BAB I Cutdara
BAB I Cutdara
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyumbang sekitar 90 % atau 302.000 dari seluruh total kematian ibu yang
(KIA) terutama pada kelompok yang paling rentan yaitu Kesehatan pada ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir. Pembangunan kesehatan di
2025, mempunyai visi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dimana
salah satu target nya adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
1
Tabel 1.1 Angka Kematian Ibu di Dunia Tahun 2015
WHO (Global) 216 /100.000 KH 303.000 Kasus
AKI di Indonesia tersebut masih jauh dari target MDG’s 2015 (102 per
100.000 KH). Sedangkan untuk angka kematian bayi (AKB) tahun 2012
sebesar 32 per 1000 KH, adapun target AKB pada MDG’s 2015 sebesar 23
Tabel 1.2 Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
jawa barat
Tahun AKI AKB
Trauma Obstetri 5%
Infeksi 11%
(WHO, 2010)
kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat. Dan jumlah AKB di Kabupaten
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun
menurut Rochjati. P (2003) meliputi: umur ibu yang tergolong risiko tinggi ≤
20 tahun dan ≥ 35 tahun, paritas yang termasuk risiko tinggi adalah ibu yang
pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih, jarak anak yang
tergolong risiko tinggi ≤ 2 tahun dan tinggi badan yang termasuk risiko tinggi
obstetrik jelek meliputi persalinan yang lalu dengan tindakan, bekas operasi
kembar air, janin mati dalam kandungan, hamil lebih bulan, kelainan letak,
dapat terjadi pada ibu hamil risiko tinggi yaitu keguguran, persalinan
deteksi dini, kelainan yang mungkin timbul cepat diketahui dan segera dapat
penanganan selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah masa nifas) per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2012).
Keadaan ini disebabkan kurang siapnya alat reproduksi ibu untuk hamil,
angka kematian ibu dan bayi dalam jumlah yang signifikan. Peran serta
kebidanan pada Ny. R G1P0A0 dengan usia 17 tahun. Dan saya melakukan
asuhan kebidanan dengan cara study kasus untuk memenuhi tugas akhir di
BANDUNG”
A. Rumusan Masalah
PUSKESMAS PACET ?”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
PUSKESMAS PACET.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui etiologi asuhan kehamilan dengan resiko tinggi
A. Manfaat
1. Bagi Penulis
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta penanganan pada umur
resiko tinggi <20 tahun, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
2. Bagi institusi
Asuha kebidanan ini sebagai salah satu cara menerapkan ilmu yang
tinggi (umur <20 tahun) serta sebagai bahan evalusi bagi institusi
pendidikan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Saifuddin, 2010).
2. Fisiologi Kehamilan
a. Konsepsi
tepat.
ovulasi.
selama ejakulasi.
(Sulistyawati, 2010).
b. Tanda-tanda Kehamilan
gambaran embrio.
a) Rahim membesar
b) Tanda hegar
vulva.
e) Braxton hicks
Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan mudah
berkontraksi.
g) Ballotement positif
tertentu.
minggu.
yang berlebihan.
persalinan.
perubahan pada:
Penambahan ukuran TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam tabel
berikut ini.
24 Setinggi pusat
(Sumber :Sulistyawati,2009).
dinding perut.
2) Ovarium
pada usia 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan
81).
4) Payudara
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di
bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri yang tajam. Puting susu
aerola, dan puting susu menjadi lebih reaktil vagina dan vulva
menurun, yaitu saat janin dan plasenta lahir. NAmun pada akhir
retro-plasenter.
c) Pengaruh hormone estrogen dan progesteron semakin meningkat.
peredaran darah
6) Sistem respirasi
payudara.
7) Sistem Pencernaan
8) Sistem Urinaria
terasa penuh.
aktifitas vasomotor.
fosfor untuk menjaga gigi tidak berlubang. Sendi pelvic sedikit dapat
punggung.
a. Trimester Pertama
namun mereka merasa butuh dicintai dan merasa kuat untuk mencinta
walaupun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh
b. Trimester II
ini disebabkan selama trimester II ini wanita umumnya merasa baik dan
c. Trimester III
sebagai bagian dari dirinya. Wanita hamil tidak sabar untuk menunggu
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik saat nanti melahirkan.
ASI eksklusif.
kehamilan:
komplikasi
5. Perilaku sehat (gizi, latihan/senam,
kebersihan, istirahat)
minggu anemia)
komplikasi
kebersihan, istirahat)
preeclampsia
kondisi lain
a. Anamnesa
1) Anamnesa identitas dan suami : nama, umur, agama, pekerjaan,
2) Anamnesa umum :
c. Perkusi
d. Palpasi
Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih
3) Gerakan janin
1) Leopold I :
a) Pemeriksaan menghadap ke arah muka ibu hamil
c) Konsisten uterus
2) Leopold II :
3) Leopold III :
4) Leopold IV :
b) Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh
e. Auskultasi
1) Dari janin
2) Dari ibu
b) Bising aort
c) Peristaltic usus
a. Antenatal Care
1) Pengertian
2) Tujuan kunjungan
ASI eksklusif.
3) Jadwal kunjungan
selama kehamilan.
Susilawati, 2013)
kehamilannya.
Tujuan ANC terpadu adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Berat badan ideal untuk
ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu
Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli - 16 – 20,5
Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan
perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambha berat badan 0,4 kg.
Perempuan dengan gizi kurang 0,5 kg gizi baik 0,3 kg. Indeks masa tubuh
gizi wanita usia subur, baik ibu hamil maupun calon ibu untuk
(KEK)
Kronik (KEK)
Sumber: (Sirajuddin,2012)
Tinggi Fundus
Usia
Menggunakan penunjuk
Kehamilan Dalam cm
Badan
(Sumber :Prawirohardjo,2012).
abdomen.
Taksiran Berat Janin (TBJ) = [Tinggi Fundus Uteri (dalam cm) N] x 155
Toshack :
belum dapat ditentukan, maka bunyi jantung harus dicari pada garis
bising pulmonal di sela iga 2 tepi kiri sternum, bising aorta di sela
Jadwal Imunisasi TT :
Sesuai dengan WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan
(Saifuddin dkk, 2001 ; Depkes RI, 2000) . (Sari, Ulfa, & Daulay,
2015).
Lama %
Antigen Interval
perlindungan Perlindungan
Pada kunjungan
-
TT 1 antenatal -
pertama
3 tahun
TT 2 4 minggu setelah 80
TT1
5 tahun
TT 3 6 bulan setelah 95
TT2
10 tahun
TT 4 1 tahun setelah 99
TT3
25 tahun/seumur
TT 5 1 taun setelah 99
hidup
TT4
a) Pemeriksaan Hb
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu
ditentukan
sehingga sering timbul BAK. Pada akhir kehamilan bila kepala janin
mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering BAK akan
timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan kembali (Vivian, 2011).
diberikan antara lain: makan dalam porsi kecil, tetapi sering, regangkan
lengan melampaui kepala untuk memberi ruang bagi perut anda untuk
upayakan minum susu murni dari pada susu manis (Varney, 2008).
d. Kram Tungkai
kalsium atau asupan kalsium yang tidak adekuat. Selain itu kram kaki
juga dapat disebabkan karena uterus yang membesar memberi tekanan
e. Varises
f. Insomnia
hari. Penyebab fisik hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus yang
a. Pada Trimester I
cervik”.
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan
malam hari.
Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama
275).
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
2002: 98).
menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti
kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen
anemia.
6. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam
meliputi:
kehamilan aterm.
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah
terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini
3. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya
keadaan dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu
4. Demam Tinggi
dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
4. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit
ditempatinya.
kehamilan.
8. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.
9. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
(Rachmat, 2007).
yang dihadapi. Faktor itu bisa digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor
medis dan faktor non medis. Faktor medis meliputi, usia, paritas,
sekunder dengan usia anak terkecil di atas 5 tahun, tinggi badan kurang
Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan
tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
(Prawirohardjo, 2014).
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun
2006)
Ibu hamil yang termasuk golongan kehamilan dengan resiko tinggi adalah
ibu dengan:
d. Usia ibu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
i. Tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya
(Manuaba, 2010).
di atas 30 tahun.
molahidatidosa.
tindakan.
a. Tinggi badan kurang dari 145 cm, deformitas pada tulang panggul,