SKRIPSI
OLEH
2010.15201.019
2022
ii
OLEH
20.10.15201.019
SKRIPSI
2022
iii
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini telah diterima dan akan diuji di depan dosen penguji pada sidang hasil penelitian
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Keluarga Bunda
Jambi.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
a. Identitas
Nama : Sari Dwi Rahayu
Tempat dan Tanggal Lahir : Sarolangun, 10 Februari 1998
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Desa Sungai Buluh , Kec. Muara Bulian, Kab.
Batanghari Jambi
b. Riwayat Pendidikan
Tahun 2003-2004 : TK Harapan Ibu
Tahun 2004-2010 : SD N 169 Mentawak Baru Sarolangun
Tahun 2010-2013 : SMP N 32 Sarolangun
Tahun 2013-2016 : SMK N 1 Sarolangun
Tahun 2016-2019 : Universitas Adiwangsa Jambi
Tahun 2020 – Sekarang : Stikes Keluarga Bunda Jambi
c. Orang Tua
Nama Ayah : Harsono
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Alamat : Desa Mentawak Baru , Kec. Air Hitam, Kab.
Sarolangun Jambi
Nama Ibu Kandung : Sulis Karyani
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Desa Mentawak Baru , Kec. Air Hitam, Kab.
Sarolangun Jambi
vi
HALAMAN PERNYATAAN
Nim : 20.10.15201.019
Judul Skripsi : Pengaruh Pendidikan Gizi Seimbang, Aktivitas Fisik dan Junk Food
Terhadap Pencegahan Obesitas Pada Remaja Putri di SMA IT Ash-
Shiddiiqi Batanghari Jambi
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adlah betul-betul karya sendiri
dari dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dan apabila kelak dikemudian hari terbukti dalam skripsi ini ada
unsur penjiplakan maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Penulis
Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan dihadapan dosen pembimbing dan dosen penguji
pada sidang hasil penelitian Program Studi Kebidanan Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Keluarga Bunda Jambi dan dinyatakan Lulus pada tanggal 19 Mei 2022
Menyetujui,
Dosen Penguji 1 Dosen Penguji 2 Dosen Penguji 3
Mengetahui,
Ka. Prodi Sarjana Kebidanan
STIKES Keluarga Bunda Jambi
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat
dah Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan judul “Pengaruh
Pendidikan Gizi Seimbang, Aktivitas Fisik, dan Junk Food Terhadap Pencegahan Obesitas
Pada Remaja Putri Di SMA IT Ash-Shiddiiqi Batanghari, Jambi Tahun 2022”. Adapun tujuan
penulisan skripsi ini adalah sebagai suatu syarat untuk melakukan penelitian dalam
menyelesaikan studi pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Keluarga Bunda Jambi.
Penyusunan ini tidak terlepas dari dukungan dan arahan berbagai pihak, maka dari itu
dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Rini Mustikasari KP., S.SiT., M.Keb selaku Penguji I yang penuh dedikasi dalam
membantu untuk penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Rosa Riya., SKM., M.Kes selaku penguji II yang penuh dedikasi membantu untuk
penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Silvia Mariana, SKM., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Keluarga Bunda Jambi sekaligus sebagai pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dukungan serta motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi
ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Program Studi Kebidanan Program Sarjana Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Keluarga Bunda Jambi 2022 yang telah memberikan ilmu pengetahuan
untuk mendukung penyusunan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah melimpahkan rahmat, ampunan dan karunia-Nya
kepada semua pihak yang terlibat penyusunan skripsi ini.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN......................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... v
KATA PENGANTAR.............................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN.................................................................................................... x
LAMPIRAN.............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 8
E. Ruang Lingkup.......................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja....................................................................................................... 10
B. Obesitas..................................................................................................... 12
C. Gizi Seimbang........................................................................................... 18
D. Aktivitas Fisik........................................................................................... 25
E. Junk Food.................................................................................................. 27
F. Pengetahuan............................................................................................... 34
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Teori.......................................................................................... 40
B. Kerangka Konsep...................................................................................... 43
C. Defenisi Operasional................................................................................. 44
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian....................................................................................... 47
B. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 48
C. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................... 48
D. Populasi dan Sampel.................................................................................. 49
E. Instrument penelitian................................................................................. 52
F. Uji Validitas dan Realibilitas..................................................................... 52
G. Pengumpulan Data ................................................................................... 53
H. Analisis Data............................................................................................. 55
BAB V HASIL PENELITIAN
x
A. Keterbatasan Penelitian.............................................................................. 57
B. Hasil Penelitian........................................................................................... 57
C. Pembahasan Hasil....................................................................................... 69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................. 82
B. Saran........................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa time transition (perpindahan) dari masa anak-anak
ke masa dewasa. Periode ini oleh para ahli psikologi digambarkan sebagai periode
yang penuh dengan tekanan dan ketegangan (stress and strain), karena pertumbuhan
kematangannya hanya pada aspek fisik, sedang psikologisnya masih belum matang
(Damayanti, 2016).
Menurut Cole (2002) dalam Hadi (2010) perkembangan fisik sudah di mulai
pada masa praremaja dan terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang akan
makin sempurna pada masa remaja pertengahan dan remaja akhir. Perkembangan
fisik merupakan dasar dari perkembangan aspek lain yang mencakup perkembangan
psikis dan sosialis, yang artinya, jika perkembangan fisik berjalan secara baik dan
pertumbuhan fisik pada masa remaja adalah kedua tercepat setelah masa bayi,
sebanyak 20% tinggi badan (TB) dan 50% berat badan (BB) yang dicapai selama
periode ini. Oleh karena itu, diperlukan asupan gizi yang cukup untuk menjamin
Masa remaja merupakan sebuah periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa
L, 2018).
xv
kecukupan gizi yang mereka butuhkan. Dengan kondisi tersebut, remaja akan
Masalah kelebihan zat gizi atau sering disebut obesitas kini masih menjadi
merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi makanan yang jauh
merupakan penyakit kronis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain genetik
budaya, sosial ekonomi dan faktor lingkungan (Rakhmawati & Fithra Dieny, 2013).
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar prevalensi status gizi lebih pada remaja
di Indonesia usia 16-18 tahun mengalami peningkatan sebanyak 6,2% dimana pada
tahun 2013 prevalensinya yaitu 7,3% dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 13,5%.
Diketahui pula bahwa dalam 7 hari terakhir melakukan aktivitas fisik secara
keseluruhan minimal 60 menit sehari, paling banyak hanya 1 hari (27,45%). Pelajar
yang melakukan aktivitas setiap hari juga hanya 12,23% (Badan Litbangkes
karena konsumsi makanan cepat saji cukup popular bagi remaja yakni sekitar 28,33%
laki-laki dan 29,59% perempuan biasa 1 hari sekali dalam 7 hari sekali
mengkonsumsi makanan siap saji seperti KFC, Texas Fried Chicken, California Fried
Menurut data dari Dinas Kesehatan Batang Hari, Jambi tahun 2020
menyebutkan bahwa prevalensi obesitas pada remaja umur >16 tahun sebesar 32,90%
pada remaja putri dan 19,60% pada remaja putra (Dinas Kesehatan Batanghari Jambi,
2020).
Ada tiga alasan mengapa remaja putri dikategorikan rentan terhadap masalah
gizi dari pada remaja putra. Pertama, percepatan pertumbuhan dan perkembangan
tubuh remaja memerlukan energi dan zat gizi yang lebih banyak. Kedua,
perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuaian masukan energi
dan zat gizi. Ketiga, kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga, kecanduan alkohol dan
obat, meningkatkan kebutuhan energi dan zat gizi, di samping itu tidak sedikit remaja
putri yang makan secara berlebihan tanpa mengetahui kebutuhan gizi yang harus di
penuhi oleh tubuhnya dan akhirnya mengalami obesitas (Wahyu Ningsih, 2019).
menambah pengetahuan tentang gizi, membentuk sikap dan perilaku hidup sehat
dengan memperhatikan pola makan sehari-hari dan faktor lain yang mempengaruhi
makanan, serta meningkatkan derajat kesehatan dan gizi seseorang dan pola makan
pengaruh pendidikan gizi terhadap perubahan pengetahuan dan gaya hidup sedentary
pada remaja gizi lebih di SMA N Sudirman I Makassar Tahun 2013 menunjukkan,
ada pengaruh signifikan antara edukasi gizi dengan perubahan pengetahuan remaja
gizi lebih di SMA N Sudirman I Makassar Tahun 2013 dengan nilai p 0,000 (p<0,05)
sedikit dibandingkan oramg dengan aktivitas tinggi. Seseorang yang hidupnya kurang
aktif (sedentary life) atau tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang dan
pengaruh antara aktivitas fisik dengan obesitas pada siswa di SMA Negeri 1 Kota
Bitung yang menunjukkan bahwa siswa yang mengalami obesitas sebesar 51,6%, dan
sebesar 83,2% siswa diantaranya memiliki aktivitas fisik ringan. Hasil analisis
Makanan cepat saji seperti burger, ayam goreng, dan kentang goreng dapat
menyebabkan kegemukan atau obesitas secara cepat, hal ini disebabkan jenis-jenis
makanan tersebut mengandung tinggi lemak, garam, dan juga kalori secara
hubungan kebiasaan konsumsi junk food, aktivitas fisik, pola konsumsi, karakteristik
remaja, karakteristik otang tua (tingkat pendidikan ibu, penghasilan orang tua) dengan
Indeks Massa Tubuh (IMT) pada remaja SMA Negeri 9 Semarang tahun 2012
prevalensi gizi lebih (overweight dan obesitas) pada remaja SMA Negeri 9 Semarang
adalah sebesar 23,75% dan seluruh remaja SMA Negeri 9 Semarang pernah
mengkonsumsi junk food dalam satu minggu terakhir. Frekuensi terendah adalah satu
dengan meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang, aktivitas fisik dan junk
food pada remaja yang mengalami kelebihan berat badan. Peningkatan pengetahuan
tentang gizi seimbang untuk remaja yang mengalami kegemukan sangat dibutuhkan
guna memperoleh berat badan yang ideal serta mencapai derajat kesehatan yang
246 orang, dimana siswa 116 orang dan siswi 130 orang.
diantara 20 siswi tersebut yang mempunyai TB dan BB berlebih terdapat 16,9% (13
Jambi juga mengatakan belum pernah ada penyuluhan tentang pendidikan gizi
penelitian mengenai “Pengaruh Pendidikan Gizi Seimbang, Aktivitas Fisik, dan Junk
B. Rumusan Masalah
xix
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah untuk melihat adakah Pengaruh Pendidikan Gizi Seimbang, Aktivitas Fisik,
dan Junk Food Terhadap Pencegahan Obesitas Pada Remaja Putri Di SMA IT Ash-
Shiddiiqi Batanghari, Jambi Tahun 2021 dari hasil pre test dan post test.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Junk Food Terhadap Pencegahan Obesitas Pada Remaja Putri Di SMA IT Ash-
2. Tujuan Khusus
seimbang.
fisik.
fisik.
pencegahan obesitas.
pencegahan obesitas.
pencegahan obesitas.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
berbeda.
xxi
Aktifitas Fisik dan Junk Food Terhadap Pencegahan Obesitas Remaja Putri di SMA
Ash-Shiddiiqi Batanghari, Jambi pada bulan November tahun 2021. Populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh siswi kelas X XI dan XII SMA IT Ash-Shiddiiqi
Batanghari, Jambi sebanyak 130 orang dan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Teknik
kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Analisis data yang digunakan adalah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian Remaja
“to grow up” yang berarti tumbuh menjadi dewasa. WHO (2005)
perkembangan, yaitu :
eksperimentasi.
22
23
dengan pekerjaan.
Menurut Gillespie (1997) yang di kutip oleh WHO (2005) dalam Sitti
masa hamil, berat badan lahir rendah (BBLR), kesakitan dan kematian
mencapai 50% berat badan dari berat badan orang dewasa dan 50% dari massa
skleton (rangka tubuh) dari massa orang dewasa, serta >20% total
cepat, terjadi peningkatan kebutuhan gizi, baik gizi makro maupun gizi mikro.
perempuan. Kesehatan dan status gizi selama fase remaja penting untuk
setiap organ tubuhnya bertumbuh lebih cepat selama periode tersebut yang
Patimah (2016)).
B. Obesitas
1. Pengertian Obesitas
berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat
dan energi yang keluar, sehingga terjadi peningkatan rasio lemak dan lean
2019).
2. Tipe-tipe Obesitas
sentral atau terpusat karena lemak banyak terkumpul di rongga perut dan
paha. Oleh karena tipe ini banyak terdapat pada perempuan juga sebagai
3. Penyebab Obesitas
dari yang diperlukan tubuh. Penyebab obesitas pada remaja terlihat cenderung
a. Faktor Genetik
penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi
seseorang.
b. Faktor lingkungan
penting, diantaranya adalah perilaku atau pola gaya hidup, misalnya apa
c. Faktor psikososial
persepsi diri yang negatif. Gangguan emosi ini merupakan masalah serius
bersosial.
27
d. Faktor Kesehatan
e. Faktor perkembangan
memiliki sel lemak sampai lima kali lebih banyak dibandingkan dengan
orang dengan berat badan normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat
dikurangi, oleh karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan
f. Pola makan
berberat badan normal terhadap syarat lapar eksternal, seperti rasa dan
bau makanan, atau saatnya waktu makan. Orang gemuk cenderung makan
untuk keluar dari kegemukan jika individu tidak memiliki kontrol diri dan
makanan yang rendah serat, tinggi natrium, tinggi energi dan tinggi lemak
28
g. Aktivitas fisik
4. Klasifikasi Obesitas
yang sesuai mengenai obesitas karena variasi lean body mass (air, tulang, otot)
(Ii, 2012).
tubuh, tidak termasuk berat tulang kecuali tulang belakang. Adapun cara
bawah iga dan krista iliaka dengan menggunakan pita. Pada pemeriksaan ini
29
subjek diminta untuk melebarkan kaki sebesar 20-30 cm serta tidak menahan
Tabel 2.1
KLASIFIKASI IMT
Obesitas I 25-29,9
Obesitas II >30
a. Gangguan menstruasi
Dieny, 2013).
b. Gangguan Kesuburan
2019).
C. Gizi Seimbang
tahun 1952- 1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata
gizi berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Disatu sisi
ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan disisi lain dengan tubuh manusia.
Secara klasik ilmu gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu
kandungan, bayi, anak-anak, remaja dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau
cukup sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat
dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Fitria,
2013).
yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai
zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat
tersebut adalah :
teratur.
makanan dan minuman, dan setelah buang air besar dan kecil,
33
dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan yang masuk
ke dalam tubuh.
sebagai berikut :
lebih baik.
buah alpukat dan buah merah. Oleh karena itu, konsumsi sayuran dan
35
bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya.
hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo dan
lain-lain.
natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/ minyak total
jantung.
f. Biasakan Sarapan
Air merupakan salah satu zat gizi makro esensial, yang berarti
bahwa air di butuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak untuk hidup
kebutuhan ini. Sekitar dua pertiga dari berat tubuh kita adalah air.
pada kemasan.
normal
atau oalahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari
dalam seminggu.
D. Aktivitas Fisik
otot rangka dan meningkatkan pengeluaran tenaga serta energi. Aktivitas ini
keluarga atau rumah tangga, aktivitas selama dalam perjalanan dan aktivitas
gunakan yaitu aktivitas fisik ringan, aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik
berat, yaitu :
berkeringat, denyut jantung dan frekuensi nafas menjadi lebih cepat, tetap
dapat berbicara tetapi tidak bisa bernyayi. Energi yang dikeluarkan saat
mobil.
aktivitas fisik sedang atau 175 menit perminggu untuk aktivitas fisik
E. Junk Food
2018).
40
dikenal sebagai makanan yang tidak sehat (makanan sampah). Junk food
garam, gula, zat adiktif dan kalori tinggi tetapi rendah nutrisi, rendah
2013).
makanan sampah ini dideskripsikan sebagai makanan yang tidak sehat atau
yaitu:
hati. Selain itu, kadar natrium yang tinggi menyebabkan hipertensi dan
mie instant menyebabkan kerja ginjal menjadi berat. Mie instant juga
jantung.
kanker.
darah.
i. Makanan manisan beku seperti ice cream, cake beku, dan lain-lain,
b. Zat adiktif, zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan
natrium, California Fried Chicken (CFC) 1.469 mg, dan Texas Fried
Chicken (Texas) 2.460 mg. Satu porsi kentang goreng, KFC 1.530
mg natrium, CFC 650 mg, Texas 1.080 mg, dan McDonald’s 1.220
sukar larut dalam air. Namun, dapat larut pada pelarut non polar
yang kaya akan energi dan berfungsi sebagai sumber energi yang
3) Protein, merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi
e. Vitamin, kata vitamin berasal dari Bahasa latin, yaitu gabungan dari
kata “vital” artinya “hidup” amina (amin) yang mengacu pada suatu
larut air, yaitu vitamin C, B1, B2, B6 (phyridoxin), B12, asam folat
f. Mineral, adalah unsur kimia yang diperlukan tubuh dan berada dalam
positif.
Tubuh
bahwa hal itu akan menuai kehancuran yang luas pada hewan dan jika
bagian leher, mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang pada
kulit wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang cepat,
rasa lemah atau cepat lelah dan lain-lain. Memang kita tidak langsung
menggunakan natrium.
Jumlah kalori dari junk food lebih tinggi dari makanan yang
sehat dan optimal. Vitamin sebagai zat gizi mikro tidak dapat
Mineral adalah unsur kimia yang diperlukan tubuh dan berada dalam
sejumlah mineral.
F. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,
(Notoatmodjo, 2010).
2. Sumber Pengetahuan
dapat dipecahkan.
van Dallien akhirnya lahir suatu cara penelitian yang dewasa ini kita
pengetahuan adalah :
a. Pendidikan
seumur hidup.
melakukannya.
d. Lingkungan
e. Usia
Semakin bertambah usia akan makin bertambah pula daya tangkap dan
membaik.
4. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
tersebut.
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
komponen.
e. Sintesis (Syntesis)
komponen-komponen.
f. Evaluasi (Evalution)
A. Kerangka Teori
tradisi, dan unsur lain yang terdapat dalam diri individu maupun
54
55
kesehatan.
Bagan 3.1
Kerangka Teori
Faktor Predisposisi :
Pengetahuan
Sikap
Motivasi 1
Keyakinan
Nilai
2
Faktor Pendukung :
5
Faktor pendorong:
Keluarga 4
Teman sebaya
Pengalaman
Petugas kesehatan
Keterangan :
B. Kerangka Konsep
tidak diteliti karena keterbatasan waktu dan tenaga maka peneliti hanya
ingin fokus pada pengetahuan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
reproduksi.
Bagan 3.2
Peningkatan Pengetahuan
Pengetahuan Remaja Putri
Remaja Putri Mengenai
mengenai Pendidikan Gizi Penyuluhan dan Pendidikan Gizi Seimbang,
Seimbang, Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik dan Junk
dan Junk Food Terhadap Pembagian Leaflet
Food Terhadap Pencegahan
Pencegahan Obesitas
Obesitas
58
Hari, Jambi.
C. Defenisi Operasional
Pengertian
Aktivitas
Fisik
Jenis-jenis
Aktivitas
Fisik
Materi Junk Food
Pengertian
junk food
59
Golongan
makanan
junk food
Zat makanan
junk food
Dampak
negatif junk
food
60
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
desain one group pre test dan post test untuk mengetahui adanya
diberikan waktu ± 30 menit pada hari pertama, lalu pada hari kedua
menit.
O1 X O2
Keterangan :
62
63
B. Hipotesis Penelitian
dan tesis (pernyataan) yaitu suatu pernyataan yang masih lemah yang
1. Tempat
Batanghari, Jambi.
2. Waktu
tahun 2022.
64
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X,XI dan XII
2. Sampel
2010) yaitu :
Ket :
95% (1.96)
65
Perhitungan :
n = (1,96)² (0,5)(0,5)(130)
= 124,852
2,9025 + 0,9604
Ni
ni =X n
66
Tabel 4.1
Jumlah Sampel Setiap Kelas X, XI , dan XII di SMA IT Ash-Shiddiiqi,
Batanghari, Jambi
No Kelas Jumlah Jumlah Sampel
Total 130 32
b. Kriteria Sampel
Kriteria inklusi :
Jambi.
E. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
pada kuesioner gizi seimbang, aktivitas fisik dan junk food peneliti
2. Uji Reliabilitas
suatu alat pengukur dapat di percaya atau dapat di andalkan. Hal ini
68
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
karena pada kuesioner gizi seimbang, aktivitas fisik dan junk food
G. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
seluruh jumlah siswi yang diperoleh dari bagian tata usaha SMA
data primer. Menurut (Hidayat 2010), data primer disebut juga dengan
3. Pengolahan Data
1. Editing
2. Scoring
3. Coding
0 : Kurang Baik
1 : Cukup Baik
2 : Baik
b. Aktivitas Fisik
0 : Kurang Baik
1 : Cukup Baik
2 : Baik
0 : Kurang Baik
1 : Cukup Baik
2 : Baik
4. Entry data
5. Cleaning
(data cleaning).
71
H. Analisis Data
untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari
suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara
Uji ini menghitung selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus dan
HASIL PENELITIAN
A. Keterbatasan Penelitian
kuesioner tertutup sehingga yang diperoleh hanya jawaban benar atau salah dan
tersebut.
B. Hasil Penelitian
Pencegahan Obesitas
pencegahan obesitas (pre test) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kuesioner Pengetahuan Gizi Seimbang Pada Remaja
Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Pre Test)
n = 32
No Pertanyaan Benar Salah
f % f %
73
74
benar pada pernyataan tentang “Karbohidrat dikenal sebagai zat gizi makro
makan pagi, siang, malam, makanan yang kita konsumsi mengandung 5 unsur,
yaitu karbohidrat (nasi, roti, mie, gandum, jagung, umbi- umbian), protein
hewani (ayam, ikan, seafood, daging sapi, dll), protein nabati (tahu, tempe,
“Mengkonsumsi sayur dan buah secara rutin sangat baik bagi tubuh” sebanyak
18 responden (56,2%)”.
Hasil ukur tingkat pengetahuan terbagi menjadi tiga yaitu baik, cukup
dan kurang. Gambaran pengetahuan gizi seimbang pada remaja putri terhadap
pencegahan obesitas (pre test)dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini:
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Gizi Seimbang Pada
Remaja Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Pre Test)
n = 32
No. Pengetahuan Jumlah %
1 Baik 6 18.8
2 Cukup 17 53.1
3 Kurang 9 28.1
Total 32 100
putri terhadap pencegahan obesitas (post test) dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Kuesioner Pengetahuan Gizi Seimbang Pada Remaja
Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Post Test)
n = 32
No Pertanyaan Tahu Tidak Tahu
f % f %
kita makan pagi, siang, malam, makanan yang kita konsumsi mengandung 5
unsur, yaitu karbohidrat (nasi, roti, mie, gandum, jagung, umbiumbian), protein
hewani (ayam, ikan, seafood, daging sapi, dll), protein nabati (tahu, tempe,
semua zatzat gizi terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, lemak dan mineral”
pada pernyataan tentang “Mengkonsumsi sayur dan buah secara rutin sangat
Hasil ukur tingkat pengetahuan terbagi menjadi tiga yaitu baik, cukup
dan kurang. Gambaran pengetahuan gizi seimbang pada remaja putri terhadap
pencegahan obesitas (post test)dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Gizi Seimbang Pada
Remaja Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Post Test)
n = 32
No. Pengetahuan Jumlah %
1 Baik 28 87.5
2 Cukup 4 12.5
3 Kurang 0 0
Total 32 100
Pencegahan Obesitas
pencegahan obesitas (pre test) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Kuesioner Pengetahuan Aktivitas Fisik Pada Remaja
Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Pre Test)
n = 32
78
f % f %
benar pada pernyataan tentang “Aktivitas fisik tidak harus dilakukan selama
responden (81,2%) dan pada pernyataan “Aktivitas fisik adalah kegiatan yang
(46,9%)”.
Hasil ukur tingkat pengetahuan terbagi menjadi tiga yaitu baik, cukup
dan kurang. Gambaran pengetahuan aktivitas fisik pada remaja putri terhadap
pencegahan obesitas (pre test) dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini:
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Aktivitas Fisik Pada
Remaja Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Pre Test)
n = 32
No. Pengetahuan Jumlah %
1 Baik 9 28.1
2 Cukup 18 56.2
3 Kurang 5 15.6
Total 32 100
putri terhadap pencegahan obesitas (post test) dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Kuesioner Pengetahuan Aktivitas Fisik Pada Remaja
Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Post Test)
n = 32
No Pertanyaan Tahu Tidak Tahu
80
f % f %
Hasil ukur tingkat pengetahuan terbagi menjadi tiga yaitu baik, cukup
dan kurang. Gambaran pengetahuan aktivitas fisik pada remaja putri terhadap
pencegahan obesitas (post test) dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut ini:
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Aktivitas Fisik Pada
Remaja Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Post Test)
n = 32
No. Pengetahuan Jumlah %
1 Baik 32 100
2 Cukup 0 0
3 Kurang 0 0
Total 32 100
Pencegahan Obesitas
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Kuesioner Pengetahuan Junk Food Pada Remaja
Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Pre Test)
n = 32
No Pertanyaan Benar Salah
f % f %
menjawab benar tentang “Makanan junk food pada umumnya makanan yang
mengandung kalori, kadar lemak dan gula yang tinggi” sebanyak 20 responden
(62,5%) dan “Akibat mengkonsumsi junk food setiap hari adalah badan jadi
junk food adalah aneka gorengan, hamburger dan soft drink” dan “Makanan
responden (62,5%)”.
83
Hasil ukur tingkat pengetahuan terbagi menjadi tiga yaitu baik, cukup
dan kurang. Gambaran pengetahuan junk food pada remaja putri terhadap
pencegahan obesitas (pre test)dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini:
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Junk Food Pada Remaja
Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Pre Test)
n = 32
No. Pengetahuan Jumlah %
1 Baik 2 6.2
2 Cukup 11 34.4
3 Kurang 19 59.4
Total 32 100
terhadap pencegahan obesitas (post test) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Kuesioner Pengetahuan Junk Food Pada Remaja
Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Post Test)
n = 32
No Pertanyaan Tahu Tidak Tahu
f % f %
menjawab benar tentang “Junk food adalah makanan yang sehat dan baik untuk
food setiap hari adalah badan jadi gemuk dan sehat” sebanyak 28 responden
pernyataan tentang “Contoh makanan yang tergolong junk food adalah aneka
Hasil ukur tingkat pengetahuan terbagi menjadi tiga yaitu baik, cukup
dan kurang. Gambaran pengetahuan junk food pada remaja putri terhadap
pencegahan obesitas (post test) dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut ini:
Tabel 5.12
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Junk Food Pada Remaja
Putri Terhadap Pencegahan Obesitas (Post Test)
n = 32
No. Pengetahuan Jumlah %
1 Baik 31 96.9
2 Cukup 1 3.1
3 Kurang 0 0
Total 32 100
85
pencegahan obesitas
Tabel 5.13
Pengaruh Pendidikan Gizi Seimbang Pada Remaja Putri Terhadap
Pencegahan Obesitas
Kelompok N Mean Std. Deviation P value
Pretest 32 1,91 0,689 0,000
Posttest 32 2,88 0,336
tentang gizi seimbang adalah 1,91 dan sesudah diberikan adalah 2,88. Dari
hasil uji statistic diketahui nilai p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada pengaruh
obesitas.
pencegahan obesitas
Tabel 5.14
Pengaruh Pendidikan Aktivitas Fisik Pada Remaja Putri Terhadap
Pencegahan Obesitas
Kelompok N Mean Std. Deviation P value
Pretest 32 2,12 0,660 0,000
Posttest 32 3,00 0,000
tentang gizi seimbang adalah 2,12 dan sesudah diberikan adalah 3,00. Dari
hasil uji statistic diketahui nilai p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada pengaruh
obesitas.
obesitas
Tabel 5.14
Pengaruh Pendidikan Junk Food Pada Remaja Putri Terhadap
Pencegahan Obesitas
Kelompok N Mean Std. Deviation P value
Pretest 32 1,47 0,621 0,000
Posttest 32 2,97 0,177
tentang gizi seimbang adalah 1,47 dan sesudah diberikan adalah 2,97. Dari
hasil uji statistic diketahui nilai p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada pengaruh
obesitas.
Pencegahan Obesitas
17 responden (53,1%).
buah secara rutin sangat baik bagi tubuh” sebanyak 18 responden (56,2%)”,
semua zatzat gizi terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, lemak dan mineral”
dan “Secara umum gizi seimbang dijabarkan kedalam 4 pilar yaitu makan-
14 responden (43,8%).
baik sebanyak 33 peserta didik (76,7%) dan baik sebanyak 10 peserta didik
(23,3%).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
dan pemberian bahan makanan yang baik sehingga dapat mencapat keadaan
disebabkan karena informasi yang diperoleh oleh remaja masih sangat minim.
responden (87,5%).
adalah apabila saat kita makan pagi, siang, malam, makanan yang kita
jagung, umbiumbian), protein hewani (ayam, ikan, seafood, daging sapi, dll),
makanan yang mengandung semua zatzat gizi terdiri dari karbohidrat, protein,
dari responden selama pendidikan kesehatan diberikan, adanya rasa ingin tahu
dengan baik.
sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan sesuatu anjuran
seseorang.
Pencegahan Obesitas
18 responden (56,2%).
(46,9%)”.
tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,
91
(Notoatmodjo, 2010).
(100%).
responden (100%) dan “Aktivitas fisik tidak harus dilakukan selama berjam-
92
(63,9%).
tersebut buka sekedar proses transfer materi atau teori dari seseorang ke orang
lain dan bukan pula seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan tersebut
karena adanya kesadaran dari dalam individu, kelompok atau masyarakat itu
terkait dan mendukung satu kebiasaan dengan kebiasaan lain, sikap dan
Pencegahan Obesitas
responden (59,4%).
93
tergolong junk food adalah aneka gorengan, hamburger dan soft drink” dan
pada remaja kelas XII di SMKN 58 Jakarta Timur yang menunjukkan bahwa
pengetahuan baik.
dan raba. Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat
dalam domain kognitif terdiri dari enam tingkatan (Nurmala, et al, 2018).
mencari tahu tentang makanan cepat saji yang saat ini menjadi kesukaan para
remaja. Selain itu, kurangnya informasi yang diterima baik dari keluarga dan
(96,9%).
responden yang menjawab salah pada pernyataan “Junk food adalah makanan
yang sehat dan baik untuk di konsumsi” sebanyak 32 responden (100%) dan
“Akibat mengkonsumsi junk food setiap hari adalah badan jadi gemuk dan
pada remaja kelas XII di SMKN 58 Jakarta Timur yang menunjukkan bahwa
pengetahuan baik.
cabang ilmu kesehatan yang memiliki akar tiga bidang ilmu yaitu ilmu
pencegahan obesitas
obesitas dengan nilai p 0,000 < 0,05. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Penimbung yang menunjukkan nilai significancy 0,000 (p < 0,05). Hal ini
pengetahuan tentang gizi, membentuk sikap dan perilaku hidup sehat dengan
makanan, serta meningkatkan derajat kesehatan dan gizi seseorang dan pola
pencegahan obesitas
obesitas dengan nilai p 0,000 < 0,05. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Hasil penelitian ini sejala dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri
didapatkan nilai 0.001 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan
orang lain (individu, kelompok dan masyarakat) agar berperilaku hidup sehat.
kesehatannya.
obesitas
kesehatan tentang junk food pada remaja putri terhadap pencegahan obesitas
dengan nilai p 0,000 < 0,05. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang junk food
2,97.
pada remaja kelas XII di SMKN 58 Jakarta Timur yang menunjukkan hasil uji
statistik didapat nilai p value 0,000 (p<0,05) dengan demikian ada pengaruh
masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mampu mengatasi
pengetahuan remaja.
BAB VI
A. Kesimpulan
“Pengaruh Pendidikan Gizi Seimbang, Aktivitas Fisik, dan Junk Food Terhadap
(87,5%).
(100%).
(96,9%).
4. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang pada remaja putri
5. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang aktivitas fisik pada remaja putri
99
100
6. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang junk food pada remaja putri
B. Saran
1. Peneliti
lebih tinggi.
Bunda Jambi
4. Peneliti lain
yang berbeda.
ci
DAFTAR PUSTAKA
Damapolii, W., Mayulu, N., & Masi, G. (2013). Hubungan Konsumsi Fastfood Dengan
Kejadian Obesitas Pada Anak Sd Di Kota Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 1(1),
111774.
Damayanti, A. E. (2016). Hubungan Citra Tubuh, Aktivitas Fisik, Dan Pengetahuan Gizi
Seimbang Dengan Status Gizi Remaja Putri. In Skripsi.
http://repository.unair.ac.id/46573/
Fitria. (2013). Hakikat Gizi. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Fitri, R.P. (2019). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Pengguaan Media Audio Visual Vidio
Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMPN
1 Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober 2019
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI,
53(9), 1689–1699.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Panduan Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan Angka
Obesitas (GENTAS). In Http://P2Ptm.Kemkes.Go.Id/Dokumen-Ptm/Panduan-Gentas
(pp. 6–16). http://p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/panduan-gentas
Kubillawati, S. (2022). Pengaruh penyuluhan kesehatan tentang obesitas pada remaja kelas
XII di SMKN 58 Jakarta Timur. Kesehatan dan Kebidanan STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 E-ISSN : 2722-368X VOL. XI No. 1
Lasandang, N., Kundre, R., & Bataha, Y. (2016). Hubungan Status Gizi Dengan Usia
Menarche Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 6 Tidore Kepulauan. Jurnal Keperawatan
UNSRAT, 4(1), 112899.
Najahah, I. (2018). Pengaruh penyuluhan gizi seimbang pada remaja terhadap tingkat
ci
cii
Noer, E. R., Kustanti, E. R., & Fitriyanti, A. R. (2018). Perilaku gizi dan faktor psikososial
remaja obes. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6(2), 109–
113. https://doi.org/10.14710/jgi.6.2.109-113
Nurmasyita, N., Widjanarko, B., & Margawati, A. (2016). The effect of nutrition education
interventions on increasing nutritional knowledge, changes in nutrient intake and body
mass index for overweight adolescents. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal
of Nutrition), 4(1), 38–47.
Nurdin, N. (2019). Pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan peserta didik tentang
gizi seimbang di SMP Muhammadiyah Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara.
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019
Pada, J., Obesitas, R., & Semarang, D. I. (2016). Pengaruh Konseling Gizi Sebaya Terhadap
Asupan Serat Dan Lemak Jenuh Pada Remaja Obesitas Di Semarang. Journal of
Nutrition College, 5(1), 36–43. https://doi.org/10.14710/jnc.v5i1.16357
Rahmat, I. C.; Raharjo, S.; Kinanti, R. S. (2018). Hubungan aktifitas fisik dengan kejadian
obesitas pada wanita di kota malang. Jurnal Sport Science, 7, 26–32.
Rakhmawati, A., & Fithra Dieny, F. (2013). Wanita Dewasa Muda. Journal of Nutrition
College, 2(1), 214–222. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc
Rosalina, (2020) Kuesioner Gizi Seimbang, Aktivitas Fisik dan Fast Food Pada Remaja
Obesitas di SMA N 1 Bekasi).
Sinaga, L.R.V. Sianturi, E, Maisyarah, (2021). Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta : Yayasan Kita Menulis
Sineke, J., Kawulusan, M., Purba, R. B., & Dolang, A. (2019). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Gizi Dan Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa Smk Negeri 1
Biaro. Jurnal GIZIDO, 11(01), 28–35. https://doi.org/10.47718/gizi.v11i01.752
cii
ciii
Syafira, D.D. (2021). Pengaruh edukasi melalui video terhadap pengetahuan dan sikap remaja
putri tentang pencegahan obesitas. Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol 2 No 1, Agustus
2021.
Ummah, F. et al, (2021). Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan. Bandung : Media
Sains Indonesia
Wawan dan Dewi. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.
Nuha Medika.
Wismoyo Nugraha Putra. (2017). Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik Dan Aktivitas
Sedentari Dengan Overweight Di Sma Negeri 5 Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi,
5(3), 298–310. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i3.2017.
ciii
civ
Analisis Univariat
GS_Pre_Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
GS_Post_Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
civ
cv
AF_Pre_Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
AF_Post_Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JF_Pre_Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cv
cvi
JF_Post_Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cvi
cvii
Analisis Bivariat
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Difference
Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 GS_Pre_Pengetah
uan -
-.969 .595 .105 -1.183 -.754 -9.213 31 .000
GS_Post_Pengeta
huan
cvii
cviii
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Difference
Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 AF_Pre_Peng
etahuan -
-.875 .660 .117 -1.113 -.637 -7.501 31 .000
AF_Post_Pen
getahuan
cviii
cix
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Difference
Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 JF_Pre_Peng
etahuan -
-1.500 .622 .110 -1.724 -1.276 -13.638 31 .000
JF_Post_Pen
getahuan
cix
cx
Pernyataan1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cx
cxi
Pernyataan4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cxi
cxii
Pernyataan7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cxii
cxiii
Pernyataan10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cxiii
cxiv
Pernyataan13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cxiv
cxv
Pernyataan1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cxv
cxvi
Pernyataan4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cxvi
cxvii
Pernyataan7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cxvii
cxviii
Pernyataan10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cxviii
cxix
Pernyataan13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pernyataan15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
cxix