Anda di halaman 1dari 2

Andika Dewanto

22.M1.0073

Saya akan menganalisis kasus ini menggunakan analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah alat manajemen analitis yang mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman suatu organisasi, proyek, atau ide.

Kekuatan mengacu pada aspek internal yang memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi.

Hal ini dapat mencakup sumber daya yang kuat, kemampuan unik, reputasi yang baik, atau posisi
pasar yang dominan.

Kelemahan adalah aspek internal yang dapat menjadi hambatan atau kekurangan dalam mencapai
tujuan.

Hal ini dapat mencakup kurangnya sumber daya, proses internal yang tidak efisien, atau kurangnya
kompetensi atau keterampilan utama.

Peluang mengacu pada faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi.

Peluang mungkin timbul dari perubahan pasar, tren industri, perkembangan teknologi, atau
perubahan yang menguntungkan dalam kebijakan pemerintah.

Dan terakhir, ancaman juga mencakup faktor eksternal yang dapat menghambat atau
membahayakan keberhasilan suatu organisasi.

Ancaman dapat muncul dari persaingan pasar, perubahan politik, risiko ekonomi, atau teknologi
yang berkembang pesat yang membuat produk atau layanan tertentu menjadi ketinggalan jaman.

Pemecatan perempuan karena hamil bukan saja merupakan praktik yang tidak adil, namun juga
melanggar hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kesetaraan gender.

Hal ini mengarah pada diskriminasi terhadap perempuan atas dasar kehamilan, yang seharusnya
tidak terjadi dalam lingkungan kerja yang adil dan inklusif.

Pemecatan tersebut melanggar prinsip persamaan kesempatan kerja dan hak perempuan untuk
berkarir tanpa diskriminasi.

Hak untuk tetap bekerja selama dan setelah kehamilan merupakan hak mendasar yang harus diakui
dan dilindungi.

Organisasi dan dunia usaha diharapkan menerapkan kebijakan dan praktik yang mendukung
keseimbangan kehidupan kerja dan melindungi hak-hak pekerja, khususnya dalam kasus kehamilan.

Hal ini termasuk memberikan cuti melahirkan dan cuti ayah yang memadai, mengizinkan karyawan
untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan, dan menghindari PHK atau penolakan promosi karena
kehamilan.

Penting untuk menumbuhkan lingkungan kerja yang mendukung keberagaman dan inklusi serta
menghormati hak dan kebutuhan karyawan, tanpa memandang gender atau status kehamilan.

Dengan cara ini, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang adil, berkelanjutan, dan menghormati
hak asasi manusia.
CEO WRP Indonesia Kwik Wan Tien mengungkapkan keprihatinannya atas insiden yang terjadi
belakangan ini yang disebabkan oleh karyawan.

Kwik Wan Tien mengatakan, saat ini tim sedang aktif menangani situasi tersebut sebagai prioritas
utama.

"Kami akan melakukan penyelidikan ini secara transparan untuk memahami sepenuhnya masalah
ini.

Kami juga akan melakukan penyelidikan ini secara transparan untuk memahami sepenuhnya
masalah ini.

Kami juga ingin meyakinkan Anda bahwa komitmen kami tidak berubah," kata Kwik Wan Tien dalam
pernyataannya kepada Suara .com pada Minggu (26/11.2023).

Kwik Wan Tien menegaskan, perusahaannya mengutamakan kesehatan dan keseimbangan mental
perempuan.

“Saya juga ingin menekankan bahwa WRP Indonesia selalu mengedepankan pentingnya peran dan
kehadiran perempuan serta menjalankan segala aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia,” kata Kwik Wan Tien.

Dalam postingan Instagram WRP Indonesia, Kwik Wan Tien selaku CEO WRP Indonesia membuat
video permintaan maaf dan penyesalan atas keributan yang ditimbulkannya.

Bapak Kwik Wan Tien juga mengatakan bahwa dirinya bertanggung jawab untuk menerapkan
perbaikan secara menyeluruh untuk menjamin kesejahteraan terbaik seluruh karyawan di masa
depan.

Selain itu, Bapak Kwik Wan Tien mengapresiasi dukungan yang diberikan kepada kami (Perusahaan
WRP Indonesia).

Selain mengunggah “video permintaan maaf”, pengelola akun WRP Indonesia juga menuliskan,
“Permintaan maaf dan upaya perbaikan.

” WRP Indonesia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian beberapa hari
terakhir ini, yang merupakan sebuah proses pembelajaran dan perbaikan bagi kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Indonesia atas dukungan dan
kepercayaannya.

Saya berharap hari ini adalah langkah awal menuju perbaikan dan pengembangan yang lebih baik.

Hormat kami, Kwik Wan Tien, CEO WRP Indonesia.

Seandainya saya menjadi Humas di WRP Indonesia

Saya akan mencari tau siapa yg mejadi dalang dari permasalahan ini dengan secara terbuka kepada
masyarakat dan juga melakukan secara berhati hati tanpa terburu buru dan saya akan melakukan
pertemuan dengan para karyawan yang di-PHK untuk berdiskusi dan melakukan tanggung jawab
memberikan hak mereka,dan juga melakukan permintaan langsung dan saya akan mempublikasikan
melalui Media sosial.

Anda mungkin juga menyukai