Materi : Penyakit Hepatobiler, Serosis Hepatis, Batu Empedu, Fatty Liver, Pancreatitis
Dosen : Bu Farapti
ANATOMI HEPAR
- organ terbesar dalam tubuh (berat 1500g atau sekitar 2,5% BB dewasa)
- pusat metabolisme tubuh
- siklus enterohepatik
FISIOLOGI HEPAR
- metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat
- tempat penyimpanan zat mineral (Cu, Fe) serta vitamin larut dalam lemak
(vitamin A,D,E,K), glikogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan tubuh
- Detoksifikasi dimana hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin
dan obat
- Fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau rusak →
oleh sel kupfer
- Fungsi sekresi, dimana hati memproduksi empedu yang berperan dalam
emulsifikasi dan absorbsi lemak
- Peran pada pembekuan darah → faktor koagulasi dan thrombopoietin (hormon
glikoprotein)
- Regulasi tekanan darah → Angiotensinogen
EMPEDU
PANKREAS
HEPATITIS
- Suatu proses inflamasi pada hati dengan gambaran klinis dan histologis yang
spesifik yaitu terdapatnya suatu keadaan nekrosis difus atau sebagian pada lobus
hepatikus → sel hati mengalami kerusakan dan tdk dpt berfungsi normal
Etiologi
- Penyebab utama hepatitis adalah virus hepatitis tipe A, tipe B, alkohol dan
obat2an, juga virus C,D dan E
- Alkohol
- Obat-obatan
- Infeksi yang jarang terjadi oleh karena mononukleosis, yellow fever,
cytomegalovirus, coxsackievirus, leptospirosis
Etologi :
- Virus hepatitis A (HAV)
- Virus hepatitis B (HBV)
- Virus hepatitis C (HCV)
- Virus hepatitis D (HDV)
- Virus hepatitis E (HEV)
- Hepatitis F (HFV)
- Hepatitis G (HGV)
Tersering: HAV dan HBV
HEPATITIS A
- Hepatitis Menular
- Terdeteksi pada kotoran manusia
- Kebanyakan kasus tidak diketahui
- Rute utama adalah feses-oral baik melalui kontak orang ke orang atau konsumsi
makanan atau air yang terkontaminasi
- Perjalanan internasional
- Tidak menyebabkan penyakit liver kronis
- Angka kematian rendah pada orang sehat
- gejalanya ga spesifik
- ikterus → ada albumin
LABORATORIUM
- Peningkatan transaminase, terjadi pada awal masa prodromal, puncaknya terjadi
sebelum masa peak jaundice kemudian pelan2 turun pada fase recovery
- SGOT dan SGPT 1000-3000 u. Tidak terdapat hubungan dengan gejala klinis
- SGPT biasanya lebih meningkat dibanding SGOT
- Bilirubin pada urine terjadi sebelum jaundice
- Kenaikan alkali fosfatase terjadi apabila terdapat cholelithiasis berat
SIROSIS HEPATIS
- Penyakit hati kronik ditandai proses difus yang ditandai oleh fibrosis dan
perubahan struktur hepar menjadi nodula2 abnormal
- Jaringan hati normal diganti oleh jaringan parut → fungsi terganggu
- Hipertensi portal, hepatomegali (awal), asites, spider angiomas
- Progresif dan berisiko berkembang menjadi kanker hati
- Penyebab tersering HCV
- Penyebab lain HBV, autoimun, gangguan empedu, NASH
KOLESISTITIS
- radang kandung empedu (saluran) yang merupakan inflamasi akut dinding
kandung empedu disertai nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas badan
- Etiologi: batu empedu, pembedahan, infeksi, luka bakar, trauma abdomen
- Kandung empedu menyimpan 40-60 ml empedu
- Fungsi : mengkonsentrasikan dan menyimpan empedu sampai dilepaskan ke
usus
- Makanan (lemak) di duodenum → hormon kolesistokinin → merangsang kandung
empedu kontraksi pengosongan
KOLELITIASIS
- Penyebab tersering kolesistitis
- Sumbatan batu empedu → inflamasi
- Batu bisa terbentuk di saluran empedu jukan empedu mengalami aliran balik
karena adanya penyempitan saluran
a. Dalam kandung empedu : cholecystolithiasis
b. Dalam duktus choledochus: choledocholithiasis
USUS HALUS
Bagian terbesar dari digesti lemak terjadi di usus halus Lemak dalam makanan
merangsang sekresi hormon kolesistokinin dan sekretin → Menstimulasi sekresi empedu
dari kandung empedu
GARAM EMPEDU
Fungsi : emulsifikasi lemak sehingga lebih mudah dihidrolisis oleh enzim lipase pankreas