Kelompok 7
Dosen Pengampu:
Dr. Adilla Kasni Astiena MARS
Disusun Oleh:
1. Fauziah M Arman 1411211004
2. Berlianti Ivana 1411211005
3. Indah Dini Rezkia 1411211028
4. Rika Marta 1411212004
5. Dina Uswatul Khairat 1411212009
i
BAB 1 : Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Pembagian Tugas SDM
1.1 Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
1
1.2 Peran Puskesmas
Peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan
rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit
2
1.4 Data umum
1.4.1 Geografi
Wilayah kerja Puskesmas Belimbing terletak di Kecamatan Kuranji
dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Kuranji
2. Kelurahan Gn. Sarik
3. Kelurahan Sei. Sapih
Luas wilayah kerjanya lebih kurang 27, 21km2 batas – batas
wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Koto Tangah
- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kuranji
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pauh
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Nanggalo
3
Gambar 2.1.
U Kec.Koto Tangah
Kp.Tangah
Kec.Pauh
Kec. G.SARIK
Nanggalo
S.SAPIH KURANJI
Keterangan :
Tui
Puskesmas
Posyandu
Kantor Lurah
Batas
Wilayah .......
4
1.4.2 Demografi
Berdasarkan data BPS jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas
Belimbing tahun 2016 adalah 61.949jiwa yang terdiri dari 30.948 jiwa laki-laki dan
31.001 jiwa perempuan, dimana penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan
penduduk laki-laki. Dari 61.949 jiwa penduduk wilayah kerja Puskesmas
Belimbing baru 21.275 jiwa yang memiliki kartu BPJS atau lebih kurang 34,34 %.
1.4.4 Motto
“Gerakan memberdayakan masyarakat sehat melalui kelurahan siaga (Siap, Antar,
Jaga)”.
5
1.5 Stuktur Organisasi, Tugas dan Fungsi
Struktur Organisasi Puskesmas Belimbing
6
BADAN PIMPINAN CAMAT KURANJI
PENYANTUN PUSKESMAS
BPUMC : Betmawati
BOK : Yosi
KOORDINATOR KOORDINATOR
YANMEDIK YANKESMA
KESH.ANAK:
POSKESKEL KP. POSKESKEL GN. SARIK PUSTU GN. SARIK POSKESKEL TUI 1 SEI.
POSKESKEL
TANGAH Dewi Arfanita, Amd Keb ZURMAYETI VANDA LUBIS, Amd. SAPIH
TAHUN 2016
2
4 YENNY, Apoteker 1. Bendahara JKN
Melakukan perencanaan
S.FARM,APT (Apotik) Keuangan
Merealisasikan Keuangan
Membuat
pembukuan/penutupan kas.
Mengambil dana
operasional
Pencatatan dan Pelaporan
2. Apoteker
Mengambilkan obat sesuai
resep yang diberikan dokter
Menjelaskan cara minum
atau pemakaian obat kepada
pasien
Konfirmasi obat yang
kurang jelas kepada dokter
5 YUSNIDA,SE Bendahara Juru 1. Bendahara Juru ungut
Memberikan karcis
Pungut, Loket (SKK,Catin) kepada pasien
yang membutuhkan sesuai
Perda
Membuat laporan setoran
mingguan
Menyetorkan pendapatan
Puskesmas dari penjualan
karcis (SKK, Catin) sesuai
Perda ke DKK
2. Loket
Mempersiapkan bahan-
bahan untuk pendaftaran
pasien
Mencatat identitas pasien
yang mendaftar dan
menyiapkan status untuk di
bawa kebagian pelayanan
kesehatan
Pencatatan dan pelaporan
serta registrasi pasien
(BPJS,umum)
6 DRG.ERLINA WATI Dokter Gigi, 1. Koordinator Upaya Kesehatan
Masyarakat
Koordinator Mengkoordinir dan
bertanggung jawab dalam
Upaya penyusunan perencanaan
dan evaluasi Kegiatan di
3
Kesehatan unit P2M,PROM.KES,
KIA/KB, GIZI dan
Masyarakat KESLING
Mengkoordinir dan berperan
aktif terhadap kegiatan di
unitnya
2. Dokter Gigi
Menyusun perencanaan
Melaksakan UKGS dan
UKGMD
Pelayanan berupa
pemeriksaan, perawatan,
pengobatan, penambalan,
pencabutan, pembersihan
karang gigi sertarujukan
gigi dan mulut .
Pencatatan dan pelaporan
7 DRG.EDY AZHAR Dokter Gigi Menyusun perencanaan
Melaksakan UKGS dan
UKGMD
Pelayanan berupa
pemeriksaan, perawatan,
pengobatan,penambalan,
pencabutan, pembersihan
karang gigi sertarujukan
gigi dan mulut .
Pencatatan dan pelaporan
8 DRG.MASRIDA RE Dokter Gigi Menyusun perencanaan
Melaksakan UKGS dan
UKGMD
Pelayanan berupa
pemeriksaan, perawatan,
pengobatan,penambalan,
pencabutan, pembersihan
karang gigi sertarujukan
gigi dan mulut .
Pencatatan dan pelaporan
9
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
2. Pemegang Program Lansia
Pendataan usila
Membuat Jadwal Posyandu
Lansia
Melakukan pembinaan
Kelompok Lansia
3. Bidan
Membuat Rencana Kerja
Melakukan pelayanan
kepada Ibu Hamil, bu Nifas
dan Ibu menyusui
Melakukan Deteksi Resti
Ibu Hamil
Memberikan Imunisasi TT
2 kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada
Ibu Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil
di Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan
Rumah kepada Ibu Hamil
Resiko Tinggi, KN2. KF2
16 ELWIYAS, S.SiT Bidan (KIA Membuat Rencana Kerja
Melakukan pelayanan
10
Ibu) kepada Ibu Hamil, bu Nifas
dan Ibu menyusui
Melakukan Deteksi Resti
Ibu Hamil
Memberikan Imunisasi TT
2 kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada
Ibu Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil
di Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan
Rumah kepada Ibu Hamil
Resiko Tinggi, KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
17 DR.DEAR FLOWERY D Dokter Umum Melakukan pemeriksaan dan
pengobatan serta konsultasi
medis pada pasien di
Puskesmas
Memberikan pelayanan
rujukan medis serta surat-
surat yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan
kesehatan
Bertanggung jawab dan
melaporkan kegiatan
pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan kepada
Kepala Puskesmas.
Bersama dengan Kepala
Puskesmas melaksanakan
fungsi manajemen
Puskesmas
Berkoordinasi lintas
program dan lintas
sektor serta menghadiri
pertemuan-pertemuan
kedinasan yang
diperintahkan atasan
Mengikuti seminar profesi
11
atau kursus atau pelatihan
dalam rangka peningkatan
mutu SDM.
Melaksanakan tugas lainnya
yang diberikan atasan
sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku.
18 Hj. KASNIYENTI, Bidan (KIA Pengawasan dan
bimbingan kepada
A.MD.KEB Anak) Taman Kanak-
Kanak/PAUD
Pengobatan bagi bayi,
anak balita dan anak pra
sekolah untuk jenis
penyakit ringan.
Pemantauan/pelaksanaa
n DDTK pada bayi,
anak balita dan anak pra
sekolah
Melakukan MTBS
Pencatatan dan
pelaporan
19 ERLINDA Perawat Menyiapkan Perlengkapan
yang dibutuhkan untuk
AFRINA,A.MD.KEP (BP,LB1) pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
Membuat rekapan jumlah
setiap jenis penyakit setiap
bulan.
Membuat laporan 10
Penyakit Terbanyak
12
Pencatatan dan pelaporan.
20 MAIYARLIS Perawat Gigi Perawat gigi bertugas
sebagai pelayanan asuhan
kesehatan sekolah dan
masyarakat.
Melakukan tindakan dengan
dasar pendelegasian dari
dokter gigi penanggung
jawab
21 ASMARA JUWITA Sanitarian, 1. Sanitarian
Mencatat dan
Surveilans, melaporkan kegiatan
yang berhubungan
Olah dengan PAB/PLP dan
TTU/TPM
raga,Campak/ Melakukan pembinaan
terhadap kelompok
diare pemakai air
Melakukan penyuluhan
kesling
Menjalin kerjasama
lintas program dan
lintak sektoral
Mengambil sampel
makanan dan minuman
dalam rangka
perlindungan terhadap
konsumen
Mengawasi kualitas air
dengan cara
pengambilan dan
pemeriksaan sampel
Melakukan pemantauan
KLB keracunan
makanan dan minuman
Melakukan konseling
kesehatan lingkungan di
klinik sanitasi
Pencatatan dan
pelaporan
2. Surveilans
Berperan aktif secara
dini melakukan
pengamatan
terhadappenderita,
kesling, perilaku
13
masyarakat dan
perubahankondisi.
Analisis tentang KLB
Penyuluhan kesehatan
secara intensif
Pencatatan dan
pelaporan
3. Diare/Campak
Penyuluhan tentang
Diare/Campak
Penemuan Penderita
Diare/Campak dengan
pemeriksaan
kontak,pemeriksaan
anak sekolah dan case
survei
Memberikan pengobatan
yang tepat sesuai
diagnosa
danklasifikasinya.
4. Kesehatan Olah Raga
Inventaris jumlah
kelompok-kelompok
kesehatan olah raga
yang ada pada wilayah
kerja puskesmas
Membentuk dan
membina kelompok-
kelompok kesehatan
olah raga yang ada pada
wilayah kerja puskesmas
Melakukan kegiatan
Kesehatan Olah Raga
Pencatatan dan
pelaporan
22 BETMAWATI Farmasi Mengambilkan obat
sesuai resep yang
(Apotik) diberikan dokter
Menjelaskan cara
minum atau pemakaian
obat kepada pasien
Konfirmasi obat yang
kurang jelas kepada
dokter
23 NURHASRIWATI,A.MD. Perawat 1. Perawat (BP)
Menyiapkan
14
KEP (BP,Rabies,Mat Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk
a) pelayanan setiap hari
dan menyimpannya
kembali setelah
pelayanan selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar
pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan
kepada dokter tentang
kasus-kasus yang kurang
dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
2. Rabies
Memberikan keterangan
kepada penderita gigitan
hewan penular penyakit
rabies tentang tindakan
yang harus dilakukan
Mengambil vaksin
rabies ke DKK bagi
setiap pasien yang
membutuhkan
Membuat surat
persetujuan pemberian
VAR kepada setiap
penderita/wali yang
akan diberi suntikan
Melaksanakan
penyuntikan VAR
kepada pasien yag
membutuhkan
Memantau penderita
yang tidak memenuhi
jadwal suntikan ulang
Membuat catatan
15
indentitas setiap
penderita gigitan hewan
tersangka rabies dalam
buku khusus
Membuat laporan setiap
bulan tentang kasus
gigitan hewan tersangka
rabies dan laporan
pemakaian VAR
3. Mata & Jiwa
Mencatat kasus penyakit
mata & jiwa melalui
kunjungan rawat jalan
Puskesmas
Membuat laporan setiap
bulan
24 ZURMAYETI Perawat (Pustu Melaksanakan pelayanan
kesehatan
Rita) Menggerakkan,
mengembangkan dan
membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
Membantu upaya
masyarakat dalam
meningkatkan derajat
kesehatan
Pencatatan dan pelaporan
Perpanjangan tangan
seluruh program di
Puskesmas
25 ASNAWATI, Bidan(Pustu Melaksanakan pelayanan
kesehatan
A.MD.KEB Rita) Menggerakkan,
mengembangkan dan
membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
Membantu upaya
masyarakat dalam
meningkatkan derajat
kesehatan
Pencatatan dan pelaporan
Perpanjangan tangan
seluruh program di
Puskesmas
26 EMNA WIYARTI,AM.AK Labor Melakukan pemeriksaan
darah/urine atas rujukan
16
dokter
Mempersiapkan dan
memeriksa sediaan serta
menegakkan diagnosa
(darah, urine, tinja, sputum
dan lepra)
Mengirimkan sediaan untuk
diperiksa di tingkat
pelayanan yang lebih tinggi
sesuai dengan sistem
rujukan pelaya kesehatan.
Membuat catatan medik
untuk setiap pemeriksaan
yang dilakukan
Merencanakan kebutuhan
bahan dalam setahun
Pemeriksaan khusus
TB/cross check
19
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas
31 MIKE Perawat (BP), 1. Perawat (BP)
Menyiapkan Perlengkapan
VEFRIYESI,A.MD.KEP P3K yang dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
Membuat rekapan jumlah
setiap jenis penyakit setiap
bulan.
2. P3K
Mengkoordinir kegiatan
P3K
Mempersiapkan semua
kebutuhan, jadwal acara
dan petugas P3K
Pencatatan dan pelaporan
32 SURI FADILAH, Perawat 1. Perawat (BP)
Menyiapkan
A. Md. Kep (BP,UKS) Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan
selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
20
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar
pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan
kepada dokter tentang
kasus-kasus yang kurang
dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
Pencatatan dan
pelaporan.
2. UKS
Membuat Rencana Kerja
Inventaris jumlah
sekolah, jumlah murid
dan sarana UKS
Mengkoordinasikan
kegiatan UKS
Melakukan pembinaan
UKS
Melakukan screening
kesehatan anak sekolah
Melakukan pelatiha
dokter kecil
Melakukan penyuluhan
ke sekolah-sekolah
Melakukan PKPR
33 YANTRI EKI Bidan (KIA 1. Bidan
Membuat Rencana Kerja
DIOVANI,A.MD.KEB Ibu,KB) Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui
Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
21
dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko
Tinggi, KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
Pencatatan dan pelaporan
2. KB
Melakukan pelayanan
kontrasepsi
Melakukan pembinaan dan
mengayomi medis kontrasepsi
medios peserta KB
Melakukan pelayanan rujukan
KIE KB
Pencatatan dan pelaporan
34 MAIFA SURYATI, Bidan (KIA 1. Bidan
Pengawasan dan bimbingan
A.MD.KEB Anak,ISPA, kepada Taman Kanak-
Kanak/PAUD
PTM) Pengobatan bagi bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
untuk jenis penyakit ringan.
Pemantauan/pelaksanaan
DDTK pada bayi, anak balita
dan anak pra sekolah
Melakukan MTBS
Pencatatan dan pelaporan
2. P2 ISPA
Penyuluhan tentang ISPA
Penemuan secara dini penderita
ISPA
Pengobatan penderita secara
lengkap
Pencatatan dan Pelaporan kasus
3. PTM
Melaksanakan skrining
kesehatan penyakit tidak
menular pada masyarakat yang
berumur > 15 tahun.
