Anda di halaman 1dari 102

ANALISIS HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS II

SDN 1 GEGUNUNG KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

MIMIN KUSMINI
180641026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2022
ANALISIS HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS II
SDN 1 GEGUNUNG KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

MIMIN KUSMINI
180641026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

ANALISIS HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS II


SDN 1 GEGUNUNG KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Oleh:
MIMIN KUSMINI
180641026

Cirebon, 13 September 2022


Disetujui dan disahkan oleh:
ii
iii
ABSTRAK

ANALISIS HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS II


SDN 1 GEGUNUNG KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Oleh:
MIMIN KUSMINI
180641026

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika kelas II SDN 1 Gegunung dan mengetahui faktor apa saja
yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa kelas II SDN 1 Gegunung.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif. Hasil tes tertulis yang dilakukan di kelas II B SDN 1
Gegunung, tentang konsep dasar perkalian, 8 siswa belum memenuhi Kritera
Ketuntasan Minimum (KKM) dan 16 siswa tuntas, dengan nilai rata-rata 68,3.
Tingkat keberhasilan belajar siswa kelas II B adalah 67 %. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran mata pelajaran matematika materi
konsep dasar perkalian di kelas II B belum berhasil. Perlu adanya peningkatan
sampai mencapai ≥75 % dari total jumlah siswa telah lulus KKM dengan nilai
sekurang-kurangnya 65. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu fisiologis berupa kesehatan
siswa dan faktor psikologis berupa sesuatu mendorong atau memotivasi belajar.
Sedangkan faktor eksternal yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Kata kunci: hasil belajar, matematika

iv
ABSTRACT

ANALISIS HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS II


SDN 1 GEGUNUNG KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Oleh:
MIMIN KUSMINI
180641026

This study aims to determine student learning outcomes in class II


mathematics at SDN 1 Gegunung and to determine what factors affect the
mathematics learning outcomes of second grade students at SDN 1 Gegunung.
This type of research is descriptive research using qualitative research methods.
The results of the written test conducted in class II B SDN 1 Gegunung,
regarding the basic concept of multiplication, 8 students did not meet the
Minimum Completeness Criteria (KKM) and 16 students completed, with an
average score of 68.3. The learning success rate of class II B students is 67%.
From these results, it can be concluded that the learning process of mathematics
subjects with basic multiplication concepts in class II B has not been successful.
There needs to be an increase until it reaches 75% of the total number of students
who have passed the KKM with a score of at least 65. The factors that influence
learning outcomes are internal and external factors. Internal factors are
physiological in the form of student health and psychological factors in the form
of something that encourages or motivates learning. While external factors are
family, school, and community.

Keywords: learning outcomes, mathematics

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini, saya persembahkan sebagai ucapan terimakasih saya, kepada:


1. Yang Maha kuasa atas segala rahmat dan karunia-Nya Allah SWT. Yaa
Allah mohon terimalah skripsi saya ini.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendo’akan..
3. Mimin Kusmini yang telah bertahan, berusaha, berharap, dan berdoa.
4. Kedua Dosen pembimbing, terimakasih atas waktu dan ketulusannya
dalam membimbing saya.
5. Teman-teman PGSD yang telah sama-sama berbagi cerita dan
motivasinya.
6.

vi
MOTTO

“ Kamu tidak bisa bahagia setiap hari, tetapi ada hal-hal yang bisa membuatmu
bahagia setiap hari.”
– Kim Minseok –

“ Behind the dark clouds, there is a dazzling light. ”


– EXO, Been Through –

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin…

Puji dan syukur hanya milik Allah SWT yang telah menjadikan
manusia paling sempurna diantara makhluk-makhlukNYA dan salam
semoga tercurahkan kepada manusia teragung Rasulullah SAW, keluarga,
sahabat, serta umat beliau sampai akhir zaman, Amin.
Atas izin Allah SWT akhirnya skripsi dengan judul “Analisis Hasil
Belajar Matematika Pada Siswa Kelas II SDN 1 Gegunung Kecamatan
Sumber Kabupaten Cirebon” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan skripsi ini, tentu saja mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, terutama dari dosen pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi untuk menyelesaikannya. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan skripsi ini yaitu sebagai berikut.
1. Arif Nurudin, M.T., Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon.
2. Dr. Dewi Nurdiyanti, SST., M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UMC.
3. Widia Nur Jannah, M.Pd., Ketua Program Studi S1 PGSD UMC.
4. Dr. Cucu Sopiah, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing I.
5. Mimin Darmini, M. Pd, Dosen Pembimbing II.
6. Seluruh Dosen PGSD UMC yang telah memberikan ilmu
pengetahuannya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Kedua orang tua yang teramat saya sayangi yang telah memberikan
dan mengorbankan segalanya demi pendidikan saya hingga
menempuh jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi Universitas
Muhammadiyah Cirebon.
8. Kakak-kakak saya yang selalu mendukung baik secara moril maupun
materil.

viii
9. Mimin Kusmini yang telah bertahan, berusaha, berharap, dan berdoa.
Demikian juga untuk rekan-rekan dan semua pihak yang terlibat
dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, hanya ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya yang dapat saya sampaikan.

Cirebon, 01 September 2022

Mimin Kusmini
NIM: 180641026

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ iii
ABSTRAK........................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... vi
MOTTO............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR...................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................. 4
C. Batasan Masalah....................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah.................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian...................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................... 6
A. Deskripsi Konsetual.............................................................................. 6
B. Hasil Penelitian yang Relevan.............................................................. 20
C. Kerangka Pemikiran............................................................................. 21
D. Asumsi Penelitian................................................................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 24
A. Desain Penelitian.................................................................................. 24
B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................... 24
C. Objek dan Subjek Penelitian................................................................. 25
D. Sumber Data......................................................................................... 26
E. Instrumen Penelitian............................................................................. 26

x
F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 29
G. Validasi Data......................................................................................... 31
H. Teknik Analisis Data............................................................................ 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 34
A. Hasil Penelitian..................................................................................... 34
B. Pembahasan.......................................................................................... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 50
A. Kesimpulan........................................................................................... 50
B. Saran..................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 52
LAMPIRAN - LAMPIRAN........................................................................... 55
Lampiran 1 Instrumen Penelitian 1................................................................... 55
Lampiran 2 Instrumen Penelitian 2................................................................... 59
Lampiran 3 Foto Kegiatan................................................................................ 64
Lampiran 4 Hasil Analisis Data........................................................................ 66
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian...................................................................... 80
Lampiran 6 Surat Telah Melakasanakan Penelitian......................................... 81
Lampiran 7 SK Pembimbing............................................................................ 82
Lampiran 8 Bukti Telah Melaksanakan Bimbingan......................................... 83
RIWAYAT PENELITI.................................................................................. 85

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian..................................................... 25

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi..................................................... 26

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Matematika................................................ 28

Tabel 4.1 Hasil Observasi....................................................................... 35

Tabel 4.2 Tabel Nilai Siswa Mata Pelajaran Matematika....................... 37

Tabel 4.3 Kriteria Keberhasilan Proses Pembelajaran............................ 37

Tabel 4.4 Hasil Tes Tulis ................................................................ 38

Tabel 4.5 Angka Indeks Kesukaran Butir Soal....................................... 42

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir............................................................... 22

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang di lakukan untuk
perubahan menuju pendewasaan pikiran, sikap, tingkah laku dan lainnya.
Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
menjadi kebutuhan yang sangat pokok, karena dengan pendidikan akan
melahirkan generasi- generasi yang cerdas yang akan menunjukan bangsa
ini. Melalui pendidikan seorang manusia akan mampu menjalani
kehidupan dengan lebih baik, karena dalam proses ini setiap individu akan
belajar mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan ketrampilan
yang akan berguna untuk kehidupan di masa depan.
Pada proses pembelajaran, hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Jika hasil belajar yang didapatkan siswa baik maka dapat
dikatakan bawah proses pembelajaran berhasil, sedangkan hasil belajar
yang buruk menunjukkan kegagalan proses pembelajaran. Selain untuk
menentukan berhasil tidaknya proses pembelajaran, hasil belajar juga
menjadi tolak ukur dalam menentukan tingkat keberhasilan siswa untuk
memahami suatu topik yang menggunakan alat tes dan dinyatakan dalam
bentuk nilai akhir (Sudjana,2017: 22).
Pelajaran matematika dianggap sebagai pelajaran yang sangat penting
karena penerapannya berguna dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, matematika penting diajarkan di sekolah terutama sekolah dasar,
karena dalam tingkatan sekolah dasar inilah matematika dasar diajarkan
untuk menjadi bekal mempelajari matematika pada tingkat selanjutnya
yang mungkin lebih rumit. Materi-materi sederhana seperti penjumlahan,

1
2

pengurangan, dan pembagian akan menjadi dasar bagi mereka untuk


mengetahui cara berhitung yang kemudian bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Karena hal inilah maka akan lebih baik jika siswa
mampu mempelajari dan memahami mata pelajaran matematika dengan
baik dan benar agar kelak mereka mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran matematika Sekolah Dasar (SD) terdapat beberapa
materi di dalamnya seperti bilangan, operasi hitung bilangan, diagram,
geometri, pengukuran dan bangun. Salah satu materi matematika yaitu
operasi hitung bilangan. Pada operasi hitung bilangan terdapat empat
materi yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
(Haryono, dkk, 2014 : 4). Perkalian pertama kali diperkenalkan di kelas 2
SD. Dibuktikan di Kurikulum 2013 pada Kompetensi Dasar (KD)
Matematika SD/MI “3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian yang
melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam
kehidupan sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian” dan
“4.4 Menyelesaikah masalah perkalian dan pembagian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan 100 dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan pembagian” (Permendikbud,
2013 : 88). Pernyataan tersebut bermakna bahwa salah satu materi yang
harus dikuasai oleh siswa berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yaitu
perkalian.
Al-Qur'an memberikan suatu gambaran yang akan menampilkan
operasi perkalian bilangan, yakni pada Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat
261, sebagai berikut:

‫َم َثُل اَّلِذ ْيَن ُيْنِفُقْو َن َاْم َو اَلُهْم ِفْي َس ِبْيِل ِهّٰللا َك َم َثِل َح َّبٍة َاْۢن َبَتْت َس ْبَع َس َناِبَل ِفْي ُك ِّل ُس ْۢن ُبَلٍة ِّم اَئُة َح َّبٍةۗ َو ُهّٰللا‬
(٢٦١.) ‫ُيٰض ِع ُف ِلَم ْن َّيَش ۤا ُء ۗ َو ُهّٰللا َو اِس ٌع َع ِلْيٌم‬

Artinya:
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti
sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada
3

seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan
Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa satu biji akan menumbuhkan tujuh
batang, dan tiap-tiap batang terdapat seratus biji. Maka untuk menentukan
hasil keseluruhan biji, seseorang dapat menghitung dengan cara 100
ditambah 100 hingga berjumlah 700. Konsep inilah yang sebenarnya
merupakan konsep dari operasi perkalian. Perkalian sendiri berarti
penjumlahan berulang. Perkalian dasar menggunakan simbol x pada
penulisan kalimat matematika.
Peneliti melakukan obervasi di SDN 1 Gegunung dan dapat diketahui
bahwa kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
konsep dasar perkalian Kompetensi Dasar (KD) “3.4 Menjelaskan
perkalian dan pembagian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil
kali sampai dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
perkalian dan pembagian” dan “4.4 Menyelesaikah masalah perkalian dan
pembagian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai
dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan perkalian dan
pembagian” kelas II SDN 1 Gegunung masih rendah. Hal ini dikarenakan
siswa menganggap mata pelajaran matematika sulit, guru tidak
menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga
siswa kurang tertarik dengan matematika, terdapat beberapa siswa yang
belum bisa menulis dengan baik sehingga sulit untuk memahami soal.
Guru menggunakan metode pembelajaran yang monoton sehingga siswa
mudah bosan saat belajar matematika.
Selain itu berdasarkan wawancara guru kelas II , ditemukan bahwa
siswa mengalami kesulitan ketika memahami simbol-simbol matematika,
dan keterampilan berhitung yang rendah terutama pada materi perkalian.
Dibuktikan dengan banyaknya siswa yang belum memahami materi,
terutama konsep dasar perkalian. Siswa masih belum memahami dalam
menuliskan penjumalahan berulang. Dilihat dari nilai PTS (Penilaian
4

Tengah Semester), 15 siswa dari 29 siswa mendapatkan nilai dibawah


KKM. KKM untuk mata pelajaran matematika kelas 2 adalah 65.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik
untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan “Analisis Hasil Belajar
Matematika Pada Siswa Kelas II SDN 1 Gegunung Kecamatan Sumber
Kabupaten Cirebon”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan
identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Siswa menganggap mata pelajaran matematika sulit.
2. Siswa kesulitan memahami simbol-simbol matematika
3. Keterampilan berhitung yang rendah terutama pada materi perkalian.
4. Siswa belum memahami konsep dasar perkalian.
5. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi
siswa.
6. Guru menggunakan metode pembelajaran yang monoton.

