Oleh:
Kelompok 1
NUR FADILLAH
622022022066
DHEA TRI ANANDA
622022022075
ELIANA
622022022054
RATNA
622022022063
MUH. YUSUF
62202202206
AULIA
622022022072
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Paradigma Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif” tepat waktu tanpa kurang suatu
apa pun. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan Rasulullah
Muhammad Saw. Semoga syafaat nya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Riset
dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Metodologi Riset yang kami
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Paradigma penelitian kualitatif dan kuantitatif 4
B. Kebenaran dan kelengkapan dalam mengidentifikasi penelitian kualitatif
dan kuantitatif 13
BAB III PENUTUP 20
A. Simpulan 20
DAFTAR PUSTAKA 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan aspek filosofi yang mendasarinya penelitian secara garis
besar dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu penelitian yang berlandaskan
pada aliran atau paradigma filsafat positivisme dan aliran filsafat postpositivisme.
maka ukuran maupun sifat kebenaran antara kedua paradigma filsafat tersebut
berbeda satu dengan yang lain. Pada aliran atau paradigma positivisme ukuran
kebenarannya adalah frekuensi tinggi atau sebagian besar dan bersifat probalistik.
Kalau dalam sampel benar maka kebenaran tersebut mempunyai peluang berlaku
juga untuk populasi yang lebih besar. Pada filsafat postpositivisme kebenaran
didasarkan pada esensi (sesuai dengan hakekat objek) dan kebenarannya bersifat
holistik.
satu dengan yang lain. Aliran positivisme dalam penelitian berkembang menjadi
penelitian dengan paradigma kuantitatif. Sedangkan postpositivisme dalam
pencarian makna di balik data (Noeng Muhadjir. 2000: 79). Penelitian kualitatif
makna kata maupun makna kalimat serta makna tertentu yang terkandung dalam
sebuah karya sastra.Pada masa lalu, metode kualitatif dan metode kuantitatif juga
1
2
sering digunakan sebagai penciri, penanda, dan pembeda antara antropologi dan
sosiologi. Kesan tersebut muncul karena masing-masing disiplin ilmu tersebut terus
acuannya.
Jenis penelitian apa yang harus digunakan, selalu didasarkan pada masalah
yang diteliti, bukan ditetapkan jenis penelitiannya dulu baru ditetapkan masalahnya.
Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan bahwa penelitian itu dilakukan karena
ada masalah. Alasan pemilihan suatu metode, tentunya didasarkan pada kesesuaian
nya dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, serta prosedur penelitian yang
cocok, hasil yang diharapkan, dan kondisi kelompok sasaran atau objek
penelitiannya.
3
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuannya adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan
peneliti terhadap ilmu atau teori. Secara umum, pendekatan penelitian atau sering
juga disebut paradigma penelitian yang cukup dominan yaitu paradigma penelitian
kualitatif, kuantitatif, dan campuran (gabungan kualitatif dan kuantitatif). Dari segi
peristilahan, para ahli tampak menggunakan istilah atau penamaan yang berbeda-
beda meskipun mengacu pada hal yang sama. Untuk itu guna menghindari
penamaan yang dipakai para ahli dalam penyebutan ketiga istilah ini.1
harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat
menghasilkan dalil atau hukum. Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan suatu
proses untuk memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan.
1
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Cet. 2. Jakarta: Prenadamedia group, 2012), h.
33.
2
Kasiyanto Kasemin, Paradigma teori komunikasi dan paradigma penelitian komunikasi
(Cet.1. Malang: Media Nusa Creative, 2016), h. 60.
4
5
Dalam permasalahan penelitian ini ada dua bentuk pendekatan atau metode ilmiah
penelitian dipahami sebagai keyakinan dasar, di mana teori akan dibangun secara
adalah pedoman yang menjadi dasar bagi peneliti dalam mencari fakta-fakta
a. Konstruktivisme
percaya bahwa fakta hanya berada dalam kerangka kerja teori. Basis untuk
tidak ada. Realitas hanya ada dalam konteks suatu kerangka kerja mental
Ini berarti realitas itu ada sebagai hasil konstruksi dari kemampuan
nilai. Jika "realitas" hanya dapat dilihat melalui jendela teori, maka itu
3
Ismail Nurdin, Metodologi Penelitian Sosial (Surabaya, Media Sahabat Cendikia, 2019).
h. 39.
4
Muhammad Rizal Pahleviannur, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. 1. Pradina
Pustaka, 2022). h. 4.
5
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 48.
6
dimungkinkan). Hal ini berarti penelitian terhadap suatu realitas itu tidak
Realitas itu selalu terkait dengan nilai jadi tidak mungkin bebas nilai dan
berkembang terus.
yang artinya "karena aku berpikir maka aku ada". Ungkapan Cogito Ergo
Sum adalah sesuatu yang pasti, karena berpikir bukan merupakan khayalan.
sesuatu yang pasti, menurut Descartes kita harus meragukan apa yang kita
6
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 49.
