Anda di halaman 1dari 130

PENGARUH TERPAAN MEDIA INSTAGRAM DAN KREDIBILITAS SUMBER

TERHADAP PERUBAHAN SIKAP UNTUK HIDUP SEHAT

(Survey Pada Followers Akun Instagram @hidupsehattvone)

Fransiscus Leonardo

14190043

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS BUNDA MULIA

JAKARTA
2023
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Pernyataan Kesiapan Ujian Pendadaran Skripsi

Saya Fransiscus Leonardo, dengan ini menatakan bahwa Skripsi yang


berjudul:

“PENGARUH TERPAAN MEDIA INSTAGRAM DAN KREDIBILITAS SUMBER


TERHADAP PERUBAHAN SIKAP UNTUK HIDUP SEHAT”
(Survey Pada Followers Akun Instagram @hidupsehattvone)

Merupakan hasil karya saya dan pelum pernah diajukan sebagai karya
ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.

Fransiscus Leonardo
14190043

Kami setuju Skripsi tersebut diajukan untuk Ujian Pendadaran

Disetujui oleh Pembimbing,

i
Dr. Ilona Vincenovia Oisina Situmeang, S.Ik.Humas Jakarta,
2023

Disetujui oleh Ketua Program Studi

Virgitta Septyana, S.I.Kom, M.Si Jakarta, 2023

ii
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”PENGARUH TERPAAN MEDIA

INSTAGRAM DAN KREDIBILITAS SUMBER TERHADAP PERUBAHAN SIKAP UNTUK

HIDUP SEHAT” adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang

merupakan plagiat dari karya orang lain maupun jiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya,

atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Jakarta, 23 Mei 2023

Yang membuat pernyataan,

iii
Fransiscus Leonardo

PENGARUH TERPAAN MEDIA INSTAGRAM DAN KREDIBILITAS SUMBER

TERHADAP PERUBAHAN SIKAP UNTUK HIDUP SEHAT

(Survey Pada Followers Akun Instagram @hidupsehattvone)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terpaan Media dan

Kredibilitas Sumber terhadap Perubahan Sikap. Tradisi dalam penelitian ini adalah

tradisi sosiopsikologis, dengan menggunakan teori Uses and Gratification, Teori

Kredibiltas Sumber dan teori Perubahan Sikap.. Konsep dalam penelitian ini adalah

Komunikasi, Komunikasi persuasive, Terpaan media, Kredibilitas Sumber, Media

Sosial, media Instagram dan Perubahan Sikap Paradigma dalam penelitian ini

adalah positivism dengan pendekatan kuantitatif, sifat penelitian eksplanatif dan

metode penelitian survey. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 100

orang responden yang merupakan pengikut dari akun media sosial Instagram

@hidupsehattvone dengan karateristik berusia 20 – 42 tahun, pernah like dan

komen unggahan @hidupsehattvone. Hasil yang didapatkan dari analisis data

untuk Uji korelasi sederhana, nilai koefisien korelasi X1 terhadap Y adalah 0,678

dan X2 terhadap Y sebesar 0.703; Uji korelasi berganda, nilai koefisien (R) sebesar

0.723; Uji regresi berganda Y = 15.238+ 0,558X1 + 0,479X2 Uji T X1 terhadap Y

sebesar 4,321 dan X2 terhadap Y sebesar 4.472; Uji F, nilai f hitung X1 dan X2

iv
terhadap Y adalah 10,647 Dapat disimpulkan dari penelitian ini melalui Uji T dan Uji

F membuktikan bahwa adanya pengaruh Terpaan Media dan kredibilitas sumber

terhadap perubahan perilaku

Kata kunci: Terpaan Media, Kredibilitas Sumber, Perubahan Sikap, Teori Uses And

Gratifications Dan Teori Kredibilitas Sumber

Daftar Isi

BAB I 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
Gambar 1.1 Tampilan Akun @hidupsehattvone 5
1.2 Fokus Penelitian 5
1.3 Perumusan Masalah 6
1.4 Tujuan Penelitian 6
1.5 Manfaat Penelitian 7
BAB 2 KERANGKA KONSEP/TEORI/PEMIKIRAN 9
2.1 Tradisi Penelitian 9
2.2 Landasan Teori & Penelitian Terdahulu 11
2.2.1 Teori Kredibilitas Sumber 11
2.2.3 Penelitian Terdahulu 15
Tabel 2.1 15
Tabel 2.2 16
Tabel 2.3 17
Tabel 2.4 18
Tabel 2.5 19
Tabel 2.6 20
2.3. Kerangka Konsep 20
2.4 Definisi Konsep 36
2.5 Kerangka Pemikiran 37

v
2.6 Operasionalisasi Konsep dan Variabel 39
2.7 Hipotesis Penelitian 41
H1 (Hipotesis 1) 41
H2 (Hipotesis 2) 41
H3 (Hipotesis 3) 42
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 43
3.1 Paradigma Penelitian 43
Gambar 3.1 Jumlah followers akun @hidupsehattvone per 4 April 2023 46
1. Uji Normalitas 52
2. Uji Korelasi Linear 52
3. Uji Korelasi Berganda 53
4. Uji Regresi Berganda 54
5. Uji Hipotesis 54
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 61
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 61
Gambar 4.1 64
Sumber: Data Olahan Peneliti (2023) 64
4.2.2 Usia Responden 64
Gambar 4.2 65
Sumber: Data Olahan Peneliti (2023) 65
4.2.3 Followers Akun Instagram @hidupsehattvone 65
Gambar 4.3 66
Sumber: Data Olahan Peneliti (2023) 66
4.2.5 Hasil Tanggapan Responden 66
Tabel 4.4 67
Tabel 4.5 68
Tabel 4.6 69
Tabel 4.7 70
Tabel 4.8 71
Tabel 4.9 72
Tabel 4.10 73
Tabel 4.11 74

vi
Tabel 4.12 75
Tabel 4.13 76
Tabel 4.14 77
Tabel 4.15 78
Tabel 4.16 79
Tabel 4.17 80
Tabel 4.18 81
Tabel 4.19 82
Tabel 4.20 83
Tabel 4.21 84
Tabel 4.22 85
Tabel 4.23 86
Tabel 4.24 87
Tabel 4.25 88
4.3.1 Uji Asumsi Klasik 90
Tabel 4.26 Uji Normalitas 90
4.3.2 Uji Korelasi Sederhana 90
Tabel 4.27 Hasil Uji Korelasi Sederhana 91
4.5.2 Uji Korelasi Berganda 92
Tabel 4.28 Hasil Uji Korelasi Berganda 92
4.5.3 Uji Regresi Berganda 93
Tabel 4.29 Hasil Uji Regresi Berganda 93
4.7 Uji T 94
Tabel 4.30 Hasil Uji T 94
4.8 Uji F 95
Tabel 4.31 Hasil Uji F 95
BAB 5 PENUTUP 96
5.1 Kesimpulan 96
Saran 96
DAFTAR PUSTAKA 98

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak dan

Rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”PENGARUH TERPAAN

MEDIA INSTAGRAM DAN KREDIBILITAS SUMBER TERHADAP PERUBAHAN SIKAP

UNTUK HIDUP SEHAT” . Setelah melalui berbagai rintangan dan hambatan saya mampu

menyelesaikan karya ilmiah ini dengan tepat waktu.

Penulisan skrpsi ini adalah salah satu syata kelulusan mata kuliah skripsi Fakultas Ilmu

Sosial dan Humaniora Universitas Bunda Mulia. Tidak dapat dipungkiri bahwa penulisan ini

tidak bisa berjalan sedemikian rupa tanpa bantuan dari banyak pihak , tanpa adanya

bantuan tersebut penulis belum dapat menulisnya dengan baik, dengan demikian saya

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Doddy Surja Bajuadji, S.E., MBA selaku Rektor Universitas Bunda Mulia

2. Bapak Howard S. Giam, S.E., Ak., MBA selaku Pelaksana Harian Rektor

Universitas Bunda Mulia

3. Ibu Kandi Sofia S. Dahlan MBA., Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang

viii
Akademik Universitas Bunda Mulia

4. Bapak Dr. Hilarius Bambang Winarko, M.M., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora 1

5. Ibu Virgitta Septyana, S.I.Kom.,M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

ix
6. Ibu Ruth Putryani Saragih, S.I.Kom., M.Si, selaku Seketaris Program Studi Ilmu

Komunikasi

7. Ibu Zera Edenzwo Subandi, S.I.Kom., M.I.Kom, selaku Seketaris Program Studi Ilmu

Komunikasi

8. Ibu Dr. Ilona Vicenovie Oisina Situmeang, S.IK.Humas selaku dosen pembimbing yang

membantu proses pengerjaan skripsi dari awal hingga akhir.

9. Orang tua saya yang mampu membuayai saya kuliah seorang diri yang selalu mendukung

saya baik secara mental dan materi yang menjadikan bahu saya kuat dan mental saya

tahan banting.

10. Teman-teman seperjuangan yang sudah mau membantu selama an mendukung selama

penyusunan skripsi.

11. Kepada diri sendiri yang sudah mau berjuang sejauh ini untuk menguatkan diri sendiri,

mau bangkit dan semangat dari keterpurukan hidup yang sangat kejam. Diri sendiri yang

mau terus bangun walau banyak rintangan dan badai. Namun dengan segala pikiran buruk

yang ada diri ini mampu menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.

x
12. Dan rekan-rekan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, tentu dan pasti saya

sangat berterima kasih atas dukungan kalian yang sudah mau menyemangati saya selama

penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih belum sempurna sehingga

sekiranya pembaca dapat memberikan saran atau masukan yang sifatnya membangun

untuk penulisan kedepannya. Penulis juga mengucapkan mohon maaf bila ada kesalahan

dan ketidaknyamanan selama pengerjaan skripsi berlangsung.

Jakarta, 25 Mei 2023

Fransiscus Leonardo

xi
xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat sekali terutama dibidang

informasi dan komunikasi. Salah satu perkembangan teknologi yang dirasakan oleh

masyarakat dengan munculnya media internet sebagai media baru. Media baru

menghadirkan banyak aplikasi dan media sosial. Media sosial adalah sebuah media

online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan

menciptakan isi yang dapat digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial

menjadi saluran komunikasi yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk saling

berinteraksi sosial secara lebih cepat.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa beragam kegiatan manusia yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari dengan menggunakan teknologi internet, Internet merupakan

sarana yang paling mudah untuk dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan pada

saat seseorang ingin mencari informasi yang diinginkan. Salah aplikasi yang bisa

digunakan melalui media internet adalah media sosial.

Dunia dengan mudah dapat dijangkau melalui berbagai pesan dan postingan.

Postingan yang di unggah pengguna media sosial serta informasi yang di share satu

sama lain menjadikan dunia maya dipenuhi oleh berbagai macam informasi yang

berfungsi saling mempengaruhi pengguna media sosial satu dengan yang lainnya

(Santosa, (Durhan & Tahir, 2021)). Media sosial disambut baik masyarakat dikarenakan

dapat membantu menghubungkan dengan orang lain. Salah satu media sosial yang

semakin pesat perkembangannya adalah Instagram. Media sosial yang paling diminati

1
pada saat ini salah satunya Instagram.

Instagram merupakan aplikasi seluler (iOS dan Android) memungkinkan

pengguna untuk mengunggah foto menjadi gambar yang menarik secara visual, dapat

dibagikan dengan followers di aplikasi Instagram (Durhan & Tahir, 2021). Media sosial

mampu membuat penggunannya untuk melihat konten sesuai dengan kegemarannya,

hal ini berdampak ketika sering mengakses konten bernada negatif, kemungkinan akan

memposting konten bernada negatif. Saat individu sering mengakses konten bernada

positif, kemungkinan akan memposting konten bernada positif (Adam, 2017), Hal ini

dapat secara langsung mempengaruhi bagaimana emosi seseorang ketika mengakses

media sosial (Durhan & Tahir, 2021).

Dalam penelitian ini membahas tentang hidup sehat, dimana sejak pandemic

Covid 19 menyerang dunia, kebiasaan hidup sehat di masyarakat masih dipertahankan

hingga saat ini. Banyak program acara dimedia konvensional maupun konten di media

sosial yang membahas tentang hidup sehat agar mengingatkan masyarakat agar

mempertahankan hidup sehat. Asupan gizi yang tepat dan pola hidup sehat tidak harus

saat pandemi saja namun harus seterusnya, namun tidak semua masyarakat

mempertahankan pola hidup sehat, sehingga banyak media konvensional dan media

baru yang tetap menyajikan program acara dan konten yang berkaitan dengan hidup

sehat sebagai pengingat untuk kita.

Salah satunya akun Instagram @hidupsehattvone merupakan akun Instagram

yang secara rutin berbagi informasi Kesehatan dari berbagai jenis makanan sehat dan

tidak sehat, kegiatan olah raga, cek umum berkala dirumah sakit terdekat, dan juga obat

-obatan herbal yang dapat digunakan untuk menjaga Kesehatan tubuh. Informasi yang

2
disajikan didukung oleh pendapat para ahli medis yang bisa dipertanggungjawabkan.

Hal ini yang menjadikan peneliti tertarik untuk meneliti akun tersebut dikarenakan

banyak hal positif yang dibagikan ke follower agar mendapatkan informasi tentang

hidup sehat.

Diharapkan dengan pemberitaan melalui akun tersebut secara rutin dalam

menerpa follower yang mengakses akun tersebut. Terpaan merupakan intensitas

keadaan khalayak dimana terkena pesan-pesan yang disebarkan oleh suatu media.

Menurut Ardianto (2014: 168), terpaan dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar,

melihat, dan membaca pesan-pesan media ataupun mempunyai pengalaman dan

perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok.

Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis

media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan. Penggunaan jenis media

meliputi media audio, audiovisual, media cetak, dan media online (Ardianto, Elvinaro,

Lukiati Komala & Karlinah, 2014).

Dalam penelitian (Satria et al., 2017) mengatakanTеrpааn dаpаt bеrupа frеkuеnsi

dаlаm mеnggunаkаn Instаgrаm dаlam mеlihаt unggаhаn, intеnsitаs аtаu pеrhаtiаn

dаlаm mеnggunаkаn Instаgrаm dаn mеlihаt suаtu unggаhаn, sеrtа isi unggаhаn itu

sеndiri аkаn lеbih mudаh ditеrpа olеh bеrbаgаi informаsi. Apаbilа pеnggunа Instаgrаm

fokus dаn mеmpеrhаtikаn sеtiаp informаsi yаng ditеrimаnyа. Tеrpааn pаdа mеdiа

Instаgrаm bеrpеngаruh dаlаm kehidupan sehari-hari. Sаlаh sаtunyа аdаlаh dаpаt

mеmpеngаruhi followers dalam merubah perilaku hidup sehat.

Dalam akun @hidupsehattvone ini berbagi konten berupa pesan video dan story

secara rutin kepada follower agar menambah pengetahuan follower akan pentingnya

3
hidup sehat. Namun setiap konten yang dishare diperkuat dengan kredibilitas dari para

ahli yang memiliki kredibilitas yang diakui dibidang Kesehatan. (Casaló et al., 2020)

dalam penelitiannya, menjelaskan bahwa seseorang di media sosial dianggap sebagai

opinion leader, yang memiliki karakteristik originalitas dan keunikan sebagai sumber

informasi.

Untuk memilih sosok opinion leader yang dapat digunakan bagi kepentingan

pemasar produk, perlu mempertimbangkan kredibilitas akun Instagramnya. (Clow, K. E.,

& Baack, 2018) menyatakan bahwa kredibilitas sumber informasi merupakan faktor

penting yang dapat mempengaruhi pesan yang disampaikan. (Rahman et al., 2014)

menyatakan opinion leader dianggap sebagai orang yang memiliki keahlian dan

pengetahuan yang lebih, sebagai konsekuensinya, mereka dianggap sebagai ahli atau

pakar dan orang-orang akan cenderung mengikuti apa yang dikatakan opinion leader

karena keahliannya.

Hal ini yang dilakukan oleh akun @hidupsehattvone dimana berbagi informasi

kepada followers dengan tujuan untuk dapat menambah pengetahuan follower, namun

didukung oleh pendapat dari para medis. Hal ini dilakukan agar informasi yang

disampaikan tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Opinion leader

sebagai duta di media sosial dapat muncul di berbagai sektor, seperti kesehatan dan

kebugaran, fashion dan kecantikan, teknologi, dan sektor lainnya (Hartini & Hanafi,

2021). Dibawah ini beberapa postingan yang dishare ke publik yang diperkuat oleh

pendapat ahli atau pakar Kesehatan.

4
Gambar 1.1 Tampilan Akun @hidupsehattvone

Dengan Adanya postingan di akun @hidupsehattvone ini diharapkan dapat

menerpa follower agar mengetahui berbagai strategi dan trik yang terkait dengan pola

hidup sehat, yang rutin dibagikan ke publik, dikuatkan dengan pendapat para ahli

diharapkan dapat membantu follower untuk melakukan perubahan sikap dalam

menjalani hidup sehat sehari-hari. Sikap merupakan respon tertutup seseorang

terhadap stimulus yang melibatkan pendapat dan emosi yang bersangkutan, melalui

sikap membentuk keadaan mental dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang

memberikan pengaruh dinamik terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan

situasi yang berkaitan dengannya (Ilham, 2017).

Diharapkan dengan terpaan media Instagram dari akun @hidupsehattvone ini

dan dikuatkan dengan para ahli yang memiliki kredibilitas dibidang Kesehatan

5
diharapkan dapat menambah pengetahuan followers yang akan memberikan perubahan

sikap follower dalam dalam menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,

Dari fenomena diatas peneliti tertarik untuk meneliti akun @hidupsehattvone sebagai

objek dalam penelitian ini, dengan mengangkat judul: Pengaruh Terpaan Media

Instagram Dan Kredibilitas Sumber Terhadap Sikap Khalayak Untuk Hidup Sehat (Survey

Pada Followers Akun Instagram @Hidupsehattvone).

1.2 Fokus Penelitian

Untuk membeatasi penelitian ini agar tidak meluas maka peneliti membatasi

penelitian ini antara lain:

1. Hanya membahas terpaan postingan di media Instagram akun

@hidupsehattvone.

2. Populasi dalam penelitian ini hanya follower akun @hidupsehattvone

3. Hanya membahas variabel terpaan media, variabel kredibilitas sumber dan

variabel sikap follower.

4. Follower yang berusia 20-41 tahun

1.3 Perumusan Masalah

Dari fenomena diatas penelitian ini dibagi atas tiga perumusan masalah,

diantaranya:

1. Seberapa besar pengaruh antara Terpaan Media Instagram Terhadap Sikap

Khalayak Untuk Hidup Sehat (Survey Pada Followers Akun Instagram

@Hidupsehattvone)?

6
2. Seberapa besar pengaruh Kredibilitas Sumber Terhadap Sikap Khalayak Untuk

Hidup Sehat (Survey Pada Followers Akun Instagram @Hidupsehattvone)?

3. Seberapa besar Pengaruh Terpaan Media Instagram Dan Kredibilitas Sumber

Terhadap Sikap Khalayak Untuk Hidup Sehat (Survey Pada Followers Akun

Instagram @Hidupsehattvone)?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui besaran pengaruh antara Terpaan Media Instagram

Terhadap Sikap Khalayak Untuk Hidup Sehat (Survey Pada Followers Akun

Instagram @Hidupsehattvone).

2. Untuk mengetahui besaran pengaruh Kredibilitas Sumber Terhadap Sikap

Khalayak Untuk Hidup Sehat (Survey Pada Followers Akun Instagram

@Hidupsehattvone).

3. Untuk mengetahui besaran Pengaruh Terpaan Media Instagram Dan Kredibilitas

Sumber Terhadap Sikap Khalayak Untuk Hidup Sehat (Survey Pada Followers

Akun Instagram @Hidupsehattvone).

1.5 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian yang dilakukan mampu membawa manfaat Secara

Teoritis dan Manfaat Praktis dan Manfaat Sosial.

1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan wawasan bagi peneliti

7
dan peneliti lainnya tentang teori Uses and Gratification, Teori Kredibilitas

Sumber, Teori Perubahan Perilaku, terpaan media Instagram, kredibilitas

sumber, sikap follower, komunikasi persuasive. Melalui penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan referensi pembelajaran. dapat memberikan pengetahuan

mengenai media Instagram.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini, dapat menggugah wawasan dan kemampuan

penggunaan media sosial terutama media Instagram yang dapat memberikan

terpaan bagi follower. Dapat menyumbangkan kognisi dan pengetahuan kepada

masyarakat yang menggunakan media Instagram sehingga mendapatkan

manfaat positif.

3. Manfaat Sosial

Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat mengetahui

pentingnya pola hidup sehat, sehingga dengan adanya hasil penelitian ini dapat

berguna untuk membantu masyarakat untuk terus menjaga Kesehatan.

8
BAB 2

KERANGKA KONSEP/TEORI/PEMIKIRAN

2.1 Tradisi Penelitian

Tradisi komunikasi merupakan suatu model yang dibangun oleh Robert T. Craig

yang dapat membantu dalam menjelajahi berbagai bidang yang ada di dalam ilmu

komunikasi dengan tujuan untuk dapat menjelaskan terkait bagaimana seseorang

melakukan proses komunikasi (Morissan, 2021). Menurut Littlejohn & Foss dalam

penelitian (Setiawan, 2019) tradisi komunikasi pada sebuah penelitian komunikasi

dapat digunakan untuk mencari suatu keabsahan terkait suatu fenomena yang terjadi di

kalangan masyarakat dengan cara sistematis dan spesifik.

9
Tradisi komunikasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu tradisi sosiopsikologi

yang merupakan bagian dari ilmu yang memandang seorang manusia sebagai makhluk

sosial yang tidak dapat tinggal sendirian di bumi karena memerlukan emotional support

dan psikologis serta interaksi sosial dengan individu lainnya karena saling bergantung

satu sama lain yang menjadi ciri khas dari manusia itu sendiri (Morissan, 2021).

Tradisi sosiopsikologi memiliki anggapan bahwa perilaku seorang manusia

dapat dipengaruhi dari interaksi antara faktor sosial dan psikologis (Morissan, 2021).

Hal yang ada di dalam pikiran seorang manusia menjadi inti untuk dapat mengolah dan

memahami informasi kemudian dapat menciptakan pesan, tetapi juga diakui bahwa

adanya kekuatan yang dapat dimiliki seseorang terkait orang lain serta dampak dari

informasi pada pemikiran manusia. Menurut (Morissan, 2021) tradisi pemikiran

sosiopsikologi dapat dibagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu:

1. Perilaku,

Berdasarkan variasi pertama terkait perilaku yang dapat memberikan perhatian

pada bagaimana seseorang berperilaku atau bertindak dalam beragam situasi

komunikasi yang sedang dihadapinya. Variasi perilaku melihat hubungan antara

perilaku komunikasi mengenai apa yang dikatakan atau apa yang dilakukan

dalam hubungannya dengan variabel seperti sifat, perbedaan situasi dan

pengalaman.

2. Kognitif,

10
Berdasarkan variasi kedua terkait kognitif yang dapat memberikan perhatian

pada baagaimana seseorang mendapatkan, menyimpan dan mengelola

informasi yang akan berujung pada perilaku dan tindakan.

3. Biologis,

Berdasarkan variasi ketiga terkait biologis yang dapat menjelaskan mengenai

peran dari struktur dan fungsi otak serta faktor genetik yang dimiliki seseorang

dalam mempengaruhi tindakannya.

Secara sederhana bahwa tradisi sosiopsikologis merupakan sebuah studi yang

berfokus pada bagaimana seorang manusia melakukan persepsi sehingga dapat

menimbulkan perhatian, intervensi, motivasi, perencanaan dan penentuan mengenai

bagaimana cara seseorang dalam mengelola informasi yang telah diterimanya yang

dipengaruhi oleh tiga bagian diatas (Morissan, 2021). Hubungan tradisi sosiopsikologi

dengan topik penelitian ini yaitu dapat membuat seseorang dalam melakukan suatu hal

dalam berperilaku atau bertindak berdasarkan informasi yang telah diterimanya melalui

media Instagram dengan akun @hidupsehattvone. Tradisi sosiopsikologi sangat

berkaitan dengan hakikat psikologi yakni stimulus dan respon yang menjadi dasar

subjek penelitian dalam mengubah sikap sebagai bentuk feedback dari pengaruh

variabel penelitian (Supriyadi, 2021).

2.2 Landasan Teori & Penelitian Terdahulu

2.2.1 Teori Kredibilitas Sumber

Teori kredibilitas sumber (source of credibility theory) merupakan teori yang

dikemukakan oleh Hovland, Janis dan Kelley dalam bukunya Communication and

Persuasion. Adapun yang menjadi asumsi dari teori ini menyatakan bahwa orang akan

11
lebih mungkin dipersuasi ketika komunikator atau orang yang menyampaikan pesan

komunikasi menunjukkan dirinya sebagai orang yang kredibel atau dengan kata lain

sumber komunikasi yang memiliki kredibilitas tinggi akan lebih efektif dalam mengubah

opini seseorang dibandingkan dengan sumber komunikasi yang sumber kredibilitasnya

rendah. Penelitian ini menggunakan Teori Kredibilitas Sumber untuk mengukur

kredibilitas sumber sebagai penyebar pesan Kesehatan diakun @hidupsehattvone.

Teori Kredibilitas Sumber, kredibilitas komunikator dibentuk dari keterampilan

komunikator yang mempelajari informasi tentang objek yang dimaksud dan memiliki

kepercayaan standar keaslian informasi yang dikirimkan. terdapat dua unsur yakni,

keterpercayaan dan keahlian yang dimiliki oleh penyampai pesan/ komunikator. Dalam

bentuk proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila berhasil

menunjukkan source of credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan bagi

komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang

pekerjaannya serta dapat tidaknya dipercaya.

Asumsi dasarnya adalah menyatakan bahwa seseorang dimungkinkan lebih

mudah dipersuasi jika sumber-sumber persuasinya cukup kredibel. Seseorang akan

lebih percaya dan cenderung menerima dengan baik sebuah pesan yang disampaikan

orang yang memiliki kredibilitas di bidangnya. Sumber dengan kredibilitas tinggi dapat

merubah kebiasaan orang dibandingkan dengan sumber yang mempunyai kredibilitas

rendah (Winoto, 2015).

2.2.2. Teori Used and Gratification

Teori Uses and Gratifications menyatakan individu memiliki kebebasan

12
menyeleksi saluran dan jenis informasi yang dikonsumsinya (Karman, 2013) Individu

secara leluasa dapat menilih atau mengabaikan informasi. Apabila individu merasakan

informasi yang didapatkan memuaskan maka akan menciptakan ketergantungan akan

media tersebut dan sebaliknya. Individu harus memiliki kemampuan literasi tinggi untuk

dapat membedakan informasi yang diakses dapat dipercaya atau tidak. Kemampuan

literasi media dapat menyelamatkannya dari berita yang tidak terpercaya (Tsaniyah &

Juliana, 2019).

Perkembangan teori nampak dari beberapa literatur penelitian yang mengkaji

penggunaan media digital dan khususnya internet. Asumsi dasar pendekatan teori ini

adalah bahwa pengguna media bersifat aktif. Mereka menggunakan media karena

memiliki tujuan tertentu. Karena memiliki sumber-sumber lain untuk memenuhi

kebutuhannya, mereka berinisiatif mengaitkan kebutuhan dan pilihan media. Konsumsi

media dapat memenuhi berbagai kebutuhan meskipun isi media tidak dapat digunakan

untuk memprediksi pola gratifikasi secara tepat.

Keaktifan khalayak ditandai dengan pilihan-pilihan yang dibuat khalayak yang

dilatarbelakangi oleh alasan-alasan yang berbeda. Alasan-alasan yang dimaksud

misalnya alasan untuk keluar dari masalah atau aktivitas rutin (escape), mencari

informasi (information seeking), mencari hiburan (entertainment), membangun

hubungan sosial (social relationship), dan membangun identitas pribadi (personal

identity) (Karman, 2013).

Teori uses and gratification menjelaskan bagaimana sebuah media dapat

memenuhi kebutuhan pribadi sosial khalayak yang aktif dalam menggunakan media

(Santoso & Setiansah, 2010). Elihu Katz mempopulerkan teori ini pada tahun 1959 dan

13
dinyatakan secara formal oleh Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevith pada tahun

1970 (Littlejohn, Foss, & Oetzel, 2017).

Teori Uses and Gratification klasik yang dipopulerkan oleh Elihu Katz di mana

asumsi dasar uses and gratification sebagai:

1. Asal sosial dan psikologis dari;

2. Kebutuhan yang menghasilkan;

3. Harapan-harapan;

4. Media massa atau sumber lain yang mengarah pada;

5. Pola diferensial dari paparan media (atau keterlibatan dalam kegiatan lain);

6. Mengakibatkan pemenuhan kebutuhan dan

7. Konsekuensi lainnya (Rosengren, Wenner, & Palmgreen dalam (Haqqu, 2020)).

Motif khalayak dalam menggunakan media tentunya berbeda-beda tergantung

kebutuhan. Menurut McQuail (Haqqu, 2020) motif penggunaan media dibagi menjadi

empat kelompok di antaranya informasi, identitas pribadi, hiburan dan integrasi

interaksi sosial. Motif hiburan dijelaskan ketika seseorang menggunakan media maka

akan mendapatkan kesenangan dan dapat mengisi waktu luang serta bersantai.

Berbicara tentang motif tidak akan terlepas dari sebuah kepuasan. Kepuasan sebagai

ekspresi perasaan senang atau kecewa seseorang terhadap suatu harapan, misalnya

ketika orang membaca koran pagi, mendengarkan laporan cuaca dan menonton televisi

pada jam tertentu menjelaskan sebuah interaksi dengan media membutuhkan ritme dan

waktu tersendiri (Haqqu, 2020). Terpenuhinya kebutuhan seseorang dalam

menggunakan media merupakan sebuah kepuasan yang diperoleh berdasarkan motif

yang dicari.

14
Jika dikaitkan dengan penelitian ini diharapkan dengan Adanya postingan

informasi di akun @hidupsehattvone dapat menambah pengetahuan followers

mengenai arti pentingnya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan postingan

yang rutin di share ke publik menjadi perhatian follower untuk melihat setiap postingan

Kesehatan yang dibagikan sehingga mampu menarik perhatian followers untuk

mengikuti akun tersebut, apalagi berkaitan dengan informasi Kesehatan yang dapat

dipertanggungjawabkan yang dibutuhkan oleh follower.

2.2.3 Teori Perubahan Sikap

Teori perubahan sikap atau Atitude Change Theory. Teori ini menjelaskan

bagaimana sikap seseorang dapat terbentuk, dapat berubah, dan dapat mempengaruhi

sikap dan perilaku orang lain melalui proses komunikasi. Teori ini dikemukakan oleh

Carl Hovland di mana dijelaskan terdapat suatu model komunikasi persuasif (Perloff,

2017). Dalam proses tersebut, terdapat tahapan-tahapan antara lain perhatian,

pemahaman, pembelajaran, penerimaan, dan penyimpanan pesan persuasif untuk dapat

terpengaruh oleh komunikasi persuasif yang disampaikan.

Dalam memproses pesan yang disampaikan oleh persuader, terdapat tahapan

yang dinamakan pembelajaran pesan atau message learning. Dalam proses

pembelajaran pesan tersebut terdiri dari lima tahap antara lain, attention (perhatian),

comprehension (pemahaman), learning (pembelajaran), acceptance (penerimaan), dan

retention (penyimpanan). Setelah melalui tahapan tersebut, barulah persuadee

memutuskan untuk mengubah sikapnya.

Sikap dapat terbentuk melalui hasil interaksi sosial yang dialami oleh individu

15
tersebut (Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar, Wisenblit, 2013). Pada dasarnya,

terdapat tiga aspek komponen sikap, yakni:

1. Komponen kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan,

dan hal-hal yang berhubungan bagaimana persepsi orang terhadap objek sikap;

2. Komponen afektif yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang

terhadap objek sikap;

3. Komponen konatif yang berhubungan dengan intensitas sikap yang

menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku

terhadap objek sikap, pesan yang disampaikan oleh persuader, terdapat

tahapan yang dinamakan pembelajaran pesan atau message learning.

Dalam proses pembelajaran pesan tersebut terdiri dari lima tahap antara lain,

attention (perhatian), comprehension (pemahaman), learning (pembelajaran),

acceptance (penerimaan), dan retention (penyimpanan). Setelah melalui tahapan

tersebut, barulah persuadee memutuskan untuk mengubah sikapnya.

2.2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dibuat dengan merujuk pada penelitian terdahulu yang sebelumnya

membahas mengenai variabel terpaan media, variabel kredibilitas sumber dan variabel

perubahan sikap. Berikut adalah uraian dari penelitian terdahulu:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu 1
Judul Penelitian Pengaruh Terpaan Media Sosial Instagram Terhadap
Nama Peneliti Citra Destinasi Dan Dampaknya Pada Keputusan
Berkunjung (Survei Pada Pengunjung Kampung Warna
Warni Jodipan, Kota Malang).

16
Maharani Amalia Rizki
Edriana Pangestu
(Rizki & Edriana, 2017)
Nama Jurnal dan Tahun Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 49 No. 2 Agustus
2017
Teori, konsep dan Terpaan Media, Citra Destinasi, Keputusan Berkunjung.
Metodologi Menggunakan pendekatan Kuantitatif Eksplanatif
Hasil dan Pembahasan Variabel Terpaan Media Sosial Instagram terbukti
berpengaruh langsung dan signifikan terhadap variabel
Citra Destinasi.
Variabel Terpaan Media Sosial Instagram terbukti
berpengaruh dan signifikan terhadap variabel Keputusan
Berkunjung dengan variabel Citra Destinasi sebagai
variabel mediasi.
Variabel Citra Destinasi terbukti berpengaruh dan
signifikan terhadap Keputusan Berkunjung.
Persamaan Meneliti tentang variabel terpaan media dan
menggunakan konsep terpaan media.
Media yang digunakan sama-sama media instagram
Perbedaan Tidak menggunakan teori Uses and Grtifications
Tidak mengguji dengan mengunakan variabel Kredibilitas
sumber dan sikap follower.

Tabel 2.2
Penelitian Kedua
Judul Penelitian Pengaruh Terpaan Media Instagram
dan Nama Peneliti @Lightologyindonesia terhadap Intensi Membeli.
Kelly Oktaviany
Kresno Yulianto Soekardi
Poppy Ruliana
Guntur Freddy Prisanto

17
(Oktaviany et al., 2016)
Nama Jurnal dan Tahun Prosiding Hubungan Masyarakat Volume 7, No. 1, Tahun
2021
Teori, konsep Public Relations, Terpaan Media, Media Instagram,
dan Metodologi Penjualan Produk, Intensitas Membeli.
Menggunakan pendekatan kuantitatif Eksplantif.
Hasil dan Pembahasan Penelitian ini membuktikan bahwa terpaan media sosial
Instagram @Lightologyindonesia memiliki pengaruh
cukup kuat dalam menumbuhkan intensitas membeli
lampu hias para follower-nya. Secara statistik, tumbuhnya
intensitas membeli lampu hias para responden yang
merupakan follower Instagram @Lightologyindonesia
adalah berdasarkan terpaan media sosial Instagram
@Lightologyindonesia.
Persamaan Membahas tentang terpaan media
Menggunakan media Instagram
Perbedaan Tidak menggunakan teori uses and grtifications
Tidak mengguji dengan mengunakan variabel Kredibilitas
sumber dan sikap follower.

