KLHS RDTR WILAYAH PERENCANAAN (WP) AGROPOLITAN MIRI (WKO)
Nama : ………………………………………………………. Instansi : ………………………………………………………..
No Kelompok isu Daftar Isu Setuju Tidak Keterangan
Setuju Lingkungan Hidup 1. Kebencanaan Satuan Kemampuan Lahan Rawan Bencana di Kawasan Agropolitan Miri memiliki jenis tingkatan rawan becana kurang dan tinggi tingkat rawan bencana tinggi seluas 3.113,21 Ha yang banyak tersebar di Desa Ngargotirto dan Gilirejo, dan Ngargosari. WP Agropolitan Miri termasuk dalam kawasan rawan gempa bumi kelas sangat rendah dan rawan Gerakan tanah dengan kelas sangat rendah, rendah, menengah, dan tinggi. 2. Kurangnya SKL ketersediaan air rendah, ketersediaan Air yaitu di Desa Ngargotirto bersih dan Desa Ngargosari seluas 507,85 Ha Ketersediaan (distribusi) air tidak sama jumlahnya, masih ada beberapa wilayah yang terdampak kekeringan di musim kemarau, seperti Desa Jeruk, Desa Soko, Desa Girimargo, Desa Ngargotirto, dan Desa Ngargosari Adanya rumah tangga yang No Kelompok isu Daftar Isu Setuju Tidak Keterangan Setuju mengalami kekurangan supply air baku Kondisi yang ada saat ini, masih terdapat bangunan yang berada pada kawasan sempadan sungai, sehingga perlu dibatasi pengembangannya terutama untuk pembangunan baru agar tidak mempengaruhi daerah resapan air Terdapat wilayah desa yang belum mendapatkan akses air minum perpipaan baik dari Perumda Air Minum seperti Desa Geneng, Jeruk, Sunggingan, Girimargo, Soko, Brojol, Bagor, Gilirejo, Gilirejo Baru, Ngargosari, Ngargotirto, Ngandul dan Pendem. Masih adanya masyarakat yang menggunakan sumber air tidak terlindungi (Misal: sumur dangkal). WP Agropolitan Miri masih banyak daerah air tanah langka sehingga masih terjadi kekeringan, seperti pada Desa Jeruk, Desa Soko, Desa Girimargo, Desa Ngargotirto, dan Desa Ngargosari Masih kuranngya supply air irigasi untuk mendukung budidaya kegiatan pertanian WP Agropolitan Miri dilalui oleh akuifer kecil setempat yang menyebar di Desa Geneng, Desa Jeruk, dan Desa Brojol akuifer daerah air tanah langkah yang terletak di No Kelompok isu Daftar Isu Setuju Tidak Keterangan Setuju sebelah utara WP Agropolitan Miri (WKO). 3. Persampahan WP Agropolitan Miri (WKO) belum mendapatkan layanan persampahan kabupaten masih ditemukannya masyarakat yang membuang sampah pada lahan terbuka dan saluran air atau sungai 4. Pencemaran Adanya pencemaran limbah sungai akibat pembuangan limbah pada Desa Jeruk dan Desa Brojol Adanya peternakan yang pembuangan limbahnya belum terkelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran air Limbah industri yang belum terolah dan masih dibuang ke sungai mencemari lingkungan. Hal tersebut terjadi di Desa Ngandul dan Desa Jeruk. Pengolahan IPAL kawasan masih sampai tahap pelayanan dan/atau pengumpulan, belum terdapat pengolahan terpusat Belum adanya SPALD-T di Kawasan Agropolitan Miri Lahan kritis dan alih fungsi lahan 5. Lahan kritis Terdapat lahan agak kritis di dalam area hutan produksi seluas 287,63 ha berada di Kecamatan Miri, Sumberlawang Faktor yang dapat menyebabkan lahan berada pada kondisi kritis No Kelompok isu Daftar Isu Setuju Tidak Keterangan Setuju antara lain keterbatasan sumber daya air dan tingkat salinitas yang tinggi. 6. Alih fungsi pembangunan Sub lahan Terminal Agribisnis (STA) di SWP C Blok 1 di Desa Bagor . Rencana pengembangan terminal tersebut berada di penggunaan lahan pertanian seluas 0,57 Ha Rencana pengembangan Kawasan Agropolitan di wilayah Kecamatan Miri dan sebagian Kecamatan Sumberlawang akan mendorong munculnya kawasan permukiman maupun perdagangan dan jasa untuk mengakomodir kebutuhan penduduk serta aktivitas perdagangan dan jasa baru. Tambahan Isu 1.