Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PROJEK FISIKA

PEMBERDAYAAN ALTERNATIF LIMBAH KOTORAN


TERNAK DAN ECENG GONDOK

Kelompok 3, Kelas X-A


NAMA ANGGOTA :
1. Brilliantine Nayla Putri Susanto (08)
2. Firsty Khairani (14)
3. Glenn Josia Devano (15)
4. Ifanda Naura Nisrina (16)
5. Mirza Akbar Maulana (19)
6. Nayla Salsabila Putri (24)
7. Sindya Dewi Anggraini (33)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PROBOLINGGO

Jl. Soekarno Hatta 137 Probolinggo Telp./ Fax. (0335) 421566


Website: http://sman1probolinggo.sch.id email:sman1.prob@yahoo.co.id
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan Ke Hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan praktikum yang berjudul “Pemberdayaan
Alternatif Limbah Kotoran Ternak dan Eceng Gondok” dengan tepat waktu.
Praktikum ini sangatlah penting, karena dengan disusunnya suatu laporan
praktikum yang bertujuan mengantarkan para siswa kepada pemahaman
tentang konsep-konsep dasar dari energi alternatif, serta sistematika proses
suatu sistem pembelajaran yang unggul dan kelak bermanfaat digunakan di
masa mendatang.
Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Issi Anisa M.Pd
selaku guru pengajar mata pelajaran bidang Fisika di SMA Negeri 1 Kota
Probolinggo yang membantu merealisasikan laporan praktikum ini.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang
sudah mendukung dalam penyusunan laporan ini. Pihak-pihak tersebut
diantaranya yaitu :
 Kedua orang tua peneliti yang telah mendukung siswa baik secara materil
maupun secara moril.

 Guru pengajar mata pelajaran bidang Fisika yang sudah memberikan


bimbingan kepada penulis sebagai bahan penyusunan laporan penelitian
yang baik, yaitu Ibu Issi Anisa M.Pd.

 Serta beberapa pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Apabila dalam pembuatan laporan penelitian ini terdapat kesalahan yang


belum kami ketahui. Maka dari itu, kami mohon saran dan kritik dari teman-
teman, maupun dari guru pengajar guna menciptakan laporan penelitian yang
sempurna.
Probolinggo, 11 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIKUM PROJEK FISIKA....................................................................i

PEMBERDAYAAN ALTERNATIF LIMBAH KOTORAN TERNAK DAN ECENG


GONDOK...........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

BAB I.................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5
D. Manfaat..................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6

PEMBAHASAN................................................................................................................6

A. Alat dan Bahan.......................................................................................................6


B. Cara Pembuatan.....................................................................................................7
C. Prinsip Kerja dan Konversi Energi.........................................................................7
D. Hasil Projek............................................................................................................8
E. Kendala Kegiatan...................................................................................................9
F. Dokumentasi Kegiatan...........................................................................................9
BAB III............................................................................................................................11

PENUTUP.......................................................................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, kekurangan bahan bakar telah menjadi
masalah serius. Permintaan energi global akan terus meningkat sejalan dengan
pertumbuhan populasi dan ekonomi, dan diperkirakan akan tumbuh rata-rata
1,7% pada tahun 2030. Kebutuhan energi meningkat pesat sementara pasokan
minyak semakin menipis dan tidak menentu, sementara penggunaan bahan
bakar fosil mengandung senyawa beracun yang berbahaya. Krisis energi yang
terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain, secara tidak
langsung mempengaruhi perekonomian negara, terutama negara-negara miskin
dan berkembang termasuk Indonesia. Oleh karena itu, sudah saatnya berhenti
mengandalkan sumber energi fosil dan beralih memanfaatkan sumber energi
alternatif berbasis bahan tumbuhan yang dapat diperbaharui, seperti
menggunakan biomassa (bahan organik) untuk produksi biogas (Relaili, 2015).
Biomassa merupakan energi alternatif yang paling mudah diolah di antara
berbagai sumber energi yang ada di sekitar kita dan ramah lingkungan.
Tumbuhan, sampah organik, dan kotoran hewan menghasilkan biogas yang
dapat digunakan sebagai pengganti minyak, gas, kayu bakar, dan batu bara.
Penggunaan sumber energi alternatif terbarukan dan ramah lingkungan kini
menjadi pilihan. Biogas merupakan salah satu energi terbarukan yang
memiliki beberapa keunggulan, dibanding beberapa sumber energi berbasis
fosil, yakni bersifat ramah lingkungan dan terbarukan. Biogas sendiri
merupakan energi alternatif berupa gas yang dihasilkan selama proses
fermentasi bahan organik. Bahan organik tersebut diantaranya, yaitu sampah
sayuran, kotoran sapi, bahan organik yang dapat membusuk, dll. Salah satu
bahan organik yang paling umum adalah eceng gondok. Eceng gondok
(Eichornia crassipes) adalah tanaman yang tumbuh di badan air seperti danau,
sungai, dan rawa-rawa. Eceng gondok (Eicchornia crassipes) merupakan salah
satu jenis gulma yang pertumbuhannya sangat cepat. Pertumbuhan eceng
gondok mencapai 1,9% per hari pada ketinggian 0,3-0,5 m. Meskipun begitu,