Tabel 2.3
Penelitian Ketiga
Judul Penelitian dan Pengaruh Kualitas Informasi Dan Kredibilitas Sumber
Nama Peneliti Terhadap Kegunaan Informasi Dan Dampaknya Pada
Adopsi Informasi (Studi Pada Masyarakat Pengikut Akun
Twitter Resmi Ikaskus)
Aryo Rachmadhani Pratama Soenarno Suharyono
Mukhammad Khalid Maward
(Rachmadhani et al., 2015)
Nama Jurnal dan Tahun Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus
2015
18
Teori, konsep Word of Mouth (WOM), Electronic Word of Mouth
dan Metodologi (eWOM), Pemasaran Sosial, Pemasaran Media Sosial,
Media Sosial, Kualitas Informasi, Kredibilitas sumber,
Kegunaan Informasi, Adopsi informasi,
Menggunakan Pendekatan Kuantitatif Eksplanatif
Hasil dan Pembahasan Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Kualitas Informasi (X1) terhadap variabel Kegunaan
Informasi (Y1)
Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kredibilitas
Sumber (X2) terhadap variabel Kegunaan Informasi (Y1)
Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Kualitas informasi (X1) terhadap variabel Adopsi
Informasi (Y2)
Persamaan Meneliti variabel kredibilitas Sumber dan menggunakan
teori kredibilitas sumber
Perbedaan Tidak mengguji dengan mengunakan variabel Terpaan
media Instagram dan sikap follower.

Tabel 2.4
Penelitian Keempat
Judul Penelitian dan Pengaruh Citra, Kredibilitas dan Kemampuan
Nama Peneliti Komunikasi Beauty Vlogger Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Make-Up Maybelline
Sonya Aprillia Savitri
Rezi Erdiansyah
(Savitri & Erdiansyah, 2019)
Nama Jurnal dan Tahun Prologia EISSN 2598-0777 Vol. 3, No. 1, Juli 2019
Teori, konsep Citra Komunikator, Kredibilitas, Kemampuan
dan Metodologi berkomunikasi, Keputusan pembelian.
Penelitian Menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif survey
Hasil dan Pembahasan Uji hipotesis citra (X1) terhadap keputusan pembelian
19
produk (Y), ho ditolak dan ha diterima, artinya bahwa
terdapat beberapa pengaruh citra terhadap keputusan
pembelian produk.
Uji hipotesis kredibilitas (X2) terhadap keputusan
pembelian produk (Y), ho ditolak dan ha diterima, artinya
bahwa terdapat pengaruh citra terhadap keputusan
pembelian produk
Uji hipotesis kemampuan komunikasi (X3) terhadap
keputusan pembelian produk (Y), ho ditolak dan ha
diterima,

Persamaan Meneliti tentang kredibilitas Sumber, menggunakan


pendekatan kuantitatif
Perbedaan Tidak mengguji dengan mengunakan variabel Terpaan
media Instagram dan sikap follower.

Tabel 2.5
Penelitian kelima
Judul Penelitian dan Pengaruh Isi Pesan Stop Body Shaming Pada Sikap
Nama Peneliti Followers Terhadap Body Shaming Diajeng Maharani
Yani Hendrayani
Vina Mahdalena
(Maharani et al., 2020)
Nama Jurnal dan Tahun Jurnal Pustaka Komunikasi, Volume 3, No. 1, Maret
2020
Teori, konsep dan Body Shaming, Isi Pesan, Komunikasi Persuasif, Sikap.
Metodologi Menggunakan Pendekatan Kuantitatif Dengan Metode
Penelitian Survey.
Hasil dan Pembahasan Terdapat hubungan yang kuat antara variabel X
Pengaruh (Isi Pesan) stop body shaming dengan
variabel Y (perubahan sikap) sebesar 0,752.

20
Perubahan sikap (Variabel Y) ditentukan dari pengaruh
isi pesan (Variabel X) sebesar 56,6%, dan sisanya
sejumlah 43.5% ditentukan oleh faktor lain diluar
penelitian.
Persamaan Meneliti variabel perubahan sikap follower, Komunikasi
Persuasif
Perbedaan Tidak mengguji dengan mengunakan variabel Terpaan
media Instagram dan Kredibilitas Sumber

Tabel 2.6
Penelitian Keenam
Judul Penelitian dan Hubungan Informasi Akun Instagram Infia_Health
Nama Peneliti Dengan Sikap Followers
Ari Mulya Utami
Yunus Winoto
Prijana
(Utami, Ari Mulya & Prijana, 2019)
Teori, konsep Media Instagram, sikap follower, Informasi Kesehatan.
dan Metodologi Menggunakan pendekatan kuantitatif korelasi.
Hasil dan Pembahasan Akun infia_health memiliki hubungan yang signifikan
dengan aspek kognitif followers, meliputi kepercayaan
followers mengenai informasi yang diberikan
Akun infia_health memiliki hubungan yang signifikan
dengan aspek afektif followers, menyangkut masalah
emosional responden terhadapi nformasi yang
diberikan.
Persamaan Melakukan penelitian terhadap pengaruh sikap

21
follower, menggunakan media Instagram, meneliti
objek tentang Kesehatan.
Perbedaan Tidak mengguji dengan mengunakan variabel Terpaan
media Instagram dan Kredibilitas Sumber

2.3. Kerangka Konsep

2.3.1 Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dan bersumber dari

kata communis yang memiliki arti sama yaitu sama dalam makna. Kesamaan makna ini

mengartikan bahwa antara komunikator dan komunikan memiliki prespektif yang sama

tentang apa yang sedang dibicarakan atau dikomunikasikan. Ketika pihak komunikator

dan komunikan memiliki sifat yang komunikatif, sedangkan sifat yang komunikatif

tersebut didapatkan jika kedua belah pihak mempunyai sifat empati (Nurdin, A., Moefad,

A. M., Zubaidi, A. N., & Harianto, 2013). Menurut Carl I. Hovland dalam (Yusuf, 2021)

dapat diartikan sebagai; komunikasi merupakan sebuah proses untuk dapat mengubah

perilaku atau sikap dari individu lainnya.

Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, gagasan, atau perasaan antara

dua orang lebih. Karakteristik Komunikasi mencakup berbagai aspek yang dapat

mempengaruhi cara komunikasi terjadi dan hasil yang diperoleh dari interaksi tersebut

(Liliweri, 2017). Adapun Elemen dalam komunikasi antara lain:

1. Pengirim dan Penerima: komunikasi melibatkan dua pihak atau lebih, yaitu

pengirim dan penerima pesan. Pengirim adalah orang atau kelompok yang

mengirimkan pesan, sedangkan penerima adalah orang atau kelompok yang

menerima pesan.

22
2. Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima.

Pesan dapat berupa kata-kata, gambar, atau tindakan.

3. Media Komunikasi adalah alat atau sarana yang digunakan untuk mengirim

pesan. Contoh media seperti telepon, email, surat, dan sebagainya.

4. Konteks adalah situasi atau kondisi di mana komunikasi terjadi. Konteks dapat

mempengaruhi cara orang berkomunikasi dan bagaimana pesan diterima oleh

pengirim.

5. Kode adalah sistem bahasa atau simbol yang digunakan untuk mengirimkan

pesan. Contoh kode adalah bahasa inggris, bahasa isyarat, dan sebagainya.

6. Noise atau Gangguan adalah segala hal yang mengganggu proses komunikasi.

Noise dapat berasal dari lingkungan, teknologi, atau bahkan dari pengirim atau

penerima pesan itu sendiri.

7. Feedback adalah respon atau tanggapan yang diberikan oleh penerima kepada

pengirim setelah menerima pesan. Feedback dapat berupa kata-kata, ekspresi

wajah, atau tindakan.

8. Tujuan adalah alasan atau motivasi di balik komunikasi. Tujuan komunikasi

dapat bervariasi, seperti untuk memberikan informasi, mempengaruhi tindakan

orang lain, atau membangun hubungan (Liliweri, 2017).

Terdapat beberapa karakteristik dari komunikasi, sebagai berikut:

1. Komunikasi sebagai suatu proses, yang berarti bahwa komunikasi merupakan

serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan atau dengan

tahapan tertentu.

2. Komunikasi sebagai suatu upaya yang disengaja serta memiliki tujuan, yang

23
berarti bahwa komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar,

disengaja, serta sesuai dengan tujuan dari peralakunya.

3. Komunikasi membutuhkan partisipasi dan kerjasama dari pelakunya, yang

berarti bahwa ketika menginginkan komunikasi yang efektif maka dibutuhkan

perhatian yang sama antara pelakunya terhadap topik pesan yang disampaikan.

4. Komunikasi bersifat simbolis, yang berarti bahwa komunikasi merupakan

tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.

5. Komunikasi bersifat interaksional, yang berarti bahwa komunikasi merupakan

kegiatan yang membutuhkan dua tindakan, yakni memberi dan menerima pesan

atau informasi.

6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, yang berarti bahwa proses

komunikasi tidak terbatas antara ruang dan waktu, pelaku komunikasi dapat

melakukan komunikasi tidak harus berada pada waktu dan tempat yang sama

(Hariyanto, 2021).

Adapun tujuan dalam berkomunikasi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi,

mempelajari media massa, mempelajari dampak sosial komunikasi pada masyarakat,

dan mengembangkan keterampilan komunikasi. Tujuan dalam komunikasi adalah:

1. Meningkatkan efektivitas komunikasi: Tujuan utama ilmu komunikasi adalah

untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antara individu dan kelompok.

Dengan mempelajari cara-cara untuk mengirim dan menerima pesan dengan

lebih baik, orang dapat memperbaiki hubungan antarmanusia, baik itu dalam

lingkungan keluarga, sosial, atau bisnis.

24
2. Mempelajari media massa: Ilmu komunikasi bertujuan untuk mempelajari

bagaimana media massa, seperti televisi, radio, dan internet, mempengaruhi

cara manusia berkomunikasi dan berpikir. Hal ini dapat membantu masyarakat

untuk memahami dampak media massa pada kehidupan sehari-hari dan

membantu mereka untuk memilih media yang tepat untuk mengakses

informasi.

3. Mempelajari dampak sosial komunikasi: Ilmu komunikasi bertujuan untuk

mempelajari dampak sosial komunikasi pada masyarakat, termasuk bagaimana

komunikasi mempengaruhi hubungan sosial, budaya, dan politik. Hal ini dapat

membantu kita untuk memahami komunikasi mempengaruhi kehidupan sehari-

hari kita dan membantu kita mengembangkan strategi untuk memperbaiki

kualitas hidup (Panuju, 2018).

2.3.2. Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif merupakan gabungan dari dua kata yakni komunikasi dan

persuasi. Komunikasi yang berarti kebersamaan. Sementara persuasif dapat diartikan

sebagai membujuk, merayu, meyakinkan, mengajak, dan sebagainya. Banyak pakar

yang mendefinisikan komunikasi persuasif ini sebagai salah satu kegiatan psikologis

yakni dapat mengubah sikap komunikan. Komunikasi persuasif merupakan salah satu

bentuk dari adanya fungsi komunikasi instrumental, yakni fungsi yang bertujuan untuk

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap ataupun keyakinan.

Mengubah perilaku atau tindakan, dan juga menghibur.

Komunikasi persuasif diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai

25
ajakan atau bujukan agar mau bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata,

(Zain, 2017))

Menurut Devito, usaha melakukan persuasi ini memusatkan perhatian pada

upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan khalayak atau pada upaya

mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu. Persuasi juga dipahami sebagai

usaha merubah sikap melalui penggunaan pesan dan berfokus pada karakteristik

komunikator dan pendengar (Devito, 2011). Adapun unsur-unsur dalam suatu proses

komunikasi persuasif seperti yang diungkapkan oleh (Maulana, 2013) adalah sebagai

berikut:

1. Persuader yakni pihak yang mengirimkan pesan yang bersifat persuasif kepada

persuadee;

2. Pesan merupakan sesuatu yang dikomunikasikan kepada persuadee baik itu

verbal maupun non verbal;

3. Saluran adalah alat atau media yang digunakan persuader untuk mengirimkan

pesan kepada persuadee;

4. Persuadee yaitu orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh persuader;

5. Umpan Balik merupakan suatu bentuk tanggapan dari adanya pengaruh yang

berasal dari persuadee setelah menerima pesan dari persuader;

6. Efek Komunikasi Persuasif adalah pengaruh yang timbul dari komunikan

setelah pesan disampaikan komunikator. Pengaruh tersebut dapat berupa

perubahan sikap, perubahan tingkah laku, perubahan opini, perubahan

kepercayaan, dan lain-lain.

26
2.3.3. Terpaan Media

Terpaan merupakan intensitas keadaan khalayak dimana terkena pesan-pesan

yang disebarkan oleh suatu media. Menurut (Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti,

2014), terpaan dapat diartikan sebagai kegiatan mendengar, melihat, dan membaca

pesan-pesan media ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan

tersebut yang dapat terjadi pada individu atau kelompok. Terpaan media berusaha

mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi

penggunaan maupun durasi penggunaan. Penggunaan jenis media meliputi media

audio, audiovisual, media cetak, dan media online (Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala,

Siti, 2014).

Mеnurut Blumlеr (Satria et al., 2017), tеrpааn mеdiа (mеdiа еxposurе) аdаlаh

pеrilаku sеsеorаng dаlаm mеnggunаkаn mеdiа mаssа sеpеrti kеgiаtаn mеndеngаr,

mеlihаt dаn mеmbаcа pеsаn-pеsаn mеdiа. Kеmudiаn, mеnurut Rosеngrеn (Satria et al.,

2017), pеnggunааn mеdiа tеrdiri dаri jumlаh wаktu yаng digunаkаn dаlаm bеrbаgаi

mеdiа, jеnis аtаu isi mеdiа yаng dikonsumsi, dаn bеrbаgаi hubungаn аntаrа individu

dеngаn isi mеdiа yаng dikonsumsi аtаu dеngаn mеdiа sеcаrа kеsеluruhаn.

Bisа diаrtikаn bаhwа tеrpааn mеdiа аdаlаh kondisi dimаnа sеsеorаng ditеrpа

olеh isi mеdiа sеrtа bаgаimаnа isi tеrsеbut mеnеrpа sеsеorаng. Dalam penelitian ini

medianya adalah media instаgrаm yаng mеnеrpа sеsеorаng yаng mеnggunаkаn, sеrtа

mеlаlui unggаhаn-unggаhаn yаng аdа di dаlаmnyа. Tеrpааn (еxposurе) tеrsеbut dаpаt

bеrupа frеkuеnsi аtаu sеbеrаpа sеring sеsеorаng dаlаm mеnggunаkаn Instаgrаm dаn

mеlihаt suаtu unggаhаn, intеnsitаs аtаu pеrhаtiаn dаlаm mеnggunаkаn Instаgrаm dаn

mеlihаt suаtu unggаhаn, sеrtа isi dаri unggаhаn itu sеndiri.

27
Sеsеorаng yаng sеring mеnggunаkаn Instаgrаm dаn mеlihаt unggаhаn-

unggаhаn yаng аdа di dаlаmnyа аkаn lеbih mudаh ditеrpа olеh bеrbаgаi informаsi. Hаl

tеrsеbut jugа didukung аpаbilа sеsеorаng аtаu pеnggunа Instаgrаm tеrsеbut jugа

fokus dаn mеmpеrhаtikаn sеtiаp informаsi yаng ditеrimаnyа. Tеrpааn (еxposurе) pаdа

mеdiа sosiаl Instаgrаm jugа dаpаt bеrpеngаruh dаlаm duniа pеmаsаrаn. Sаlаh sаtunyа

аdаlаh dаpаt mеmpеngаruhi follower untuk membentuk sikap follower untuk hidup

sehat.

Tеrpааn tеrsеbut tеrjаdi kеtikа sеsеorаng mеmbаgikаn bеrbаgаi mаcаm

informаsi mеlаlui suаtu unggаhаn di Instаgrаm. Kеmudiаn unggаhаn tеrsеbut bаik

sеngаjа аtаu tidаk sеngаjа dilihаt olеh pеnggunа Instаgrаm lаin. Hаl tеrsеbut dаpаt

mеmpеngаruhi kеputusаn pеmbеliаn sеorаng konsumеn yаng jugа sеbаgаi pеnggunа

Instаgrаm.

Media exposure atau terpaan media Menurut Sari (Munawwaroh, 2018),

frekuensi penggunaan meliputi berapa kali seseorang menggunakan media dalam

jangka waktu tertentu. Durasi media menghitung berapa lama audience berhubungan

atau mengikuti suatu program di media. Sementara itu menurut Rosengren

(Munawwaroh, 2018), penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan

dalam berbagai media, jenis isi media, media yang dikonsumsi atau dengan media

secara keseluruhan (Kriyantono, (Munawwaroh, 2018)).

Tеrpaan informasi yang dilakukan di sеbuah mеdia mampu untuk:

1. Mеndorong kеsadaran simbolik, kеmudian kеsadaran simbolik mеnimbulkan.

2. Kеsadaran konsumtif, dan kеsadaran konsumtif mеnggiring konsumеn,

3. Kеsadaran aktual (pеrilaku). (Widyatama, (Situmeang, 2020)

28
Menurut pendapat Rosengren (Apriyanti et al., 2022), terpaan media adalah

banyaknya informasi yang diperoleh melalui media, yang meliputi frekuensi, atensi, dan

durasi penggunaan pada setiap jenis media yang digunakan. Maka cara mengukur

terpaan media yang menjadi dimensi untuk variabel terpaan media, sebagai berikut:

1. Frekuensi Yaitu data yang dikumpulkan dari khalayak untuk mengetahui

seberapa sering khalayak menonton suatu acara atau program televisi (berapa

kali dalam sehari). Frekuensi juga dapat diukur berdasarkan seberapa sering

komunikan dari media melihat, membaca, dan mendengarkan media tersebut,

karena semakin tinggi frekuensi maka pesan akan semakin menempel dalam

benak konsumen dan menimbulkan perhatian dari audiens.

