Makalah - Assessment - Ka - DPPPA Koltim
Makalah - Assessment - Ka - DPPPA Koltim
Halaman
SAMPUL...............................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................2
1.2 Tujuan Penulisan Makalah........................................................................................4
1.3 Outcome....................................................................................................................4
BAB II KONDISI DINAS PADA SAAT INI...................................................................5
2.1 POTENSI DINAS.....................................................................................................5
2.1.1 Sumber Daya Manusia.....................................................................................5
2.2 Arah Kebijakan Dinas Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Kolaka Timur.........................................................................................6
2.2.1 Program dan Kegiatan......................................................................................7
BAB III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN CARA
PENYELESAIAN MASALAH..........................................................................8
BAB IV INOVASI YANG AKAN DILAKSANAKAN...............................................12
BAB V PENUTUP............................................................................................................14
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya suatu organisasi melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Suatu organisasi publik untuk mencapai tujuan dibutuhkan strategi yang
mampu merencanakan program-program secara matang dengan memperhatikan masa yang
akan datang dan melaksanakan rencana yang telah dibuat dengan optimal. Organisasi
memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk melaksanakan strategi organisasi secara
efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai, dengan tercapainya sebuah
tujuan, manajemen organisasi dapat mengukur kinerja yang ada pada organisasi tersebut.
Setiap organisasi publik harus bekerja sebaik mungkin dalam melayani masyarakatnya.
Setiap organisasi memiliki strategi organisasi untuk mengukur keaktifan dari organisasi
tersebut.
Organisasi publik memiliki misi yang sangat strategis yakni memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat. Dengan mengingatnya isu kekerasan terhadap perempuan yang
sangat ironis dan menjadi masalah yang memprihatinkan merupakan tugas organisasi publik
untuk mengatasinya. Munculnya beberapa kasus seperti tindak kriminalitas, kerusakan moral,
pemerkosaan, penganiayaan, pelecehan seksual dan perempuan serta anak- anaklah yang
menjadi korbannya. Tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak ini dapat terjadi di
dalam rumah tangga (domestik) maupun di masyarakat (publik).
Kekerasan merupakan isu yang sangat kompleks baik di negara maju maupun
berkembang seperti halnya di Indonesia. Terlebih fenomena tindakan kekerasan yang dialami
perempuan dan anak saat ini cenderung dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kekerasan
terhadap perempuan adalah Segala bentuk kekerasan berbasis jender yang berakibat
kesengsaraan atau penderitaan- penderitaan pada perempuan secara fisik, seksual atau
psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan
secara sewenangwenang baik yang terjadi di depan umum atau dalam lingkungan kehidupan
pribadi.
Banyak orang mulai memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM) anak mengingat saat
ini banyak sekali terjadi pelanggaran terhadap hak–hak anak. Banyak kasus-kasus
pelanggaran HAM terutama pada anak yang menjadi sorotan dan menyita perhatian publik.
Banyak anak dijual dan disiksa, anak yang terkena penyakit turunan dari orang tua dan
mengalami gizi buruk. Jika kita melihat ini adalah potret yang sangat menyedihkan, anak
yang seharusnya mendapatkan perhatian kasih sayang dan cinta malah mendapatkan
perlakuan yang tidak seharusnya seperti itu. Sedangkan pada perempuan, tindakan kekerasan
memiliki dampak yang cukup serius untuk para korban atau para perempuan.
2
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga, pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi: “Kekerasan dalam Rumah Tangga
adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah
tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga”.
Pasal tersebut menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah bersama masyarakat
berkewajiban melakukan upaya pencegahan, perlindungan, pemulihan terhadap korban
kekerasan berbasis gender dan anak. Sesuai dengan apa yang diamanatkan didalam undang-
undang tersebut, maka untuk menjamin perlindungan korban dari tindakan kekerasan yang
dari tahun ke tahun meningkat. Perempuan dan anak adalah kelompok yang paling rentan
untuk menjadi korban kekerasan walaupun kecenderungan akhir-akhir ini kelompok ini juga
menjadi kelompok pelaku pada perempuan dan anak lainnya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melaksanakan tugas
dalam pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak, antara lain meningkatkan
pemahaman dan peran serta masyarakat dalam Kekerasan terhadap perempuan dan
perlindungan anak, membangun sistem dan jejaring pengawasan pada kekerasan terhadap
perempuan dan perlindungan anak, meningkatkan jumlah dan kompetensi pengawas
kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak, meningkatkan kuantitas dan kualitas
laporan pengawasan Kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kolaka Timur
adalah salah satu atau bagian dari “good governance” (Kepemerintahan yang baik) yang
bertugas untuk mewujudkan tujuan dari perannya yaitu melindungi hak-hak perempuan dan
anak yang ada di Kabupaten Kolaka Timur. Untuk mewujudkan tujuan tersebut tentu harus
melaksanakan perannya secara efektif agar diketahui sejauh mana ketercapaian tujuan atau
seberapa besar tujuannya sudah tercapai.
Dalam rangka mengimplementasikan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur bermaksud menyelenggarakan
Kegiatan Assesment Kompetensi Bagi Pejabat Esselon IIB di Lingkungan Pemerintah Kolaka
Timur. Adapun tujuan kegiatan assesment untuk menyiapkan profil kompetensi bagi Pejabat
Pemerintah Daerah.
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam mengikuti Proses Assesment /Promosi Jabatan Secara Terbuka Untuk Posisi
Jabatan Kepala Dinas pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Kolaka Timur.
3
I.3. Outcome
Adanya pemetaan kompetensi bagi calon pejabat Aparatur Sipil Negara di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur.
4
BAB II
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang
keberhasilan pencapaian kinerja suatu organisasi. Dalam menunjang pelaksanaan Dinas,
Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan
Anak Kabupaten Kolaka Timur saat ini terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai
Negeri Sipil. Jumlah PNS sebanyak 25 Orang, Non PNS sebanyak 15 orang.
Tabel 2.1 Jabatan Struktural di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan
Anak Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2023
Ditinjau dari golongan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlidungan Anak Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2023 adalah sebagai
berikut:
Golongan IV : 3 Orang
Golongan III : 18 Orang
Golongan II : 4 Orang
Pegawai Kontrak : 15 Orang
Ditinjau dari eselon Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlidungan Anak Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2023 adalah sebagai
berikut:
5
Ditinjau dari tingkat pendidikan pegawai pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlidungan Anak Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2023 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Pegawai di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan
Anak Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2023
No. Pendidikan PNS Kontrak Jumlah
1 2 3 4 5
1 Strata Dua (S2) 4 - 4
2 Strata Satu (S1) 17 10 27
3 Diploma Tiga (D3) 4 5 9
4 Diploma Dua (D2) - - 0
5 SLTA - - -
Jumlah 25 15 40
Sumber: Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian DPPA Kab. Kolaka Timur Tahun 2023
6
8. Meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur sipil negara serta sarana prasarana.
7
BAB III
1. Terjadinya berbagai praktik buruk yang 1. Memberikan penguatan dalam bentuk Perda
mengancam hak-hak anak, seperti yang memuat regulasi daerah tentang
perkawinan anak, anak jalanan dan anak penurunan angka Perkawinan Usia Anak.
berhadapan dengan hukum (ABH), anak 2. Meningkatkan komitmen para pemangku
korban pornografi, anak korban kepentingan dalam pengembangan Forum
trafficking , anak korban kekerasan. Anak
2. Belum adanya Komitmen OPD untuk 3. Penguatan kelembagaan dan organisasi
pelaksanaan Pengarusutamaan hak Anak Pemerhati Perlindungan Anak dan OPD
(PUHA). dalam menyuarakan PUHA.
3. Pudarnya fungsi keluarga dan lingkungan 4. Meningkatan ketersediaan dukungan dengan
sekitar dalam penanaman nilai-nilai mitra kerja dalam implementasi PUG
luhur untuk menunjang tumbuh (Universitas, PT, Dunia Usaha, dan lain
kembang anak sebagainya) dalam pemenuhan dan
4. Kesenjangan fasilitas publik dengan perlindungan anak.
fasilitas ramah anak masih cukup tinggi 5. Menyediakan mekanisme pendataan
(sekolah, puskesmas, dan lain
anak korban kekerasan melalui Simfoni,
sebagainya).
Indeks Komposit Kesejahteraan
9
5. Pemenuhan hak partisipasi anak dalam Anak(IKKA).
perencanaan pembangunan memerlukan 6. Menjadikan Isu anak menjadi isu
wadah dan dukungan semua pihak. strategis oleh seluruhsektor terhadap
6. Sasaran dalam pelaksanaan beberapa instansi terkait.
perlindungan perempuan dan anak
memerlukan ketepatan data.
7. Tidak semua korban memahami
adanya layanan rujukan korban
kekerasan.
8. Adanya mutasi pegawai pada bidang
teknis perlindungan anak sehingga
layanan perlindungan anak mengalami
hambatan untuk penyesuian.
10
BAB IV
11
12
BAB V
PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat memberikan informasi dan manfaat bagi dalam
rangka implementasi dalam penguatan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlidungan Anak Kabupaten Kolaka Timur.
13