C. Batasan Masalah
Untuk menghindari kerancuan dalam mengartikan istilah di dalam
penelitian ini, peneliti akan menegaskan dan memberikan fokus kajian
penelitian yaitu:
1. Hasil belajar matematika pada materi konsep dasar perkalian pada
siswa kelas II SDN 1 Gegunung.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas II SDN 1
Gegunung.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan pokok
masalah dalam penelitian ini yaitu:
5

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas


II SDN 1 Gegunung?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar matematika pada
siswa kelas II SDN 1 Gegunung?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dalam penelitian ini
peneliti menyampaikan tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
kelas II SDN 1 Gegunung.
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar
matematika siswa kelas II SDN 1 Gegunung.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika kelas II SDN 1 Gegunung.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Dengan hasil penelitian ini diharapkan siswa akan lebih giat
dan antusias lagi dalam mempelajari matematika sehingga
kemampuan belajarnya bisa terus meningkat.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi guru
untuk memberikan informasi tentang faktor-faktor mempengaruhi
hasil belajar matematika pada siswa.
c. Bagi Sekolah
Melalui penelitian ini diharapkan dapat mendorong sekolah
untuk terus mendukung dan memfasilitasi guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Konsetual
1. Hasil Belajar
a. Definisi Hasil Belajar
Menurut Mulyono (dalam Ningsi, 2019:38) mendefinisikan
hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melakukan suatu kegiatan belajar. Kemampuan yang diperoleh
tersebut berbentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes
hasil belajar setiap akhir pembelajaran. Sedangkan menurut
Nurhadi (dalam Syafaruddin, dkk. 2019: 80) mengemukakan
bahwa hasil belajar merupakan sebuah pencapaian prestasi yang
diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Sudjana (2017:3)
mengatakan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku. Tingkah laku dalam hasil belajar dalam pengertian
yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri peserta didik karena
sudah menjadi bagian dalam kehidupan peserta didik tersebut.
Semua yang ada dalam pembelajaran merupakan proses.
Proses adalah suatu kegiatan yang dilalui oleh siswa, sedangkan
kemampuan-kemampuan siswa setelah melewati proses pengajaran
disebut hasil belajar. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan
instruksional, menggunakan klasifikasi belajar Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif
berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang berkenaan dengan
enam aspek yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif

6
7

tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri


dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan
hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam
aspek ranah psikomotor, yakni gerakan refleks, keterampilan
gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau
ketepatan gerakan (Sudjana 2017: 22-33).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan prestasi yang mengakibatkan perubahan dalam
diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hasil belajar
juga dapat diartikan sebagai kemampuan-kemampuan yang
diperoleh siswa setelah memperoleh pengalaman belajarnya,
kemampuan-kemampuan tersebut meliputi kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotor. Hasil belajar tersebut perlu dinilai dengan
menggunakan tes hasil belajar kemudian dapat diukur dan dinilai
dengan wujud angka atau pernyataan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Menurut Djamarah (dalam Syafaruddin, dkk. 2019: 80)
menyebutkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar
dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Faktor Individual
Faktor individual ini sangat berpengaruh terhadap kegiatan
belajar siswa, bahwa pertumbuan dan usia seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangannya. Semkin dewasa individu
maka semakin meningkat pula kematangan berbagai fungsi
fisiologisnya.
2) Faktor Stimulus
Faktor stimulus adalah faktor yang berasal dari luar individu
yang merangsang untuk mengadakan reaksi atau perubahan
penegasan serta susunan lingkungan eksternal yang diterima.
8

3) Faktor Perancangan Pembelajaran


Metode mengajar guru sangat berpengaruh terhadap belajar
siswa, dengan kata lain perancangan pembelajaran yang
gunakan guru sangat menentukan dalam mencainya hasil
belajar siswa yang sesuai diharapkan. Guru dapat merancang
pembelajaran mulai dari model yang efektif, serta inovatif agar
peserta didik dapat tertarik sehingga terjadinya proses belajar
yang menghasilkan hasil belajar yang baik.
Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal,
yang terdapat dalam Slameto (2013:52-72) sebagai berikut:
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan fungsi-
fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau
melatar belakangi aktivitas belajar.
b) Faktor Psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi
belajar.
2) Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri siswa yang
ikut mempengaruhi belajar siswa, yang antara lain berasal dari
orang tua, sekolah, dan masyarakat.
a) Faktor yang berasal dari orang tua
Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah
bagaimana cara mendidik, mengawasi, serta memberi
semangat untuk belajar.
b) Faktor yang berasal dari sekolah
Faktor yang berasal dari sekolah dapat berasal dari guru,
mata pelajaran yang ditempuh, metode yang diterapkan,
media pembelajaran dan sarana dan prasarana di sekolah.
c) Faktor yang berasal dari masyarakat
Kehidupan seorang siswa tidak lepas dari kehidupan dalam
masyarakat. Faktor masyarakat terdiri dari kegatan siswa
9

dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan


masyarakat.
Berdasarkan uraian para ahli dapat disimpulkan bahwa ada dua
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal
(yang berasal dari dalam individu) dan faktor eksternal (yang
berasal dari luar individu).

2. Matematika
a. Pengertian Matematika
Russefendi (dalam Hastuti, 2017: 1-3), matematika
terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak terdefinisikan,
definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil-
dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena
itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. Menurut Johnson
dan Rising (dalam Hastuti, 2017: 1-3) matematika adalah pola
pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika
itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan
dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan
padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada bunyi.
Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi,
sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan
kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori
yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang
keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni,
keindahannya terdapat pada keterurutannya dan keharmonisannya.
Sedangkan menurut R. Soejadi (dalam Hastuti, 2017: 1-3),
matematika adalah pengetahuan tentang penalaran dan struktur-
stuktur logik, kalkulasi, bilangan, fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi matematika adalah
pengetahuan tentang pola dan hubungan, fakta-fakta kuantitas,
10

struktur abstrak, bukti logis dan pola pikir yang terbentuk sebagai
hasil pemikiran atau penalaran manusia. Matematika mempelajari
sesuatu dari bagian yang mudah ke bagian yang sulit, dari bagian
konkrit ke bagian yang abstrak.
b. Tujuan Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar
diharapkan terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan
kembali adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara
informal dalam pembelajaran di kelas. Walaupun penemuan
tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang telah
mengetahui sebelumnya, tetapi bagi siswa sekolah dasar penemuan
tersebut merupakan sesuatu yang baru. Bruner dalam metode
penemuannya mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran
matematika, siswa harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan
yang diperlukannya. Menemukan di sini terutama adalah
menemukan lagi (discovery), atau dapat juga menemukan yang
sama sekali baru (invention). Oleh karena itu, guru harus lebih
banyak berperan sebagai pembimbing dibandingkan sebagai
pemberi tahu (Herman. 2007: 4).
Secara umum, pendidikan matematika dari mulai sekolah
dasar hingga sekolah menengah atas bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
11

4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,


atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Menurut Robert M.Gagne (dalam Fatrima, 2016:15) bahwa
dalam belajar matematika diperlukan objek matematika, yaitu
objek langsung dan objek tidak langsung. Objek-objek langsung
pembelajaran matematika terdiri atas fakta-fakta matematika,
keterampilan-keterampilan matematika, konsepkonsep matematika,
prinsip-prinsip matematika. Adapun objek-objek tak langsung
pembelajaran matematika meliputi kemampuan berfikir logis,
kemampuan memecahkan masalah, sikap positif terhadap
matematika, ketekunan, dan ketelitian.
Berikut ini adalah pemaparan pembelajaran yang ditekankan
pada konsep-konsep matematika:
1) Penanaman Konsep Dasar, yaitu pembelajaran suatu konsep
baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari
konsep tersebut. Pembelajaran penanaman konsep dasar
merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan
kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru
matematika yang abstrak. Dalam hal ini media atau alat peraga
sangat dibutuhkan untuk membantu kemampuan pola pikir
siswa.
2) Pemahaman Konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari
penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami
suatu konsep matematika.
3) Pembinaan Keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari
penanaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran
12

pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih terampil


dalam menggunakan berbagai konsep matematika.
d. Tahapan Perkembangan Kemampuan Matematika
National Council of teacher mathematic (nctm, 2000)
menetapkan ada 5 (lima) tahapan perkembangan kemampuan
matematika, yaitu : (1) pemecahan masalah (problem solving); (2)
penalaran dan pembuktian (reasoning and proof); (3) koneksi
(connection); (4) komunikasi (communication); serta (5)
representasi (representation). Kelima keterampilan proses
matematika ini sudah secara eksplisit tertuang dalam Kurikulum
Matematika SD di atas disamping kemampuan faktual prosedural,
pemahaman konsep (conceptual understanding) dan disposisi
matematika.
1) Pemecahan Masalah
Standar penalaran dan pembuktian untuk para siswa pra
sekolah (prekindergarten) sampai tingkat 12 (grade 12) adalah
siswa mampu mengembangkan pengetahuan matematika yang
baru melalui pemecahan masalah; memecahkan masalah dalam
matematika atau konteks lain; menerapkan dan menggunakan
berbagai strategi yang tepat untuk memecahkan masalah; serta
memonitor dan merefleksi proses pemecahan masalah.
2) Penalaran Matematika
Standar penalaran dan pembuktian untuk para siswa pra
sekolah (prekindergarten) sampai tingkat 12 (grade 12) adalah
siswa mampu mengenal penalaran dan pembuktian sebagai
aspek mendasar dalam matematika, membuat dan menyelidiki
konjektur (dugaan, kesimpulan sementara) matematik,
mengembangkan dan mengevaluasi argumen dan bukti secara
matematis, dan memilih dan mengembangkan berbagai jenis
penalaran dan metde pembuktian.
13

3) Komunikasi Matematika
Standar komunikasi matematika untuk siswa untuk para siswa
pra sekolah (prekindergarten) sampai tingkat 12 (grade 12)
adalah siswa mampu mengatur dan mengkonsolidasikan
pikirannya melalui kominikasi; mengkomunikasikan pemikiran
matematika secara koheren dan jelas kepada teman, guru dan
yang lainnya; menganalisis dan mengevaluasi pemikiran dan
strategi matematika orang lain; menggunakan bahasa
matematika untuk mengekspresikan ide-ide secara tepat; serta
menjelaskan konsep matematika dengan definisi yang tepat.
4) Pemecahan Masalah Matematika
Standar pemecahan masalah matematika untuk siswa untuk
para siswa pra sekolah (prekindergarten) sampai tingkat 12
(grade 12) adalah siswa mampu mengembangkan pengetahuan
matematika yang baru melalui pemecahan masalah;
memecahkan masalah dalam matematika atau konteks lain;
menerapkan dan menggunakan berbagai strategi yang tepat
untuk memecahkan masalah; serta memonitor dan merefleksi
proses pemecahan masalah.
5) Keterampilan Berpikir Kritis
Anggelo (Achmad, 2007), menyatakan bahwa: “Berpikir kritis
adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi,
yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal
permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan dan
mengevaluasi.” Wade (Achmad, 2007), mengidentifikasi 8
karakteristik berpikir kritis, yakni : a) kegiatan merumuskan
pertanyaan, b) membatasi permasalahan,c) menguji data-data,
d) menganalisis berbagai pendapat, e) menghindari
pertimbangan yang sangat emosional, f) menghindari
penyederhanaan berlebihan, g) mempertimbangkan berbagai
interpretasi, dan h) mentoleransi ambiguitas.
14

3. Materi Matematika Kelas 2


Materi pelajaran Matematika pokok bahasan perkalian kelas 2
semester 2 ini disusun berdasarkan buku pelajaran Matematika untuk
kelas 2 SD/MI yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia 2017 kurikulum 2013:
a. Bab I Bilangan
1) Lambang 75 dibaca tujuh puluh lima.
Lambang 62 dibaca enam puluh dua.
Lambang 103 dibaca seratus tiga.
2) Banyaknya buah apel ada 85 buah.
Banyaknya buah lemon ada 95 buah.
Buah lemon lebih banyak daripada buah apel.
Buah apel lebih sedikit daripada buah lemon.
3) Bilangan yang terdiri dari tiga angka berturut-turut dari kiri
mempunyai nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
4) Untuk membandingkan dua bilangan digunakan tanda lebih
besar (>), lebih kecil (<), atau sama dengan (=).
Contoh:
Bandingkan bilangan 411 dan 328.
Angka ratusan 4 dan 3 (4 > 3).
Jadi, 411 > 328.
5) Penjumlahan dua bilangan dibagi menjadi dua bagian.
a) Penjumlahan bilangan tanpa menyimpan
Contoh:
105 + 130 = 235
b) Penjumlahan bilangan dengan menyimpan
Contoh:
15

11
154
186
+
440 4 + 6 = 10, ditulis 0 menyimpan 1
1 + 1 + 8 = 14, ditulis 4 menyimpan 1
1+2+1=4

6) Pengurangan dua bilangan dibagi menjadi dua bagian


a) Pengurangan bilangan tanpa menyimpan
Contoh:
Jadi, 245 – 115 = 130
b) Pengurangan bilangan dengan menyimpan
Contoh:
Berkurang 1
3 15 Karena 5 tidak dapat dikurangi 8
456 Maka meminjam 1 menjadi 15
281 _
175 4 + 6 = 10, ditulis 0 menyimpan 1
1 + 1 + 8 = 14, ditulis 4 menyimpan 1
1+2+1=4
7) Penjumlahan dan pengurangan mempunyai hubungan berikut
ini:
Jika a + b = c, maka c – a = b atau c – b = a
Jika a – b = c, maka a – c = b atau b + c = a

b. Bab 2 Pengukuran Waktu


1) Pukul tiga ditulis 03.00
Jam yang menggunakan angka untuk menunjukkan waktu
disebut jam digital.
16

2) Tanda waktu tersebut dibaca pukul setengah tiga atau pukul


dua lebih tiga puluh

Ditulis 02.30
3) Dari pukul 02.00 hingga pukul 04.00, waktu telah berlalu
selama 2 jam

4) Jam sebagai alat pengukur waktu dapat digunakan untuk


menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan waktu.
c. Bab 3 Pengukuran Panjang
1) Satuan panjang tidak baku meliputi berikut ini:
a) Satu jengkal adalah ukuran panjang telapak tangan yang
direntangkan dari ujung ibu jari sampai ujung jari
kelingking.
b) Satu hasta adalah ukuran panjang tangan dari siku sampai
ujung jari.
c) Satu depa adalah ukuran panjang dari ujung jari tangan
kanan ke ujung jari tangan kiri yang direntangkan.
d) Satu langkah adalah panjang langkah ketika sedang
berjalan biasa.
e) Satu kaki adalah panjang telapak kaki dari pangkal tumit
sampai ujung jari
17

2) Dalam satuan panjang baku, alat yang digunakan biasanya


mistar atau penggaris.
Panjang pengukuran 100 sentimeter disebut 1 meter.
100 cm = 1 m atau 1 m = 100 cm
Satuan baku berlaku sama di semua tempat, wilayah, bahkan di
semua negara.
d. Bab 4 Pengukuran Berat
Alat untuk mengukur berat benda dinamakan timbangan.
Kegiatan mengukur berat benda disebut menimbang.

e. Bab 5 Perkalian Bilangan


1) Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan suku yang
sama.
Contoh:
2 × 6 = 6 + 6 = 12
3 × 4 = 4 + 4 + 4 = 12
2) Semua bilangan dikalikan dengan 0 (nol) hasilnya sama dengan
0 (nol).
3) Semua bilangan dikalikan dengan 1 (satu) hasilnya sama
dengan bilangan itu.
18

4) Fakta perkalian merupakan perkalian dasar bilangan 1 sampai


100.
Dalam perkalian bilangan berlaku sifat pertukaran.
a×b=b×a
5) Perkalian dengan bilangan 2 merupakan penjumlahan dua
bilangan yang sama.
Contoh:
2×1=1+1=2
2 × 5 = 5 + 5 = 10
f. Bab 6 Pembagian Bilangan
1) Pembagian adalah pengurangan yang berulang.
Bilangan yang digunakan untuk mengurangi adalah bilangan
pembagi.
2) Fakta pembagian merupakan dasar pembagian bilangan-
bilangan yang lebih besar.
3) Semua bilangan tidak dapat dibagi dengan nol.
4) Perkalian suatu bilangan dengan 2 sama dengan menjumlahkan
bilangan tersebut dengan bilangan itu sendiri.
5) Hasil pembagian oleh bilangan 2 adalah sebuah bilangan yang
jika dijumlahkan dengan dirinya sendiri hasilnya adalah
bilangan yang dibagi 2 tersebut.
6) Hubungan antara perkalian dan pembagian adalah sebagai
berikut.
Jika a × b = c, maka c : a = b dan c : b = a
Contoh:
6 × . . . . = 24, dapat diubah menjadi 24 : 6 = . . . .
24 – 6 – 6 – 6 – 6 = 0
Ada 4 suku, sehingga 24 : 6 = 4
Jadi, 6 × 4 = 24
19

7) Aturan untuk pengerjaan operasi hitung campuran yang


mempunyai tingkatan sama, yaitu perkalian dan pembagian
dimulai dari operasi hitung yang pertama (dari kiri).
g. Bab 7 Bangun Datar
1) Ruas garis pada bangun datar
Ruas garis adalah bagian dari garis yang memiliki dua ujung
berbeda. Pada bangun datar terdapat ruas-ruas garis. Ruas garis
pada bangun datar disebut sisi.

Bangun segi empat memiliki 4 ruas garis

Bangun segitiga memiliki 3 ruas


garis
2) Sisi, Sudut, dan Titik Sudut pada Bangun Datar Ruas-ruas
a) Garis pada bangun datar disebut sisi.
b) Sisi-sisi yang saling bertemu membentuk sudut.
c) Titik pertemuan dua sisi atau ruas garis disebut titik sudut.

Sisi

Sudut

Titik
Sudut
Segi empat memiliki 4 sisi, 4 sudut, dan 4 titik sudut.
Segitiga memiliki 3 sisi, 3 sudut, dan 3 titik sudut.
20

Berdasarkan materi Matematika kelas 2 tersebut, peneliti


melakukan penelitian pada materi perkalian sesuai dengan Kompetensi
Dasar (KD) Matematika SD/MI “3.4 Menjelaskan perkalian dan
pembagian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai
dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan perkalian
dan pembagian” dan “4.4 Menyelesaikah masalah perkalian dan
pembagian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai
dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan perkalian
dan pembagian” (Permendikbud, 2013 : 88). Pada perkalian kelas 2
terdapat materi konsep dasar matematika dan soal cerita. Penelitian ini
difokuskan pada materi konsep dasar matematika. Konsep dasar
perkalian adalah penjumlahan yang berulang, inilah yang
menyebabakan A x B berbeda dengan B x A, sebab A x B = B + B + B
(sebanyak A kali), sedangkan B x A = A + A + A (sebanyak B kali).
Hal tersebut yang membuat siswa sulit memahami konsep dasar
perkalian.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Peneliti terdahulu yang relevan terhadap penelitian yang akan diteliti
untuk membangun “body of knowledge” dari penelitian yang dilakukan.
Adapun yang menjadi bahan tinjauan skripsi ini adalah:
1. Jurnal karya Apolonius Untung, Dwi Cahyadi Wibowo, dan
Muhammad Rian Subekti (Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, Vol.
4, No. 1, April 2021) dengan judul “Analisis Hasil Belajar Pada
Kurikulum 2013 di Kelas V SD Negeri 22 SP.5 Manis Raya Tahun
Pelajaran 2019/2020”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa Faktor pendukung hasil belajar siswa pada kurikulum 2013
yaitu minat belajar dan kesiapan siswa, dukungan dari orang tua,
media pembelajaran, selalu mengelola kelas sebelum memulai
pembelajaran, melakukan KKG setiap bulan.
21

2. Artikel Penelitian karya Prastika Wahyuni Nurintiyas (Universitas


Trunojoyo Madura, Jawa Timur, Indonesia) dengan judul “Analisis
Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SDN Demangan 2
Bangkalan”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Matematika yaitu
guru kurang bervariatif dan efisien menggunakan sebuah model atau
metode pembelajaran, media pembelajaran guna menunjang proses
pembelajaran dan keaktifan siswa di kelas.
3. Jurnal karya Heronimus Delu Pingge dan Muhammad Nur Wangid
(STKIP Weetebula, Universitas Negeri Yogyakarta) dengan judul
“Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Di
Kecamatan Kota Tambolaka”. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan guru dalam memanfaatkan media belajar sangat
berpengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa.
Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh 2 faktor, yaiut faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal diantaranya minat dan kesiapan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Sedangkan faktor eksternal yaitu dukungan orang tua,
media, metode dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengajukan anggapan dasar
atau kerangka pemikiran menurut Slameto (2013:52-72) sebagai berikut:
22

Pembelajaran Matematika

Hasil Belajar Siswa

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Hasil Belajar

Faktor Internal: Faktor Eksternal:


1. Fisiologis 1. Orang tua
2. Psikologis 2. Sekolah
3. Masyarakkat

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

D. Asumsi Penelitian
Jika orang tua siswa mendukung siswa serta guru menggunakan
media, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat dan menarik, siswa
akan termotivasi untuk belajar matematika sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif. Creswell dan Clark (dalam Karunia, 2017:3)
mengemukakan bahwa penelitian kualitatif merupakan metode-metode
untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu
atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau
kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya
penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-
prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari partisipan, menganalisis
data secara induktif mulai dari tema-tema khusus ke tema-tema umum, dan
menafsirkan makna data. Penelitian ini menerapkan cara pandang
penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna individual dan
menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan. Laporan akhir penelitian
memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Gegunung Kecamatan Sumber
Kabupaten Cirebon. Secara keseluruhan kegiatan dilakukan sejak Maret
sampai dengan Agustus 2022.

23
24

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus September

1 Observasi pra
penelitian

2 Bimbngan
dan
penyusunan
proposal

3 Seminar
proposal

4 Pengumpulan
data lapangan

5 Bimbingan
dan
penyusunan
laporan akhir

6 Sidang
skripsi

C. Objek dan Subjek Penelitian


Objek penelitiannya adalah hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika konsep dasar perkalian. Berdasarkan objek tersebut
maka yang menjadi subjek penelitian yaitu siswa kelas II SDN 1
Gegunung dan wali kelas II SDN 1 Gegunung.
25

D.
26

D. Sumber Data
Sumber penelitian ini meliputi:
1. Sumber data primer yaitu melalui wawancara bersama guru dan siswa
kelas II SDN 1 Gegunung.
2. Sumber data sekunder, yaitu meliputi studi pustaka dengan buku dan
jurnal terkait dan dokumentasi.

E. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan pedoman peneliti dalam
mengadakan pengamatan dan pencarian sistematik terhadap fenomena
yang diteliti. Pedoman ini berkaitan dengan situasi dan kondisi di SDN
1 Gegunung.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi
Muncul
No Aspek yang diamati Tida Keterangan
Ya
k

SISWA

Siswa dalam kondisi


1
sehat

Siswa bersemangat saat


2 pembelajaran
matematika

Siswa aktif dalam proses


3
pembelajaran

Siswa mengerjakan
4
tugas dari guru

GURU

Pengggunaan metode
5
yang menarik
27

Guru menggunakan
6
media pembelajaran

Pembelajaran berpusat
7
pada peserta didik

Sarana dan Prasarana

Kondisi ruang kelas


1
yang baik

Kelengkapan sarana dan


2
prasarana di kelas

2. Wawancara
Menurut Fathurrahman dan Sutikno (dalam Juanah, 2008:58),
wawancara adalah komunikasi langsung antara yang mewawancara
dengan yang diwawancara. Ada dua jenis wawancara yang dapat
digunakan yaitu:
a. Wawancara terpimpin yang dikenal dengan wawancara terstruktur
b. Wawancara tidak terpimpin yang dikenal dengan wawancara
bebas.
Jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara
terpimpin. Wawancara ini dilakukan dengan guru kelas dan siswa
kelas II SDN 1 Gegunung.
3. Tes
Tes yang digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar
matematika siswa kelas II SDN 1 Gegunung adalah tes tertulis. Tes
yang dilakukan dalam bentuk pilihan ganda (PG). Tes disusun sesuai
dengan kisi-kisi. Berikut ini kisi-kisi soal matematika yang akan
dilaksanakan pada siswa kelas II SDN 1 Gegunung:
28

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Matematika

Kompetensi Level Bentuk No.