2. Atensi (Perhatian) Yaitu suatu proses mental seseorang dalam menyimak

pesan di media, seperti melihat, membaca, dan mendengarkan media dengan

tidak melakukan kegiatan lain. Dalam proses menyimak, unsur audio dan video

juga berperan dalam hal ini, karena dapat menentukan ketertarikan dan fokus

khalayak ketika menyimak isi pesan dari media.

3. Durasi Yaitu menghitung berapa lama waktu khalayak bergabung dengan suatu

media (berapa jam sehari), atau berapa lama (menit), khalayak mengikuti suatu

tayangan tersebut.

2.3.4 Kredibilitas Sumber

Kredibilitas sumber merupakan pengidentifikasian suatu sumber informasi agar

dianggap sebagai kredibel oleh khalayak. Kredibilitas menurut Jalaluddin Rakhmat

(Winoto, 2016), mengartikan kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate atau

29
khalayak mengenai sifat-sifat komunikator. Definisi kredibilitas menurut Rakhmat

(Savitri & Erdiansyah, 2019) mengenai sifat komunikator. Arti pernyataan tersebut

terdapat dua perihal: Pertama, kredibilitas adalah persepsi komunikan; Kedua,

kredibilitas berhubungan dengan sifat komunikator yang bisa di katakan sebagai

komponen kredibilitas.

Kredibilitas sumber didefinisikan sebagai hal pengidentifikasian suatu sumber

informasi agar dianggap sebagai kredibel oleh pembaca (Metzger & Flanagin, 2013).

Menurut Cambridge Dictionary, Kredibilitas Sumber diartikan sebagai sejauh mana

orang percaya dan kepercayaan pada orang - orang dan organisasi - organisasi lain

yang memberitahu mereka menegenai produk atau jasa tertentu. Komunikasi yang

dilakukan melalui dalam media internet, di mana banyaknya informasi saling

dipertukarkan menjadikan sumber informasi semakin sulit untuk diketahui asalnya.

Berbagai alasan hal tersebut terjadi, salah satu alsannya adalah privasi (Rachmadhani

et al., 2015).

Menurut Effendy, (Savitri & Erdiansyah, 2019) mengatakan didalam kepercayaan

terhadap komunikator ditentukan dari keahlihannya dan bisa atau tidaknya dipercaya,

terkenal dan disenangi oleh komunikan, komunikator dapat merubah kepercayaan

komunikan sesuai keinginannya. Kepercayaan terhadap komunikator menunjukkan jika

pesan yang diterima komunikan sudah betul dan tepat dengan realita.

Menurut Rahmat (Savitri & Erdiansyah, 2019), Kredibilitas seorang komunikator

adalah persepsi komunikasi mengenai sifat dari komunikator. Cangara (Savitri &

Erdiansyah, 2019) menyatakan, kredibilitas dapat diperoleh bila komunikator memiliki

ethos, pathos, dan logos. Ethos adalah ketrampilan komunikator dari karakter dirinya

30
dapat membuat kata-katanya bisa di percaya. Pathos merupakan ketrampilan

komunikator dalam mengendalikan emosi pendengarnya, dan Logos merupakan

ketrampilan komunikator melalui argumentasinya.

Menurut Ishak (Savitri & Erdiansyah, 2019) mengemukakan beberapa faktor

penting pembicara saat berkomunikasi adalah, yaitu:

1. Sumber daya tarik (source attractiveness);

2. Sumber kepercayaan (source credibibility).

Kredibilitas terdapat tiga komponen kredibilitas sumber, ini yang menjadi dimensi

untuk variabel kredibilitas sumber, yakni:

1. Keahlian (expertise) yang merupakan kesan yang dibentuk penerima tentang

kemampuan sumber komunikasi persuasi berkaitan dengan topik yang

dibicarakan;

2. Dapat dipercaya (trustworthiness) yang merupakan kesan penerima tentang

sumber komunikasi yang berkaitan dengan wataknya seperti kejujuran,

ketulusan, bersikap adil, bersikap sopan, berperilaku etis atau sebaliknya;

3. Faktor Daya Tarik Komunikator (attractiveness) yang meliputi daya tarik fisik

maupun non fisik dari komunikator (Winoto, 2016).

2.3.5 Media Sosial Instagram

Media Sosial Media sosial merupakan bagian dan fasilitas yang ditawarkan oleh

media baru. Media sosial menurut (Nasrullah, 2016) media sosial merupakan medium

dari internet yang memungkinkan para pengguna untuk mempresentasikan diri, saling

berinteraksi, saling bekerjasama, saling berbagi, hingga membentuk ikatan sosial

31
secara virtual, sedangkan menurut (Kotler, 2016) media sosial digunakan untuk saling

berbagi informasi yang berupa teks (pesan), gambar, suara, maupun video antara

sesama pengguna, antara pengguna dan perusahaan, atau sebaliknya. Berdasarkan

pemaparan mengenai definisi media sosial di atas, dapat dikatakan bahwa media sosial

memiliki karakteristik umum keterbukaan dan kebebasan berpendapat antara setiap

pengguna.

Menurut (Nasrullah, 2016) menyebutkan beberapa karakteristik media sosial,

antara lain:

1. Jaringan (network) Karakteristik media sosial yang pertama adalah memiliki

jaringan (network). Jaringan maksudnya adalah infrastruktur yang

menghubungan satu perangkat keras dengan perangkat keras lainnya. Jaringan

yang terbentuk antar pengguna media sosial dimediasi oleh perangkat 83

teknologi yang berupa komputer, telepon genggam, bahkan tablet.

2. Informasi (information) Melalui media sosial, para pengguna dapat berkreasi

dalam mempresentasikan identitasnya, memproduksi konten, dan berinteraksi

berdasarkan informasi yang diperoleh. Melalui media sosial, informasi dapat

diproduksi, dipertukarkan, dan dikonsumsi para penggunanya kapan saja dan

dimana saja tanpa batasan waktu dan ruang.

3. Arsip (archive) Arsip merupakan karakteristik dari media sosial, dimana

informasi tetap tersimpan dan dapat diakses kapan saja serta melalui

perangkat apa pun. Meskipun sudah berganti hari, bulan, bahkan tahun,

informasi yang telah tersebar melalui media sosial tidak akan menghilang.

4. Interaksi (interactivity) Interaksi, merupakan proses yang terjadi antara

32
pengguna dan perangkat teknologi. Media sosial menyebabkan terbentuknya

jaringan atau interaksi antar sesama penggunanya.

5. Simulasi sosial (simulation of society) Untuk berinteraksi antar muka (interface)

dengan pengguna media sosial lainnya, pengguna harus melewati dua tahapan.

Pertama, pengguna harus melakukan koneksi agar berada di ruang siber

dengan cara log in (memasukkan username dan password). Setelah melakukan

log in, tahapan kedua adalah melibatkan keterbukaan identitas yang mengarah

pada identifikasi diri atau konstruksi diri di dunia virtual.

6. Konten oleh pengguna (user-generated content) Konten oleh pengguna, atau

yang dikenal sebagai user generated content menandakan bahwa konten di

media sosial adalah sepenuhnya milik pengguna dan berdasarkan konstribusi

pengguna atau pemilik akun media sosial.

2.3.6 Media Instagram

Instagram berasal dari kata Insta yang berarti cepat dan Gram yang berarti pesan,

hal tersebut berdasarkan kata telegram yaitu dapat mengirimkan informasi kepada

seseorang dengan cepat. Menurut (Fujiawati & Raharja, 2021), Instagram merupakan

suatu aplikasi media sosial yang menyediakan fitur berbagi foto (feeds) serta video

(story) untuk dapat dilihat oleh khayalak.

Instagram adalah aplikasi berbagi foto dan video gratis yang tersedi di IOS dan

Android. Pengguna bisa mengunggah foto atau video ke layanan kami dan

membaginya dengan pengikut mereka atau dengan group teman. Pengguna juga bisa

melihat, mengomentari, dan menyukai postingan yang dibagikan oleh teman mereka di

33
Instagram (Antasari & Pratiwi, 2022)

1. Profil dan Bio Instagram kembali melakukan update design. Update ini yang

mengubah tampilan profile dan bio di Instagram. Instagram kini makin fokus

pada Followers dan following dan mempersingkat bio, padahal dulu tampilan

Instagram lebih fokus ke informasi di bio profile. Bahkan sekarang kita juga

diuntungkan dengan bio profile yang lebih simple.

2. Unggah foto dan video Filter untuk foto dan video memungkinkan

pengguna untuk mengunggah foto maupun video yang kemudian akan

muncul ke halaman utama pengikut/followers. Pada fitur unggah foto dan

video pengguna Instagram dapat memilih foto atau video yang akan

diunggah dari galeri atau album yang terdapat pada smarthphone, atau

dapat langsung menggunakan camera yang tersedia pada fitur tersebut.

Gambar ataupun video yang diunggah kemudian bisa diedit dengan

menggunakan efek yang telah tersedia pada fitur tersebut untuk mempercantik

tampilan foto. Pengguna juga dapat mengunggah foto dan video dalam

jumlah yang banyak dalam sekali unggahdegan jumlah foto atau video.

3. Fitur Instagram Stories, Fitur Instagram Stories di Indonesia, fitur Instagram

terbaru ini memang menjadi fitur favorit untuk promosi. Menurut

Instagram, ada 400 juta Instagram Stories yang diunggah. Indonesia pun

disebut sebagai Instagram Stories creator terbesar di dunia. Pelaku usaha

biasanya akan membuat konten stories semenarik mungkin dan

memanfaatkan data yang masuk dalam InstagramInsigh. Instagram stories

juga memungkinkan pengguna membangun percakapan kepada pelanggan

34
dengan memanfaatkan fitur interaktif seperti Poll Sticker, Ask Me Questions,

Gift,Votes, hingga Hastag. Bahkan sekarang ada fitur On This Day, dimana

penggunabisa sharing memori yang terjadi pada tanggal tertentu beberapa

tahun lalu.

4. Caption, Caption adalah tulisan atau keterangan yang berkaitan dengan

foto atau video yang diunggah. Jika pengguna menulis keterangan foto yang

menarik, pengguna akan dapat menarik minat followers untuk membaca

keseluruhan isi keterangan ataucaption tersebut.

5. Komentar, Fitur komentar terletak di bawah foto atau video, tepatnya bagian

tengah. Fungsinya adalah tentu saja untuk mengomentari postingan atau

unggahan foto atau video yang dirasa menarik. Pengguna juga dapat

menggunakan fitur aerobba atau tanda @ dan memasukkan nama pengguna

yang dimaksud dalam komentar tersebut, agar komentar tersebut dapat

dibaca oleh penggunatersebut.

6. Hastags, Hastags adalah tanda pagar pada Instagram yang memudahkan

pengguna untuk mengelompokkan foto atau video yang diunggah agar

pengguna yang lain dapat dengan mudah menemukan foto atau video sesuai

dengan tema atau gambar yang diinginkan. Sebagai contoh, dalam

memasarkan produknya, dalam setiap foto yang diunggah, menyertakan

hashtags atau tanda pagar, maka foto atau video tersebut otomatis akan

mengelompok dengan beberapa postingan dari akun lainnya.

7. Like, Suatu fitur Instagram yang bertujuan untuk memberi like atau tanda suka

apabila followers teratrik dengan unggahan foto atau video pengguna dengan

35
menekan emoticon berbentuk love yang berada di kanan bawah foto atau video.

Selain itu, juga men-tap dua kali pada foto atau video yang di unggah pengguna.

8. Activity Satu lagi fitur Instagram juga yang keren adalah your activity, fitur ini

yang berisi informasi durasi penggunaan andaketika mengakses aplikasi

Instagram, dengan fitur Activity, pengguna jadi tahu berapa lama waktu yang

dihabiskan untuk bermain Instagram.

9. Direct Message (DM) Fitur Direct Message merupakan suatu fitur yang

memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan, foto, atau video kepada satu

orang ataupun beberapa orang.

10. Geotagging (Tag Lokasi) Geotagging adalah memasukkan lokasi foto yang

diunggah ke halaman utama. Sehingga followers dapat mengetahui lokasi di

mana foto tersebut diambil.

11. Story Archive Instagram sebelumnya telah memperkenalkan fitur Archive di

mana postingan yang sudah sempat di upload bisa disimpan ke dalam sebuah

arsip pribadi. Dengan fitur tersebut anda bisa secara nonpermanen menghapus

foto atau video ke dalam arsip pribadi dan bisa sewaktu-waktu

mengembalikannya lagi seperti semula (Antasari & Pratiwi, 2022).

2.2.6 Perubahan Sikap

Perubahan sikap terjadi karena informasi baru yang muncul dalam keyakinan,

menyebabkan adanya perubahan dalam sikap atau karena informasi yang baru

mengubah bobot atau valensi pada sebentuk informasi. Jadi valensi memengaruhi

bagaimana informasi memengaruhi sistem keyakinan dan bobot memengaruhi

36
seberapa banyak pengaruh itu bekerja (Littlejohn, 2011).

Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah

disukai atau tidak. Sikap juga menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap

berbagai atribut dan manfaat objek tersebut. Menurut Rasmikayati (Kusumawaty et al.,

2019) sikap merupakan predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) yang dipelajari

untuk menanggapi secara konsisten terhadap suatu objek, baik dalam bentuk

tanggapan positif maupun tanggapan negatif. Konsep sikap sangat berkaitan dengan

konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior).

Sikap memiliki beberapa karakter (Sumarwan, (ELLY RASMIKAYATI1 et al., 2017)

). Karakter sikap tersebut adalah berikut ini:

1. Sikap memiliki objek Sikap konsumen harus terkait dengan objek. Objek

tersebut dapat terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran

seperti produk, merek, iklan, harga, penggunaan, dan media.

2. Konsistensi sikap Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen

dan perasaan tersebut direfleksikan oleh perilakunya. Oleh karena itu, sikap

memiliki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan

gam- baran sikapnya.

3. Sikap positif, negatif, dan netral Seseorang mungkin menyukai (positif), tidak

menyukai (negatif), atau bahkan tidak memiliki sikap (netral) terhadap suatu

objek.

4. Intensitas sikap Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan

bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyu- kainya, dan ada yang kurang

suka, bahkan tidak menyukai sama sekali.

37
5. Resistensi sikap Resisten adalah seberapa besar sikap seorang konsumen

dapat berubah. Pemasar penting memahami bagaimana resistensi konsumen

agar dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran ofensif bisa

diterapkan untuk mengubah sikap konsumen yang sangat resisten atau

merekrut konsumen baru.

6. Persistensi sikap Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan

sikap akan berubah karena berlalunya waktu.

7. Keyakinan sikap Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai

kebenaran sikap yang dimilikinya.

8. Sikap dan situasi Sikap seseorang terhadap suatu objek sering muncul dalam

konteks situasi. Ini artinya situasi akan memengaruhi sikap konsumen terhadap

suatu objek.

Komponen sikap terdiri dari tiga komponen, yaitu komponen kognitif, afektif dan

konatif, Ini yang menjadi dimensi dalam variabel perubahan sikap, yaitu:

1. Komponen Kognitif adalah sebuah kepercayaan seseorang mengenai apa yang

berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap, sebagaimana contohnya isu

mengenai lokalisasi seks bebas pada remaja sebagai suatu objek sikap.

2. Komponen Afektif adalah sebuah kepercayaan menyangkut masalah emosional

subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini

disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Sebagaimana

contoh dua orang yang mempunyai sikap negatif terhadap seks bebas pada

remaja misalnya yang seorang tidak menyukai pornografi dan

ketidaksukaannya ini berkaitan dengan ketakutan akan akibat perbuatan seks

38
bebas, sedangkan orang lain mewujudkan ketidaksukaannya dalam bentuk rasa

benci dan malu dengan yang menyangkut seks bebas.

3. Komponen Konatif adalah komponen tindakan dalam struktur tindakan dalam

struktur sikap menunjukkan kecenderungan yang ada dalam diri seseorang

berkaitan kepercayaan dan perasaan dan perasaan seseorang individu (Azwar,

2016).

2.4 Definisi Konsep

2.4.1 Terpaan Media

Mеnurut Blumlеr (Satria et al., 2017), tеrpааn mеdiа (mеdiа еxposurе) аdаlаh

pеrilаku sеsеorаng dаlаm mеnggunаkаn mеdiа mаssа sеpеrti kеgiаtаn mеndеngаr,

mеlihаt dаn mеmbаcа pеsаn-pеsаn mеdiа. Kеmudiаn, mеnurut Rosеngrеn (Satria et al.,

2017), pеnggunааn mеdiа tеrdiri dаri jumlаh wаktu yаng digunаkаn dаlаm bеrbаgаi

mеdiа, jеnis аtаu isi mеdiа yаng dikonsumsi, dаn bеrbаgаi hubungаn аntаrа individu

dеngаn isi mеdiа yаng dikonsumsi аtаu dеngаn mеdiа sеcаrа kеsеluruhаn.

2.4.2 Kredibilitas Sumber

Kredibilitas sumber didefinisikan sebagai hal pengidentifikasian suatu sumber

informasi agar dianggap sebagai kredibel oleh pembaca (Metzger & Flanagin, 2013).

Menurut Cambridge Dictionary, Kredibilitas Sumber diartikan sebagai sejauh mana

orang percaya dan kepercayaan pada orang-orang dan organisasi-organisasi lain yang

memberitahu mereka menegenai produk atau jasa tertentu. Komunikasi yang dilakukan

melalui dalam media internet, di mana banyaknya informasi saling dipertukarkan

39
menjadikan sumber informasi semakin sulit untuk diketahui asalnya. Berbagai alasan

hal tersebut terjadi, salah satu alsannya adalah privasi (Rachmadhani et al., 2015).

