Anda di halaman 1dari 6

Program Studi : Rekayasa Kehutanan

Mata Kuliah : Teknik Restorasi Hutan dan Reklamasi Bekas Tambang


Kode MK/SKS : RH4041/ 3 (2-1) SKS Tgl. Ujian : 13 Desember 2023
Semester : Gasal Waktu : 3 x 24 jam
Dosen Pengampu : Eti Artiningsih Octaviani, S.Hut., M.Si Sifat Ujian : Close Book / Open
book*
Khoryfatul Munawaroh, S.Hut., M.Si
Achmad Chalid Afif Alfajrin, M.Ling
===============================================================================

PETUNJUK UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

1. Waktu pengerjaan ujian take home adalah 3 x 24 jam terhitung dari soal ini dibagikan
2. Setiap jawaban untuk 1 nomor soal minimal adalah 1 lembar
3. Jawaban diketik langsung pada lembar soal.
4. Sertakan sitasi yang mendukung pada setiap jawaban
5. Lembar ujian yang sudah dikerjakan diupload di e-learning dengan penamaan file (Nama_NIM)
6. Keterlambatan pengumpulan ujian akan diberikan DISKON nilai

A. ESAI
Sub-CPMK 4

Mahasiswa mampu menganalisis kerusakan lahan akibat pertambangan dan cara reklamasi yang tepat
1. Jelaskan bagaimana unsur hara mikro dapat meningkat pada kondisi lahan pasca 25 poin
tambang dan pengaruhnya terhadap toksisitas tanaman!
JAWAB:
1. Perubahan pH tanah
Penambangan seringkali mengakibatkan perubahan pH tanah. Aktivitas
penambangan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara mikro, terutama jika
pH tanah menjadi lebih asam. Pada kondisi asam, beberapa unsur hara mikro
seperti besi (Fe), mangan (Mn), dan aluminium (Al) dapat lebih mudah larut dan
tersedia bagi tanaman. Namun, ketersediaan yang berlebihan dari unsur-unsur ini
dapat menyebabkan toksisitas pada tanaman (Brady & Weil, 2008)
2. Pencemaran logam berat
Beberapa unsur hara mikro, seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri
(Hg), dapat menjadi logam berat yang merugikan bagi tanaman jika terdapat
dalam konsentrasi yang tinggi. Proses penambangan seringkali memperkenalkan
logam berat ke dalam tanah, dan ketersediaan yang berlebihan dapat
menyebabkan toksisitas pada tanaman (Alloway, 2013)
3. Penggunaan pupuk
Untuk memperbaiki kesuburan tanah pasca tambang, seringkali diperlukan
pemupukan. Pemupukan ini dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara mikro.
Namun, penggunaan pupuk yang berlebihan atau tidak tepat dapat menyebabkan
akumulasi unsur hara mikro dalam jumlah yang berlebihan dan menyebabkan
toksisitas pada tanaman (Reisenauer, 1993).
4. Perubahan struktur tanah
Proses penambangan seringkali merusak struktur tanah dan menyebabkan
kompaksi. Kondisi ini dapat mempengaruhi pergerakan air dan udara dalam
tanah, serta ketersediaan unsur hara mikro. Perubahan struktur tanah dapat
mempengaruhi daya serap dan retensi unsur hara, yang pada gilirannya dapat
memengaruhi toksisitas tanaman (Lal, 1994).
5. Adaptasi tanaman
Beberapa tanaman mungkin dapat mengadaptasi diri terhadap kondisi lahan pasca
tambang dengan mengembangkan mekanisme toleransi terhadap tingkat tertentu
dari unsur hara mikro. Namun, tanaman juga memiliki batasan toleransi, dan
ketersediaan berlebihan dari unsur hara mikro tertentu dapat menyebabkan
kerusakan pada tanaman (Bradshaw, 1997).

2. Jelaskan mekanisme memilih jenis tanaman untuk reklamasi dan konsep 15 poin
penanamannya untuk setiap jenis yang dipilih!
JAWAB:
Mekanisme memilih jenis tanaman untuk reklamasi :
1. Analisis tanah
Melakukan analisis tanah untuk menilai kondisi tanah, tingkat keasaman (pH),
tekstur tanah, dan ketersediaan unsur hara (Brady & Weil, 2008).
2. Pemahaman ekosistem lokal
Mengidentifikasi spesies tanaman asli atau yang sesuai dengan ekosistem
setempat untuk mendukung biodiversitas (Hobbs & Harris, 2001)
3. Ketahanan tanaman
Memilih tanaman yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras, seperti
tanah yang kurang subur, perubahan suhu ekstrem, dan kekeringan (Dixon &
Buschena, 1988).

