Anda di halaman 1dari 3

Nama: - Sayid Muhammad Zidan S.

(1802045088)
- Rachmad Akram Ibrahim (1802045090)
- Farid Fahlevi (1802045087)
- Irsan Fikri Ramadhani (1802045056)
- Zainul Fadhli Ramadhan (1802045082)
- Didin (1802045060)
- Fikri Maulana (1802045084)

UAS Kelompok Politik Luar Negeri Indonesia

Review politik luar negeri amerika terhadap penggunaan drone

Teknologi kini semakin berevolusi, dunia menyaksikan bagaimana terjadi peningkatan


yang signifikan terhadap penggunaan drone. Drone banyak diminati di semua kalangan
dikarenakan kemampuan mereka untuk memenuhi banyak kebutuhan orang. Drone memberi
penggunanya sebuah “mata burung” yang dapat diaktifkan dan digunakan hampir di mana saja
dan kapan saja. Ketergantungan dan penggunaan drone terus meningkat di berbagai domain. Ini
karena kemampuan drone yang dapat menawarkan streaming langsung, video dan pengambilan
gambar real-time yang jernih, bersama dengan kemampuan untuk terbang dan mengangkut
barang. Kita bisa menebak bahwa beberapa tahun kedepan penggunaan drone akan sangat
banyak digunakan untuk kebutuhan komersial. Ini terutama karena keunggulan mereka
dibandingkan helikopter komersial dalam hal biaya dan anggaran. Selain itu, dengan kemajuan
teknologi sekarang memungkinkan kita untuk menkontrol drone dengan mudah melalui ponsel
pintar daripada menggunakan pengontrol jarak jauh. Bahkan, penggunaan drone tidak terbatas
pada tujuan komersial dan pribadi. Drone digunakan oleh military, tim penegak hukum dan
pengawasan perbatasan. Namun, drone tidak hanya digunakan secara oleh "orang baik", "orang
jahat" memanfaatkan drone untuk mencapai tujuan jahat mereka. Karena mudah dikendalikan,
drone dapat digunakan untuk melakukan serangan yang berbeda. Di sisi lain, drone mengekspos
kerentanan keamanan yang membuat mereka rentan terhadap pembajakan. Yang awalnya drone
digunakan tidak lebih hanya untuk sebagai alat bantu biasa dan sebagai permainan, penggunaan
drone yang lebih ekstrim mulai muncul di antara para elite global khususnya di sektor militer
mereka. Drone merupakan sebuah revolusi besar. Probabilitas dan frekuensi serangan ini sangat
tinggi dan dampaknya bisa sangat berbahaya dengan efek yang hancur yang sangat besar. Oleh
karena itu, kebutuhan akan tindakan balasan detektif, protektif, dan preventif sangat diperlukan.
Kami akan menganalisis “Atack Of The Drones”, yaitu sebuah Military Documentary yang
menceritakan tentang kebijakan penggunaan drone Amerika Serikat yang digunakan sebagai alat
untuk membunuh, mengintai, melacak ke berbagai negara.

Di dalam film dokumenter tersebut disebutkan “is war becoming a video game?” Dengan
kekuatannya yang sangat mematikan dengan pengoprasiannya yang jika dilihat hanya seperti
duduk santai di ruang oprasi sambil bermain video game tentunya sangat memperlihatkan
bagaimana drone ini memiliki kemampuan yang luar biasa. Walaupun Amerika sendiri telah
membuat kebijakan tentang penggunaan drone dalam perang dan berjanji akan memakai drone
ini hanya di pakai kepada teroris atau pun hal-hal yang mengancam tidak hanya rakya Amerika
Serikat tetapi juga warga sipil di negara lain tetapi drone ini menurut kami juga akan memberi
dampak pula kepada warga sipil karna kita tahu para teroris juga adalah orang-orang yang pintar
sehingga mereka bisa saja bersembunyi di antara para rakyat sipil dan hal ini akan membuat para
rakyat sipil terbunuh terutama anak-anak dan karna itu justru penggunaan drone ini sangat
berbahaya dalam menundang kemarahan publik baik dari rakyat Amerika maupun pihak-pihak
internasional lainnya. Kemudian juga penggunaan drone ini akan membuat terjadinya Security
Dilemma di mana dengan adanya penguatan teknologi militer drone yang dimiliki Amerika,
negara pesaing Amerika seperti Rusia, Cina, Korea Utara bahkan negara tetangganya seperti
Kanada dan Meksiko akan merasa terancam dengan adanya teknologi drone yang dikembangkan
oleh Amerika Serikat. Dengan adanya Security Dilemma ini, negara-negara lain akan ikut
berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi militer drone mereka. Hal ini bisa saja akan
mengundang perang baru setelah perang dunia sebelumnya, di dalam kebijakan tentang drone
pula prosedur-prosedur baru terkait serangan mematikan tidak membatasi kewenangan presiden
untuk mengambil tindakan pada situasi luar biasa yang tetap sejalan dengan hukum dan
kepentingan untuk melindungi Amerika Serikat atau sekutu-sekutunya karna itu kita juga harus
paham pula watak dari kebiasaan seiring pergantian dari pemerintahan presiden Amerika apakah
akan ada ambisi dari salah satu pemerintah Amerika yang akan mengubah kebijakan dari
penggunaan drone sehingga berpotensi terjadinya perang atau tidak dan hanya waktu yang bisa
menjawab tetapi selama itu belum terjadi kemungkinan perkembangan-perkembangan terhadap
drone akan terus terjadi selama berjalannya waktu dan bisa saja nanti jika memang terjadi perang
tidak ada lagi yang memakai manusia dalam perang dan lebih memakai drone.