Indikator Materi
Dasar (KD) Kognitif Soal Soal

3.4. 3.4.2 Menghitung Pemahaman PG 1


Menjelaskan menyatakan perkalian
perkalian dan kalimat bilangan Pemahaman PG 2
pembagian matematika sebagai
Aplikasi PG 3
yang dengan yang penjumlahan
hasil kali berkaitan berulang. Aplikasi PG 4
sehari-hari dengan
serta masalah Aplikasi
mengaitkan perkalian
perkalian dan dengan
sampai dengan benar.
100 dalam 3.4.2.
kehidupan menyatakan
melibatkan perkalian PG 5
bilangan cacah dua bilangan
pembagian sebagai
penjumlahan
berulang
dengan
benar.

4.4 4.4.1. Menghitung


Menyelesaika menghitung perkalian Aplikasi PG 6
n masalah hasil kali dua bilangan
perkalian dua bilangan
dan cacah
pembagian sampai 100 Aplikasi PG 7
yang dengan
melibatkan benar
bilangan cacah
dengan hasil Aplikasi PG 8
kali
sampai dengan
100 dalam
kehidupan Aplikasi PG 9
sehari-hari
29

serta
mengaitkan
Aplikasi PG 10
perkalian dan
pembagian

4. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan,
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar
hidup, sketsa, dll. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu berupa foto-
foto selama penelitian berlangsung di SDN 1 Gegunung. Foto tersebut
berguna sebagai data pelengkap dalam penelitian di SDN 1 Gegunung.

F. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memeperoleh data dan ketererangan-keterangan yang
dibutuhkan dalam penelitian, peneliti menentukan teknik pengumpulan
data yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan proses sistematis dalam merekam pola
perilaku manusia, objek dan kejadian-kejadian tanpa menggunakan
pertanyaan atau komunikasi dengan subjek. Proses tersebut mengubah
fakta menjadi data. Observasi adalah pengamatan langsung para
pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengalaman
langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan. Metode observasi ini
dilakukan agar dapat menyajikan gambaran realistik perilaku atau
kejadian untuk membantu mengerti perilaku manusia. Peneliti
melakukan observasi dengan mengamati secara langsung proses
pembelajaran matematika. Peneliti mengamati sikap, perilaku, atau
30

respon siswa dalam proses belajar mengajar. Tidak hanya itu, peneliti
juga mengamati bagaimana guru dalam menyampaikan materi
pelajaran. Peneliti mengikuti proses belajar mengajar dari awal sampai
akhir untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Observasi dilakukan di
SDN 1 Gegunung Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.
2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2020: 142) wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Di sini
penelitilah yang berperan aktif untuk bertanya dan memancing
pembicaraan menuju masalah tertentu kepada informan, agar
memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada, sehingga diperoleh
data penelitian. Penggunaan metode wawancara ini dimaksudkan
untuk mendapatkan keterangan secara face to face, artinya secara
langsung berhadapan dengan informan. Hal ini juga dimaksudkan
untuk mencari kelengkapan data yang diperoleh. Wawancara ini
dilakukan dengan guru kelas dan siswa kelas II SDN 1 Gegunung.
3. Tes
Menurut Purwanto (2012: 149) metode tes merupakan seperangkat
instrumen atau alat yang diberikan kepada seseorang dengan maksud
untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi
penentu skor angka. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Metode tes merupakan teknik pengumpulan
datanya dengan cara memberikan serangkaian tugas yang diberikan
kepada objek yang diteliti agar mendapat suatu jawaban atau nilai,
yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
31

4. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2020: 240) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi,
peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,
gambar hidup, sketsa, dll. Sedangkan menurut Rohmad dan
Supriyanto (2015:31) dokumentasi merupakan metode pengumpulan
data dengan cara mengumpulkan catatan peristiwa yang sudah berlalu,
tulisan, gambar atau karya-karya yang bersifat monumental. Studi
dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi
dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

G. Validasi Data
Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini, digunakan
teknik kriteria derajat kepercayaan, yaitu:
1. Ketentuan Pengematan
Ketentuan pengamatan adalah mencari keabsahan data dengan
teliti dan ketekunan mengenai data-data yang dicari. Teknik ini
mengharuskan peneliti mengumpulkan data dan analisis data dengan
konsisten. Mengharuskan peneliti melakukan pengamatan secara teliti,
terperinci, dan terus menerus secara bertahap selama proses penelitian
di lapangan.
2. Triangulasi
Teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono. 2020:
241) . Dalam hal ini peneliti menggabungkan data-data yang berbeda
digabungkan menjadi satu untuk mencari hal yang benar. Peneliti
dalam hal ini akan mengabungkan pengumpulan dari wawancara,
32

observasi dan tes tulis untuk memberikan data yang benar-benar


akurat.

H. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles
and Huberman (dalam Sugiyono, 2020: 92-99), dimana aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data yaitu:
1. Reduksi Data (data reduction)
Reduksi data adalah merangkum, memilah hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Proses reduksi data ini tidak dilakukan pada akhir
penelitian saja, tetapi dilakukan secara terus-menerus sejak proses
pengumpulan data berlangsung karena reduksi data ini bukanlah suatu
kegiatan yang terpisah dan berdiri sendiri dari proses analisis data,
akan tetapi merupakan bagian dari proses analisis itu sendiri.
Tahap reduksi data penelitian ini adalah:
a. Mengoreksi hasil tes yang dikerjakan siswa, kemudian
mengelompokkan berdasarkan banyaknya jawaban yang benar.
b. Menghitung tingkat keberhasilan proses pembelajaran.
c. Menganalisis angka indeks kesukaran butir soal.
d. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang
baik kemudian ditrasformasikan ke dalam catatan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Data Display merupakan suatu proses pengorganisasian data
sehingga mudah dianalisis dan disimpulkan. Penyajian data ini
merupakan hasil reduksi data yang telah dilakukan sebelumnya agar
33

menjadi sistematis dan bisa diambil maknanya, karena biasanya data


yang terkumpul tidak sistematis. Penyajian data dalam penelitian ini
berbentuk uraian narasi serta dapat diselingi dengan gambar, skema,
matriks, tabel, rumus, dan lain-lain. Hal ini disesuaikan dengan jenis
data yang terkumpul dalam proses pengumpulan data, baik dari hasil
observasi partisipan, wawancara mendalam, maupun studi
dokumentasi.
3. Verifikasi Data/Penarikan Kesimpulan
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Sekolah
SDN 1 Gegunung terletak di Jl. Ki Ageng Tapa No. 02 Kelurahan
Gegunung Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. SDN 1 Gegunung
mendapat akreditasi B. Terdapat 385 siswa terdiri dari 183 siswa laki-
laki dan 202 siswa perempuan. Guru di SDN 1 Gegunung ada 12 dan 2
tenaga pendidik. Terdapat 12 rombongan belajar yang terdiri dari 2
rombel di setiap kelas. Sarana dan prasarana di SDN 1 Gegunung yaitu
terdapat 10 ruang kelas, 1 perpustakaan, 1 ruang kepala sekolah, 1
ruang guru, 1 ruang, dan 4 toilet.
Visi dan misi SDN 1 Gegunung "terwujudnya insan cerdas,
terampil, berdasarkan imtaq dan iptek serta karakter bangsa yang
berbudaya dan berwawasan lingkungan ". Misi di SDN 1 Gegunung
yaitu:
a. Mengembangkan sikap dan perilaku keagamaan di lingkungan
dalam dan luar sekolah.
b. Menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga tumbuh
semangat kerja yang tinggi bagi setiap warga sekolah.
c. Menciptakan proses belajar mengajar yang efektif sehingga potensi
siswa berkembang.
d. Melakukan pembelajaran dengan menerapkan kemajuan IPTEK.
e. Mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi pada
kebudayaan.
f. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, indah, dan
nyaman.
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum
pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan
ini adalah sebagai berikut :
33
34

a. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas


berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa.
b. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas
yang berwawasan lingkungan.
c. Mengembangkan budaya sekolah yang kondusif untuk mencapai
tujuan pendidikan dasar.
d. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian
dari pendidikan budaya dan karakter bangsa.
e. Menjalin kerjasama lembaga pendidikan dengan media dalam
mempublikasikan program sekolah.
f. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar – besarnya
dalam proses pembelajaran.

Peneliti melakukan penelitian di kelas 2 B SDN 1Gegunung yang


berjumlah 29 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 11 siswa
perempuan. Namun ketika melakukan penelitian ada 24 siswa, karena
5 siswa tidak hadir dengan alasan sakit.
2. Hasil Belajar Matematika Siswa
Peneliti melakukan tes hasil belajar untuk mengukur kemampuan
siswa dalam memahami materi konsep dasar perkalian. Tes ini berupa
tes pilihan ganda berjumlah 10 soal. Berikut ini nilai matematika siswa
kelas II SDN 1 Gegunung:
Tabel 4.1 Tabel Nilai Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas II

No Inisial Nama Nilai Keterangan

1 FMA 80 Tuntas

2 JA 70 Tuntas

3 K 80 Tuntas

4 KSN 90 Tuntas

5 MAA 80 Tuntas

6 MF 70 Tuntas
35

7 MH 60 Belum Tuntas

8 MKA 70 Tuntas

9 MR 50 Belum Tuntas

10 MRZ 80 Tuntas

11 PH 70 Tuntas

12 PNA 60 Tuntas

13 RARF 80 Tuntas

14 RK 50 Belum Tuntas

15 RK 60 Belum Tuntas

16 R 70 Tuntas

17 RHM 70 Tuntas

18 S 60 Belum Tuntas

19 SM 70 Tuntas

20 S 50 Belum Tuntas

21 SW 60 Belum Tuntas

22 S 80 Tuntas

23 SWS 80 Tuntas

24 ZA 40 Belum Tuntas

Rata-rata 68,3

Hasil belajar matematika materi konsep dasar perkalian pada


siswa kelas II SDN 1 Gegunung yang berjumlah 24 siswa, 8 siswa
belum tuntas dan 16 siswa tuntas. KKM kelas II di SDN 1 Gegunung
adalah 65. Berdasarkan nilai tersebut, 1 siswa memperoleh nilai
dengan kategori baik sekali (A) rentang nilai (86-100), 7 siswa
memperoleh nilai dengan kategori baik (B) rentang nilai (76-85), 11
36

siswa memperoleh nilai dengan kategori cukup (C) rentang nilai (56-
75), dan 5 siswa memperoleh nilai dengan kategori kurang (D)
rentang nilai (10-55). Sedangkan untuk nilai rata-rata siswa kelas II B
adalah 68,3 memperoleh kategori cukup (C).
Siswa dinyatakan tuntas jika telah mendapatkan nilai sekurang
kurangnya 65 dan di bawah 65 dinyatakan belum tuntas. Sedangkan
ketuntasan belajar secara klasikal yaitu mengukur tingkat keberhasilan
proses pembelajaran siswa. Untuk menghitung persentase ketuntasan
belajar klasikal digunakan rumus:
P=
∑ jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65 x 100 %
∑ siswamengikuti
( Sumber: Agung Purwoko, 2001: 130) tes
Keterangan:
P = Presentase ketuntasan

Tabel 4.2 Kriteria Keberhasilan Proses Pembelajaran

No. Tingkat Keberhasilan Predikat Keberhasilan

1 76% - 100% Sangat baik

2 60% - 75% Baik

3 < 60 % Kurang

( Sumber: Djamarah dan Zain, 2006: 107)


Tingkat keberhasilan proses pembelajaran dikatakan berhasil
apabila mencapai ≥ 75 % (Djamarah dan Zain, 2006: 108). Tingkat
keberhasilan proses pembelajaran siswa kelas II B yang berjumlah 24
siswa, 16 siswa tuntas dan 8 siswa belum tuntas. Hasil perhitungan
persentase ketuntasan belajar siswa kelas II B adalah 67 %. Tingkat
keberhasilan proses pembelajaran siswa kelas II B masuk dalam
kategori baik, karena berada pada rentang 60 – 75 %. Dari hasil
37

tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran mata


pelajaran matematika materi konsep dasar perkalian di kelas II B
belum berhasil. Perlu adanya peningkatan sampai mencapai ≥75 %
dari total jumlah siswa telah lulus KKM dengan nilai sekurang-
kurangnya 65.
Hasil tes tertulis 10 soal pilihan ganda yang dilakukan kepada 24
siswa kelas II B SDN 1 Gegunung tentang konsep dasar perkalian
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Tes Tulis

Jumlah siswa menjawab Jumlah siswa menjawab


No. Soal
benar salah

1 24 0

2 12 12

3 4 20

4 6 18

5 6 18

6 20 4

7 23 1

8 22 2

9 24 0

10 23 1

Hasil tes tertulis tersebut, peneliti melakukan analisis angka indeks


kesukaran soal. Menurut Witherington (dalam Anas, 2012:317) angka
indeks kesukaran butir soal itu besarnya antara 0,00 sampai dengan
1,00. Semakin besar angka indeks kesukaran maka soal semakin
mudah. Berikut ini tabel angka indeks kesukaran menurut
Witherington.
38

Tabel 4.4 Angka Indeks Kesukaran Butir Soal

0 – 0,25 Soal kategori sukar.

0,25 – 0,75 Soal kategori sedang

0,75 – 1,00 Soal kategori mudah

Untuk tes objektif dalam menghitung tingkat kesukaran butir soal


dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
B
P=
Js
Keterangan:
P : Angka indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa menjawab soal dengan benar
Js : Jumlah siswa yang menjawab
Berikut ini analisis angka indeks kesukaran butir soal yang
dilakukan kepada 24 siswa kelas II B SDN 1 Gegunung tentang
konsep dasar perkalian:
a. Soal nomor 1, 24 siswa menjawab benar
B
P=
Js
24
=
24
=1
Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 1,00 termasuk
kategori soal mudah.
b. Soal nomor 2, 12 siswa menjawab benar dan 12 siswa menjawab
salah
B
P=
Js
12
=
24
= 0,5
39

Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 0,5 termasuk


kategori soal sedang.
c. Soal nomor 3, 4 siswa menjawab benar dan 20 siswa menjawab
salah
B
P=
Js
4
=
24
= 0,16
Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 0,16 termasuk
kategori soal sukar.
d. Soal nomor 4, 6 siswa menjawab benar dan 18 siswa menjawab
salah
B
P=
Js
6
=
24
= 0, 25
Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 0,25 termasuk
kategori soal sukar.
e. Soal nomor 5, 6 siswa menjawab benar dan 18 siswa menjawab
salah
B
P=
Js
6
=
24
= 0, 25
Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 0,25 termasuk
kategori soal sukar.
f. Soal nomor 6, 20 siswa menjawab benar dan 4 siswa menjawab
salah
B
P=
Js
40

20
=
24
= 0, 83
Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 0, 83 termasuk
kategori soal mudah.
g. Soal nomor 7, 23 siswa menjawab benar dan 1 siswa menjawab
salah
B
P=
Js
23
=
24
= 0, 95
Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 0, 95 termasuk
kategori soal mudah.
h. Soal nomor 8, 22 siswa menjawab benar dan 2 siswa menjawab
salah
B
P=
Js
22
=
24
= 0, 91
Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 0,91 termasuk
kategori soal mudah.
i. Soal nomor 9, 24 siswa menjawab benar
B
P=
Js
24
=
24
=1
Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 1,00 termasuk
kategori soal mudah.
j. Soal nomor 10, 23 siswa menjawab benar dan 1 siswa menjawab
salah
41

B
P=
Js
23
=
24
= 0, 95
Angka indeks kesukaran butir soal nomor 1 adalah 0, 95 termasuk
kategori soal mudah.
Berdasarkan hasil analisis angka indeks kesukaran butir soal yang
dilakukan kepada 24 siswa kelas II B SDN 1 Gegunung tersebut, butir
soal nomor 3, 4, dan 5 termasuk sukar. Butir soal nomor 2 termasuk
sedang, dan butir soal nomor 1, 6 , 7, 8, 9, dan 10 termasuk soal
mudah. Dari banyaknya siswa menjawab benar, butir soal nomor 6-10
membuktikan bahawa siswa mampu menghitung, namun tidak
memahami konsep dasar perkalian. Siswa kelas II B masih belum
memahami bahwa konsep dasar perkalian adalah penjumlahan yang
berulang, inilah yang menyebabakan A x B berbeda dengan B x A,
sebab A x B = B + B + B (sebanyak A kali), sedangkan B x A = A + A
+ A (sebanyak B kali) (Kemendikbud,2017).

3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa


Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN 1 Gegunung
ada beberapa data yang terkumpul dari lembar observasi dan
instrumen wawancara untuk mengetahui fakto-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Berikut ini hasil observasi dan
wawancara kepada wali kelas dan siswa kelas II SDN 1 Gegunung.
42

Tabel 4.5 Hasil Observasi


Muncul
No Aspek yang diamati Keterangan
Ya Tidak

SISWA

Siswa dalam kondisi Seluruh siswa dalam


1 √
sehat keadaan sehat

Siswa bersemangat saat Banyak siswa yang


2 pembelajaran √ melamun saat KBM.
matematika

Siswa lebih banyak


Siswa aktif dalam
3 √ diam dan suka keliling
proses pembelajaran
kelas

Siswa mengerjakan Seluruh siswa


4 √
tugas dari guru mengerjakan tugas

GURU

Pengggunaan metode Guru menggunakan


5 √
yang menarik metode ceramah

Guru tidak
Guru menggunakan
6 √ menggunakan media
media pembelajaran
pembelajaran

Pembelajaran berpusat Pembelajaran berpusat


7 √
pada peserta didik pada guru

Sarana dan Prasarana

Kondisi ruang kelas Kondisi kelas sangat


1 √
yang baik baik

Kelengkapan sarana dan Sarana dan prasarana di


2 √
prasarana di kelas kelas lengkap

Hasil pemantauan atau observasi di kelas II B SDN 1 Gegunung,


ketika mereka sedang mengikuti pembelajaran matematika secara
43

luring, terdapat beberapa hal yang ditemukan oleh peneliti yang dapat
diasumsikan menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa,
baik faktor internal maupun internal, diantaranya faktor internal,
seluruh siswa kelas II dalam keadaan sehat tidak memiliki gangguan
penglihatan maupun pendengaran. Sebagian dari siswa tersebut ada
yang tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan sungguh-
sungguh. Misalnya ada yang melamun sendiri, bermain sendirian dan
berkeliling kelas. Hal ini ditandai dengan kurangnya siswa dalam
mengajukan dan menjawab pertanyaan.
Faktor eksternal, dalam pembelajaran matematika praktik secara
langsung sangat penting agar kemampuan berhitung siswa dan
kemampuan memahami konsep semakin meresap dalam diri siswa.
Akan tetapi kurangnya media pembelajaran yang dapat digunakan
untuk membantu proses belajar siswa berdampak pada keaktifan siswa
saat belajar, kurang meresapnya kemampuan berhitung, serta
kurangnya memahami konsep. Dilihat dari ruang kelas, ruang kelas II
nyaman, sarana dan prasaranacukup lengkap untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hasil wawancara dengan guru kelas II ditemukan beberapa
informasi yaitu seluruh siswa dalam keadaan sehat ketika proses
pembelajaran di kelas dan tidak mengalami gangguan pengindraan.
Terkait sikap dan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika
menurut beliau ada aktif ada yang tidak. Ada yang fokus
mendengarkan ada juga yang suka melamun. Biasanya guru membuat
siswa aktif dengan cara bertanya kepada siswa secara acak, agar siswa
selalu siap, dan maju ke depan untuk menuliskan jawaban di papan
tulis. Menurut guru kelas II siswa sangat antusias jika menuliskan
jawaban di papan tulis. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Guru tidak menggunakan media pembelajaran pada saat
mengajar matematika, yang menyebabkan siswa tidak semangat
belajar matematika.
44

Peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran, dimana


guru harus memberikan penjelasan terkait sebuah materi yang
terkadang materi tersebut membutuhkan media pembelajaran agar
siswa mudah untuk memahami materi yang diajarkan. Selain guru,
faktor keluarga sangat berpengaruh pada hasil bealajar siswa seperti
perhatian orang tua dan motivasi orang tua kepada siswa. Menurut
guru kelas II orang tua harus mendampingi anak saat belajar untuk
memberikan motivasi kepada anak agar semangat belajar.
Penelitian ini peneliti melakukan wawancara mengenai faktor –
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kepada 10 siswa,
5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Hasil wawancara untuk
faktor internal, seluruh siswa dalam keadaan sehat ketika proses
belajar mengajar berlangsung dan seluruhnya tidak memiliki gangguan
pengindraan. Ketika ditanya tentang minatnya dalam mata pelajaran
matematika, 5 siswa menjawab menyukai matematika dan 5 siswa
tidak menyukai matemtika. Dalam proses belajar mengajar 5 siswa
semangat dan 5 siswa tidak semangat ketika belajar matematika di
kelas. Seluruh siswa mengerjakan tugas dari guru, ketika ada PR siswa
biasa mengerjakan di malam hari, namun ada juga yang mengerjakan
PR ketika pulang sekolah.
Hasil wawancara mengenai faktor eksternal, seluruh siswa belajar
di rumah dengan orang tua. Siswa juga mengerjakan tugas dibantu
orang tua, beberapa siswa mengerjakan sendiri tugas dari guru
kemudian ketika jawaban siswa salah orang tua siswa mengoreksinya.
Hal ini membuktikan bahwa orang tua siswa kelas II SDN 1 Gegunung
sangat perhatian kepada siswa dan memotivasi siswa agar giat belajar.
Ketika ditanya tentang fasilitas sekolah, seluruh siswa menjawab
nyaman belajar di kelas namun guru tidak menggunakan media
pembelajaran ketika mengajar di kelas. Hasil wawancara mengenai
faktor masyarakat, seluruh teman sebaya siswa di rumah bersekolah,
hal ini memberikan motivasi kepada siswa agar sekolah.
45

Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor


keluarga sangat berpengaruh pada hasil bealajar siswa seperti
perhatian orang tua dan motivasi orang tua kepada siswa. Faktor
sekolah turut mempengaruhi hasil belajar siswa. Lingkungan sekolah
merupakan tempat dimana para siswa melakukan kegiatan belajar.
Kualitas guru, strategi, metode mengajar, media pembelajaran dan
keadaan sarana dan prasarana sekolah sangat berpengaruh pada hasil
bealajar siswa. Faktor masyarakat juga dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa, jika lingkungan tempat tinggal siswa masyarakatnya
dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya
bersekolah hal ini akan mendorong anak giat belajar.

B. Pembahasan
Peneliti melakukan observasi, wawancara, dan tes tertulis di kelas II
SDN 1 Gegunung. Peneliti menemukan bahwa dalam proses belajar
mengajar di kelas, guru menggunakan strategi pembelajaran langsung,
karena proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Metode yang
digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Guru juga tidak
menggunakan media pembelajaran selama proses belajar mengajar. Hal
tersebut yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
kelas II SDN 1 Gegunung.
Hasil tes matematika materi konsep dasar perkalian pada siswa kelas
II SDN 1 Gegunung yang berjumlah 24 siswa, 8 siswa belum memenuhi
Kritera Ketuntasan Minimum (KKM) dan 16 siswa tuntas, dengan nilai
rata-rata 68,3. KKM untuk mata pelajaran matematika kelas II di SDN 1
Gegunung adalah 65. Tingkat keberhasilan belajar siswa kelas II B adalah
67 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
mata pelajaran matematika materi konsep dasar perkalian di kelas II B
belum berhasil. Perlu adanya peningkatan sampai mencapai ≥75% dari
total jumlah siswa telah lulus KKM dengan nilai sekurang-kurangnya 65.
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas II guru sebaiknya
46

memilih strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, agar siswa aktif
dalam proses pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran yang
tepat dan menarik agar memotivasi siswa untuk belajar matematika
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Strategi yang digunakan di kelas 2 SDN 1 Gegunung adalah strategi
langsung yang pembelajarannya masih berpusat pada guru sehingga siswa
tidak berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat
menggunakan strategi diskoveri (Discovery learning) agar pembelajaran
berpusat pada siswa. Menurut Sobel (dalam Rosali dan Mukhtar,
2013:217) Strategi pembelajaran diskoveri (Discovery learning) adalah
prosedur pembelajaran yang menitikberatkan studi individu, manipulasi
objek-objek, dan eksperimen yang dilaksanakan siswa sebelum mengambil
kesimpuan. Diskoveri adalah belajar mencari dan menemukan sendiri.
Dalam penerapan strategi diskoveri siswa memperoleh kebebasan belajar
secara mandiri untuk mengolah informasi yang diperolehnya. Pada strategi
diskoveri, pengajaran betul-betul menjadi student centered. Peran guru
dalam proses belajar mengajar, lebih banyak sebagai fasilisator belajar
siswa sehingga yang penting diupayakan bagaimana siswa belajar
bukannya bagaimana guru mengajar.
Menurut Djamarah (dalam Rosali dan Mukhtar, 2013:217-218) secara
garis besar prosedur strategi diskoveri adalah : (1) simulasi, Guru mulai
bertanya dengan mengajukan persoalan baik secara lisan atau tulisan, atau
menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang membuat
permasalahan. (2) pengumpulan data. Untuk menjawab pertanyaan ini,
siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan dengan melakukan uji coba sendiri (eksperimen), (3) pengolahan
data. Semua informasi hasil ekperimen diolah, diklasifikasikan, ditabulasi
bahkan bila perlu dihitung serta ditafsirkan, (4) pembuktian. Berdasarkan
hasil pengolahan atau tafsiran, pertanyaan yang terdahulu kemudian dicek,
apakah terjawab atau tidak. Apakah terbukti atau tidak, dan (5) penarikan
47

kesimpulan. Tahap selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi tadi, siswa


belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu.
Kelebihan strategi diskoveri menurut Slavin (dalam Rosali dan
Mukhtar, 2013:218) adalah (1) Keterlibatan siswa secara maksimal
dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara logis dan
sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap
percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses discovery.
Sedangkan kelemahan menurut Slavin (dalam Rosali dan Mukhtar,
2013:218) yaitu strategi diskoveri juga dapat menghasilkan kesalahan dan
membuang buang waktu. Namun telah dikembangkan Guided Discovery
Learning, dimana guru memainkan peran yang lebih aktif dengan
memberikan petunjuk, menata bagian-bagian suatu kegiatan, atau
memberikan garis besar. Penelitian terdahulu oleh Rosali dan Mukhtar
(2013) yang berjudul Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika membuktikan bahwa hasil belajar matematika
siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
discovery lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang diajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran langsung.
Penggunaan metode sangat membantu guru dalam mengajar. Selama
proses pembelajaran berlangsung, guru juga hendaknya mampu
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga terjadi
interaksi antara guru dan siswa. Metode yang digunakan di kelas 2 adalah
metode ceramah. Dimana guru hanya menjelaskan materi matematika
dengan cara ceramah sehingga siswa kurang memahami materi dan mudah
bosan saat pembelajaran berlangsung. Salah satu strategi yang dianggap
tepat untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan penerapan
pembelajaran melalui metode permainan. Sebagaimana dikemukakan oleh
Mayke (dalam Setyawan, 2018:104) belajar dengan bermain akan
memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang,
menemukan sendiri, bereksplorasi serta mempraktekkannya. Menurut
Sadiman (dalam Setyawan, 2018:104) permainan dapat dipakai untuk
48

mempraktekkan keterampilan membaca dan berhitung sederhana. Sebuah


penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Setyawan , 2018) yang berjudul
Metode Permainan Bingo Matematik Pada Materi Operasi Hitung Pecahan
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV membuktikan bahwa aktivitas
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode
permainan dikategorikan aktif dan hasil belajar siswa meningkat.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik dapat
memotivasi siswa untuk belajar matematika sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. guru kelas 2 SDN 1 Gegunung tdak
menggunakan media pembelajaran saat mengajar matematika sehingga
siswa sulit memahami materi. Hal tersebut yang menyebabakan rendahnya
hasil belajar matemtika di kelas 2. Salah satu media pembelajaran yang
menarik yaitu media gambar. Menurut Sudjana (dalam Utami, 2018:141)
media gambar adalah media visual dalam bentuk grafis. Media grtafis
didifinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan
secara jelas dam kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata
dan gambar-gambar. Kelebihan dan kekurangan media gambar menurut
Basuki dan Farida (dalam Utami, 2018:142) kelebihan dan keterbatan
media gambar yaitu (1) mudah didapat; (2) umumnya murah harganya; (3)
mudah digunakan; (4) dapat memperjelas suatu masalah; (5) lebih realistis;
(6) dapat membantu pengawasan dan pengamatan; (7) dapat mengatasi
keterbatasan ruang. Sedangkan kekurangan media gambar yaitu (1)
semata-mata hanya medium visual; (2) ukuran gambar seringkali kurang
tepat untuk pengajaran dalam kolompok besar; (3) memerlukan
ketersediaan sumber ketrampilan dan kejelian guru untuk dapat
memanfaatkannya; (4) hanya menekankan persepsi indra mata; (5) gambar
benda yang terlalu komplek, kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran;
(6) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar; (7) memerlukan
keterbatasan sumber dan ketrampilan kejelian untuk dapat
memanfaatkannya.
49

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Utami (2019) yang berjudul


Penggunaan Media Gambar Untuk Menngkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa, dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi
pembelajaran perkalian dan pembagian. Dengan digunakannya media
pembelajaran, siswa akan lebih tertarik untuk belajar dan tidak bosan saat
pembelajaran berlangsung di kelas.
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran
guru sangat penting dalam proses pembelajaran, dimana guru harus
memberikan penjelasan terkait sebuah materi yang terkadang materi
tersebut membutuhkan media pembelajaran agar siswa mudah untuk
memahami materi yang diajarkan. Guru juga harus memilih strategi
pembelajaran yang berpusat pada siswa, agar siswa aktif dalam proses
pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan
menarik akan memotivasi siswa untuk belajar matematika sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dipaparkan, maka penelitin ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melakukan suatu kegiatan belajar. Kemampuan yang diperoleh
tersebut berbentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil
belajar setiap akhir pembelajaran. Hasil tes tertulis yang dilakukan di
kelas II B SDN 1 Gegunung, tentang konsep dasar perkalian, 8 siswa
belum memenuhi Kritera Ketuntasan Minimum (KKM) dan 16 siswa
tuntas, dengan nilai rata-rata 68,3. Tingkat keberhasilan belajar siswa
kelas II B adalah 67 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran mata pelajaran matematika materi konsep dasar
perkalian di kelas II B belum berhasil. Perlu adanya peningkatan
sampai mencapai ≥75 % dari total jumlah siswa telah lulus KKM
dengan nilai sekurang-kurangnya 65.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor internal yaitu fisiologis berupa kesehatan siswa
dan faktor psikologis berupa sesuatu mendorong atau memotivasi
belajar. Sedangkan faktor eksternal yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Faktor keluarga sangat berpengaruh pada hasil bealajar
siswa seperti perhatian orang tua dan motivasi orang tua kepada siswa.
Faktor sekolah yaitu kualitas guru, metode mengajar, dan keadaan
sarana dan prasarana sekolah. Faktor masyarakat juga dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa, jika lingkungan tempat tinggal
siswa masyarakatnya dari orang-orang yang berpendidikan, terutama
anak-anaknya bersekolah dan bermoral baik, hal ini akan mendorong
anak giat belajar. Peran guru sangat penting dalam proses
pembelajaran, dimana guru harus memberikan penjelasan terkait

49
50

sebuah materi yang terkadang materi tersebut membutuhkan media


pembelajaran agar siswa mudah untuk memahami materi yang
diajarkan. Guru juga harus memilih strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa, agar siswa aktif dalam proses pembelajaran dan
penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan menarik akan
memotivasi siswa untuk belajar matematika sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran
1. Bagi Siswa
Diharapkan untuk siswa agar selalu semangat dan berperan aktif
dalam pembelajaran. Karena hal tersebut sangat penting untuk
mempertajam pengetahuan serta aktivitas selama proses belajar
mengajar berlangsung.
2. Bagi Guru
Sebaiknya guru menggunakan strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa seperti discovery learning , metode permainan
dan media pembelajaran gambar yang menarik agar siswa termotivasi
dan mudah memahami materi terutama mata pelajaran matematika.
3. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang
lengkap agar siswa lebih termotivasi untuk belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Agung, P. (2001). Panduan Penelitian PTK. Semarang : Unnes Press

Anas, S. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja.

Djamarah & Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fatrima, S. S. (2016). Pembelajaran Matematika Pendidikan Guru SD/MI.


Yogyakarta: Matematika

Haryono, A. D., dkk. (2014). Matematika Dasar untuk PGSD. Malang : Aditya.
Media Publishing.

Lestari, K. E. (2017). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika


Aditama

Mustaqim, B. dan Ary, A. (2017). Ayo Belajar Matematika Untuk Kelas SD dan
MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Penddikan Nasional

Ningsih, P. S. (2017). Analisis Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Gaya


Kognitif Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom pada Peserta Didik Kelas
VIII MTS AL-Hikmah Bandar Lampung. Skripsi. Lampung: Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Nurintiyas, P. W. (2020). Analisis Hasil Belajar Matematika pada Siswa


Kelas IV SDN Demangan 2 Bangkalan. Artikel Penelitian. Madura:
Universitas Trunojoyo Madura, Jawa Timur, Indonesia

Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018. Perubahan Atas Peraturan Menteri


Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi
Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

51
52

Pingge, dkk. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Sekolah
Dasar Di Kecamatan Kota Tambolak. Jurnal. Yogyakarta: STKIP
Weetebula, Universitas Negeri Yogyakarta

Rosali dan Mukhtar. (2013). Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.6, No. 1,
April 2013, ISSN: 1979-6692

Setiyawan, H. (2018). Metode Permainan Bingo Matematik pada Materi Operasi


Hitung Pecahan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV. Jurnal
Matematika dan Pembelajaran, 6(2), 101-110

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta

Sudjana, N. (2017). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung: ALFABETA.

Syafaruddin., S. & Burhanuddin. (2019). Guru, Mari Kita Menulis


Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: CV Budi Utama

Untung , A., dkk. (2021). Analisis Hasil Belajar Pada Kurikulum 2013 di Kelas
V SD Negeri 22 SP.5 Manis Raya Tahun Pelajaran 2019/2020. Jurnal
Studi Guru dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 1, April 2021

Utami, S. (2018). Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan


Motivasi Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar. Jurnal
Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Vol.7, April 2018
53

Utami, S. (2019). Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil


BelajarMatematika Siswa. Journal of Classroom Action Reasearch, Vol. 1
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Peneltian 1

Kisi-kisi Soal Tes Matematika


Kompetensi Level Bentuk No.
Indikator Materi
Dasar (KD) Kognitif Soal Soal
3.4. Menjelaskan 3.4.2 menyatakan Menghitung Pemahaman PG 1
perkalian dan kalimat perkalian
Pemahaman PG 2
pembagian yang matematika yang bilangan
dengan hasil kali berkaitan dengan sebagai Aplikasi PG 3
sehari-hari serta masalah perkalian penjumlahan
mengaitkan dengan benar. berulang. Aplikasi PG 4
perkalian dan 3.4.2. menyatakan Aplikasi
sampai dengan 100 perkalian dua
dalam bilangan sebagai
kehidupan penjumlahan PG 5
melibatkan berulang dengan
bilangan cacah benar.
pembagian
4.4 Menyelesaikan 4.4.1. menghitung Menghitung
masalah perkalian hasil kali dua perkalian dua
Aplikasi PG 6
dan pembagian bilangan cacah bilangan
yang melibatkan sampai 100
bilangan cacah dengan benar
dengan hasil kali
Aplikasi PG 7
sampai dengan 100
dalam
kehidupan sehari-
hari serta
Aplikasi PG 8
mengaitkan
perkalian dan
pembagian
Aplikasi PG 9

Aplikasi PG 10

54
55

INSTRUMEN PENELITIAN TES MATEMATIKA KONSEP DASAR


PERKALIAN KELAS II SD

Nama :
Kelas :
Sekolah :

