Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Sasaran Mutu

Sasaran mutu adalah target mutu yang ingin dicapai oleh Perusahaan, yang sesuai
dengan harapan Pelanggan. Meski belum menerapkan ISO 9001, pada umumnya
perusahaan sudah memiliki target yang biasa dibuat dalam bentuk target departemen.
Misalnya target penjualan, target ketepatan pengiriman, target produksi, target reject, dan
lain-lain. Saat perusahaan ingin menerapkan ISO 9001, di mana dituntut untuk memiliki
sasaran mutu, target perusahaan bisa dijadikan sebagai sasaran mutu, sehingga tidak
terjadi duplikasi antara sasaran mutu dengan sasaran perusahaan. Namun perusahaan
tetap perlu mengkaji apakah sasaran perusahaan tersebut sudah memenuhi keinginan
pelanggan. Misalnya perusahaan sudah memiliki sasaran penjualan, namun belum
memiliki sasaran ketepatan waktu, padahal ketepatan waktu merupakan sasaran penting
bagi pelanggan. Untuk kasus ini sasaran ketepatan waktu perlu ditambahkan ke dalam
sasaran perusahaan.

2.2 Kriteria Sasaran Mutu


1. Sasaran Mutu harus inline dengan kebijakan mutu organisasi,
membuat sasaran mutu harus inline atau sesuai dengan apa yang menjadi komitment
organisasi terhadap Sisitem Manajemen Mutu yang dituliska di dalam kebijakan
mutu, misalnya apabila di dalam kebijakan mutu ada komitment untuk meningkatkan
mutu produk atau services yang dihasilkan, maka organisasi harus membuat sasaran
mutu yang terkait dengan peningkatan produk atau services tersebut, jadi komitment
di kebijakan mutu, nantinya bisa dipantau dan diukur.
2. Sasaran Mutu Yang Dibuat perlu mempertimbangkan Context organisasi
3. Membuat Sasaran Mutu perlu mempertimbangkan Isu Internal, Eksternal ataupun
pihak pihak yang berkepentingan terkait dengan Produk/ Jasa organisasi, karena
context organisasi tadi sangat bisa mempengaruhi kinerja organisasi dalam masa masa
yang akan datang sehingga menjadi penting bagi organisasi untuk mempertimbangkan
context organisasi dalam membuat sasaran mutunya
4. Sasaran Mutu harus dibuatkan Action plan atau Activity Plan.
5. Semua sasaran mutu yang sudah dibuat harus ada action plan atau activity plan, yang
berisi rencana operasional departemen/ bagian bagiamana mencapai sasaran mutu
nya, action plan ini berisi apa,kenapa, siapa,dimana, kapan, bagaiamana setiap action
plan ini akan dijalankan. sehingga action plan yang dibuat nanti benar-benar bisa
dijalankan.
6. Sasaran Mutu Harus di komunikasikan dan diimplementasikan dalam semua tingkatan
di Organisasi.
7. Sasarn Mutu yang sudah disepakati harus dikomunikasikan di dalam organisasi sesuai
dengan tingkatan dalam organisasi, komunikasi ini menjadi penting agar semua
karyawan paham dan tahu bagaimana kontribusi mereka terhadap pencapaian sasaran
mutu organisasi.

2.3 Penetapan Sasaran Mutu

Manajemen puncak harus menjamin bahwa sasaran mutu, termasuk hal yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan produk, ditetapkan pada fungsi dan tingkatan
yang sesuai dalam organisasi. Sasaran mutu harus dapat diukur dan konsisten dengan
kebijakan mutu.

Metoda yang sering digunakan untuk penyusunan sasaran mutu adalah Prinsip
SMART, yaitu Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai),
Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).

a. Specific : Target yang ditentukan haruslah spesifik . Sebuah tujuan yang spesifik
(tertentu) memiliki kesempatan yang jauh lebih besar untuk dicapai dari tujuan
umum . Contoh, Mengurangi Produk NG / Reject untuk Hasil Proses Injection
Molding.
b. Measurable : Sasaran harus bisa di ukur. Perlu ditetapkan kriteria atau parameter
untuk mengukur kemajuan menuju pencapaian setiap tujuan yang ditetapkan.
Misalnya : Mengurangi Produk NG / Reject untuk Hasil Proses Injection Molding
sebesar 2 %
c. Achievable : Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, Misalnya
saat ini NG/Reject untuk proses injection molding adalah 20%. Adalah tidak mungkin
untuk mengurangi NG tersebut hingga 0%.
d. Relevant : Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan dan sesuai dengan proses atau
fungsi terkait. Misalnya : Bagian produksi Injection Molding setidaknya mempunyai
Sasaran Mutu ” Mengurangi Produk NG / Reject untuk Hasil Proses Injection
Molding sebesar 2 %” bukannya mempunyai sasaran mutu “Penagihan hutang”.
e. Time Bound : Sebuah sasaran harus didasarkan dalam jangka waktuatau harus
mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Mengurangi Produk NG / Reject untuk Hasil
Proses Injection Molding sebesar 2 % dalam waktu 3 bulan.

2.4 Pencapaian Sasaran Mutu

Begitu pentingnya peranan sasaran mutu ini sehingga pihak ISO/TC176/SC2


(Panitia Teknikal yang mengembangkan ISO 9001) melakukan klausul tambahan
terhadap persyaratan yang ada di ISO 9001:2015 agar lebih terasa manfaatnya. Di ISO
9001:2015, tidak hanya menekankan penetapan dan kandungan dari Sasaran Mutu. Tetapi
justru ditambahkan faktor – faktor yang dibutuhkan untuk pencapaiannya. Secara detail di
klasul ISO 9001:2015 tercantum : Organisasi harus menetapkan sasaran mutu pada
fungsi, tingkat dan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu.

Sasaran mutu harus :

a. Konsisten dengan kebijakan mutu


b. Dapat diukur
c. Memperhitungkanpersyaratan yang berlaku
d. Relevan untuk kesesuaian produk dan jasa dan untuk peningkatan kepuasan
pelanggan
e. Harus dipantau
f. Harus dikomunikasikan
g. Diperbarui sesuai kebutuhan

Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi pada sasaran mutu. Ketika


merencanakan bagaimana mencapai tujuan kualitas, organisasi harus menetapkan
tindakan apa yang akan dilakukan;
Sasaran Mutu harus disertai dengan rencana strategis mengenai tindakan apa yang
harus dilakukan untuk mencapainya. Untuk mempermudah bisa digunakan 7 Strategy
Mutu untuk menyelesaikannya. Misalnya beberapa hal NG atau reject bisa berasal
dari :
a. Orang -> Dilakukan training kesadaran Mutu bagi petugas Injection Molding
b. Mesin -> Dilakukan pemeliharaan dan pengecekan mesin sebelum di operasikan
c. Raw Material -> Melakukan audit terhadap raw material sebelum di inject.
d. Sumber daya apa yang akan diperlukan untuk mencapai sasaran mutu. Dalam hal
“Mengurangi Produk NG / Reject untuk Hasil Proses Injection Molding sebesar 2
% dalam waktu 3 bulan”. Sumber daya ini adalah orang (karyawan), Infrastuktur
(Peralatan) & Lingkungan. Perlu mendapatkan perhatian kompetensi dari operator
orang yang menjalankan mesin, peralatan, penerangan, dan kenyaman lingkungan
kerja.
e. Siapa yang akan bertanggung jawab, dalam hal contoh diatas tentu saja menjadi
tanggung jawab department produksi injection molding.
f. Kapan sasaran tersebut akan Sasaran Mutu harus memiliki waktu penyelesaian
dan sebagai bagian dari perbaikan yang berkesinambuangan, berbeda waktu bisa
membuat berbeda sasaran mutu yang ingin dicapai.
g. Bagaimana hasilnya akan dievaluasi. Sering kali organisasi menjadikan sasaran
mutu hanya sebagai peryaratan dalam ISO 9001. Bukan menjadi strategy bisnis
perusahaan. Sehingga pencapaiannya baru di ukur atau di evaluasi menjelang
rapat tinjauan manajemen. Ini tidak melanggar persyaratan ISO, akan tetapi
semakin sering sasaran ini di evaluasi, semakin mudah kita menentukan apakah
rencana tindakan yang sudah direncanakan dan lakukan sebelumnya adalah tepat
atau tidak. Atau justru Perusahaan harus membuat rencana tindakan lain agar
lebih efektif untuk mencapai sasaran mutu.

Tujuh langkah diatas perupakan penekanan dari peryaratan di ISO 9001:2015 untuk
membuat rancana strategis dalam pencapaiannya.

2.5 Langkah Pembuatan Sasaran Mutu


1. Penetapan Rencana Bisnis Perusahaan / Business Plan , di akhir tahun/ awal tahun
berjalan.
2. Dari Rencana Bisnis tersebut diturunkan ke dalam target/ sasaran mutu masing
masing departemen / bagian.
3. Masing Masing sasaran mutu departemen harus bisa mensupport untuk mencapai
rencana bisnis perusahaan.
4. Sasaran Mutu sebaiknya dipilih sesuatu yang menantang bukan sesuatu yang memang
sudah bisa dicapai sehari hari.
PT. XYZ SASARAN MUTU TAHUN ……. No. Dokumen. : CM/XYZ/11
No. Revisi : 00
Tanggal Efektif : 02 Mei 2017
Halaman : 1 dari 6
Periode
No Bagian Sasaran Mutu Rencana Kerja Sumber Daya PIC Keterangan
Monitoring
1 Produksi Minyak A Refinery
Mencapai target kapasitas 750.000 1. Prosedur kerja Refinery dan
Kg/ hari dan kualitas produksi sesuai Fractination memiliki SOP dan WI
Sesuai dengan WI 1 bulan Produksi Minyak
dengan target yang sudah ditetapkan yang tertulis, dimengerti dan mudah
perusahaan dipahami semua karyawan.

2. Melakukan analisa atas tindakan


pencegahan & perbaikan secara
berkesinambungan yang dapat
dilakukan untuk menjamin
keefektifan kegiatan produksi
B Fraksinasi
Mencapai target kapasitas 700.000
Kg/ hari (CP 10) 650.000 Kg / hari 1. Prosedur kerja Refinery dan
(CP Fractination memiliki SOP dan WI Sesuai dengan WI 1 bulan Produksi Minyak
8) dan kualitas produksi sesuai yang tertulis, dimengerti dan mudah
dengan target yang sudah ditetapkan dipahami semua karyawan.
perusahaan

2. Melakukan analisa atas tindakan


pencegahan & perbaikan secara
berkesinambungan yang dapat
dilakukan untuk menjamin
keefektifan kegiatan produksi

Medan, 02 Mei 2017


Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

( ) ( ) ( )
Document Controller Management Representative Direktur

Anda mungkin juga menyukai