Konsep penanaman :
1. Tanaman penutup tanah
Memilih tanaman seperti semak atau tutup tanah yang membantu mencegah erosi,
meningkatkan infiltrasi air, dan menyediakan habitat bagi fauna tanah (Young &
Evans, 1978).
2. Tanaman penghasil bahan organic
Memilih tanaman seperti leguminosa atau tumbuhan berdaun lebat untuk
meningkatkan kadar bahan organik tanah dan meningkatkan kesuburan (Vitousek
& Howarth, 1991).
3. Pohon penghasil kayu
Memilih pohon yang memiliki pertumbuhan cepat dan dapat diambil kayunya
tanpa merusak ekosistem (Nepstad, Uhl, & Serrao, 1990).
3. Dalam tahapan restorasi hutan dan reklamasi lahan bekas tambang, elaborasikan urgensi 20 poin
restorasi tanah sebagai salah satu proses didalamnya, sertakan bukti restorasi tanah telah
dilakukan oleh perusahaan pertambangan.
JAWAB:
1. Pertumbuhan tanaman yang optimal
Tanah yang sehat menyediakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan tanaman.
Proses restorasi tanah membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan retensi air,
dan meningkatkan ketersediaan unsur hara, yang semuanya mendukung pertumbuhan
tanaman yang optimal. Newmont Mining Corporation di Amerika Serikat telah terlibat
dalam restorasi lahan pasca tambang dengan fokus pada perbaikan struktur tanah dan
pemulihan kesuburan
2. Konservasi biodiversitas
Tanah yang direstorasi memiliki potensi untuk mendukung keanekaragaman hayati yang
lebih tinggi. Pemulihan tanah menciptakan kondisi yang lebih baik untuk tanaman
endemik dan mikroorganisme tanah, yang pada gilirannya mendukung konservasi
biodiversitas. Perusahaan pertambangan seperti Rio Tinto telah melibatkan inisiatif
restorasi tanah di berbagai proyeknya, menciptakan habitat yang mendukung
keberlanjutan hayati dan biodiversitas setelah proses reklamasi.
3. Pencegahan erosi tanah
Restorasi tanah membantu mencegah erosi tanah yang dapat terjadi akibat aktivitas
penambangan. Tanah yang direstorasi dapat memiliki struktur yang lebih baik,
meningkatkan daya tahan terhadap erosi dan pengaruh cuaca ekstrem. Pertambang
batubara di Australia melibatkan praktik restorasi tanah untuk mengurangi erosi dan
mempertahankan lapisan tanah yang subur.
4. Pemulihan siklus air
Proses restorasi tanah membantu memulihkan siklus air alamiah. Tanah yang sehat dapat
menyerap dan menyimpan air dengan baik, mengurangi risiko banjir, dan mendukung
penyediaan air bagi tanaman dan kehidupan lainnya. Pertambangan di Kalimantan telah
melakukan restorasi tanah untuk memulihkan fungsi hutan gambut yang mendukung
siklus air dan keanekaragaman hayati.

4. Sebutkan dan jelaskan 6 metode restorasi tanah terkontaminasi yang telah anda pelajari, 10 poin
beserta kekurangan dan kelebihannya!
JAWAB:
1. Bioremediasi:
 Bioremediasi menggunakan mikroorganisme, seperti bakteri dan fungi,
untuk mendegradasi atau menghilangkan kontaminan dari tanah.
 Kelebihan: Ramah lingkungan, biaya rendah, dapat diterapkan pada
berbagai jenis kontaminan organik.
 Kekurangan: Proses yang lambat, tergantung pada faktor-faktor
lingkungan seperti suhu dan kelembaban, dan tidak selalu efektif untuk
semua jenis kontaminan.
2. Fitoremediasi:
 Menggunakan tanaman untuk menyerap, mengakumulasi, atau mengurangi
kontaminan dalam tanah.
 Kelebihan: Estetis, berpotensi untuk mendukung keanekaragaman hayati,
dan dapat diterapkan di lokasi yang sulit diakses.
 Kekurangan: Proses yang lambat, tergantung pada jenis tanaman dan jenis
kontaminan tertentu. Risiko bioakumulasi pada tanaman.
3. Pengolahan In Situ:
 Melibatkan pengolahan kontaminan tanah langsung di lokasi tercemar
tanpa mengangkut tanah.
 Kelebihan: Mengurangi biaya transportasi, lebih efisien untuk area yang
luas.
 Kekurangan: Kesulitan mengontrol dan memantau proses di dalam tanah,
dan mungkin memerlukan waktu yang lama untuk pencapaian tujuan.
4. Pemulihan Ekosistem Alami:
 Menggunakan proses alami dan suksesi ekosistem untuk mengembalikan
fungsi dan keanekaragaman ekosistem di area terkontaminasi.
 Kelebihan: Meniru proses alami, ramah lingkungan, dan dapat
memberikan manfaat ekosistem tambahan.
 Kekurangan: Proses yang lambat, dan tidak selalu dapat mencapai tingkat
restorasi yang diinginkan.
5. Solidifikasi dan Stabilisasi:
 Menggunakan bahan tambahan, seperti kapur atau semen, untuk mengikat
kontaminan dalam tanah dan mengurangi mobilitasnya.
 Kelebihan: Cepat, dapat meningkatkan kestabilan tanah, dan dapat
diaplikasikan di berbagai kondisi tanah.
 Kekurangan: Biaya tinggi, mungkin memerlukan perawatan jangka
panjang, dan dapat mengubah sifat-sifat tanah.
6. Vapor Extraction:
 Menarik kontaminan dari tanah melalui proses penghisapan uap.
 Kelebihan: Cepat, dapat menghilangkan kontaminan volatil, dan efektif
pada beberapa jenis kontaminan.
 Kekurangan: Biaya tinggi, mungkin tidak cocok untuk kontaminan yang
tidak mudah menguap, dan dapat merusak struktur tanah.

5. Dalam kegiatan restorasi tanah, maka perlu dilakukan kajian untuk menentukan teknik yang 30 poin
tepat untuk diterapkan. Elaborasikan bagaimana menarik sebuah kesimpulan dan
memberikan rekomendasi kepada pemilik usaha dalam menentukan teknik restorasi yang
paling tepat untuk diterapakan.
JAWAB:
1. Kumpulkan data dasar
Mulailah dengan mengumpulkan data dasar mengenai kondisi tanah saat ini, termasuk
struktur tanah, kandungan unsur hara, tingkat keasaman (pH), dan vegetasi yang ada
(Cairns, Heckman, Health, & Howard, 1995).
2. Analisis data dan evaluasi
Lakukan analisis mendalam terhadap data yang telah dikumpulkan. Evaluasilah berbagai
parameter tanah, seperti tingkat erosi, tekstur tanah, dan ketersediaan unsur hara (Cairns,
Heckman, Health, & Howard, 1995).
3. Pemetaan wilayah dan karakteristik lahan
Gunakan pemetaan wilayah dan karakterisasi lahan untuk memahami variasi spasial
kondisi tanah. Identifikasi zona-zona yang memerlukan perhatian khusus dalam proses
restorasi (Cairns, Heckman, Health, & Howard, 1995).
4. Konsultasi dengan ahli
Melibatkan ahli-ahli tanah, ahli ekologi hutan, dan spesialis reklamasi tambang untuk
mendapatkan wawasan tambahan dan saran berdasarkan pengalaman dan pengetahuan
mereka (Cairns, Heckman, Health, & Howard, 1995).
5. Uji teknik restorasi
Lakukan uji coba terbatas pada beberapa teknik restorasi yang dianggap paling sesuai.
Hal ini dapat mencakup uji coba penanaman spesies tanaman tertentu, aplikasi pupuk,
atau teknik pengelolaan erosi (Cairns, Heckman, Health, & Howard, 1995).
6. Monitor dan evaluasi
Pantau secara berkala dan lakukan evaluasi terhadap hasil dari uji teknik restorasi. Amati
perkembangan tanah, pertumbuhan tanaman, dan indikator lainnya yang mencerminkan
keberhasilan restorasi (Cairns, Heckman, Health, & Howard, 1995).
7. Analisis biaya dan keuntungan
Lakukan analisis biaya dan keuntungan untuk masing-masing teknik restorasi yang diuji.
Pertimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial dalam mengukur efektivitasnya
(Cairns, Heckman, Health, & Howard, 1995).
8. Penyusunan kesimpulan
Berdasarkan data dan evaluasi yang telah dikumpulkan, susunlah kesimpulan mengenai
teknik restorasi tanah yang paling efektif dan sesuai dengan kondisi lahan yang
bersangkutan (Cairns, Heckman, Health, & Howard, 1995).
9. Rekomendasi dan strategi implementasi
Berikan rekomendasi yang jelas kepada pemilik usaha mengenai teknik restorasi yang
paling tepat. Sertakan strategi implementasi, jadwal waktu, dan langkah-langkah yang
harus diambil (Cairns, Heckman, Health, & Howard, 1995).
10. Lakukan pemantauan lanjutan
Setelah implementasi, lanjutkan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan efektivitas
teknik restorasi. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian strategi untuk mengatasi tantangan
yang mungkin muncul (Cairns, Heckman, Health, & Howard, 1995).
SELAMAT MENGERJAKAN!

Anda mungkin juga menyukai