Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN MENGUKUR VOLUME SAMPAH RUMAH TANGGA

MATA KULIAH :
PENGELOLAAN SAMPAH

DOSEN PENGAMPU:
SUPARMI, S.Pd, MPH
NIP : 197509292001122003
DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
ALITA MAYA NURANI
ARYATI PITRI SIPAYUNG
DIAN ERVIYANTI
MONICA APRIYANI
PUTRI DEVI GINTING
RHEZI ARISADEWA
TERESIA MEGA
TIARA ALFISYAHRANI

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Mata Kuliah : Pengelolaan Sampah

Jenis Praktek : Pengukuran Volume Sampah Rumah Tangga

Tanggal : 20 Maret 2019

Lokasi : Kampus Kesehatan Lingkungan Jambi

Laporan praktek ini telah di setujui dan di tanda tangani oleh :

Mengetahui,

Penanggung Jawab Laporan Dosen pembimbing

SONDANG SIAHAAN, S. Pd, M.Si SUPARMI, S.Pd, MPH


NIP:196606171988032022 NIP : 197509292001122003
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Karakteristik Sampah Rumah Tangga ini.

Laporan ini dapat kami susun dengan maksimal berkat Bapak Akhsin Munawar, STT, M.Kes
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Sampah dan Ibu Suparmi, S.Pd, MPH selaku dosen
pembimbing. Selain itu, kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangan baik dari
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi
pembaca sekalian.

Jambi, Mei 2019


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. .......................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................5
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat.......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pngertian sampah rumah tangga……………………..……………………………..6
2.2 Jenis sampah rumah tangga ……………….,………...…………………………….6
2.3 Pengolahan sampah………………………………….……………………………...9
2.4 Timbulan sampah…………………………………………………………………..11
2.5 Komposisi Sampah……………………………………..…………………………..11

BAB III METODE PRATIKUM


3.1 Jenis Pratikum .............................................................................................................9
3.2 Lokasi dan Waktu Pratikum .................................................................................... 9
3.3 Bahan dan Alat Pratikum ........................................................................................... 9
3.4 Cara Kerja ........................................................................................................................ 9
3.5 Rumus Pengolahan Data Sampah Rumah Tangga ............................................10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil .......................................................................................................................... 14
4.2 Pembahasan .............................................................................................................. 16

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................................19
5.2 Saran ......................................................................................................................... 19

DOKUMENTASI
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Sampah masih menjadi masalah di hampir semua kota di Indonesia. Mulai dari
kota kecil sampai kota metrolitan sekalipun. Berbagai alternatif penyelesaian sampah
telah diusahakan oleh berbagai pihak, tetapi tampaknya belum memberikan hasil yang
memuaskan. Oleh karena keprihatinan inilah, maka diteerapkan suatu teknologi terapan
yang diaplikasi dari berbagai teknologi canggih berbagai negara agar mendapatkan suatu
teknik pengolahan sampah yang benar‐benar sempurna dan bermanfaat guna
Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari aktifitas rumah tangga yang
menghasilkan berbagai sampah seperti sampah organic, non organic , sampah dari hasil
detergen , dan berbagai sampah daun daunan yang jika dubuang ke dalam lingkungan
bias mencemari lingkungan tanpa pengolahan. Sampah dapat menimbulkan masalah
kesehatan dan keselamatan lingkungan, bila sampah tidak dikelola dengan baik.
Umumnya sampah kota di Indonesia terdiri dari 60 % sampah organik dan 40 % sampah
anorganik. Sampai saat ini Indonesia belum memiliki sistem pengolahan sampah terpadu.
Sistem pengolahan sampah hanya mengolah sampah menjadi pupuk kompos padat dan
sanitary landfill di suatu TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. Sistem sanitary
landfill berbahaya, karena selain menyebabkan polusi juga dapat menimbulkan ledakan
lokal.
Pengelolaan sampah membutuhkan dukungan semua lapisan masyarakat, baik
masyarakat desa maupun masyarakat kota. Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke
jalan, drainase, sungai, atau danau dapat menyebabkan banjir dan menimbulkan aroma
tak sedap. Selain itu, sampah dapat menyebabkan polusi dan munculnya berbagai jenis
penyakit, seperti penyakit gatal, kulit, perut, diare, untk itu dengan melalui pengukuran
sampah rumah tangga ini bisa menekan jumlah sampah rumah tangga dengan melalui
pengolahan .
1.2.Rumusan masalah
 Pengertian sampah rumah tangga
 Jenis jenis sampah rumah tangga
 Pengelolaan sampah
 Arti timbulan sampah
 Komposisi sampah
 Cara mengukur volume sampah
1.3.Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui jenis jenis sampah yang dihasilkan di
Rumah Tangga, mengukur volume sampah, berat sampah beserta persentase nya.
1.4. Manfaat
Untuk mengetahui jumlah volume ,persentase jumlah sampah rumah tangga macam
macam sampah dari rumah tangga .
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Sampah Rumah Tangga