4
eceng gondok sering dianggap sebagai pengganggu dan tempat berkembang
biak penyakit, karena sangat jarang digunakan. Namun, eceng gondok
termasuk tumbuhan kaya pati dan selulosa yang berperan penting dalam
produksi biogas.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana proses pembuatan biogas dari kotoran sapi, sekaligus cara
membuat biodigester?
2) Bagaimana cara penggunaan biogas sebagai solusi bahan bakar alternatif ?
3) Bagaimana kualitas dan ketahanan api yang dihasilkan oleh biogas ?

C. Tujuan
Tujuan dari melakukan praktikum ini antara lain, yaitu:
1) Mempelajari proses pembuatan biogas dari kotoran sapi dan pembuatan
tentang biodigester.
2) Menggunakan biogas yang dihasilkan sebagai bahan bakar alternatif.
3) Untuk mengetahui kualitas api yang dihasilkan oleh biogas dari limbah
kotoran sapi dan durasi dari nyala api yang dipakai di kompor.

D. Manfaat
1) Manfaat bagi Siswa
Siswa dapat menambah wawasan tentang bahan alternatif penghasil biogas,
cara pengaplikasiannya, dan objek penelitian.
2) Manfaat bagi masyarakat
a. Masyarakat dapat mengetahui cara-cara membuat alat penghasil
biogas.
b. Masyarakat dapat memanfaatkan limbah kotoran sapi dan eceng gondok
yang dapat menghasilkan biogas.
c. Masyarakat dapat melakukan pembuatan bahan-bakar alternatif yang
mudah digunakan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat biogas yaitu, sebagai
berikut:
Alat Bahan
1) 1 Galon air mineral 1) Eceng gondok
2) Gunting 2) Kotoran ternak
3) Selang plastik 3) Lem PVC
4) Timbangan 4) EM4 (katalis)
5) Balon
6) Penghapus papan tulis (opsional)
7) Korek api
8) Pipa sambungan T
9) Plastic wrap
10) Cutter
11) Gergaji

12) Bor
13) Cable ties
14) Sambungan drat

6
B. Cara Pembuatan
1) Potong pipa PVC dengan gergaji sesuai ukuran.
2) Rekatkan ketiga pipa yang terpotong menggunakan lem PVC pada
sambungan pipa T.
3) Bagian kanan pipa dipasang keran dalam kondisi tertutup dan bagian
sebelah kiri pipa dipasang balon dan direkatkan dengan cable ties.
4) Buat karet penutup galon menggunakan penghapus papan tulis yang
dipotong sesuai ukuran mulut galon, lalu sambung dengan rakitan pipa PVC
tadi.
5) Potong kecil-kecil tumbuhan eceng gondok terlebih dahulu, sebelum
dimasukkan ke dalam galon.
6) Masukkan potongan eceng gondok, air, dan kotoran sapi dalam
perbandingan 2 : 1 : 2 ke dalam galon.
7) Aduk bahan-bahan yang telah dimasukkan, hingga semuanya tercampur
dengan rata.
8) Tutup mulut galon menggunakan penutup karet yang sudah terpasang
dengan pipa PVC. Kemudian, lapisi dengan plastic wrap di sekitar area
mulut galon, supaya lebih menutup dan diamkan kurang lebih sekitar 2
minggu.

C. Prinsip Kerja dan Konversi Energi


Pengumpulan kotoran hewan ke dalam suatu tangki kedap udara yang
disebut digester (pencerna). Di dalam gester tersebut, kotoran dicerna dan
difermentasi oleh bakteri yang menghasilkan gas methan serta gas-gas lain.
Gas yang timbul dari proses ini ditampung di dalam digester. Penumpukan
produksi gas akan menimbulkan tekanan sehingga dapat disalurkan dengan
pipa. Gas yang dihasilkan tersebut dapat dipakai untuk memasak dengan
menggunakan kompor gas atau untuk penerangan dengan menggunakan lampu
petromaks sesuai dengan bahan bakar gas tadi. Gas yang dihasilkan ini sangat
baik untuk pembakaran karena mampu menghasilkan panas yang cukup tinggi,
apinya berwarna biru, tidak berbau dan tidak berasap.
Konversi energi yang terjadi pada biogas adalah gas metana (CH 4 ) pada
kotoran hewan difermentasi hingga tidak berbau, kemudian tetap menjadi gas

7
metana. Namun dengan kadar yang lebih rendah dibarengi gas ( CO 2), sehingga
dapat dibakar untuk menghasilkan api dan tentunya tidak berbau.

D. Hasil Projek

Pada percobaan pertama ketika menggunakan wadah galon air mineral yang
sudah disiapkan sedemikian rupa menyerupai digester atau alat penampung
biogas. Mulanya takaran untuk bahan baku tidak diperhitungkan dan
berpatokan pada isi galon yang dapat memenuhi volumenya. Sehingga ketika
minggu pertama gas yang dihasilkan sangat banyak, ternyata perlu adanya
saluran pembuangan gas, sebab memang tidak tersedia saluran pembuangan
gas dan tentu bahan baku utama biogas seketika meledak keluar dari wadah.
Akhirnya, setiap pagi dilakukan pembukaan pada bagian keran supaya gas
yang dihasilkan bisa keluar dan tentunya gas tersebut belum bisa menjadi
biogas. Hal tersebut terus dilakukan hingga minggu ketiga, yang seharusnya
sudah mulai menghasilkan biogas dan dapat dimanfaatkan penggunaannya.
Akan tetapi, anehnya ketika dicoba tidak dapat memperbesar api yang ada
malah memadamkannya seperti angin berhembus.
Dibandingkan dengan percobaan pertama terdapat perbedaan dengan
percobaan kedua, yaitu setelah diberikan kritik dan saran supaya dalam
pembuatan biogas perlu menyesuaikan takaran dan diberi tambahan cairan
EM4 (katalis) untuk mempercepat proses fermentasi pada biogas. Dimana kali
ini dibutuhkan 2 wadah botol air mineral 1,5 liter; 1 botol dengan kadar air
yang banyak, dan 1 botol dengan kadar air yang lebih sedikit. Belajar dari
kesalahan pada percobaan pertama, supaya gas yang dihasilkan tidak meledak
lagi, maka setiap pagi bagian penutupnya selalu dibuka. Selanjutnya yaitu
seharusnya biogas yang dibuat dengan cairan EM4 prosesnya lebih cepat jadi,

8
tetapi tetap saja ketika dicoba hanya gas biasa bukan biogas yang keluar.

E. Kendala Kegiatan
Dalam menjalankan projek energi alternatif terdapat beberapa kendala yang
dihadapi sebagai berikut:
1) Pengumpulan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan energi alternatif biogas.
2) Pembagian takaran pada setiap komposisi bahan eceng gondok, air, dan kotoran
sapi.
3) Memasukkan campuran bahan utama biogas, yaitu kotoran sapi.
4) Memanajemen waktu dari setiap anggota untuk memulai pengerjaan projek.
5) Keterbatasan waktu pengerjaan projek.
6) Keterbatasan alat untuk menguji gas yang dihasilkan.

F. Dokumentasi Kegiatan

9
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembuatan biogas sebenarnya sangat kompleks dan membutuhkan dana
yang nominalnya dikatakan lumayan banyak, apabila ingin tingkat
keberhasilannya tinggi. Kelengkapan alat menjadi faktor penting dalam
pembuatan biogas dan tentunya alat-alat tersebut tidak murah harganya. Selain
itu, pengalaman dalam pembuatan biogas perlu dijadikan sebagai tolak ukur
supaya bisa tahu takaran yang sesuai dan pas, serta kondisi bahan baku yang
baik, sehingga biogas dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari. Pada
alat biogas untuk versi sederhana memang dapat menghasilkan biogas, akan
tetapi dalam skala kecil dan resiko faktor kegagalannya cukup besar. Faktor
utamanya, karena adanya penambahan bahan baku berupa eceng gondok yang
memang perlu perlakuan khusus, agar bisa bercampur dengan baik dengan
bahan baku lain, sehingga menghasilkan biogas.Selain itu kadar air pada
campuran biogas sangat berpengaruh,apabila terlalu encer atau terlalu padat
maka kemungkinan besar biogas tidak bisa dihasilkan.

B. Saran
Berdasarkan hasil projek dan pembahasan, berikut terdapat saran yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1) Perbaikan pada tempat penampungan gas
2) Terdapat selang pembuangan gas seperti pada kompor gas.
3) Dari alat biogas yang dibuat sebenarnya bisa berfungsi dengan baik, akan
tetapi terdapat bagian tertentu yang mengharuskan langkah-langkah yang
dilakukan runtut dan sama, supaya alat tersebut bisa bekerja dengan baik.
4) Perlu memperbanyak sumber referensi dari jurnal ilmiah dan sebagainya.
5) Perlu adanya penyesuaian pada alat, apabila mengalami kegagalan dalam
pembuatan biogas untuk versi yang sederhana. Sebab, struktur biogas yang
asli tentu lebih kompleks, dibandingkan dengan yang telah dibuat.

11
DAFTAR PUSTAKA
Yonathan, A., Prasetya, A. R., & Pramudono, B. (2013). Produksi Biogas dari
Eceng Gondok (Eicchornia crassipes): Kajian Konsistensi dan pH
Terhadap Biogas Dihasilkan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 211-
215.
Nasution, R. A. W., & Izzati, D. (2018). Produksi Biogas dari Eceng Gondok
dengan Penambahan Kotoran Sapi sebagai Solusi Energi Terbarukan
Menggunakan Reaktor Plugflow (Doctoral dissertation, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember).
Immo, S., Tumaliang, H., & Similang, S. (2021). PEMANFAATAN ECENG
GONDOK SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF.
Yulistiani, F., Permanasari, A. R., Ridwan, I., Nurhasanah, A., & Warda, S.
(2017, July). Analisis pengaruh pre-treatment eceng gondok sebagai bahan
baku pembuatan biogas. In Prosiding Industrial Research Workshop and
National Seminar (Vol. 8, pp. 35-41).
Megawati, M. (2014). Pengaruh penambahan EM4 (Effective Microorganism-4)
pada pembuatan biogas dari eceng gondok dan rumen sapi. Jurnal Bahan
Alam Terbarukan, 3(2), 42-49.
Nawir, H., Djalal, M. R., & Apollo, A. (2018). Pemanfaatan Limbah Eceng
Gondok Sebagai Energi Biogas Dengan Menggunakan Digester. JEEE-U
(Journal of Electrical and Electronic Engineering-UMSIDA), 2(2), 56-63.
DKP3 (2022). Keunggulan Biogas dari Kotoran Sapi. (Artikel, DKP3 Kota
Tasikmalaya). https://dkp3.tasikmalayakota.go.id/keunggulan-biogas-dari-
kotoran-sapi/
Hari, D., Puspita, N. F., Pudjiastuti, L., Setiawan, B., Triastuti, W. E.,
Ferdiansyah, A., ... & Anzip, A. (2017). Pembuatan Biogas dari Kotoran
Sapi Menggunakan Biodigester di Desa Jumput Kabupaten
Bojonegoro. Sewagati, 1(1), 17-25.
Sulistiyanto, Y., Sustiyah, S. Z., & Satata, B. (2016). Pemanfaatan Kotoran Sapi
Sebagai Sumber Biogas Rumah Tangga di Kabupaten Pulang Pisau
Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Udayana Mengabdi, 15(2), 150-158.

12
13

Anda mungkin juga menyukai