Anda di halaman 1dari 12

Aprita Diva Salsabila

[220351610988]
Asroriyatul Bahiroh
[220351602956]
Florencia Arifika P. E
[220351610669]
Luluk'atul Munawaroh
[220351609322]
Menurut Gagne & Briggs (1979:19) media pembelajaran meliputi
alat yang baik secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pembelajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset,
video, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar,
grafik, televisi, dan komputer.

Media dua dimensi adalah media yang hanya memiliki ukuran


panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media
pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan
media cetak lainnya yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
Menurut Maherman, dkk (2021), tujuan penggunaan media pembelajaran dua dimensi adalah sebagai
berikut:
Meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir dan mengurangi verbalisme;
Menarik perhatian siswa;
Meletakkan dasar-dasar penting untuk perkembangan belajar;
Memberikan pengalaman nyata kepada siswa;
Menumbuhkan pemikiran teratur dan berkesinambungan;
Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan kemampuan berbahasa.
Adapun jenis-jenis media pendidikan yang biasa digunakan
dalam proses belajar mengajar Sudjana dan Rivai (1997)
mengemukakan sebagai berikut; Pertama, media grafis seperti
gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster kartun, komik
dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua
dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.
Kedua media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti
model padat (solit model), model penampang, model susun,
model kerja, mock up, dan lain-lain. Ketiga, model proyeksi
spserti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain.
Keempat, penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
[ Levie dan Lentz ]
Membangkitkan keinginan
dan minat yang baru
Fungsi atensi
Membangkitkan
Fungsi afektif
motivasi dan Fungsi kognitif
rangsangan Fungsi kompensatoris
kegiatan belajar

Membawa
pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap
peserta didik.

[ Hamalik ]
Penggunaan media pembelajaran dua dimensi dalam
pembelajaran bisa melibatkan berbagai strategi,
termasuk:
1. Penggunaan Gambar dan Diagram:
2. Presentasi Slide:
3. Papan Tulis Interaktif:
4. Proyeksi Multimedia:
5. Buku dan Materi Cetak:
6. Penggunaan Virtual Reality (VR) atau Augmented
Reality (AR):
7. Kartu Bergambar atau Flashcard:
8. Permainan Edukatif:
Virtual Reality (VR) Augmented Reality (AR)

Sistem AR menambahkan suasana dunia


Benar-benar lingkungan virtual yang imersif nyata
Indrawi visual dikendalikan oleh sistem VR Pengguna tetap bisa merasakan
kehadirannya di dunia nyata
75% virtual dan 25% nyata 25% virtual dan 75% nyata
Benar-benar membenamkan pengguna ke Teknologi ini secara sebagian membaurkan
dalam kontennya pengguna ke adegan dalam kontennya

Paling tidak koneksi 50 Mbps Membutuhkan bandwidth di atas 100 Mbps

Beberapa headset VR diperlukan Tidak membutuhkan headset AR


Contoh Virtual Reality
(VR)
Contoh Augmented
Reality (AR)
Tantangan Solusi

Pastikan bahwa media pembelajaran sesuai dengan


Kesesuaian dengan Kurikulum kurikulum yang berlaku dan mencakup materi yang relevan.

Keterbatasan Representasi Gunakan variasi elemen visual dan teknik


desain untuk memperjelas konsep
Tingkat Kesulitan Sesuaikan tingkat kesulitan dengan target
audiens.
Keseragaman Desain Tetap konsisten dalam desain grafis, ukuran,
dan tata letak

Keterbatasan Aksesibilitas Pastikan media dapat diakses oleh semua pengguna,


termasuk mereka dengan keterbatasan fisik atau sensorik
Gunakan teknik integrasikan elemen-elemen menarik
Tantangan Motivasi untuk meningkatkan motivasi & keterlibatan pengguna.
Dalam era teknologi informasi yang terus berkembang, penting bagi pendidikan untuk
mengadaptasi inovasi dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran
inovatif dan interaktif menjadi kunci untuk memperkaya pengalaman belajar, terutama
dalam konteks Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Konsep-konsep IPA yang kompleks
sering sulit dipahami hanya dengan penjelasan verbal atau gambar statis, sehingga
pengembangan media pembelajaran yang berkualitas sangat penting.

Meskipun pengembangan media pembelajaran IPA menawarkan potensi besar, masih


terdapat tantangan dalam merancang konten yang sesuai dengan kebutuhan siswa
dan kurangnya pemahaman tentang optimalisasi teknologi dalam pembelajaran IPA.
Oleh karena itu, langkah-langkah perbaikan dan kolaborasi antara pendidik, desainer
media, dan ahli teknologi informasi perlu diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Dengan demikian, kita dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran IPA dan
meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai