Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN KESEHATAN

CEGAH KECACINGAN DENGAN MENERAPKAN PERILAKU HIDUP


BERSIH DAN SEHAT

Oleh :
Kelompok 3
MUHAMMAD NURHIDAYAT R PO.71.4.221.20.1.063
MUHAMMAD SYUKUR ABDULLAH JUFRI PO.71.4.221.20.1.064
NUR AZIKIN PO.71.4.221.20.1.065
NUR HANDAYANI S PO.71.4.221.20.1.066
NUR IKHWAN PO.71.4.221.20.1.067
NUR MUJTAHIDAH R.N PO.71.4.221.20.1.068
NUR SHAFIRAH PO.71.4.221.20.1.069
NURKHATIMAH LATIFAH PO.71.4.221.20.1.070
NURUL AFIKA PO.71.4.221.20.1.071
NURUL AQIRAH PO.71.4.221.20.1.072
NURUL AZIZAH PO.71.4.221.20.1.073
NURUL MUTHIAH SYAFA PO.71.4.221.20.1.074
OKTAVIANI MANI’ LANDE PO.71.4.221.20.1.075
PRANESTI ELYZA PABURE PO.71.4.221.20.1.076

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI SANITASI LINGKUNGAN
D-IV TINGKAT.4B
2023
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Cegah Kecacingan Dengan Menerapkan


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
2. Bidang Pengabdian : Kesehatan Lingkungan
3. Ketua Tim
a. Nama : Muh. Syukur Abdullah Jufri
b. NIM : PO714221201064
c. Alamat : Jl. Ance dg. Ngoyo 6 No. 6
4. Anggota Tim
a. Jumlah Anggota : 14 Orang
5. Dosen Pembimbing
Pembimbing I
a. Nama Lengkap : Muh. Ikbal Arif, SKM, M.Kes
b. NIDN : 4028116801
c. Alamat Rumah/HP : Perum NTIJI, Cemara 3 Blok GB.27
Tamalanrea Makassar/ 081342230806
Pembimbing II
a. Nama Lengkap : Erlani, SKM., M.Kes
b. NIDN : 4031126604
c. Alamat Rumah/HP : Jl. Wijaya Kusuma I No. 2 Makassar
6. Lokasi Kegiatan
a. Lokasi : SD Inpres Tamamaung 2
b. Kota/Kota : Makassar
c. Provinsi : Sulawesi Selatan
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Hari
Makassar, 13 Oktober 2023

Dosen Pembimbing Ketua Tim

Muh. Ikbal Arif, SKM, M.Kes Muh. Syukur Abdullah Jufri


NIP. 19681128 199303 1 002 NIM. PO714221201064
Ketua
Jurusan

Syamsuddin S, SKM., M.Kes


NIP.19731012 200212 1 002

2
ABSTRAK
Mitra pada kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah peserta didik di SD
Inpres Tamamaung 2. Khayalak sasaran mengutamakan anak-anak karena pada
umumnya anak-anak biasanya masih belum paham dan mengerti tentang
pentingnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Target dan capaian dalam penyuluhan kesehatan mengenai “Cegah


Kecacingan Dengan Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat”, diharapkan
tingkat pemahaman anak-anak mengenai penyakit kecacingan mencapai 80%, dan
cara pencegahan penyakit kecacingan dengan PHBS mencapai 80%.

Metode pelaksanaan yang pertama adalah penyuluhan berupa tampilan


materi dalam bentuk power point dan video, serta demonstrasi gerakan mengenai
cara cuci tangan yang baik dan benar yang diikuti olek siswa SD Inpres
Tamamaung 2. Selain itu, pembagian leaflet yang berisikan topik penyakit
kecacingan agar anak-anak lebih paham dan mengetahui apa yang dimaksud
dengan pencegahan penyakit kecacingan dengan PHBS.

Hasil yang dicapai yakni 80% anak-anak mengetahui dan memahami


tentang penyakit kecacingan, dan 85% tingkat pemahaman anak-anak terkait
PHBS. Hal ini dibuktikan dengan pengetahuan anak-anak dalam mengisi
kuesioner yang disediakan setelah pemberian materi penyuluhan..

Sehingga dapat disimpulkan, 80% anak-anak mengetahui dan mamahami


tentang penyakit kecacingan dan 85% anak-anak mengetahui dan memahami
terkait PHBS. Disarankan kepada siswa SD Inpres Tamamaung 2 dapat
menerapkan PHBS dan cara Cuci Tangan Pakai Sabun yang baik dan benar guna
untuk mencegah terjadinya penyaki kecacingan.

Kata Kunci : PHBS, Kecacingan, CTPS.

