LK - Modul Ajar PAI
LK - Modul Ajar PAI
FAS E
NAMA PENYUSUN: Shafira
NAMA SEKOLAH:
Topik/Lingkup
Materi: PAI dan Budi Pekerti Kelas/Semester: X/Ganjil
Pembelajaran ke: I Pertama Alokasi Waktu: 2 JP (45 x 2menit)
ProfilPelajar Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan
Pancasila muncul pada peserta didik adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong-royong
4. Mandiri
Sarana dan Sarana dan Prasarana Ruang Kelas, Laptop Al-Qur’an Terjemahan Buku
Prasarana panduan siswa Fiqh Islam
Target Peserta Peserta didik yang menjadi target yaitu; (hasil dari asesmen awal
Didik pembelajaran).
B. Pemahaman Bermakna
Pengalaman peserta didik dalam Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan
Syuabul Iman (cabang-cabang iman) selalu menyakini adanya Allah SWT
C. Pertanyaan Pemantik
• Apa yang sudahdipelajari ?
• Apa yang kalian kuasai dari materi ini ?
• Bagian apa yang belum kalian kuasai ?
• Bagian/ilmu baru bagi kalian apa yang paling menarik dari materi yang telah
disampaikan?
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
•Orientasi (salam, sapa, periksa dan do’a Guru memeriksa kondisi kelas, dan
mengkondisikan siswa
10
•Memeriksa kehadiran siswa
menit
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
• Guru melaksanakan asesmen awal kompetensi yang akan dipelajari melalui angket
LKA.1 dalam penyampaian bias disampaikan Tanya jawab klasikal atau melalui kuis
Kegiatan Inti
• Guru menanya siswa tentang gambar yang telah ditampilkan, kemudian siswa
menjelaskan informasi dari gambar terkait dengan materi tentang Memahami
Syu’abul (Cabang) Iman
•Guru juga melakukan pengawasan kepada siswa agar siswa melaksanakan kegiatan 10
dengan benar dan juga sebagai proses guru melihat mana siswa yang akan menit
dipersiapkan untuk presentasi
Kegiatan Penutup
E. Penilaian
Pasuruan,
.........................2023
Mengetahui
Kepala SMA/K ........................... Guru Praktikan
.......................................................... ............................................
LAMPIRAN
Artinya : Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang)
anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah Swt mengambil kesaksian terhadap
roh mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab,
“Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi” (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat tidak mengatakan, “sesungguhnya ketika itu kami lengah
terhadap ini” Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar amana - yu’minu -
imanan, yang berarti beriman atau percaya. Adapun definisi iman menurut bahasa
berarti kepercayaan, keyakinan, ketetapan atau keteguhan hati. Imam
Syafi’idalamsebuah kitab yang berjudul al-‘Umm mengatakan, sesungguhnya yang
disebut dengan iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, dimana
tida Pilar pilar keimanan tersebut terdiri dari enam perkara yang dikenal dengan
rukun iman yang wajib dimiliki oleh setiap muslim. Beriman tanpa mempercayai
salah satu dari enam rukun iman tersebut maka gugurlah keimanannya, sehingga
mempercayai dan mengimani ke-enamnya bersifat wajib dan tidak bias ditawar
sedikit pun. Enam pilar iman itu antara lain adalah: 1) iman kepada Allah Swt., 2)
meyakini adanya rasul-rasul utusan Allah Swt., 3) mengimani keberadaan malaikat-
malaikat Allah Swt., 4) meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran suci dalam kitab-
kitab-Nya, 5) meyakini akan datangnya hari akhir dan 6) mempercayai qada dan
qadar Allah Swt. Pokok pilar iman ini sebagaimana yang disebutkan dalam QS. an-
Nisa/4: 136 yang artinya sebagai berikut: Wahai orang-orang yang beriman!
Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-
Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat
sangat jauh. 2. Definisi Syu’abul Iman Menurut Syeikh Muhammad Nawawi bin
Umar al-Jawidalam kitab Qamiuth-Thughyan ‘ala Manzhumati Syu’abu al-Iman,
iman yang terdiri dari enam pilar seperti tersebut di atas, memiliki beberapa bagian
(unsur) dan perilaku yang dapat menambah amal manusia jika dilakukan semuanya,
namun juga dapat mengurangi amal manusia apabila ditinggalkan nya. Terdapat 77
cabang iman, di mana setiap cabang merupakan amalan atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh seseorang yang mengaku beriman (mukmin). Tujuh puluh tujuh
cabang itulah yang disebut dengan syu’abul iman. Bilamana 77 amalan tersebut
dilakukan seluruhnya, maka telah sempurnalah imannya, namun apabila ada yang
ditinggalkan, maka berkuranglah kesempurnaan imannya. Jika setiap muslim
mampu menghayati dan mengamalkan tiap-tiap cabang iman yang berjumlah 77
tersebut, maka niscayai akan merasakan nikmat dan lezatnya mengimplementasikan
hakikat iman dalam kehidupan. 3. Dalil Naqli tentang Syu’abul Iman Amalan-
amalan yang merupakan cabang dari iman sebagaimana sabda Rasulullah
Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Hurairah RA: k
sempurna salah satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain
C. Glosarium
Guru dan peserta didik dapat mencari berbagai informasi tentang Memahami Hakikat dan
Mewujudkan Ketauhidan dan dengan Syu’abul (Cabang) Iman dari berbagai media atau
website resmi di bawah naungan Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan
teknologi Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk
SMA/SMK Kelas
D. DaftarPustaka
Guru dan peserta didik dapat mencari berbagai informasi tentang Memahami Hakikat dan
Mewujudkan Ketauhidan dan dengan Syu’abul (Cabang) Iman dari berbagai media atau
website resmi di bawah naungan Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan
teknologi Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekertiuntuk
SMA/SMK Kelas X Penulis : Ahmad Taufik, Nurwastuti Setyowatitahun 2021 Buku
Panduan siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekertiuntuk SMA/SMK Kelas X
Penulis : Ahmad Taufik, NurwastutiSetyowatitahun 2021