Pengertian dari sampah rumah tangga ialah sampah yang dihasilkan dari kegiatan dalam
rumah tangga, sehari-hari, dan terdiri dari beberapa macam jenis sampah. Jumlah nya pun
tergantung dari banyak atau sedikitnya tingkat konsumsi dari masing-masing rumah tangga
tersebut. Dan semuanya berkaitan dengan gaya ataupun pola hidup dari masing-masing keluarga.
Sampah merupakan bahan buangan dari kegiatan rumah tangga, komersial, industriatau
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia lainnya. Sampah juga merupakan hasil
sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai (Purwendro & Nurhidayat,2006).
Menurut Soemirat Slamet (2004), sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki
oleh yang punya dan bersifat padat. Sampah ada yang mudah membusuk dan ada pula
yang tidak mudah membusuk. Sampah yang mudah membusuk terdiri dari zat-zat organik
seperti sayuran, sisa daging, daun dan lain sebagainya, sedangkan yang tidak mudah
membusuk berupa plastik, kertas, karet, logam, abu sisa pembakaran dan lain sebagainya

2.2. Jenis Sampah Rumah Tangga


Beberapa Jenis Sampah Menurut Jenisnya
Pengertian sampah menurut UU No.18, tahun 2008, yaitu sisa kegiatan sehari-hari manusia, atau
proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan sampah rumah tangga tidak hanya berasal dari
suatu keluarga, tetapi juga bisa berasal dari kawasan industri, komersial, kawasan khusus,
fasilitas sosial, fasilitas umum, dan fasilitas lainnya. Berikut penjelasan beberapa jenis sampah
menurut jenisnya.

1. Sampah Basah
Sampah basah adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bersifat organik dan mudah
sekali membusuk, yang berasal dari sisa-sisa makanan, potongan hewan yang dikonsumsi seperti
ikan, ayam, udang, cumi, dan lain-lainnya. Lebih baik sampah ini segera dibuang ke
pembuangan sampah sebelum mengeluarkan bau yang tidak sedap.

2. Sampah Kering
Pengertian dari sampah kering yaitu sampah yang berasal dari logam. Biasanya seperti besi yang
sudah tua, kaleng-kaleng bekas. Sedangkan sampah kering yang bersifat non logam, biasanya
seperti kertas, kaca, keramik, batu-batuan, dan sisa-sisa potongan kain yang berasal dari pakaian
dan sebagainya.
3. Sampah Lembut
Sedangkan sampah lembut ialah, sampah yang berasal dari pembersihan lantai, rumah, gedung,
dan lain-lain. Biasanya berbentuk debu. Bekas penggergajian kayu juga termasuk dalam jenis
sampah lembut. Biasanya penggergajian kayu ini dapat kita jumpai di tempat para pengrajin-
pengrajin kayu, atau home industry.

4. Sampah Besar
sampah rumah tangga
Sedangkan sampah besar ialah, sampah yang berasal dari bangunan rumah tangga yang
berukuran besar, seperti meja, kursi, lemari es, lemari pakaian, radio, kasur, rak-rak yang sudh
tidak terpakai, dan masih banyak lagi. Barang-barang tersebut biasanya dibuang karena rusak,
atau sudah tidak terpakai lagi.

5. Sampah organik
Jenis sampah ini sudah sering kita dengar, dan mungkin sebagian besar dari anda sudah cukup
pandai membedakannya. Sampah organik ialah, sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang
masih dapat terurai secara alami. Contohnya, daun-daunan, atau sisa-sisa makanan yang dibuang
dan dapat terurai dengan sendirinya.

6. Sampah Anorganik
Sampah anorganik, adalah kebalikan dari sampah organik. Jenis sampah ini tidak dapat terurai
secara alami seperti halnya sampah organik. Contoh sampah ini yaitu plastik, dan kaleng-kaleng
bekas. Sampah-sampah tersebut butuh penanganan khusus agar bisa terurai. Beberapa pihak
memanfaatkan jenis sampah ini sebagai peluang usaha kerajinan tangan yang menjanjikan.

7. Sampah Beracun
Sampah beracun adalah sampah yang berasal dari pabrik, rumah sakit, home industry, dan lain-
lain. Sampah jenis ini harus memiliki tempat khusus, karena jika tidak dipisahkan akan
membahayakan makhluk hidup lainnya. Terutama untuk para pekerja yang berprofesi sebagai
pemulung sampah yang kesehariannya bekerja di tumpukan-tumpukan sampah.
Itu tadi beberapa jenis sampah dan sampah rumah tangga yang dapat dijelaskan. Setelah kita
tahu pengertian dan klasifikasi dari jenis-jenis sampah tersebut, kita pun jadi bisa
meminimalisasi efek buruk dari bertumpuknya sampah yang ada di lingkungan kita. Sehingga
lingkungan kita pun menjadi bersih dan nyaman.

2.3. Pengolahan Sampah


1. Sampah Organik
Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos dan pupuk cair. Pembuatan kompos dapat
dilakukan langsung di dalam lubang biopori tanah kebun. Akan lebih baik lagi jika dibuat
menggunakan komposter. Komposter dapat dibuat sendiri atau membeli yang sudah siap pakai.
Sedangkan pupuk cair dapat dihasilkan melalui sistem fermentasi dari limbah daun-daunan.

2. Sampah Anorganik
Jenis sampah anorganik, berupa bekas kemasan industri dapat dijadikan media tanam dalam
kebun organik, mulai dari tempat menyemai, menyapih, hingga tempat menanam. Selain itu,
Anda juga dapat menggunakannya untuk perlengkapan kebun organik, seperti untuk
penyiraman, wadah cangkok, dan tempat menyimpan benih. Bahkan, dengan teknik tertentu,
Anda juga dapat membuat sistem pengairan otomatis (self watering) menggunakan botol bekas.

2.4. Timbulan sampah


Timbulan SampahTimbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang
dihasilkan dari jenis sumber sampah diwilayah tertentu persatuan waktu
(Departemen PU, 2004). Timbulan sampah adalah sampah yang dihasilkan dari sumber sampah
(SNI, 1995). Timbulan sampah sangat diperlukan untuk menentukan dan mendesain
peralatan yang digunakan dalam transportasi sampah, fasilitas recoverymaterial, dan fasilitas
LokasiPembuangan Akhir (LPA) sampah.
menurut SNI 19-3964-1995, bila pengamatan lapangan belum tersedia, maka untuk
menghitung besaran sistem, dapat digunakan angka timbulan sampah sebagai berikut:1.Satuan
timbulan sampah kota sedang 2,75-3,25 L/orang/hari atau 0,070-0,080 kg/orang/hari.2.Satuan
Timbulan sampah kota kecil = 2,5-2,75 L/orang/hari atau 0,625-0,70
kg/orang/hariKeterangan : Untuk kota sedang jumlah penduduknya 100.000<p<500.000.Untuk
kota kecil jumlah penduduknya < 100.000.Prakiraan timbulan sampah baik untuk saat
sekarang maupun dimasa mendatang merupakan dasar dari perencanaan, perancangan
dan pengkajian sistem pengelolaan persampahan. Prakiraan timbulan sampah merupakan
langkah awal yang biasa dilakukan dalam pengelolaanpersampahan. Satuan timbulan
sampah biasanya dinyatakan sebagai satuan skala kuantitas perorang atau perunit bangunan dan
sebagainya. Rata-rata timbulan sampah tidak akan sama antara satu daerah dengan daerah
lainnya, atau suatu negara dengan negara lainnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain (Damanhuridan Padmi, 2004):
1.Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya.
2.Tingkat hidup.
3.Perbedaan musim.
4.Cara hidup dan mobilitas penduduk.
5.Iklim.
6.Cara penanganan makanannya.
2.5. Komposisi Sampah
Komposisi sampah merupakan penggambaran dari masing-masing komponen
yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Data ini penting untuk mengevaluasi
peralatan yang diperlukan, sistem, pengolahan sampah dan rencana manajemen persampahan
suatu kota. Pengelompokan sampah yang paling sering dilakukan adalah berdasarkan
komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat atau % volume dari kertas, kayu,
kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan, dan sampah lain-lain (Damanhuridan
Padmi,2004). Semakin sederhana pola hidup masyarakat semakin banyak komponen
sampah organik (sisa makanan dan lain-lain). Dan semakin besar serta beragam aktivitas
suatu kota, semakin kecil proporsi sampah yang berasal dari kegiatan rumah
tangga.Komposisi sampah dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut
(Tchobanoglous, 1993):
1.Frekuensi pengumpulan. Semakin sering sampah dikumpulkan, semakin tinggi
tumpukan sampah terbentuk. Sampah kertas dan sampah kering lainnya akan tetap
bertambah, tetapi sampahorganik akan berkurang karena terdekomposisi.
2.Musim. Jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang sedang berlangsung.
3.Kondisi Ekonomi. Kondisi ekonomi yang berbeda menghasilkan sampah dengan
komponen yang berbeda pula. Semakin tinggi tingkat ekonomi suatu
masyarakat,produksi sampah kering seperti
kertas, plastik, dan kaleng cenderung tinggi, sedangkan sampah makanannya lebih
rendah. Hal ini disebabkan oleh pola hidup masyarakat ekonomi tinggi yang lebih praktis
dan bersih.
4.Cuaca. Didaerah yang kandungan airnya cukup tinggi, kelembaban sampahnya juga akan
cukup tinggi.
5.Kemasan produk. Kemasan produk bahan kebutuhan sehari-hari juga akan mempengaruhi
komposisi sampah. Negara maju seperti Amerika banyak menggunakan kertas sebagai
pengemas, sedangkan negara berkembang seperti Indonesia banyak menggunakan plastik
sebagai pengemas

