Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KUNJUNGAN

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) PASAR SINGOSARI

Disusun Oleh :
1. Aycila Dhea Joyshera (04)
2. Edelwisya Putri Aprilia (09)
3. Muhammad Piendo A. (18)
4. Shefa Aulia Putri (30)
5. Vanesa Salsabila Az Zahra (33)

SMK NEGERI 12 MALANG


JL. PAHLAWAN, BALEARJOSARI, BLIMBING
KOTA MALANG
2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan
mengenai sampah dan pengelolaannya di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
di Pasar Singosari. .Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaikilaporan ini.Akhir kata kami berharap semoga laporan
mengenai sampah dan pengelolaannya
ditempat pembuangan akhir (TPA) sampah di TPA Pasar Singosari dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Malang, 22 Februari 2024

Kelompok 1
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah
timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Menurut provinsinya, timbulan sampah
terbanyak pada 2022 salah satunya berasal dari Jawa Timur dengan total timbulan sampah 4,95
juta ton. Lalu menurut sumbernya, mayoritas atau 38,4% sampah nasional berasal dari timbulan
sampah rumah tangga. Lalu sebanyak 14,4% timbulan sampah berasal dari pusat perniagaan.
Selain itu, sampah pasar tradisional juga menyumbang angka yang cukup besar, yaitu sebesar
27,7%. Pasar tradisional sebagai tempat berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari adalah tempat
umum yang banyak dikunjungi. Akibatnya, pasar menghasilkan sampah dalam jumlah banyak
setiap harinya. Berbagai sisa bahan makanan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan,
dan bahan makanan lainnya harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau yang tidak
sedap serta menyebabkan penyakit.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Kapan berdirinya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasar Singosari?
2. Bagaimana pengolahan dan pelestarian sampah-sampah yang ada di TPA Pasar Singosari?
3. Apa keunggulan dan kekurangan TPA Pasar Singosari?

1.3 TUJUAN KUNJUNGAN


1. Untuk mengetahui kapan berdirinya TPA Pasar Singosari
2. Untuk mengetahui bagaimana upaya pengolahan dan pelestarian yang dilakukan di TPA Pasar
Singosari
3. Untuk mengetahui kekurangan dan keunggulan TPA Pasar Singosai
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Berdirinya TPA Pasar Singosari
Berdirinya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Pasar Singosari ini telah ada
sejak didirikannya Pasar Singosari itu sendiri, yaitu pada tahun 1994, diatas lahan milik
Pemerintah Kabupaen Malang. TPA ini berlokasi di Jl. Raya Singosari, Kel. Pagentan, Kec.
Singosari, Malang, Jawa Timur. Luas lahan Pasar Singosari ini sebesar 6.900 m2, dengan jumlah
kios lebih dari 600+ kios. Dengan ini maka memang dapat disimpulkan bahwa pasar tradisional
menyumbangkan angka penghasil sampah yang cukup besar. Seperti yang ada pada data tahun
2012, rata-rata volume sampah yang terangket di PA Pasar Singosari kurang lebih sebesar 40,1
m3/hari, volume sampah yang terangkut kurang lebih sebesar 24 m3/hari, dan volume sampah
yang tidak terangkat atau sisa sebesar 16,1 m3/hari, hal ini disebabkan oleh frekuensi
pengangkutan sampah yang ada di setiap RW tidak dilakukan setiap hari.

2.2 Pengolahan dan Pelestarian Sampah di TPA Pasar Singosari


Operasional pengolahan dan pelestarian sampah di TPA Pasar Singosari mencangkup
sistem pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengelolaan, dan pengangkutan sampah. Jenis
pengelolaan yang diterapkan di TPA Pasar Singosari adalah composting untuk sampah organik
dan daur ulang untuk sampah non-organik. Penerapan pengolahan sampah ini, akan mengurangi
volume timbulan sampah yang ada di TPA tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh narasumber
pada video, beliau menyebutkan bahwa sampah-sampah ini sebagian besar akan dibuang di
tempat pembuangan akhir, namun juga sebagian dipilah antara sampah plastik, kaca, kertas,
kardus, hingga kain, yang nantinya akan dijual.

2.3 Kekurangan dan Keunggulan TPA Pasar Singosari

2.3.1 Kekurangan
Tidak adanya karyawan khusus untuk menjaga dan bekerja di TPA tersebut sehingga sampah-
sampah banyak yang berserakan dan jarang terurus
2.3.2 Kelebihan
Botol botol,plastik dan kardus yang telah dipilah dapat dijual kembali
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 timbunan sampah di Indonesia mencapai
angka 21.1 juta ton. Hal ini salah satunya disebabkan oleh sampah pasar tradisional yang juga
menyumbang angka yang cukup besar, yaitu sebesar 27,7%. Berbagai sisa bahan makanan
seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan, dan bahan makanan lainnya belum dikelola
dengan baik, oleh karena itu TPA Pasar Singosari menerapkan system composting untuk sampah
organik dan daur ulang untuk sampah non-organik. Penerapan pengolahan sampah ini, akan
mengurangi volume timbulan sampah yang ada di TPA tersebut.

3.2 Saran
1. Sebaiknya pengolahan sampah di TPA Pasar Singosari dibuat lebih terstruktur dan lebih
diimbangi dengan kinerja dan fasilitas yang memadai agar pengolahan sampahnya lebih
maksimal
2. Dapat melakukan pengolahan sampah dengan tepat agar sampah sampah yang ada dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga dapat mengurangi limbah yang ada

Anda mungkin juga menyukai