3
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir penyuluhan kesehatan dengan judul “Cegah Kecacingan Dengan
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan penyuluhan ini,


masih banyak kekurangan sehingga perlu bantuan, arahan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami menghaturkan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Drs. Rusli, Apt,Sp.FSR selaku Direktur Politeknik Kesehatan


Kemenkes Makassar.
2. Bapak Syamsuddin S, SKM.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar.
3. Ibu Nur Haidah, SKM., M.Kes selaku ketua program studi DIV Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar.
4. Bapak Muh. Ikbal. Arif, SKM, M.Kes dan Bapak Erlani,SKM.,M.Kes
selaku Dosen pembimbing
5. Bapak H. Mustafah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Inpres Tamamaung 2
yang telah memberi izin untuk melakukan pengabdian masyarakat
diwilayah kerjanya.
6. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam pembuatan laporan akhir ini.

Laporan ini masih mempunyai kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh


dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kepada para
pembaca kiranya dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan laporan ini.

Makassar, 13 Oktober 2023

Penulis

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii


ABSTRAK ...................................................................................................... iii
PRAKATA ...................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Analisa situasi .................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra ............................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 3
1.4 Manfaat ............................................................................................... 3
BAB II TARGET DAN CAPAIAN ................................................................ 4
2.1 Target ................................................................................................... 4
2.2 Capaian................................................................................................. 4
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................ 5
3.1 Penyuluhan...........................................................................................

3.2 Evaluasi ................................................................................................


BAB IV HASIL YANG DICAPAI ................................................................ 6
4.1 Hasil ..................................................................................................... 6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 7
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 7
5.2 Saran .................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi


Penyakit cacingan merupakan penyakit parasit yang masih banyak
menginfeksi manusia terutama pada anak-anak. Infeksi dari parasit
cacingan terjadi akibat dari rendahnya pengetahuan masyarakat dan
kurangnya perilaku hidup sehat dari masyarakat kita sehingga masyarakat
kita mudah terinfeksi berbagai penyakit.
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2013
Infeksi kecacingan dinyatakan positif apabila ditemukan telur cacing
minimal satu jenis cacing dalam spesimen yang diperiksa. Infeksi cacing
Soil Transmitted Helminths (STH) banyak terdapat pada anak usia
Sekolah Dasar (SD). Anak dengan infeksi kecacingan ringan biasanya
tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi infeksi berat dapat menimbulkan
manifestasi usus (diare dan sakit perut), perkembangan kognitif yang
lemah, terganggunya perkembangan fisik dan anemia.
Pada tahun 2015, WHO mengatakan lebih dari 1,5 miliar orang,
atau 24% dari populasi dunia, terinfeksi cacing STH. Infeksi tersebar luas
di daerah tropis dan subtropis, dengan angka terbesar terjadi di sub-Sahara
Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur. Jumlah kecacingan untuk Soil
Transmitted Helminths (STH) yaitu 711.000.000 (150 juta anak-anak usia
prasekolah, 417 juta anak usia sekolah dan 144 juta wanita usia subur).
Pada tahun 2016, jumlah kecacingan yaitu sebesar 75%. Pada tahun 2013
ditemukan prevalensi infeksi cacing pada anak-anak di Sekolah Dasar rata-
rata mencapai 28%.
Menurut Kemenkes Republik Indonesia pada tahun 2016 penyakit
kecacingan di Indonesia sendiri masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat karena prevalensinya yang masih sangat tinggi yaitu antara 45-
65%, bahkan di wilayah-wilayah tertentu dengan sanitasi yang buruk
prevalensi kecacingan bisa mencapai 80%. Wilayah di Indonesia yang

1
kasus kecacingan paling besar yaitu Provinsi Papua dengan jumlah kasus
sebanyak 52,8 % per 1.000 penduduk.
Menurut Dinas Kesehatan Sumatera Utara pada tahun 2012, hasil
survey kecacingan pada anak SD di beberapa Kabupaten/Kota diperoleh
prevalensi Ascaris lumbricoides 21,0%, Trichuris trichiura 11,0%, dengan
total prevalensi yang positif terinfeksi kecacingan sebanyak 32,3 %.
Sedangkan survey yang dilakukan pada tahun 2016 pada anak SD di 10
Kabupaten/Kota diperoleh prevalensi Ascaris lumbricoides 50,7%,
Trichuris trichiura 33,4%, Hookworm 0,6%, Mix Ascariasis + Trichuris
14,7%, dengan total prevalensi yang positif terinfeksi kecacingan
sebanyak 22,5 %. Dari 1.358 sampel yang diuji, ditemukan 624 siswa atau
50% siswa sekolah dasar positif mengalami penyakit cacingan.
Di SD Inpres Tamamaung 2, dalam pencegahan penyakit
Kecacingan, diberikan penyuluhan kesehatan kepada siswa terkait
bagaimana Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan cara Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS), sehingga pengetahuan dan pemahaman siswa akan
bertambah tentang pencegahan penyakit Kecacingan. Dengan demikian,
hal tersebut dapat menekan jumlah angka penderita kecacingan di SD
Inpres Tamamaung 2.
1.2 Permasalahan Mitra
Berdasarkan anaisis situasi yang dilakukan, maka hal yang perlu
dilaksanakan adalah menyusun prioritas masalah untuk mempersiapkan
langkah penyuluhan yang sesuai dengan kondisi setempat, adapun
prioritas masalah sebagai berikut :
Pemahaman tentang kecacingan dan penerapan langkah cuci
tangan menggunakan sabun yang baik dan benar masih kurang. Sehingga
perlu diadakan penyuluhan tentang pencegahan penyakit kecacingan sejak
dini dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Seperti
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan diselenggarakannya penyuluhan kesehatan adalah :
1. Peningkatan pengetahuan penyakit kecacingan, penyebabnya, serta
cara mencegah kecacingan melalui pola hidup bersih dan sehat kepada
siswa di SD Inpres Tamamaung 2.
2. Memberikan pemahaman terkait apa itu PHBS.
Penerapan cara cuci tangan yang baik dan benar oleh siswa di SD
Inpres Tamamaung 2.
1.4 Manfaat
Agar kedepanya anak – anak mampu menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat yang harus di terapkan sejak dini.

3
BAB II

TARGET DAN CAPAIAN

2.1 Target
Hasil dari penyuluhan Pencegahan kecacingan dengan PHBS ini
yang telah dilaksanakan di SD Inpres Tamamaung 2 Jl. Abdullah Daeng
Sirua No.134, Masale, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan 90231.

Table 2.1 Target penyuluhan yang diharapakan setelah pelaksanaan

No Kegiatan Target Capaian Pada Mitra


.
1. Penyuluhan tentang 85% Responden dapat
Pencegahan kecacingan memahami tentang:
dengan PHBS 1. Bagaimana cara
pencegahan penyakit
kecacingan dengan
PHBS.
2. Langkah cuci tangan
pakai sabun yang baik
dan benar.

2.2 Capaian
Capaian dari penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan di SD
Inpres Tamamaung 2 adalah bahwa siswa memiliki pengetahuan tentang
penyakit kecacingan, diantaranya gejala yang muncul, penyebab terkena
kecacingan, upaya pencegahan penyakit kecacingan dengan menerapkan
pola hidup bersih dan sehat seperti rutin cuci tangan menggunakan sabun.
Dengan demikian, siswa dapat terhindar dari penyakit kecacingan.

4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Penyuluhan
Pada tahapan penyuluhan, tim menyiapkan alat yang digunakan
seperti LCD, leptop, leaflet, kuesioner, kamera dan PPT. Pertama di
lapangan seluruh siswa/i mengisi daftar hadir, lalu dilanjutkan dengan
perkenalan, memberikan kuesioner, pemaparan materi melalui layar Power
Point (PPT), selanjutnya pemutaran video tentang cara Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS) yang dimana siswa/i aktif mengikuti demonstrasi tersebut
dan mempraktikkan cara cuci tangan yang baik dan benar, dan terakhir
kuis.
3.2 Evaluasi
Pada tahapan ini, pada saat sedang berlangsung demonstrasi cara
cuci tangan yang baik dan benar, adik-adik aktif mengikuti demonstrasi
tersebut dengan cara ikut mempraktikkan cara cuci tangan yang baik dan
benar. Selain itu, keaktifan adik-adik dinilai pada saat setelah pemaparan
materi dilanjutkan dengan kuis, disitu adik-adik siswa/i aktif untuk
menjawab yang dimana tim juga menyediakan hadiah yang menambah
semangat adik-adik.
Setelah itu, tim juga mengevaluasi adik-adik siswa/i melalui
pemberian kuesioner. Siswa/i diberikan format pengisian kuesioner
tentang kecacingan kepada masing-masing individu. Tanya jawab
kuesioner ini dilakukan setelah pemaparan materi penyuluhan, dengan
tujuan untuk mengetahui kembali pengetahuan yang ditangkap dari materi
yang diberikan.
Siswa/i tersebut mengumpulkan kuesioner kepada anggota tim dan
tim mengkaji hasilnya, kemudian dilakukan analisa untuk capaian.

5
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
6.1 Hasil
Pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan Kesehatan yang
dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2023 di SD Inpres Tamamaung 2,
Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar di hadiri 27 peserta yang
merupakan siswa/siswi kelas 5. Langkah awal pelaksanaan kegiatan
penyuluhan berupa kegiatan penyuluhan kepada adik- adik, kemudian
diadakan evaluasi dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui
apakah siswa/(i) memahami materi yang diberikan pada saat penyuluhan
serta telah melakukan koordinasi dengan Instansi-instansi terkait dengan
pelaksanaan penyuluhan.
Hasil yang telah dicapai saat ini adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan surat perizinan kepada kepala sekolah SD Inpres
Tamamaung 2, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar untuk
melaksanakan penyuluhan di ruang kelas siswa kelas 5 dan juga
sekaligus sosialisasi tanggal pelaksanaan.
2. Melakukan survey lokasi di SD Inpres Tamamaung 2, Kecamatan
Panakkukang, Kota Makassar, serta persiapan perlengkapan yang akan
digunakan untuk penyuluhan di sekolah tersebut.
3. Melakukan perencanaan-perencanaan untuk kegiatan penyuluhan
berupa materi penyuluhan dan melengkapi peralatan penunjang berupa
LCD, laptop, kabel, spanduk, kuesioner, administrasi, dan daftar hadir
serta peralatan penyuluhan berupa map, pulpen, dan cendramata.

Pelaksanaan penyuluhan Mengevaluasi para murid SD dengan


pemberian kuis. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
sebagai berikut .

1. Hasil daripada penyuluhan Pencegahan kecacingan dengan PHBS

6
Dari hasil kuis dan kuesioner , 85% responden mengetahui tentang
Pencegahan kecacingan dengan PHBS dan CTPS yang baik dan benar

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan pada
hari Jumat, 13 Oktober 2023 di SD Inpres Tamamaung 2, Kecamatan
Panakkukang, Kota Makassar dan dihadiri 27 peserta yang terdiri dari
siswa/i kelas 5, dapat disimpulkan :
1. Hasil penyuluhan tentang pencegahan kecacingan dengan PHBS
didapatkan 85% responden.
2. Hasil penyuluhan tentang langkah cuci tangan pakai sabun yang baik
dan benar didapatkan 85% responden.
5.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari penyuluhan ini :
1. Bagi Sekolah
Kerjasama pihak sekolah khususnya guru kelas maupun guru mata
pelajaran dalam meningkatkan pencegahan kecacingan di lingkungan
sekolah sangat penting. Diharapkan Guru dapat melakukan
penyampaian pesan kesehatan kepada siswa serta membantu siswa
dalam membiasakan diri untuk menerapkan cara-cara pencegahan
kecacingan.
2. Bagi siswa sekolah dasar
Diharapkan kepada seluruh siswa/siswi untuk selalu menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari,
dirumah maupun Sekolah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fishy, Risti. 2020. Scribd. Penyuluhan cacingan.


https://id.scribd.com/document/325195135/Penyuluhan-Cacingan diakses
pada tanggal 28 Januari 2022.

Florinda, Onny. 2018. Skripsi. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan


Permainan Ular Tangga Tentang Kecacingan Terhadap Pengetahuan
Dan Sikap Siswa Sdn 040445 Kabanjahe Tahun 2018.
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15031/141000265.
pdf?sequence=1&isAllowed=y diakses pada tanggal 28 Januari 2022.

Ladayna Isma, Shaura dkk. 2018. Jurnal kedokteran diponegoro. Evaluasi


Program Pemberantasan Kecacingan Pada Siswa Sekolah Dasar Di
Puskesmas Rowosari Kecamatan Tembalang Semarang.
file:///C:/Users/ACER/Downloads/20700-41999-1-SM.pdf diakses pada
tanggal 28 Januari 2022.

Atwazzah, dkk. 2019. Jurnal pengabdian masyarakat. Penyuluhan Upaya


Penanggulangan Dan Pemeriksaan Cacingan Sebagai Implementasi
Program Pesantren Sehat. file:///C:/Users/ACER/Downloads/1789-Article
%20Text-4096-1-10-20200302.pdf diakses pada tanggal 28 Januari 2022.

Mahardani. 2012. Skripsi. Penyakit kecacingan.


http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/4418/2/BAB%20II.pdf diakses pada
tanggal 28 JanuarI 2022.

Diah Amanda, Igayu. 208. Penyakit kecacingan. http://repository.poltekkes-


denpasar.ac.id/323/3/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
diakses pada tanggal 28 Januari 2022.

8
L
A
M
P
I
R
A

9
N

10
Lampiran 1. Surat Izin Turun Laparangan

11
12
Lampiran 2. Surat Telah Melaksanakan Kegiatan

13
Lampiran 3. Surat Telah Melaksanakan Kegiatan Dosen.

14
Lampiran 4. Daftar Hadir Penyuluhan

15
16
Lampiran 5. Surat Tugas Dosen

17
Lampiran 6. Surat Tugas Mahasiswa

18
19
Lampiran 7. PPT Penyuluhan

20
21
DOLUMENTASI

Gambar 1. Pemberian Cendra Mata

Gambar 2. Foto Bersama

22
Gambar 3. Foto Bersama

Gambar 4. Pemberian Hadiah

23
Gambar 5. Pemaparan Materi Penyuluhan

24

Anda mungkin juga menyukai