2.4.3 Perubahan Sikap

Perubahan sikap terjadi karena informasi baru yang muncul dalam keyakinan,

menyebabkan adanya perubahan dalam sikap atau karena informasi yang baru

mengubah bobot atau valensi pada sebentuk informasi. Jadi valensi memengaruhi

bagaimana informasi memengaruhi sistem keyakinan dan bobot memengaruhi

seberapa banyak pengaruh itu bekerja (Littlejohn, 2011).

2.5 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini menggunakan tradisi sosiopsikologis dengan teori Uses and

Gratification untuk variabel terpaan media, dimana dimensinya Frekuensi, atensi dan

Durasi, Teori Kredibilitas Sumber untuk variabel Kredibilitas Sumber dengan dimensi

keahlian, dapat dipercaya dan daya Tarik dan Teori Perubahan Sikap untuk variabel

perubahan sikap dengan dimensi kognitif, afektif dan konatif, tergambarkan dalam

kerangka pemikiran dibawah ini.

Pengaruh Terpaan Media Dan Kredibilitas Sumber Terhadap Perubahan Sikap


Follower @Hidupsehattvone

TRADISI SOSIOPSIKOLOGIS

40
TEORI TEORI TEORI
USES & GRATIFICATION USES & GRATIFICATION PERUBAHAN SIKAP

VARIABEL X1: VARIABEL X2:


TERPAAN MEDIA KREDIBILITAS SUMBER

1. FREKUNSI 1. KEAHLIAN

2. ATENSI 2. DAPAT
DIPERCAYA
3. DURASI
3. DAYA TARIK

VARIABEL Y
PERUBAHAN SIKAP
1. KOGNITIF
2. AFEKTIF
3. KONATIF

(Azwar, 2016)

2.6 Operasionalisasi Konsep dan Variabel

Menurut Saifudin Azwar dalam penelitian (Agustian, Saputra, & Imanda, 2019)

operasional merupakan suatu hal yang memiliki arti tunggal dan dapat diterima secara

objektif jika indikatornya tidak terlihat. Operasionalisasi variabel adalah konsep yang

berupa kerangka yang menjadi kata-kata yang dapat menggambarkan perilaku atau

41
fenomena yang sedang diteliti, dan dapat diuji kebenarannya (Oscar & Sumirah, 2019).

Berikut adalah variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini

Variabel Dimensi Indikator Skala

Frekuensi Seberapa sering


mengakses akun
@hidupsehattvone
Durasi Seberapa lama
mengakses akun
Variabel X1:
@hidupsehattvone
Terpaan Media Likert 1-5
(Apriyanti et al., Serius membaca

2022 postingan akun


Atensi @hidupsehattvone
Serius menonton
postingan akun
@hidupsehattvone
Postingan akun
@hidupsehattvone
diperkuat oleh
pendapat para ahli
Variabel X2: Keahlian kesehatan Likert 1-5
Postingan video
Kredibilitas Sumber
akun @hidupsehat
(Winoto, 2016)
oleh para ahli
Kesehatan
Postingan akun
@hidupsehattvone
dapat dipercaya
Dapat Dipercaya
Postingan Video
akun
@hidupsehattvone
42
dapat dipercaya
Postingan akun
@hidupsehattvone
menarik perhatian
Daya Tarik
Postingan video
akun
@hidupsehattvone
menarik untuk
ditoton
Membaca
postingan akun
@hidupsehattvone
menambah
Kognitif pengetahuan
Menonton video
pada akun
Likert 1-5
@hidupsehattvone
Variabel Y: menambah
pengetahuan
Perubahan Sikap
Membaca
(Azwar, 2016)
postingan pada
akun
@hidupsehattvone
Afektif merasakan bahwa
hidupsehat itu
penting
Menonton video
pada akun
@hidupsehattvone
merasakan bahwa
hidup sehat itu

43
penting
Konatif Membaca postinga
akun
@hidupsehattvone
mengajak untuk
mempraktekkan
hidup sehat
Menonton video
pada akun
@hidupsehattvone
mengajak untuk
mempraktekkan
hidup sehat

2.7 Hipotesis Penelitian

Menurut Abdullah dalam penelitian (Yam & Taufik, 2021) hipotesis merupakan

jawaban yang bersifat sementara yang akan diuji kebenarannya melalui sebuah

penelitian. Pada hipotesis terdapat beberapa elemen penting yaitu dugaan sementara,

hubungan antar variabel serta uji kebenaran. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan

penelitian yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis pada penelitian ini yaitu:

H1 (Hipotesis 1)

a. Ha : Terpaan Media berpengaruh secara signifikan terhadap Perubahan Sikap

b. Ho : Terpaan media tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perubahan

Sikap

H2 (Hipotesis 2)

a. Ha : Kredibilitas sumber berpengaruh secara signifikan terhadap Perubahan

44
sikap

b. Ho : Kredibilitas Sumber tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Perubahan Sikap

H3 (Hipotesis 3)

a. Ha : Terpaan media dan kredibilitas sumber berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan sikap

b. Ho : Terpaan media dan kredibilitas sumber tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap perubahan sikap

45
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Paradigma Penelitian

Pada penelitian kali ini, paradigma yang akan digunakan yaitu paradigma

positivistik. Hal tersebut dikarenakan pokok pembahasan dari positivisme merupakan

dasar daripada penelitian kuantitatif. Menurut (Irwan, 2018) paradigma positivistik

merupakan paradigma yang dapat menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dalam

kehidupan yang tidak terbatas serta untuk dapat menyederhanakan gejala sosial yang

terjadi maka diperlukannya statistik sebagai landasan dalam menyimpulkan data yang

diperoleh ketika penelitian berlangsung.

Paradigma positivistik menyatakan standar kebenaran pada suatu penelitian

terdapat pada aspek validitas, reabilitas dan objektivitas (Irwan, 2018). Hal utama untuk

dapat mengenali paradigma positivistik yaitu dengan cara menggunakan pendekatan

kuantiatif untuk dapat menjelaskan sebuah fenomena yang terjadi di kalangan

masyakarat dengan fokus terhadap beberapa variabel (Irwan, 2018). Pada penelitian ini,

terdiri atas tiga variabel yaitu:

Variabel Independen (X1): Terpaan Media

Variabel Independen (X2): Kredibilitas Sumber

Variabel Dependen (X3): Perubahan Sikap

3.2Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Tujuan dari pendekatan

46
penelitian kuantitatif yaitu untuk dapat mengembangkan model-model matematis, teori

serta hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena tujuannya adalah agar dapat

menentukan keterkaitan antar variabel pada suatu populasi. Jika sebuah hipotesis dari

penelitian ini lolos dalam uji berkali-kali, sehingga hipotesis tersebut dapat membuat

sebuah teori ilmiah yang terbaru.

Mengutip dari (Sugiyono., 2013), penelitian kuantitatif merupakan “metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantiatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan”. Metode ini disebut sebagai metode kuantitatif karena melibatkan

data penelitian yang berupa angka, dengan analisis menggunakan statistik.

Menurut (John W. Creswell, 2014) pendekatan penelitian kuantitatif adalah

pendekatan yang digunakan untuk menguji teori-teori objektif dengan cara memeriksa

hubungan antara variabel-variabel dengan menggunakan instrumen yang sesuai

sehingga data yang terkumpul dapat dianalisis menggunakan prosedur statistik. Tujuan

dari penelitian kuantitatif ini adalah untuk menjelaskan pengaruh terpaan media dan

kredibilitas sumber terhadap perubahan sikap.

3.3Jenis Penelitian

Jenis penelitian eksplanatif (explanatory research) menurut merupakan

penelitian yang menjelaskan kedudukan antara masing-masing variabel yang diteliti,

beserta hubungan antara setiap variabel dengan variabel lainnya melalui pengujian

hipotesis yang telah dirumuskan. menyebutkan bahwa terdapat dua tujuan utama dari

47
penelitian eksplanatif, yaitu untuk menghubungkan pola-pola yang berbeda tetapi saling

berkaitan, serta untuk menghasilkan pola hubungan sebab akibat.

Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang tujuannya untuk memperoleh

jawaban tentang “bagaimana” dan “mengapa” suatu terjadi. Tujuan penelitian ini untuk

enomena menjelaskan atau membuktikan bagaimana hubungan antar variabel

penelitian (Nuryaman, & Christina, 2015). Penelitian eksplanatif berusaha untuk

menjelaskan mengapa terjadinya sebuah fenomena dengan menciptakan pola atau

kategori serta mengidentifikasi hubungan sebab-akbiat yang terjadi (Mudjiyanto, B., &

Dunan, 2020)

3.4Metode Penelitian

Menurut Penelitian kuantitatif mencakup berbagai jenis, seperti penelitian survei,

penelitian eksperimental, dan analisis isi. Dalam penelitian ini menggunakan metode

penelitian survei menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan informasi dari

responden tanpa manipulasi dari peneliti. menurut (Saud, Husain, & Helingo, 2018)

metode survey merupakan metode penelitian yang mengambil sampel dari satu

populasi dan menggunakan kuesioner seabgai alat pengumpul data sehingga dapat

ditemukan korelasi antara variabel terkait. Dalam penelitian ini, informasi dikumpulkan

dari responden yaitu followers dari akun media sosial Instagram @iboxindonesia

melalui penyebaran kuesioner secara online melalui google forms untuk mendapatkan

data dan informasi.

3.5Teknik Sampling

3.5.1 Populasi

48
Populasi merupakan elemen krusial dalam generalisasi, yang mencakup seluruh

rangkaian objek atau individu yang memiliki karakteristik yang sama dan menjadi

sasaran studi atau observasi (Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, 2017).

Populasi adalah sekelompok individu, objek, atau peristiwa yang memiliki karakteristik

yang sama dan dapat dijadikan subjek penelitian. Populasi dapat bersifat terbatas atau

luas, tergantung pada tujuan penelitian atau survey (John W. Creswell, 2014).

Populasi pada penelitian ini adalah followers Instagram akun @hidupsehattvone

dengan jumlah 25.900 follower per tanggal 4 April 2023.

49
Gambar 3.1 Jumlah followers akun @hidupsehattvone per 4 April 2023

3.5.2 Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, sampel diambil dari followers instagram akun

@hidupsehattvone. Penentuan jumlah sampel mengunakan adalah rumus Slovin,

karena populasi dari penelitian dapat diidentifikasi dan jumlah sampel harus

representatif agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Rumus Slovin digunakan

karena perhitungannya cukup sederhana dan tidak memerlukan tabel jumlah sampel.

Rumus Slovin digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang diperlukan dalam

penelitian ini, dengan formula yang telah ditentukan (Riyanto & Hatmawan, 2020).

N
n=
1+Ne2

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Tingkat presisi atau akurasi yang ditetapkan (10%)

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan tingkat presisi atau

akurasi sebesar 10% yaitu:

25.900
n=
1+(25.900)(0,1)2

25.900
n=
260

n = 99,62

50
n = 100

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin, maka peneliti

menetapkan jumlah responden sebanyak 100 orang dari total populasi 25.900 orang

followers akun media sosial Instagram @hidupsehattvone.

3.5.3 Teknik Sampling

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Non-Probability Sampling

untuk mengambil sampel yang dibutuhkan. Dikutip dari buku Sampling Techniques

(Cochran, 2019), teknik non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Teknik non-probability sampling mencakup beberapa teknik, seperti

sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball.

Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non-

Probability Sampling dengan pendekatan purposive sampling. Menurut (Sugiyono.,

2013), purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling pada penelitian ini

didasarkan pada kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mendapatkan

sampel yang representatif. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi bias dalam hasil

penelitian.

Adapun kriteria terhadap sampel dalam penelitian ini adalah: Berusia 20 sampai

dengan 41 tahun, pernah melakukan like dan komen dipostingan.

3.6Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2019) teknik pengumpulan data adalah langkah penelitian

51
yang paling strategis, hal tersebut karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk

memperoleh data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan

memperoleh data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan. Teknik

pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti di dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data Primer

Data primer (Sugiyono., 2013) merupakan data yang diperoleh secara

langsung dari sumber dan kemudian diberikan kepada peneliti. Data primer

pada penelitian ini dikumpulkan secara langsung dari sumber utama yang

berada di lapangan, yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner

melalui Google Form kepada para responden yang memenuhi kriteria seperti

yang telah ditentukan peneliti sebelumnya.

Selain itu, Sugiyono (2019) juga menyatakan bahwa terdapat empat skala

pengukuran, tetapi pada penelitian ini peneliti akan menggunakan satu skala

pengukuran yaitu skala likert. Skala likert dapat digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai

fenomena sosial, dan dalam penelitiannya, fenomena sosial tersebut secara

khusus telah ditetapkan oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijelaskan atau dijabarkan

menjadi indikator variabel yang kemudian indikator tersebut akan dijadikan

sebagai acuan untuk menyusun item-item instrumen dalam bentuk pertanyaan

atau pernyataan.

Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat

52
diimplementasikan dalam bentuk pilihan ganda dan untuk keperluan analisis

kuantitatif, jawaban tersebut dapat diberi skor:

 Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor = 5

 Setuju/sering/positif diberi skor = 4

 Ragu-ragu/netral diberi skor = 3

 Tidak setuju/negatif diberi skor = 2

 Sangat tidak setuju/sangat negatif diberi skor = 1

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut (Sugiyono., 2013) merupakan sumber data tidak

langsung yang diperoleh peneliti melalui orang lain atau dokumen. Data sekunder

pada penelitian ini diperoleh dengan mencari dan mempelajari buku, jurnal, e-

book, makalah, dan skripsi terdahulu untuk memperoleh referensi dan bahan

yang terkait dengan pembahasan pada penelitian ini.

3.7Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan setelah data yang diperoleh dari seluruh

responden dan sumber lainnya telah terkumpul. “Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan peritungan

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”. (Sugiyono., 2013). Penelitian ini

menggunakan teknik analisis deskriptif yang menurut (Sugiyono., 2013), dilakukan

53
dengan cara mendeskripsikan serta menggambarkan seluruh data yang terkumpul

sebagaimana adanya, tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku

secara umum.

3.7.1 Pretest

1. Uji validitas

Menurut (Sugiyono., 2013) menyatakan bahwa uji validitas merupakan

persamaan data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang diperoleh secara

langsung yang terjadi pada subjek penelitian. Uji validitas digunakan untuk

mengukur dan mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dapat

dikatakan valid jika pernyataan yang tertera pada kuesioner tersebut mampu

mengungkapkan apa yang akan diukur melalui kuesioner tersebut. Untuk melihat

kevaliditasan suatu kuesioner, dapat dilakukan dengan melihat r hitung yang

diperoleh dengan rumus product moment correlation sebagai berikut:

N (ΣXY)-(ΣX) (ΣY)
=
{N (ΣX2)-(ΣX)2} {N (ΣY2)-(ΣY)2}

Keterangan:
r = Koefisien Korelasi
N = Jumlah Responden
X = Skor variabel x
Y = Skor variabel y
Jika hasil rhitung > rtabel (signifikansi 0,05), maka dinyatakan valid. Tetapi, jika

rhitung < rtabel (signifikansi 0,05), maka dinyatakan tidak valid (Komarudin & Sarkadi, 2017).

54
2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut (Sugiyono., 2013) merupakan derajat konsistensi dan

stabilitas data atau temuan. Data yang tidak reliabel tidak dapat diproses lebih lanjut

karena dapat menghasilkan kesimpulan yang bias. Uji reliabilitas dilakukan setelah

melakukan uji validitas. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s

Alpha, yaitu:

( )(
r11 =
k
k-1
Σo2b
1- 2
Vt )
Keterangan:

r11= Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σo2b = Jumlah varian butir/item

V2t = Varian total

Jika angka Alpha Cronbach > 0,60, maka butir-butir instrumen pada penelitian

dinyatakan reliabel. Tetapi, jika angka Alpha Cronbach < 0,60, maka butir-butir instrumen

pada penelitian dinyatakan tidak reliabel (Siregar, 2013).

3.7.2 Analisis Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas berdasarkan (Sugiyono., 2013) bertujuan untuk mengkaji

kenormalan variabel yang diteliti dan melihat apakah data berdistribusi secara

normal atau tidak. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis grafik

(probability plots) untuk menguji kenormalan variabel. Dasar pengambilan

55
keputusan uji normalitas adalah sebagai berikut:

a. Jika data tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal,

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data tersebar jauh dari garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Korelasi Linear

Analisis korelasi menurut (Sugiyono., 2013) digunakan untuk mengetahui arah

dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk

hubungan yang positif atau negatif, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan antar

variabel dinyatakan melalui besarnya koefisien korelasi.

Dalam Siregar (2013), dinyatakan bahwa variabel X dan variabel Y dikatakan

memiliki hubungan positif apabila kenaikan variabel X diikuti oleh kenaikan variabel Y

dan sebaliknya. Sementara itu, variabel X dan variabel Y dapat dikatakan memiliki

hubungan negatif apabila untuk setiap kenaikan variabel X diikuti dengan penurunan

variabel Y dan sebaliknya. Peneliti menggunakan korelasi Product Moment Pearson

dalam penelitian ini untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel X1: Terpaan

Media, Variabel X2: Kredibilitas Sumber, dan Variabel Y: Perubahan Sikap.

Berikut merupakan tabel korelasi yang digunakan peneliti untuk mengetahui

kekuatan hubungan antar variabel dalam penelitian ini:

Tabel 3.1

Coefficient correlation Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

56
0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber: (Widyaningsih, 2021)

3. Uji Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk

menguji derajat keterkaitan erat satu variabel Y dengan lebih dari satu variabel lainnya

(Paiman, 2019). Sedangkan menurut (Widyaningsih, 2021) analisis korelasi berganda

merupakan uji korelasi yang bertujuan untuk mencari hubungan dan kontribusi dua atau

lebih variabel X atau secara simultan terhadap variabel Y.

4. Uji Regresi Berganda

Uji Regresi Berganda Analisis regresi berganda menurut (Sugiyono., 2013)

digunakan untuk melihat naik turunnya variabel terikat (dependen) bila dua atau lebih

variabel bebas (independen) sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan

nilainya). Berikut merupakan rumus yang digunakan untuk melakukan analisis regresi

berganda berdasarkan Sugiyono (2017:275):

Ŷ = α + b1X1 + b2X2

Keterangan:

57
Ŷ= Perubahan Sikap

α = Nilai Konstanta

b1 dan b2 = Koefisien Regresi

X1= Terpaan Media

X2= Kredibilitas Sumber

5. Uji Hipotesis

Menurut (Widyaningsih, 2021) hipotesis penelitian merupaka hipotesis kerja

(hipotesis alternatif Ha atau H1) yang diartikan sebagai hipotesis yang dapat

dirumuskan untuk menjawab masalah berdasarkan teori-teori yang relevan dengan

masalah penelitian serta belum berdasarkan fakta atau dukungan data di lapangan.

Apabila suatu penelitian menghasilkan angka statistik yang setuju dengan Ho, maka

dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, berlaku juga sebaliknya

(Widyaningsih, 2021).

a. Uji T

Uji T (uji parsial) menurut (Sugiyono., 2013) digunakan untuk melakukan

pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial

dengan mengasumsikan bahwa variabel lain adalah konstan. Penentuan penerimaan

hipotesis dengan uji T dapat dilakukan dengan mengacu berdasarkan tabel T. Nilai T

hitung hasil regresi akan dibandingkan dengan nilai T pada tabel. Untuk menguji apakah

terdapat kaitan antara variabel independent dengan variabel dependen secara parsial

58
dengan α = 0,05. Oleh karena itu, jika nilai Sig < 0,05 atau nilai T hitung > nilai T tabel,

maka terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial. Tetapi, sebaliknya jika nilai Sig >

0,05 atau nilai T hitung < nilai T tabel, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial (Syarifuddin & Saudi, 2022).

b. Uji F

Uji F (Uji Signifikansi Simultan) Ghozali (2016:84) menyatakan bahwa uji F pada

dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah seluruh variabel bebas (independen)

yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat (dependen). Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas (independen) tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (dependen).

b. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas (independen) berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat (dependen).

3.8Hasil Pretest

3.8.1 Hasil Uji Validitas

Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas adalah sebagai berikut:

1. Jika hasil 𝑟 ℎ𝑖 𝑡 𝑢 𝑛 𝑔 >𝑟 𝑡 𝑎 𝑏 𝑒 𝑙 (signifikansi 0,05), maka dinyatakan

valid.

2. Tetapi, jika 𝑟 ℎ𝑖 𝑡 𝑢 𝑛 𝑔 <𝑟 𝑡 𝑎 𝑏 𝑒 𝑙 (signifikansi 0,05), maka dinyatakan

59
tidak valid.

Berikut adalah hasil uji validitas dari variabel Terpaan Media, Variabel Kredibilitas

Sumber dan Variabel Perubahan Sikap.

Tabel Hasil Uji Validitas


Variabel X1: Terpaan Media Instagram

Pernyataan rhitung Tanda rtabel Keterangan

P–1 .124 < .361 Drop

P-2 .360 > .361 Valid

P-3 .551 > .361 Valid

P-4 .279 < .361 Drop

P-5 .490 > .361 Valid

P-6 .558 > .361 Valid

P-7 .136 < .361 Drop

P-8 .492 > .361 Valid

P-9 .517 > .361 Valid

P-10 .321 < .361 Drop

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Berdasarkan hasil olah data menggunakan software SPSS Versi 26 untuk

variabel X1: Terpaan Media dari 30 responden pretest terdapat 10 butir pertanyaan

kuesioner yang diberikan kepada responden saat pretest, terdapat bahwa P-1, P-4, P-7

dan P-10 dinyatakan drop, karena rhitung < rtabel Sedangkan pernyataan lainnya dinyatakan

valid karena rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 0,05 untuk n = 30 adalah 0.361. Maka

dari itu seluruh pertanyaan kuesioner yang valid akan dibagikan kepada sampel

60
responden.

Tabel Hasil Uji Validitas


Variabel X2: Kredibilitas Sumber

Pernyataan rhitung Tanda rtabel Keterangan

P–1 .673 > .361 Valid

P-2 .701 > .361 Valid

P-3 .296 < .361 Drop

P-4 .485 > .361 Valid

P-5 .161 < .361 Drop

P-6 .664 > .361 Valid

P-7 .692 > .361 Valid

P-8 .216 < .361 Drop

P-9 .690 > .361 Valid

P-10 .228 < .361 Drop

P-11 .653 > .361 Valid

P-12 .562 < .361 Valid

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Berdasarkan hasil olah data menggunakan software SPSS Versi 26 untuk

variabel X2: Kredibilitas Sumber dari 30 responden pretest terdapat 12 butir pertanyaan

kuesioner yang diberikan kepada responden saat pretest, terdapat bahwa P-3, P-5, P-8

dan P-10 dinyatakan drop, karena rhitung < rtabel Sedangkan pernyataan lainnya dinyatakan

valid karena rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 0,05 untuk n = 30 adalah 0.361. Maka

dari itu seluruh pertanyaan kuesioner yang valid akan dibagikan kepada sampel

61
responden.

Tabel Hasil Uji Validitas


Variabel Y: Perubahan Sikap

Pernyataan rhitung Tanda rtabel Keterangan

P–1 .772 > .361 Valid

P-2 .663 < .361 Drop

P-3 .579 < .361 Drop

P-4 .489 > .361 Valid

P-5 .530 > .361 Valid

P-6 .141 < .361 Drop

P-7 .447 > .361 Valid

P-8 .492 > .361 Valid

P-9 .517 > .361 Valid

P-10 .181 < .361 Drop

P-11 .657 > .361 Valid

P-12 .304 < .361 Drop

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Berdasarkan hasil olah data menggunakan software SPSS Versi 26 untuk

variabel X2: Kredibilitas Sumber dari 30 responden pretest terdapat 12 butir pertanyaan

kuesioner yang diberikan kepada responden saat pretest, terdapat bahwa P-2, P-6, P-10

dan P-12 dinyatakan drop, karena rhitung < rtabel Sedangkan pernyataan lainnya dinyatakan

valid karena rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 0,05 untuk n = 30 adalah 0.361. Maka

dari itu seluruh pertanyaan kuesioner yang valid akan dibagikan kepada sampel

62
responden.

3.8.2 Hasil Uji Reliabilitas

Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

1. Jika angka Alpha Cronbach > 0,60, maka butir-butir instrumen pada penelitian

dinyatakan reliabel.

2. Tetapi, jika angka Alpha Cronbach < 0,60, maka butir-butir instrumen pada

penelitian dinyatakan tidak reliabel.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel Terpaan Media, Variabel

Kredibilitas Sumber dan Variabel Perubahan Sikap.

Tabel Hasil Uji Reliabilitas


Variabel X1: Terpaan Media

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

0.789 10

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas menggunakan software SPSS Versi

26 untuk variabel Citra Merek, diperoleh koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar

0,789. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa variabel Terpaan Media

Instagram dinyatakan reliabel karena memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,60.

Tabel Hasil Uji Reliabilitas


Variabel X2: Kredinbilitas Sumber

63
Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

0.836 12

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas menggunakan software SPSS Versi

26 untuk variabel Citra Merek, diperoleh koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar

0,836. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa variabel Kredibilitas Sumber

dinyatakan reliabel karena memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,60.

Tabel Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Y: Perubahan Sikap

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

0.893 12

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas menggunakan software SPSS Versi

26 untuk variabel Citra Merek, diperoleh koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar

0,893. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa variabel Perubahan Sikap

dinyatakan reliabel karena memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,60.

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN


64
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

TV One adalah sebuah jaringan televisi nasional di Indonesia yang berfokus pada

konten berita. Berawal dari penggunaan nama Lativi, jaringan televisi ini diluncurkan

pada tanggal 30 Juli 2002 dan awalnya dimiliki oleh ALatief Corporation, milik

pengusaha Abdul Latief. Sempat dikenal dengan programnya yang

berbasis klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan ringan lainnya, sejak

tahun 2007, saham mayoritas dan pengelolaan Lativi tidak lagi dikuasai oleh Latief.

Pada tanggal 14 Februari 2008 pukul 19.30 WIB, Lativi secara resmi berganti

nama menjadi tvOne, dengan komposisi program 70% berita, sisanya gabungan

program olahraga dan hiburan. Direktur Utama tvOne saat ini adalah Ahmad R.

Widarmana, dan kepemilikannya kini berada di bawah Grup Bakrie (melalui PT Visi

Media Asia Tbk) yang juga memiliki jaringan televisi antv.

Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan Reuters Institute for the Study of

Journalism dan Universitas Oxford pada tahun 2021, tvOne merupakan media yang

paling dipercaya masyarakat dengan skor kepercayaan mencapai 62%. Perubahan

menjadi tvOne ini juga diiringi perombakan total pada identitas, programming, target

pasar dan lainnya. Berbeda dengan Lativi yang dikenal sebagai televisi kelas bawah dan

berbasis hiburan, tvOne kali ini bertransformasi menjadi televisi berita yang berkarakter

inovatif dan beritanya bersifat cepat, akurat, dan eksklusif, serta pasarnya menargetkan

kelas atas.

Selain acara berita, tvOne juga menayangkan acara olahraga dan hiburan dalam

jumlah yang lebih sedikit dan sudah diseleksi. Dibandingkan dengan televisi berkonsep

berita lain, memang TV One cukup berhasil dengan sering menempati posisi No. 1 dari

65
pesaingnya, meskipun tentunya jauh jika dibandingkan dengan yang berbasis

hiburan. Keberhasilan tersebut, menurut analis terjadi karena tvOne mampu

mengutamakan pemberitaan yang terkini, namun tetap hangat, interaktif dan santai;

dapat menghadirkan konten yang eksklusif; serta kesuksesan membangun citra positif.

Selama tahun-tahun awal bersiaran, tvOne mengklaim telah menginspirasi

masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan

melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui berbagai

program berita dan olahraga lokal dan internasional yang dimilikinya. Pada tanggal 15

April 2017, TV One untuk pertama kalinya sejak 9 tahun kembali mulai menayangkan

program hiburan, seperti drama Turki dan acara permainan seperti. Beberapa drama

Turki dan acara permainan yang ditayangkan oleh TV One, sebelumnya juga pernah

ditayangkan oleh antv. Namun untuk jangka panjang, TV One akan mengarahkan

program-program hiburan yang ditayangkan untuk segmentasi pria dan remaja, yang

dimulai dengan kembalinya Radio Show pada awal tahun 2017. Dengan format baru ini,

TV One diharapkan dapat melampaui peringkat Trans TV dan Trans7 dalam klasemen

tahunan Nielsen, di mana kedua jaringan televisi tersebut sedang mengalami stagnasi

pada saat ini. Sayangnya, proses reposisi tvOne harus terhenti per 31 Juli 2017 hingga

batas waktu yang tidak ditentukan, diduga karena adanya friksi antara redaksi

dengan programming mengenai penjadwalan, serta rating drama Turki dan acara

permainan yang tayang di tvOne malah cenderung rendah dan tidak sesuai harapan. TV

One pun kembali seperti semula, menjadi TV yang fokus ke tayangan berita dan

olahraga. Meskipun batal menjadi televisi berbasis hiburan, namun TV One kemudian

juga mencoba peruntungan dengan penayangan film-film klasik dalam negeri, yang

66
umumnya bertema serius seperti sejarah.

Sebagian besar acara yang disiarkan oleh TV One merupakan acara berita,

dengan sebagian lainnya merupakan acara olahraga, keagamaan, hingga Infomersial.

TV One aslinya bersiaran 24 jam sehari, namun menurut aturan pada Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2002 idealnya TV One hanya bersiaran secara nasional maksimal 21,6

jam sehari (90%); sisanya diisi oleh siaran lokal.

Program acara yang terdapat pada TV One antara lain Berita dan factual,

Olahraga, Acara keagamaan. Di samping itu, tvOne juga menayangkan acara

seperti Hidup Sehat dan Indonesia Plus. Untuk program acara hidup sehat ini tidak

hanya ditayangkan di media televisi saja namun juga bisa ditonton secara streming,

memiliki akun Instagram khusus @hidupsehattvone dan juga memiliki chanel

Youtubenya. Hal ini yang menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti program hidup

sehat melalui akun Instagram @hidupsehattvone.

4.2 Profil Responden

Dalam penelitian ini, sebanyak 100 responden berpartisipasi, mencakup

karakteristik khusus yang dibutuhkan oleh penelitian.

4.2.1 Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, untuk karakteristik jenis

kelamin responden terdiri dari 30% atau sebanyak 30 orang responden laki-laki dan 70%

atau sebanyak 70 orang responden perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

sampel yang berjenis kelamin perempuan yang memiliki representasi yang lebih besar

daripada laki-laki yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

67
Gambar 4.1
Persentase Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

Laki-
Laki

Perempua
n70%

Laki-Laki

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

4.2.2 Usia Responden

68
Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, usia responden bervariasi

terdiri dari 5% atau sebanyak 5 orang responden untuk yang berusia 20-25 tahun, 40%

atau sebanyak 40 orang responden untuk yang berusia 26-30 tahun, 38% atau sebanyak

38 orang responden yang berusia 31-35 tahun dan 17% atau sebanyak 17 responden

yang berusia 36-41 tahun. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa yang berusia 26-

30 tahun yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Gambar 4.2
Persentase Responden Usia

Usia Responden
20– 25 tahun
37-42 5%
tahun
17%

26 – 30
tahun
40%
31 – 36
tahun
38%

20 - 25 tahun 26 – 30 tahun 31 – 36 tahun 37 – 42 tahun

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

69
4.2.3 Followers Akun Instagram @hidupsehattvone

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner penelitian yang telah disebarkan

kepada 100 responden bahwa sebanyak 100% merupakan bagian dari followers akun

media sosial @hidupsehattvone. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa responden

yang mengisi kuesioner penelitian sudah sesuai dengan karakteristik yang ditentukan

oleh peneliti.

Gambar 4.3
Konfirmasi Responden

70
APAKAH ANDA MERUPAKAN
FOLLOWERS DARI AKUN
@hidupsehattvone
Ya, Silahkan Lanjutkan! Tidak, Berhenti Sampai Disini.

100%

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner penelitian yang telah disebarkan

kepada 100 responden bahwa sebanyak 100% merupakan bagian dari followers akun

media sosial @hidupsehattvone. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa responden

yang mengisi kuesioner penelitian sudah sesuai dengan karakteristik yang ditentukan

oleh peneliti.

4.2.5 Hasil Tanggapan Responden

Peneliti telah menyebarkan kuesioner penelitian kepada 100 orang responden,

dengan total jumlah pertanyaan yang valid sebanyak 34 butir pernyataan. Pada variabel

X1: Terpaan media terdapat 10 butir pertanyaan, yang valid 6 butir pernyataan. Pada

71
variabel X2: kredibilitas Sumber terdapat 12 butir pernyataan yang valid 8 butir

pernyataan dan untuk variabel Y: Perubahan sikap terdapat 12 butir pernyataan yang

valid 8 butir pernyataan.

Berikut adalah hasil kuesioner penelitian dari 100 responden yang telah diolah

dalam bentuk diagram:

Tabel 4.4
Hasil Tanggapan Responden Mengakses Akun @Hidupsehattvone
Pada Saat Senggang
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

72
1 Mengakses Akun Berdasarkan tabel
@Hidupsehattvon 4.4 tanggapan
e Pada Saat responden yang
Senggang 3%
menyatakan:
13% Sangat Setuju (SS)
40% sebesar 40% atau 40
orang.
Setuju (S) sebesar
44%
44% atau 44 orang.
Ragu (R) sebesar
13% atau 13 orang.
Tidak Setuju (TS)
sebesar 3% atau 3
Sangat Setuju
orang. Dari data
Setuju
tersebut mayoritas
Ragu

Tidak Setuju responden setuju


Sangat Tidak Setuju dengan Mengakses
Akun
@Hidupsehattvone
Pada Saat Senggang

73
Tabel 4.5
Hasil Tanggapan Responden Membaca Komentar Pada Postingan
@Hidupsehattvone Saat Senggang
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

2. Membaca Berdasarkan tabel


komentar pada 4.5 tanggapan
postingan responden yang
1%
@hidupsehattvon 9% menyatakan:
e saat senggang Sangat Setuju (SS)
sebesar 50% atau 50
50% orang.
40% Setuju (S) sebesar
40% atau 40 orang.
Ragu (R) sebesar 9%
atau 9 orang.
Tidak Setuju (TS)

Sangat Setuju
sebesar 1% atau 1
Setuju orang. Dari data
Ragu tersebut diketahui
Tidak Setuju mayoritas responden
Sangat Tidak Setuju setuju dengan
Membaca komentar

74
pada postingan
@hidupsehattvone
saat senggang

Tabel 4.6
Hasil Tanggapan Responden Durasi Dalam Mengakses
@hidupsehattvone 10-30 Menit
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

75
3. Durasi Dalam Berdasarkan tabel
mengakses 4.6 tanggapan
@hidupsehattvon 8%
0%
responden yang
e 10-30 Menit menyatakan:
Sangat Setuju (SS)
45%
sebesar 45% atau 45
orang.
47% Setuju (S) sebesar
47% atau 47 orang.
Ragu (R) sebesar 8%
atau 8 orang.
Dari data tersebut
Sangat Setuju
diketahui mayoritas
Setuju
responden durasi
Ragu
dalam mengakses
Tidak Setuju
@hidupsehattvone
Sangat Tidak Setuju
10-30 Menit

76
Tabel 4.7
Hasil Tanggapan Responden Durasi Dalam Mengakses
@hidupsehattvone Tidak Tentu
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

4. Durasi Dalam Berdasarkan tabel


Mengakses 4.7 tanggapan
4%
@hidupsehattvon 1% responden yang
eTidak Tentu 19% menyatakan:
35%
Sangat Setuju (SS)
sebesar 35% atau 35
orang. Setuju (S)
sebesar 41% atau 41
orang. Ragu (R)
41%
sebesar 19% atau 19
orang. Tidak Setuju
Sangat Setuju (TS) sebesar 4% atau
Setuju 4 orang. Sangat
Ragu Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju
sebesar 1% atau 1
Sangat Tidak Setuju
orang. Dari data

77
tersebut kita tahu jika
mayoritas responden
Durasi Dalam
Mengakses
@hidupsehattvone
Tidak Tentu
.