Kasus penggunaan drone sebagai alat perang di Amerika juga sangat berkaitan dengan
National Interest Amerika, hal ini di karenakan dengan adanya drone sebagai pengganti pasukan
perang, Amerika ingin mengurangi pasukannya yang harus di kirim ke medan perang, dan juga
hal ini tentunya dapat mengurangi jatuhnya korban perang dari pasukan Amerika Dengan adanya
penggunaan drone sebagai alat perang jelas hal ini akan meningkatkan National Power dari
Amerika. Dibawah kepemimpinan Barack Obama yang mempunyai Interest untuk War on terror
yang dimulai oleh Presiden George W. Bush. Obama ingin menghilangkan non-state actors atau
grup teroris al-Qaeda yang pada saat itu sedang terlibat dalam “New Wars”. Pada periode kedua
Obama dalam menjabat sebagai presiden, ia menarik beberapa militernya dari Afganistan,
Yemen setelah itu mulai memperbanyak pengggunaan drone perang yang difasilitasi dengan
senjata perang dan kamera. Menurut mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam
kebijakan pemerintahnya, ia melegalkan penggunaan drone pesawat yang tanpa awak itu sebagai
alat pememburu dan membunuh teroris di luar negeri. Ia juga beranggapan bahwa penggunaan
alat itu dapat di pakai sebagai alat perang keadilan (only for war) dalam upaya mempertahankan
diri dari para militan dan bertujuan membuat Amerika lebih aman. Teknologi itu juga dapat
digunakan sebagai alat perang melawan organisasi yang saat ini berusaha membunuh sebanyak
mungkin warga Amerika Serikat seperti Al-Qaeda. Akan tetapi hal ini sangat di tentang oleh
banyak negara karena dianggap membahayakan masyarakat biasa. Di film tersebut juga
diperlihatkan bagaimana saat pilot drone melakukan latihan untuk mengunci posisi target, target
yang mereka gunakan sebagai latihan ialah mobil kendaraan sipil yang sedang melaju di jalanan
dan tentu saja hal tersebut tidak berdasarkan persetujuan dari kedua belah pihak. Amerika sendiri
tetap berusaha mengaplikasikan penggunaan drone dalam perang dengan beberapa batasan-
batasan yang di buat oleh Amerika sendiri agar dapat di berikan persetujuan oleh berbagai pihak
dalam penggunaan drone dalam perang tersebut. Pada akhirnya penggunaan drone sebagai alat
perang di perbolehkan oleh berbagai pihak dengan batasan penggunaan Hukum udara yang
sudah ada, dan rencananya Rule of Air Warfare (RAW) akan menambahkan hukum baru untuk
penggunaan drone dalam peperangan.

Persoalan yang lainnya adalah Bandwagoning dari Negara Negara Sekutu bahkan dari
Negara yang Rival dengan Amerika Serikat juga akan mengembangkan Teknologi Serupa yang
dimana dapat memperburuk kondisi Stabilitas Perdamaian Global karena akan meningkatnya
Ketegangan antar Negara walaupun Amerika Serikat sendiri telah memberikan ketentuan terkait
pengembangan dan penggunaan Drone dalam Operasi Militer namun tetap saja Dilema
Keamanan akan terus terjadi dan bahkan meningkat seiring meningkatnya pula Rasa
Kewaspadaan dari Negara Negara dalam menyikapi Penggunaan Drone oleh Militer Amerika
Serikat. Namun menurut kami presiden Amerika Serikat tetap tidak akan mau berkompromi
dengan segala ancaman yang dapat mengganggu negaranya dan National Interest nya. Tentu ada
keinginan yang ingin dicapai oleh pemerintah Amerika Serikat terkait penggunaan drone sebagai
New National Power mereka, semua itu sebenarnya ada pada setiap kebijakan yang diambil oleh
pemerintah Amerika Serikat Kedepannya dalam mengembangkan eknologi drone mereka.
Selama Periode tersebut tentu akan terus terjadi yang namanya Perlombaan dalam menciptakan
berbagai teknologi dan pembaharuan terbaru dalam sistem persenjataan utamanya drone yang
dilakukan oleh negara negara di Dunia.
Refrensi:
Journeyman Pictures (2012). Attack of the Drones: is war becoming a video game
https://youtu.be/msHJLwYWX30 (diakses pada tanggal 24 Juni 2020)

Anda mungkin juga menyukai