7
ini ada pada kesadaran, dan di pihak lain berpijak pada materi. Hal ini dapat
bersifat ganda didasarkan secara sosial dan pengalaman, lokal dan khusus
temuan secara harfiah merupakan kreasi dari proses interaksi antara peneliti
substansial disepakati).
b. Postpositivisme
Postpositivisme tersebut.
8
langsung terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat
kenyataan sesuai dengan hukum alam, tetapi suatu hal, yang mustahil bila
suatu realitas dapat dilihat7 secara benar oleh manusia (peneliti). Oleh
pengamat atau peneliti dengan objek atau realitas yang diteliti tidaklah bisa
menyatakan suatu hal yang tidak mungkin mencapai atau melihat kebenaran
apabila pengamat berdiri di belakang layar tanpa ikut terlibat dengan objek
secara langsung. Untuk itu, hubungan antara pengamat dengan objek harus
adalah aliran yang ingin memperbaiki kelemahan pada positivisme. Satu sisi
7
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 50.
9
peneliti membuat jarak dengan realitas atau tidak terlibat secara langsung
dengan realitas.8
pada kondisi status quo yang berpengaruh pada perilaku individu dan
pada agenda yang bersifat politis. Hal ini disebabkan tujuan dari teori untuk
ilmiah yang netral/tidak memihak dan bersifat apolitis, tetapi lebih bersifat
alat untuk mengubah institusi sosial, cara berpikir, dan perilaku masyarakat
ke arah yang diyakini lebih baik. Dalam pendekatan ini, pemahaman yang
8
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 51. .
10
nilai yang dibuat oleh kaum positivisme (dan yang umumnya terus dibuat
kaum postpositivisme.
sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai suatu paradigma, tetapi lebih tepat
bahwa dari segi ontologis, paham teori kritis ini sama dengan
realism), yang tidak dapat dilihat secara benar oleh pengamatan manusia.
hubungan pengamat dengan realitas merupakan suatu hal yang tidak bisa
dipisahkan. Aliran ini menurut Salim (2006: 41) lebih menekankan konsep
9
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 52.
11
yang dianut oleh subjek atau pengamat ikut campur dalam menentukan
kritis (critical theory) tidak dapat dikatakan sebagai paradigma, tetapi lebih
tepat dikatakan sebagai suatu cara pandang yang berorientasi pada ideologi
Teori kritis ini, menolak pandangan kaum positivis dan postpositivis yang
menyatakan realitas itu bebas nilai. Karena teori kritis (critical theory)
nilai-nilai yang dianut oleh subjek ikut memengaruhi kebenaran dari realitas
tersebut.10
Lebih lanjut, Guba (1990: 25) sistem keyakinan dasar para peneliti
transformasi.11
ialah suatu keyakinan dasar yang berakar dari paham ontologi realisme yang
menyatakan bahwa realitas itu ada (exist) dalam kenyataan yang berjalan sesuai
dengan hukum alam (natural laws). Dengan demikian, penelitian berusaha untuk
10
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 53.
11
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 54.
12
senyatanya berjalan. Positivisme muncul pada Abad XIX dipelopori oleh Sosiolog,
pencarian ilmiah yang didasari oleh filsafat positivisme logikal yang beroperasi
dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika kebenaran, hukum- hukum, dan
proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah permasalahan
menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka. Penelitian
kausalitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai
sistem keyakinan dasar dari positivism berakar pada ontologi realis yaitu percaya
akan keberadaan realitas di luar individu, yang dikendalikan oleh hukum- hukum
keyakinan bahwa legitimasi sebuah ilmu dan penelitian berasal dari keyakinan
bahwa legitimasi sebuah ilmu dan penelitian berasal dari penggunaan data yang
terukur secara tepat, yang diperoleh melalui survei/ angket dan dikombinasikan
dengan statistik dan pengujian hipotesis yang bebas nilai/objektif. Dengan cara itu,
12
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 43.
13
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 45.
13
sosial yang diharapkan dapat menghasilkan generalisasi dan prinsip- prinsip yang
status quo dari isu penelitian yang ada. Artinya, penelitian dilakukan dengan asumsi
bahwa isu sosial sudah ada di luar sana (given) tinggal diteliti/dikonfirmasi
sehingga tidak ada usaha untuk mengubah Isu yang ada. Paradigma ini mencoba
berdasarkan pada analisis statistik. Oleh karena itu, pendekatan ini cenderung
berguna untuk memberikan kontribusi pada informasi yang ada mengenai suatu
14
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 46.
15
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 47.
