Anda di halaman 1dari 3

Kita berhadapan dengan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa manusia di dunia

ini, sekalipun hidup di atas bumi yang sama, akan tetapi memiliki perbedaan-perbedaan dari segi
biologis, geografis, demografis, dan berbagai perbedaan lainnya. Setelah perusahaan berhasil
mendapatkan tenaga kerja yang terbaik bagi perusahaan, salah satu program yang juga harus
dilakukan perusahaan adalah melakukan pengelolaan atas keragaman yang terdapat di antara
tenaga kerja yang dimilikinya. Bagian berikut ini akan membahas mengenai keragaman tersebut.
Pengertian Keragaman (The Meaning of Diversity)
Keragaman muncul ketika terdapat perbedaan antara satu anggota organisasi dengan
anggota lainnya, antara satu tenaga kerja dengan tenaga kerja lainnya. Keragaman tersebut dapat
berupa keragaman dari segi usia, suku bangsa, gender, status, dan lain-lain. Secara sepintas, isu
ini tampaknya sederhana dan tidak perlu dipersoalkan. Dalam kenyataannya, sering kali
perbedaan-perbedaan tersebut justru dapat memicu terganggunya aktivitas organisasi dalam
pencapaian tujuannya. Organisasi atau perusahaan perlu memikirkan upaya untuk mengelola
keragaman ini agar tujuan organisasi tetap dapat terpelihara dan tercapai sebagaimana mestinya.
Dampak Keragaman (The Impact of Diversity)
Keragaman di antara tenaga kerja sesungguhnya dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi
positif sebagai keunggulan kompetitif yang akan memperkuat organisasi atau perusahaan, dan
sisi negatif, yaitu sebagai sumber konflik yang justru akan melemahkan organisasi atau
perusahaan.
1. Keragaman sebagai Keunggulan Kompetitif
Keragaman di antara tenaga kerja sesungguhnya dapat dilihat sebagai sebuah
keunggulan kompetitif jika perusahaan memiliki sistem yang jelas dan transparan bagi
seluruh tenaga kerja. Tenaga kerja dapat berlomba-lomba untuk berprestasi dalam organisasi
atau perusahaan karena potensi yang dimiliki oleh satu tenaga kerja dapat menjadi inspirasi
bagi tenaga kerja yang lain. Misalnya, perbedaan antara kualitas kerja antara perempuan dan
laki-laki dapat menjadikan keduanya saling berkompetisi dalam pengertian positif sehingga
perusahaan dapat memperoleh manfaat berupa peningkatan produktivitas. Namun, ini dapat
terjadi jika dan hanya jika perusahaan menerapkan sistem yang adil bagi apa pun jenis
kelamin dari tenaga kerjanya. Artinya, perusahaan tidak menetapkan aturan atau sistem yang
bias gender misalnya.
Sebagai contoh yang lain, misalnya kita dapat melihat keragaman dari sisi geografis.
Kita mungkin telah mengetahui bahwa Malaysia memiliki menara kembar yang saat ini
menjadi menara kembar tertinggi di dunia setelah World Trade Center di Amerika Serikat
runtuh tahun 2001 yang lalu. Menara kembar tersebut begitu kokoh dan indah. Penanggung
jawab pembangunan menara tersebut memberikan pekerjaan konstruksi menara tersebut
kepada kontraktor dari negara yang berbeda. Satu menara diberikan kepada perusahaan
Jepang, dan satu menara lainnya diberikan kepada perusahaan Korea. Perbedaan kedua
kontraktor ini ternyata memacu persaingan di antara keduanya sehingga kedua-duanya
berusaha untuk membangun menara tersebut dengan kualitas yang terbaik. Sebagai hasilnya,
menara kembar tersebut berdiri dengan kokoh, dan menjadi salah satu bangunan yang
memberikan kebanggaan bagi rakyat Malaysia. Ini salah satu contoh perbedaan yang
memberikan dampak positif bagi hasil kerja.
2. Keragaman sebagai Sumber Konflik
Sekalipun keragaman dapat memberikan hasil yang positif jika perusahaan mampu
menerapkan sistem yang baik dan adil bagi keragaman tersebut, namun demikian keragaman
juga dapat menjadi sumber konflik ketika perbedaan di antara tenaga kerja ternyata tidak
mampu dikendalikan oleh perusahaan. Konflik dapat terjadi dikarenakan faktor etnik,
kelompok informal dalam organisasi, maupun faktor-faktor lain yang terkait dengan
berbagai keragaman dalam lingkungan pekerjaan dan terutama antartenaga kerja yang
dimiliki perusahaan.
Mengelola Keragaman dalam Organisasi
Apa yang harus dilakukan perusahaan untuk mengelola keragaman dalam organisasi?
Karena organisasi terdiri dari dua komponen, yaitu individu dan kumpulan individu, maka ada
dua hal yang bisa dilakukan agar keragaman dapat membawa organisasi atau perusahaan ke arah
pencapaian tujuan, yaitu upaya yang dilakukan secara individual atau strategi individual, dan
upaya yang dilakukan oleh organisasi atau pendekatan organisasi.
Salah satu kunci pokok agar keragaman dapat dikendalikan adalah terletak pada individu-
individu dalam organisasi. Tak dapat dipungkiri bahwa setiap individu terlahir dan dibesarkan
dengan keragamannya masing-masing. Kenyataan ini perlu disadari oleh setiap individu dalam
organisasi melalui pengertian dan toleransi. Sesuatu yang mungkin bagi kelompok tenaga kerja
junior sebagai canda, bisa jadi bagi kelompok sensor akan dianggap sebagai sesuatu yang serius.
Sesuatu yang bagi kelompok pekerja perempuan dianggap sebagai isu sensitif bisa jadi di mata
kelompok pekerja pria tidak, dan seterusnya. Perlu adanya toleransi dan pengertian dari setiap
individu mengenai hal ini. Agar pengertian dan toleransi inidapat terwujud, maka keterbukaan
dalam berkomunikasi memegang peranan penting tercapainya pengertian dan toleransi atas
keragaman yang ada
Peran Organisasi
Berharap individu untuk memiliki kesadaran, pengertian, dan toleransi tentu saja tidak
mudah, karena hal tersebut sangat terkait dengan perilaku dan sikap hidup vang dimiliki dan
diyakini oleh setiap individu. Oleh karena itu, organisasi perlu pula untuk turut terlibat dalam
pengelolaan keragaman tersebut. Di antara upaya yang dapat dilakukan adalah dengan adanya
regulasi yang adil dan tidak bias gender. Selain dapat melindungi kepentingan pria maupun
wanita, regulasi yang adil akan memelihara hak-hak asasi dari setiap tenaga kerja sehingga
mereka merasa aman dalam lingkungan pekerjaannya. Perusahaan juga bisa mengelola
keragaman tersebut dengan menghargai berbagai isu yang terkait dengan keyakinan dan ciri khas
dari kelompok tenaga kerjanya. Misalnya, dengan memberikan cuti hari raya, cuti hamil, dan
sanksi bagi pelecehan seksual, dan lain sebagainya. Selain itu pula perusahaan dapat melakukan
sosialisasi terus-menerus mengenai pentingnya kesadaran, pengertian, dan toleransi melalui ber-
bagai jenis pelatihan atau kegiatan yang akan mempertemukan keragaman-keragaman yang ada
dalam format kerja sama yang produktif, dan lain sebagainya.
Kesemua program yang dijalankan ditujukan sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan sekalipun keragaman terdapat dalam lingkungan pekerjaan. Bagaimana
keragaman dipandang sebagai potensi untuk saling melengkapi dan bukan potensi untuk terjadi
konflik dan perpecahan. Kesemuanya itu tentunya sangat perlu untuk diperhatikan secara serius
oleh perusahaan yang berharap peningkatan produktivitas dalam jangka panjang karena isu
keragaman ini adalah isu yang akan senantiasa terjadi sampai kapan pun dan di mana pun.

Anda mungkin juga menyukai