2.6. cara mengukur fisik sampah


1. ukur volume sampling box ( panjang , lebar, dan tinggi)
2. pilah sampah sesuai dengan karakteristiknta ( organic, plastic, logam, gelas, kertas, b3, karet,
medis, kayu, lainnya)
3. masukkan masing masing karakteristik sampah ke dalam sampling box
4. ukur volume sampah berdasarkan karakteristiknya
5. timbang berat sampah berdasar karakteristiknya
BAB III

METODE PRATIKUM

3.1. Jenis Praktikum

Jenis praktikum ini adalah pengukuran volume sampah rumah tangga

3.2. Lokasi Dan Waktu Praktikum

Lokasi Praktikum : Kampus Kesehatan Lingkungan Jambi

Waktu Praktikum : 20 Maret 2019

3.3. Bahan dan Alat

 Bahan :

Sampah Rumah Tangga

 Alat :
1. Timbangan
2. Meteran
3. Box sampel
4. Sarung tangan
5. Masker
6. Wearpack
7. Alat tulis

3.4. Cara Kerja

 Ukur volume sampling box (Panjang, Lebar dan Tinggi)


 Pilah sampah sesuai dengan karakteristiknya (organik, plastik, logam, gelas, kertas,
B3, Karet, Medis, Kayu, Lainnya)
 Masukkan masing-masing karakteristik sampah ke dalam sampling box
 4.Ukur volume sampah berdasarkan karakteristiknya
 Timbang berat sampah berdasarkan karakteristiknya
3.5. Rumus Pengolahan Data Sampah Rumah Tangga

Volume :

• Vtot = V1 + V2 + V3 + … + Vn

• % V1 = V1 / Vtot * 100%

Berat :

• Btot = B1 + B2 + B3 + … + Bn

• % B1 = B1 / Btot * 100%
BAB IV

HASIL PRATIKUM

4.1. Hasil Kelompok


 Hasil Perhitungan Volume Sampah Rumah Tangga Aryati Pitri Sipayung:

Jenis Sampah Volume Berat % Volume % Berat

Organic 177,5 cm3 110 gram 12,73 % 9,02 %


Plastic 1.134 cm3 1000 gram 81,31 % 81,97 %
Kertas 83,1 cm3 110 gram 5,96 % 9,02 %

 Hasil Perhitungan Volume Sampah Rumah Tangga Alita Maya Nurani:

Jenis Sampah Volume Berat % Volume % Berat

Organic 576 cm3 200 gram 67,94 % 69,96 %


Plastic 1.417,5 cm3 80 gram 167,19 % 27,58 %
Lain-lain 130,3 cm3 10 gram 15,36 % 3,448 %

 Hasil Perhitungan Volume Sampah Rumah Tangga Dian Erviyanti:

Jenis Sampah Volume Berat % Volume % Berat

Organic 1.499 cm3 370 gram 85,7 % 92,5 %


Plastic 130 cm3 10 gram 7,4 % 2,5 %
Kertas 121 cm3 20 gram 6,9 % 5%
 Hasil Perhitungan Volume Sampah Rumah Tangga Monica Apriyani:

Jenis Sampah Volume Berat % Volume % Berat

Organic 1012,5 cm3 260 gram 29,858 % 56,52 %


Plastic 1418,5 cm3 160 gram 41,831 % 34,78 %
Lain-lain 960 cm3 40 gram 28,310 % 8,69 %

 Hasil Perhitungan Volume Sampah Rumah Tangga Putri Devi Yanti Ginting:

Jenis Sampah Volume Berat % Volume % Berat

Organic 3672 cm3 1200 gram 72,9% 89,50%


Plastic 891cm3 80 gram 17,74% 6%
Logam 294,52cm3 21gram 0,05% 1,56%
Kertas 180cm3 40 gram 3,57% 2,98%

 Hasil Perhitungan Volume Sampah Rumah Tangga Rhezi Putra Arisadewa:

Jenis Sampah Volume Berat % Volume % Berat

Organic 88,75 cm3 60 gram 33,34 % 33.34 %


Plastic 177,5 cm3 120 gram 66,65 % 66,67 %

 Hasil Perhitungan Volume Sampah Rumah Tangga Teresia Mega:

Jenis Sampah Volume Berat % Volume % Berat

Organic 120,86 cm3 60 gram 3,80 % 28,57 %


Plastic 1836 cm3 140 gram 57,6 % 66,66 %
Gelas 1228 cm3 10 gram 38,56 % 4,76 %
 Hasil Perhitungan Volume Sampah Rumah Tangga Tiara Alfisyahrani:

Jenis Sampah Volume Berat % Volume % Berat

Organic 472,5 cm3 280 gram 0,5699 % 0,777 %


Plastic 196 cm3 60 gram 0,2365 % 0,1666 %
Kertas 160 cm3 20 gram 0,1931 % 0,0555 %

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengukuran volume sampah yang di lakukan pada hari rabu tanggal 20
Maret 2019 sampai selesai di kampus Poltekkes Jurusan Kesehatan Lingkungan Dari hasil
pratikum yang sudah kami laksanakan, jenis sampah yang telah kami amati ada bermacam
macam yaitu:

1. Alita : sampah organik, plastik, lain-lain


2. Aryati : sampah organik, plastik, kertas
3. Dian : sampah organik, plastik, kertas
4. Monica : sampah organik, plastik, lain-lain
5. Putri : sampah organik, plastik, kertas, logam
6. Rhezi : sampah organik, plastik
7. Teresia : sampah organik, plasti, gelas
8. Tiara : sampah organik, plastik, kertas
Dan volume sampah terbesar dari tiap jenisnya adalah:
1. Sampah organik yang terdapat di rumah Putri Devi Ginting sebesar 3672 cm3 atau 72,9%
2. Sampah plastik yang terdapat di rumah Teresia Mega sebesar 1836cm3 atau 57,6%
3. Sampah kertas yang terdapat di rumah Tiara Alfisyahrani sebesar 160 cm3 atau 0,1831%
4. Sampah logam yang terdapat di rumah Putri Devi sebesar 294,52 cm3 atau 0,05%
5. Sampah gelas yang terdapat di rumah Teresia Mega sebesar 1228 cm3 atau 38,56%
6. Sampah lain-lain yang terdapat di rumah Monica Apriyani sebesar 960 cm3 atau 28,310%
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari kegiatan pratikum pengukuran volume sampah rumah tangga di Kampus


Kesehatan Lingkungan diperoleh volume sampah terbanyak adalah sampah organik sebesar
3672 cm3 atau 72,9%, volume sampah plastik sebesar 1836cm3 atau 57,6%, volume
sampah gelas sebesar 1228 cm3 atau 38,56%, volume sampah lain-lain sebesar 1228 cm3
atau 38,56%, volume sampah logam sebesar 294,52 cm3 atau 0,05%, dan yang terakhir
adalah volume sampah kertas 160 cm3 atau 0,1831%. Maka dapat disimpulkan bahwa tiap
rumah tangga menghasilkan sampah organik dan masih banyaknya penggunaan plastik di
masyarakat.

5.2. Saran
1. Sebaiknya penggunaan plastik di harus segera dikurangi karena dampak negatif yang
ditimbulkan oleh sampah plastik dapat menyebabkan ekosistem di lingkungan sekitar
menjadi tercemar.
2. Sampah organik yang diperoleh dari sampah rumah tangga sebaiknya diolah menjadi
kompos yang berguna bagi tanaman.

\
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

https://www.academia.edu/32665528/laporan_timbulan_sampah

https://docplayer.info/63213493-Laporan-akhir-praktikum-laboratorium-lingkungan-berat- jenis-dan-
komposisi-sampah.html

DOKUMENTASI
Gambar 1. Aryati sedang melakukan proses Gambar 2. Penimbangan berat sampah organik
penimbangan sampah plastik

Gambar 3. Penimbangan sampah plastik Gambar 4. Poto kelompok 5 bersama dosen


pengampu mata kuliah pengelolaan sampah
Gambar 5. Dian melakukan penimbangan sampah Gambar 6. Rhezi menimbang
sampah plastik

Gambar 7. Foto kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai