Anda di halaman 1dari 3

Sekilas tentang Sasaran Mutu

Penetapan sasaran mutu dilakukan oleh Pimpinan Departemen atas persetujuan dari
Manajemen Puncak berdasarkan Business Plan Perusahaan dan Persyaratan Pelanggan
(Customer Requirement). Sasaran mutu yang telah ditetapkan harus disosialisasikan ke
Internal Departemen masing – masing agar semua orang di dalam departemen
tersebut mengerti kemana sasaran mereka dan bagaimana kontribusinya dalam
mencapai sasaran tersebut.

Penetapan Sasaran Mutu


Manajemen puncak harus menjamin bahwa sasaran mutu, termasuk hal yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan produk, ditetapkan pada fungsi dan tingkatan
yang sesuai dalam organisasi. Sasaran mutu harus dapat diukur dan konsisten dengan
kebijakan mutu.

Metoda yang sering digunakan untuk penyusunan sasaran mutu adalah Prinsip SMART,
yaitu Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant
(relevan), Time-Bound (Batas waktu).

• Specific : Target yang ditentukan haruslah spesifik . Sebuah tujuan yang


spesifik (tertentu) memiliki kesempatan yang jauh lebih besar untuk dicapai
dari tujuan umum . Contoh, Mengurangi Produk NG / Reject untuk Hasil
Proses Injection Molding.
• Measurable : Sasaran harus bisa di ukur. Perlu ditetapkan kriteria atau
parameter untuk mengukur kemajuan menuju pencapaian setiap tujuan yang
ditetapkan. Misalnya : Mengurangi Produk NG / Reject untuk Hasil Proses
Injection Molding sebesar 2 %
• Achievable : Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai,
Misalnya saat ini NG/Reject untuk proses injection molding adalah 20%.
Adalah tidak mungkin untuk mengurangi NG tersebut hingga 0%.
• Relevant : Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan dan sesuai dengan
proses atau fungsi terkait. Misalnya : Bagian produksi Injection Molding
setidaknya mempunyai Sasaran Mutu ” Mengurangi Produk NG / Reject untuk
Hasil Proses Injection Molding sebesar 2 %” bukannya mempunyai sasaran
mutu “Penagihan hutang”.
• Time Bound : Sebuah sasaran harus didasarkan dalam jangka waktuatau
harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Mengurangi Produk NG /
Reject untuk Hasil Proses Injection Molding sebesar 2 % dalam waktu 3
bulan.
Pencapaian Sasaran Mutu
Begitu pentingnya peranan sasaran mutu ini sehingga pihak ISO/TC176/SC2 (Panitia
Teknikal yang mengembangkan ISO 9001) melakukan klausul tambahan terhadap
persyaratan yang ada di ISO 9001:2015 agar lebih terasa manfaatnya. Di ISO
9001:2015, tidak hanya menekankan penetapan dan kandungan dari Sasaran
Mutu. Tetapi justru ditambahkan faktor – faktor yang dibutuhkan untuk
pencapaiannya.

Secara detail di klasul ISO 9001:2015 tercantum :

Organisasi harus menetapkan sasaran mutu pada fungsi, tingkat dan proses yang
diperlukan untuk sistem manajemen mutu.

Sasaran mutu harus :

• Konsisten dengan kebijakan mutu


• Dapat diukur
• Memperhitungkanpersyaratan yang berlaku
• Relevan untuk kesesuaian produk dan jasa dan untuk peningkatan kepuasan
pelanggan
• Harus dipantau
• Harus dikomunikasikan
• Diperbarui sesuai kebutuhan

Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi pada sasaran mutu. Ketika


merencanakan bagaimana mencapai tujuan kualitas, organisasi harus menetapkan :

• Tindakan apa yang akan dilakukan; Sasaran Mutu “Mengurangi Produk


NG / Reject untuk Hasil Proses Injection Molding sebesar 2 % dalam
waktu 3 bulan” harus disertai dengan rencana strategis mengenai tindakan
apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Untuk mempermudah bisa
digunakan 7 Strategy Mutu untuk menyelesaikannya. Misalnya beberapa hal
NG atau reject bisa berasal dari :
• Orang -> Dilakukan training kesadaran Mutu bagi petugas
Injection Molding
• Mesin -> Dilakukan pemeliharaan dan pengecekan mesin sebelum
di operasikan
• Raw Material -> Melakukan audit terhadap raw material sebelum di
inject.
• Sumber daya apa yang akan diperlukan untuk mencapai sasaran
mutu. Dalam hal “Mengurangi Produk NG / Reject untuk Hasil Proses
Injection Molding sebesar 2 % dalam waktu 3 bulan”. Sumber daya ini adalah
orang (karyawan), Infrastuktur (Peralatan) & Lingkungan. Perlu
mendapatkan perhatian kompetensi dari operator orang yang menjalankan
mesin, peralatan, penerangan, dan kenyaman lingkungan kerja.
• Siapa yang akan bertanggung jawab, dalam hal contoh diatas tentu saja
menjadi tanggung jawab department produksi injection molding.
• Kapan sasaran tersebut akan Sasaran Mutu harus memiliki waktu
penyelesaian dan sebagai bagian dari perbaikan yang berkesinambuangan,
berbeda waktu bisa membuat berbeda sasaran mutu yang ingin dicapai.
• Bagaimana hasilnya akan dievaluasi. Sering kali organisasi menjadikan
sasaran mutu hanya sebagai peryaratan dalam ISO 9001. Bukan menjadi
strategy bisnis perusahaan. Sehingga pencapaiannya baru di ukur atau di
evaluasi menjelang rapat tinjauan manajemen. Ini tidak melanggar
persyaratan ISO, akan tetapi semakin sering sasaran ini di evaluasi, semakin
mudah kita menentukan apakah rencana tindakan yang sudah direncanakan
dan lakukan sebelumnya adalah tepat atau tidak. Atau justru Perusahaan
harus membuat rencana tindakan lain agar lebih efektif untuk mencapai
sasaran mutu

Anda mungkin juga menyukai