Tabel 4.8
Hasil Tanggapan Responden Selalu Menonton Story @hidupsehattvone
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

78
5. Selalu Menonton Berdasarkan tabel
Story 7%
0% 4.8 tanggapan
@hidupsehattvon responden yang
e menyatakan:
Sangat Setuju (SS)
50%
sebesar 50% atau 50
43%
orang.
Setuju (S) sebesar
43% atau 43 orang.
Ragu (R) sebesar 7%
Sangat Setuju
atau 7 orang.
Setuju
Dari data tersebut
Ragu

Tidak Setuju diketahui mayoritas


Sangat Tidak Setuju responden setuju
dengan Selalu
Menonton Story
@hidupsehattvone

79
Tabel 4.9
Hasil Tanggapan Responden Postingan Akun @hidupsehattvone Menyampaikan
Informasi Mudah Dipahami
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

6. Postingan Akun Berdasarkan tabel 4.9


@hidupsehattvon tanggapan responden
1%
e Menyampaikan 16% 0% yang menyatakan:
Informasi Mudah Sangat Setuju (SS)
39%
Dipahami sebesar 39% atau 39
orang.
Setuju (S) sebesar 44%
44%
atau 44 orang.
Ragu (R) sebesar 16%
atau 16 orang.
Sangat Setuju
Tidak Setuju (TS)
Setuju
sebesar 1% atau 1
Ragu
orang.
Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju Dari data tersebut


diketahui mayoritas
responden setuju

80
dengan Postingan
Akun
@hidupsehattvone
Menyampaikan
Informasi Mudah
Dipahami.

Tabel 4.10
Hasil Tanggapan Responden @Hidupsehattvone Memiliki Kompetensi
Membuat Konten Kesehatan Menarik
No Pertanyaan Hasil Kuisioner Keterangan

81
7. @Hidupsehattvon Berdasarkan tabel 4.10
e Memiliki tanggapan responden
8%
0%
Kompetensi yang menyatakan:
Membuat Konten Sangat Setuju (SS)
Kesehatan 42% sebesar 42% atau 42
Menarik orang.
Setuju (S) sebesar 50%
50%
atau 50 orang.
Ragu (R) sebesar 8%
atau 8 orang.
Dari data tersebut
Sangat Setuju
diketahui mayoritas
Setuju
responden setuju
Ragu
@Hidupsehattvone
Tidak Setuju
Memiliki Kompetensi
Sangat Tidak Setuju
Membuat Konten
Kesehatan Menarik

82
Tabel 4.11
Hasil Tanggapan Responden Video Pada Akun @Sehattvone
Dirancang Oleh Pakar Kesehatan
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

8. Video Pada Akun Berdasarkan tabel 4.11


@Sehattvone tanggapan responden
1%
Dirancang Oleh 10% 0% yang menyatakan:
Sangat Setuju (SS)
Pakar Kesehatan
43% sebesar 43% atau 43
orang.

46% Setuju (S) sebesar


46% atau 46 orang.
Ragu (R) sebesar 10%
atau 10 orang.
Sangat Setuju Tidak Setuju (TS)
Setuju sebesar 1% atau 1
Ragu orang. Dari data
Tidak Setuju
tersebut diketahui
Sangat Tidak Setuju
bahwa mayoritas
responden setuju

83
Video Pada Akun
@Sehattvone
Dirancang Oleh Pakar
Kesehatan

Tabel 4.12
Hasil Tanggapan Responden Postingan Tentang Kesehatan
Dapat Dipercaya Kebenarannya
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

84
9. Postingan Berdasarkan tabel 4.12
Tentang 4%
tanggapan responden
Kesehatan 3% yang menyatakan:
Dapat Dipercaya Sangat Setuju (SS)
35%
28% sebesar 35% atau 35
Kebenrannya
orang.
Setuju (S) sebesar 30%
atau 30 orang.
Ragu (R) sebesar 28%
30%
atau 28 orang.
Tidak Setuju (TS)
Sangat Setuju
sebesar 3% atau 3
Setuju
orang.
Ragu

Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 4% atau


4 orang.
Dari data tersebut
diketahui mayoritas
responden setuju
Postingan Tentang
Kesehatan
Dapat Dipercaya
Kebenrannya.

85
Tabel 4.13
Hasil Tanggapan Responden @Akunhidupsehat Objektif Dalam
Menyampaikan Pesan Tentang Menjaga Lingkungan
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

10. Tabel 4.13 Berdasarkan tabel


Hasil Tanggapan 4% 4.13 tanggapan
0%
22%
Responden responden yang
@Akunhidupseha 33% menyatakan:
t Objektif Dalam Sangat Setuju (SS)
Menyampaikan sebesar 22% atau 22
orang.
Pesan Tentang 41%
Setuju (S) sebesar
Menjaga
41% atau 41 orang.
Sangat Setuju
Lingkungan Ragu (R) sebesar
Setuju
33% atau 33 orang.
Ragu

Tidak Setuju Tidak Setuju (TS)


Sangat Tidak Setuju sebesar 4% atau 4
orang.
Dari data tersebut
kita tahu jika
mayoritas responden
setuju
@Akunhidupsehat
Objektif Dalam
Menyampaikan

86
Pesan Tentang
Menjaga Lingkungan

Tabel 4.14
Hasil Tanggapan Responden Setiap Postingan Kesehatan
@Hidupsehattvone Disukai
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

11. Setiap postingan Berdasarkan tabel 4.14


kesehatan 0%
3% tanggapan responden
@hidupsehattvon 25% 31% yang menyatakan:
e disukai Sangat Setuju (SS)
sebesar 31% atau 31
orang. Setuju (S)
sebesar 41% atau 41
41%
orang. Ragu (R)
Sangat Setuju sebesar 25% atau 25
Setuju orang. Tidak Setuju
Ragu
(TS) sebesar 3% atau
Tidak Setuju
3 orang. Dari data
Sangat Tidak Setuju
tersebut kita tahu jika
mayoritas responden
setuju bahwa setiap
postingan
@hidupsehattvone
disukai

87
Tabel 4.15
Hasil Tanggapan Responden Pakar Kesehatan Di Akun @hidupsehattvone
Rutin Membuat Video Kesehatan
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

88
12. Pakar Kesehatan Berdasarkan tabel
di akun 4.15 tanggapan
@sehattvone responden yang
rutin 19% 17% menyatakan:
membuat video Sangat Setuju (SS)
kesehatan sebesar 17% atau 17
orang. Setuju (S)
16%
26% sebesar 26% atau 26
orang. Ragu (R)
sebesar 22% atau 22
22%
orang. Tidak Setuju
(TS) sebesar 16% atau
16 orang. Sangat Tidak
Sangat Setuju
Setuju (STS) sebesar
Setuju
19% atau 19 orang.
Ragu
Dari data tersebut
Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju


diketahui mayoritas
responden setuju
Pakar Kesehatan di
akun @sehattvone
rutin
membuat video
kesehatan

89
Tabel 4.16
Hasil Tanggapan Responden akun @hidupsehattvone Mempersuasif Responden
Untuk Mengetahui Lebih Dalam Tentang Hidup yang Sehat
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

13. akun Berdasarkan tabel 4.16


@hidupsehattvon tanggapan responden
e Mempersuasif 6% yang menyatakan:
1%
Responden Untuk 21% Sangat Setuju (SS)
Mengetahui Lebih sebesar 21% atau 21
24%
Dalam Tentang orang. Setuju (S)
Hidup yang Sehat sebesar 48% atau 48
orang. Ragu (R)
sebesar 24% atau 24
48% orang. Tidak Setuju
(TS) sebesar 6% atau 6
orang. Sangat Tidak
Sangat Setuju Setuju (STS) sebesar
Setuju 1% atau 1 orang. Dari
Ragu data tersebut diketahui
Tidak Setuju
mayoritas responden
Sangat Tidak Setuju
setuju dengan akun
@hidupsehattvone
Mempersuasif
Responden Untuk

90
Mengetahui Lebih
Dalam Tentang Hidup
yang Sehat.

Tabel 4.17
Hasil Tanggapan Responden Story Kesehatan akun @hidupsehattvone
Menarik Untuk Ditonton
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

14. Story Kesehatan Berdasarkan tabel 4.17


akun tanggapan responden
4%
@hidupsehattvon 1% yang menyatakan:
e 19% Sangat Setuju (SS)
35%
Menarik Untuk sebesar 35% atau 35
orang.
Ditonton
Setuju (S) sebesar 41%
atau 41 orang.
Ragu (R) sebesar 19%
41%
atau 19 orang.
Tidak Setuju (TS)
Sangat Setuju sebesar 4% atau 4
Setuju orang. S
Ragu angat Tidak Setuju
Tidak Setuju
(STS) sebesar 1% atau
Sangat Tidak Setuju
1 orang.
Dari data tersebut

91
diketahui mayoritas
responden Story
Kesehatan akun
@hidupsehattvone
Menarik Untuk
Ditonton

Tabel 4.18
Hasil Tanggapan Responden Membaca Postingan Akun @Hidupsehattvone
Dapat Menambah Pengetahuan
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

92
15. Membaca Berdasarkan tabel 4.18
Postingan Akun tanggapan responden
@Hidupsehattvon yang menyatakan :
2%
e 14% 0% Sangat Setuju (SS)
Dapat Menambah sebesar 48% atau 48
Pengetahuan 48% orang. Setuju (S)
sebesar 36% atau 36
36% orang. Ragu (R)
sebesar 14% atau 14
orang. Tidak Setuju
(TS) sebesar 2% atau 2
orang. Dari data
Sangat Setuju tersebut diketahui
Setuju mayoritas responden
Ragu
setuju dengan
Tidak Setuju
Membaca Postingan
Sangat Tidak Setuju
Akun
@Hidupsehattvone
Dapat Menambah
Pengetahuan

93
Tabel 4.19
Hasil Tanggapan Responden Menonton Story kesehatan Akun
@Hidupsehattvone Dapat Menambah Pengetahuan
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

16. Menonton Story Berdasarkan tabel 4.19


kesehatan Akun tanggapan responden
@Hidupsehattvon yang menyatakan:
1%
e Dapat 9% Sangat Setuju (SS)
Menambah sebesar 50% atau 50
Pengetahuan orang. Setuju (S)
50% sebesar 40% atau 40
40% orang. Ragu (R)
sebesar 9% atau 9
orang. Tidak Setuju
(TS) sebesar 1% atau
1 orang. Dari data

Sangat Setuju
tersebut diketahui
Setuju mayoritas responden
Ragu setuju Menonton Story
Tidak Setuju kesehatan Akun
Sangat Tidak Setuju @Hidupsehattvone
Dapat Menambah
Pengetahuan
94
Tabel 4.20
Hasil Tanggapan Responden Menonton Video Kesehatan Akun
@Hidupsehattvone Dapat Menambah Pengetahuan
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

95
17. Menonton Video Berdasarkan tabel 4.20
Kesehatan Akun tanggapan responden
@Hidupsehattvon yang menyatakan:
e Dapat 11% Sangat Setuju (SS)
Menambah sebesar 37% atau 37
Pengetahuan 37% orang.
Setuju (S) sebesar
52% atau 52 orang.
52% Ragu (R) sebesar 11%
atau 11 orang.
Dari data tersebut
diketahui mayoritas
responden setuju
Sangat Setuju
dengan Menonton
Setuju
Video Kesehatan Akun
Ragu
@Hidupsehattvone
Tidak Setuju
Dapat Menambah
Sangat Tidak Setuju
Pengetahuan

96
Tabel 4.21
Hasil Tanggapan Responden Postingan Akun @hidupsehattvone
Dirasakan Manfaatnya
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

97
18. Postingan Akun Berdasarkan tabel 4.21
@hidupsehattvon tanggapan responden
e yang menyatakan:
Dirasakan 3% Sangat Setuju (SS)
13%
Manfaatnya sebesar 40% atau 40
40% orang. Setuju (S)
sebesar 44% atau 44
orang. Ragu (R)
44% sebesar 13% atau 13
orang. Tidak Setuju
(TS) sebesar 3% atau 3
orang. Dari data
tersebut diketahui
Sangat Setuju
mayoritas responden
Setuju
setuju Postingan Akun
Ragu

Tidak Setuju @hidupsehattvone


Sangat Tidak Setuju Dirasakan Manfaatnya

98
Tabel 4.22
Hasil Tanggapan Responden Menonton Story Akun @Hidupsehattvone
Dan Mempraktekkannya Dirasakan Manfaatnya
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

19. Menonton Story Berdasarkan tabel 4.22


Akun Tanggapan responden
@hidupsehattvon yang menyatakan:
1
2%
e %
Sangat Setuju (SS)
Dan 27%
22% sebesar 27% atau 27
mempraktekkann
orang. Setuju (S)
ya Dirasakan
sebesar 48% atau 48
manfaatnya
orang. Ragu (R)
sebesar 22% atau 22

48%
orang. Tidak Setuju
(TS) sebesar 2% atau
2 orang. Sangat Tidak
Setuju (STS) sebesar
Sangat Setuju Setuju 1% atau 1 orang. Dari
Ragu Tidak Setuju
data tersebut diketahui
Sangat Tidak Setuju
mayoritas responden
setuju Menonton Story

99
Akun
@hidupsehattvone
Dan
mempraktekkannya
Dirasakan manfaatnya

Tabel 4.23
Hasil Tanggapan Responden Membaca Postingan Akun @Hidupsehattvone
Dapat Merubah Kebiasaan Untuk Hidup Sehat
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

100
20. Membaca Berdasarkan tabel 4.23
Postingan Akun Tanggapan responden
@Hidupsehattvon yang menyatakan:
1
2%
e %
Sangat Setuju (SS)
Dapat Merubah 27%
22% sebesar 27% atau 27
Kebiasaan Untuk
orang. Setuju (S)
Hidup Sehat
sebesar 48% atau 48
orang. Ragu (R)
sebesar 22% atau 22

48%
orang. Tidak Setuju
(TS) sebesar 2% atau
2 orang. Sangat Tidak
Setuju (STS) sebesar
Sangat Setuju Setuju 1% atau 1 orang. Dari
Ragu Tidak Setuju
data tersebut diketahui
Sangat Tidak Setuju
mayoritas responden
setuju Membaca
Postingan Akun
@Hidupsehattvone
Dapat Merubah
Kebiasaan Untuk
Hidup Sehat

101
Tabel 4.24
Hasil Tanggapan Responden Menonton Story Akun @Hidupsehattvone
Mengajak Untuk Mempraktekkan Hidup Sehat
No. Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

21. Menonton Story Berdasarkan tabel


Akun 4.24 Tanggapan
@Hidupsehattvone responden yang
Mengajak Untuk menyatakan:
7%
Mempraktekkan Sangat Setuju (SS)
Hidup Sehat sebesar 43% atau
43% 43 orang.
Setuju (S) sebesar
50% atau 50
50%
orang.
Ragu (R) sebesar
7% atau 7 orang.
Dari data diketahui
mayoritas
responden setuju
Sangat Setuju Setuju
Menonton Story
Ragu Tidak Setuju
Akun
Sangat Tidak Setuju
@Hidupsehattvone
Mengajak Untuk
Mempraktekkan
Hidup Sehat
.

102
Tabel 4.25
Hasil Tanggapan Responden Menonton Video akun @hidupsehattvone
Dapat Merubah Perilaku Hidup Sehat Dalam Sehari-hari
No Pertanyaan Hasil Kuesioner Keterangan

22. Menonton Video Berdasarkan tabel 4.25


akun tanggapan responden
@hidupsehattvon yang menyatakan:
e 3% Sangat Setuju (SS)
13%
Dapat Merubah sebesar 40% atau 40
40% orang. Setuju (S)
Perilaku Hidup
sebesar 44% atau 44
Sehat Dalam
orang. Ragu (R)
Sehari-hari 44% sebesar 13% atau 13
orang. Tidak Setuju
(TS) sebesar 3% atau 3
orang. Dari data
tersebut diketahui
Sangat Setuju
mayoritas responden
Setuju
setuju dengan
Ragu

Tidak Setuju Menonton Video akun


Sangat Tidak Setuju @hidupsehattvone
Dapat Merubah

103
Perilaku Hidup Sehat
Dalam Sehari-hari.

4.3Hasil Penelitian

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Tabel 4.26 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 4.8806584
Most Extreme Differences Absolute .073
Positive .073
Negative .084
Test Statistic .073
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Monte Carlo Sig (2-tailed)d Sig .088
99% Confidence Interval Lower Bound .076
Upper Bound .075
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

104
Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai signifikansi 0.88 > 0.05, maka

dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Korelasi Sederhana

Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui

keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang

terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang

terjadi antara dua variabel.

Tabel 4.27 Hasil Uji Korelasi Sederhana

Correlations
Kresibilitas Perubahan
Terpaan Media Sumber Sikap
Terpaan Media Pearson Correlation 1 .322 .678**
Sig. (2-tailed) .226 .000
N 100 100 100
Kredibilitas sumber Pearson Correlation .322 1 .703**
Sig. (2-tailed) .226 .000
N 100 100 100
** **
Perubahan Sikap Pearson Correlation .678 .703 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

105
Hasil uji korelasi antara variabel X1: Terpaan Media dan Variabel Y: Perubahan

Sikap, dapat disimpulkan, antara lain:

1. Terdapat hubungan antara variabel X1 dan Y, hal ini dapat dilihat dari nilai

Sig yang menunjukkan nilai 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

2. Hubungan antara 2 variabel tersebut adalah hubungan yang positif, yang

artinya apabila terdapat peningkatan pada variabel Terpaan Media maka

Perubahan Sikap juga akan mengalami peningkatan.

3. Nilai koefisien korelasi Pearson Correlation sebesar 0,678. Tingkat

hubungan antara kedua variabel termasuk dalam korelasi kuat, karena

berada dalam interval 0,60 – 0,799 dengan tingkat hubungan yang kuat

antara terpaan media dengan perubahan sikap.

Hasil uji korelasi antara variabel X2: Kredibilitas Sumber dan Variabel Y:

Perubahan Sikap, dapat disimpulkan, antara lain:

1. Terdapat hubungan antara variabel X2 dan Y, hal ini dapat dilihat dari nilai

Sig yang menunjukkan nilai 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

2. Hubungan antara 2 variabel tersebut adalah hubungan yang positif, yang

artinya apabila terdapat peningkatan pada variabel Kredibilitas Sumber

maka MPerubahan Sikap juga akan mengalami peningkatan.

3. Nilai koefisien korelasi Pearson Correlation sebesar 0,703. Tingkat

hubungan antara kedua variabel termasuk dalam korelasi kuat, karena

berada dalam interval 0,60 – 0,799 dengan tingkat hubungan yang kuat

106
antara kredibilitas sumber terhadap perubahan sikap.

4.5.2 Uji Korelasi Berganda


Tabel 4.28 Hasil Uji Korelasi Berganda
Model Summaryb

Std. Error Change Statistics


Adjusted of the R Square F Sig. F Durbin-
Model R R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
a
1 .723 .444 .348 6.548 .361 27.412 2 97 .000 1.758
a. Predictors: (Constant), Terpaan Media, kredibilitas Sumber
b. Dependent Variable: Perubahan Sikap
Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Berdasarkan hasil tabel 4.28 tersebut, diperoleh nilai koefisien (R) sebesar

0,723 Koefisien korelasi tersebut memiliki hubungan yang positif dengan

tingkat hubungan yang termasuk dalam korelasi sempurna dengan nilai 72,3%,

karena berada dalam interval 0,60-0,799 dengan tingkat hubungan yang kuat. Ini

menunjukkan terdapat hubungan positif yang kuat antara Terpaan Media dan

Kredibilitas Sumber maka Perubahan Sikap juga akan mengalami peningkatan.

4.5.3 Uji Regresi Berganda

Tabel 4.29 Hasil Uji Regresi Berganda

a
Coefficients
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 15.238 7.205 2.369 .000
Terpaan Media .558 .111 .452 4.321 .000 .985 1.015
Kredibilitas Sumber .479 .077 .455 4.472 .000 .985 1.015

107
a. Dependent Variable: Perubahan Sikap
Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 15.238+ 0,558X1 + 0,479X2

Berdasarkan table 4.29 dapat di simpulkan bahwa:

1. Hasil dari tabel, terlihat jika variabel Terpaan Media dianggap konstan, maka

nilai Perubahan Sikap sebesar 15.238 satuan.

2. Apabila nilai Terpaan Media mengikat satuan-satuan dan nilai Kredibilitas

Sumber adalah konstan, maka nilai Perubahan Sikap akan meningkat 0,558

satuan.

3. Apabila nilai Kredibilitas Sumber meningkat satuan-satuan dan nilai Terpaan

Media adalah konstan, maka Perubahan Sikap akan meningkat 0,479 satuan.

4.7 Uji T

Tabel 4.30 Hasil Uji T

a
Coefficients
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 15.238 7.205 2.369 .000
Terpaan Media .558 .111 .452 4.321 .000 .985 1.015
Kredibilitas Sumber .479 .077 .455 4.472 .000 .985 1.015
a. Dependent Variable: Perubahan Sikap
Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

108
T tabel : (a/2 : df) = (0,05/2 ; 97) = (0,025 ; 97) = 1,985

Berdasarkan tabel diatas tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung pada

variabel X1, Terpaan Media, didapat nilai sebesar 4,321 dan nilai sig 0,00.

Berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil uji olah data, menunjukkan t hitung

lebih besar dari t tabel yang sebesar 1,985 dan nilai sig tersebut lebih kecil dari

0,000 yang berarti variabel X1 Terpaan Media mempengaruhi variabel Y:

Perubahan Sikap

Untuk nilai t hitung pada variabel X2 Kredibilitas Sumber, didapatkan nilai

sebesar 4,472 dan nilai sig 0,000. Dari hasil ini menunjukkan jika t hitung lebih

besar dari t tabel yang sebesar 1,985 dan nilai sig tersebut lebih kecil dari 0,05. Ini

menunjukkan bahwa variabel X2: Kredibilitas Sumber mempengaruhi variabel Y:

Perubahan Sikap.

4.8Uji F

Tabel 4.31

ANOVA
a
Hasil Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3358.853 2 1345.427 10.674 .000b
Residual 3859.308 97 37.879
Total 5580.186 99
a. Dependent Variable: Perubahan Sikap
b. Predictors: (Constant): terpaan media, Kredibilitas Sumber

Sumber: Data Olahan Peneliti (2023)

F tabel: (k; n-k) = (2; 100-2) = (2; 98) = 3,09

109
Berdasarkan tabel 4.31 diatas menunjukkan jika hasil signifikansi dari hasil uji

F yang menunjukkan nilai f hitung sebesar 10,674 dan nilai sig sebesar 0,000.

Maka diketahui bahwa nilai f hitung lebih besar dari f tabel (3,09) dan nilai sig lebih

kecil dari 0,05. Dapat dikatakan bahwa variabel X1 Terpaan Media dan X2

Kredibilitas Sumber secara simultan mempengaruhi variabel Y: Perubahan Sikap.

Dimana diperoleh hasil Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian peneliti

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara Terpaan Media dan Kredibilitas

Sumber terhadap Perubahan Sikap.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa

penelitian telah dilakukan dengan memperhatikan aspek teoritis serta aspek praktis

yang kemudian peneliti melakukan analisis seluruh data yang telah diperoleh dari hasil

penyebaran kuesioner untuk dapat menjawab rumusan masalah yang telah ditulis

mengenai “Pengaruh Terpaan Media Instagram dan Kredibilitas Sumber terhadap

Perubahan Sikap Follower” sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang positif dan kuat antara Terpaan Media dan Kredibilitas

Sumber terhadap Perubahan Sikap dengan hasil Uji Korelasi Berganda yang

110
memperoleh nilai koefisioen (R) sebesar 0,723 berdasarkan nilai interval 0,60 –

0,799 termasuk kategori kuat.

2. Terdapat pengaruh positif antara Terpaan Media dan Kredibilitas Sumber

Perubahan Sikap dengan hasil Uji Regresi Berganda yang memperoleh nilai

sebesar 15,238 satuan.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Terpaan Media dan

Kredibilitas Sumber terhadap Perubahan Sikap dengan hasil Uji F yang

memperoleh nilai 0,000 (Sig) < 0,05 (α) atau 10,647 (F hitung) > 3,09 (F tabel).

Saran

Berdasarkan hasil yang didapatkan peneliti dari pembahasan dan kesimpulan

yang peneliti lakukan, peneliti memberikan beberapa saran:

1. Bagi akun @hidupsehattvone diharapkan tetap mempertahankan postingan,

video dan story tentang pola hidup sehat agar dapat menambah pengetahuan

followers dibidang Kesehatan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat memanfaatkan

perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam menyebarkan

informasi yang berguna bagi masyarakat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan mdapat eneliti variabel-variabel diluar

penelitian ini serta relevan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan

Komunikasi Intensitas Kampanye agar hasil penelitian benar-benar bisa

111
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, A. (2017). Filter Bubble_ Sisi Gelap Algoritma Media Sosial. Tirto.Id.
Antasari, C., & Pratiwi, R. D. (2022). Pemanfaatan Fitur Instagram Sebagai Sarana
Komunikasi Pemasaran Kedai Babakkeroyokan Di Kota Palu. Kinesik, 9(2),
176–182. https://doi.org/10.22487/ejk.v9i2.327
Apriyanti, R., Purwanti, S., & Dwivayani, K. D. (2022). ANALISIS TERPAAN ANIMASI UPIN
& IPIN DALAM PERILAKU MENIRU ANAK (Studi Kasus Pada Anak SDN 001 Tanah
Grogot). EJournal Ilmu Komunikasi, 10(4), 26–39.
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti, K. (2014). Komunikasi Massa : Suatu Pengantar.
Simbiosa Rekatama Media.
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, S., & Karlinah. (2014). Komunikasi Massa : Suatu
Pengantar. Simbiosa Rekatama Media.

112
Azwar, S. (2016). Metode Penelitian. Pustaka Belajar.
Casaló, L. V., Flavián, C., & Ibáñez-Sánchez, S. (2020). Influencers on Instagram:
Antecedents and consequences of opinion leadership. Journal of Business
Research, 117(July 2018), 510–519. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2018.07.005
Clow, K. E., & Baack, D. (2018). Integrated Advertising, Promotion, and Marketing
Communications. Pearson, Inc.
Devito, J. (2011). Komunikasi Antarmanusia. arisma Publishing Group.
Durhan, A. S., & Tahir, A. (2021). PENGARUH TERPAAN INFORMASI MELALUI MEDIA
SOSIAL MENGENAI VAKSIN CORONA SINOVAC BAGI KESEHATAN DI THE
INFLUENCE OF INFORMATION THROUGH SOCIAL MEDIA ON THE LEVEL OF
PUBLIC CONFIDENCE IN THE CORONA.
ELLY RASMIKAYATI1, 2, PARDIAN1, P., HAPSARI1, H., M., R., IKHSAN1, & BOBBY
RACHMAT SAEFUDIN. (2017). KAJIAN SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM
PEMBELIAN KOPI SERTA PENDAPATNYA TERHADAP VARIAN PRODUK DAN
POTENSI KEDAINYA. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis.,
87(1,2), 149–200.
Fujiawati, F. S., & Raharja, R. M. (2021). Pemanfaatan Media Sosial (Instagram) Sebagai
Media Penyajian Kreasi Seni Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Dan Kajian
Seni, 6(1), 32–44.
Haqqu, R. (2020). Uji Uses and Gratifications dalam Intensitas Menonton Program Talk
Show Melalui Televisi. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 10(2),
11–18. https://doi.org/10.35814/coverage.v10i2.1378
Hariyanto, D. (2021). Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi. UMSIDA PRESS.
Hartini, S., & Hanafi, A. N. (2021). Pengaruh Kredibilitas dan Karakteristik Opinion Leader
terhadap Behavioral Intention Konsumen pada Media Sosial Instagram. Jurnal
Maksipreneur: Manajemen, Koperasi, Dan Entrepreneurship, 10(2), 211.
https://doi.org/10.30588/jmp.v10i2.704
Ilham, P. (2017). Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku lansia terhadap kesehatan
di Desa Bonto Bangun Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba.
Journal.Universitaspahlawan.Ac.Id.
John W. Creswell. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed

113
Methods Approaches. Sage.
Karman. (2013). Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini - Researches on
Media Uses And Its Development. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 17(1),
103–121. http://dx.doi.org/10.31445/jskm.2013.170106
Kotler, P. dan K. L. K. (2016). Marketing Management. Pearson Education, Inc.
Kusumawaty, Y., Edwina, S., & Sifqiani, N. S. (2019). Sikap dan Perilaku Konsumen
Minyak Goreng Curah dan Kemasan di Kota Pekanbaru. Jurnal Ecodemica: Jurnal
Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 3(2), 111–122.
https://doi.org/10.31311/jeco.v3i2.5476
Liliweri, A. (2017). Komunikasi Antar Personal . Prenadamedia Group.
Maharani, D., Hendrayani, Y., & Mahdalena, V. (2020). Pengaruh isi pesan stop body
shaming pada sikap followers terhadap body shaming. Jurnal Pustaka Komunikasi,
3(1), 112–122.
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/pustakom/article/view/1000
Maulana, H. & G. G. (2013). Psikologi Komunikasi dan Persuasi. Akademia Permata.
Metzger, M. J., & Flanagin, A. J. (2013). Credibility and trust of information in online
environments: The use of cognitive heuristics. Journal of Pragmatics, 59, 210–220.
https://doi.org/10.1016/j.pragma.2013.07.012
Mudjiyanto, B., & Dunan, A. (2020). Tipe penelitian ilmu komunikasi. Penerbit Samudra
Biru.
Munawwaroh, P. R. (2018). Pengaruh Terpaan Media Pada Akun Instagram
@Exploresiak Terhadap Minat Kunjungan Wisata Ke Siak Sri Indrapura. Jom Fisip
Vol. 5 No. 1 - April 2018, 5(July), 1–23.
Nasrullah, R. (2016). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
Simbiosa Rekatama Media.
Nurdin, A., Moefad, A. M., Zubaidi, A. N., & Harianto, R. (2013). Pengantar Ilmu
Komunikasi. Penerbit IAIN Sunan Ampel Press.
Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Dasar-dasar statistik
penelitian. Sibuku Media.
Nuryaman, & Christina, V. (2015). Metodologi Penelitian Akuntansi dan. Bisnis. Ghalia
Indonesia.

114
Oktaviany, K., Soekardi, K. Y., Ruliana, P., Prisanto, G. F., & Komunikasi, P. I. (2016).
Pengaruh Terpaan Media Instagram @ Lightologyindonesia terhadap Intensi
Membeli. 303–311.
Panuju, R. (2018). PENGANTAR STUDI (ILMU) KOMUNIKASI Komunikasi sebagai
Kegiatan Komunikasi sebagai Ilmu. PRENADAMEDIA GROUP.
Perloff, R. M. (2017). ) The Dyanmics of Persuasion Communication and Atttitudes in
21st Century (Sixth Edition). Routledge.
Rachmadhani, A., Soenarno, P., Mukhammad, S., & Mawardi, K. (2015). Analisis
Pengaruh Kualitas Informasi dan Kredibilitas Sumber Terhadap Kegunaan
Informasi dan Dampaknya Pada Adopsi InformasI (Studi pada Masyarakat Pengikut
Akun Twitter Resmi iKaskus). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol, 25(1), 1–8.
Rahman, S. U., Saleem, S., Akhtar, S., Ali, T., & Khan, M. A. (2014). Consumers’ Adoption
of Apparel Fashion: The Role of Innovativeness, Involvement, and Social Values.
International Journal of Marketing Studies, 6(3), 49–64.
https://doi.org/10.5539/ijms.v6n3p49
Rizki, M. A., & Edriana, P. (2017). Pengaruh Terpaan Media Sosial Intsagram Terhadap
Citra Destinasi dan Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung (Survei pada
Pengunjung Kampung Warna Warni Jodipan, Kota Malang). Jurnal Administrasi
Bisnis, 49(2), 157–164.
Satria, R., Suharyono, S., & Alfisyahr, R. (2017). PENGARUH TERPAAN MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei
pada Followers Aktif Akun Instagram Vans Indonesia yang menggunakan sepatu
merek Vans). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 50(2), 210–216.
Savitri, S. A., & Erdiansyah, R. (2019). Pengaruh Citra, Kredibilitas dan Kemampuan
Komunikasi Beauty Vlogger Terhadap Keputusan Pembelian Produk Make-Up
Maybelline (Studi Kasus Tasya Farasya). Prologia, 3(1), 267.
https://doi.org/10.24912/pr.v3i1.6250
Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar, Wisenblit, J. (2013). Consumer Behavior,
10thEdition. Pearson Education, Inc.
Situmeang, I. V. O. (2020). TERPAAN POSTING-AN KESEHATAN MENTAL MASA
PANDEMI COVID-19 DAN KREDIBILITAS SUMBER TERHADAP PERUBAHAN SIKAP

115
(Survei pada Follower @jiemiardian di Instagram). In PUSARAN KOMUNIKASI DI
TENGAH BADAI COVID-19 (pp. 27–52). PENERBIT DEEPUBLISH.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Alfabeta.
Tsaniyah, N., & Juliana, K. A. (2019). Literasi Digital Sebagai Upaya Menangkal Hoaks Di
Era Disrupsi. Al-Balagh : Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 4(1), 121–140.
https://doi.org/10.22515/balagh.v4i1.1555
Utami, Ari Mulya, Y. W., & Prijana. (2019). HUBUNGAN INFORMASI AKUN INSTAGRAM
INFIA_HEALTH DENGAN SIKAP FOLLOWERS. 44(12), 2–8.
Winoto, Y. (2015). Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source of Credibity) Dalam
Penelitian-penelitian Layanan Perpustakaan. Edulib, 5(2).
https://doi.org/10.17509/EDULIB.V5I2.4393
Winoto, Y. (2016). The Application of Source Credibility Theory in Studies about Library
Services. Edulib, 5(2), 1–14. https://doi.org/10.17509/edulib.v5i2.4393
Yusuf, M. F. (2021). Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi Untuk Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam (PTKI) dan Umum. Penerbit Pustaka Ilmu.
Zain, N. L. (2017). Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa. Jurnal Nomosleca, 3(2). https://doi.org/10.26905/nomosleca.v3i2.2034

116

Anda mungkin juga menyukai