Proposal Skripsi
Disusun Oleh :
AGUS FAHRUDIN
1217004271
Proposal Skripsi
Disusun Oleh :
AGUS FAHRUDIN
1217004271
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
LITERATURE REVIEW : EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM
TERHADAP PENURUNKAN KADAR KOLESTROL PADA
PASIEN HIPERKOLSTEROLEMIA
Proposal Skripsi
Disusun Oleh :
AGUS FAHRUDIN
1217004271
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui untuk Mengikuti Ujian Proposal
Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan
Tanggal Persetujuan :
Oleh :
iii
Pembimbing I Pembimbing II
iv
Mengetahui
Program Studi Keperawatan
Ketua
Menyatakan bahwa Proposal Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua
sumber baik dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar. Saya tidak
melakukan plagiat dalam penulisan Proposal Skripsi saya yang berjudul :
Literature Review Efektifitas Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Kolestrol
Pada Pasien Hiperkolesterolemia
Apabila suatu saat nanti terbukti bahwa saya melakukan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.
v
(Agus Fahrudin)
KATA PENGANTAR
Allhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan
proposal skripsi dengan judul: Literature Review: Efektifitas Terapi Bekam
Terhadap Penurunan Kadar Kolestrol Pada Pasien Hiperkolesterolemia.
Proses penyelesaian ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, dalam kesempatan ini ijinkan penulis menyampaikan terimakasih
kepada yang terhormat :
1. H. Suryani, S.H., M.Hum selaku Rektor Universitas Pekalongan.
2. Drs. Imam Purnomo, M.Kep Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan.
3. Sri Mumpuni, S.Kep., Ns., M.Kep Selaku Ketua Program Studi
Keperawatan Sekaligus Dosen Pembimbing I.
4. Anik Indriono, S.kep., Ns.,MH.Kes Selaku Dosen Pembimbing II
5. Staf Tata Usaha Universitas Pekalongan yang telah membantu dalam
mengurus surat perizinan.
6. Bapak, Ibu, Kakak dan Saudara yang elah memberikan semangat dan
do’a luar biasa dalam menyelesain proposal skripsi ini.
7. Sahabat-sahabatku Ayuning,Doni,Lutfi,Vidia dan lainnya yang sudah
membantu memberikan semangat dan motivasi untuk terus
menyelesaikan proposal sekripsi ini.
vi
8. Teman-teman seperjuangan S1 Program Studi Keperawatan
Universitas Pekalongan yang telah membantu dalam menyelesaikan
proposal skripsi ini.
Dalam penulisan proposal skripsi ini Penulis berharap dapat bermanfaat
bagi semua pihak terutama untuk dibidang kesehatan.Penulis menerima kritik dan
saran dari pembaca agar penulis dapat melaksanakan penyusunan Proposal Skripsi
dengan baik.
Batang, Oktober 2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL(Depan).............................................................................i
HALAMAN SAMPUL(Dalam) ...........................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.....................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
A. Tinjauan Teoritis...........................................................................................5
1. Pengertian Bekam.....................................................................................5
2. Macam-Macam Bekam............................................................................5
3. Manfaat Bekam........................................................................................7
4. Alat-Alat Bekam.......................................................................................8
5. Titik-Titik Bekam......................................................................................9
vii
6. Tata Cara Bekam....................................................................................12
B. Konsep Dasar Hiperkolesterolemia............................................................14
C. Kerangka konsep.........................................................................................24
BAB III METODOLOGI....................................................................................25
A. Strategi Pencarian Literature.......................................................................25
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi.......................................................................25
C. Seleksi studi dan penelitian kualitas/kelayakan..........................................27
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL.............................................................31
A. Hasil............................................................................................................31
1. Karakteristik Studi...................................................................................31
2. Karakteristik Terapi Bekam....................................................................33
B. Pembahasan.................................................................................................48
C. Keterbatasan................................................................................................51
BAB V PENUTUP................................................................................................52
A. Kesimpulan.................................................................................................52
B. Saran............................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................54
Lampiran 1 Biodata Mahasiswa........................................................................57
Lampiran 2 Lembar Time Schedule.......................................................................58
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi..............................................63
viii
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat
dirangkum adalah sebagai berikut : bagaimanakah efektifitas terapi bekam
terhadap penurunan kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan literature review ini adalah untuk mengidentifikasi
efektifitas terapi bekam terhadap penurunkan kadar kolesterol pada
pasien hiperkolesterolemia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui variasi metode literature review yang digunakan.
b. Mengidentifikasi variasi populasi dan ukuran sampel yang
digunakan
c. Mendeskripsikan manfaat terapi bekam
d. Mendeskripsikam teknik terapi bekam
e. Titik bekam yang digunakan
f. Mengetahui efektivitas terapi bekam terhadap penurunan kadar
kolesterol pada pasien hiperkolesterolemia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Bekam
Menurut (Umar, 2013) Bekam bermula dari bahasa arab “Al
Hijamah” yang artinya “pelepasan darah kotor”. Pengobatan bakam
diartikan sebagai “pembersihan darah”, yang merupakan salah satu
bentuk menyembuhkan penyakit dengan cara pelepasan atau
membersihkan darah statis (penyumbatan darah), angin, dan senyawa
toksid (racun) melalui area permukaan kulit dengan cara menyedot
menggunakan alat mulai dari tanduk, gelas kaca(cawan), bambu
bahkan lintah (yang digunakan bangsa eropa).
2. Macam-Macam Bekam
Menurut (Iyan Sugung, 2017) bekam dibagi menjadi dua macam,
yaitu bekam kering dan bekam basah.
1. Bekam Kering (Dry Cupping)
Bekam kering biasa juga dinamakan bekam angin, yaitu
bekam yang dilakukan dengan cara menghisap permukaan kulit
dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor.
Bekam ini sedotannya hanya sekali dan dibiarkan selama 5-10
menit. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan
jarum dan takut melihat darah.
6
penyakit yang lebih berat, seperti darah tinggi, kanker, asam urat,
kencing manis, kelebihan kolesterol dan osteoporosis.
Hendak sebaiknya memilih waktu terbaik, yaitu pada hari
ketujuh belas, kesembilan belas, atau kedua puluh satu kalender
Hijriah karena pada waktu itu darah kotor berhimpun dan lebih
terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Pemilihan waktu
bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan.
Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapan
pun pada saat dibutuhkan.
3. Manfaat Bekam
Menurut (Muhamad Aldjufrie, 2015) Bekam (hijamah)
memberi manfaat sekaligus menyembukan secara tuntas penyakit
jantung, kanker, kelumpuhan, penyakit saraf dan beragam penyai
lainya. Sebagian hasil laboratorium, antara lain :
1. Tekanan darah menjadi normal pada kasus hipertensi dan
hipotensi
2. Jumlah sel darah yang normal
3. Hemoglobin menjadi normal
4. Meningkat leukosit ke titik normal
5. Normalnya jumlah neurosit
6. Normalnya jumlah platelet
7. Penurunan kadar gula darah ke titik normal
8. Penurunan jumlah creatin yang berlebih
9. Penurunan kadar asam uruin dalam darah
10. Penurunan kadar urea dalam darah
11. Penuruna SGPT
12. Penurunan kadar kolesterol dalam darah
13. Penurunan kadar lemak dalam darah
14. Penurunan kadar trigliserida
15. Kenaikan jumlah ion K
8
4. Alat-Alat Bekam
1. Cupping set
Suatu alat yang berguna untuk mengisap titik-titik area
permukaan kulit yang sudah dipilih. Galas-gelas kaca tahan pecah
ini ada tiga ukuran yaitu besar, sedang dan kecil. Pemilihan ukuran
cupping set disesuaikan dengan daerah pembekaman.
2. Lancing Device
Sebuat alat berbentuk seperti pulpen yang berguna untuk
memasukkan jarum.
9
5. Titik-Titik Bekam
Menurut (Aldjoefrie, M. R. 2015) berikut merupakan gambaran
titik-titik bekam diantaranya :
1. Ummu Mughits
Daerah ujung kepala, daerah ini merupakam inti
pengobatan karena daerah terdapat jalur yang masuk langsung
kedalam otak yang di selimuti paling banyak pembuluh darah
dan disitu banyak manfaat apabila aliran darah dalam otak
lancar karena reseptor-reseptor dapat bekrja bagus yang
berguna untuk mengontrol seluruh organ-organ dalam tubuh
dan hormon-hormon, bergitu pula syaraf-syaraf otak dapat
bekerja dengan baik . Titik ini adalah tempat yang berpengaruh
besar terhadap pergerakan dan sensor tubuh motoric serta
sensory area.
2. AL-Akhda’ain
Terletak di pada bagian leher, tepat pada kanan dan kiri urat
leher disitu terdapat aliran darah langsung dari tangan kanan
dan kiri, jantung, paru-paru, mata, telinga, gigi, leher, dan
pundak.
10
3. Kaahil
Daerah terletak bagian 2 pundak atau tepatnya di cervical VII.
tonjolan tulang leher yang merupakan tempat bertemunya
meridian usus besar, lambung, usus kecil, dan kandung kemih.
4. Naghidh
Di atas clavicula persis disitu pernah dihijamah waktu diracun
pada makananya
5. Iltiwa
Daerah pada maleolus dan calcaneus disitu terdapat aliran
darah dari vena besar yang mendapatkan aliran darah dari
semua organ-organ tubuh dan disitu sebetulnya dapat menarik
semua aliran darah kotor, tetapi karena area untuk hijamah
kurang lebar maka yang terbaik yaitu di kaahil, daerah iltiwa
dapat mengobati keluhan-keluhan pada daerah kaki, paha, jari-
jari kaki.