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. 5 x 1 = 5
Jika ditulis dalam bentuk penjumlahan adalah....
a. 5 + 1 = 5 c. 1 + 1 + 1 + 1 +1 = 5
b. 1 + 5 = 5 d. 5 + 5 = 5
2. 2 x 4 = 8
Bentuk penjumlahan berulang di atas adalah....
a. 2 + 2 + 2 + 2 = 8 c. 4 + 2 = 8
b. 4 + 4 = 8 d. 2 + 2 + 2 = 8
3. 3 + 3 + 3 + 3 = ... x ... = ...
Titik-titik yang tepat adalah....
a. 3 x 4 = 12 c. 6 x 2 = 12
b. 4 x 3 = 12 d. 2 x 6 = 12
4. 5 + 5 + 5 + 5 = ... x ... = ...
Titik-titik yang tepat adalah....
a. 5 x 5 = 25 c. 5 x 4 = 20
b. 5 x 4 = 20 d. 4 x 4 = 16
5. 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = ... x ... = ....
Titik-titik yang tepat adalah....
a. 6 x 6 = 36 c. 5 x 6 = 30
b. 6 x 4 = 32 d. 6 x 5 = 30
6. 6 x 4 = ....
a. 10 c. 16
b. 12 d. 24
56

7. 7 x 6 =....
a. 13 c. 42
b. 36 d. 21
8. 6 x 8 = ....
a. 14 c. 24
b. 48 d. 40
9. 9 x 9 =
a. 18 c. 80
b. 81 d. 72
10. 8 x 10 =
a. 10 c. 108
b. 18 d. 80
57

KUNC JAWABAN

1. C. 1 + 1 + 1 + 1 +1 = 5
2. B. 4 + 4 = 8
3. B. 4 x 3 = 12
4. B. 5 x 4 = 20
5. D. 6 x 5 = 30
6. D. 24
7. C. 42
8. B. 48
9. B. 81
10. D. 80
58

Lampiran 2 Instrumen Penelitian 2

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman wawancara dengan guru kelas II tentang faktor-faktor yang


mempengaruhi hasil belajar matematika siswa

No Indikator Pertanyaan
Bagaimana kondisi kesehatan siswa
1 Fisiologis
saat proses pembelajaran berlangsung?
Bagaimana minat dan sikap siswa
terhadap pembelajaran matematika?
2 Psikologis
Apakah siswa selalu mengerjakan tugas
yang Ibu diberikan?
Menurut ibu, apa yang harus dilakukan
3 Orang tua orang tua agar hasil belajar siswa
maksimal?
Bagaimana hasil belajar matematika
kelas II?
Metode apa yang ibu gunakan saat
proses pembelajaran matematika?
Apakah sekolah menyediakan media
4 Sekolah pembelajaran atau alat peraga?
Apakah ibu menggunakan media
pembelajaran? Media apa yang ibu
gunakan?
Bagaimana kondisi ruang kelas yang
ibu ajar?
Masyarakat Menurut ibu, apakah lingkungan
5 masyarakat dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa?
59

LEMBAR WAWANCARA GURU UNTUK MENGETAHUI


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Nama :
Hari / tanggal :
Tempat :

No Pertanyaan Jawaban
Bagaimana kondisi kesehatan
1 siswa saat proses pembelajaran
berlangsung?
Bagaimana minat dan sikap
2 siswa terhadap pembelajaran
matematika?

Apakah siswa selalu


3 mengerjakan tugas yang Ibu
diberikan?
Menurut ibu, apa yang harus
4 dilakukan orang tua agar hasil
belajar siswa maksimal?
Bagaimana hasil belajar
5
matematika kelas II?
Metode apa yang ibu gunakan
6 saat proses pembelajaran
matematika?
Apakah sekolah menyediakan
7 media pembelajaran atau alat
peraga?
Apakah ibu menggunakan
8 media pembelajaran? Media
apa yang ibu gunakan?
Bagaimana kondisi ruang kelas
9
yang ibu ajar?
Menurut ibu, apakah
lingkungan masyarakat dapat
10
mempengaruhi hasil belajar
siswa?
60

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman wawancara dengan siswa kelas II tentang faktor-faktor yang


mempengaruhi hasil belajar matematika siswa

No Indikator Pertanyaan
Apakah kamu berangkat sekolah dalam
keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas
1 Fisiologis tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Apakah kamu mendengar dengan jelas
materi yang disampakan guru?
Apakah kamu menyukai pelajaran
matematika?
Apakah kamu selalu mengerjakan tugas
2 Psikologis
dari guru?
Apakah kamu bersemangat ketika
belajar matematika di kelas?
Apakah kamu belajar di rumah bersama
orang tua?
3 Orang tua
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
dibantu orang tua?
Apakah kamu nyaman belajar di kelas?
4 Sekolah Apakah guru menggunakan media
pembelajaran ketika mengajar di kelas?
Apakah teman-temanmu di rumah
5 Masyarakat
bersekolah?
61

LEMBAR WAWANCARA SISWA UNTUK MENGETAHUI


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Nama :
Kelas :
Hari / tanggal :
Tempat :

No Pertanyaan Jawaban

Apakah kamu berangkat sekolah dalam


1
keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas
2 tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Apakah kamu mendengar dengan jelas
3
materi yang disampakan guru?
Apakah kamu menyukai pelajaran
4
matematika?
Apakah kamu selalu mengerjakan tugas
5
dari guru?
Apakah kamu bersemangat ketika belajar
6
matematika di kelas?
Apakah kamu belajar di rumah bersama
7
orang tua?
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8
dibantu orang tua?

9 Apakah kamu nyaman belajar di kelas?

Apakah guru menggunakan media


10
pembelajaran ketika mengajar di kelas?
Apakah teman-temanmu di rumah
11
bersekolah?
62

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


DI KELAS

Nama Sekolah : SDN 1 Gegunung


Kelas : II B
Hari/Tanggal : Senin 2 Juni 2022

Muncul
No Aspek yang diamati Keterangan
Ya Tidak
SISWA
1 Siswa dalam kondisi sehat
Siswa bersemangat saat
2
pembelajaran matematika
Siswa aktif dalam proses
3
pembelajaran
Siswa mengerjakan tugas
4
dari guru
GURU
Pengggunaan metode yang
5
menarik
Guru menggunakan media
6
pembelajaran
Pembelajaran berpusat pada
7
peserta didik
Sarana dan Prasarana
Kondisi ruang kelas yang
1
baik
Kelengkapan sarana dan
2
prasarana di kelas
63

Lampiran 3 Foto Kegiatan

Siswa melakukan tes tulis

Peneliti melakukan wawancara dengan siswa kelas II B


64
65

Lampiran 4 Hasil Analisis Data

A. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2

No Inisial Nama Nilai Keterangan

1 FMA 80 Tuntas

2 JA 70 Tuntas

3 K 80 Tuntas

4 KSN 90 Tuntas

5 MAA 80 Tuntas

6 MF 70 Tuntas

7 MH 60 Belum Tuntas

8 MKA 70 Tuntas

9 MR 50 Belum Tuntas

10 MRZ 80 Tuntas

11 PH 70 Tuntas

12 PNA 60 Tuntas

13 RARF 80 Tuntas

14 RK 50 Belum Tuntas

15 RK 60 Belum Tuntas

16 R 70 Tuntas

17 RHM 70 Tuntas

18 S 60 Belum Tuntas

19 SM 70 Tuntas

20 S 50 Belum Tuntas

21 SW 60 Belum Tuntas

22 S 80 Tuntas

23 SWS 80 Tuntas
66

24 ZA 40 Belum Tuntas

Rata-rata 68,3

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal


digunakan rumus:

P=
∑ jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65 x 100 %
∑ siswamengikuti tes
16
P= x 100 %
24
P = 67 %
67

B. Hasil Observasi

Muncul
No Aspek yang diamati Keterangan
Ya Tidak
SISWA
Seluruh siswa dalam
1 Siswa dalam kondisi sehat √
keadaan sehat
Siswa bersemangat saat Banyak siswa yang
2 √
pembelajaran matematika melamun saat KBM.
Ada siswa yang mengobrol
Siswa aktif dalam proses
3 √ dan keliling kelas saat
pembelajaran
KBM
Siswa mengerjakan tugas Seluruh siswa mengerjakan
4 √
dari guru tugas
GURU
Pengggunaan metode yang Guru menggunakan metode
5 √
menarik ceramah
Guru menggunakan media Guru tidak menggunakan
6 √
pembelajaran media pembelajaran
Pembelajaran berpusat Pembelajaran berpusat pada
7 √
pada peserta didik guru
Sarana dan Prasarana
Kondisi ruang kelas yang Kondisi kelas sangat baik
1 √
baik
Kelengkapan sarana dan Sarana dan prasarana di
2 √
prasarana di kelas kelas lengkap
68

C. Hasil Wawancara
Nama : Khadijah, S.Pd
Hari / tanggal : Senin 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Kondisi siswa saat saat proses


Bagaimana kondisi kesehatan
pembelajaran berlangsung sehat. Semua
1 siswa saat proses pembelajaran
pendengaran dan penglihatan siswa
berlangsung?
alhamdulillah normal.
Ya seperti biasa, ada yang semangat ada
juga yang tidak.

Ada aktif ada yang tidak. Ada yang fokus


Bagaimana minat dan sikap mendengarkan ada juga yang suka
2 siswa terhadap pembelajaran melamun. Tapi ibu biasanya membuat
matematika? siswa aktif seperti bertanya kepada siswa
secara acak, agar siswa selalu siap, dan
maju ke depan untuk menuliskan
jawaban di papan tulis. Siswa sangat
antusias jika menuliskan jawaban di
papan tulis.
Ada yang rajin ngerjan terus, ada juga
Apakah siswa selalu yang tidak mengerjakan sampai numpuk
3 mengerjakan tugas yang Ibu beberapa tugas. Ibu biasanya mengabari
diberikan? orang tua anak yang sering tidak
mengerjakan tugas.
Peran orang tua sangat penting bagi
siswa. Motivasi dari orang tua sangat
membatu anak dalam belajar.
Menurut ibu, apa yang harus
Orang tua harus mendampingi anak saat
4 dilakukan orang tua agar hasil
belajar, apalagi kan masih kelas 2 masih
belajar siswa maksimal?
butuh bimbingan orang tua. Memberikan
motivasi kepada anak agar semangat
belajar.
Ya hasilnya seperti itu, ada yang di atas
KKM, ada juga beberapa siswa
Bagaimana hasil belajar
5 mendapatkan nilai di bawah KKM.
matematika kelas II?
Banyak nilai siswa di bawah KKM pada
materi perkalian dan pembagian.
Metode apa yang ibu gunakan Ibu menggunakan metode ceramah dan
6 saat proses pembelajaran tanya jawab.
matematika?
69

Kalau untuk mata pelajaran matematika


Apakah sekolah menyediakan
sekolah tidak menyediakan media/alat
7 media pembelajaran atau alat
peraga. Adanya pelajaran IPA, seperti
peraga?
kerangka tubuh manusia.
Untuk matemtika ibu tidak menggunakan
Apakah ibu menggunakan
media pembelajaran. Karena jam
8 media pembelajaran? Media
pelajaran yang terbatas akibat pandemi,
apa yang ibu gunakan?
jadi bu fokus ke cara pengerjaan soal.
Kondisinya bagus, meja dan bangku di
kelas 2 ini baru, sudah menggunakan
Bagaimana kondisi ruang kelas
9 whiteboard untuk memudahkan
yang ibu ajar?
penulisan di papan dan lebih aman bagi
siswa.
Lingkungan masyarakat sangat
mempengaruhi siswa. Karena kelas 2 ini
masih kecil, mungkin teman-teman
sebaya yang sangat mempengaruhi hasil
Menurut ibu, apakah belajar siswa. misalnya, jika teman
lingkungan masyarakat dapat sebaya di lingkungan siswa itu sekolah
10
mempengaruhi hasil belajar dan rajin mengerjakan tugas, pasti siswa
siswa? juga akan sekolah dan rajin mengerjakan
tugas. Sebaliknya, jika teman sebaya di
lingkungan siswa tidak sekolah atau suka
bermain, maka siswa juga akan ikut
bermain.
70

Nama : Fauziah Meysha Azzahra


Kelas : II B
Hari / tanggal : 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Iya sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah dalam
1
keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas Melihat dengan jelas
2 tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Mendengar dengan jelas
Apakah kamu mendengar dengan jelas
3
materi yang disampakan guru?
Enggak. Soalnya matematika
Apakah kamu menyukai pelajaran
4 susah
matematika?
Iya dikerjain. Kerjainnya malem
Apakah kamu selalu mengerjakan tugas
5
dari guru?
Enggak.
Apakah kamu bersemangat ketika
6
belajar matematika di kelas?
Iya, belajar sama bunda.
Apakah kamu belajar di rumah bersama
7
orang tua?
Dibantu bunda. Kadang dibantu
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8 ayah.
dibantu orang tua?
Nyaman.
9 Apakah kamu nyaman belajar di kelas?

Iya pake. Waktu itu ibu guru


Apakah guru menggunakan media
10 bawa uang beneran pas pelajaran
pembelajaran ketika mengajar di kelas?
matematika tentang uang.
Teman-teman di rumah sekolah.
Apakah teman-temanmu di rumah
11 Jadi main abis pulang sekolah.
bersekolah?
71

Nama : Sri Wahyuni


Kelas : II B
Hari / tanggal : 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Iya sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah dalam
1
keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas Melihat dengan jelas
2 tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Mendengar dengan jelas
Apakah kamu mendengar dengan jelas
3
materi yang disampakan guru?
Suka. Suka materi pengurangan,
Apakah kamu menyukai pelajaran
4 kalo perkalian susah.
matematika?
Iya dikerjain. Kerjainnya malem
Apakah kamu selalu mengerjakan tugas
5
dari guru?
Semangat soalnya aku suka
Apakah kamu bersemangat ketika belajar
6 matematika.
matematika di kelas?
Iya, belajar sama papah.
Apakah kamu belajar di rumah bersama
7
orang tua?
Kadang dibantu, tapi kadang
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8 kerjain sendiri.
dibantu orang tua?
Nyaman.
9 Apakah kamu nyaman belajar di kelas?

Iya pake. Bawa buku, pulpen,


Apakah guru menggunakan media
10 spidol terus bawa soal juga.
pembelajaran ketika mengajar di kelas?
Teman-teman di rumah sekolah.
Apakah teman-temanmu di rumah
11 Pulang sekolah langsung main.
bersekolah?
72

Nama : Saenah
Kelas : II B
Hari / tanggal : 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah
1
dalam keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas Jelas
2 tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Jelas
Apakah kamu mendengar dengan
3
jelas materi yang disampakan guru?
Enggak. Soalnya matematika
Apakah kamu menyukai pelajaran
4 susah
matematika?
Dikerjain.
Apakah kamu selalu mengerjakan
5
tugas dari guru?
Enggak. Soalnya enggak suka
Apakah kamu bersemangat ketika
6 matematika.
belajar matematika di kelas?
Belajar sama kakak.
Apakah kamu belajar di rumah
7
bersama orang tua?
Dikerjain sendiri.
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8
dibantu orang tua?
Nyaman.
Apakah kamu nyaman belajar di
9
kelas?
Apakah guru menggunakan media Bawa. Bawa buku cetak.
10 pembelajaran ketika mengajar di
kelas?
Teman-teman di rumah
Apakah teman-temanmu di rumah sekolah. Jadi main abis pulang
11
bersekolah? sekolah. Terus ngerjain
tugasnya malem
73

Nama : Safira Murdiyanti


Kelas : II B
Hari / tanggal : 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah
1
dalam keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas Melihat dengan jelas
2 tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Mendengar dengan jelas
Apakah kamu mendengar dengan jelas
3
materi yang disampakan guru?
Suka. Soalnya enak. Suka
Apakah kamu menyukai pelajaran
4 perkalian.
matematika?
Selalu dkerjain.
Apakah kamu selalu mengerjakan
5
tugas dari guru?
Semangat.
Apakah kamu bersemangat ketika
6
belajar matematika di kelas?
Iya, belajar sama mamah.
Apakah kamu belajar di rumah
7
bersama orang tua?
Dibantu mamah. Kalo gampang
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8 kerjain sendiri
dibantu orang tua?
Nyaman.
Apakah kamu nyaman belajar di
9
kelas?
Apakah guru menggunakan media Iya pake. Bawa buku cetak.
10 pembelajaran ketika mengajar di
kelas?
Teman-teman di rumah
Apakah teman-temanmu di rumah sekolah. pulang sekolah
11
bersekolah? langsung main. Ngerjain PRnya
malem.
74

Nama : Sultan Wijaya Kusuma


Kelas : II B
Hari / tanggal : 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Iya sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah dalam
1
keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas tulisan Melihat dengan jelas
2 di papan tulis? Jika tidak, apa yang kamu
lakukan?
Mendengar dengan jelas
Apakah kamu mendengar dengan jelas
3
materi yang disampakan guru?
Suka.
Apakah kamu menyukai pelajaran
4
matematika?
Iya dikerjain. Kerjainnya malem
Apakah kamu selalu mengerjakan tugas
5
dari guru?
Semangat soalnya aku suka
Apakah kamu bersemangat ketika belajar
6 matematika.
matematika di kelas?
Iya, belajar sama mamah.
Apakah kamu belajar di rumah bersama
7
orang tua?
Diliatin mamah, kalo ada yang
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8 salah dihapus.
dibantu orang tua?
Nyaman.
9 Apakah kamu nyaman belajar di kelas?

Tidak.
Apakah guru menggunakan media
10
pembelajaran ketika mengajar di kelas?
Teman-teman di rumah sekolah.
Apakah teman-temanmu di rumah
11 Pulang sekolah langsung main.
bersekolah?
75

Nama : M. Alif Alhamid


Kelas : II B
Hari / tanggal : 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Iya sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah dalam
1
keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas Melihat dengan jelas
2 tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Mendengar dengan jelas
Apakah kamu mendengar dengan jelas
3
materi yang disampakan guru?
Suka banget. Tapi ada yang
Apakah kamu menyukai pelajaran
4 susah, yang susah perkalan
matematika?
sama pembagian.
Selalu dikerjain.
Apakah kamu selalu mengerjakan
5
tugas dari guru?
Semangat soalnya aku suka
Apakah kamu bersemangat ketika
6 matematika.
belajar matematika di kelas?
Kadang sendiri, kadang dibantu
Apakah kamu belajar di rumah
7 ibu.
bersama orang tua?
Sendiri. Kalo susah dibantu.
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8
dibantu orang tua?
Nyaman.
9 Apakah kamu nyaman belajar di kelas?

Apakah guru menggunakan media Nggak, bawa buku aja.


10 pembelajaran ketika mengajar di
kelas?
Kadang sekolah kadang ada
Apakah teman-temanmu di rumah yang males yang males
11
bersekolah? Ridwan. Pulang sekolah aku
kerjain PR, enggak main.
76

Nama : Kenzo Satria Nugraha


Kelas : II B
Hari / tanggal: 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Iya sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah dalam
1
keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas Melihat dengan jelas
2 tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Mendengar dengan jelas
Apakah kamu mendengar dengan jelas
3
materi yang disampakan guru?
Suka. Suka perkalian. Tapi
Apakah kamu menyukai pelajaran
4 kadang perkalian susah.
matematika?
Iya dikerjain.
Apakah kamu selalu mengerjakan tugas
5
dari guru?
Semangat soalnya aku suka
Apakah kamu bersemangat ketika
6 matematika.
belajar matematika di kelas?
Iya, belajar sama ibu sama ayah.
Apakah kamu belajar di rumah bersama
7
orang tua?
Sering ngerjain sendiri. Kadang
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8 dibantu ibu.
dibantu orang tua?
Nyaman.
9 Apakah kamu nyaman belajar di kelas?

Enggak.
Apakah guru menggunakan media
10
pembelajaran ketika mengajar di kelas?
Teman-teman di rumah sekolah.
Apakah teman-temanmu di rumah
11 Pulang sekolah enggak main,
bersekolah?
langsung kerjain PR.
77

Nama : Riski Kurniawan


Kelas : II B
Hari / tanggal : 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Iya sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah
1
dalam keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas Melihat dengan jelas
2 tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Mendengar dengan jelas
Apakah kamu mendengar dengan
3
jelas materi yang disampakan guru?
Enggak. Soalnya matematika
Apakah kamu menyukai pelajaran
4 susah
matematika?
Iya dikerjain.
Apakah kamu selalu mengerjakan
5
tugas dari guru?
Enggak.
Apakah kamu bersemangat ketika
6
belajar matematika di kelas?
Belajar sama ibu.
Apakah kamu belajar di rumah
7
bersama orang tua?
Kadang sendiri, kadang
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8 dibantu ayah.
dibantu orang tua?
Nyaman.
Apakah kamu nyaman belajar di
9
kelas?
Apakah guru menggunakan media Enggak.
10 pembelajaran ketika mengajar di
kelas?
Teman-teman di rumah
Apakah teman-temanmu di rumah
11 sekolah. Pulang sekolah
bersekolah?
langsung main.
78

Nama : M. Kahfi Alhadi


Kelas : II B
Hari / tanggal : 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah dalam
1
keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas tulisan Melihat dengan jelas
2 di papan tulis? Jika tidak, apa yang kamu
lakukan?
Mendengar dengan jelas
Apakah kamu mendengar dengan jelas
3
materi yang disampakan guru?
Enggak. Soalnya matematika
Apakah kamu menyukai pelajaran
4 susah
matematika?
Dikerjain tapi dibantu.
Apakah kamu selalu mengerjakan tugas
5
dari guru?
Agak semangat.
Apakah kamu bersemangat ketika belajar
6
matematika di kelas?
Belajar sama mamah.
Apakah kamu belajar di rumah bersama
7
orang tua?
Dibantu mamah.
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8
dibantu orang tua?
Nyaman.
9 Apakah kamu nyaman belajar di kelas?

Enggak. Pake buku aja


Apakah guru menggunakan media
10
pembelajaran ketika mengajar di kelas?
Sekolah semua. Jadi pulang
Apakah teman-temanmu di rumah
11 sekolah main.
bersekolah?
79

Nama : Zahira Ar Syillah D.


Kelas : II B
Hari / tanggal : 2 Juni 2022
Tempat : SDN 1 Gegunung

No Pertanyaan Jawaban

Sehat.
Apakah kamu berangkat sekolah dalam
1
keadaan sehat?
Apakah kamu melihat dengan jelas Melihat dengan jelas
2 tulisan di papan tulis? Jika tidak, apa
yang kamu lakukan?
Mendengar dengan jelas
Apakah kamu mendengar dengan jelas
3
materi yang disampakan guru?
Enggak. Soalnya matematika
Apakah kamu menyukai pelajaran
4 susah
matematika?
Dikerjain.
Apakah kamu selalu mengerjakan tugas
5
dari guru?
Enggak semangat.
Apakah kamu bersemangat ketika belajar
6
matematika di kelas?
Belajar sama mamah.
Apakah kamu belajar di rumah bersama
7
orang tua?
Selalu dibantu mamah.
Jika ada PR, mengerjakan sendiri atau
8
dibantu orang tua?
Nyaman.
9 Apakah kamu nyaman belajar di kelas?

Enggak. Pake buku aja


Apakah guru menggunakan media
10
pembelajaran ketika mengajar di kelas?
Sekolah semua. Jadi pulang
Apakah teman-temanmu di rumah
11 sekolah main.
bersekolah?
80

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian


80

Lampiran 6 Surat Telah Melakasanakan Penelitian


81

Lampiran 7 SK Pembimbing
82

Lampiran 8 Bukti Telah Melaksanakan Bimbingan (Kartu Bimbingan)


83
84

RIWAYAT PENELITI

Mimin Kusmini lahir di Cirebon 23 Maret


1999. Anak ke-5 dari 6 bersaudara. Putri dari
bapak yang bernama Murip dan ibu Siti
Haeriyah.

Pada tahun 2005 bersekolah di TKQ Tihamah,


kemudian dilanjutkan di SDN 1 Gegunung dari
tahun 2006-2012. Pada tahun 2015 telah
memyelesaikan pendidikan di SMP Al-
Washliyah. Kemudian melanjutkan pendidikan
di SMAN 1 Sumber dan lulus pada tahun 2018.
Setelah itu melanjutkan pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Cirebon pada tahun
2022.

Anda mungkin juga menyukai