Melaksanakan Posbindu di
wilayah kerja Puskesmas
Membuat rencana kegiatan
PTM
Pencatatan dan pelaporan
22
35 LINA ARIANI Bidan KIA Ibu, 1. Bidan
Membuat Rencana Kerja
Bendahara Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
BOK menyusui
Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko
Tinggi, KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
Pencatatan dan pelaporan
2. Bendahara BOK
Menyusun Plan Of Action
(POA) kegiatan yang
menggunakan dana BOK
Membuat semua pertanggung
jawaban keuangan puskesmas
dan melaporkan kepada
pimpinan Puskesmas.
Mencatat pemasukan dana
puskesmas dan
mendistribusikannya kepada
pelaksana program sesuai POA
Puskesmas
Adminkes
A. Md. Kep
1 Tensi meter 16
2 Stetoskop 15
24
3 Doppler 13
4 Tabung oksigen 1
5 Sterillisator 6
6 Timbangan dacin 4
7 Timbangan bayi 10
8 Timbangan dewasa 14
9 Hb meter 1
10 Diagnostic set 2
11 Mikroskop 1
13 Reflex hammer
6 Posyandu Lansia 7
7 TK 21
8 Sekolah Dasar 26
9 Sekolah Lanjutan 7
Tingkat Pertama
10 Sekolah Lanjutan 6
Tingkat Atas
II Sarana penunjang
1. Computer 8
2. Laptop 7
3. Pinter 8
4. Radio komunikasi 2
11 RSUD 1
MINIMUM ADA
PERALATAN
26
I Set Pemeriksaan Umum
1 Anuskop 3 buah - √
bertutup
refraksi
adaptor AC/DC
light
refraksi
27
Dioptri
pinggang)
18 Opthalmoscope 1 buah - √
19 Otoscope 1 buah √ -
Alphabet Chart)
sedang
logam panjang 12 cm
perlengkapannya
28
33 Tonometer Schiotz 1 buah - √
III Perlengkapan
1 Bantal 1 buah - √
3 Kasur 1 buah √ -
8 Perlak 2 buah - √
29
9 Pispot 1 buah - √
11 Seprai 2 buah - √
penutup
IV Meubelair
1 Kursi kerja 3 √ -
2 Lemari Arsip 1 √ -
diberikan
30
5 Kertas resep Sesuai kebutuhan √ -
MINIMUM ADA
PERALATAN
tertutup
5 Doppler 1 buah - √
7 EKG* 1 buah √ -
Airway)
31
12 Gunting bedah standar,lengkung, 3 buah
tajam / tajam
tajam / tumpul
32
29 Klem arteri 14 cm (Kocher) 3 buah √ -
gigi (Halstead-Mosquito)
1x2 (Halstead-Mosquito)
(Halstead-Mosquito)
(Mayo-Hegar)
steril (23cm)
44 Nebulizer 1 buah √ -
45 Otoskop 1 buah - √
33
46 Palu reflex 1 buah - √
C. Ruangan Farmasi
JUMLAH
PERALATAN ADA
I. Set Farmasi
3 Corong 1buah - √
7 Higrometer 1 buah - √
stamper
11 Shaker 1 buah - √
34
1 Etiket 1 buah √ -
III Perlengkapan
lainnya.
IV Meubelair
35
2 Blanko kartu stok obat 1 buah √ -
Psikoterapika
Psikotropika
diberikan
D. Kit Imunisasi
JUMLAH
PERALATAN ADA
I Kit Imunisasi
36
1 Alat Suntik Sekali Pakai 1 ml Sesuai Kebutuhan √ -
Lembar
III Perlengkapan
Keterangan : Jumlah minimal Kit Imunisasi adalah 2 (dua) Kit untuk setiap Puskesmas.
E. Ruangan ASI
JUMLAH
PERALATAN ADA
I. Set ASI
1 Breast pump 1 buah - √
37
III Perlengkapan
MINIMUM ADA
PERALATAN
I.Kit UKS
HZ
2 Waskom 1 buah - √
3 Waslap 2 buah √ - 1
buah
IV Meubelair
1 Kursi 3 buah √ - 2
buah
F. KIT UKS
38
5 Pinhole 1 buah -
1 Alkohol Sesuai -
kebutuhan
kebutuhan
39
kebutuhan
4 Kasa Sesuai -
kebutuhan
5 Kapas Sesuai -
kebutuhan
6 Masker Sesuai -
kebutuhan
kebutuhan
III Perlengkapan
(50x75mm)
Berturup
sudah sesuai dengan persyaratan yang ada di Permenkes No 75 tahun 2014, bahkan ada
beberapa peralatan yang jumlahnya melebihi dari yang ditetapkan oleh peremnekes tersebut
40
seperti: alat pen light. Di permenkes dikatakan sekurang-kurangnya puskesmas memiliki 1
alat penlight di ruangan Kit UKS, namun puskesmas belimbing memilki 7 buah penlight, dan
jumlah itu lebih cukup dari yang sudah ditatapkan oleh permenkes tersebut, begitupun dengan
alat thermometer klinis, timbanagan dewasa dan lain-lain. Tetapi di samping dari itu ada juga
beberapa peralatan yang belum sesuai dengan peremenkes no 75 tahun 2014 itu, bahkan
belum ada di puskesmas tersebut serta ada juga beberapa peralatan yang sudah ada, tetapi
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 3
4 Sarjana Keperawatan 1
5 Apoteker 1
6 Sarjana Ekonomi 1
8 D-IV Kesling 1
41
9 Bidan ( Akbid ) 9 2 orang Bidan PTT
10 Bidan ( D1 ) 1
12 Perawat ( SPK ) 1
13 Perawat Gigi 1
13 Kesling ( SPPH ) 1
14 TPG 2
15 Analis 1
17 TU 2 1 Honorer
18 Sopir 1
Sumber : Data Kepegawaian dan Data Dasar Puskesmas Belimbing Tahun 2016
DAFTAR PUSTAKA
45
46
BAB 3 : Data perencanaan Puskesmas, Lokakarya Mini Bulanan dan Tribulan
Puskesmas
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk
dilakukan di Puskesmas baik wajib, pengembangan maupun upaya khusus spesifik wilayah/
Puskesmas sebagai rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh pemerintah, baik
menyusun usulan kegiatan yang meliputi usulan mencakup semua kegiatan upaya
Puskesmas yang dilakukan di Puskesmas baik wajib, pengembangan maupun upaya khusus
spesifik wilayah/ Puskesmas mencakup semua kegiatan program/ upaya Puskesmas yang
dilakukan di Puskesmas baik wajib, pengembangan maupun upaya khusus spesifik wilayah/
Puskesmas.
yang berlaku, baik secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan
masyarakat melalui kajian maupun asupan dari lintas sektoral Puskesmas. Rencana Usulan
47
Kegiatan harus dilengkapi usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan
operasional Puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1). RUK
dibahas di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota selanjutnya terangkum dalam usulan Dinas
pembiayaan dan dukungan politis. Secara rinci RUK dijabarkan kedalam rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK).
Kesehatan Kabupaten/ Kota maka disusun secara rinci rencana pelaksanaan kegiatan dengan
a. Tahap persiapan.
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan RUK agar
perencanaan.
Tahap ini dimkasudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan permasalahan
yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang dikumpulkan tim yang
telah ditunjuk oleh Kepala Puskesmas. Data- data tersebut mencakup data umum, data khusun
Penyusunan RUK memperhatikan hal- hal untuk mempertahankan kegiatan yang sudah
dicapai pada periode sebelmnya dan memperhatikan program/ upaya yang masih bermasalah,
menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan diwilayan
a. Analisis Masalah.
Analisis masalah dilakukan melalui kesepakatan tim penyusun dan lintas sektoral Puskesmas
melalui:
1) Identifikasi masalah,
3) Merumuskan masalah,
b. Penyusunan RUK.
Penyusunan RUK meliputi upaya kesehatan upaya wajib, pengembangan dan upaya khusus
khusus setempat dan rencana inovasi secara bersama- sama, terpadu dan terintegrasi, dengan
langkah- langkah:
format untuk dilihat didalam lampiran buku panduan penyusunan dokumen akreditasi
Puskesmas ini.
50
Puskesmas dilakukan pembagian habis kepada seluruh pegawai Puskesmas, dengan
mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya.
2. Lokakarya Mini Bulanan Rutin
Lokakarya mini bulanan rutin diselenggarakan sebagai tindaklanjut dari lokakarya mini
bulanan yang pertama. Lokakarya mini bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau
pelaksanaan kegiatan Puskesmas, yang dilakukan setiap bulan secara teratur. Pada forum
Lokakarya mini bulanan rutin, dapat sekaligus dilaksanakan pertemuan tinjauan manajemen,
sesuai jadwal yang telah ditetapkan tim audit internal.
Penanggungjawab penyelenggaraan lokakarya mini bulanan rutin adalah kepala
Puskesmas, yang dalam pelaksanaannya dibantu staf Puskesmas dengan mengadakan rapat
kerja seperti biasanya. Fokus utama lokakarya mini bulanan rutin adalah ditekankan kepada
masalah pentingnya kesinambungan arah dan kegiatan antara hal-hal yang direncanakan,
integrasi antar program dalam menyelesaikan masalah prioritas Puskesmas yang telah
ditetapkan pada tiap tahunnya, pelaksanaannya serta hasilnya, agar kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna.
53
3.4 Data Perencanaan Puskesmas
Proses perencanaan Puskesmas akan mengikuti siklus perencanaan pembangunan
daerah, dimulai dari tingkat desa/kelurahan, selanjutnya disusun pada tingkat kecamatan dan
kemudian diusulkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Perencanaan Puskesmas yang
diperlukan terintegrasi dengan lintas sektor kecamatan, akan diusulkan melalui kecamatan ke
pemerintah daerah kabupaten/kota.
Standar Perencanaan
Perencanaan di Puskesmas
Menurut PMK No 44 Tahun Keterangan
Belimbing
2016
Penyusunan
a. Persiapan
- Mengumpulkan data
kinerja puskesmas
- Analisis data
segi pandang
masyarakat
- Identifikasi masalah
- Menetapkan prioritas
masalah
54
- Mencari akar
penyebab masalah
- Menetapkan cara
pemecahan masalah
perencanaan:
- RUK
- RPK
55
a. PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas harus dilengkapi dengan usulan
pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional
Puskesmas. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun mendatang
(N+1) disusun pada bulan Januari tahun berjalan (N) berdasarkan hasil kajian
pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (N-1), dan diharapkan proses penyusunan
RUK telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun
berjalan.
57
pada lampiran. RUK dan RPK yang dimiliki oleh Puskesmas Belimbing sudah
menyesuaikan dengan Permenkes RI No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas.
d.Keluaran (Output)
Terlaksananya kegiatan rapat untuk evaluasi pelaksanaan program bulan ini dan rencana
tindak-lanjut program bulan akan datang.
e. Hasil (Outcome)
Tersedianya data RUK bulan berikutnya.
f. Pembiayaan
Biaya kegiatan rapat lokakarya mini puskesmas di UPTD Kesehatan Perawatan
Sungai Buluh berasal dari dana bantuan operasional kesehatan ( BOK ) puskesmas sebesar Rp
950.000,- (Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah).
58
3.5.1.2 Lokakarya mini tribulan
Persiapan:
Sebelum Lokakarya mini diadakan, dilakukan beberapa persiapan antara lain :
a. Pemberitahuan hari, tanggal dan jam
b. Pengaturan tempat
c. Laptop dan infocus
d. Rencana Kerja harian bulan lalu
e. Membuat visualisasi hasil pelaksanaan kegiatan bulan lalu dibandingkan dengan target
bulanan per kelurahan antara lain menggunakan PWS
f. Buku catatan/notulen
g. Formulir Rencana Kerja Bulanan
Tabel Perbandingan Lokakarya Mini pada PMK No 44 Tahun 2016 dengan Pelaksanaan
59
LokaryaMini Kindisi dilapangan Seharusnya Keterangan
60
disesuaikan kecamatan
e. Acara: -Pembukaan /distrik
- Pengarah - Staf
an kecamatan
- Pemapar antara
an hasil lain:
pelaksan sekretaris
aan camat,
kegiatan unit lain
- Tanya yang
jawab terkait.
dengan - Lintas
Tim sektor
DKK dikecamat
Padang an, antara
- Kesepaka lain:
tan untuk pertanian,
melaksan agama,
akan pendidika
rencana n,
kerja BKKBN,
baru sosial
(sesuai
dengan
lintas
sektor
yang ada
di
kecamatan
/distrik)
- Lembaga/
61
organisasi
kemasyara
katan,
antara
lain: Tim
Penggerak
PKK
kecamatan
/distrik
62
BAB 4 : Pembagian Pelayanan, Ruangan dan alur Pelayanan Puskesmas Belimbing
Saat berkunjung ke puskesmas apabila pasien yang datang bersifat darurat seperti
serangan penyakit akut atau kecelakaan lalu lintas maka lansung menuju ruang gawat darurat
atau UGD, apabila di UGD sudah mendapatkan perawatan maka dapat lansung menuju ke
63
apotek sedangkan apabila keadaan pasien tidak dapat ditangani oleh pihak puskesmas maka
pasien lansung dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawattan lebih lanjut.
Bila pasien yang datang dalam keadaan tidak darurat, maka harus mendaftarkan identitas
pasien pada ruang loket agar tercatat dalam kartu kunjungan pasien dengan menunjukkan
kartu berobat pasien diman pasien tersebut sudah pernah mendapatkan pelayanan di
puskesmas sebelumnya atau menunjukan KTP apabila pasien tersebut belum pernah berobat
pada sebelumnya. Lalu setelah itu pasien menunggu giliran panggilan di ruang tunggu untuk
menanti giliran panggilan pelayanan yang diperlukan. Setelah dipanggil oleh petugas, maka
mendapatkan pemeriksaan, apabila pasien bisa ditangani oleh pihak puskesmas dan
mendapatkan resep obat, maka pasien dapat lansung menuju apotek untuk menebus obat, tapi
apabila keadaan pasien membutuihkan penanganan lebih lanjut maka pasien dapat dirujuk ke
rumah sakit.
puskesmas
65
Pengembangan pelayanan kesehatan gigi masyarakat Ada
pelayanan
kesehatan
66
4.3 Ruangan puskesmas Belimbing non rawat inap
67
⁻ Sesuai dengan Ada
Standar Pelayanan
Kefarmasian di
Puskesmas.
⁻ Ruang penerimaan
resep dapat
12. Ruang farmasi digabungkan dengan ruang
penyerahan obat dan
dirancang agar
tenaga
kefarmasian dapat
bertatap muka dengan
pasien.
13. Ruangan persalinan Tidak ada
Ruangan rawat pasca Hanya 1 tempat tidur Tidak ada
14.
persalinan
Sesuai dengan Standar Ada
15. Laboratorium Pelayanan Laboratorium di
Puskesmas.
16. Ruangan sterilisasi Tidak ada
Ruangan Dapat memiliki fungsi
17. Penyelenggaraan hanya sebagai tempat
Makanan penyajian makanan.
18 Kamar mandi/WC Dikondisikan untuk Ada tetapi tidak
pasien (laki-laki dan dapat digunakan oleh terpisah
perempuan terpisah) penyandang disabilitas.
19 Dikondisikan untuk dapat Tidak ada
KM/WC untuk persalinan digunakan oleh penyandang
disabilitas
20 Dikondisikan untuk dapat Ada
digunakan oleh penyandang
KM/WC petugas disabilitas
21. Gudang umum Ada
Pendukung
68
Merupakan rumah Rumah dinas ada
jabatan tenaga kesehatan dan tetapi dijadikan
Rumah dinas tenaga untuk kantor
22. berjumlah paling sedikit 2
kesehatan
(dua) unit.
69
Dokumentasi ruangan puskesmas Belimbing
2. Ruang Konseling
70
3. Ruang KIA & KB
4. Ruang RR
5. Ruang Karcis
71
6. Ruang Pertemuan
7. Ruang Gizi
72
8. Ruang Apotek
73
10. Ruang Labor
74
11. Ruang IGD
75
76
DAFTAR PUSTAKA
77
BAB 5 : Mekanisme Penyelenggaraan Pelayanan Dalam dan Luar Gedung
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :
78
a. Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pribadi
1. Poli Umum
Melayani pasien dengan keluhan penyakit umum setiap hari kerja Senin s/d Jumat yang
dilayani oleh Dokter dan Perawat yang profesional dan handal dalam pelayanan.
2. Poli Gigi
Melayani pasien dengan keluhan penyakit yang berhubungan dengan penyakit Gigi dan
Jaringan Penyangga lainnya dibuka setiap hari kerja Senin s/d Jumat yang dilayani oleh
Melayani pasien dengan usia dibawah 5 tahun ( Balita ) dengan keluhan umum maupun
khusus. Pelayanan setiap hari kerja Senin s/d Jumat dan dilayani oleh Dokter dan Perawat
4. Poli Lansia
Melayani pasien khusus Lansia dengan keluhan penyakit umum setiap hari kerja Senin s/d
Jumat yang dilayani oleh Dokter dan Perawat yang profesional dan handal dalam pelayanan.
79
5. Poli Kesehatan Jiwa
Melayani pasien dengan keluhan gangguan mental / Jiwa,Pelayanan setiap hari Selasa atau
Melayani pasien yang ingin berkonsultasi dengan masalah seputar gizi atau pola makan yang
berhubungan dengan keluhan atau penyakit yang diderita oleh pasien.Pelayanan setiap hari
kerja.
Melayani pemeriksaan seputar kandungan, kehamilan, maupun imunisasi pada orang dewasa,
Melayani pemeriksaan Calon Jemaah Haji. Pelayanan setiap hari kerja Senin s/d Jumat atau
dengan perjanjian.
80
9. Rumah Bersalin
Melayani pertolongan persalinan normal dan rawat inap pasca melahirkan dengan ditangani
Melayani tindakan atau pasien gawat darurat / emergency dengan kasus dan tingkat kesulitan
tertentu.
5. Survey PHBS : penelitian rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat
6. Rapat Koordinasi : evaluasi kerjasama lintas sektoral didalam dan diluar wilayah kerja
puskesmas
7. Bhakti Sosial : tim medis P3K dalam momen khusus seperti saat HUT Kota Kendari,
81
5.2 Penilaian Kinerja SDM
Penilaian kinerja dalam rangka pengembangan sumber daya manusia adalah sangat
penting artinya. Hal ini mengingat bahwa dalam kehidupan organisasi setiap orang/pegawai
ingin mendapatkan penghargaan dan perlakuan yang adil dari pemimpin organisasi yang
merupakan upaya pembanding antara hasil yang nyata dicapai setelah satu tahap tertentu
selesai dikerjakan dengan hasil yang seharusnya dicapai untuk tahap tersebut”. Definisi
proses manajerial, mulai dari tepat tidaknya tujuan hingga pelaksanaan kegiatan
pengawasan.
3. Hasil penilaian menggambarkan apakah hasil yang dicapai sama dengan sasaran yang
4. Informasi yang diperoleh dari kegiatan penilaian diperlukan untuk mengkaji ulang
proses penilaian formal atas hasil kerja seseorang yang dilakukan oleh seorang penilai, hasil
82
penilaian harus disampaikan direksi, atasannya dan kepada karyawan bersangkutan lalu
yang dilakukan manajemen/penyedia penilai untuk menilai kinerja tenaga kerja dengan cara
membandingkan kinerja dengan kinerja atas uraian/deskripsi pekerjaan dalam suatu periode
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kerja merupakan suatu penilaian
tentang kondisi kerja karyawan yang dilaksanakan secara formal dan dikaitkan dengan
Penilaian kinerja atau penilaian prestasi kerja dilakukan untuk memperoleh informasi
yang berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan manajer Sumber
Daya Manusia (SDM) yang lain, seperti perencanaan SDM, penarikan dan seleksi,
Dalam uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan
oleh setiap karyawan. Penilai menilai pelaksanaan uraian pekerjaan tersebut, apakah baik atau
buruk, selesai atau tidak, dan apakah dikerjakan secara efektif atau tidak efektif. Tolok ukur
atau biaya untuk penggunaan tenaga kerja. Oleh karena itu, sistem balas jasa dapat dilihat
sebagai suatu sistem yang berada pada hubungan timbal balik antara organisasi dengan
pegawai. Selain itu, organisasi selalu mengaitkan antara balas jasa dengan kuantitas, kualitas
dan manfaat balas jasa / gaji yang dipersembahkan pegawai kepada organisasi yang akan
83
mempengaruhi pencapaian organisasi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kelangsungan
organisasi. Dari sisi pegawai, balas jasa dilihat sebagai sarana pemenuhan berbagai kebutuhan
Sistem penggajian merupakan bagian dari sistem remunerasi dan merupakan salah satu
implementasi atau penerapan hasil dari manajemen kinerja. Remunerasi sendiri memiliki
pengertian sebagai setiap bentuk imbalan (reward) yang diterima pegawai sebagai akibat dari
promosi jabatan. Kinerja sendiri tidak dapat dicapai secara optimal apabila remunerasi
pengembangan remunerasi ini dikenal sebagai cara yang efektif untuk mengurangi biaya dan
Kenaikan gaji hanya akan efektif jika dilaksanakan bersamaan dengan penerapan
manajemen kepegawaian yang berorientasi pada kinerja, sehingga ada kejelasan tentang apa
yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing pegawai, serta ukuran/target kinerja
yang bagaimana yang harus dicapai, dengan demikian setiap pegawai memahami bahwa
5.3.1 Kompensasi
Menurut DR. B. Siswanto Sastrohadiwiryo(), kompensasi adalah imbalan jasa atau
balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja
tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kompensasi selain terdiri atas upah, dapat berupa
kesehatan, pakaian seragam, dan sebagainya yang dapat dinilai dengan uang dan cenderung
diberikan tetap.
84
Sedangkan menurut William B. Wether dan Keith Davis yang dikutip Malayu Hasibuan
Compensation is what employee receive in exchange of their work wether hourly wages
as periodic salaries, the personal department usually and administer employee
compensastion. (kompensasi adalah apa yang diterima seorang pekerja sebagai balasan dari
pekerjaan yang diberikan kepadanya, baik upah per jam ataupun gaji periodic yang didesain
dan dikelola oleh bagian personalia.)
5.3.2 Remunerasi
Remunerasi merupakan sebuah istilah yang sering dikaitkan dengan dunia
ketenagakerjaan, terutama dalam konteks sistim pengupahan atau penggajian. Namun dalam
perkembangannya, istilah ini juga kerap kali digunakan secara kontekstual, sehingga memiliki
keragaman arti.
sistim penggajian oegawai yang didasarkan pada penilaian kinerja, dengan tujuan terciptanya
sistim tata kelola pemerintah yang baik dan bersih. Sementara dalam konteks perusahaan,
remunerasi diartikan sebagai sebuah bentuk tindakan balas jasa atau imbalan yang diterima
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa edisi keempat Departemen
Pendidikan Nasional, remunerasi diartikan sebagai uang yang diberikan sebagai balas jasa
untuk pekerjaan yang dilakukan. Secara harfiah remunerasi juga diartikan sebagai substitusi
dari uang yang ditetapkan dengan peraturan tertentu sebagai imbal balik suatu pekerjaan yang
mempertimbangkan secara seimbang imbalan yang diberikan kepada input dan output. Input
dalam hal ini adalah bagaimana seseorang melakukan sesuatu pekerjaan untuk dapat
85
mencapai tujuan kinerja. Hal ini berkaitan dengan kompetensi apa yang perlu dikuasai oleh
orang tersebut. Untuk itulah, perlu diberikan imbalan untuk kompetensi apa yang telah
Begitu juga dengan output, adalah apa hasil kerja yang dicapai oleh orang tersebut
dalam pekerjaannya. Output ini adalah target kinerja yang dihasilkan oleh orang tersebut,
sehingga perlu diberikan imbalan apabila orang tersebut mampu untuk mencapainya.
86
5.4 Data Mekanisme Penyelenggaraan Pelayanan Dalam dan Luar Gedung Puskesmas
Belimbing
a. Pengobatan umum
b. Pemeriksaan dan pengobatan Ibu dan anak
c. Pengobatan gigi
d. Pengobatan lansia
e. Pelayanan gawat darurat
f. Pelayanan imunisasi
g. Klinik sanitasi
h. Klinik gizi
i. Pemeriksaan kesehatan
j. Pemeriksaan kesehatan haji
k. Pemeriksaan laboratorium
l. apotik
2. Promosi Kesehatan
Tujuan dari promosi kesehatan lebih menitik beratkan pada usaha promotif dan
preventif. Bentuk kegiatan Promkes ini adalah UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat ) diantaranya adalah kegiatan Posyandu dan pembentukkan kelurahan
siaga (membentuk pos kesehatan kelurahan). Kegiatan Promosi Kesehatan yang telah
dilakukan adalah :
1. Penyuluhan dalam gedung
Kegiatan penyuluhan dalam gedung yang telah dilakukan selama tahun2016adalah 160
kali dengan jumlah orang yang disuluh sebanyak 4.117 orang, kegiatan ini sudah melebihi
target seharusnya yaitu 96 kali. Topik penyuluhan, frekuensi penyuluhan dan jumlah yang
disuluh dapat dilihat pada tabel 4.1
87
Puskesmas Belimbing Tahun 2016
1 Nafza 0 0
2 PHBS 10 362
3 HIV/AIDS 1 45
4 Hipertensi 11 379
6 DBD 5 125
7 DM 13 290
8 Stroke 2 32
9 TB Paru 8 168
10 Filariasis 4 96
11 Kusta 0 0
13 Imunisasi 12 296
14 Diare 10 156
Sambungan ......................
16 Kekurangan Yodium 2 38
88
18 Pemanfaatan TOGA 2 73
21 keluarga Berencana 3 42
23 Campak 4 85
24 ISPA 10 215
25 ASI Eklusif 6 96
89
1 PHBS Sekolah 6 200
4 Bahaya rokok 2 56
5 Hipertensi 48 720
6 DBD 8 285
7 Rabies 3 192
8 Malaria 3 121
9 TB Paru 3 88
10 Filariasis 73 5791
11 Kusta 0 0
14 Diare 17 408
16 Kekurangan Yodium 2 38
23 Campak 35 1266
90
24 ISPA 15 345
91
BAB 6 : Penilaian Kinerja, dan Sistem Penggajian SDM Puskesmas
Komponen Berdasarka
Upaya Hasil Tingkat
Keterangan n rata-rata kinerja
Kesehatan Cakupan Kinerja
upaya kesehatan
Wajib
Upaya Promosi 98.4 Baik wajib, tingkat
Kesehatan
kinerja upaya
Upaya 85.5 Cukup
kesehatan wajib
Kesehatan
Lingkungan termasuk cukup,
Upaya 82.4 Cukup dimana tingkat
Kesehatan Ibu
kinerja cukup
dan Anak
termasuk KB menurut PMK No
Upaya 83.6 Cukup 44 tahun 2016
Perbaikan Gizi
termasuk kedalam
Masyarakat
Upaya 73.8 Kurang kelompok II
Pencegahan dan kriterianya yaitu:
Pemberantasan
1) Cakupan hasil
Penyakit Baik ≥ 91%
Menular Cukup ≥ 81- pelayanan
Upaya 101.7 Baik 90%
kesehatan dengan
Pengobatan Kurang ≤ 80%
tingkat pencapaian
Rata-rata 87.57 Cukup
Kinerja hasil 81 - 90%.
92
2) Cakupan hasil
manajemen dengan
tingkat pencapaian
44 tahun 2016
termasuk kedalam
kelompok I,
kriterianya yaitu:
93
1) Cakupan hasil
pelayanan
kesehatan dengan
tingkat pencapaian
2) Cakupan hasil
manajemen dengan
tingkat pencapaian
hasil ≥ 8,5.
94
menurut PMK No
44 tahun 2016
termasuk kedalam
kelompok I
kriterianya yaitu:
1) Cakupan hasil
pelayanan
kesehatan dengan
tingkat pencapaian
2) Cakupan hasil
manajemen dengan
tingkat pencapaian
hasil ≥ 8,5.
95
Upaya 10 Baik termasuk baik ,
Kesehatan
dimana tingkat
Lingkungan
kinerja baik
Upaya Perbaikan 10 Baik
Gizi menurut PMK
Upaya P2P 8.8 Baik No 44 tahun 2016
Upaya 10 Baik
termasuk
Pengobatan
Rata-rata 9.55 Baik kedalam
Kinerja kelompok I
kriterianya yaitu:
1)Cakupan hasil
pelayanan
kesehatan
dengan tingkat
pencapaian hasil
> 91%.
2) Cakupan hasil
manajemen
dengan tingkat
pencapaian hasil
≥ 8,5.
96
6.1.5 Hasil Total Kinerja Kegiatan di Puskesmas Belimbing Tahun 2016
PMK No 44
Dilapangan
Tahun 2016
Komponen Berdasarkan
Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan
Kegiatan
rata-rata Hasil
Pelayanan 92,73 Baik
total kegiatan
Kesehatan
Manajemen 93,5 Baik Puskesmas,
termasuk baik ,
dimana tingkat
kinerja baik
menurut PMK
No 44 tahun
2016 termasuk
kedalam
kelompok I
kriterianya yaitu:
1)Cakupan hasil
pelayanan
kesehatan
dengan tingkat
pencapaian hasil
97
> 91%.
2) Cakupan hasil
manajemen
dengan tingkat
pencapaian hasil
≥ 8,5.
Kesimpulan:
Puskesmas Belimbing telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2016 dengan hasil sebagai
berikut:
1. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dengan nilai 92,73% termasuk kategori kinerja
Baik
2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dengan nilai 9,35 termasuk kategori kinerja
Baik
3. Kinerja mutu pelayanan kesehatan dnegan nilai 9,55 termasuk kategori kinerja Baik.
system penggajian PNS di Indonesia ialah gabungan antara sistem skala tunggal dan skala
ganda. Sistem penggajian skala tunggak yaitu pegawai yang berpangkat sama diberikan gaji
yang sama dengan tidak memperhatikan sifat dan tanggungjawab pekerjaan itu. Sistem
penggajian ganda yaitu gaji diberikan berdasarkan sifat pekerjaan, prestasi yang dicapai, berat
dan ringan tanggungjawab pekerjaan yang harus dipikul. Jadi gaji pokok bagi pegawai yang
berpangkat sama diberikan gaji yang sama, disamping itu diberikan tunjangan pegawai yang
berdasarkan penilaian pelaksanaan beban kerja yang lebih besar dan memikul tanggung jawab
yang lebih besar daripada pegawai yang memikul tanggung jawab yang lebih kecil.
98
DAFTAR PUSTAKA
99
DAFTAR PUSTAKA
100
BAB 7 : System Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
101
Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan terpadu
puskesmas atau yang disbut dengan system pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas
(SP2TP) (Tiara, 2011).
Penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat melalui puskesmas yang
membutuhkan proses pencatatan dan pengolahan data yang cukup kompleks, maka
dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menangani berbagai macam kegiatan
operasional Puskesmas mulai dari pengolaha data registrasi pasien, data rekam medis pasien,
farmasi, keuangan, hingga berbagai laporan bulanan, tribulan, dan tahunan.(Ahyar.2011)
Sebagai bahan evaluasi tentunya sistem yang berjalan perlu adanya perubahan sistem
yang diharapkan bisa menyelesaikan masalah tersebut, salah satunya membangun sistem
informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) secara terpadu dan handal. Simpus adalah
program aplikasi komputer yang merupakan perangkat yang berfungsi untuk mencatat(input),
mengolah(proses), dan melaporkan(output) seluruh data-data di puskesmas. Pengertian lain
SIMPUS adalah suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan puskesmas
dalam mengelola data-data yang dimiliki.
Pada saat ini era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sedang digalakkan oleh Badan
Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebuat system yang disebut dengan Bridging,
merupakan proses penjembatanan antar sistem dan database melalui web service, untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas. Sistem informasi Puskesmas
(Simpus) di-bridging-kan dengan Primary Care (PCare) BPJS Kesehatan, sistem informasi
pelayanan pasien BPJS yang berbasis komputer, untuk memudahkan pasien dalam melakukan
pendaftaran dan memangkas waktu tunggu antrian pasien untuk mendapatakan pelayanan
kesehatan. Dalam pelaksanaan sistem ini, petugas peng-entry data dapat merasakan manfaat
akan efisiensi serta efektifitas pelayanan secara langsung. Petugas hanya cukup
melakukan entry data ke satu sistem, yang otomatis akan ter-input ke sistem simpus dan
sistem pcare bpjs kesehatan dalam waktu bersamaan.
7.1.1 Simpus
SIMPUS adalah program sistem informasi kesehatan daerah yang memberikan
informasi tentang segala keadaan kesehatan masyarakat di tingkat Puskesmas mulai dari data
diri orang sakit, ketersediaan obat sampai data penyuluhan kesehatan masyarakat .
Latar Belakang penggunaan SIMPUS adalah:
102
1. Belum adanya ke-validan data mengenai orang sakit, penyakit, bumil,dll dalam
wilayah suatu puskesmas
1. Mengumpulkan data dari tiap Puskesmas baik data orang sakit, bayi lahir, ibu
hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan masyarakat, dll
103
5. Dapat menampilkan sekaligus mencetak per-kategori yang dikehendaki ataupun
rekap keseluruhan berkenaan dengan masalah kesehatan
6. SIMPUS dapat bekerja secara multi user maupun stand alone 7. SIMPUS dapat
dipakai dalam jaringan Terpusat maupun Terdistribusi
104
2. Klik menu pendaftaran pasien Isikan data pasien kedalam kolom dan layanan poli
yang di tuju
3. Untuk nomer CM/MR dapat secara otomatis maupun manual
4. Untuk nomer otomatis, dapat langsung menggunakan tab, maka akan terisi
langsung nomer CM/MR.
5. Tanggal lahir akan terisi otomatis, bila kita mengisi kolom usia.
6. Untuk kolom Status harus diisi, karena hubungannya dengan tarif
105
7. Untuk mengisi kunjungan maka klik pada kolom jenis pasien
8. Setiap pasien yang belum pernah berkunjung ke Puskesmas, maka kolom jenis
kunjungannya adalah baru. Sedangkan yang sudah pernah mendaftar berstatus
lama.
9. Lalu isi pelayanan yang dituju, setelah itu isi dokter yang bertugas. Setelah
mengisikan biodata pasien maka jangan lupa untuk menyimpan data pasien dengan
me-klik tombol SIMPAN.
10. Jika telah di poli maka tenaga kesehatan membuka pelayanan poli mereka.
11. Maka akan keluar antrian maka klik di nama pasien tersebut.
106
12. Setelah itu isikan data anamnesa, dan data yang dibutuhkan.
107
BAB 8 : Sumber Pembiayaan Puskesmas
3. Sepenuhnya ditanggung pihak ketiga baik itu swasta maupun bantuan luar negeri
108
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah
terutama adalah pemerintah kab/kota. Disamping itu puskesmas masih menerima dana yang
berasal dari pemerintah provinsi dean pemerintah pusat. Dana yang disediakan oleh
pemerintah dibedakan atas dua macam yaitu: Dana anggaran pembangunan yang mencakup
dana pembangunan gedung, pengadaan peralatan serta pengadaan obat Dana anggaran rutin
yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan peralatan, pembelian barang habis
pakai serta biaya operasional Setiap tahun kedua anggaran tersebut disusun oleh Dinas
Kesehatan Kab/Kota untuk seterusnya dibahas bersama DPRD Kab/Kota. Puskesmas
diberikan kesempatan mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas
kesehatan Kab/Kota. Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima oleh puskesmas
adalah kepala puskesmas, sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh pemegang
keuangan puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh Dinas KesehatanKab/Kota atas usulan
kepala puskesmas. Penggunaan dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui
dengan memperhatikan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pendapatan Puskesmas
Sesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat dikenakan kewajiban membiayai
upaya kesehatan perorangan yang dimanfaatkannya, yang besarnya ditentukan oleh Peraturan
Daerah masing-masing (retribusi). Pada saat ini ada beberapa kebujakan yang terkait dengan
pemnfaatan dana yang diperoleh dari penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan ini yakni:
Seluruhnya disetor ke kas daerah Untuk ini secara berkala puskesmas menyetor seluruh dana
retribusi yang diterima ke kas daerah melalui Dinas Kesehatan Kab/Kota Sebagian
dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas.
Beberapa daerah tertentu membenarkan puskesmas menggunakan sebagian dari dana
yang diperoleh dari penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan, yang lazimnya berkisar
antara 25 – 50% dari total dana retribusi yang diterima. Penggunaan dana hanya dibenarkan
untuk membiayai kegiatan operasional puskesmas. Penggunaan dana tersebut secara berkala
dipertanggungjawabkan oleh puskesmas cke pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan
Kab/Kota Seluruhnya dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas
Beberapa daerah tertentu lainnya membenarkan puskesmas menggunakan seluruh
dana yang diperoleh dari penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan untuk membiayai
kegiatan operasional puskesmas. Dahulu puskesmas yang menerapkan model pemanfaatan
dana seperti ini disebut puskesmas swadana. Pada saat ini sesuai dengan kebijakan dasar
109
puskesmas yang juga harus menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang dananya
ditanggung oleh pemerintah diubah menjadi puskesmas swakelola. Dengan perkataan lain
puskesmas tidak mungkin sepenuhnya menjadi swadana. Pemerintah tetap berkewajiban
menyediakan dana yakni untuk membiayai upaya kesehatan masyarakat yang memang
menjadi tanggungjawab pemerintah.
3. Sumber Lain
Pada saat ini puskesmas juga menerima dana dari beberapa sumber lain seperti: PT
ASKES yang peruntukannya sebagai imbal jasa pelayanan yang diberikan kepada para
peserta ASKES. Dana tersebut dibagikan kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. PT Jamsostek yang peruntukannya juga sebagai imbal jasa pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada peserta jamsostek. Dana tersebut juga dibagikan kepada para
pelaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jamkesmas/Jamkesda Untuk membantu
masyarakat miskin, pemerintah menyalurkan dana secara langsung ke puskesmas.
Pengelolaan dana ini mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan.
Selanjutnya sumber lainnya melalui sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang telah
berlaku akan menjadi perubahan pada sistem pembiayaan kesehatan. Sesuai dengan konsep
yang telah disusun direncanakan pada masa yang akan datang pemerintah hanya
bertanggungjawab untuk membiayai upaya kesehatan masyarakat, sedangkan untuk upaya
kesehatan perorangan dibiayai melalui Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, kecuali untuk
penduduk miskin yang tetap ditanggung oleh pemerintah dalam bentuk pembayaran premi.
Dalam keadaan seperti ini apabila puskesmas tetap diberikan kesempatan menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan, maka puskesmas akan menerima pembayaran dalam bentuk
kapitasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional.
Untuk itu puskesmas harus dapat mengelola dana kapitasi tersebut dengan sebaik-
baiknya sehingga disatu pihak dapat memenuhi kebutuhan peserta Jaminan Kesehatan
Nasional dan pihak lain tetap memberikan keuntungan bagi puskesmas. Tetapi apabila
puskesmas hanya bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat, maka
puskesmas hanya akan menerima dan mengelola dana yang berasal dari pemerintah.
8.2 Sumber Pembiayaan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Belimbing
Berdasarkan PMK No 75 Tahun 2014 Pendanaan di Puskesmas bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
110
c. sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
Tabel
Sumber Dana di Puskesmas Belimbing Tahun 2016 dan Perbandingan dengan
PMK No 75 Tahun 2014
Dilapangan PMK No 75 Tahun
Keterangan
Sumber Dana Alokasi Anggaran 2014
111
ke kas negara melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Total dana retribusi dari Puskesmas ini
kemudian menjadi bagian dari sejumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Upaya kesehatan wajib yang dapat dibiayai dari dana BOK mencakup upaya-upaya
kesehatan promotif dan preventif yang meliputi: Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi, Promosi kesehatan,Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. Pemanfaatan dana BOK ini sebesar 10 persen (maksimal) untuk
manajemen kabupaten atau kota, sedangkan 90 persennya untuk dana BOK Puskesmas yang
digunakan untuk operasional Puskesmas (85 persen) dan pemeliharaan ringan Puskesmas (5
persen).
Penggunaan Dana BOK dapat dimanfaatkan untuk : transport petugas kesehatan/kader
kesehatan, bahan penyuluhan/bahan kontak, penggandaan materi rapat dalam rangka
Lokakarya Mini, konsumsi rapat dalam rangka Lokakarya Mini, Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Penyuluhan dan PMT pemulihan dengan bahan lokal, uang penginapan
(untuk desa terpencil/sulit dijangkau), uang harian (untuk desa terpencil/sulit dijangkau).
Pengecualian dana BOK tidak boleh digunakan untuk: upaya pengobatan dan rehabilitasi,
penanganan gawat darurat, rawat inap, pertolongan persalinan, gaji/honor, investasi/belanja
modal, pemeliharaan gedung atau kendaraan, operasional kantor (misal: listrik, air, Alat Tulis
Kantor (ATK), fotokopi), serta pengadaan obat, vaksin dan alat kesehatan. Dana BOK
merupakan dukungan Pemerintah, bukan merupakan dana utama operasional Puskesmas.
Oleh karena itu Pemerintah Daerah tetap berkewajiban menyediakan dana operasional yang
tidak terbiayai melalui BOK melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Melalui SJSN pemerintah hanya akan bertanggungjawab untuk pemenuhan
pembiayaan upaya kesehatan masyarakat (UKM) sementara upaya kesehatan perorangan
(UKP) dibiayai oleh SJSN sebagai trust fund. Dalam konteks tersebut maka pembiayaan
Puskesmas untuk UKP akan didukung oleh dana kapitasi dari Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan (BPJS-K). Artinya, Puskesmas harus siap dan mampu mengelola dana
kapitasi tersebut demi pemenuhan SJSN sekaligus sebagai masukan manfaat bagi Puskesmas.
112
DAFTAR PUSTAKA
1. PMK No.44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
2. Laporan tahunan Puskesmas Belimbing
113
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sehat merupakan hak dasar manusia, yang sekaligus menjadi salah satu faktor selain
pendidikan dan ekonomi, dalam menentukan Indeks (pengembangan) sumber daya manusia.
Bahkan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya masyarakat.
Pembangunan kesehatan juga ditujukan untuk pencapaian indikator SPM (Standar
Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan yang telah ditetapkan Kabupaten/Kota. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan intervensi perilaku dan lingkungan tanpa mengabaikan
faktor keturunan dan pelayanan kesehatan.
Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, Puskesmas diharapkan ke depan
kinerjanya menjadi lebih baik sehingga Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota yang merupakan indikator kinerja pemerintah daerah dapat tercapai,
terutama dalam upaya pencapaian MDGs tahun 2016 seperti tersebut di atas. Puskesmas
sebagai kesatuan organisasi kesehatan fungsional merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
dalam bentuk program pokok dan program kesehatan pengembangan serta membina peran
serta masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas Belimbing sebagai unit terdepan yang
bertanggung jawab dalam bidang kesehatan di wilayah kerjanya dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat melalui program pokok dan
program pengembangannya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
114
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas Belimbing dalam
melaksanakan program pokok dan program kesehatan pengembangan di Puskesmas
Belimbing.
2. Tujuan Khusus
1. Mampu melaksanakan program pokok dan program kesehatan pengembangan di
Puskesmas Belimbing.
2. Mampu mengevaluasi hasil kegiatanpokok dan program kesehatan pengembangan
di Puskesmas Belimbing tahun 2016.
3. Meningkatkan kemampuan staf dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan
program pokok dan program kesehatan pengembangan di Puskesmas Belimbing
sehingga seluruh program dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana.
C. SASARAN
Sasaran Kesehatan Puskesmas Belimbing Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 1.1 di
bawah ini :
Tabel 1.1.
Sasaran Kesehatan Puskesmas Belimbing Tahun 2016
N URAIAN KELURAHAN
O KURANJI GN . S.SAPIH JUMLAH
SARIK
1 JLH. PENDUDUK 33.036
33.036 16.225 12688 61.9
61.949
2 BAYI 610 303
303 237 1.150
1.150
3 BALITA 2979 1448 1125 5.551
5.551
4 ANAK BALITA 2428 1.145
1.145 888 4.46
4.461
5 BUMIL 665 327 256 1.248
1.248
6 BUFAS 635 312
312 244 1.192
1.192
7 BULIN 635 312
312 244 1.192
1.192
8 BUTEKI 635 312
312 244 1.192
1.192
9 LANSIA 2.156 1.068 833 4.056
Sumber : Data Sasaran Puskesmas Belimbing Tahun 2016
115
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFI
Wilayah kerja Puskesmas Belimbing terletak di Kecamatan Kuranji dengan
wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu :
4. Kelurahan Kuranji
5. Kelurahan Gn. Sarik
6. Kelurahan Sei. Sapih
Luas wilayah kerjanya lebih kurang 27, 21km2 batas – batas wilayah sebagai
berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Koto Tangah
- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kuranji
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pauh
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Nanggalo
116
Gambar 2.1.
U Kec.Koto Tangah
Kp.Tangah
Kec.Pauh
Kec. G.SARIK
Nanggalo
S.SAPIH KURANJI
Tui Keterangan :
Puskesmas
Posyandu
Kantor Lurah
Batas Wilayah .......
Puskesmas Pembantu
Poskeskel
Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji
117
B.DEMOGRAFI
Berdasarkan data BPS jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Belimbing
tahun 2016 adalah 61.949jiwa yang terdiri dari 30.948 jiwa laki-laki dan 31.001 jiwa
perempuan, dimana penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk laki-
laki. Dari 61.949 jiwa penduduk wilayah kerja Puskesmas Belimbing baru 21.275 jiwa
yang memiliki kartu BPJS atau lebih kurang 34,34 %.
4. Penduduk Belimbing Kec. Kuranji sebagian besar Bertani dan Buruh, sebagian
kecil terdiri dari pedagang, swasta dan pegawai negeri.
5. Pada umumnya penduduk disini memeluk agama Islam sebagian kecil agama
Kristen dan agama Budha
6. Peran serta masyarakat disini cukup tinggi terbukti dengan banyaknya organisasi
masyarakat, jumlah kader kesehatan banyak yang aktif dan sebagainya.
TAHUN 2016
121
7 DRG.EDY AZHAR Dokter Gigi Menyusun perencanaan
Melaksakan UKGS dan
UKGMD
Pelayanan berupa
pemeriksaan, perawatan,
pengobatan,penambalan,
pencabutan, pembersihan
karang gigi sertarujukan
gigi dan mulut .
Pencatatan dan pelaporan
8 DRG.MASRIDA RE Dokter Gigi Menyusun perencanaan
Melaksakan UKGS dan
UKGMD
Pelayanan berupa
pemeriksaan, perawatan,
pengobatan,penambalan,
pencabutan, pembersihan
karang gigi sertarujukan
gigi dan mulut .
Pencatatan dan pelaporan
126
kelompok potensial yang
ada di masyarakat.
Membina kader-kader
kesehatan dan posyandu.
Membina kader-kader
Poskestren
Membina kader-kader SBH
Membina kader-kader UKK
Membina kader-kader Batra
Membina kader-kader
PHBS pada RT, Sekolah-
sekolah, uanganTTU, RS
dan lain-lain.
Membuat dan menganalisa
data yang berkaitan denga
kegiatan seksi Promosi
Kesehatan.
Melakukan Pencatatan da
Pelaporan.
127
Pendataan usila
Membuat Jadwal Posyandu
Lansia
Melakukan pembinaan
Kelompok Lansia
6. Bidan
Membuat Rencana Kerja
Melakukan pelayanan
kepada Ibu Hamil, bu Nifas
dan Ibu menyusui
Melakukan Deteksi Resti
Ibu Hamil
Memberikan Imunisasi TT
2 kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada
Ibu Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil
di Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan
Rumah kepada Ibu Hamil
Resiko Tinggi, KN2. KF2
16 ELWIYAS, S.SiT Bidan (KIA Membuat Rencana Kerja
Melakukan pelayanan
Ibu) kepada Ibu Hamil, bu Nifas
dan Ibu menyusui
Melakukan Deteksi Resti
Ibu Hamil
Memberikan Imunisasi TT
2 kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada
Ibu Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil
di Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan
128
Rumah kepada Ibu Hamil
Resiko Tinggi, KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
17 DR.DEAR FLOWERY D Dokter Umum Melakukan pemeriksaan dan
pengobatan serta konsultasi
medis pada pasien di
Puskesmas
Memberikan pelayanan
rujukan medis serta surat-
surat yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan
kesehatan
Bertanggung jawab dan
melaporkan kegiatan
pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan kepada
Kepala Puskesmas.
Bersama dengan Kepala
Puskesmas melaksanakan
fungsi manajemen
Puskesmas
Berkoordinasi lintas
program dan lintas
sektor serta menghadiri
pertemuan-pertemuan
kedinasan yang
diperintahkan atasan
Mengikuti seminar profesi
atau kursus atau pelatihan
dalam rangka peningkatan
mutu SDM.
Melaksanakan tugas lainnya
yang diberikan atasan
sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku.
18 Hj. KASNIYENTI, Bidan (KIA Pengawasan dan
bimbingan kepada
A.MD.KEB Anak) Taman Kanak-
Kanak/PAUD
Pengobatan bagi bayi,
anak balita dan anak pra
sekolah untuk jenis
penyakit ringan.
Pemantauan/pelaksanaa
n DDTK pada bayi,
anak balita dan anak pra
129
sekolah
Melakukan MTBS
Pencatatan dan
pelaporan
19 ERLINDA Perawat Menyiapkan Perlengkapan
yang dibutuhkan untuk
AFRINA,A.MD.KEP (BP,LB1) pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
Membuat rekapan jumlah
setiap jenis penyakit setiap
bulan.
Membuat laporan 10
Penyakit Terbanyak
Pencatatan dan pelaporan.
20 MAIYARLIS Perawat Gigi Perawat gigi bertugas
sebagai pelayanan asuhan
kesehatan sekolah dan
masyarakat.
Melakukan tindakan dengan
dasar pendelegasian dari
dokter gigi penanggung
jawab
21 ASMARA JUWITA Sanitarian, 5. Sanitarian
Mencatat dan
Surveilans, melaporkan kegiatan
yang berhubungan
Olah dengan PAB/PLP dan
TTU/TPM
raga,Campak/ Melakukan pembinaan
terhadap kelompok
pemakai air
130
diare Melakukan penyuluhan
kesling
Menjalin kerjasama
lintas program dan
lintak sektoral
Mengambil sampel
makanan dan minuman
dalam rangka
perlindungan terhadap
konsumen
Mengawasi kualitas air
dengan cara
pengambilan dan
pemeriksaan sampel
Melakukan pemantauan
KLB keracunan
makanan dan minuman
Melakukan konseling
kesehatan lingkungan di
klinik sanitasi
Pencatatan dan
pelaporan
6. Surveilans
Berperan aktif secara
dini melakukan
pengamatan
terhadappenderita,
kesling, perilaku
masyarakat dan
perubahankondisi.
Analisis tentang KLB
Penyuluhan kesehatan
secara intensif
Pencatatan dan
pelaporan
7. Diare/Campak
Penyuluhan tentang
Diare/Campak
Penemuan Penderita
Diare/Campak dengan
pemeriksaan
kontak,pemeriksaan
anak sekolah dan case
survei
Memberikan pengobatan
yang tepat sesuai
131
diagnosa
danklasifikasinya.
8. Kesehatan Olah Raga
Inventaris jumlah
kelompok-kelompok
kesehatan olah raga
yang ada pada wilayah
kerja puskesmas
Membentuk dan
membina kelompok-
kelompok kesehatan
olah raga yang ada pada
wilayah kerja puskesmas
Melakukan kegiatan
Kesehatan Olah Raga
Pencatatan dan
pelaporan
22 BETMAWATI Farmasi Mengambilkan obat
sesuai resep yang
(Apotik) diberikan dokter
Menjelaskan cara
minum atau pemakaian
obat kepada pasien
Konfirmasi obat yang
kurang jelas kepada
dokter
23 NURHASRIWATI,A.MD. Perawat 4. Perawat (BP)
Menyiapkan
KEP (BP,Rabies,Mat Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk
a) pelayanan setiap hari
dan menyimpannya
kembali setelah
pelayanan selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar
pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan
kepada dokter tentang
kasus-kasus yang kurang
dipahami.
132
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
5. Rabies
Memberikan keterangan
kepada penderita gigitan
hewan penular penyakit
rabies tentang tindakan
yang harus dilakukan
Mengambil vaksin
rabies ke DKK bagi
setiap pasien yang
membutuhkan
Membuat surat
persetujuan pemberian
VAR kepada setiap
penderita/wali yang
akan diberi suntikan
Melaksanakan
penyuntikan VAR
kepada pasien yag
membutuhkan
Memantau penderita
yang tidak memenuhi
jadwal suntikan ulang
Membuat catatan
indentitas setiap
penderita gigitan hewan
tersangka rabies dalam
buku khusus
Membuat laporan setiap
bulan tentang kasus
gigitan hewan tersangka
rabies dan laporan
pemakaian VAR
6. Mata & Jiwa
Mencatat kasus penyakit
mata & jiwa melalui
kunjungan rawat jalan
Puskesmas
Membuat laporan setiap
bulan
24 ZURMAYETI Perawat (Pustu Melaksanakan pelayanan
kesehatan
133
Rita) Menggerakkan,
mengembangkan dan
membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
Membantu upaya
masyarakat dalam
meningkatkan derajat
kesehatan
Pencatatan dan pelaporan
Perpanjangan tangan
seluruh program di
Puskesmas
25 ASNAWATI, Bidan(Pustu Melaksanakan pelayanan
kesehatan
A.MD.KEB Rita) Menggerakkan,
mengembangkan dan
membina kesehatan
masyarakat di wilayahnya
Membantu upaya
masyarakat dalam
meningkatkan derajat
kesehatan
Pencatatan dan pelaporan
Perpanjangan tangan
seluruh program di
Puskesmas
26 EMNA WIYARTI,AM.AK Labor Melakukan pemeriksaan
darah/urine atas rujukan
dokter
Mempersiapkan dan
memeriksa sediaan serta
menegakkan diagnosa
(darah, urine, tinja, sputum
dan lepra)
Mengirimkan sediaan untuk
diperiksa di tingkat
pelayanan yang lebih tinggi
sesuai dengan sistem
rujukan pelaya kesehatan.
Membuat catatan medik
untuk setiap pemeriksaan
yang dilakukan
Merencanakan kebutuhan
bahan dalam setahun
Pemeriksaan khusus
TB/cross check
134
27 ENI AFRIATI, KIA Anak, 3. KIA Anak
Pengawasan dan bimbingan
A.Md.Keb Imunisasi kepada Taman Kanak-
Kanak/PAUD
Pengobatan bagi bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
untuk jenis penyakit ringan.
Pemantauan/pelaksanaan
DDTK pada bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
Melakukan MTBS
Pencatatan dan pelaporan
4. Imunisasi
Membuat Rencana Kerja
Merencanakan kebutuhan
vaksin dan peralatan
imunisasi
Menjemput vaksin secara
berkala ke DKK
Memantau keadaan suhu
vaksin setiap hari
Mempersiapkan kebutuhan
vaksindan buku catatan bagi
pelayanan di posyandu.
Melaksanakan pelayanan
imunisasi di dalam dan luar
gedung
Mengembalikan sisa vaksin
yang masih bisa dipakai ke
dalam cold chain
Mencatat pelayanan harian
imunisasi dengan lintas
program dan lintas sektoral
Membuat laporan hasil
pelayanan dan pemakaian
vaksin setiap bulan
Membuat PWS imunisasi
setiap bulan dan rekap
tahunan
28 ELYUNETRI, AMG Gizi Melakukan pemantauan
status gizi anak balita, ibu
hamil dan ibu nifas
Melakuka penimbanga
massal
135
Meninjau langsung ke
lapangan kasus gizi buruk
di kelurahan
Melaksanakan pemberian
makanan tambahan pada
kasus KEP sesuai daa yang
tersedia
Melakukan pemantauan
kasus GAKY dan
kekurangan vitamin A
Melakukan pemeriksaan
garam beryodium pada
masyarakat dengan
menggunakan Iodinatest 2
kali dalam satu tahun.
Mendistribusikan dan
melaporkan Vitamin A
pada bayi dan balita setiap
bulan Februari dan Agustus
Pengembangan Pojok Gizi
(POZI)
Pencatatan dan pelaporan
29 YOSI SEPRIANI,AMG Gizi, Inventaris 3. Gizi
Melakukan pemantauan
status gizi anak balita, ibu
hamil dan ibu nifas
Melakuka penimbanga
massal
Meninjau langsung ke
lapangan kasus gizi buruk
di kelurahan
Melaksanakan pemberian
makanan tambahan pada
kasus KEP sesuai daa yang
tersedia
Melakukan pemantauan
kasus GAKY dan
kekurangan vitamin A
Melakukan pemeriksaan
garam beryodium pada
masyarakat dengan
menggunakan Iodinatest 2
kali dalam satu tahun.
Mendistribusikan dan
melaporkan Vitamin A
pada bayi dan balita setiap
136
bulan Februari dan Agustus
Pengembangan Pojok Gizi
(POZI)
Pencatatan dan pelaporan
4. Inventaris
Mencatat sarana dan
prasarana yang masuk ke
Puskesmas secara terperinci
dan jelas.
Menyusun daftar inventaris
puskesmas secara terperinci
dan jelas
Ikut merencanakan
kebutuhan sarana dan
prasarana Puskesmas
Membuat KIR masing-
masing ruangan
Mengambil sarana dan
prasarana puskesmas yang
disediakan oleh DKK
Pencatatan dan pelaporan
30 YUNI KARTIKA Poskeskel 6. Melaksanakan pelayanan
kesehatan
DEWI,A.Md.Keb Sungai Sapih 7. Menggerakkan,
mengembangkan dan membina
kesehatan masyarakat di
wilayahnya
8. Membantu upaya masyarakat
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
9. Pencatatan dan pelaporan
10.Perpanjangan tangan seluruh
program di Puskesmas
31 MIKE Perawat (BP), 3. Perawat (BP)
Menyiapkan Perlengkapan
VEFRIYESI,A.MD.KEP P3K yang dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar pengobatan
137
rasional.
Mengkonsultasikan kepada
dokter tentang kasus-kasus
yang kurang dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
Membuat rekapan jumlah
setiap jenis penyakit setiap
bulan.
4. P3K
Mengkoordinir kegiatan
P3K
Mempersiapkan semua
kebutuhan, jadwal acara
dan petugas P3K
Pencatatan dan pelaporan
32 SURI FADILAH, Perawat 3. Perawat (BP)
Menyiapkan
A. Md. Kep (BP,UKS) Perlengkapan yang
dibutuhkan untuk
pelayanan setiap hari dan
menyimpannya kembali
setelah pelayanan
selesai.
Membantu dokter dalam
memberikan pelayanan
pengobatan.
Memberikan pelayanan
kesehatan minimal untuk
setiap pasien rawat jalan
sesuai standar
pengobatan rasional.
Mengkonsultasikan
kepada dokter tentang
kasus-kasus yang kurang
dipahami.
Membuat surat rujukan
kepada pasien yang
memerlukan.
Pencatatan dan
pelaporan.
4. UKS
Membuat Rencana Kerja
Inventaris jumlah
sekolah, jumlah murid
138
dan sarana UKS
Mengkoordinasikan
kegiatan UKS
Melakukan pembinaan
UKS
Melakukan screening
kesehatan anak sekolah
Melakukan pelatiha
dokter kecil
Melakukan penyuluhan
ke sekolah-sekolah
Melakukan PKPR
33 YANTRI EKI Bidan (KIA 3. Bidan
Membuat Rencana Kerja
DIOVANI,A.MD.KEB Ibu,KB) Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
menyusui
Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko
Tinggi, KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
Pencatatan dan pelaporan
4. KB
Melakukan pelayanan
kontrasepsi
Melakukan pembinaan dan
mengayomi medis kontrasepsi
medios peserta KB
Melakukan pelayanan rujukan
KIE KB
Pencatatan dan pelaporan
139
34 MAIFA SURYATI, Bidan (KIA 4. Bidan
Pengawasan dan bimbingan
A.MD.KEB Anak,ISPA, kepada Taman Kanak-
Kanak/PAUD
PTM) Pengobatan bagi bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
untuk jenis penyakit ringan.
Pemantauan/pelaksanaan
DDTK pada bayi, anak balita
dan anak pra sekolah
Melakukan MTBS
Pencatatan dan pelaporan
5. P2 ISPA
Penyuluhan tentang ISPA
Penemuan secara dini penderita
ISPA
Pengobatan penderita secara
lengkap
Pencatatan dan Pelaporan kasus
6. PTM
Melaksanakan skrining
kesehatan penyakit tidak
menular pada masyarakat yang
berumur > 15 tahun.
Melaksanakan Posbindu di
wilayah kerja Puskesmas
Membuat rencana kegiatan
PTM
Pencatatan dan pelaporan
35 LINA ARIANI Bidan KIA Ibu, 3. Bidan
Membuat Rencana Kerja
Bendahara Melakukan pelayanan kepada
Ibu Hamil, bu Nifas dan Ibu
BOK menyusui
Melakukan Deteksi Resti Ibu
Hamil
Memberikan Imunisasi TT 2
kali pada bumil
Pemasangan stiker P4K
Mendistribusikan Fe kepada Ibu
Hamil dan Ibu Nifas
Mendistribusikan Vitamin A
kepada Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
140
Melakukan Kelas Ibu Hamil di
Puskesmas dan kelurahan
Melakukan Kunjungan Rumah
kepada Ibu Hamil Resiko
Tinggi, KN2. KF2
Pelacakan Kematian Ibu
Pencatatan dan pelaporan
4. Bendahara BOK
Menyusun Plan Of Action
(POA) kegiatan yang
menggunakan dana BOK
Membuat semua pertanggung
jawaban keuangan puskesmas
dan melaporkan kepada
pimpinan Puskesmas.
Mencatat pemasukan dana
puskesmas dan
mendistribusikannya kepada
pelaksana program sesuai POA
Puskesmas
Adminkes
A. Md. Kep
Sungai Sapih
5 Posyandu Balita 35
6 Posyandu Lansia 7
7 TK 21
8 Sekolah Dasar 26
142
9 Sekolah Lanjutan Tingkat 7
Pertama
10 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 6
11 RSUD 1
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 3
4 Sarjana Keperawatan 1
5 Apoteker 1
6 Sarjana Ekonomi 1
8 D-IV Kesling 1
10 Bidan ( D1 ) 1
12 Perawat ( SPK ) 1
13 Perawat Gigi 1
13 Kesling ( SPPH ) 1
14 TPG 2
143
15 Analis 1
17 TU 2 1 Honorer
18 Sopir 1
Sumber : Data Kepegawaian dan Data Dasar Puskesmas Belimbing Tahun 2016
3. Dana
Tabel 2.4
1 APBD 25.776.811
2 BOK/DAK 216.370.000
3 JKN 1.488.000.000
BAB III
KEGIATAN DAN INDIKATOR
144
Kegiatan Dan Indikator Program Kesehatan Wajib
IV GIZI
1 % Ibu hamil KEK <10
2 % Ibu hamil yang mendapat 100
Tablet Tambah Darah
(FE 1)
3 % Ibu hamil yang mendapat 95
Tablet Tambah Darah
(FE 3)
4 % Pemberian vitamin A pada 100
Ibu Nifas
5 % Pemberian Vitamin A 85
pada Balita
6 % Bayi usia kurang dari 6 80
bulan yang mendapat ASI
eksklusif
7 % Penanggulangan balita gizi 100
buruk yang
8 % D/S 85
9 % N/D 80
10 % Kejadian BB/TB <5
11 % Kejadian Gizi <5
Buruk
12 % Kejadian Balita 34
pendek
146
13 % Kejadian BGM < 15
14 % Penggunaan 85
garam beryodium
15 % Kadarazi 85
IV PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
% Penjaringan di TK 100
% Penjaringan
Kesehatan di SD / 100
MI
147
% Penjaringan
MTSN
% Penjaringan di
100
SMU / MA
% Pembinaan UKS/
80
UKGS di SD / MI
% Pembinaan UKS/
UKGS 80
Di SLTP/ MTSN
% Pembinaan UKS/
UKGS 80
Di SMU / MA
% Pembinaan TK 80
BAB IV
PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
148
4. Penyuluhan dalam gedung
Kegiatan penyuluhan dalam gedung yang telah dilakukan selama
tahun2016adalah 160 kali dengan jumlah orang yang disuluh sebanyak 4.117 orang,
kegiatan ini sudah melebihi target seharusnya yaitu 96 kali. Topik penyuluhan,
frekuensi penyuluhan dan jumlah yang disuluh dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1. Penyuluhan Dalam Gedung
1 Nafza 0 0
2 PHBS 10 362
3 HIV/AIDS 1 45
4 Hipertensi 11 379
6 DBD 5 125
7 DM 13 290
8 Stroke 2 32
9 TB Paru 8 168
10 Filariasis 4 96
11 Kusta 0 0
13 Imunisasi 12 296
14 Diare 10 156
Sambungan ......................
149
Frekwensi Jumlah masyarakat
No Judul / Program Puskesmas
Penyuluhan yang disuluh
16 Kekurangan Yodium 2 38
18 Pemanfaatan TOGA 2 73
21 keluarga Berencana 3 42
23 Campak 4 85
24 ISPA 10 215
25 ASI Eklusif 6 96
5. Penyuluhanluar gedung
Kegiatan penyuluhan luargedung dilakukan di Posyandu, Sekolah,
Mushalla/Masjidpada tahun 2016 adalah :
Posyandu = 384 kali
Mushalla/Masjid = 60 Kali
Kantor Lurah = 72 kali
Tempat Lain = 322 kali
Topik penyuluhan, frekuensi penyuluhan dan jumlah yang disuluh dapat dilihat
pada tabel 4.2
150
Tabel 4.2. Penyuluhan Luar Gedung
4 Bahaya rokok 2 56
5 Hipertensi 48 720
6 DBD 8 285
7 Rabies 3 192
8 Malaria 3 121
9 TB Paru 3 88
10 Filariasis 73 5791
11 Kusta 0 0
14 Diare 17 408
16 Kekurangan Yodium 2 38
151
Kesehatan Anak dan
20
DDTK 21 798
23 Campak 35 1266
24 ISPA 15 345
6. Penyuluhan individu
Kegiatan Penyuluhan individu berupa konsultasi gizi atau dikenal dengan
Pojok Gizi (Pozi). Pada tahun 2016 hasil pencapaian kegiatan Pozi adalah 132kali
Grafik 4.1.
Tingkat Perkembangan Posyandudi Wilayah Puskesmas Belimbingtahun 2016
152
Untuk tingkat partispasi masyarakat (D/S) dan N/Ddapat dilihat
padatabel4.3.
Tabel 4.3.
Pencapaian D/S dan N/D’ di Puskesmas Belimbing Tahun 2016
153
Sumber : Data Promkes Puskesmas Belimbing Tahun 2016
h. Kelurahan Siaga
Di wilayah kerja Puskesmas Belimbing sudah terbentuk 4 pos
kesehatan kelurahan (Poskeskel ) yang terletak di kelurahan Kuranji
sebanyak 2 Poskeskel, Gunung Sarik terdapat 1 Poskeskeldan Sungai Sapih
terdapat 1 Poskeskel . Poskeskel yang ada merupakan bagian dalam
pembentukan kelurahan siaga.Sampai tahun 2016 sudah 2 orang Bidan dan 2
orang Kader Kelurahan siaga yang telah dilatih. Dari 3 kelurahan siaga yang
ada berdasarkan tingkat perkembangannya 2 kelurahanberstatus Madya
yaitu Kelurahan Kuranji dan Sungai Sapih sedangkankelurahanGunung
Sarik berstatus purnama. Bangunan Poskeskel Kp.
Tangah,PoskeskelTui,dan Poskeskel Sungai Sapih sudah milik sendiri
sedangkanbangunan Poskeskel yang belum milik sendiri adalahdi kelurahan
Gunung Sarik masih menumpang di Kantor Lurah.
Tabel 4.4.
154
TOGA
<50 50-100 >100
1 KURANJI 256 256 0 0
2 GN.SARIK 524 524 0 0
3 SEI.SAPIH 90 90 0 0
JUMLAH 870 870 0 0
Sumber : Data Promkes Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Tabel 4.5.
JLH RT RT BER-
NAMA JLH RT/KK % RT
NO DISURVEI PHBS (RT
KELURAHAN SELURUHNYA SEHAT
(SAMPEL) SEHAT)
1 KURANJI 10.097 707 405 63,64
2 GN.SARIK 5.456 380 207 54,47
3 SEI.SAPIH 4.026 280 168 60
JUMLAH 19.579 1.367 825 60,33
Sumber : Data Promkes Puskesmas Belimbing Tahun 2016
155
Pada tahun 2016 telah dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan BATTRA
38 kali, pembinaan tentang kebersihan alat-alat serta ramuan yang digunakan.
Sebanyak 10 kali,Sedangkan jenis BATTRA yang dibina adalah pijat urut sebanyak
16 kali,jamu gendong sebanyak 3 kali, pijat refleksi sebanyak 1 kali dan
paranormalsebanyak 6 kali.
6. Poskestren
Berdasarkan jumlah dan tingkat perkembangan Poskestrendi Puskesmas
Belimbing pada Tahun 2016 belum ada,karena memang pesantren tidak ada di
wilayah kerja Puskesmas Belimbing.
.
2. Kesehatan Lingkungan
Pada tahun 2016 pencapaian hasil kegiatan yang dilakukan oleh Program Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas Belimbingdapat dinilai dari beberapa indikator, yaitu persentase
rumah sehat, persentase keluarga yang memiliki akses air bersih dan air minum, jamban sehat,
saluran pembuangan air limbah, tempat pembuangan sampah serta Tempat-Tempat Umum
dan Pengolahan Makanan .Berikut ini pencapaian hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh
program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Belimbing
1 . Rumah Sehat
Kegiatan pemeriksaan perumahan dilaksanakan dengan tujuan agar masyarakat
mampu untuk hidup serasi dengan lingkungan dan dapat mewujudkan kualitas lingkungan
perumahan yang bebas dari risiko yang membahayakan kesehatan, rumah sehat pada tahun
2016 dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Rumah Sehat Di Puskesmas Belimbing Tahun 2016
MS TMS
KELURAHAN SARANA
JML % JML %
156
KURANJI 9.444 8.618 91 889 9
GN.SARIK 4.478 4.098 92 447 8
S.SAPIH 3.382 3.218 95 234 5
JUMLAH 17.304 15.934 92 1.570 8
Sumber : Data Kesling Puskesmas Belimbing Tahun 2016
157
5 JUMLAH 16.712 59.144 59.144 93
Sumber : Data Kesling Puskesmas Belimbing Tahun 2016
3. Jamban Sehat
Jambansehat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8.
JambanSehat Di Puskesmas Belimbing Tahun 2016
JENIS JAMBAN` PDDK DG
AKSES
JML
PDDK SANITASI YG
NO DIPERIKSA
PENG LAYAK
GUNA
JML %
1 LEHER ANGSA DG ST 15.962 1063 57.577 91
2 CEMPLUNG 10 0 - -
Tabel 4.9
Pemeriksaan Sanitasi Tempat-Tempat Umum Di Puskesmas Belimbing
Tahun 2016
NO URAIAN JML MS TMS
158
SARANA JML % JML %
1 SARANA KESEHATAN 2 2 100 0 0
2 SEKOLAH 39 25 64 14 36
Tabel 4.10
Pemeriksaan Sanitasi Pengelolaan Makanan Di Puskesmas Belimbing
Tahun 2016
MS TMS
JML
NO URAIAN % JM %
SARANA JML
L
1 RUMAH MAKAN 7 5 71 2 29
2 MAKANAN JAJANAN 45 45 100 0 0
3 DAMIU 48 46 96 2 4
4 JASA BOGA 1 1 100 0 0
Sumber : Data Kesling Puskesmas Belimbing Tahun 2016
159
160
3.1.3. Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
Kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan pada program Kesehatan Ibu dan Anak dan
Keluarga Berencana adalah :
1. Kelas Ibu Hamil
Pada tahun 2016 ini telah dilaksanakan kelas ibu hamil di 3 kelurahan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan,
pelaksanaan kelas ibu hamil dapat dilihat pada tabel 4.11,sedangkan materi yang
diberikan selama berlangsungnya kelas ibu adalah
i. Pertemuan Pertama
1. Penjelasan umum kelas ibu
2. Perubahan pada tubuh ibu selama hamil
3. Pengenalan buku KIA
4. Senam hamil
ii. Pertemuan Kedua
1.Mengenal tanda-tanda persalinan
2.Proses persalinan
3.Penjelasan buku KIA
4.Senam hamil
iii.Pertemuan Ketiga
1. Perawatan bayi
2. Perawatan payudara
3. Penjelasan buku KIA
4. Senam hamil
45
Tabel 4.11
KURANJI 665 3 1 9 45
IBPM DEWI
1 45 1 1 3 15 33% 100 % 100 % 100 %
ARFANITA
BPM
2 40 1 1 3 15 37,5% 100 % 100 % 100 %
KASNIYENTI
GN.SARIK 333 1 1 3 15
S.SAPIH 240 2 1 7 30
PAUD KASIH
5 30 1 2 4 15 50% 100 % 100 % 100 %
IBU
46
6 POSKESKEL 35 1 2 3 15 42,8% 100 % 100 % 100 %
47
Tabel 4.12
47
48
3. Bidan Koordinator
Bidan koordinator (Bikor) berperan melakukan pembinaanterhadap bidan-bidan
yang berpraktek diwilayah kerja Puskesmas Belimbing, adapun materi pembinaan
berupa pencatatan dan pelaporan, manajemen kebidanan dan kompetensi bidan dari
daftar tilik yang sudah disediakan. Kegiatan yang dilakukan adalah pembinaan
terhadap Bidan Praktek Mandiri (BPM) , PUSTU, POSKESKELdapat dilihat pada tabel
4.13, pembinaan terhadap Bidan Poskeskel dapat dilihat pada tabel 4.14. Untuk data
umum kegiatan Bikor di wilayah kerja Puskesmas Belimbing dapat dilihat pada tabel
4.15. Masalah yang ditemui oleh Bikor adalah pertemuan dengan BPM sulit terlaksana
karena bidan yang bersangkutan tidak ada di tempat.
Tabel 4.13
1 KURANJI 9 9 9 7
2 ORG TDK DI
2 GN.SARIK 6 6 4 2 TEMPAT
2 ORG TDK DI
3 S.SAPIH 5 5 3 2 TEMPAT
4 ORG TDK DI
JUMLAH 20 20 16 11 TEMPAT
48
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tahun 2016
NO DATA JUMLAH
1 BIDAN DI DESA 4
2 BIDAN PRAKTEK SWASTA 16
3 BIDAN BEKERJA DI RB 6
4 BIDAN DI PUSKESMAS 8
5 TOTAL JUMLAH BIDAN 29
6 KELURAHAN 3
7 POSKESKEL 3
8 PUSTU 1
9 PUSKESMAS 1
10 PENDUDUK 61.949
Sumber : Data Bikor Puskesmas Belimbing Tahun 2016
49
4. LB3 KIA
Laporan LB3 KIA di Puskesmas Belimbing pada Tahun 2016 dapat dilihat pada
tabel 4.16 di bawah ini : :
Tabel 4.16
WILAYAH KERJA
NO VARIABEL TOTAL
KURANJI GN.SARIK S.SAPIH
A KESEHATAN IBU
INI
PELAYANAN ANC 7 T
INI
50
POSITIF
LABOR MALARIA
DEFENITIF
DEFENITIF
51
KOMPLIKASI YANG ADA
DEFENITIF
(HAMIL,BERSALIN,NIFAS) DENGAN
DEFENITIF (PK)
secara defenitif
defenitif
27 JUMLAH ABORTUS 3 1 2 6
PENYEBAB
a. Perdarahan 0 0 0 0
b. Eklamsi 1 0 0 1
52
c. Infeksi 1 1 0 2
d. Partus macet 0 0 0 0
e. Keguguran 0 0 0 0
Grafik4.2
53
b. Cakupan K4
Pada tahun 2016 diketahui bahwa cakupan K4 di Puskesmas Belimbing
sebesar 95,6 % inisudah melebihi target 95 % . Cakupan yang tertinggi di
Kuranji sebesar 95,7 % dan yang terendah di Gn. Sarik sebesar 95,5 %. Untuk
lebih rinci dapat dilihat pada grafik 4.3 di bawah ini
Grafik4.3
54
c. Cakupan Persalinan Dengan Tenaga Kesehatan
Pada tahun 2016 diketahui bahwa cakupan persalinan di Puskesmas
Belimbing sebesar 95,5 %, ini sudah melebihi target 95 % . Cakupan yang
tertinggi di Kuranji sebesar 96,2 % dan yang terendah di Sungai Sapih sebesar
95,1 %. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada grafik 4.4 di bawah ini.
Grafik4.4
Cakupan Persalinan di Puskesmas Belimbing Tahun 2015
55
d. Cakupan Pelayanan Nifas (KF1)
Pada tahun 2016 diketahui bahwa cakupan Pelayanan Nifas (KF1) di
Puskesmas Belimbing sebesar 95,5 %, ini sudah lebih tinggi dari target90
%.Cakupan yang tertinggi diKuranji sebesar 96,2 % dan yang terendah di
Sungai sapihsebesar 95,1 %. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada grafik 4.5 di
bawah ini.
Grafik4.5
56
Pada tahun 2016 diketahui bahwa cakupan Pelayanan Nifas (KF2) di
Puskesmas Belimbing sebesar 95,1 %, ini sudah melebihi dari target 90 % .
Cakupan yang tertinggi di Kuranjisebesar 95,8 % dan yang terendah di Gn
sariksebesar 94,7 %. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada grafik 4.6 di bawah ini.
Grafik4.6
Grafik4.7
57
Sumber : Data KIA Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.8
58
Sumber : Data KIA Puskesmas Belimbing Tahun 2016
59
Grafik4.9
60
Grafik4.10
Grafik 4.11
61
Sumber : Data KIA Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.12
62
Sumber : Data KIA Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.13
63
Cakupan Kunjungan Anak Balitadi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.14
64
Sumber : Data KIA Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.15
65
Sumber : Data KIA Puskesmas Belimbing Tahun 2016
KURANJI 7 2 0 9
GN.SARIK 2 0 0 2
S.SAPIH 0 0 0 0
66
HC BLK 9 2 0 11
∑ KLS YG ∑ KLS IB YG
KELURAHAN SASARAN JUMLAH TERLAKSANA TAMAT TH 2016
BALITA FASILITA 0- 1-2 2-5 0- 1-2 2-5
TOR 1TH TH TH 1TH TH TH
KURANJI 2979 3 3 3 3 3 3 3
GN.SARIK 1448 3 2 2 2 2 2 2
SEI.SAPIH 1125 3 1 1 1 1 1 1
Sumber : Data KIA Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.16
68
Sumber : Data KIA Puskesmas Belimbing Tahun 2016
69
Grafik 4.17.
70
Grafik 4.18
71
4.1.4. Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
adalah
a. Pembinaan posyandu di daerah wilayah binaan setiap bulan
Pelaksanaan Posyandu di Puskesmas Belimbing Tahun 2016 dijadwalkan setiap hari
Senin sampai dengan Hari Kamis pada Minggu keduadan ketiga setiap bulannya. Adapun
cakupan penimbangan di Puskesmas Belimbing dapat dilihat pada gambar4.1., dimana D/S
pada Balita tahun 2016yang tertinggidi kelurahan Kuranji dan Gunung Sariksebesar50 %
72
dan yang terendah di Kelurahan Sungai Sapih sebesar49,98 %, angka ini masih di bawah
target seharusnya yaitu 85 %.
Sementara itu N/D Balita Tahun 2016yang tertinggi di kelurahan Gunung Sarik
sebesar 94,226 % dan yang terendah di Kelurahan Sungai Sapih sebesar 88,927
%.Persentase N/D ini sudah melebihi target seharusnya yaitu 80 %, untuk lebih rinci dapat
dilihat pada gambar4.2.
Gambar4.1.
73
Sumber : Data Gizi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
b. Pendistribusian vitamin A pada bulan Februari dan Agustus untuk balita dan setiap bulan
untuk ibu nifas
Untuk mencegah penyakit Kekurangan Vitamin A (KVA), maka Puskesmas
Belimbing di Tahun 2016 telah melakukan Pendistibusian Vitamin A pada bulan Februari
dan Agustus untuk bayi 6-11 bulan diberikan Vitamin A berwarna biru dan 12- 60 bulan
diberikan Vitamin A berwarna merah. Selain bayi 6-11 bulan dan anak balita vitamin A
juga diberikan kepada Ibu nifas sekali 1 kapsul diberikan paling lambat 30 hari setelah
melahirkan.
Adapun Pencapaian Cakupan Vitamin A pada Bayi di Puskesmas Belimbing Tahun
2016 dapat dilihat pada grafik 4.19., dimana pencapaian cakupan vitamin A pada bayi
laki-laki sebesar 95 % dan bayi perempuan sebesar95,6 %, angka ini sudah di atas target
seharusnya (83%).
Grafik 4.19.
74
Pencapaian Cakupan Vitamin A Pada Bayi
Untukcakupan vitamin A pada Anak Balita dapat dilihat pada grafik 4.20, dimana
cakupan vitamin A pada Anak Balitalaki-lakisebesar 96,5 % dan Anak Balita
perempuansebesar85,53 %, angka inisudah di atas target seharusnya (82,44%).
75
Grafik 4.20.
Cakupan Vitamin A pada ibu nifas tahun 2016 sebesar 95,5 % masih di bawah
target seharusnya yaitu 100 %, untuk lebih rinci dapat dilihat pada grafik 4.21.
76
Grafik 4.21.
c. Pendistribusian tablet Fe pada ibu hamil dan ibu nifas setiap bulan
Untuk mencegah anemia pada ibu hamil maka Puskesmas Belimbing telah
mendistribusikan tablet Fe baik di Puskesmas, di Poskeskel, di Pustu maupun di
Posyandu, hasil pencapaian cakupan distribusi Tablet Fe Pada ibu hamil dapat dilihat
pada grafik4.22. dan 4.23.,sedangkan cakupan distribusi Tablet Fe Pada ibu nifas dapat
dilihat pada grafik4.24.
Grafik4.22.
77
Sumber : Data Gizi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.23
Tahun 2016
78
Sumber : Data Gizi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik 4.24.
79
Sumber : Data Gizi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik 4.25.
80
Sumber : Data Gizi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik 4.26
Tabel 4.20
R G LBH D
K K
KURANJI 5 15 25 0 12 5 23 0 1 3 36 0
GN SARIK 2 2 26 0 1 2 27 0 0 3 27 0
S SAPIH 0 2 28 0 0 4 26 0 2 4 26 0
HC BLB 7 19 79 0 13 11 76 0 3 10 89 0
GARAM GARAM
DIUM
S SAPIH 66 32 39 0 66 37 70 63 160 0
Tabel 4.22
KURANJI
16 10 27 29 47
GN SARIK
3 22 27 32 34
SEI SAPIH
2 0 14 14 23
HC BLB
21 32 68 75 104
Tabel 4.23
84
Pencapaian ASI Eklusifdi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
KURANJI 13 % 88 13.2
665
85
5. Pemberantasan Penyakit Menular
Puskesmas Belimbing melakukan kegiatan yang bersifat preventif dan kuratif di
bidang penyakit menular seperti imunisasi,penanggulangan kasus penyakit,pemantauan kasus
penyakit dan pelacakan kasus ke lapangan, kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
a. Imunisasi
Pelayanan imunisasi terdiri dari :
i. Pelayanan imunisasi dalam gedung
ii. Pelayanan imunisasi luar gedung di posyandu balita
iii. Pelayanan imunisasi calon pengantin
iv. Bulan imunisasi anak sekolah
Adapun pencapaian kegiatan imunisasi dapat dilihat pada grafik4.27,4.28, 4.29,
4.30, 4.32dan4.32 dan gambar 4.9di halaman berikut :
Grafik4.27.
86
Sumber : Data Imunisasi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.28.
87
Sumber : Data Imunisasi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.29.
88
Sumber : Data Imunisasi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.30.
Tahun 2016
89
Sumber : Data Imunisasi Puskesmas Belimbing Tahun 2016
Grafik4.31.
90
PETA UCI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING TAHUN 2016
b. TB Paru
Puskesmas Belimbing telah melakukan pemeriksaan sputum untuk TB Paru,
dimana Puskesmas Rujukan Mikroskopisnya adalah Puskesmas Kuranji. Di samping itu
Puskesmas Belimbing juga menerima pasien rujukan dari BP4 Lubuk Alung, RSUP dr.
M. Jamil Padang,RSUD , Rumah Sakit Swasta dan Dokter praktek swasta.
Adapun hasil kegiatan P2TB dapat dilihat pada tabel 4.25, 4.26 dan 4.27 di halaman
berikut :
91
Tabel 4.25.
I 23 5 2 4 4
II 23 11 0 2 0
III 23 8 1 0 0
IV 23 5 1 1 0
TOTAL 92 29 4 7 0
92
Tabel 4.26.
TAHUN
NO URAIAN
2015 2016
93
Tabel 4.27.
PENCAPAIAN
NO URAIAN
2015 2016
4 ANGKA KONVERSI 76 75
94
5 ANGKA KESEMBUHAN 72 %
6 TB ANAK 6 7
7 CDR 6 7
Sumber : Data Program TB Puskesmas Belimbing Tahun 2016
95
c. ISPA ( pneumonia)
Pada Tahun 2016 terdapat kasus ISPA (penderita pneumonia) sebanyak 42 orang,
kasus ISPA(penderita pneumonia) tahun 2016.
d. Diare
Pemantauan kasus diare dilakukan setiap minggu dan dilaporkan ke DKK dalam
bentuk laporan W2 (mingguan) dan laporan bulanan. Pada grafik4.32. dapat dilihat
jumlah kasus diare per kelurahan selama tahun 2016.
Grafik 4.32.
e. DBD
Jumlah kasus DBD di Puskesmas Belimbing pada Tahun 2016dapat dilihat pada
grafik 4.33. Untuk pencegahan telah dilakukan Fogging focus dan kegiatan abatisasi di 3
kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Di samping itu dilakukan
pula penyuluhan kepada penduduk yang berada di wilayah yang terdapat kasus pada saat
dilakukan Penyelidikan Epidemiologi,untuk menggalakan 3 M Plus serta gotong royong
warga melalui koordinasi dengan pihak kelurahan.
91
Grafik4.33.
f. Campak
Pemantauan kasus campak dilakukan setiap bulan dan dilaporkan ke DKK dalam
bentuk laporan bulanan surveylans. Pada tahun 2016 di Puskesmas Belimbing
ditemukan 14kasus campak .
g. Rabies
Puskesmas Belimbing pada tahun 2016 telah melakukan pemberian vaksin anti
Rabies kepada 23 pasien dari 47 orang yang digigit oleh hewan penyebab rabies baik
anjing, kucing maupun kera ( Tabel 4.26 ).
92
Tabel 4.26
HEWAN PENYEBAB
KURANJI 14 23 1 11 29
GUNUNG SARIK 2 2 1 2 3
SUNGAI SAPIH 2 2 0 0 4
HC BELIMBING 18 27 2 23 36
h. Malaria
Pemeriksaan malaria pada tahun 2016 sebanyak24 orang pasien,dari hasil
pemeriksaan yang positif menderita malaria sebanyak 1 orang dengan jenisP. Vivax.
Jumlah penderita malaria berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel4.27.
Tabel 4.27
93
METODA
POSITIF
DIAGNOSA JENIS PARASIT
MALARIA
KEL R
KLINIS MIKROS
D
KOPIS L P PF PV
T
KURANJI 35 37 - 1 1 2 -
GN SARIK 7 7 - - - - -
SEI SAPIH 7 7 - - - - -
4.1.6. Pengobatan
Kegiatan program BP di Puskesmas Belimbing adalah memberikan pelayanan
kesehatan kepada setiap pasien rawat jalan sesuai dengan standar pengobatan yang rasional.
Untuk kasus tertentu dilakukan rujukan ke rumah sakit.
Program pengobatan merupakan suatu kegiatan untuk melakukan diagnosa
penyakit sedini mungkin, melakukan tindakan pengobatan, melakukan rujukan penderita,
pemeriksaan kesehatan umum termasuk kesehatan gigi dan kesehatan haji, juga
mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan ( SKK).
Kegiatan pengobatan ini terdiri dari pasien rawat jalan dengan status pasien umum,
Askes, Gakin dengan Jamkesmas dan Jamkesda dan pasien gratis (Umum). Disamping
pengobatan juga dilakukan Pemeriksaan Laboratorium untuk menunjang diagnosa, selain itu
juga ada pelayanan apotik.
94
Grafik4.34.
Pada grafik4.34dapat dilihat bahwa pada tahun 2016Demam Yang Tidak Diketahui
masih merupakan penyakit terbanyak yaitu diurutan pertama sebanyak 1.809 kasus .
95
Sumber : Data Apotik Puskesmas Belimbing Tahun 2016
96
Sumber : Data Apotik Puskesmas Belimbing Tahun 2016
a. Kunjungan pasien
Loket pendaftaran adalah tempat yang pertama kali didatangi oleh pasien pada saat
berobat ke Puskesmas.Puskesmas Belimbing tidak hanya melakukan pelayanan di
dalam gedung tapi juga pelayanan di luar gedung,jumlah kunjungan pasien berdasarkan
jenis bayar pada grafik4.37
Grafik4.37.
Sumber : Data Sensus Harian Dalam dan Luar Gedung Puskesmas Belimbing
Tahun 2016
Dari grafik 4.37.dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan pasien yang terbanyak
adalah dari pasien umum (gratis) sebesar61.114 pasien.
97
b. Pemeriksaan laboratorium
Untuk menunjang diagnosa penyakit pasien perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium. Hasil pemeriksaan laboratorium selama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
4.28 terlihat bahwa pemeriksaan laboratorium terbanyak adalah pemeriksaanHIVsebanyak
291 kali dan yang paling sedikit adalah pemeriksaan parasitolog sebanyak 42 kali.
Tabel 4.28
TOTAL
PEMERIKSAAN
NO
LABORATORIUM
POSITIF NEGATIVE JUMLAH
L P L P L P
2 PARASITOLOGI 1 0 19 22 20 22
3 HEMATOLOGI - - - - - -
4 PEM. URINE - - - - - -
98
5 HIV 2 0 20 269 22 269
99
6.1.7 Perkesmas
Tabel 4.29
NO VARIABEL JUMLAH
A PEMBINAAN INDIVIDU
B PEMBINAAN KELUARGA
1 TK.KEMANDIRIAN KELUARGA
a. Jumlah KM-I 58
b. Jumlah KM-II 76
c. Jumlah KM-III 56
1
d. Jumlah KM-IV 78
2
Dari grafik 3.38 dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 Sistem Oto
Imun merupakan penyakit terbanyak ( 954 kasus) yang ditemukan di
Posyandu Lansia Puskesmas Belimbing
Grafik 4.39
Tahun 2016
3
Sumber : data BP Gigi Tahun 2016
Dari grafik 4.39 Penyakit terbanyak gigi dan mulut selama tahun
2016 adalah penyakit penjaringan pulpa III sebanyak 1229 kasus.
Grafik 4.40..
4
Sumber : data LB1 Tahun 2014
Dari grafik 4.40 dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 kasus
jiwa yang terbanyak adalah neurotik sebanyak 45 kasus.
3.2.5. Kesehatan Mata dan THT
Dari hasil rekapitulasi LB1 selama tahun 2016 didapatkan
beberapa kasus penyakit mata dan THT seperti yang dapat dilihat pada
Tabel 4.30.
Tabel 4.30
5
L P L P L P L P L P
2 - 35 51 41 68 132 214 5 9
Dari tabel 4.30 penyakit mata dan THT Puskesmas Belimbing Pada
tahun 2016 dapat dilihat penyakit katarak yang di skreening sebanyak 2
orang laki-laki dan rujukan sebanyak 51 orang perempuan. Pada bagian
skreening di penyakit kelainan refraksi sebanyak 68 orang perempuan dan
rujukan sebanyak 214 orang perempuan. Sedangkan pada rujukan glukoma
sebanyak 9 orang perempuan
6
Menular Seksual, NAPZA, DBD, TB Paru dan Kesehatan
Reproduksi Remaja.
F. Penyuluhan kesehatan umum
Penyuluhan kesehatan untuk SD dan TK dilaksanakan
setiap bulan
G. Rakor Kecamatan
Rakor di Kecamatan dilaksanakan setiap bulan yaitu
minggu I yang menghadiri adalah Pimpinan Puskesmas Belimbing
SMP/MTSN
SMU/MA
SD/MI
SMP/MTSN
7
SMU/MA
Dari Tabel 4.31 diketahui bahwa pencapaian tahun 2016 ada yang
belum mencapai target yaitu penjaringan kesehatan di SD/MI dan
SMP/MTsN
BAB V
8
Masih ada rumah, jamban, SAB, TPM dan TTU yang
belum memenuhi syarat
Masih ada depot yg belum memeriksakan bakteriologi
& kimiawi secara rutin
3. Program KIA dan KB
Penanganan komplikasi neonatus masih belum
mencapai target
Kunjungan anak balita sesuati standar masih belum
mencapai target
Kunjungan anak sekolah masih belum mencapai
target
4. Program Gizi
Pencapaian program gizi masih belum mencapai
target yaitu D/S balita, Vit. A bufas
5. Program Pemberantasan Penyakit Menular
Masih ada ortu yang tidak mau anaknya diimunisasi
Kesadaran pasien untuk mengantar sputum pada
bulan ke-5 sampai sembuh masih rendah
Masih ada masyarakat yang tidak mau menerima obat
filariasis
9
Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang
rumah, jamban, SAB, TPM dan TTU yang memenuhi
syarat
Himbauan oleh DKK agar pegusaha depot memeriksa
bakteriologi & kimiawi secara rutin
Kepadatenaga kesehatan agar menginformasikan kepada
masyarakat untuk cermat dalam membeli air isi ulang
3. Program KIA dan KB
Meningkatkan kerja sama dengan lintas program & lintas
sektor terkait
4. Program Gizi
Memberi usulan melalui Musrenbang Kelurahan agar
memberikan perhatian kepada kader terutama tentang
honor kader dan PMT untuk anak balita di Posyandu
serta kerja sama dengan lintas sektor yang terkait
5. Pemberantasan Penyakit menular
Meningkatkan kerja sama dengan lintas program &
lintas sektor terkait
Melaksanakan jemput sputum ke rumah pasien
Menggiatkan kembali promosi pengobatan massal
filariasis di media massa
10
b. Masih rendah kesadaran masyarakat untuk melakukan senam
secara rutin
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum Pelaksanaan (P2) di Puskesmas Belimbing telah
berjalan dengan baik, walaupun masih ada beberapa program yang belum
mencapai target sesuai dengan yang telah ditetapkan dan program yang
belum mencapai target ini akan dijadikan pedoman bagi perencanaan dan
pelaksanaan di tahun 2016
B. Saran
1. Agar Pimpinan beserta petugas Puskesmas meningkatkan
tanggungjawab dan disiplin agar tercapai hasil yang maksimal
11
2. Agar DKK dapat meningkatkan pembinaan terhadap program pokok
dan program lainnya dengan pemantauan dan pelatihan terhadap
petugas pemegang program
3. Agar dilengkapi dan diperbaiki sarana dan prasarana yang
menunjang kelancaran program
4. Agar dapat membentuk badan yang peduli dengan kesehatan
masyarakat sehingga dapat secara bersama melakukan pembangunan
kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
12
LAPORAN LOKMIN PUSKESMAS BELIMBING
BAB I
PENDAHULUAN
13
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan
Kabupaten/Kota, Puskesmas berperan dalam menyelenggarakan sebagian dari
tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di
Indonesia.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup bagi setiap
orang yang berada di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Puskesmas memiliki tiga fungsi utama yaitu : a) Pusat Penggerak
Pembangunan Berwawasan Kesehatan, dimana Puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu Puskemas
aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan
kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan. b) Pusat Pemberdayaan Masyarakat, dimana Puskesmas
selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
mayarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan
perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan
kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. c) Pusat
14
Pelayanan Kesehatan Strata Pertama, dimana Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi : 1) Pelayanan Kesehatan
Perorangan ( private goods ) adalah pelayanan bersifat pribadi dengan tujuan
utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan
kesehatan perorangan mencakup rawat jalan dan rawat inap. 2) Pelayanan
Kesehatan Masyarakat ( public goods ) yaitu pelayanan yang bersifat publik
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya.
Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan
program kegiatannya, untuk itu perlu didukung kemampuan manajemen yang baik.
Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan serta pengendalian,
pengawasan dan penilaian.
Penerapan manajemen penggerakkan pelaksanaan dalam bentuk forum
pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Terselenggaranya Lokakarya bulanan intern Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan
hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah
binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan
berikutnya.
15
4. Diketahuinya hasil kegiatan Puskesams bulan lalu.
5. Disampaikannya hasil rapat dari Kota, Kecamatan dan berbagai
kebijakan serta program
6. Diketahuinya masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas bulan lalu.
7. Dirumuskannya cara pemecahan masalah
8. Disusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya.
16
1.4.2 Misi Puskesmas Belimbing
Misi pembangunan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan Nasional.
Misi tersebut ialah :
7. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Belimbing
8. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Belimbing
9. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
10. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya
17
BAB II
PELAKSANAAN LOKAKARYA MINI
PUSKESMAS BELIMBING
B. PERSIAPAN
Sebelum Lokakarya mini diadakan, dilakukan beberapa persiapan antara
lain :
a. Pemberitahuan hari, tanggal dan jam
b. Pengaturan tempat
c. Laptop dan infocus
d. Rencana Kerja harian bulan lalu
e. Membuat visualisasi hasil pelaksanaan kegiatan bulan lalu dibandingkan
dengan target bulanan per kelurahan antara lain menggunakan PWS
f. Buku catatan/notulen
g. Formulir Rencana Kerja Bulanan
18
D. MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH PROGRAM
PUSKESMAS
Dari hasil pemaparan hasil pelaksanaan kegiatan setiap program
diketahui berbagai permasalahan dan dari diskusi dicari cara pemecahan
masalah setiap program.
2.3.1 Masalah Yang Ditemukan Pada Program Kesehatan Wajib
1. Program Promkes
- D/S masih rendah
- Masih rendah kerja sama dengan lintas sektor yang terkait
- Poskeskel sudah terbentuk, tetapi kader belum aktif dan
tempat belum permanen di Kelurahan Gunung Sarik.
6. Program Kesling
- Masih ada rumah, jamban, SAB, TPM dan TTU yang
belum
memenuhi syarat
- Masih ada depot yg belum memeriksakan bakteriologi &
kimiawi secara rutin
7. Program KIA dan KB
- Pencapaian program yaitu K1,K4, KN lengkap,
- Kunjungan anak balita masih belum mencapai target
8. Program Gizi
- Pencapaian program gizi masih belum mencapai target
yaitu D/S balita, N/D’ balita, Vit.a balita , Fe 1 & Fe 3
bumil
9. Program Pemberantasan Penyakit Menular
- Masih ada ortu yang tidak mau anaknya diimunisasi
- Kesadaran pasien untuk mengantar sputum pada bulan ke-5
sampai sembuh masih rendah
- Masih ada masyarakat yang tidak mau menerima obat
filariasis
10. Program Pengobatan
19
- Ukuran ruangan BP kurang mencukupi, tidak adanya
wastavel khusus di ruangan BP
2. Program Kesling
- Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang rumah,
jamban, SAB, TPM dan TTU yang memenuhi syarat
- Himbauan oleh DKK agar pegusaha depot memeriksa
bakteriologi & kimiawi secara rutin
- Kepada tenaga kesehatan agar menginformasikan kepada
masyarakat untuk cermat dalam membeli air isi ulang
4. Program KIA dan KB
- Meningkatkan kerja sama dengan lintas program & lintas
sektor terkait
6. Program Gizi
- Memberi usulan melalui Musrenbang Kelurahan agar
memberikan perhatian kepada kader terutama tentang
honor kader dan PMT untuk anak balita di Posyandu
serta kerja sama dengan lintas sektor yang terkait
7. Pemberantasan Penyakit menular
- Meningkatkan kerja sama dengan lintas program &
lintas sektor terkait
- Melaksanakan jemput sputum ke rumah pasien
20
- Menggiatkan kembali promosi pengobatan massal
filariasis di media massa
8. Pengobatan
- Mengajukan permintaan sarana dan pra sarana kepada DKK
Padang.
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Manajemen Puskesmas meliputi Perencanaan, Lokakarya Mini
dan Penilaian Kinerja. Dari proses Lokakarya Mini diharapkan dapat
dilakukan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan di
Puskesmas Belimbing berdasarkan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Puskesmas, identifikasi permasalahan yang dihadapai selanjutnya
21
dilakukan rumusan pemecahannya sehingga dapat dilakukan perbaiakan
rencana kegiatan untuk periode berikutnya secara berkesinambungan.
5.2 Saran
5. Agar Pimpinan beserta petugas Puskesmas dapat melaksanakan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan penuh rasa
tanggungjawab dan disiplin agar tercapai hasil yang maksimal
6. Agar DKK dapat meningkatkan pembinaan terhadap program pokok
dan program lainnya dengan pemantauan dan pelatihan terhadap
petugas pemegang program
22