Anda di halaman 1dari 11

10 Perbedaan Candi Hindu

dan Budha dalam Corak,


Ciri, Bentuk, dan Fungsinya
KategoriSejarah17/07/2023oleh
Litalia
Dalam sejarah Indonesia, kerajaan Hindu dan Budha pernah menjadi penguasa hampir di
seluruh wilayah Nusantara. Kejayaan kerajaan-kerajaan tersebut bahkan masih tampak
terlihat pada peninggalan mereka hingga saat ini. Salah satu peninggalan yang masih
menunjukkan kemegahannya adalah candi.

Meskipun sama-sama memiliki candi, namun candi dari kerajaan Hindu memiliki perbedaan
dengan candi pada masa kejayaan Budha. Begitu juga sebaliknya.

Daftar isi

Perbedaan Candi Hindu dan Budha


Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa perbedaan candi tersebut:

1. Corak
Pada candi Hindu, corak yang digunakan pada umumnya adalah kisah tentang tiga dewa yang
utama dalam kepercayaan Hindu, yakni dewa Wisnu, Siwa, dan Brahma. Sedangkan pada
candi Budha, corak yang mendominasi adalah corak Dyani Bodhisatwa dan Dyani Budha.

2. Ciri
Ciri yang dimiliki oleh candi Hindu dan Budha juga berbeda. Pada candi peninggalan
kerajaan Hindu, pada umumnya memilkiki tekstur yang lebih halus dan tidak terlalu
menonjol. Gambar relief yang terdapat pada dinding candi lebih mirip seperti gambaran
wayang.

Berbeda dengan candi Budha yang memiliki relief lebih menonjol sehingga tampak seperti
pahatan patung. Tampilan yang menonjol ini membuat relief menjadi lebih hidup.

3. Bentuk
Bentuk bangunan yang dimiliki oleh candi Hindu kebanyakan berbentuk ramping. Misalnya
saja Candi Prambanan. Hal ini sangat berbeda dengan candi Budha yang kebanyakan
berbentuk tambun atau lebar seperti yang diperlihatkan pada Candi Borobudur.

Sedangkan pada bagian puncaknya, candi Hindu memiliki bentuk Dagoba yang dibentuk
seperti tabung yang biasa disebut dengan Ratna, sedangkan candi Budha justru memiliki
puncak dengan bentuk kubus yang disebut dengan stupa.

4. Struktur
Kedua peninggalan bersejarah ini juga memiliki perbedaan dalam struktur bangunannya.
Setiap struktur bangunan sendiri memiliki filosofi yang berbeda pula. Pada candi Hindu,
struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian, yakni bhurloka, bhurvaloka, dan svarloka.

Bhurloka terletak pada bagian dasar dan memiliki arti dunia yang semu, bhurvaloka
merupakan bagian badan candi yang melambangkan dunia pemurnian, dan svarloka pada
bagian atap candi yang melambangkan dunia para dewa.

Sedangkan pada candi Budha, juga terdapat 3 struktur bangunan utama yakni kamadhatu,
rupadhatu, dan arupadathu. Kamadhatu menunjukkan manusia yang penuh dengan dosa
sehingga berada di bagian bawah.

Lalu rupadhatu yang berada di tengah struktur candi melambangkan manusia yang penuh
dengan nafsu dunia, dan arupadhatu yang menjadi bagian puncak memiliki arti manusia yang
telah berada di nirwana.

5. Tata letak
Komplek kedua candi juga memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Pada candi Hindu,
bangunan candi utama biasanya berada di belakang dan jaraknya cukup jauh dari pintu masuk
dan ada di dataran yang paling tinggi dibandingkan bangunan lain. Pada bagian depan candi
juga terdapat patung pewayangan yang disimbolkan sebagai penjaga.

Hal ini justru berbeda dengan candi Budha dimana bangunan utama candi bersifat mandala
konsentris atau berada di tengah komplek candi. Bangunan utama candi dikelilingi oleh
candi-candi kecil dengan letak yang tetap simetris dari berbagai arah.

6. Hiasan
Hiasan pada candi Hindu berada pada bagian atas pintu. Hiasan ini berbentuk kepala Kala
yang menyeringai lebar dengan bagian rahang bawah yang lengkap. Pada bagian pintu candi
juga tidak ditemukan Makara.

Sedangkan pada candi Budha, hiasan yang digunakan juga berupa kepala Kala dengan
seringai yang lebar, hanya saja tidak terdapat rahang bagian bawah. Selain itu, terdapat
Makara pada pintu candi.

7. Bahan baku
Pada bangunan candi Hindu, pada umumnya digunakan batu bata merah yang tidak melewati
proses pembakaran, bahkan beberapa diantaranya juga menggunakan batu bata biasa. Hal
inilah yang menyebabkan banyak bangunan candi mulai rusak terkena korosi air hujan.

Pada bangunan candi Budha, bahan utama yang digunakan adalah batu andesit yang telah
dipotong dengan sangat rapi. Selain lebih tahan lama, bentuk bangunan juga lebih rapi.

8. Arah pintu
Ternyata letak arah pintu utama kedua candi ini juga berbeda. Pada candi Hindu, pintu utama
candi biasanya menghadap ke arah barat. Sedangkan pada bangunan candi Budha, pintu
utama biasanya mengarah ke arah timur.

9. Fungsi
Meskipun sama-sama candi, namun fungsi keduanya sangat berbeda. Candi Hindu dibangun
sebagai makam para raja. Abu dari para raja dan keturunannya dimakamkan di dalam
bangunan candi sehingga saat itu candi hanya dapat dimasuki oleh keluarga kerajaan dan
mereka yang ingin melakukan doa pada sang raja.

Ritual yang dilakukan di candi kebanyakan adalah ritual yang berhubungan dengan
pemakaman atau pemujaan pada roh nenek moyang dan biasanya dilakukan dengan berbagai
upacara adat seperti tarian.

Sedangkan candi Budha kala itu dibangun sebagai tempat ibadah menyembah para dewa bagi
masyarakat sekitar sehingga candi dapat dimasuki oleh siapa saja. Ritual yang dilakukan di
candi Budha juga tidak sebanyak ritual pada candi Hindu karena fungsi utama candi sendiri
hanyalah sebagai tempat berdoa.

10. Penggambaran kisah


Baik candi Hindu maupun candi Budha, keduanya memiliki penggambaran kisah yang
berbeda. Pada candi Hindu, relief yang terdapat pada candi menggambarkan kisah Ramayana
dan Krisnayana. Sedangkan pada candi Budha, relief pada candi menggambarkan
Lelitavistara dan Avadana atau Jataka.

Itulah perbedaan candi Hindu dan Budha yang dapat kita amati secara langsung. Meskipun
keduanya berbeda, namun baik candi hindu maupun budha tetap menjadi warisan budaya
Indonesia yang wajib kita lestarikan

Anda mungkin juga menyukai