A. Status Mental
Penilaian status mental, seperti halnya penilaian keadaan umum, dimulai dengan kata-
kata pertama dalam anamnesis atau wawancara. Ketika mengumpulkan riwayat kesehatan
klien, anda akan mengetahui bagaimana tingkat kesadaran, orientasi, emosi, daya ingat,
dll. Dibawah ini ada komponen pada pemeriksaan status mental klien.
Komponen pada pemeriksaan status mental
Tingkat kesadaran Kesadaran atau kewaspadaan terhadap lingkungan sekitarnya.
Perhatian Kemampuan untuk memfokuskan perhatian dan konsentrasi terhadap satu tugas atau
kegiatan selama suatu periode waktu. Orang yang kurang memperhatikan atau yang
perhatiannya mudah dialihkan disertai gangguan kesadaran akan mengalami
kesulitan untuk menceritakan riwayat medisnya atau menjawab pertanyaan.
Daya Ingat Proses didalam otak untuk mencatat atau merekam semua informasi yang kemudian
(memori) diikuti dengan penyimpanan atau retensi informasi tersebut, proses ini diperiksa
dengan meminta pasien untuk mengulangi materi pembicaraan yang baru saja
didiskusikan. Daya ingat jangka pendek atau daya ingat terhadap hal-hal yang baru
saja terjadi diukur dengan satuan menit, jam atau hari. Daya ingat jangka panjang
atau daya ingat terhadap hal-hal yang suddah lama terjadi diukur berdasarkan masa
selang (interval) beberapa tahun.
Orientasi Kemampuan untuk mengenali identitas seseorang, tempat, dan waktu, kemampuan ini
memerlukan baik daya ingat maupun perhatian.
Persepsi Kemampuan sensorik untuk menyadari keberadaan benda-benda dalam lingkungannya
dan inter-relasi (stimulus eksternal), persepsi juga berhubunngan dengan
stimulus internal seperti mimpi atau halusinasi.
Proses pikir Pola berpikir logis, koheren, dan relevan ketika pikiran pasien menuju kepada sasaran
tertentu, atau bagaimana cara orang berpikir
Isi pikiran Apa yang dipikirkan oleh pasien, termasuk tingkat kemampuan insight dan judgement.
Wawasan Kemampuan untuk menyadari bahwa gejala atau perilaku yang menyimpang itu
normal atau abnormal, misalnya saja kemampuan membedakann antara lamunan
dan halusinasi yang seolah-olah kejadian nyata.
Judgement Proses membandingkan dan mengevaluasi semua alternatif yang tersedia pada saat
harus memutuskan suatu tindakan, kemampuan ini mencerminkan nilai-nilai yang
dapat atau tidak dapat didasarkan pada kenyataan. Kesepakatan serta norma-
norma sosial.
Afek (afektif) Alam perasaan yang dapat diamati dan biasanya bersifat episodik yang diungkapkan
melalui suara, ekspresi wajah, dan tindakan.
Mood (emosi) Perasaan yang berlangsung lebih lama dan dapat mewarnai pandangan pasien terhadap
dunia sekitarnya (perbedaaan antara afek dan emosi dapat disamakan
dengan perbedaan antara iklim dan cuaca)
Bahasa Sistem simbolik yang kompleks untuk mengekspresikan, menerima, dan memahami
kata-kata, seperti hal nya kesadaran, perhatian, dan daya ingat sehingga
bahasa merupakan komponen yang esensial untuk menilai fungsi mental
Fungsi luhur lainnya.
Dinilai berdasarkan perbendaharaan kata, keinginnan untuk memperoleh informasi,
(fungsi kognitif kemampuan berpikir abstrak, kemampuan menghitung, dan membangun benda-
yang tinggi) benda berbentuk dua atau tiga dimensi.
D. Sistem Sensorik
Untuk mengevaluasi sistem sensorik anda harus memeriksa beberapa jenis sensasi,
diantaranya;
1. Nyeri dan suhu (traktus spinotalamikus)
2. Posisi dan getaran (kolumna posterior)
3. Sentuhan ringan (kedua lintasan diatas)
4. Sensasi diskriminasi yang berrgantung pada sebagian sensasi diatas kendali juga
melibatkan kortek serebri.
E. Pemeriksaan GCS
E (Mata)
Nila Penjelasan
i
1 unresponsif
2 Membuka mata dengan stimulus nyeri
3 Membuka mata dengan stimulus suara
4 Responsive atau sadar penuh
V (Verbal)
1 unresponsif
2 Suara tidak jelas (mengerang/menggumam)
3 Kata-kata tidak jelas
4 Pasien mengalami disorientasi (kebingungan)
5 Bisa diajak komunikasi dan tidak disorientasi
M (Motorik)
1 unresponsif
2 Ekstensi upnormal
3 Fleksi upnormal
4 Fleksi normal (menjauhi rangsangan nyeri)
5 Melokalisir nyeri (ada perlawanan)
6 Sesuai dengan perintah
Daftar Pustaka
Bickley, L.S & Szilagyi, P.G (2009). Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates,
Edisi 8. (terjemah) alih bahasa dr. Andri Hartono, editor dr. linda D, dr. Andita N,
dan dr. Sherli K. Jakarta:EGC
Black, Joyce M., Hawks, Jane Hokanson. (2005). Medical Surgical Nursing: Clinical
Management for Positive Outcomes. Philadelphia: Elsevier Sounders.
Potter, P.A., dan Perry, A.G. (1999). Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and
Practice. 4th Ed. (Terj. Renata Komalasari). Jakarta: EGC.
Linton, A.D. (2012). Introduction to Medical Surgical Nursing. 5th Ed Philadelphia:
Elsevier Sounders.
Mone, PL.,Burke,K.(2008). Medical Surgical Nursing: Critical Thinking In Client Care.
4th Ed. New Jersey: Pearson Education Inc.
Sherwood, L. (1996). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. (Terj. Brahm. U. Pendit).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Smeltzer, S.C. (2002). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing.
(Terj. Agung Waluyo). Jakarta: EGC.
Willms, J. (2003). Physical Diagnosis: Bedside Evaluation of Diagnosis and Function.
(Terj. Harjanto). Jakarta: EGC.