Anda di halaman 1dari 28

Perancangan Enterprise Arsitektur

PT.Yamaha Indonesia dengan

Metode Enterprise Architecture Planning (EAP)

Kelompok 1

1. Baby Anjeli (20210801330)


2. Syamsul Bahri
3. Rini Kristin Tindaon
4. Daniel Christanto

UNIVERSITAS ESA UNGGUL – KEBON JERUK


TEKNIK INFORMATIKA
2023-2024
SOAL

Buatlah EA dengan sesuai dengan konsep EAP dengan ketentuan berikut:

1. Tentukan/pilih perusahaan yang akan dijadikan sebagai objek dalam proyek EA, dapat
melanjutkan dari topik bisnis dari UTS atau mengganti dengan perusahaan baru dengan
tidak dibatasi bidang usahanya, (tidak harus ototmotif).
2. Buatlah EA sesuai dengan langkah/lapisan pertama dan kedua dari EAP, dan hanya
sampai dengan pemodelan Bisnis saja.
3. Buatlah Data Arsitekur EA sesuai dengan langkah/lapisan kedua (kondisi saat ini,
jika ada) dan lapisan ketiga dari EAP (arsitektur Data)
4. Buatlah Aplikasi Arsitekur EA sesuai dengan langkah/lapisan kedua (kondisi saat ini, jika
ada) dan lapisan ketiga dari EAP (arsitektur Aplikasi).
5. Buatlah Arsitekur Teknologi dari EA sesuai dengan langkah/lapisan kedua (kondisi
saat ini, jika ada) dan lapisan ketiga dari EAP (arsitektur Teknologi).
6. Buatlah RoadMap/Peta Jalan dari EA sesuai dengan langkah/lapisan keempat dari EAP
(Rencana Implementasi).

JAWABAN

Langkah Pertama

Penetapan Visi dan Misi Enterprise

Visi dan misi merupakan fondasi penting dalam membimbing tujuan jangka panjang dan
pendek sebuah perusahaan. Bagi Yamaha, sebagai salah satu pemimpin dalam industri
kendaraan bermotor, penetapan visi dan misi merupakan langkah pertama yang krusial.

 Visi Yamaha
Mencerminkan aspirasi perusahaan untuk menjadi pemimpin global dalam inovasi
produk dan layanan berkelanjutan di industri kendaraan bermotor. Yamaha tidak hanya
berorientasi pada aspek produk tetapi juga pada keberlanjutan, menciptakan produk dan
layanan yang tidak hanya unggul secara teknologi tetapi juga ramah lingkungan.
 Misi Yamaha
Menetapkan tujuan-tujuan konkret dan praktis untuk mencapai visi tersebut.
Menghadirkan pengalaman berkendara yang unik dan memuaskan melalui desain kreatif,
teknologi terkini, dan komitmen terhadap keberlanjutan menjadi fokus utama. Yamaha
berkomitmen untuk tidak hanya menjadi produsen kendaraan, tetapi juga penyedia
pengalaman berkendara yang melibatkan konsumen dalam perjalanan inovasi.

Dokumentasi Struktur Organisasi Yamaha

1. Kepala Cabang (Branch Manager)

Kepala cabang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam melakukan kegiatan pengelolaan
cabang dalam bidang penjualan, bengkel dan administrasi serta mengoptimalkan sumber daya
yang ada dalam usaha pencapaian target, meningkatkan produktivitas/performance cabang serta
kepuasan pelanggan dan membuat perencanaan strategis, kebijakan, arah dan target cabang
dengan guideline dari pusat.

2. Departemen Penjualan
Departemen penjualan dipimpin oleh seorang Kepala Penjualan yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Cabang.

Tugas Kepala Penjualan adalah:

1. Meningkatkan jumlah unit kendaraan yang dijual.


2. Membina hubungan baik dengan perusahaan pengangkutan (ekspedisi).
3. Menganalisis pasar.
4. Membuat ramalan penjualan.
5. Merencanakan kegiatan promosi produk perusahaan melaui media cetak.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Penjualan dibantu oleh Supervisor Penjualan dan para
Wiraniaga (Salesman dan Counter Sales).

Tugas dari Supervisor penjualan adalah :

1. Menganalisis pasar.
2. Memberikan arahan dan motivasi para wiraniaga.

Tugas dari Wiraniaga (Salesman dan Counter Sales) adalah :

1. Membina hubungan baik dengan pelanggan.


2. Menjual kendaraan kepada pelanggan di luar lingkungan kantor PT.

3. Departemen administrasi

Departemen administrasi dipimpin oleh seorang Kepala Administrasi yang bertanggung jawab
kepada Kepala Cabang.

Tugas dari Kepala Administrasi adalah :

1. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi.


2. Mengatur administrasi stok barang dan gudang.
3. Mengatur masalah keuangan dan pembayaran gaji para karyawan.
4. Merencanakan dana promosi.
5. Mengadakan peralatan kantor.
6. Mengadakan pemeliharaan gedung dan aktiva lainnya.
7. Menilai prestasi kerja karyawan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Administrasi dibantu oleh Supervisor Administrasi,


Administrasi Unit/penjualan.

4. Departemen Bengkel

 Bengkel PT. Alfa Scorpii Medan didirikan untuk mendukung penjualan kendaraan merek
Yamaha, dengan memberikan pelayanan perbaikan kendaraan pelanggan dan juga
menyediakan suku cadang yang diperlukan oleh pelanggan. Departemen bengkel
dipimpin oleh seorang Kepala Bengkel, yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala cabang.
 Tugas dan tanggung jawab dari Kepala Bengkel adalah :
1. Mengatur kebijaksanaan perusahaan di bidang service.
2. Meningkatkan mutu servis.
3. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan servis secara umum.
4. Merencanakan pengadaan suku cadang.
 Dalam menjalankan tugasnya, kepala bengkel dibantu oleh Supervisor Bengkel,
Instruktur, Foreman (Mandor), Mekanik, Service Advisor (Laporan). Tugas dari
Instruktur adalah mengembangkan technical skill dari mekanik, foreman dan service
advisor melalui pelaksanaan training di bengkel sesuai dengan perencanaan dan
kebutuhan yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan bengkel.
 Tugas dari Foreman adalah mengkoordinir dan mengoptimalkan jalannya kerja mekanik
dalam menangani Perintah Kerja Bengkel (PKB)/Work Order (WO) dan sesuai dengan
standar yang berlaku. Mekanik bertugas melakukan service kendaraan meliputi
perawatan dan perbaikan sesuai Perintah Kerja Bengkel (PKB)/Work Order (WO).
Service advisor bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan yang datang dan
keluar bengkel dengan mendengarkan, menganalisa, dan menjelaskan tentang kerusakan
kendaraan.

5. CRC (Customer Relationship Center)


CRC (Customer Relation Center) Yamaha adalah divisi atau departemen yang bertanggung
jawab untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Peran CRC Yamaha mencakup berbagai
tugas dan tanggung jawab yang dirancang untuk memberikan pelayanan pelanggan yang
berkualitas dan memastikan kepuasan pelanggan. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung
jawab yang mungkin dimiliki oleh CRC Yamaha:

1. Pelayanan Pelanggan:

 Menanggapi pertanyaan, keluhan, dan umpan balik pelanggan dengan cepat


dan efisien.
 Memberikan bantuan dan informasi kepada pelanggan terkait produk, layanan,
dan kebijakan perusahaan.

2. Penanganan Keluhan:

 Memproses dan menangani keluhan pelanggan dengan profesional dan


memberikan solusi yang memuaskan.
 Melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa masalah pelanggan
diselesaikan secara efektif.

3. Pendukung Penjualan:

 Memberikan informasi produk kepada pelanggan yang berminat atau


mempertimbangkan pembelian kendaraan Yamaha.
 Memberikan dukungan informasi terkait penjualan, seperti spesifikasi produk
dan harga.

4. Administrasi Dokumen Pelanggan:

 Mengelola basis data pelanggan, termasuk informasi kontak dan riwayat


pembelian.
 Menyimpan dan mengelola dokumen terkait pelanggan, seperti garansi dan
surat-surat lainnya.

5. Edukasi Pelanggan:

 Menyediakan edukasi kepada pelanggan tentang cara penggunaan, perawatan,


dan pemeliharaan produk Yamaha.
 Memberikan informasi tentang layanan purna jual, seperti program
pemeliharaan dan suku cadang.
6. Pemasaran dan Promosi:

 Menginformasikan pelanggan tentang promosi, diskon, dan kegiatan


pemasaran lainnya.
 Berpartisipasi dalam program promosi atau acara yang bertujuan
meningkatkan hubungan dengan pelanggan.

7. Analisis Kepuasan Pelanggan:

 Melakukan survei dan analisis kepuasan pelanggan untuk memahami tingkat


kepuasan pelanggan terhadap produk dan layanan Yamaha.
 Menggunakan hasil analisis untuk meningkatkan kualitas layanan dan
kepuasan pelanggan.

8. Koordinasi dengan Tim Terkait:

 Berkoordinasi dengan departemen lain seperti layanan purna jual, produksi,


dan distribusi untuk memastikan ketersediaan informasi yang diperlukan
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.

6. Kepala Sparepart

Peran Kepala Sparepart Yamaha melibatkan sejumlah tugas dan tanggung jawab untuk
memastikan ketersediaan dan distribusi suku cadang yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa
tugas dan tanggung jawab yang mungkin dimiliki oleh Kepala Sparepart Yamaha:

1. Manajemen Stok dan Persediaan:

 Bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengelola stok sparepart agar


selalu tersedia dalam jumlah yang memadai.
 Memantau dan mengendalikan tingkat persediaan untuk menghindari
kelebihan atau kekurangan stok.

2. Pembelian dan Negosiasi:


 Menangani proses pembelian sparepart dari pemasok, termasuk negosiasi
harga, persyaratan pengiriman, dan pemilihan pemasok yang dapat
diandalkan.
 Memastikan bahwa proses pembelian berjalan efisien dan sesuai dengan
kebijakan perusahaan.

3. Pemeliharaan Data dan Sistem Informasi:

 Mengelola dan memelihara data mengenai stok sparepart dan informasi


terkait.
 Menggunakan sistem informasi untuk pemantauan dan pelaporan yang akurat
terkait stok dan permintaan.

4. Distribusi dan Logistik:

 Mengembangkan strategi distribusi dan logistik untuk memastikan sparepart


dapat disalurkan dengan efisien ke dealer atau pelanggan.
 Bekerja sama dengan tim logistik untuk memastikan keselamatan dan
keamanan pengiriman.

5. Kontrol Kualitas:

 Menjamin kualitas sparepart yang diterima dari pemasok dengan melakukan


pemeriksaan kualitas.
 Menyusun dan melaksanakan prosedur kontrol kualitas untuk memastikan
bahwa sparepart yang dikeluarkan memenuhi standar.

6. Analisis dan Perencanaan:

 Melakukan analisis tren permintaan dan menggunakan data untuk


merencanakan persediaan dan pengadaan sparepart.
 Merumuskan strategi untuk mengoptimalkan pengeluaran dan meningkatkan
efisiensi operasional.

7. Pelatihan dan Pengembangan Tim:


 Memimpin dan mengelola tim sparepart, memberikan pelatihan untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
 Mengawasi kinerja tim dan memberikan umpan balik konstruktif.

6. Kepala Security
Peran seorang Kepala Keamanan di Yamaha, atau dalam konteks umum di berbagai organisasi,
melibatkan sejumlah tugas dan tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan keselamatan.

Meskipun rincian pekerjaan dapat bervariasi tergantung pada skala bisnis dan kebutuhan spesifik
perusahaan, berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab yang umumnya dapat
dihubungkan dengan posisi tersebut:

No. Proses/Aspek Keterangan


1 Pengembangan dan - Merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kebijakan
Implementasi Kebijakan keamanan untuk melindungi aset, karyawan, dan fasilitas perusahaan
Keamanan - Memastikan bahwa kebijakan keamanan selaras dengan standar industri
dan peraturan setempat.
2 Manajemen Tim Keamanan - Mengelola tim keamanan, termasuk perekrutan, pelatihan, dan evaluasi
kinerja personel keamanan
- Menyusun jadwal kerja, tugas, dan tanggung jawab anggota tim.
3 Pemantauan Keamanan - Melakukan pemantauan dan pengawasan rutin terhadap sistem keamanan
fisik dan teknologi yang ada, seperti sistem pengawasan CCTV, kontrol
akses, dan alarm keamanan
- Menanggapi peringatan atau laporan kejadian keamanan.
4 Penanganan Kejadian - Menangani insiden keamanan, termasuk investigasi terhadap pelanggaran
Keamanan keamanan atau pencurian
- Berkoordinasi dengan pihak berwenang jika diperlukan dan melibatkan
mereka dalam penanganan kejadian serius.
5 Kerjasama dengan Pihak - Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak keamanan eksternal atau
Eksternal penyedia layanan keamanan jika diperlukan
- Mengelola hubungan dengan agen keamanan eksternal, penegak hukum,
atau badan-badan keamanan lainnya.
6 Evaluasi Risiko dan - Melakukan evaluasi risiko keamanan secara periodik untuk
Keamanan mengidentifikasi potensi risiko dan merancang strategi mitigasi yang sesuai.
- Memberikan rekomendasi perbaikan terhadap kebijakan dan prosedur
keamanan yang ada.
Langkah Kedua

Pengidentifikasian dan Analisis Terhadap Peran Bisnis Utama Yamaha

Setelah penetapan visi dan misi, langkah berikutnya yang krusial adalah mengidentifikasi dan
menganalisis peran bisnis utama. Yamaha memiliki beberapa peran kunci dalam bisnisnya, yang
membentuk fondasi keberhasilan perusahaan.

1. Desain Produk: Yamaha dikenal karena inovasi desainnya yang kreatif dan menarik.
Fokus pada pengembangan sepeda motor dan produk terkait menjadi peran utama.
Yamaha harus terus berinovasi dalam desain untuk memastikan daya tarik konsumen. Ini
mencakup aspek estetika, ergonomi, dan integrasi teknologi terkini untuk menciptakan
pengalaman berkendara yang unik.
2. Produksi: Yamaha memiliki peran vital dalam memastikan efisiensi dan kualitas tinggi
dalam proses produksinya. Manufaktur sepeda motor yang efisien, ramah lingkungan,
dan sesuai dengan standar kualitas tinggi adalah esensial. Manajemen rantai pasokan
yang efektif juga menjadi fokus untuk memastikan kelancaran proses produksi.
3. Distribusi Global: Sebagai pemimpin global, distribusi produk Yamaha ke berbagai
pasar sangat penting. Yamaha harus mengelola rantai distribusi yang kompleks,
memastikan ketersediaan produk di berbagai wilayah, dan beradaptasi dengan perbedaan
pasar lokal. Keberhasilan distribusi global berkontribusi langsung pada penetrasi pasar
dan pertumbuhan bisnis.
4. Pelayanan Pelanggan: Pelayanan pelanggan yang responsif dan berkualitas tinggi
adalah peran bisnis utama lainnya. Setelah pembelian, konsumen perlu merasa didukung
dengan layanan purna jual yang baik. Keterlibatan pelanggan dan umpan balik menjadi
faktor penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun loyalitas merek.
5. Sumber Daya Manusia (SDM): Yamaha memainkan peran penting dalam mendukung
dan memajukan keseluruhan strategi bisnis perusahaan. SDM yang efektif penting untuk
inovasi, efisiensi operasional, dan budaya perusahaan yang positif, yang semua
berkontribusi terhadap kesuksesan Yamaha.

Yamaha mengintegrasikan langkah-langkah ini dalam strateginya untuk mempertahankan


posisinya sebagai pemimpin dalam industri kendaraan bermotor, dengan terus berinovasi dan
menyesuaikan diri dengan permintaan pasar yang dinamis.
 Analisis Terhadap Peran Bisnis Utama

Analisis yang cermat terhadap peran bisnis utama membantu Yamaha memahami
bagaimana setiap fungsi berkontribusi terhadap keseluruhan operasi perusahaan. Desain produk
yang inovatif menarik pelanggan, produksi yang efisien memastikan ketersediaan produk,
distribusi global menjangkau pasar yang luas, dan pelayanan pelanggan yang baik membangun
hubungan jangka panjang.

Pentingnya analisis ini terletak pada optimalisasi kinerja setiap peran. Yamaha harus
terus meningkatkan proses desain, memanfaatkan teknologi terkini dalam produksi, memperkuat
jaringan distribusi global, dan meningkatkan layanan pelanggan. Seiring pasar terus berubah,
adaptasi konstan pada setiap peran bisnis menjadi kunci untuk mempertahankan dan
meningkatkan posisi Yamaha sebagai pemimpin industri.

Secara keseluruhan, Yamaha tidak hanya menjual produk, tetapi juga membentuk
pengalaman berkendara yang melekat pada mereknya. Keberhasilan Yamaha dalam setiap peran
bisnisnya memastikan bahwa setiap konsumen tidak hanya memiliki kendaraan bermotor yang
luar biasa tetapi juga terlibat dalam suatu gaya hidup yang unik.

 Customer Segment
Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak – pihak yang memahami perusahaan
diperoleh informasi bahwa pelanggan PT. Yamaha Indonesia sebagian besar merupakan
pelanggan tetap yang sudah melakukan kerjasama semenjak perusahaan didirikan. Yamaha
Indonesia memiliki pabrik produksi di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini dilengkapi dengan
teknologi mutakhir untuk memastikan kualitas tinggi dan efisiensi dalam proses produksi.
Yamaha dikenal sebagai perusahaan yang terus menerus berinovasi dalam pengembangan
produk. Mereka sering kali memperkenalkan model-model terbaru dengan fitur-fitur canggih dan
desain yang menarik. Jenis produk yang dipesan oleh pelanggan merupakan NMAX 155.
Pelanggan yang memesan produk tersebut lebih banyak didaerah Sumatra dengan penjualan
motor Yamaha terbanyak.
 Value Propositions
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelanggan dan pihak internal PT. Yamaha Indonesia,
dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pelanggan menginginkan produk yang bagus dengan
waktu pengerjaan secepat mungkin. Value Propositions terdiri dari delapan nilai-nilai berikut:
Newness Dari segi penciptaan produk baru, PT. Yamaha Indonesia tidak pernah
mengeluarkan varian produk yang benar-benar baru di pasaran. Performance Selama ini
perusahaan berusaha untuk mengerjakan produk dengan mutu yang baik dan waktu pengerjaan
yang cepat. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan bermaksud untuk menambah mesin agar
dapat menambah varian produknya dan meningkatkan produktivitas.
Design Dalam urusan desain produk perusahaan memang keunggulan Price Penetapan harga
yang diterapkan oleh perusahaan didasarkan pada beberapa kriteria, seperti jenis motor.
Sehingga harga untuk masing-masing motor berbeda – beda Cost Reduction and Accessibility
Untuk pemesanan produk, pelanggan dapat langsung datang ke Dealer atau showroom PT.
Yamaha untuk dapat melihat jenis masing – masing motor. Baru setelah itu dapat memutuskan
untuk memesan jenis motor apa yang akan dibeli. Risk Reduction Pada nilai ke delapan ini,
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, perusahaan memberikan pelayanan dan produk yang
terbaik.
 Channels
Menurut hasil wawancara diperoleh informasi bahwa dalam pendistribusian produk, perusahaan
menggunakan sarana transportasi berupa truk. Truk ini biasanya digunakan sebagai saluran
distribusi untuk pelanggan yang dapat dijangkau. Sedangkan untuk pengiriman produk ekspor,
menggunakan jasa ekspedisi. Selain itu, terkadang konsumen yang ingin cepat memperoleh
barangnya, dapat mengambilnya sendiri ke perusahaan. Perusahaan menggunakan saluran
komunikasi berupa telepon untuk pemesanan produk, sedangkan e-mail untuk perincian ukuran
dari produk yang dipesan.
 Customer Relationships
Dalam menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan, perusahaan terus melakukan komunikasi
dengan cara mendengarkan keluhan mereka. Jika terjadi kesalahan atau cacat produk maka
perusahaan akan langsung menanggapi komplain tersebut dengan menanyakan letak
kesalahannya berada dimana. Setelah itu barulah perusahaan memberikan penjelasan mengenai
kesalahan tersebut.
 Revenue Streams
Dari hasil wawancara diperoleh hasil bahwa perusahaan memperoleh pendapatan melonjak
hamper 61% atau sekitar 12,9 triliun. Kenaikan besar didorong oleh penjualan motor premium
dan pengurangan biaya yang dicapai melalui proses perakitan dan pengembangan yang efisien.
Pembelian produk Yamaha dapat dilakukan secara cash dan kredit.

 Key Resources

PT. Yamaha yang tergolong dalam perusahaan manufaktur memiliki kegiatan untuk proses
pengolahan dalam mengubah barang mentah menjadi barang jadi melalui proses produksi yang
kemudian dijualn kepada konsumen sehingga dalam hal ini kegiatan utama perusahaan adalah
memproduksi barang mentah menjadi barang yang siap digunakan oleh konsumen

 Key Activities

Painting, plating, pressing, welding, plastic Injection, workshop, assembling, packing, warehouse
 Key Partnerships

No. Aspek Keterangan

1 Strength  Memiliki beberapa rekanan asuransi


 Memiliki supplier tetap
 Hubungan dengan rekanan asuransi dan supplier berjalan dengan
baik.

2 Weakness  Sulitnya mencari supplier yang murah

3 Opportunity  Adanya kerjasama dengan mitra bisnis khususnya bagian asuransi


dapat membantu bengkel dalam hal promosi.

4 Threat  Berjalannya usaha produksi bisa terganggu jika salah satu supplier
berhenti menyuplai bahan baku
 Adanya mitra lain yang bisa digunakan sebagai pembanding dengan
mitra kerja saat ini sehingga mampu menimbulkan konflik antara
pihak bengkel dengan mitra bengkel.

 Cost Structure

No. Aspek Keterangan


1 Strength a. PT. Yamaha Indonesia memiliki perencanaan pada anggaran yang
detail<br> b. Dapat mengendalikan dengan baik biaya yang tidak teduga
2 Weakness Biaya tetap berupa bahan baku yang cenderung tinggi dan berubah-ubah
harganya.
3 Opportunit Bengkel dapat menginvestasikan uang lebih dalam anggaran untuk membeli
y mesin baru sehingga mampu meningkatkan produktivitas maupun kualitas
produksi.
4 Threat Kenaikan dari biaya tetap dan biaya tambahan yang dapat menganggu proses
berjalannya bisnis.
Analisis SWOT Setiap Elemen Business Model Canvas

Dari hasil deskripsi Business Model Canvas yang dijalankan perusahaan, kemudian dilakukan
analisis SWOT pada setiap elemennya.

 Customer Segment

Kekuatan perusahaan ini terletak pada adanya beberapa pelanggan yang loyal. Kekuatan
yang lain adalah perusahaan ini hanya berfokus pada beberapa produk yaitu motor bebek,
motor sekuter matic dan motor sport

 Value Propositions

Kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam elemen Value Proposition adalah mutu dari
produk yang bagus. Waktu pengerjaan dari produknya pun tergolong cepat hanya sekitar satu
sampai dua minggu, dalam proses pendistribusian produk tidak pernah bermasalah.
Kelemahan dari perusahaan, seperti macam produknya yang sama (tidak ada produk baru),
desain masih yang masih monoton.

 Channels

Kekuatan pada elemen Channels adalah saluran distribusi perusahaan bersifat efektif dan
efisien karena perusahaan memilih truk yang memang sesuai dengan jumlah produk.
Kelemahan dari elemen Channels, terletak pada saluran distribusi perusahaan yaitu belum
memiliki truk sendiri untuk mengirimkan produknya.

 Customer Relationships

Kekuatan pada elemen Customer Relationships, yaitu kualitas hubungan pelanggan yang
terjalin dengan perusahaan sudah sesuai dengan segmennya dan berjalan baik. Perusahaan
sangat menjaga mutu dan layanannya, sehingga perusahaan memiliki brand image yang kuat
di mata pelanggan. Kelemahan dari sisi Customer Relationships yaitu perusahaan tidak
memiliki divisi khusus yang bertugas membangun hubungan dengan perusahaan.

 Survey enterprise:

Survei bertujuan untuk memperoleh keterangan lengkap tentang bisnis model yang meliputi
hal–hal sebagai berikut:
 Informasi apa saja yang digunakan untuk membentuk suatu fungsi.
 Kapan fungsi tersebut dibentuk.
 Dimana fungsi tersebut dibentuk.
 Seberapa sering fungsi tersebut dibentuk.
 Peluang apa saja yang ada untuk memperbaiki fungsi.

Sistem dan Teknologi saat ini (Current System & Technology)

Untuk mendokumentasikan dan mendefinisikan seluruh platform teknologi dan sistem


yang digunakan oleh enterprise saat ini serta menyediakan suatu acuan untuk migrasi dalam
jangka panjang. Sedangkan yang harus dihasilkan pada fase ini disebut dengan Information
Resource Catalog (IRC) yang juga disebut ensiklopedia sistem atau inventory sistem.

Tahapan untuk membuat IRC, antara lain sebagai berikut:

 Menentukan ruang lingkup, sasaran dan kerangka kerja IRC.


 Persiapan untuk koleksi data.
 Pengumpulan data IRC.
 Masukan data.
 Validasi dan meninjau ulang draf IRC.
 Menggambar skema.
 Mendistribusikan IRC.
 Administrasi dan perawatan IRC.

Dokumentasi IRC dibuat dengan menggunakan bantuan hubungan matrik antara proses
bisnis dengan teknologi yang digunakan, sedangkan untuk penggambaran menggunakan BPMN.

Arsitektur Teknologi Aplikasi (Technology Application Layer)

1. Infrastruktur Teknologi:
o Yamaha mungkin menggunakan server fisik dan virtual, termasuk penyimpanan
data yang terdistribusi untuk mendukung aplikasi manufaktur, manajemen
persediaan, distribusi, penjualan, dan manajemen pelanggan.
2. Platform Aplikasi:
o Yamaha dapat menggunakan platform teknologi seperti sistem operasi server
yang stabil, basis data relasional atau non-relasional yang sesuai, dan platform
pengembangan yang memfasilitasi pengembangan aplikasi.
3. Pemantauan dan Manajemen Kinerja:
o Solusi pemantauan kinerja seperti sistem manajemen performa (Performance
Management System) dapat digunakan untuk memantau dan mengelola performa
aplikasi dan infrastruktur.
4. Keamanan Teknologi Aplikasi:
o Yamaha dapat menerapkan firewall, antivirus, dan solusi enkripsi data untuk
melindungi integritas dan keamanan data dalam aplikasi bisnis.
Lapisan Ketiga

Pembuatan dan Pembagian Arsitektur Data

1. Penginputan data Customer


a. Master_Customer_Penjualan_Unit
 ID_customer  kota
 nama_customer  Negara
 alamat_customer  jenis_kelamin
 no_telp  no_KTP
 email  agama
2. Pembukanan atau Pembuatan Surat Pesanan Kendaraan
a. Master_Customer_Penjualan_Unit
 ID_customer  kota
 nama_customer  Negara
 alamat_customer  jenis_kelamin
 no_telp  no_KTP
 email  agama
b. Surat_Pesanan_Kendaraan
 ID_Surat_Pesananan_Kendaraan  grand_total
 tanggal  uang_muka
 nama_STNK  jatuh_tempo
 kota_STNK  pembayaran
 NPWP

c. Detail_Kelengkapan d. Detail_Tipe
 ID_Kelengkapan  ID_detail_tipe
 nama_kelengkapan  no_rangka
 no_mesin
e. Master_Pegawai
 ID_pegawai  tanggal_masuk
 nama_pegawai  jenis_kelamin
 alamat_pegawai  no_KTP
 kodepos  agama
 no_telp_pegawai  hak_akses
 email_pegawai

3. Pembuatan Work Order variasi


a. Surat_Pesanan_Kendaraan
 ID_Surat_Pesananan_Kendaraan  grand_total
 tanggal  uang_muka
 nama_STNK  jatuh_tempo
 kota_STNK  pembayaran
 NPWP
b. Detail_Kelengkapan
 ID_Kelengkapan
 nama_kelengkapan
c. Master_Vendor_Variasi
 ID_vendor  no_telp_vendor
 nama_vendor  email_vendor
 alamat  fax
d. Work_Order_Variasi
 ID_work_order  tanggal_Quotation
 tanggal  DPP
 grand_total  PPN
 nomor_Quotation
 Diagram Penjualan

Arsitektur data yang digambarkan pada gambar diatas, merupakan arsitektur data pada
sistem informasi penjualan yang terdiri dari class, atribut dan method. Class dibangun
untuk membangun sebuah objek baru dalam sistem ini. Class diagram terdiri dari class
profil, pelumas, pelanggan, sellingorder, detailsellingorder, konfirmsipembayaran,
penjadwalan, pengiriman, detailpengiriman, keluhan dan user. Atribut terletak pada
bagian tengah bagan class dan method berada pada bagian bawah bagan class
 Diagram Pegawai

Arsitektur data yang digambarkan pada gambar diatas, merupakan arsitektur data pada
sistem informasi kepegawaian yang terdiri dari class, atribut dan method. Class
dibangun untuk membangun sebuah objek baru dalam sistem ini. Class diagram terdiri
dari jabatan, golongan, pegawai, presensi, penggajian dan user . Atribut terletak pada
bagian tengah bagan class dan method berada pada bagian bawah bagan class

Evaluasi dan Rekomendasi untuk Masa Depan

Setelah mendefinisikan visi, misi, struktur organisasi, dan peran bisnis utama Yamaha,
langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap Enterprise Architecture (EA) yang telah
dirancang. Evaluasi ini melibatkan analisis mendalam terhadap setiap komponen dan bagaimana
mereka saling berinteraksi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Evaluasi

1. Konsistensi

Memeriksa apakah setiap elemen EA konsisten dengan visi dan misi perusahaan.
Misalnya, apakah struktur organisasi mendukung strategi bisnis yang telah ditentukan?

2. Kesesuaian Teknologi

Mengidentifikasi apakah teknologi yang digunakan saat ini mendukung atau menghambat
pencapaian tujuan bisnis.

3. Efisiensi dan Efektivitas

Evaluasi bagaimana proses bisnis berjalan saat ini, apakah ada area yang memerlukan
perbaikan atau inovasi.

4. Kesiapan Masa Depan

Memastikan bahwa EA yang dibuat siap menghadapi tantangan dan peluang di masa
depan, seperti teknologi baru, perubahan pasar, atau kebutuhan pelanggan yang
berkembang.

Rekomendasi

1. Optimalisasi Proses

Berdasarkan hasil evaluasi, rekomendasikan perbaikan atau inovasi pada proses bisnis
yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

2. Pengembangan SDM

Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan atau pengembangan untuk tim internal agar lebih
siap menghadapi perubahan atau teknologi baru.
3. Pengembangan Teknologi

Rekomendasikan teknologi atau solusi baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan,
seperti implementasi sistem baru atau integrasi teknologi terbaru.

4. Strategi Pemasaran

Berikan saran mengenai strategi pemasaran atau promosi yang dapat meningkatkan
kesadaran merek Yamaha dan mencapai target pasar yang lebih luas.

5. Manajemen Risiko

Tentukan strategi untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang mungkin dihadapi
oleh perusahaan, baik dari sisi internal maupun eksternal.

Dengan melakukan evaluasi mendalam dan memberikan rekomendasi yang tepat, Yamaha
dapat memastikan bahwa mereka tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berubah.
Implementasi rekomendasi ini harus dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan
sumber daya, waktu, dan prioritas bisnis perusahaan.

Komponen utama Arsitektur Enterprise Yamaha

No. Sistem Deskripsi

1 Sistem Manajemen Menggunakan ECU (Electronic Control Unit) untuk


Mesin mengontrol pengapian, injeksi bahan bakar, pengaturan
emisi, dan menyesuaikan kinerja mesin.

2 Sistem Kontrol Termasuk fitur seperti ABS, TCS, dan mode berkendara
Elektronik yang dapat dipilih untuk mengubah karakteristik kinerja
motor.

3 Sistem Informasi dan Dilengkapi dengan sistem konektivitas untuk integrasi


Hiburan dengan smartphone, menyediakan navigasi, informasi
cuaca, dan hiburan.
4 Jaringan Komunikasi Menggunakan CAN bus atau sistem serupa untuk
Internal komunikasi antar modul elektronik dalam kendaraan.

5 Sensor dan Aktuator Sensor mengumpulkan data dari lingkungan dan operasi
motor, sementara aktuator mengubah sinyal menjadi aksi
mekanis.

6 Sistem Keamanan dan Memantau kesehatan kendaraan dan memberi tanda jika
Diagnostik ada masalah atau kebutuhan perawatan.

7 Pengembangan Melibatkan pengembangan perangkat lunak untuk


Software memastikan integrasi yang mulus dari semua komponen
elektronik, termasuk update dan peningkatan sistem.

Keseluruhan arsitektur ini dirancang untuk meningkatkan kinerja, keamanan, dan pengalaman
berkendara pada motor Yamaha.

Arsitektur Teknologi (Technology Architecture)

1. Jaringan Komunikasi:
o Yamaha dapat memiliki arsitektur jaringan yang mencakup intranet untuk
komunikasi internal, dan ekstranet serta sistem VPN untuk berkomunikasi dengan
mitra dan pelanggan.
2. Keamanan Perimeter dan Keamanan Jaringan:
o Implementasi firewall, IDS/IPS, dan kontrol akses yang ketat untuk melindungi
jaringan Yamaha dari ancaman keamanan eksternal.
3. Arsitektur Cloud (jika relevan):
o Jika Yamaha mengadopsi layanan cloud, arsitektur dapat melibatkan integrasi dan
manajemen solusi cloud untuk meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas.
4. Manajemen Identitas dan Akses:
o Solusi manajemen identitas dan akses untuk mengelola hak akses pengguna dan
melindungi informasi sensitif.
5. Keamanan Endpoint:
o Penggunaan perangkat lunak keamanan pada perangkat akhir dan kebijakan
keamanan endpoint untuk melindungi perangkat karyawan.
6. Manajemen Data:
o Arsitektur data yang melibatkan basis data yang terdistribusi dan strategi
manajemen data yang mencakup cadangan reguler dan pemulihan bencana.
7. Pemantauan Keseluruhan dan Manajemen Kejadian:
o Sistem pemantauan keseluruhan untuk memonitor kesehatan sistem dan
menanggapi peristiwa atau masalah yang mungkin muncul.
8. Integrasi Teknologi:
o Menerapkan teknologi integrasi untuk menghubungkan aplikasi dan sistem yang
berbeda agar dapat beroperasi bersama.

9. Cloud Computing dan Virtualisasi


o Integrasikan solusi cloud untuk meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas
infrastruktur IT.
10. Big data dan analytics
o Implementasikan alat analitik canggih untuk mengolah dan memanfaatkan data
besar yang dihasilkan oleh operasi bisnis.
11. Cyber Security
o Tingkatkan keamanan dengan solusi seperti enkripsi data, firewall, dan sistem
deteksi intrusi untuk melindungi data dan infrastruktur.
12. Internet of Things (IoT)
o Integrasikan sensor dan perangkat IoT untuk mengumpulkan data dalam waktu
nyata dari berbagai operasi, seperti lantai produksi atau logistik.
13. Automasi dan AI (Kecerdasan buatan)
o Gunakan AI dan automasi untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti
dalam manajemen rantai pasokan atau pelayanan pelanggan.
Langkah Keempat

Rencana Implementasi (Implementation Plan)

No. Langkah Implementasi Deskripsi


1 Analisis Kesiapan Evaluasi kesiapan organisasi Yamaha untuk perubahan,
Organisasi termasuk SDM, sumber daya, dan budaya.

2 Pelaksanaan Perubahan Implementasi perubahan pada aplikasi di lapisan kedua,


pada Aplikasi seperti pembaruan, penambahan, atau penggantian
aplikasi.

3 Peningkatan Peningkatan dan perluasan infrastruktur teknologi,


Infrastruktur Teknologi termasuk pusat data, kapasitas server, dan teknologi baru.

4 Pengenalan Teknologi Implementasi teknologi baru seperti integrasi cloud,


Baru teknologi pengolahan data baru, atau adopsi platform
baru.

5 Pelatihan dan Program pelatihan untuk memastikan keterampilan dan


Pengembangan SDM pengetahuan SDM sesuai dengan teknologi dan proses
baru.

6 Manajemen Perubahan Terapkan strategi manajemen perubahan untuk mengelola


dampak pada karyawan dan memastikan adopsi yang
sukses.

7 Optimasi dan Evaluasi dan optimasi berkelanjutan untuk memastikan


Pemeliharaan efisiensi sistem. Lakukan pemeliharaan rutin.

8 Pengukuran dan Tentukan metrik kinerja, monitor kinerja secara terus-


Pelaporan Kinerja menerus, dan laporkan hasilnya pada pihak terkait.

9 Pembaruan Rencana Terus-menerus perbarui rencana implementasi


berdasarkan pengalaman dan perubahan kebutuhan.

10 Komersialisasi dan Pertimbangkan mengkomersialkan atau memanfaatkan


Pemanfaatan inovasi untuk meningkatkan daya saing Yamaha di pasar.
Roadmap Perusahaan Yamaha

Fase 1: Analisis dan Perencanaan

 Analisis Kebutuhan Bisnis:


o Lakukan evaluasi menyeluruh tentang kebutuhan bisnis yang melibatkan
pemangku kepentingan k unci di semua divisi dan unit bisnis.
 Perancangan Arsitektur Enterprise:
o Rancang EA yang mencakup lapisan aplikasi dan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis.
 Identifikasi Inisiatif Kunci:
o Tentukan proyek dan inisiatif kunci yang akan diimplementasikan untuk
mencapai tujuan strategis.

Fase 2: Rencana Implementasi

 Implementasi Aplikasi Baru:


o Mulai dengan penerapan aplikasi bisnis baru atau perbaruan pada aplikasi
yang ada, dengan fokus pada lapisan kedua.
 Peningkatan Infrastruktur Teknologi:
o Tingkatkan infrastruktur teknologi, termasuk server, jaringan, dan sistem
penyimpanan untuk mendukung aplikasi baru dan meningkatkan skalabilitas.
 Pelatihan SDM:
o Lakukan pelatihan intensif untuk SDM agar dapat mengadopsi teknologi
baru dan memahami perubahan proses.

Fase 3: Optimasi dan Pemeliharaan

 Optimasi Proses Bisnis:


o Lakukan evaluasi dan optimasi lanjutan terhadap proses bisnis yang telah
diperbarui atau diterapkan.
 Pemantauan dan Manajemen Kinerja:
o Implementasikan sistem pemantauan dan manajemen kinerja untuk
mengidentifikasi potensi masalah dan memastikan kinerja sistem yang
optimal.

Fase 4: Inovasi dan Pengembangan Berkelanjutan

 Eksplorasi Teknologi Baru:


o Terus pantau perkembangan teknologi terbaru dan evaluasi potensinya untuk
diterapkan dalam konteks bisnis Yamaha.
 Rapat Berkala dengan Pemangku Kepentingan:
o Adakan rapat rutin dengan pemangku kepentingan untuk mengevaluasi
kemajuan, mendengarkan umpan balik, dan menyesuaikan rencana jika
diperlukan.
 Pengembangan Inisiatif Baru:
o Identifikasi dan rancang inisiatif baru yang dapat meningkatkan daya saing
dan efisiensi operasional Yamaha.

Fase 5: Evaluasi dan Pembaruan Rencana

 Evaluasi Keseluruhan:
o Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap roadmap dan pencapaian tujuan
strategis.
 Pembaruan Rencana dan Roadmap:
o Revisi roadmap dan rencana berdasarkan pembelajaran dari pengalaman,
perubahan dalam industri, dan evolusi kebutuhan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai