertian Konseling Kesehatan Klien Di Sekolah


Konseling kesehatan klien di sekolah adalah suatu upaya pemberian bantuan
(pelayanan)psikis yang dilakukan oleh guru pembimbing atau konselor berkaitan dengan
kesehatan klien di sekolah (siswa) untuk mencapai hidup sehat yaitu kondisi sejahtera, baik
secara fisik, mental, maupun sosial yang bermuara pada tercapainya tujuan akhir dari
konseling yaitu dari KES-T menjadi KES.

4
Soekidjo, Anwar, Ella dan Tri (2012: 71) menjelaskan pelayanan kesehatan di sekolah
harus dipusatkan pada pencegahan dan intervensi dini sehingga siswa dapat memelihara
kesehatan mereka. Pelayanan kesehatan di sekolah harus dapat menolong dalam menghadapi
isu-isu kesehatan dasar. Para siswa harus mendapat akses terhadap palayanan yang tidak
hanya mencakup penilaian kesehatan saja, tapi juga menajemen dan investasinya untuk
mengerangi perilaku beresiko, termasuk kekerasan, pencegahan kecelakaan, dan sebagainya.

Kesehatan siswa di sekolah oleh WHO (dalam Soekidjo, Anwar, Ella dan Tri, 2012)
bertujuan untuk meningkatkan status kesehatn peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah dengan cara membantu sekolah untuk memobilisasi dan meningkatkan
kegiatan keshatan dan pendidikan baik pada tingkat local, nasiaonal, regional maupun global.

2.7 Materi Yang Dapat Diberikan Konselor Berkenaan Kesehatan Klien Di


Sekolah
Konselor dapat memberikan materi tentang kesehatan klien di sekolah dapat kita
analisis dari pendapat Soekidjo, Anwar, Ella dan Tri (2012: 5) yaitu: bahan-bahan atau
informasi yang disampaikan kepada siswa melalui kegiatan promosi kesehatan adalah semua
informasi yang dapat menstimulasi perilaku hidup sehat, dinataranya:
a. Penyakit-penyakit menular yang mencakup tanda-tanda penyakit, penyebabnya, cara
menular, cara pencegahan, pertolongan pertama kasus dan sebagainya. Dari materi
tersebut konselor dapat memberikan materi tentang pentingnya mengetahui,
mencegah penyakit menular.
b. Kebersihan diri sendiri, dari materi tersebut konselor dapat memberikan materi
tentang pentingnya menjaga kesehan diri.
c. Kesehatan lingkungan, dari materi ini konselor dapat memberikan meteri tentang
cintailah lingkungan yang sehat.

2.7 Layanan Yang Diberikan Konselor Kepada Siswa Berkaitan Dengan


Konseling Kesehatan
Layanan yang dapat diberikan konselor kepada siswa berkaitan dengan konseling
kesehatan adalah:
a. Layanan informasi
Prayitno dan Erman Amti (2004: 259) menjelaskan layanan informasi bermaksud
memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal
yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk melakukan arah suatu
tujuan atau rencana yang dikehendaki. Meteri materi di atas dapat diberikan oleh konselor
melalui layanan informasi.

b. Bimbingan kelompok
Materi tentang konseling kesehatan dapat diberikan oleh konselor kepada siswa
melalui bimbingan kelompok. Gazda (dalam Prayitno dan Erman Amti, 2004) menjelaskan
bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa
untuk membentu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Dalam bimbingan
kelompok siswa akan mengemukakan pendapatnya tentang pentingnya menjaga kesehatan.

5
2.8 Pengertian Kesehatan Klien Di Masyarakat
Futurochman, Tri, Wenty & Galang (2012: 241) membaiknya kualitas layanan
kesehatan di negara-negara dunia juga dibarengi dengan meningkatnya epidemi penyakit baru
di masyarakat. Diantaranya: Diabetes, hipertensi, asma, penyakit kronis pernafasan lainnya,
serta penyakit jantung telah menduduki renking pertama (pusat data dan informasi
departemen kesehatan RI, 2005). Faktor sosial, ekonomi dan psikologis dari masyarakat
sangat me,pengaruhi kesehatan fisiknya. Adanya kondisi tekanan ekonomi, lingkungan sosial
yang tidak mendukung atau bahkan tekanan psikologis yang menyebabkan kondisi
kesehatan klien di masyarakat semakin memburuk.

Jadi dapat disimpulkan konseling kesehatan klien di masyarakat adalah proses bantuan
psikis yang dilakukan seorang konselor berkaitan dengan kesehatan klien di masyarakat
untuk mencapai sehat yaitu kondisi sejahtera, baik secara fisik, mental, maupun sosial yang
bermuara pada tercapainya tujuan akhir dari konseling yaitu KES ataupun KES-T. Materi
yang dapat konselor berikan yaitu:
a. Menjadi keluarga yang sehat dan bahagia
b. Pentingnya menjaga kesehatan
c. Dampak pribadi yang tidak sehat

6
DAFTAR PUSTAKA

Aliah, B. P. H. 2008. Pengantar Psikologi Kesehatan Islami. Jakarta: Rajawali pers.

Faturochman., Tri, H. T.,Wenty, M. M & Galang, L. 2012. psikologi kesehteraan keluarga.


Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Myers, J. E., & sweeney, T. J. 2003. Five-Factor Wellness Inventory. Menlo
Park, CA: Mind Garden.
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA.
Republik Indonesia. 2003. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentanga Sistem Pendidikan Nasional.
________________, 1992. Undang Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Tentang
Kesehatan.
Sarlito W Sarwono. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Soekidjo,N.,Anwar, H., Ella, N. H dan Tri, K. 2012. Promosi Kesehatn di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai