Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN MELALUI BERCERITA

Diakujan untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Pembelajaran PAUD

Dosen pengampu:

Dr. Nanik Yuliati, M.Pd

Aisyah Nur Atika S.Pd., M.Pd

Kelompok 10/Kelas A

Disusun Oleh:

Ersha Shafira Damayanti (210210205041)


Fezza Agez Zalianti (210210205099)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Strategi Pembelajaran Melalui Bercerita“. Makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran PAUD

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
terimakasih yang mendalam kepada:

1. Dr. Nanik Yuliati, M.Pd dan Aisyah Nur Atika S.Pd., M.Pdselaku
dosen Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAUD yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua kami yang selalu mendoakan dan mendukung dalam proses
belajar kami di Universitas Jember
3. Teman-teman yang telah membantu guna memberikan kelancaran
dalam penyelesaian tugas ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambahkan pengetahuan


kepada pembaca. Namun, makalah ini masih jauh dengan kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yaang membangun dan mendukung, kami harapkan
untuk kedepannya dapat membuat yang lebih baik dari ini. Demikian yang
kami sampaikan, mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kata atau kalimat
yang salah, karena pada dasarnya setiap makhluk hidup tidak ada yang
sempurna kecuali hanya satu, yaitu Allah SWT.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jember, 15 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1 Pengertian Bercerita.................................................................................3


2.2 Tujuan, Fungsi dan Manfaat bercerita.....................................................3
2.3 Langkah-Langkah Metode Bercerita.......................................................7
2.4 Kekurangan dan Kelebihan Bercerita......................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................9

3.1 Kesimpulan...............................................................................................9

3.2 Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sering kita mendengar dari para ahli bahwa bermain itu sangat penting
bagi anak bahkan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kita berbicara
tentang anak, pastinya kita akan selalu mengaitkannya dengan permainan-
permainan dan permainan seperti apa yang bisa kita cocokkan dan disesuaikan
dengan usia anak.
Seiring dengan perkembangan zaman permainan pun sudah sangat
banyak, baik itu modelnya, bentuknya, dan juga warnanya. Disini dapat kita
lihat betapa pentingnya arti bermain bagi anak-anak usia dini karena bermain
bagi mereka adalah belajar. Dari bermainlah anak dapat mengembangkan
segala kemampuannya karena dari setiap permainan itu segala aspek dapat
muncul seperti aspek sosial emosional, kognitif, bahasa, dan motoriknya
(kasar dan halus).
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan
kepada orang lain dengan alat tentang apa yang harus disampaikan dalam
bentuk pesan, informasi, atau hanya sebuah dongeng yang dikemas dalam
bentuk cerita yang dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan. Metode
bercerita merupakan salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi
pengalaman belajar kepada anak. Cerita yang disampaikan harus mengandung
pesan, nasihat, dan informasi yang dapat ditangkap oleh anak, sehingga anak
dapat dengan mudah memahami cerita serta meneladani hal-hal baik yang
terkandung di dalam isi cerita yang telah disampaikan.
Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing mengembangkan
kemampuan untuk mendengarkan cerita. Melalui metode bercerita anak akan
dapat mengembangkan kemampuan bahasanya, dapat mengulang bahasa yang
didengarnya dengan bahasa yang sederhana, sehingga metode bercerita
berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu bercerita?
2. Apa tujuan, fungsi dan manfaat bercerita?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan metode bercerita?
4. Apa saja kekurangan dan kelebihan bercerita?

1.3 Tujuan
1. Bertujuan untuk mengetahui definisi mengenai metode bercerita.
2. Bertujuan untuk mengetahui apa tujuan, fungsi serta manfaat dari
bercerita.
3. Bertujuan untuk langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
menyiapkan metode bercerita.
4. Bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan metode
bercerita.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bercerita


Menurut Hartono (2005), bercerita adalah menyampaikan serangkaian
peristiwa yang dialami oleh sang tokoh. Tokoh dalam cerita dapat berupa
manusia, binatang, dan makhluk-makhluk lain, baik tokoh nyata maupun
tokoh-tokoh rekaan.
Menurut Madyawati (2016), bercerita adalah salah satu keterampilan
berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain
dengan cara menyampaikan berbagai macam ungkapan, perasaan yang sesuai
dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, dan dibaca.
Menurut Gunarti dkk (2008), bercerita adalah suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang untuk menyampaikan pesan, informasi atau sebuah
dongeng belaka, yang bisa di lakukan secara lisan dan tertulis dan merupakan
sebuah metode dari suatu kegiatan pengembangan yang ditandai dengan
pendidik memberikan pengalaman belajar kepada anak melalui pembacaan
cerita secara lisan.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bercerita
adalah penggambaran tentang sesuatu secara verbal. Melalui bercerita, anak
diajak berkomunikasi, berfantasi, berkhayal dan mengembangkan kognitifnya.
Bercerita merupakan suatu stimulan yang dapat membangkitkan anak terlibat
secara mental. Melalui cerita, aktivitas mental anak dapat melambung,
melanglang buana melampaui isi cerita itu sendiri. Dengan demikian melalui
cerita, kecerdasan emosional anak semakin terasah.

2.2 Tujuan, Fungsi dan Manfaat Bercerita


A Tujuan Bercerita
Metode bercerita bertujuan untuk menghibur, melatih anak
berkomunikasi dengan baik, memahami pesan dari cerita dan
mampu mengungkapkan ide cerita serta menambah wawasan dan
pengetahuan bahasa secara luas. Menurut Mudini dan Purba
(2009), tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut:

3
1. Mendorong atau menstimulasi. Maksud dari mendorong atau
menstimulasi yaitu apabila pembicara berusaha memberi
semangat dan gairah hidup kepada pendengar. Reaksi yang
diharapkan adalah menimbulkan inspirasi atau membangkitkan
emosi para pendengar.
2. Meyakinkan. Maksud dari meyakinkan yaitu apabila
pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan, pendapat atau
sikap para pendengar. Alat yang paling penting dalam
meyakinkan adalah argumentasi. Untuk itu, diperlukan bukti,
fakta, dan contoh konkret yang dapat memperkuat argumentasi
untuk meyakinkan pendengar.
3. Menggerakkan. Maksud dari menggerakkan apabila
pembicara menghendaki adanya tindakan atau perbuatan dari
para pendengar. Misalnya, berupa seruan persetujuan atau
ketidaksetujuan, pengumpulan dana, penandatanganan suatu
resolusi, mengadakan aksi sosial. Dasar dari tindakan atau
perbuatan itu adalah keyakinan yang mendalam atau
terbakarnya emosi.
4. Menginformasikan. Maksud dari menginformasikan yaitu
apabila pembicara ingin memberi informasi tentang sesuatu
agar para pendengar dapat mengerti dan memahaminya.
Misalnya seorang guru menyampaikan pelajaran di kelas,
seorang dokter menyampaikan masalah kebersihan lingkungan,
seorang polisi menyampaikan masalah tertib berlalu lintas, dan
sebagainya.
5. Menghibur. Maksud dari menghibur yaitu apabila pembicara
bermaksud menggembirakan atau menyenangkan para
pendengarnya. Pembicaraan seperti ini biasanya dilakukan
dalam suatu resepsi, ulang tahun, pesta, atau pertemuan
gembira lainnya.
6.

4
B Fungsi Bercerita
Metode bercerita berfungsi menjadikan suasana belajar menyenangkan
dan menggembirakan dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga
pelajaran atau materi pendidikan itu dapat dengan mudah diberikan.
Adapun fungsi metode bercerita antara lain adalah :
1. Menanamkan nilai-nilai pendidikan yang baik. Melalui metode
bercerita ini sedikit demi sedikit dapat ditanamkan hal-hal yang
baik kepada anak didik. Cerita hendaknya dipilih dan
disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu
pelajaran.
2. Mengembangkan imajinasi anak. Kisah-kisah yang disajikan
dalam sebuah cerita dapat membantu anak didik alam
mengembangkan imajinasi mereka. Dengan hasil imajinasinya
diharapkan mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh
dalam cerita yang disajikan oleh guru.
3. Membangkitkan rasa ingin tahu. Mengetahui hal-hal yang baik
adalah harapan dari sebuah cerita sehingga rasa ingin tahu
tersebut membuat anak berupaya memahami isi cerita. Isi cerita
yang dipahami tentu saja akan membawa pengaruh terhadap
anak didik dalam menentukan sikapnya.
C Manfaat Bercerita
Metode bercerita bermanfaat bagi perkembangan anak. Menurut
Madyawati (2016), terdapat beberapa manfaat metode bercerita yaitu:
1. Membantu pembentukan pribadi dan moral anak. Cerita sangat
efektif membantu pribadi dan moral anak.Melalui cerita, anak
dapat memahami nilai baik dan buruk yang berlaku di
masyarakat.
2. Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi. Cerita dapat
dijadikan sebagai media menyalurkan imajinasi dan fantasi
anak.Pada saat menyimak cerita.Imajinasi yang dibangun anak

5
saat menyimak cerita memberikan pengaruh positif terhadap
kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah secara kreatif.
3. Memacu kemampuan verbal anak. Cerita dapat memacu
kecerdasan linguistik anak.Cerita mendorong anak bukan saja
senang menyimak cerita tetapi juga senang bercerita atau
berbicara. Anak belajar tata cara berdialog dan bernarasi.
4. Kegiatan bercerita memberikan sejumlah pengetahuan sosial
nilainilai moral keagamaan. Bercerita memberikan nilai-nilai
sosial pada anak, seperti patuh pada perintah orangtua,
mengalah pada adik, dan selalu bersikap jujur. Selain
pengetahuan sosial kegiatan bercerita merupakan alat
pendidikan budi pekerti yang paling mudah dicerna anak di
samping teladan yang dilihat anak tiap hari.
5. Kegiatan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk
melatih pendengarannya. Dalam kegiatan bercerita anak akan
menyampaikan berbagai macam ungkapan, berbagai perasaan
sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, di didengar.
Dengan melatih pendengarannya akan menambah kosa kata
yang dimiliki anak.
6. Memberikan pengalaman belajar dengan menggunakan metode
bercerita memungkinkan anak mengembangkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor.
7. Memberikan pengalaman belajar yang unik dan menarik, serta
dapat mengatakan perasaan, membangkitkan semangat dan
menimbulkan keasyikan tersendiri.kegiatan bercerita
memberikan daya tarik bagi anak sehingga akan menimbulkan
semangat dan keasyikan dalam bercerita.

6
2.3 Langkah-Langkah Bercerita
Menurut Tarigan (2008), terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan
dalam pelaksanaan metode bercerita yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan topik cerita yang menarik
Topik merupakan pokok pikiran atau pokok pembicaraan. Pokok
pikiran dalam cerita harus menarik agar pendengar tertarik dan senang
dalam mendengarkan cerita..
2. Menyusun kerangka cerita dengan mengumpulkan bahan-bahan
Kerangka cerita merupakan rencana penulisan yang memuat garis-
garis besar dari suatu cerita. Dalam menyusun kerangka cerita, harus
mengumpulkan bahan-bahan seperti dari buku, majalah, koran, makalah
dan sebagainya, untuk memudahkan dalam merangkai suatu cerita.
3. Mengembangkan kerangka cerita
Kerangka cerita yang sudah dibuat kemudian dikembangkan sesuai
dengan pokok-pokok cerita
4. Menyusun teks cerita
Penyusunan teks cerita dilakukan dengan menggabungkan poin-
poin dari kerangka cerita yang telah dikembangkan dengan
memperhatikan keterkaitan antar poin.

2.4 Kekurangan dan Kelebihan Bercerita

A. Kelebihan Metode Bercerita

Metode bercerita memiliki beberapa kelebihan atau keunggulan, yaitu:


1. Kisah dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak
didik. Karena anak didik akan senantiasa merenungkan makna dan
mengikuti berbagai situasi kisah, sehingga anak didik terpengaruh
oleh tokoh dan topik kisah tersebut.
2. Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu
kesimpulan yang terjadi pada akhir cerita.

7
3. Kisah selalu memikat, karena mengundang untuk mengikuti
peristiwanya dan merenungkan maknanya.
4. Dapat mempengaruhi emosi. Seperti takut, perasaan diawasi, rela,
senang, sungkan, atau benci sehingga bergelora dalam lipatan
cerita.
B. Kekurangan Metode Bercerita

Metode bercerita memiliki beberapa kekurangan atau kelemahan, yaitu:


1. Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu telah
terakumulasi oleh masalah lain.
2. Bersifat monolong dan dapat menjenuhkan anak didik.
3. Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang
dimaksud sehingga pencapaian tujuan sulit diwujudkan.

8
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Strategi ialah keterampilan dalam mengatur pembelajaran dengan

menggunakan kiat-kiat yang sesuai agar mencapai hasil maksimal. Bercerita


merupakan suatu stimulan yang dapat membangkitkan anak terlibat secara
mental.
Penerapan strategi Bercerita yaitu : Menetapkan tujuan dan tema cerita;
Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih; Menetapkan bahan dan alat yang
diperlukan dalam kegiatan bercerita; Menetapkan rancangan langkah-langkah
kegiatan bercerita; Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita.
Manfaat becerita, yaitu dapat mengembangkan dan meningkatkan aspek
kognitif, sosial emosional, bahasa, dan motorik

3.2 Saran

Bercerita merupakan strategi yang bagus dalam pengembangan bahasa


anak, namun pendidik juga harus memperhatikan ketika ingin melakukan metode
bercerita harus memperhatikan langkah-langkah karena berita juga dapat
membuat anak bosan. Gunakanlah metode, serta teknik yang efektif dan menarik
agar bisa memvariasikan pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dhien, Nurbiana, dkk. 2009. Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa.


Jakarta:Universitas Terbuka.
Gunarti, Winda, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku daN Kemampuan
Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ismoerdijahwati, K. 2007. Metode Bercerita. Surakarta: FKIP UNS.
Madyawati, Lilis. 2016. Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta:
Prenada Media Group.
Riadi, Muchlisin. (2019,Mei 11). Metode Bercerita. Dipetik September 12, 2023,
dari Kajianpustaka: https://www.kajianpustaka.com/2019/05/metode
bercerita.html

10

Anda mungkin juga menyukai