14
peneliti ide-ide baru sebagai bahan pertimbangan saat menjalankan pekerjaan, dan
pendekatan- pendekatan yang mereka harapkan akan bekerja dalam setiap individu
teori dari bawah (grounded theory) dan mengembangkan pemahaman akan satu
atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Penelitian dengan pendekatan kualitatif
menekankan analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan
dukungan dari data kuantitatif tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berpikir
temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (nature setting). Metode
16
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 79.
15
jenuh (redundancy). Alat pengumpul data atau instrumen penelitian dalam metode
kualitatif ialah peneliti sendiri. Jadi, peneliti merupakan key instrument, dalam
rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode
kuantitatif.17
digunakan dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial
termasuk juga ilmu pendidikan. Sejumlah alasan juga dikemukakan yang intinya
penemuan.
metode kualitatif dalam penelitian ini, yaitu mengacu pada pendapat yang
17
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 80.
16
3) Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan
yang dihadapi.
ulang ke lokasi penelitian melalui kegiatan membuat catatan data dan informasi
yang didengar dan dilihat selanjutnya data tersebut dianalisis. Data dan informasi
yaitu:
atas bahwa penelitian ini bertujuan untuk mencari kebenaran inderawi, logis, etik,
dan transedental hal ini akan menuntun peneliti dalam memberi makna setiap
tertulis atau lisan dari perilaku para aktor yang dapat diamati dari situasi sosial.
yang rasional. Aktivitas internal yang dilakukan dalam penelitian ini di antaranya
berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Dalam
17
hal ini penelitian mengumpulkan berbagai data dan informasi melalui observasi
wawancara akan dipaparkan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan,
(biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka
umumnya memiliki struktur yang ketat dan konsisten mulai dari pendahuluan,
serta saran-saran. Seperti halnya penelitian kualitatif, siapa pun yang terlibat dalam
penelitian kuantitatif juga perlu memiliki asumsi untuk menguji teori secara
teori ilmiah. Penelitian dalam konteks ini dapat dipahami sebagai proses
positivis. Hal ini tercermin dari cara manusia menjelaskan berbagai gejala sosial
ekonomi. Manusia pada tingkatan pertama, mengacu pada hal-hal yang bersifat
18
Lexy J Moleong, MetodologiPenelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000). h. 3.
19
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Cet. 2. Jakarta:Kencana, 2012). h. 38.
18
tidak mengakui atau setidaknya menganggap rendah hal-hal yang di luar empiris-
sensual manusia.20
beserta hubungannya di antara gejala tersebut supaya meramalkan apa yang akan
terjadi. Comte menyebut hubungan tersebut dengan konsep dan hukum yang
bersifat positif untuk diketahui karena benar-benar nyata bukan bersifat spekulasi
menekankan bahwa objek yang dikaji harus berupa fakta, dan kajian harus
mengarah kepada kepastian dan kecermatan. Sarana yang dapat dilakukan untuk
deduktif melainkan lebih menekankan fakta empiris yang menjadi sumber teori dan
penemuan ilmiah.21
akurat. Dengan demikian, kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui
20
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 43.
21
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 43.
22
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 47.
19
formula statistik yang akan digunakan. Pendekatan ini lebih memberikan makna
besaran yang dapat diukur Peneliti adalah pengamat yang objektif atas peristiwa
yang terjadi di dunia. Mereka percaya bahwa variabel yang mereka teliti,
merupakan suatu yang telah ada di dunia. Hubungan antara variabel yang mereka
pernyataan atas fakta atau keyakinan yang diuji secara empirik. Variabel dan
pengetahuan tentang manusia, dapat dinyatakan dalam istilah fisikal seperti dalam
yang menyatakan kebenaran itu berada pada realitas yang terikat pada hukum-
23
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 48.
24
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik (Cet. 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2016). h. 45.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan
peneliti terhadap ilmu atau teori. Secara umum, pendekatan penelitian atau sering
juga disebut paradigma penelitian yang cukup dominan yaitu paradigma penelitian
kualitatif, kuantitatif, dan campuran (gabungan kualitatif dan kuantitatif). Dari segi
peristilahan, para ahli tampak menggunakan istilah atau penamaan yang berbeda-
menghasilkan dalil atau hukum. Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan suatu
proses untuk memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan.
Dalam permasalahan penelitian ini ada dua bentuk pendekatan atau metode ilmiah
ialah suatu keyakinan dasar yang berakar dari paham ontologi realisme yang
menyatakan bahwa realitas itu ada (exist) dalam kenyataan yang berjalan sesuai
transedental.
20
21
menyatakan kebenaran itu berada pada realitas yang terikat pada hukum-hukum
(angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan
Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Cet. 4. Jakarta:
Bumi Aksara, 2016.
22