6. Hammah
Terletak di kepala bagian depan atau dahi, di bagian kepala
yang menempel lantai saat sujud. Titik ini merupakan
pertemuan meridian lambung dan kandung empedu.
7. Yafukh
Yafukh terletak di bagian tengah kepal tepat di bagian titik
pertemuan antara tulang tengkorak depan dan belakang, antara
tulang ubun ubun serta tulang dahi. Tempat ini merupakan
daerah pengatur pergerakan otot wajah seerta otot tubuh.
8. Naqroh
Mulai daru atas batas rambut belakang sampai ke tulang
leher. Naqroh juga merupakan daerah keseimbangan tubuh.
9. Qomahduwah
Terletak di antara tulang kepala bagian belakang di sebelah
atas dari tonjolan tulang yang menonjol di bagian belakang
11
kepala dan merupakan daerah yang berhubungan dengan pusat
penglihatan.
10. Kahil
Kahil terletak bagian tonjolan tulang leher yang merupakan
tempat bertemunya meridian usus besar, lambung, usus kecil,
dan kandung kemih.
11. Udzun
Udzun berada di belakang telinga yang erguna untuk
pengobatan berupa kesulitan bicara, telinga berdengung, rahang
kaku serta kelemahan otot wajah.
12. Dzuqn
Berada di area dagu, kanan, kiri atau sekitar janggut yang
berguna untuk mengatasi kelemahan otot wajah, gusi bengkak,
gangguan emosi, mata bengkak dan sakit gigi.
13. Munkib
Terdapat di antara bahu dan lengan bagian atas yang
berguna untuk nyeri bahu, nyeri lengan atas dan kelainan
pergerakan sendi.
14. Qithon
Qithon berada di punggung bagian bawah, merupakan
tempat bertemunya meridian ren dan kandung kemih.
Berfungsi untk nyeri pada pinggang, kram, ginjal,
keputihan,sering kencing dan haid tidak lancar.
15. Rukbah
Terletak diatas lutut, bagain belakang digunakan untuk
nyeri pinggang, kekakuan otot serta gangguan sendi pada lutut.
16. Saaq
Saaq berada di tungkai bawah, antara lutut dengan
pergelangan kaki yaitu tempat bertemunya hati limpa, dan
12
ginjal. Digunakan untuk sakit lutut, kelumpuhan, serta nyeri
perut bagian bawah.
5. Tahap kelima
13
Setelah 2-3 menit dan proses anestesi selesai, gelas kita
angkat kemudian lakukan penggoresan atau insisi pada MPT
(Motor Point Therapy) dengan kedalaman kurang lebih dan
0,04 mm s/d 0,09 mm dengan panjang goresan 0,5 cm
sebanyak ± 20 goresan atau sesuaikan dengan luas MPT(Motor
Point Therapy).
6. Tahap keenam
Letakkan gelas pada MPT (Motor Point Therapy) yang sudah
digores atau insiss. kemudian lakukan pengisapan yang ke dua
kalinya, selama 3-5 menit.
7. Tahap ketujuh
Meletakkan kasa stenil dan tisu atau kapas dengan dililitkan
pada pangkal gelas untuk menahan pelebaran oksidan sekaligus
untuk membersihkan gelas vacum keti ka diangkat/dilepas.
8. Tahap kedelapan
Langkah terakhir ini dilakukan sampai oksidan
sebagaimana disebutkan di atas habis. lndikasinya, keluar
cairan plasma yang berwarna bening kekuning-kuningan
sebagai imunitas tubuh atau sering disebut autolmurn. Setelah
keluar plasma, selesailah proses Oxidant Drainage Therapy
(ODT).Maka, bersihkan MPT sehingaja benar- benar bersih,
baik dan kotoran minyak atau keningat. Oleskan antiseptik dan
habbatus sauda pada MPT yang sudah dibersihkan.
Baca hamdalah sebagai wujud rasa syukur terhadap
suksesnya OxidantDrainage Therapy (ODT) yang kita lakukan
dan semoga Allah SWT meridhoi serta memberikan
kesembuhan kepada yang diterapi (Azib,2020).
14
B. Konsep Dasar Hiperkolesterolemia
1. Pengertian Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia merupakan suatu keadan berbahaya yang
ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Terdapat
tiga jenis kolesterol, yaitu kolesterol jenis high density lipoprotein
(HDL), low density llipoprotein (LDL), dan trigliserida. HDL
merupakan kolesterol baik yang dapat mencegah terjadinya
penyumbatan pembulu darah, Kadar HDL sangat disarankan untuk
lebih tinggi dari kadar LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida (lemak)
dalam darah. Hal ini dapat melindungi dari banyak penyakit, termasuk
aterosklerosis, penyakit jantung, dan stroke. sedangkan LDL dan
trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan sumbatan pembulu darah.
Bila tidak ditangani, kolesterol dapat menumpuk serta mempersempit
pembulu darah. Akibatnya penderita beresiko terserang penyakit
jantung koroner, stroke, hipertensi, batu empedu, dan
hiperkolesterolemia (Simanulang,dkk,2019).
Teripang 0 Sehat
Sumber : (Ayustawati,2013)
4. Obesitas
Orang dengan obesitas maka di dalam tubuhnya cenderung
akan banyak timbunan lemak yang berlebih, dan timbunan lemak
yang ada di dalam tubuh ini akan menyebabkan penyempitan pada
pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini kemudian akan
dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol.
18
Memiliki masalah kesehatan tertentu juga dapat meningkatkan
kadar lemak dalam darah. Beberapa masalah kesehatan tersebut
antara lain :
a. Masalah kesehatan kronis yaitu penyakit kencing manis,
kelainan kelenjar tiroid, kelainan polisistik ovarium pada
wanita, kelainan/problem pada ginjal kehamailan dan kondisi
lain pada wanita yan bisa meningkatkan kadar hormone wanita.
b. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu dapat juga meningkatkan
kadar lemak dalam darah, beberapa obat misalnya il
kontrasepsi, diuretic (pil untuk melancarkan kencing), beta
bloker (obat untuk menurunkan tekanan darah) dan beberapa
obat yang dipakai untuk mengobati depresi.
5. Kurangnya olahraga
Aktivitas fisik atau olahraga. Pada umumnya gaya hidup kita
sudah mengarah pada kurangnya aktifitas fisik, seperti sering naik
kendaraan bermontor, naik turun lift di kantor, malas berjalan kaki,
dan malas melakukan olahraga. Kurangny aktivitas fisik dapat
meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL. Selain itu,
kurangnya ktivitas fisik merupakan faktor risiko penyakit jantung
6. Kebiasaan minum kopi
Bagi sebagian kaum laki-laki sering minum kopi berlebihan
terasa nikmat, tetapi selain dapat meningkatkan tekanan darah,
mengkonsumsi kopi secar berlebihan dapat meningkatkan kadar
kolesterol total dan LDL darah.
7. Usia dan jenis kelamin
Semakin bertambahnya usia manusia, semakin meningkat pula
kadar kolesterol darahnya. Wanita sebelum menopause mempunyai
kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan pria denga usia
yang sama. Namun setelah menopause, kadar kolesterol pada
wanita cenderung meningkat. Karena itu, wanita menopause harus
19
lebih menjaga pola makan dan rajin berolahraga, minimal berjalan
kaki selama 30 menit yang dilakukan 3 kali dalam seminggu.
8. Minum alkohol yang berlebihan.
Kebiasaan minum alcohol yang berlebihan dapat
meningkatkan kadar koleterol total dan trigliserida. Alkohol dapat
memperberat kerja hati dalam melakukan metabolisme.
9. Stres
Kondisi stress akan meningkatkan kadar kolesterol darah.
Karena itu, diperlukan kemampuan untuk mengandalikan stres.
Pengendalian stres dapat dilakukan dengan melakukan ibadah,
banyak bersyukur dan ikhlas dalam menerima ujuan hidup seperti
saat menghadapi kegagalan. Selalu berfikiran positif dan
menyikapi setiap kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda akan
membuat kehidupan lebih sehat dan bahagia.
10. Merokok
Beberapa penelitian membuktikan bahwa merokok dapat
meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menekan kolesterol HDL.
Kadar nikotin yang tinggi dalam darah juga dapat mengkibatkan
terjadinya kelainan di pembuluh darah yang berdampak pada
gangguan kesehatan.
4. Pencegahan Hiperkolesterolemia
Menurut (P2PTM Kemenkes RI 2019) pencegah peningkatan kadar
kolesterol tinggi dalam tubuh, diantaranya adalah :
1. Menerapkan pola makan sehat
Batasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan
hindari konsumsi minuman beralkohol. perbanyak makan sayur,
buah-buahan, dan ikan. pilih makanan mengandung lemak yang
2. Non farmakologis
Menurut (Arozi, 2018) ada beberapa cara antara lain :
a. Terapi Komplementer
23
Terapi komplementer adalah penggunaan terapi tradisional
ke dalam pengobatan modern. Terapi komplementer ada yang
invasif dan non- invasif. Contoh terapi komplementer invasif
yaitu akupuntur dan terapi bekam yang menggunakan jarum
dalam pengobatanya. Sedangkan non invasif seperti terapi
biologis, terapi energi, terapi sentuhan modalitas, dan terapi
lainnya.
b. Botanikal (herbal)
Menurunkan kolesterol dengan herbal lebih baik
dibandingkan obat kimia yang justru akan berdampak buruk
bagi kesehatan. Tetapi menurunkan kolesterol dengan herbal
dapat di rasakan maanfaatnya setelah kurang lebih 3 minggu.
Seperti : Bawang putih, Minyak zaitun,Teh hijau, Kacang-
kacangan, Alpukat, Daun salam, dan lain – lain.
c. Akupuntur
Adalah teknik sederhana menggunakan jarum khusus dapat
menunjukkan efek positif dalam waktu yang relatif singkat.
Jarum yang ditusukkan akan merangsang hipotalamus
pituitary untuk melepaskan betaendorphin yang berefek
dalam mengurangi nyeri, serta manfaat lainnya dapat
mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.
Hiperkolesterolemia
a
Penatalaksanaa
n
6. Kerangkagolongan
Farmakologi Teori obat
antara lain :
C. Kerangka konsep
Bekam
Penurunan Kolesterol
Keterangan :
: diteliti
: arah penelitian
BAB III
METODOLOGI
Comparator - -
Identifikasi
Jumlah Artikel yang Jumlah Artikel yang Jumlah Artikel yang
di dapat dari data di dapat dari data di dapat dari data
base Google Schoolar� base Garuda base PubMed
(n=75) (n= 100) (n= 47)
Skrining
Jumlah Artikel
yang duplikasi
Jumlah Artikel setelah menggunakan
ceking duplikasi situs Copyscape
(n= 121) (n= 138)
)
Jumlah Artikel setelah
Kelayakan
Jumlah Artikel
di skrining (inklusi) yang di eliminasi
(n= 10) (n 85)
yang di eliminasi
(n= 10)
(n= 8)
A. Hasil
1. Karakteristik Studi
Terdapat sepuluh artikel yang telah memenuhi kriteria inklusi
dan lolos skrining melalui tool critical apprailsal. Terdapat dua
artikel yang menggunakan bahasa inggris dan delapan lainnya
menggunakan bahasa Indonesia. Sepuluh artikel ini diperoleh dari
tiga database yaitu Portal Garuda, Pubmed, dan Google Schoolar
F (%)
A Tahun Publikasi
1. 2018 2 20
2. 2019 2 20
3. 2020 5 50
4. 2021 1 10
Jumlah 10 100
B. Disain Penelitian
1. Quasi Experiment 4 40
2. Pre-Experimental 4 40
3 experimental 2 20
Jumlah 10 100
C. Sampling Penelitian
32
1. Purposive Sampling 7 70
2. Total Sampling 1 10
3. Accidental sampling - -
5. Qouta sampling 1 10
Jumlah 10 100
D. Kelompok Sampel
Jumlah 10 100
E. Instrumen penelitian
1. Uji T dependen 8 80
2. Uji wilcoxon 1 10
3. ANOVA 1 10
4. Mann Whitney - -
5. Uji t-Student - -
7. Tidak disebutkan - -
33
Jumlah 10 100
1. Bekam Basah 5 50
2. Bekam Kering - -
4. Tidak disebutkan 3 30
Jumlah 10 100
B. Titik Bekam
4. Tidak disebutkan 6 60
Jumlah 10 100
34
Judul/ Negara Bahasa Tujuan Jenis Metode Populasi dan Jumlah Hasil
Penelitian Penelitian Pengumpulan Sampel
Penulis/Tahun Data
1. Pengaruh Terapi Bekam Indonesia Indonesia Mengetahui Quasy Pre-test dan Sampel penelitian Hasil penelitian
Pengaruh Eksperimen. post-test. ini adalah 53 orang menunjukan dari 53 orang
terhadap Kadar
Terapi Bekam responden yang responden yang mengalami
Kolesterol Pasien terhadap Kadar diambil berdasarkan hiperkolesterolemia.
Kolesterol kriteria inklusi sebanyak 14 orang
Hiperkolesterolemia di
Pasien mengalami penurunan.
menggunakan teknik
Thibbun Nabawi Centre Hiperkolesterol Hasil uji statistik diperoleh
nonprobality
emia di hasil yang signifikan
RSIA Zainab sampling dengan
Thibbun dengan P value (0,000) dan
jenis purposive
Pekanbaru Tahun 2019. Nabawi Centre It;a (0,05), sehingga dapat
sampling. Alat ukur
RSIA Zainab disimpulkan bahwa bekam
Isnair, et.al (2020) yang digunakan
Pekanbaru berpengaruh terhadap
adalah
Tahun 2019 penurunan kadar kolesterol
data pasien yang dalam darah pada pasien
bekam pada tahun hiperkolesterolemia.
2018.
2. Pengaruh Terapi Bekam Indonesia Indonesia Mengetahui Pre- One group pre- Sampel adalah Berdasarkan hasil
Eksperimen. test dan post- pasien penelitian hasil analisis
Terhadap Penurunan Pengaruh
test. hiperkolesterolemia statistik dengan uji t
Kadar Kolesterol Pada Terapi Bekam di Home Healthy Al- berpasangan pada
hijamaah pada responden sebelum dan
Pasien Terhadap
2014/2015. Diambil sesudah terapi bekam
Hypercholesterolemia di Penurunan dengan menunjukkan nilai ttest =
menggunakan teknik 2,64 dengan nilai p = 0,010
Rumah Sakit AL- Kadar
non-probability (<0,05). Hal tersebut
Hijamaah Tahun Kolesterol Pada sampling dengan menunjukkan bahwa ada
metode purposive perbedaan antara kadar
2014/2015 Pasien
sampling. Data kolesterol sebelum dan
Hypercholester primer diperoleh sesudah terapi bekam.
langsung dari
36
3. Complementary Indonesia Indonesia Mengetahui Pre- One group pre- Populasi penelitian ini Hasil uji statistik pada
Eksperimen. test dan post- adalah orang dewasa tekanan darah, kolesterol,
alternative medicine: Complementary
test design. sehat yang berada di glukosa dan asam urat
kombinasi bekam basah alternative kota kendari menggunakan metode
Penelitian ini paired sample t-test p =
dan ayat Alquran pada medicine:
bertempat di Klinik 0,000, Hasil uji T
perubahan tekanan kombinasi Bekam As-syifa Kota berpasangan didapatkan
darah, glukosa, asam bekam basah Kendari. Jumlah nilai p= 0.000 (p <0.000),
responden penelitian pada semua variable.
urat, dan kolesterol dan ayat adalah 30 sampel Kesimpulan terapi bekam
Alquran pada subjek laki-laki dan sambil mendengarkan ayat
perempuan sehat alquran, dapat menurunkan
Lilin Rosyanti, et.al perubahan tekanan darah, kadar
berusia 30-60 tahun
(2018) tekanan darah, kolesterol, kadar glukosa
darah dan kadar asam urat,
glukosa, asam sehingga menjadi
urat, dan rekomendasi untuk
menjaga kesehatan .
kolesterol
4. Response of cholesterol Inggris Inggris Mengetahui Eksperimen RCT Populasi penelitian ini Hasil penelitian Kedua
37
to cupping therapy in Respon (Randomized adalah 40 wanita kelompok serupa pada awal
Controledd pasca-menopause, (p>0,05) mengenai usia dan
postmenopausal women kolesterol
Trial) didiagnosis dengan BMI, dan semua ukuran
with terhadap terapi hasil (Tabel 1-2). Analisis
hiperkolesterolemia,
statistik menggunakan
hypercholesterolemia bekam pada direkrut dari poliklinik
MANOVA desain
penyakit dalam di
wanita campuran 2x2
Family Medical
menunjukkan bahwa tidak
Abd EL- Ghaffaar, et.al pascamenopaus Center keenam distrik
ada efek yang signifikan
Nasr City, Kairo,
(2020) e dengan dari kelompok yang diuji
Mesir. Kriteria inklusi
(variabel independen
hiperkolesterole adalah kadar pertama) pada semua
mia kolesterol total lebih variabel dependen yang
dari 200 mg/dL. Usia diuji (F=2,797, P=0,063).
peserta berkisar antara Demikian juga sebagai, ada
45 hingga 55 tahun efek signifikan dari
sementara indeks pengukuran periode
massa tubuh (BMI) (variabel independen
berkisar antara 30 kedua) pada yang diuji
hingga 34,9 variabel terikat (F=77.746,
kg/m2 P=0.0001*). Selain itu,
interaksi antara keduanya
variabel independen
signifikan, yang
menunjukkan bahwa efek
dari kelompok yang diuji
(independen pertama
variabel) pada variabel
terikat dipengaruhi oleh
periode pengukuran
(variabel independen
kedua) (F=77.746,
P=0.0001*). Kolesterol
total dan LDL
38
menunjukkan penurunan
yang sangat signifikan
secara statistik dan
peningkatan yang sangat
signifikan pada HDL
(P=0,0001) pada kelompok
A hanya. Perbandingan
pasca perawatan kedua
kelompok mengungkapkan
pengurangan yang sangat
signifikan secara statistik
secara total
5. Application of Cupping Inggris Inggris Mengetahui Eksperimen. Pre test dan Populasi dalam Hasil penelitian
Aplikasi Terapi post test design. penelitian ini ada 30 menyebutkan bahwa
Therapy with Ginger
Bekam dengan sampel dipilih Hasilnya menunjukkan
Aromatherapy on jahe menjadi kelompok perbedaan yang signifikan
aromaterapi eksperimen dan antara kelompok
Reducing Cholesterol
untuk kelompok kontrol. eksperimen dan kelompok
Level among Patients menurunkan kontrol dengan p-
kadar kolesterol value<0,05. Di
with
pada penderita Kesimpulannya, ditemukan
Hypercholesterolemia hiperkolesterole bahwa terapi bekam dengan
mia jahe aromaterapi selama 21
Mayu Sanlia Samadani,
hari efektif menurunkan
et.al (2020) profil lipid tingkat di antara
pasien hiperkolesterolemia.
6. Penurunan Kadar Indonesia Indonesia Mengetahui Pre- One grup pre- Teknik pengambilan Hasil penelitian menujukan
Eksperimen. test dan post- Kadar kolesterol total
Kolesterol Total dan Penurunan sampel menggunakan
test. sebelum bekam basah 231
Purposive Sampling
Trigliserida dengan Kadar mg/dl dan sesudah terapi
dengan kriteria usia
bekam basah 220 mg/dl, dl
Teknik Bekam Pada Kolesterol 25-60 tahun dengan
(p = 0,000) (r = 0,803) dan
39
8. Perbedaan Kadar Indonesia Indonesia Mengetahui Pre One group pre- Sampel terdiri dari 17 Hasil penelitian ini
Eksperimen. test post-test responden sesuai menunjukkan bahwa Ada
Kolesterol Sebelum Dan Perbedaan
design. kriteria dengan perbedaan yang signifikan
Sesudah Terapi Bekam Kadar metode purposive kadar kolesterol sebelum
dan sesudah terapi bekam
Basah Di Kota Kolesterol sampling. Dilakukan
basah.. Diketahui dari hasil
pengukuran kadar
Bengkulu Sebelum Dan analisis uji T dependent
kolesterol, diberi
nilai Ρ=0,003
Sesudah Terapi perlakuan 3 kali terapi
(P<0,05Analisis data
bekam basah
Meinisasti, et.al (2019) Bekam Basah menggunakan uji T
dan diukur kembali Dependent.
Di Kota kadar kolesterolnya
Bengkulu dengan metode Hasil : terdapat penurunan
pemeriksaan CHOD- kadar kolesterol dengan
. PAP nilai rerata sebelum terapi
bekam basah sebesar
167,41 mg/dL dan nilai
rerata sesudah terapi bekam
41
9. Intervensi Keperawatan Indonesia Indonesia Mengetahui Quasy Pre test post Sampel dalam Hasil penelitian ini Kadar
Intervensi Eksperimen. test design. penelitian ini adalah kolesterol darah lansia pada
Dalam Penurunan
lansia yang berada di kelompok intervensi setelah
Keperawatan
Kadar Kolesterol Darah dilakukan terapi rata-rata
Desa Wedomartani
Dalam mengalami penurunan
Dan Tekanan Darah Sleman yang
42,89 mg/dl, sedangkan
Penurunan mengalami
Pada Kelompok Lansia untuk kadar kolesterol
peningkatan kadar
Kadar darah pada kelompok
Yang Diberikan kolesterol darah dan
kontrol mengalami
Kolesterol tekanan darah yang
Cupping Therapy Di penurunan rata-rata 20,95
terdiri dari : Usia ≥ 60
Darah Dan mg/dl dan diketahui bahwa
Desa Wedomartani tahun, tidak menderita
terdapat selisih rata-rata
Tekanan Darah penyakit jantung,
Sleman. nilai kolesterol darah total
Pada Kelompok sesak nafas, penyakit sebelum dan sesudah
Suwarsi, et.al (2020) paru-paru dan diberikan terapi bekam
Lansia Yang pasca operasi. Teknik basah yaitu mengalami
Diberikan sampling yang penurunan sebanyak 42,9,
digunakan adalah dengan nilai P value 0,000
Cupping purposive sampling yang artinya ada hubungan
Therapy Di dengan tetap mengacu yang signifikan pemberian
pada kriteria sampel intervensi terapi bekam
Desa
penelitian. basah terhadap penurunan
Wedomartani kadar kolesterol darah total
pada lansia.
Sleman
.
42
10. Pengaruh Terapi Bekam Indonesia Indonesia Mengetahui Quasy One group pre Populasi dalam Hasil penelitian ada
Eksperimen test dan post penelitian ini adalah perbedaan nilai ratarata
Terhadap Kadar Pengaruh
test design penderita kolesterol kadar kolesterol sebelum
Kolesterol di Rumah Terapi Bekam yang dan sesudah dilakukan
terapi bekam yaitu 81.588
Sakit Bakti Timah Terhadap bersedia menjadi
dengan
reponden di Rumah
Pangkalpinang Kadar menggunakan uji t
Sakit Bakti Timah
berpasangan dengan nilai α
Faizal, et.al (2020) Kolesterol di Pangkalpinang
= 0,05 yaitu diperoleh nilai
Rumah Sakit yang berjumlah 17 p-value sebesar 0,000
orang. (pvalue < 0,05).
Bakti Timah
Pangkalpinang
43
.
44
B. Pembahasan
Dalam melakukan review pada sepuluh artikel ini dengan
menggunakan teknik Compare yaitu dengan merangkum dan megkritisi
kesamaan artikel baik dari desain penelitian maupun hasil penurunan kadar
kolesterol dalam darah dan mengalisis dari masing-masing artikel terkait
dengan jenis bekam yang digunakan dan lokasi titik bekam yang
diterapkan pada masing-masing sampel penelitian yang dilakukan oleh
peneliti terdahulu dalam artikel yang di analisis (n:10).
C. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini penulis memiliki beberapa keterbatasan,
antara lain:
2. Dari sepuluh artikel hanya (40%) yang menyebutkan titik bekam yang
digunakan, sedangkan (60%) lainnya tidak menyebutkan titik-titik
bekam yang digunakan, sehingga masih terdapat kemungkinan titik
bekam lain yang juga memiliki efektifitas yang baik dalam
menurunkan tekanan darah pada penderita hiperkolesterolemia.
3. Dari sepuluh artikel ada yang dianalisis, terdapat (50%) yang hanya
menggunakan satu kelompok saja dalam penelitiannya, tanpa adanya
kelompok control. Sehingga kurang ideal untuk dapat dilakukan
membandingan penurunan kadar kolesterol.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan literature review dari 10 jurnal penelitian, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa terapi bekam (Hijamah) dapat berpengaruh
terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah pada penderita
hiperkolesterolemia. Dengan rata-rata kadar kolesterol sebelum dilakukan
terapi bekam adalah 254,65 dengan standar deviasi 60,477. Sedangkan
ratarata kadar kolesterol sesudah dilakukan terapi bekam 173,06 dengan
standar deviasi 35,745, diketahui adanya pengaruh terapi bekam terhadap
kadar kolesterol. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan antara
kadar kolesterol sebelum dan sesudah terapi bekam.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan, menjadi bahan masukan dalam mengetahui
pengaruh terapi bekam untuk menurunkan kadar kolesterol
pada penderita hiperkolesterolemia serta dapat
mempromosikan terapi komplementer seperti terapi bekam
karena salah satu pengobatan alternatif untuk menurunkan kadar
kolesterol dan bisa meringankan biaya dalam pengobatannya.
54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Agama : Islam
Alamat : Ds.Dringo Kidul, Rt 07, Rw
02,Kec.Wonotunggal, Kab. Batang.
.
58
Pembekalan 2021
Penyusunan Proposal 2021
Ujian Proposal 2021
Proses Telaah dan Penyusunan 2021
Laporan
Ujian Hasil 2021
Yudisium Semester Genap 2021
2020/2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9
No
Penulis
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
Siti aulia
hidayat
et.al Ѵ Ѵ
1. (2018) Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
Lilin
rosyanti,
et.al(2020 Ѵ Ѵ Ѵ
2. ) Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
Abd El-
Ghaffar,
3. et al Ѵ Ѵ
(2020) Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
Mayu
Sanlia
4. Samadan Ѵ Ѵ Ѵ
i, et.al Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
(2020).
Sungkaw
5. a, et.al
(2019). Ѵ Ѵ
Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
60
Hasina, Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
6 et .al
(2021)
7 Rosyanti Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
, et.al
(2020)
8 Suwarsi, Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
et.al
(2020)
9 Faizal, Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
et.al
(2020)
61
Keterangan :
1. Apakah cukup jelas sebab dan akibat dari variabel yang akan ditelliti?
6. Ketika follow up dilakukan secara menyeluruh atau tidak, apakah tindakan selanjutnya dianalisis secara memadai?
7. Apakah pengukuran antara dua kelompok dilakukan dengan cara yang sama?
A : “Ya”
B : “Tidak”
C : “Tidak Jelas”
D : “Tidak Ada”
63
Judul : Efektivitas Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Pasien
Hiperkolesterolemia
Dosen pembimbing I :
Sri Mumpuni
Yuniarsih, S.Kep.,
Ns.,M.Kep
Paraf :
65
Dosen pembimbing I:
Sri Mumpuni Yuniarsih,
S.Kep., Ns.,M.Kep
Paraf :
66
Dosen pembimbing I :
Sri Mumpuni Yuniarsih,
S.Kep., Ns.,M.Kep
Paraf :
Dosen pembimbing II :
Anik Indriono, S.Kep.,
Ns., MH.Kes.
Paraf :
67
Dosen pembimbing II :
Anik Indriono, S.Kep.,
Ns., MH.Kes.
Paraf :
Dosen pembimbing I :
Sri Mumpuni Yuniarsih,
S.Kep., Ns.,M.Kep
68
Paraf :
Dosen pembimbing I :
Sri Mumpuni Yuniarsih,
S.Kep., Ns.,M.Kep
Paraf :
69
M Dosen pembimbing I :
Sri Mumpuni Yuniarsih,
S.Kep., Ns.,M.Kep
Paraf :
Dosen pembimbing II :
Anik Indriono, S.Kep.,
Ns., MH.Kes.
Paraf :
70
Dosen pembimbing I :
Anik Indriono, S.Kep.,
Ns., MH.Kes.
Paraf :